Anda di halaman 1dari 21

Fathway gastritis

Manifestasi Klinis

Manifestasi  klinis pada pasien dengan gastritis berdasarkan Robbins (2009. Hal: 474) ialah
sebagai berikut :

 Gastritis akut : citra klinisnya gastritis akut berkisar dari keadaan asimtomatik, nyeri
abdomen yang ringan hingga nyeri abdomen akut dengan hematemesis.
 Gastritis kronis : gastritis kronis biasanya asimtomatik, kendati tanda-tanda nausea,
vomitus atau keluhan tidak nyaman pada abdomen atas sanggup terjadi; kadang kadang,
ditemukan anemia pernisiosa yang manifes. Hasil laboratoriumnya mencakup
hipoklorhidria lambung dan hipergastrinemia serum. Resiko terjadinya kanker untuk
jangka panjang ialah 2 (dua) persen hingga 4 (empat) persen.   

Komplikasi

Perdarahan akses cerna pecahan atas (SCBA) berupa hematemasis dan melena, sanggup berakhir
sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik.
Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya
ialah infeksihelicobacterpylori, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60%-90% pada tukak
lambung. Diagnosis niscaya sanggup ditegakkan dengan endoskopi (Mansjoer, 2000, hal : 493).

Pemeriksaan Diagnostik

Menrurut Suratun (2010. Hal: 71) investigasi diagnostik pada pasien dengan gastritis mencakup :

1. Darah lengkap bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.


2. Pemeriksaan serum vitamin B12 bertujuan untuk mengetahui adanya defesiensi B12.
3. Analisa feses  bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.
4. Analisa gaster bertujuan untuk mengetahui kandungan HCI lambung.Acholohidria
memperlihatkan adanya gastritis atropi.
5. Test antibody serum. Bertujuan untuk mengetahui adanya antibody sel pariental dan
faktor instrinsik lambung terhadap helicobacter pylori.
6. Endoscopy, biopsy dan investigasi urin biasanya dilakukan bila ada kecurigaan
berkembangnya ulkus peptikum.
7. Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.

Penatalaksanaan

Menurut Manjoer (2000. Hal 493) penatalaksanaan medis pada pasien Gastritis, baik gastritis
akut maupun gastritis Kronis ialah sebagai berikut :

a. Gastritis akut

Faktor utama ialah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung, dengan porsi kecil dan
sering. Obat obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor
H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik, dan antacid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor,
berupa sukralfat dan prostaglanding.

b. Gastritis kronis

Penatalaksanaa diberikan menyerupai pada pasien dengan sindrom dispepsia, apa lagi bila test
serologi negatif. Pertama-tama yang dilakukan ialah mengatasi dan menghindari penyebab pada
gastritis akut, kemudian diberikan pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2/ inhibitor
pompa proton dan obat obatan prokinetik. Jika endoskopidapat dilakukan, dilakukan terapi
eradikasi kecuali bila hasil CLO, kultur dan PA ketiganya negatif atau hasil serologi negatif.

Asuhan Keperawatan gastritis


TINJAUAN KASUS

Pengkajian Data Keperawatan

 No. Register               :      


 Ruang                         :      Musdalifah
 Tanggal/Jam MRS      :      21 November 2017/ 11.00 WIB
 Tanggal Pengkajian    :      21 November 2017
 Diagnosa Medis          :      Gastritis

Identitas

a. Biodata Pasien

 Nama                            :    Nn “A”
 Jenis Kelamin               :    Perempuan               
 Umur                            :    14 tahun
 Agama                          :    Islam
 Suku/bangsa                 :    Indonesia
 Pendidikan                    :   SMP
 Pekerjaan                      :   Pelajar
 Alamat                          :    Jl. Halmahera Perumahan Gumai

b. Penanggung Jawab

 Nama                            :    Tn. H
 Umur                            :    42 tahun
 Jenis Kelamin               :    Laki - laki
 Agama                          :    Islam
 Pekerjaan                      :    Karyawan Swasta
 Hubungan dengan px   :    Ayah
 Alamat                          :    Jl. Halmahera Perumahan Gumai

Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Pasien mengeluh nyeri ulu hati kurang lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit disertai mual
muntah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien menyampaikan bahwa setiap pagi hari sesudah bangkit tidur pasien sering merasa nyeri
pada perut pecahan sebelah kirinya. Rasa nyeri itu menyerupai diremas-remas serta terasa panas..

c. Riwayat Penyakit Dahulu


-

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan menyerupai Diabetes Mellitus dan
Hipertensi serta penyakit menular menyerupai Hepatitis dan TBC.

Pola Aktivitas Sehari - hari

a.      Nutrisi

 Di Rumah : makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis dalam 1 porsi. Pasien
menyampaikan tidak memiliki pantangan terhadap makanan, pasien minum 6-7 gelas
( ±1500-1700cc) setiap hari.
 Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan pagi hanya makan bubur habis 1/4 porsi lantaran
pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis makan pasien sering muntah.
Pasien minum air putih habis 4-5 gelas(1000-1200cc) setiap hari.

b. Eliminasi

 Di Runah : pasien menyampaikan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan konsistensi
lembek, warna kuning, busuk khas dan tidak ada keluhan dalam BAB. Klien BAK ± 2-6x
sehari dengan warna kuning, busuk khas, dan pasien tidak ada kesulitan dalam BAK.
 Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan selama dirawat di rumah sakit klien BAB
dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam,
busuk khas dan pasien mengeluh sulit untuk BAB. Pasien menyampaikan BAK dengan
frekuensi 5-6xsehari warna kekuningan, busuk khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.

c. Istirahat dan Tidur

 Di Rumah : pasien menyampaikan tidur selama 7jam mulai tidurpukul 22.00 WIB dan
bangkit pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.
 Di Rumah Sakit :pasien menyampaikan tidur selama 9jam mulai pukul 21.00 WIB, kalau
malam sering terbangun lantaran suasana yang panas, pasien bangkit pukul 06.00 WIB.

d. Aktifitas Fisik
 Di Rumah : pasien sanggup melaksanakan acara sehari-hari tanpa sumbangan orang lain
maupun alat bantu.
 Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan bisa melaksanakan acara sehari-hari sesuai
kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien tidak mengalami
kesulitan dalam melaksanakan personal hygiene, pasien menyampaikan lebih banyak
berbaring di tempat tidur lantaran perut terasa sakit dikala bergerak.

e. Personal Hygiene

 Di Rumah : pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, ganti baju 1 kali sehari, dan
tidak ada gangguan apapun.
 Di Rumah Sakit : pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan
tidak menggunakan sabun.

Data Psikososial

a. Status Emosi

 Emosi pasien stabil.

b. Konsep Diri

 Body Image    :    pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan
pengobatan biar cepat sembuh
 Self Ideal        :    pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan menerima
perhatian yang cukup dari keluarga
 Self Eksterm   :    pasien menyampaikan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
 Role                :    pasien sebagai Anak pertama
 Identity           :    pasien berjulukan Nn. “A” dengan usia 14 tahun yang beralamatkan di
Jl. Halmahera Perumahan Gumai

c. Interaksi Sosial

Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik. Pasien juga
kooperatif dan sanggup berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan serta hubungannya dengan
keluarga juga baik.

d. Spiritual

Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi kini tidak bisa menjalankan sholat
lima waktu. Pasien hanya sanggup berdoa demi kesembuhannya.

Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum

 Keadaan umum kurang

b. Kesadaran

 CM (Composmentis)    4-5-6

c. Tanda-Tanda Vital

 TD    : 120/80 mmHg             


 S     : 37°C
 N      : 80 x/menit                   
 RR  : 20 x/menit

d. Kepala

 Kulit Kepala

Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.

 Wajah

Bentuk wajah simetris, tidak ada luka, tidak ada edema.

 Mata

Simetris, konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan baik.

 Hidung

Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.

 Telinga

Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

 Mulut

Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.

e. Leher

 Tidak terdapat pembesaran tiroid.


f. Dada dan Thorak

 Inspeksi        :    bentuk simetris


 Palpasi          :    tidak ada benjolan dan nyeri tekan
 Perkusi         :    bunyi jantung pekak, bunyi paru sonor
 Auskultasi    :    bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)

g. Abdomen

 Inspeksi        :    simetris, datar


 Palpasi          :    ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
 Perkusi         :    timpani
 Auskultasi    :    bising usus ± 8x/menit

h. Ekstremitas

 Ekstremitas atas       :    terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan kiri,
tidak terdapat oedem.
 Ekstremitas bawah   :    tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak oedem.

i. Genetalia

 Tidak terpasang kateter.

Pemeriksaan Penunjang

 Hb : 12,8
 Leukosit: 8.400
 GSE:15
 Casinovil: 3
 Basofil: 0
 Batang: 0
 Segment: 54
 Limfosit: 35
 Monosil: 8
 Eritrosit: 416
 Trombosit: 204.000
 Hematocrit : 37

Terapi dan Penatalaksanaan

1. Infus RL 20 tpm (tetes per menit)


2. Injeksi      :
 Pantoz 1x40mg

Oral          :

 Sucralfate Syr 3x1c


 Spasmoment 3x1 tab

Analisa Data

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah

NO. PENGKAJIAN ETIOLOGI MASALAH


21 DS: Peradangan Nyeri Akut
Novembe 1.    Nn. “A” menyampaikan kalau pada dinding
r 2017 daerah ulu hatinya terasa panas dan mukosa
terbakar lambung
2.    Nn.“A” mengatakan kalaunyerinya (gaster)
hilang timbul bila epigastrium di tekan
3.    Nn.“A” mengeluh seringmerasa
mual dan muntah
DO:
1.    Diagnosa medis dari Tn.“S”adalah
gastritis
2.    Skala nyeri klien 7 dari skala (0-
10)
3.    Nyeri tekan pada tempat uluhati
(epigastrium) Nn.“A”
DS : Pemenuhan Gangguan
1.    Nn.“A” sering merasa mual dan nutrisi tidak pola makan:
muntah adekuat kurang dari
2.    Nn.“A” menyampaikan kalau kebutuhan
beliau hilang selera makan tubuh
3.    Nn.“A” sering merasa kenyang
DO :
1.    Diagnosa Medis dari Nn.“A” ialah
Gastritis
2.    Nn.“A” tampak lemah dan
tidak  berenergi
3.    Kesadaran Nn.“A” Composmentis
DS: Kurang aktivitas Konstipasi
1.    Nn.“A” menyampaikan di rumah
sakit BAB dengan konsistensi feses
keras
2.    Nn. “A”  menyampaikan lebih
banyak berbaring di tempat
DO:
1.    Palpasi abdomen : teraba keras di
perut sebelah kiri bawah
2.    Auskultasi pada
abdomen: peristaltik ± 4x/mnt
3.    tidur karena perut terasa sakit
saat bergerak
DS: Kurang Kurang
1.Nn.“A” menyampaikan hal yang informasi pengetahuan
dipikirkan terhadap penyakitnya ialah
penyakit jantung lantaran di ulu hati
terasa perih, panas dan kemeng-
kemeng.
DO:
1.Nn.“A” tampak resah
terhadap penyakitnya

Masalah Keperawatan

1. Nyeri Akut
2. Gangguan pola makan: kurang dari kebutuhan tubuh
3. Konstipasi
4. Kurang pengetahuan

Diagnosa Keperawatan

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah

NO. TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. 21 Nyeri Akut dengan skala 7 dari rentang skala (0-
November 10)berhubungan peradangan pada dinding mukosa lambung
2017 (gaster)
DS:
1.Nn. “A” menyampaikan kalau daerah ulu hatinya terasa panas
dan terbakar
2.Nn.“A” mengatakan kalau nyerinya hilang timbul bila
epigastrium di
   Tekan
3.Nn.“A” mengeluh sering merasa mual dan muntah
DO:
2. 1.Diagnosa medis dari Nn.“A” adalah gastritis
2.Skala nyeri klien 7 dari skala (0-10)
3.Nyeri tekan pada tempat ulu hati (epigastrium) Nn.“A”

Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh)


bekerjasama dengan pemenuhan nutrisi tidak adekuat
DS :
1.Nn.“A” mengatakan sering merasa mual dan muntah
2.Nn.“A” menyampaikan kalau beliau hilang selera makan
3.Nn.“A” mengatakan sering merasa kenyang
3. DO :
1.      Diagnosa Medis dari Nn.“A” ialah Gastritis
2.      Nn.“A” tampak lemah dan tidak  berenergi
3.      Kesadaran Nn.“A” Composmentis

Konstipasi berhubungan dengan kurang aktifitas


DS:
1.      Nn.“A” menyampaikan di rumah sakit BAB dengan
konsistensi feses keras
4. 2.      Nn. “A”  menyampaikan lebih banyak berbaring di tempat
tidur karena perut terasa sakit saat bergerak
DO:
1.      Palpasi abdomen : teraba keras di perut sebelah kiri bawah
2.      Auskultasi pada abdomen: peristaltik ± 4x/mnt

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi


DO:
1.      Nn.“A” mengatakan bingung terhadap penyakitnya
DS:
1.      Nn.“A” mengatakan hal yang dipikirkan
terhadap penyakitnya ialah penyakit jantung lantaran di ulu hati
terasa perih, panas dan kemeng-kemeng.

Rencana Asuhan Keperawatan / Intervensi

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah

N TGL/ DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVENSI RASIONAL


O. JAM KEPERAWATA KRITERIA
N HASIL
1. 21 Nyeri Akut Rasa Nyeri 1.Catat keluhan 1.nyeri tidak
Nove bekerjasama klien nyeri, selaluada tetapi
mber dengan berkurang termasuk lokasi bila ada harus
2017 peradangan pada dengan , lamanya, dibandingkan
dinding mukosa tidak intensitas (skala dengan tanda-
lambung (gaster) ada peradan 0-10) tanda nyeri
gan atau 2.Kaji ulang pasien
iritasi pada faktor sebelumnya,dim
mukosa yangmeningkat ana sanggup
lambung kan atau membantu
Nn.A dalam menurunkan mendiagnosa
waktu 2 x nyeri etiologi
24 jam 3.Berikan perdarahan dan
dengan masakan sedikit terjadinya
kriteria: tapi sering komplikasi.
1.Skala sesuai indikasi 2.membantu
Nyeri untuk  pasien dalam
Nn.A berkur 4.Bantu latihan membuat diagno
ang rentang sa dan kebutuhan
2.Nn.A gerak aktif terapi.
tidak /pasif 3.makanan
merasanyeri  5.Berikan memiliki
pada perawatan oral efek  penetralisir
epigastrium sering dan asam, juga
(uluhati) tindakan menghancurkan
3.Nn.A kenyamanan kandungan
tidak (pijatan gaster.Makan
meringis (ti punggung, sedikit mencegah
dak nyeri perubahan posi distensi dan
tekan si) haluaran gastrin
abdomen) Kolaborasi: 4. menurunkan
1.Berikan obat kekakuan
sesuai indikasi, sendi,meminimal
misal : kan nyeri
Antasida ketidaknyamana
2.Antikolinergi n.
k 5.Napas bau
(misal : bellado lantaran
nna, atropin) tertahanya
sekretmulut
menimbulkan tak
nafsu makan dan
sanggup
meningkatkan
mual. Gingivitis
dan duduk kasus
gigi sanggup
meningkat
1.menurunkan
keasaman
gaster dengan
absorbsi atau
dengan
menetralisir
kimia
2.diberikan pada
waktu tidur
untuk menurunk
an motilitas
gaster,menekan
produksi asam,
memperlambat
pengosongan
gaster, dan
menghilangkan
nyeri nokturnal.
2. Gangguan pola Pola Makan 1.Timbang 1.Mengevaluasi
makan: kurang dari Nn.A berat tubuh keefektifan
dari kebutuhan teratur sesuaiindikasi ataukebutuhan
tubuh dengan 2.Aukultasibisi mengubah
bekerjasama cukup ng usus pemberian
dengan memenuhi 3.Berikan nutrisi
pemenuhan nutrisi kebutuhan masakan 2.Membantu
tidak adekuat nutrisi dalam jumlah dalam
dalam kecil dan dalam menentukan resp
waktu 2 x waktu yang on untuk makan
24 jam sering dan atau berkembang
dengan teratur nya komplikasi
kriteria: 4.Tentukan 3.Meningkatkan
1.Klien masakan yang proses
tidakmual Tidak membent pencernaandan
2.Klien uk gas. toleransi pasien
tidak 5.Berikan terhadap nutrisi
merasa nyer perawatan oral yang diberikan
i akhir teratur, sering dan sanggup
gastritis dan teratur meningkatkan
atau iritasi termasuk minya kerjasama pasien
dari mukosa k untuk bibir dikala makan
lambung 4.Dapat
mensugesti nafsu
makan/pencernaa
n dan membatasi
masukan nutrisi
5.Mencegah
ketidaknyamana
nkarena lisan
kering dan
bibir  pecah yang
disebabkan
oleh pembatasan
cairan
3. Konstipasi BAB dari 1.Ajarkan alih 1.Banyak acara
bekerjasama Nn.A baring setiap 2 bisa merangsang
dengan kuranglancar denga jam sekali gerakan
aktivitas n bisa 2.Anjurkan peristaltik
melaksanak pada klien 2.Banyak minum
an acara untuk minum untuk
(banyak banyak (10-12 mencairkanfeses
gerak) gelas) 3.Serat sangat
ditempat 3.Anjurkan berfungsi
tidur dalam pada klien untuk melancark
waktu 2 x untuk makan an proses
24 jam tinggi serat defekasi lantaran
dengan (pepaya) serat bisa
kriteria: 4.Kolaborasi melunakan
1.Feses pemberian obat konsistensi feses
lunak(norm laksatif. 4.Untuk melanca
al) rkan proses
2.Mudah defekasi
prosesdefek
asi
4. Kurang Nn.A 1.Kaji tingkat 1.Untuk
pengetahuan berh mengetahui pengetahuanten mengetahui
ubungan dengan duduk kasus tang hingga
kurang informasi yang beliau penyakitnya mana pengetahua
alami 2.Berikan n klien sehingga
dengan pendidikan memudahkan
memperlihat kesehatantentan untuk
kan g penyakitnya memberikan pen
informasi 3.Motivasi yuluhan
terhadap klienuntuk mel 2.Untuk
duduk kasus akukan ajuan menambah
dari Nn.A dalam pendidik informasi
dalam an kesehatan 3.Untuk
waktu 1 x 4.Beri menambah
24 jam kesempatan semangat
dengan untuk danharapanya
kriteria: klien bertanya klien mau
1.Nn.A tahu wacana melakukan hal
tentang pen penyakitnya nyata untuk
yakit dan kesehatan
tidak salah 4.Untuk
persepsi menambah
2.Nn.A pengetahuan klie
tidak n
bingungterh
adap
masalahkese
hatan yang
diaalami

Tindakan Keperawatan / Implementasi

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah

Tanggal/jam Dx Implementasi Respon TTD


21 I 1.   Menjelaskan pendekatan Px kooperatif
November pada px dan keluarga dengan
2017 BHSP Px kooperatif
2.   Menjelaskan pada px dan
keluarga wacana penyebab
nyeri px dalam pelaksanaan Px dan keluarga
asuhan keperawatan kooperatif dan
3.   Melibatkan keluarga px bersedia
dalam pelaksanaaan asuhan Px kooperatif
keperawatan Px merasa
4.   Mengkaji skala nyeri dan diperhatikan
lokasi nyeri
5.   Memberikan masakan Px bersedia dan
sedikit tapisering sesuai indikasi melaksanakannya
untuk  pasien Px merasa senang
6.   Menganjurkan pasien untuk Px kooperatif
mengubah posisi
7.   Memberikan perawatan oral Px merasa
8.   Melakukan diperhatikan
kolaborasi dengan tim dokter
dalam pemberian obat
22 9. Melakukan investigasi TTV
November             T : 120/80 mmHg
2017             RR : 20x/menit Px kooperatif
            N : 80x/menit
        S : 37  C Px merasa senang

1.   Memberikan makan sedikit Px kooperatif


tapi sering Px merasa
2.   Memberikan lingkungan diperhatikan
yang hening dan nyaman Px kooperatif
3.   Mengkaji skala nyeri dan
lokasi nyeri Px kooperatif
4.   Memberikan perawatan oral
5.   menganjurkan tekhnik Px merasa
relaksasi dengan nafas dalam diperhatikan
6.   menganjurkan px untuk
mengubah posisi
23 7.   melakukan observasi TTV
November             T : 110/70 mmHg
2017             RR : 20x/menit
            N : 84x/menit Px kooperatif
        S : 37,5  C
Px merasa senang
1.   Memberikan makan sedikit
tapi sering Px kooperatif
2.   Memberikan lingkungan Px merasa
yang hening dan nyaman diperhatikan
3.   Mengkaji skala nyeri dan Px kooperatif
lokasi nyeri
4.   Memberikan perawatan oral Px kooperatif
5.   menganjurkan tekhnik
relaksasi dengan nafas dalam Px merasa
6.   menganjurkan px untuk diperhatikan
mengubah posisi
7.   melakukan observasi TTV
            T : 120/80 mmHg
            RR : 20x/menit
            N : 80x/menit
        S : 37,3  C

Catatan Keperawatan

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    09011538
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah
Tanggal/jam Catatan perawat TTD
21 November ·   Bina Hubungan Saling Percaya dengan px dan
2017 keluarga
·   Memberikan masakan sedikit tapi sering
·   Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
·   Melakukan TTV
·   Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi      :
  Pantoz 1x40mg
Oral          :
  Sucralfate Syr 3x1c
  Spasmoment 3x1 tab

22 November ·   Memberikan masakan sedikit tapi sering


2017 ·   Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
·   Mengajarkan teknik relaksasi pada px
·   Melakukan observasi TTV
·   Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi      :
  Pantoz 1x40mg
Oral          :
  Sucralfate Syr 3x1c
  Spasmoment 3x1 tab

23 November ·   Memberikan masakan sedikit tapi sering


2017 ·   Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
·   Mengajarkan teknik relaksasi pada px
·   Melakukan observasi TTV
·   Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi      :
  Pantoz 1x40mg
Oral          :
  Sucralfate Syr 3x1c
  Spasmoment 3x1 tab

Evaluasi

 Nama          :    Nn.“A”                                       
 No.Reg       :    
 Umur          :    14 tahun                                     
 Ruang         :    Musdalifah

No Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi


.
1 21 Dx I DS:
November 1.Nn. “A” menyampaikan kalau daerah ulu hatinya
2017 terasa nyeri, panas dan terbakar
2.Nn.“A” mengatakan nafsu makannya berkurang
3.Nn.“A” mengeluh sering mual dan muntah
O : keadaan lemah
      Makan / minum : 1/4 porsi/4-5 gelas
      T : 120/80 mmHg
      N : 80x/menit
      RR: 20x/menit
      S : 37  C
A : nyeri   , masalah belum teratasi
P  : R dilanjutkan
·    Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
·   Injeksi  :
                  Cefo (1gr)
                  Ranitidine (2x1 mg)
·    Oral :
    Antasida         (3x500 mg)

2 22 DS:
November 1.Nn. “S” menyampaikan kalau daerah ulu
2017 hatinya masih terasa nyeri.
2.Nn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Nn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
      Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
      T : 110/70 mmHg
      N : 84x/menit
      RR: 20x/menit
      S : 37,5  C
A : masalah teratasi sebagian
P  : R dilanjutkan
·    Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
·   Injeksi  :
                  Cefo (1gr)
                  Ranitidine (2x1 mg)
·    Oral :
    Antasida         (3x500 mg)

3. 23 S:  1.Nn. “A” menyampaikan kalau nyerinya masih


November terasa di tempat ulu hati
2017 2.Nn.“A” mengatakan nafsu makannya sudah
bertambah
3.Tn.“A” mengatakan sudah tidak merasa mual dan
muntah
O : keadaan cukup
     Makan / minum : ½ porsi/6-7 gelas
      T : 120/80 mmHg
      N : 80x/menit
      RR: 20x/menit
      S : 37,3  C
A : masalah teratasi sebagian
P  : R dilanjutkan
·    Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
·   Injeksi  :
                  Cefo (1gr)
                  Ranitidine (2x1 mg)
·    Oral :
    Antasida         (3x500 mg)

PEMBAHASAN
  
Perawat melaksanakan asuhan keperawatan pada Nn”A” dengan kasus Gastritis di ruang Rawat
Musdalifah RS dari tanggal 21-11-2017 dengan 23-11-2017 menggunakan teori yang ada dan
membandingkan dengan kondisi pasien
  
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, diagnosa keperawatan yang timbul pada Ny”H”
terdapat 3 diagnosa keperawatan yaitu:

1. Nyeri Akut dengan skala 7 dari rentang skala (0-10) bekerjasama peradangan pada
dinding mukosa lambung (gaster)
2. Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) bekerjasama dengan pemenuhan
nutrisi tidak adekuat
3. Konstipasi bekerjasama dengan kurang aktifitas
4. Kurang pengetahuan bekerjasama dengan kurang informasi

Nyeri Akut dengan skala 7 dari rentang skala (0-10) bekerjasama peradangan pada dinding
mukosa lambung (gaster). Diagnosa ini muncul sesudah dilakukan pengkajian kepada pasien dan
terdapat nyeri tekan pada epigastrum, selain itu pasien juga mengatakankalau tempat ulu hatinya
terasa panas dan terbakar, dan sesudah dilakukan pengukuran nyeri dengan skala didapatkan
nilai skala nyeri 7 dari skala 0 -10.

Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) bekerjasama dengan pemenuhan nutrisi
tidak adekuat, hal ini dipicu lantaran adanya keluhan  mual muntah dan naiknya asam dalam
lambung yang mengakibatkan hilangnya selera makan, dan juga pasien kelihatan lemah tidak
bertenaga dikarenakan kurang asupan nutrisi dalam tubuh.

Konstipasi bekerjasama dengan kurang aktifitas, diagnose ini muncul lantaran kurangnya acara
yang bisa menimbulkan gangguan pada pergerakan peristaltic usus, sebagai planning dari duduk
kasus ini hal yang bisa dilakukan ialah merencanakan biar pasien selalu melaksanakan acara
yang terkontrol biar konstipasi sanggup dihindari.

Kurang pengetahuan bekerjasama dengan kurang informasi, diagnose ini muncul akhir
kurangnya informasi yang diterima pasien mengenai penyakit gastritis, dalam keadaan ini kurang
nya pengetahuan pasien dengan penyakit ini “gastritis” sanggup berakibat fatal misalnya saja
dengan masakan yang boleh dimakan dan dihentikan dimakan. Kaprikornus untuk mengurangi.
Untuk menghindari ini maka sebagai perawat haruslah memperlihatkan pendidikan kepada
pasien mengenai penyakit yang sedang diderita.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut / lambung dan itis yang berarti inflamasi / peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit
tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu menimbulkan peradangan
pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akhir dari infeksi oleh basil yang sama
dengan basil yang sanggup menimbulkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.

Gastritis biasanya terjadi ketika prosedur pelindung ini kewalahan dan menimbulkan rusak dan
meradangnya dinding lambung.

Gastritis yang terjadi datang – datang (akut) biasanya memiliki tanda-tanda mual dan sakit pada
perut pecahan atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara sedikit demi sedikit
biasanya memiliki tanda-tanda menyerupai sakit yang ringan pada perut pecahan atas dan terasa
penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak mengakibatkan apapun.

Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
Sedangkan pada gastritis kronik disebabkan oleh basil gram negatif Helicobacter pylori. Bakteri
patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering
ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan tanda-tanda (asimptomatik).

Saran

 Diharapkan kita sanggup menjaga lambung kita dari masakan dan minuman yang masuk
ke tubuh biar tidak terinfeksi oleh basil Helicobacter pylori. Penyebab yang lain yang
sanggup menimbulkan gastritis ialah stres fisik, bila stres meningkat maka produksi HCL
(asam lambung) yang menimbulkan pH dalam lambung menjadi asam sehingga sanggup
merusak lapisan lambung, oleh lantaran itu disarankan untuk tidak menyepelekan stres
tersebut.
 Dengan penjabaran mengenai pencegahan gastritis, dibutuhkan kita lebih berhati-hati
terhadap masakan maupun faktor lain yang mengakibatkan resiko infeksi pada lapisan
lambung.
DISCAHRGE PLANNING / RENCANA PULANG

Nama Nn”A” No. Rekam Medis


Umur 14 tahun Ruang Musdalifah
Jenis kelamin Perempuan Diagnosa Medis gastritis
Dokter Dr. SpPd Tanggal Masuk 21-11-2017

Kondisi pasien (Vital sign)


TD: 120/80mmHg Suhu : 36,20c Nadi: 82 x/m RR: 20x/m
Kesadaran: Compos Mentis
Diet: Nasi Lunak
Pengobatan Lanjutan:
      Sucralfate syr 3 x 1C
      Lansoprazole 1x1 cap
      Spasmomen 3x1
Konsultasi Lanjutan: control ulang Ke PPK1
Bimbingan nasehat yang diberikan:
-       Istirahat yang cukup
-       Minum obat secara teratur.
-       Hindari masakan yg sanggup meningkatkan asam lambung menyerupai santan dan
juga masakan pedas.
-       Seimbangkan antara acara dan istirahat.
-       Anjurkan makan sedikit tapi sering.
                                                                                       Prabumulih,    November 2017
                                                                      Perawat

DAFTAR PUSTAKA

 Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat


Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
 Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC,
Jakarta
 Suratun, Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media.
 Mansjoer Arif, dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edidi 3 Jilid 2, Jakarta: Media
Aesculapius.

Untuk mendownload askep gastritis lengkap pdf dan doc dalam bentuk makalah, dibawah

 Asuhan keperawatan (askep) gastritis pdf, (Ambil File)


 Asuhan Keperawatan (askep) gastritis doc, (Ambil File)

Link Alternatif

 makalah askep gastritis doc

 makalah askep gastritis pdf 

Demikian asuhan keperawatan (askep) gastritis lengkap, download dalam bentuk makalah pdf
dan doc kami bagikan, semoga bisa menjadi refferensi sobat perawat sekalian dalam pembuatan
kiprah askep nya. terima kasih.
06.21
Unknown
Kumpulan Askep
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Next
Asuhan Keperawatan (Askep) Pasien Jiwa Dengan Gangguan Kekerabatan Sosial

Previous
Laporan Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai