Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada pasien dengan gastritis berdasarkan Robbins (2009. Hal: 474) ialah
sebagai berikut :
Gastritis akut : citra klinisnya gastritis akut berkisar dari keadaan asimtomatik, nyeri
abdomen yang ringan hingga nyeri abdomen akut dengan hematemesis.
Gastritis kronis : gastritis kronis biasanya asimtomatik, kendati tanda-tanda nausea,
vomitus atau keluhan tidak nyaman pada abdomen atas sanggup terjadi; kadang kadang,
ditemukan anemia pernisiosa yang manifes. Hasil laboratoriumnya mencakup
hipoklorhidria lambung dan hipergastrinemia serum. Resiko terjadinya kanker untuk
jangka panjang ialah 2 (dua) persen hingga 4 (empat) persen.
Komplikasi
Perdarahan akses cerna pecahan atas (SCBA) berupa hematemasis dan melena, sanggup berakhir
sebagai syok hemoragik, khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik.
Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya
ialah infeksihelicobacterpylori, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60%-90% pada tukak
lambung. Diagnosis niscaya sanggup ditegakkan dengan endoskopi (Mansjoer, 2000, hal : 493).
Pemeriksaan Diagnostik
Menrurut Suratun (2010. Hal: 71) investigasi diagnostik pada pasien dengan gastritis mencakup :
Penatalaksanaan
Menurut Manjoer (2000. Hal 493) penatalaksanaan medis pada pasien Gastritis, baik gastritis
akut maupun gastritis Kronis ialah sebagai berikut :
a. Gastritis akut
Faktor utama ialah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung, dengan porsi kecil dan
sering. Obat obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor
H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik, dan antacid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor,
berupa sukralfat dan prostaglanding.
b. Gastritis kronis
Penatalaksanaa diberikan menyerupai pada pasien dengan sindrom dispepsia, apa lagi bila test
serologi negatif. Pertama-tama yang dilakukan ialah mengatasi dan menghindari penyebab pada
gastritis akut, kemudian diberikan pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2/ inhibitor
pompa proton dan obat obatan prokinetik. Jika endoskopidapat dilakukan, dilakukan terapi
eradikasi kecuali bila hasil CLO, kultur dan PA ketiganya negatif atau hasil serologi negatif.
Identitas
a. Biodata Pasien
Nama : Nn “A”
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 14 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Halmahera Perumahan Gumai
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan px : Ayah
Alamat : Jl. Halmahera Perumahan Gumai
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri ulu hati kurang lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit disertai mual
muntah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien menyampaikan bahwa setiap pagi hari sesudah bangkit tidur pasien sering merasa nyeri
pada perut pecahan sebelah kirinya. Rasa nyeri itu menyerupai diremas-remas serta terasa panas..
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan menyerupai Diabetes Mellitus dan
Hipertensi serta penyakit menular menyerupai Hepatitis dan TBC.
a. Nutrisi
Di Rumah : makan tidak teratur ±1-2x sehari. Makan selalu habis dalam 1 porsi. Pasien
menyampaikan tidak memiliki pantangan terhadap makanan, pasien minum 6-7 gelas
( ±1500-1700cc) setiap hari.
Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan pagi hanya makan bubur habis 1/4 porsi lantaran
pasien merasa mual setiap kali mau makan dan sehabis makan pasien sering muntah.
Pasien minum air putih habis 4-5 gelas(1000-1200cc) setiap hari.
b. Eliminasi
Di Runah : pasien menyampaikan BAB 1x sehari pada waktu pagi dengan konsistensi
lembek, warna kuning, busuk khas dan tidak ada keluhan dalam BAB. Klien BAK ± 2-6x
sehari dengan warna kuning, busuk khas, dan pasien tidak ada kesulitan dalam BAK.
Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan selama dirawat di rumah sakit klien BAB
dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam,
busuk khas dan pasien mengeluh sulit untuk BAB. Pasien menyampaikan BAK dengan
frekuensi 5-6xsehari warna kekuningan, busuk khas dan tidak ada keluhan dalam BAK.
Di Rumah : pasien menyampaikan tidur selama 7jam mulai tidurpukul 22.00 WIB dan
bangkit pukul 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang.
Di Rumah Sakit :pasien menyampaikan tidur selama 9jam mulai pukul 21.00 WIB, kalau
malam sering terbangun lantaran suasana yang panas, pasien bangkit pukul 06.00 WIB.
d. Aktifitas Fisik
Di Rumah : pasien sanggup melaksanakan acara sehari-hari tanpa sumbangan orang lain
maupun alat bantu.
Di Rumah Sakit : pasien menyampaikan bisa melaksanakan acara sehari-hari sesuai
kemampuan, pasien ke kamar mandi dibantu oleh keluarga, pasien tidak mengalami
kesulitan dalam melaksanakan personal hygiene, pasien menyampaikan lebih banyak
berbaring di tempat tidur lantaran perut terasa sakit dikala bergerak.
e. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, ganti baju 1 kali sehari, dan
tidak ada gangguan apapun.
Di Rumah Sakit : pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan
tidak menggunakan sabun.
Data Psikososial
a. Status Emosi
b. Konsep Diri
Body Image : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan
pengobatan biar cepat sembuh
Self Ideal : pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan menerima
perhatian yang cukup dari keluarga
Self Eksterm : pasien menyampaikan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
Role : pasien sebagai Anak pertama
Identity : pasien berjulukan Nn. “A” dengan usia 14 tahun yang beralamatkan di
Jl. Halmahera Perumahan Gumai
c. Interaksi Sosial
Hubungan pasien dengan perawat serta pasien lain dalam satu ruangan baik. Pasien juga
kooperatif dan sanggup berinteraksi baik dengan tenaga kesehatan serta hubungannya dengan
keluarga juga baik.
d. Spiritual
Pasien beragama Islam, sebelum sakit ia taat beribadah, tetapi kini tidak bisa menjalankan sholat
lima waktu. Pasien hanya sanggup berdoa demi kesembuhannya.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Kesadaran
CM (Composmentis) 4-5-6
c. Tanda-Tanda Vital
d. Kepala
Kulit Kepala
Bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri tekan.
Wajah
Mata
Hidung
Bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung.
Telinga
Mulut
Bibir tampak kering dengan gigi bersih, tidak ada perdarahan dan pembengkakan gusi.
e. Leher
g. Abdomen
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit) pada tangan kiri,
tidak terdapat oedem.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhan, dan tidak oedem.
i. Genetalia
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12,8
Leukosit: 8.400
GSE:15
Casinovil: 3
Basofil: 0
Batang: 0
Segment: 54
Limfosit: 35
Monosil: 8
Eritrosit: 416
Trombosit: 204.000
Hematocrit : 37
Oral :
Analisa Data
Nama : Nn.“A”
No.Reg :
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
Masalah Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Gangguan pola makan: kurang dari kebutuhan tubuh
3. Konstipasi
4. Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan
Nama : Nn.“A”
No.Reg :
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
Nama : Nn.“A”
No.Reg :
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
Nama : Nn.“A”
No.Reg :
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
Catatan Keperawatan
Nama : Nn.“A”
No.Reg : 09011538
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
Tanggal/jam Catatan perawat TTD
21 November · Bina Hubungan Saling Percaya dengan px dan
2017 keluarga
· Memberikan masakan sedikit tapi sering
· Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
· Melakukan TTV
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Pantoz 1x40mg
Oral :
Sucralfate Syr 3x1c
Spasmoment 3x1 tab
Evaluasi
Nama : Nn.“A”
No.Reg :
Umur : 14 tahun
Ruang : Musdalifah
2 22 DS:
November 1.Nn. “S” menyampaikan kalau daerah ulu
2017 hatinya masih terasa nyeri.
2.Nn.“S” mengatakan masih belum nafsu makan
3.Nn.“S” mengeluh sering merasa mual dan muntah
O : keadaan cukup
Makan / minum : 1/4 porsi /5-6 gelas
T : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
RR: 20x/menit
S : 37,5 C
A : masalah teratasi sebagian
P : R dilanjutkan
· Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
· Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
· Oral :
Antasida (3x500 mg)
PEMBAHASAN
Perawat melaksanakan asuhan keperawatan pada Nn”A” dengan kasus Gastritis di ruang Rawat
Musdalifah RS dari tanggal 21-11-2017 dengan 23-11-2017 menggunakan teori yang ada dan
membandingkan dengan kondisi pasien
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, diagnosa keperawatan yang timbul pada Ny”H”
terdapat 3 diagnosa keperawatan yaitu:
1. Nyeri Akut dengan skala 7 dari rentang skala (0-10) bekerjasama peradangan pada
dinding mukosa lambung (gaster)
2. Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) bekerjasama dengan pemenuhan
nutrisi tidak adekuat
3. Konstipasi bekerjasama dengan kurang aktifitas
4. Kurang pengetahuan bekerjasama dengan kurang informasi
Nyeri Akut dengan skala 7 dari rentang skala (0-10) bekerjasama peradangan pada dinding
mukosa lambung (gaster). Diagnosa ini muncul sesudah dilakukan pengkajian kepada pasien dan
terdapat nyeri tekan pada epigastrum, selain itu pasien juga mengatakankalau tempat ulu hatinya
terasa panas dan terbakar, dan sesudah dilakukan pengukuran nyeri dengan skala didapatkan
nilai skala nyeri 7 dari skala 0 -10.
Gangguan pola makan (kurang dari kebutuhan tubuh) bekerjasama dengan pemenuhan nutrisi
tidak adekuat, hal ini dipicu lantaran adanya keluhan mual muntah dan naiknya asam dalam
lambung yang mengakibatkan hilangnya selera makan, dan juga pasien kelihatan lemah tidak
bertenaga dikarenakan kurang asupan nutrisi dalam tubuh.
Konstipasi bekerjasama dengan kurang aktifitas, diagnose ini muncul lantaran kurangnya acara
yang bisa menimbulkan gangguan pada pergerakan peristaltic usus, sebagai planning dari duduk
kasus ini hal yang bisa dilakukan ialah merencanakan biar pasien selalu melaksanakan acara
yang terkontrol biar konstipasi sanggup dihindari.
Kurang pengetahuan bekerjasama dengan kurang informasi, diagnose ini muncul akhir
kurangnya informasi yang diterima pasien mengenai penyakit gastritis, dalam keadaan ini kurang
nya pengetahuan pasien dengan penyakit ini “gastritis” sanggup berakibat fatal misalnya saja
dengan masakan yang boleh dimakan dan dihentikan dimakan. Kaprikornus untuk mengurangi.
Untuk menghindari ini maka sebagai perawat haruslah memperlihatkan pendidikan kepada
pasien mengenai penyakit yang sedang diderita.
Kesimpulan
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut / lambung dan itis yang berarti inflamasi / peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit
tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu menimbulkan peradangan
pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akhir dari infeksi oleh basil yang sama
dengan basil yang sanggup menimbulkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
Gastritis biasanya terjadi ketika prosedur pelindung ini kewalahan dan menimbulkan rusak dan
meradangnya dinding lambung.
Gastritis yang terjadi datang – datang (akut) biasanya memiliki tanda-tanda mual dan sakit pada
perut pecahan atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara sedikit demi sedikit
biasanya memiliki tanda-tanda menyerupai sakit yang ringan pada perut pecahan atas dan terasa
penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak mengakibatkan apapun.
Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
Sedangkan pada gastritis kronik disebabkan oleh basil gram negatif Helicobacter pylori. Bakteri
patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering
ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan tanda-tanda (asimptomatik).
Saran
Diharapkan kita sanggup menjaga lambung kita dari masakan dan minuman yang masuk
ke tubuh biar tidak terinfeksi oleh basil Helicobacter pylori. Penyebab yang lain yang
sanggup menimbulkan gastritis ialah stres fisik, bila stres meningkat maka produksi HCL
(asam lambung) yang menimbulkan pH dalam lambung menjadi asam sehingga sanggup
merusak lapisan lambung, oleh lantaran itu disarankan untuk tidak menyepelekan stres
tersebut.
Dengan penjabaran mengenai pencegahan gastritis, dibutuhkan kita lebih berhati-hati
terhadap masakan maupun faktor lain yang mengakibatkan resiko infeksi pada lapisan
lambung.
DISCAHRGE PLANNING / RENCANA PULANG
DAFTAR PUSTAKA
Untuk mendownload askep gastritis lengkap pdf dan doc dalam bentuk makalah, dibawah
Link Alternatif
Demikian asuhan keperawatan (askep) gastritis lengkap, download dalam bentuk makalah pdf
dan doc kami bagikan, semoga bisa menjadi refferensi sobat perawat sekalian dalam pembuatan
kiprah askep nya. terima kasih.
06.21
Unknown
Kumpulan Askep
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Next
Asuhan Keperawatan (Askep) Pasien Jiwa Dengan Gangguan Kekerabatan Sosial
Previous
Laporan Pendahuluan