Anda di halaman 1dari 57

Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

RENCANA KERJA DAN SYARAT


( RKS )

KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH 2 LANTAI TYPE


350/800
LOKASI : KABUPATEN SLEMAN
TAHUN ANGGARAN : 2016

BAB I
SYARAT – SYARAT TEKNIS UMUM

A. Penjelasan Umum
1. Pemberian pekerjaan meliputi:
Pekerjaan Meliputi pekerjaan mendatangkan, pengolahan, pengarahan tenaga
kerja, pengangkutan semua bahan, pengadaan semua alat yang pada
umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha
penyelesaian Proyek pembangunan Rumah 2 lantai Type 350/800 dengan
biaya, mutu, dan watu yang tepat. Pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian
pekerjaan yang tidak disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam
lingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

2. Pembangunan yang dilaksanakan ialah:


PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH 2 LANTAI TYPE 350/800.
Pekerjaan struktur meliputi:
2.1. Pekerjaan pondasi struktur Foot plat, Slof, dan Pondasi batu kali.
2.2. Pekerjaan struktur beton lantai panggung, kolom, balok, plat lantai,
ring balok pada lantai 1 dan lantai 2
2.3. Pekerjaan struktur atap
2.4. Dan pekerjaan struktur lainnya sesuai dokumen.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 1


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

3. Tempat Proyek
Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di Jl Godean Km. 4 Kelurahan Kajor
RT 01, Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta – Indonesia

B. Syarat – Syarat
Pasal 1
PERATURAN – PERATURAN TEKNIS PELAKSANAAN

1.1. Untuk melaksanakan pekerjaan digunakan ketentuan dan peraturan yang


tercantum dibawah ini termasuk segala perubahannya hingga kini ialah:
1.1.1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
1.1.2. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI
Nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh
Instansi Pemerintah.
1.1.3. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 02/1N/M/20:S tentang
penegasan dalam kontrak.
1.1.4. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
1.1.5. SNI 1728-1989.SKBI 1.3. 53.1989 tentang tata cara pelaksanaan
mendirikan bangunan gedung.
1.1.6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 031/KPTS/1981.
1.1.7. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis yang
diberikan pengawas pekerjaan untuk mencapai tujuan pembangunan.
1.1.8. Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat.

1.2. Pemborong berkewajiban untuk meneliti rencana kerja dan syarat-syarat


teknik yang ada, gambar-gambar rencana lengkap dengan gambar-gambar
penjelasan dan dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dan kondisi
pekerjaan, meninjau tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan, melakukan
pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan
yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan pelaksanaan kegiatan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 2


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

1.3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut gambar-gambar bestek,


RKS dan juga semua syarat-syarat, ketentuan-ketentuan dan cara-cara yang
disebutkan dalam rencana pekerjaan ini dan penjelasan-penjelasan tambahan,
yang dicatat atau dimuat dalam risalah berita acara pemberian penjelasan
pekerjaan serta segala petunjuk, saran dan perintah lisan dan tertulis dari
pemimpin proyek maupun pengawas lapangan selama pekerjaan berlangsung.

1.4. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum
dalam rencana anggaran biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity)
yang dibuat oleh Perencana.

Pasal 2
KETERANGAN PROYEK DAN PEMILIK PROYEK
(OWNER)

2.1. Proyek pembangunan yang akan dilaksanakan adalah pembangunan rumah 2


lantai type 350/800 dengan spesifikasi :
2.1.1. Berada di tanah seluas 800 m2.
2.1.2. Banguan permanen 2 lantai
2.1.3. Rumah 2 Lantai type 350/800 terdiri dari:
a. Lantai 1 terdiri dari 1 ruang tidur utama, 2 ruang tidur, ruang
makan, ruang keluarga, ruang tamu, dapur, ryang tidur pembantu,
3, kamar mand/wc, garasi, teras depan, dan teras samping.
b. Lantai 2 terdiri dari 1 ruang tidur utama, 1 ruang tidur, ruang
santai, 2 balcon, tempat jemuran, 2 kamar madi/wc.

2.2. Pemilik proyek pembangunan rumah 2 lantai type 350/800 adalah


perorangan.

2.3. Keputusan terkait dengan konsep bangunan dan biaya keluar sepenuhnya
diambil alih sepenuhnya oleh pemilik proyek.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 3


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

2.4. Metodelogi perencanaan proyek yang akan dilakukan meliputi tahap-tahap


sebagai berikut:
2.4.1. Rapat konsepan bangunan Ruamah 2 lantai type 350/800 antara
owner, perencana, dan konsultan.
2.4.2. Survai lingkungan tempat proyek (Studi Kelayakan).
2.4.3. Pembuatan gambar pradesain.
2.4.4. Konsultasi gambar pradesain dengan owner.
2.4.5. Pembuatan gambar rencana, RKS, WBS yang yang tepat.
2.4.6. Perhitungan estimasi biaya.
2.4.7. Persetujuan gambar rencana, RKS, WBS dan estimasi biaya, oleh
owner.
2.4.8. Pengadaan tander oleh owner, perencana, dan konsultan.

Pasal 3
ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. Kontraktor harus membuat Bagan Organisasi Pelaksana, lengkap dengan


nama petugasnya yang terdiri dari personalia yang memiliki kemampuandan
pengalaman bidang pelaksanaan konstruksi sesuai keahlian yang dibutuhkan
dan wajib memberi tahu secara tertulis kepada pemilik proyek dan
direksi lapangan, tentang susunan organisasi pelaksana lapangan untuk
mendapatkan persetujuan.

3.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, calon–calon penanggung jawab


lapangan dan pembantunya harus sudah diajukan kepada pengawas
lapangan, diketahui pemilik proyek, lengkap dengan foto copy kartu
identitas KTP untuk dipertimbangkan. Pekerjaan baru dapat dimulai
setelah calon–calon tersebut disetujui oleh pemilik proyek/pengawas
lapangan, keterlambatan permulaan pekerjaan akibat kelalaian kontraktor
dalam hal ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

3.3. Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 4


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

3.3.1. Seorang penanggung jawab proyek, dalam hal ini adalah direktur
Perusahaan atau Kuasanya yang menanda tangani kontrak dengan
pemilik (owner).
3.3.2. Tenaga Ahli: Pimpinan Teknik, 1 orang (S1) Sipil pengalaman
min 4 tahun dibidangnya.
3.3.3. Tenaga Teknis:
a. Pelaksana Lapangan D3 Sipil & Arsitek Masing-masing 1
Pengalaman 3 Tahun.
b. Tenaga Surveyor STM atau Sederajat Pengalaman 2 Tahun.
c. Tenaga Logistik SMA / Sederajat Pengalaman 2 Tahun.
d. Tenaga Administrasi SMK/ Sederajat Pengalaman 3 Tahun
dibidangnya.
3.3.4. Tenaga Ahli/Teknis harus mendapat kuasa penuh dari penyedia
jasa (pemborong) untuk bertindak atas namanya, dan tetap berada
ditempat pekerjaan.
3.3.5. Dengan adanya Ahli/Teknis, tidak berarti bahwa kontraktor lepas
dari tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
3.3.6. Bila kemudian hari, menurut pendapat tim pengelola teknis dan
pengawas, pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti pelaksana. Dalam waktu 7 ( tujuh) hari
setelah dikeluarkannya surat pemberitahuan, kontraktor harus
sudah menunjuk pelaksana baru atau kontraktor sendiri
(penanggung jawab / direktur perusahaan) yang akan memimpin
pelaksanaan pekerjaan.
3.3.7. Untuk menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja
apabila terjadi hal -hal mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib
memberitahukan secara tertulis, alamat dan nomor telephon dilokasi
kepada tim pengelola teknis dan pengawas.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 5


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA
(PEMBORONG)

4.1. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pembangunan sesuai dengan RKS dan


gambar bestek.

4.2. Menyediakan tenaga ahli sebagai tenaga pelaksana di lapangan.

4.3. Menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

4.4. Membuat rencana kerja (time schedule), man power dan jadwal pengadaan
bahan yang sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4.5. Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan yang disertai dengan
RKS dan bestek.

4.6. Berhak menerima pembayaran.

4.7. Pemborong bertanggung jawab atas kebenaran hasil pelaksanaan yang


dilakukan oleh pelaksana, harus sesuai dengan RKS serta gambar kerja.

4.8. Keamanan dan pencegaahan kerusakan dari perlengkapan yang dipakai


selama proyek menjadi tanggung jawab pemborong.

4.9. Kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

4.10. Pengangkutan bahan baku/pekerja yang diperlukan guna pelaksanaan


pekerjaan, serta diwajibkan menjaga atau mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan selama pembangunan gedung maupun masa
pemeliharaannya.
4.11. Kesehatan, kesejahteraan, penginapan karyawan selama pelaksanaan
pekerjaan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 6


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

4.12. Pemborong tidak di perkenankan:


4.12.1. Pemborong dapat mendelegasikan tugasnya tetapi tidak bisa keluar
dari tanggungjawabnya.
4.12.2. Keluar masuk dengan bebas.
4.12.3. Pekerja menginap, memasak ditempat pekerjaan, kecuali
dengan izin direksi lapangan.

Pasal 5
PROSEDUR PENGADAAN PELELANGAN

5.1. Pengadaan tander / pelelangan proyek dilaksanakan oleh owner, perencana,


dan konsultan.

5.2. Perusahaan yang memenangkan tander wajib menandatangani surat


perjanjian tentang hak dan kewajiban perusahaan.

5.3. Pengadaan alat dan bahan diketahui oleh kontraktor berdasarkan RAB yang
telah disepakati oleh owner dan konsultan.

5.4. Pembuatan rencana pengeluaran anggaran pengadaan / sewa alat dan


pengadaan bahan sebelum pengadaan alat dan bahan dilakukan.

5.5. Rencana pengeluaran anggaran pengadaan / sewa alat dan pengadaan bahan
harus disetujui oleh pemilik proyek.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 7


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

BAB II
SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 1
SUMBER DANA

Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan sumber dana dari dana


perorangan/Pemilik (Owner)

Pasal 2
PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PEMBORONGAN

2.1. Penyedia Barang/Jasa adalah Badan usaha atau orang perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan barang / layanan jasa.

2.2. Jasa pemborongan adalah layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi atau


wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan
serta proses pelaksanaannya diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Pasal 3
PESERTA LELANG

3.1. Telah terdaftar sebagai peserta lelang setiap paket yang dilelangkan dengan
mengambil dokumen pengadaan barang / jasa dan dokumen kualifikasi.

3.2. Telah terdaftar sebagai peserta lelang setiap paket yang dilelangkan dengan
mengambil dokumen pengadaan barang / jasa dan dokumen kualifikasi.

3.3. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan


usaha / kegiatan sebagai penyedia barang / jasa.

3.4. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk


menyediakan barang / jasa.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 8


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

3.5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan / atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana.

3.6. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak.

3.7. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir,
dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir,
fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29.

3.8. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan
menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang / jasa yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

3.9. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang / jasa.

3.10. Tidak masuk dalam daftar hitam

3.11. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.

3.12. Khusus untu penyedia barang/ jasa orang perseorangan persyaratannya sama
dengan di atas kecuali huruf f

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 9


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Pasal 4
PEMBERIAN PENJELASAN

4.1. Pemberian Penjelasan akan dilaksanakan pada :


Hari : ..............................
Tanggal : ..............................
Jam : ..............................
Tempat : ..............................

4.2. Ketidakhadiran peserta pelelangan pada saat penjelasan pekerjaan


(Aanwijzing) tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak / menggugurkan
penawar.
Pasal 5
PENYAMPAIAN SURAT PENAWARAN

5.1. Penyampaian surat penawaran akan dilaksanakan pada :


Hari : ..........................................
Tanggal : ..........................................
Jam : .......................................... ditutup Jam: .............................
Tempat : ..........................................

5.2. Apabila yang hadir bukan Direktur Perusahaan maka harus menyerahkan
Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,- dari Direktur Perusahaan dan
bertanggungjawab penuh atas pernyataan yang diberikan kepada Panitia,
dan apabila menawar lebih dari satu jenis pekerjaan agar dicantumkan
dalam Surat Kuasa.
Pasal 6.
PERSYARATAN PENAWARAN

Rekanan yang berhak mengajukan penawaran adalah rekanan yang memenuhi


persyaratan sebagai berikut :
6.1. Memenuhi ketentuan sebagai diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 10


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

6.2. Telah mendaftar dan mengambil Dokumen Pelelangan.

6.3. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar,
ketentun-ketentuan dalam RKS dan Berita Acara Aanwijzing/ penjelasan.

6.4. Surat Penawaran, Surat Pernyataan, Surat Kesanggupan, RAB dan lampiran
– lampirannya diketik di atas kertas Kop Perusahaan dan pada bagian
terakhir harus ditandatangani, dicap perusahaan dan nama terang, dibuat
rangkap 3 (tiga) satu asli, 1 (satu) rekaman.

6.5. Surat Penawaran harus ditandatangani oleh Direktur Utama Perusahaan atau
Penerima Kuasa Direktur Utama yang nama kuasanya tercantum dalam
Akta pendirian atau perubahannya, atau Kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan otentik, atau Pejabat
yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.

6.6. Surat Penawaran bermaterai Rp. 6.000,-, pada materai supaya terkena tanda
tangan, cap perusahaan diberi tanggal, bulan dan tahun.

6.7. Surat Penawaran dan lampiran – lampirannya supaya disusun urut dan untuk
setiap lembar yang tidak ditandatangani harus diparaf dan dicap perusahaan.

6.8. Dokumen Penawaran terdiri dari :


7.8.1. Data Administrasi:
a. Dokumen kualifikasi
b. Fotokopi Surat Keterangan Fiskal ( SKF )
c. Fotokopi Jaminan Penawaran
d. Surat Kesanggupan/ Pernyataan bermaterai Rp. 6.000,-
 Kesanggupan mengansuransikan tenaga kerja (JAMSOSTEK).
 Kesanggupan membayar galian C.
6.8.2. Data Teknis :
a. Metode Pelaksanaan
b. Net Working Planning

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 11


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

c. Bar Chart
d. Personil yang ditugaskan
e. Peralatan yang digunakan
f. Pengalaman perusahaan
g. Time Schedule dilengkapi kurva “S”, Schedule alat, bahan dan
tenaga kerja.
6.8.3. Data Penawaran Harga :
a. Surat Penawaran bermaterai Rp. 6.000,-
b. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
c. Daftar Analisa
d. Daftar harga satuan pekerjaan
e. Daftar harga satuan bahan, upah dan alat.
Pasal 7
SAMPUL SURAT PENAWARAN

Penyampaian surat penawaran dengan sistem 2 (dua) sampul yaitu Dokumen


administrasi dan teknis yang terpisah dengan dokumen Penawaran. Sampul surat
penawaran ( sampul penutup ) berukuran kurang lebih ± 30 x 45 cm, berwarna
putih dan tidak tembus pandang, kemudian ditutup/ dilak pada lima tempat.
Sampul surat penawaran sebagaimana contoh tersebut di bawah ditempeli ketikan,
print out komputer dan bukan tulisan tangan. Cara penyampaian dengan metode 2
sampul adalah sebagai berikut :
1. Sampul pertama berisi kelengkapan data administrasi dan teknis yang
disyaratkan dan pada sampul tertulis “ Data Administrasi dan Teknis “.
2. Sampul Kedua berisi data perhitungan harga penawaran dan pada sampul
ditulis “ Data Harga Penawaran “.
3. Sampul pertama dan kedua dimasukkan ke dalam satu sampul ( disebut
sampul penutup ).
4. Sampul Penutup hanya mencantumkan alamat pengguna barang / jasa yang
mengadakan pengadaan barang / jasa dan kata – kata “ Dokumen
Penawaran“. Yang mencantumkan Hari, Tanggal, Waktu dan Pekerjaan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 12


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

SAMPUL PENUTUP
TAMPAK DEPAN

DOKUMEN PENAWARAN
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Pekerjaan :

KEPADA
PANITIA PELELANGAN

YOGYAKARTA

TAMPAK BELAKANG

SAMPUL PERTAMA

DATA ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 13


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

SAMPUL KEDUA

DATA PENAWARAN HARGA

Pasal 8
PENAWARAN YANG TIDAK SYAH

8.1. Sampul Penawaran tidak sesuai dengan syarat-syarat pada angka 01 pasal
06.
8.2. Pada sampul surat terdapat nama penawar atau terdapat tanda – tanda lain
di luar syarat – syarat yang telah ditentukan.
8.3. Surat penawaran tidak dimasukkan dalam sampul tertutup.
8.4. Surat penawaran, Surat pernyataan dan RAB tidak dibuat di atas kertas
Kop Perusahaan dari Rekanan yang bersangkutan.
8.5. Surat penawaran yang lampirannya tidak lengkap.
8.6. Surat penawaran dimasukkan di luar batas waktu yang ditentukan.
8.7. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar

Pasal 9
PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN

9.1. Pada waktu yang telah ditentukan Panitia di hadapan peserta pelelangan,
bahwa saat penyampaian Surat penawaran telah ditutup.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 14


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

9.2. Setelah saat penyampaian Surat penawaran ditutup, tidak dapat lagi
diterima Surat penawaran, Surat Keterangan dan segalanya.

9.3. Panitia meneliti isi kotak / tempat pemasukan dokumen penawaran dan
menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk ( tidak dihitung surat
pengunduran diri ) dan apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)
peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan.

9.4. Panitia meminta kesediaan sekurang-kurangnya 2 ( dua ) wakil dari peserta


pelelangan yang hadir sebagai saksi.

9.5. Berita Acara dan lampiran-lampirannya setelah dibaca dengan jelas


ditanda tangani oleh Panitia dan sekurang-kurangnya dua orang wakil dari
peserta pelelangan.

9.6. a). Pembukaan data administrasi dan data teknis dilaksanakan pada:
Hari : ..................................
Tanggal : ..................................
Jam : ..................................sampai dengan selesai
Tempat : ..................................
b). Pembukaan data penawaran harga dilaksanakan bagi penawaran yang
lulus administrasi dan teknis pada :
Hari :..................................
Tanggal :..................................
Jam :..................................sampai dengan selesai
Tempat :.................................

Pasal 10
EVALUASI PENAWARAN

10.1. Sistem evaluasi yang digunakan dalam pengadaan barang / jasa ini adalah
“SISTEM GUGUR“.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 15


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

10.2. Sistem gugur adalah sistem penilaian penawaran dengan cara memeriksa
dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan syarat
yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang dan urutan proses penilaian
dilakukan dengan mengevaluasi persyaratan administrasi, persyaratan
teknis dan evaluasi kewajaran harga.

10.3. Panitia melakukan evaluasi hanya terhadap penawaran yang sah.

10.4. Panitia akan mengevaluasi persyaratan administrasi atas kelengkapan


dokumen penawaran yang diminta berdasarkan ketentuan – ketentuan
dalam dokumen pengadaan, yang mencakup :
10.4.1. Kebenaran isian dokumen penawaran yang berkenaan dengan :
a. Masa berlakunya penawaran.
b. Redaksi dokumen terutama redaksi surat penawaran yang
dapat menimbulkan penawaran bersyarat.
c. Keaslian dokumen terutama jaminan penawaran.
10.4.2. Kesimpulan panitia berdasarkan penelitian tersebut di atas apakah
penawaran:
a. Menghasilkan persyaratan dapat diterima untuk dievaluasi
lebih lanjut; atau
b. Perlu penjelasan ( Klarifikasi ) ; atau
c. Tidak dapat diterima / gugur

10.5. Evaluasi Teknis.


Panitia melakukan evaluasi teknis terhadap data yang diminta dalam
dokumen pengadaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
10.5.1. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
memenuhi persyaratan / lulus administrasi.
10.5.2.Faktor-faktor yang dievaluasi pada tahap ini harus sesuai yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan ( Tidak boleh dikurangi
atau ditambahi ).

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 16


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

10.5.3. Hasil evaluasi teknis adalah : Memenuhi syarat teknis ( lulus )


atau tidak memenuhi syarat teknis ( gugur ).

10.6. Evaluasi Harga.


10.6.1. Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang
dinyatakan lulus / memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
10.6.2. Berdasarkan hasil evaluasi harga, panitia / pejabat pengadaan
membuat daftar urut penawaran yang memenuhi dari urutan harga
penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai
calon pemenang.
Pasal 11
JAMINAN PENAWARAN

11.1. Jaminan Penawaran ditujukan kepada owner, berupa Jaminan Bank milik
Pemerintah/Bank Umum/PT. Asuransi yang telah direasuransi dan
ditetapkan sebesar 1 % sampai dengan 3 % dari harga perkiraan sendiri
(HPS) serta berlaku selama 40 (empat puluh) hari sejak tanggal surat
penawaran.

11.2. Bagi penyedia barang/jasa yang tidak ditetapkan sebagai pemenang


pelelangan, jaminan penawaran dapat diambil setelah Panitia
mengumumkan pemenang pelelangan.

11.3. Jaminan penawaran menjadi mlik negara apabila peserta mengundurkan diri
setelah memasukkan penawarannya dalam kotak penawaran.

Pasal 12
JAMINAN PELAKSANAAN

12.1. Jaminan Pelaksanaan ditujukan pada Pejabat Pembuat Komitmen berupa


jaminan dari Bank dan ditetapkan sebesar 5 % ( lima persen ) dari nilai
Penawaran, apabila penawarannya sama atau lebih besar 80 % dari HPS.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 17


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

12.2. Bagi penawar yang penawarannya rendah atau kurang dari 80 % HPS,
besarnya jaminan pelaksanaan ditetapkan sebagai berikut :
12.2.1. Penawaran kurang dari 80 % sampai dengan 70 % dari HPS,
besarnya jaminan pelaksanaan senilai 90 % dari HS x 5 % ( ima
persen).
12.2.2. Penawaran kurang sari 70 % dari HPS, besarnya jaminan
pelaksanaan seniali 100 % dari HPS x 5 % (lima persen).

12.3. Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak kontrak ditandatangani sampai


berakhirnya masa pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan.

12.4. Dalam hal pemborongan apabila dalam waktu yang telah ditetapkan tidak
melaksanakan pekerjaan / mengundurkan diri setelah menandatangani
kontrak, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara.

12.5. Jaminan pelaksanaan dikembalikan pada Rekanan setelah pelaksanaan


pekerjaan selesai dinyatakan dengan Berita Acara penyerahan pekerjaan.

Pasal 13
PENETAPAN CALON PEMENANG

13.1. Apabila harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam ketentuan
mengenai harga satuan / harga standart yang telah ditetapkan serta sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka Panitia mengusulkan
maksimal 3 (tiga) peserta yang memasukkan penawaran yang paling
menguntungkan Daerah dalam arti kata :
13.1.1. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
13.1.2. Perhitungan harga yang ditawar dapat dipertanggungjawabkan.
13.1.3. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil
produksi Dalam negeri.
13.1.4. Nilai penawaran di bawah plafon/ paket pekerjaan yang
diborongkan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 18


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

13.1.5. Memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang


dilaksanakan.

13.2. Penetapan urutan dari 3 ( tiga ) calon pemenang pelelangan. Apabila tidak
ada penawaran yang memenuhi syarat, Berita Acara Hasil Pelelangan harus
mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal. Apabila
pada saat Pelelangan Ulang peserta pelelangan yang memenuhi syarat
kurang dari 3 (tiga) penyedia barang/ jasa, maka penyedia barang/ jasa
tersebut tetap diusulkan sebagai calon pemenang pelelangan.

13.3. Keputusan Calon Pemenang Pelelangan tersebut dalam nomor 1 di atas


diambil oleh Panitia dalam suatu rapat yang dihadiri lebih dari 2/3 jumlah
anggota.

13.4. Setelah Calon Pemenang pelelangan ditetapkan, Panitia segera membuat


Berita Acara pelelangan yang memuat segala hal ikhwal mengenai
pelaksanaan pelelangan termasuk cara penilaian rumus-rumus yang
digunakan dan sebagainya sampai dengan penetapan calon pemenang.

13.5. Panitia membuat laporan kepada Pejabat yang berwenang mengambil


keputusan mengenai penetapan calon pemenang. Laporan tersebut disertai
usulan serta penjelasan tambahan dan keterangan lain yang dianggap perlu
sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan

Pasal 14
PENGUMUMAN PEMENANG

14.1. Keputusan Pejabat berwenang menetapkan pemenang pelelangan yang


diumumkan oleh Panitia pelelangan dengan segera.

14.2. Kepada peserta yang keberatan atas pemenang pelelangan diberi kesempatan
untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen kegiatan APBD Kabupaten Rembang Tahun Anggaran 2006.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 19


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

14.3. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan


sebagai berikut :
14.3.1. Perusahaan yang ditunjuk sebagai pemenang adalah perusahaan
yang tidak termasuk Berita Acara pembukaan penawaran.
14.3.2. Perusahaan yang ditunjuk sebagai pemenang tidak sesuai dengan
kriteria yang dimuat dalam Berita Acara evaluasi pelelangan.
14.3.3. Jawaban terhadap sanggahan dierikan secar tertulis
selambatlambatnya 5 (lima) hari setelah diterimanya sanggahan
tersebut
Pasal 15
PENUNJUKAN PEMENANG

15.1. Penunjukan pemenang hanya dapat dilakukan setelah tidak ada sanggahan
tertulis atau penolakan atas sanggahan tertulis jika diterima oleh pejabat
yang berwenang.

15.2. Berdasarkan penentuan penetapan pemenang, maka pejabat yang


berwenang menunjuk pemenang pelelangan sebagai pelaksana pekerjaan.

15.3. Peserta yang menang menerima penunjukan tersebut dan apabila


mengundurkan diri hanya dapat dilakukan dengan alasan yang dapat
diterima oleh pejabat yang berwenang. Dalam hal yang demikian jaminan
yang bersangkutan menjadi milik Negara.

15.4. Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, maka pemenang urutan
kedua ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai harga penawaran
dan persyaratan yang disampaikan dan apabila urutan kedua tidak
menerima maka ditunjuk urutan ketiga sesuai dengan harga penawaran dan
persyaratan yang disampaikan.

15.5. Apabila pemenang urutan kedua dan ketiga tidak bisa menerima
persyaratan tersebut, maka Panitia akan melaksanakan pelelangan ulang

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 20


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Pasal 16
PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG

16.1. Pelelangan dinyatakan gagal apabila :


16.1.1. Penyedia barang/ jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta
lelang kurang dari 3 ( tiga ).
16.1.2. Penawaran yang masuk kurang dari 3 ( tiga ).
16.1.3. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan
dalam dokumen pelelangan.
16.1.4. Semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia.
16.1.5. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang
tercantum dalam dokumen pelelangan penyedia barang/ jasa
ternyata benar.
16.1.6. Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon
pemenanga lelang urutan 1,2 dan 3 ternyata benar.
16.1.7. Calon pemenang lelang urutan 1,2 dan 3 mengundurkan diri dan
tidak bersedia ditunjuk.
16.1.8. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen
pelelangan penyedia barang/ jasa atau prosedur yang berlaku.
16.1.9. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan
lelang ternyata benar.

16.2. Pelelangan ulang


16.2.1. Penyedia Barang/ jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta
lelang kurang dari 3 (tiga) atau penawaran yang masuk kurang
dari 3 (tiga) atau sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam dokumen ternyata benar, maka
dilakukan Pelelangan Ulang dengan cara mengumumkan kembali.
16.2.2. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan
dalam dokumen atau semua penawaran di atas PAGU Dana yang
tersedia atau pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan
ketentuan dokumen/ prosedur yang berlaku maka dilakukan
pelelangan ulang dengan cara mengundang ulang semua peserta

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 21


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

lelang yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang untuk


mengajukan penawaran ulang secara lengkap.
16.2.3. Apabila dalam pelelangan ulang ( dua kali pelelangan ulang )
masih belum dapat ditentukan pemenangnya, maka pelelangan
ulang tidak perlu diadakan dan dilanjutkan penunjukan langsung
setelah pertimbangan oleh Pejabat yang berwenang

Pasal 17
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN

17.1. Sebagai lanjutan dari pelelangan, disusun/ dibuat surat perjanjian


pemborongan pekerjaan.
17.2. Jenis kontrak yang digunakan adalah kontrak pengadaan tahun jamak yaitu
kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa
lebih 1 ( satu) tahun anggaran.
17.3. Dasar pembuatan Surat Perjanjian Pemborongan Pelaksanaan pekerjaan
adalah Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Pelelangan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 22


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pasal 1
PENJELASAN UMUM
Pekerjaan yang dimaksudkan rencana kerja dan syarat -syarat dalam dokumen
pengadaan ini adalah :
1. Jenis Pekerjaan : Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800.
2. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Sleman.
Dimana pekerjaan tersebut diatas terdiri dari :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Pekerjaan Tanah
2.3. Pekerjaan Struktur
2.4. Pekerjaan Pasangan
2.5. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela & Ventilasi
2.6. Pekerjaan Sanitasi
2.7. Pekerjaan Instalasi Listrik
2.8. Pekerjaan Pengunci
2.9. Pekerjaan Cat
2.10. Pekerjaan Atap
2.11. Pekerjaan Lain – Lain.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Kontraktor pelaksana harus membuat bangunan darurat untuk Keperluan


sendiri sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa kantor
administrasi lapangan, los kerja dan gudang.

2.2. Kontraktor pelaksana harus membersihkan lapangan dari segala hal yang
dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 23


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan
bagian-bagian bangunan yang lainnya.

2.3. Pagar pembatas menggunakan plat seng yang disediakan oleh


pemborong. Pagar pembatas memiliki tinggi 200 cm mengelilingi daerah
proyek kecuali pintu masuk.

2.4. Pemborong harus membuat Papan Nama Proyek yang ukuran dan
modelnya ditentukan oleh direksi dan bertuliskan :
Nama proyek :
Jenis pekerjaan :
Lokasi pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Tanggal selesai Kontrak :
Pelaksana :

2.5. Tanda tetap itu dibuat dari beton 15x15x100cm, di ujung ujung bangunan
yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi lapangan
(pemberi tugas) dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu
pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan
pekerjaan.
2.6. Sebagai ukuran dasar ±0.00 (peil lantai) adalah Jl Godea Km. 4
Kelurahan Kajor RT 01, Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta –
Indonesia.

2.7. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan


pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu kelas kuat
1V minimal 3cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar
(waterpass).

2.8. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa


pelaksanaan. berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 24


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang,


dengan alat ukur minimal Theodolit.

2.9. Kendaraan proyek sebelum masuk dan keluar site proyek harus dalam
keadaan bersih. Pada lokasi disiapkan tempat cuci/siram/semprot sebagai
filter kendaraan keluar proyek.

2.10. Kebersihan dan kerapian di lingkungan sekitar site proyek adalah


tanggung jawab kontraktor/pemborong. Lingkup pekrjaan termasuk
pembersihan jalan akibat sirkulasi proyek.

2.11. Kontraktor harus meyerahkan contoh dari semua bahan-bahan atau


material yang akan digunakan untuk pekerjaan seperti pasir, kerikil, besi
beton, dan lain-lain sesuai dengan referensi yang ditentukan dalam RKS
ini kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

2.12. Kontraktor juga harus menyiapkan gambar kerja (shop drawing) kepada
pengawas untuk keperluan pemeriksaan dan persetujuan yang di
dalamnya minimal meliputi:
2.12.1. Rencana pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan
sambungan, angker dan lain-lain).
2.12.2. Jadwal pengecoran, rencana mix design, tenaga, peralatan, dll.

Pasal 3
PEKERJAAN TANAH

3.1. Lingkup pekerjaan


Lingkup pekerjaan tanah meliputi penggalian galian pondasi, sloof,
pondasi batu kali sesuai dengan gambar rencana. Penggalian material
bahan pengisi dan pengangkutanya ke dalam lapangan serta
menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup
dimaksudkan dengan tujuan untuk hal-hal berikut:

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 25


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

3.1.1. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin


menghambat jalannya pekerjaan tanpa menambah biaya
pelaksanaan.
3.1.2. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan.
3.1.3. Pengeringan dan pengontrolan drainase.
3.1.4. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah
sirtu).
3.1.5. Pemadatan, dengan dibuktikan tes standar.
3.1.6. Pemindahan material-material yang tidak berguna dan puing-
puing keluar site dan tidak boleh ada penimbunan di site.
3.1.7. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

3.2. Syarat-syarat pelaksanaan


3.2.1. Pemeriksaaan Lapangan
Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan
langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi
lapangan, bahan bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan
lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi, dan
menghambat jalannya pekerjaan.

3.2.2. Penggalian dan pembersihan


Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi
pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan (area
proyek), kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan kemudian
untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-
hal yang seperti itu.
a. Pelaksanaan penggalin dapat dimulai setelah as-as ditetapkan
secara cermat dan disetujui oleh direksi lapangan (pemberi
tugas).
b. Apabila selama pelasanaan penggalian terjadi kelongsoran,
pemborong harus mencegahnya misalkan dengan casing dan
lain cara sehingga pekerjaan tetap lancar tanpa menambah
biaya pelaksanaan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 26


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

c. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan


umum, di dalam atau di luar area pekerjaan menjadi
tanggungan kontraktor.
d. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan
semua benda-benda yang menghalangi pekerjaan, harus
menurut petunjuk-petunjuk Direksi lapangan (pemberi tugas).
e. Seluruh pohon, semak, rumput, dan seluruh tumbuhan harus
dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun keluar
site.

3.3. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah.


2.3.1. Kecuali ditunjukan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang
berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan harus diperbaiki
atau diganti oleh pemborong dengan tanggungan biayanya
sendiri.
2.3.2. Bila terdapat alat/pelayanan serta fasilitas dinas/umum yang
masih berfungsi ditemui di lapangan dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, pemborong harus bertanggung
jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin
bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
tergannggu. Termasuk kewajiban untuk berkoordinasi dengan
pihak ke tiga yang terkait atas biaya kontraktor.
2.3.3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat
pekerjaan pemborong, pemborong harus segera mengganti
kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari
barang yang rusak akibat pekerjaan pemborong.
2.3.4. Sarana (Utilitas) yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin
ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lapangan
pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang
disetujui oleh Direksi lapangan (pemberi tugas) atas tanggungan
pemborong.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 27


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

3.4. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air tanah.


3.4.1. Daerah sekitar bangunan yang lebih rendah dari lapisan
sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya
bahaya erosi. Untuk itu pemborong harus mempersiapkan saluran
pembuangan yang cukup menghindari terjadinya bahaya erosi
tersebut.
3.4.2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti di bawah
ini:
a. Tidak diperkenankan air tergenang di dalam/sekitar lapangan
pekerjaan kontrak ini.
b. melindungi semua penggalian bebas overflow dan genangan
air.
c. Lapisan tanah teratas (Top soll)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoll ( lapisan tanah
paling atas) harus dikupas sampai kedalaman 20cm dan
digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain
seperti yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan. Setelah
topsoll terkupas daerah tersebut harus dipadatkan sampai
setebal 15cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.

3.5. Bahan pengisi


3.5.1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah
disetujui oleh Direksi yang diambil dari daerah lapangan atau dari
daerah di luar lapangan pekejaan.
3.5.2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organik,
barang-barang bekas/sampah-sampah, dan batu-batu yang
besarnya lebih dari 10 cm.

3.6. Syarat-syarat penimbunan dan backfill


3.6.1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi lapagan
yang harus menyetujui seluruh bahan pengisi terlebih dahulu.
Direksi lapangan juga akan mempersiapkan test-test yang

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 28


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

diperlukan dan penyelidikan-penyelidikan yang dibutuhkan atas


biaya pemborong. Pemborong tidak diperkenankan melakukan
penimbunan tanpa kehadiran dari Direksi lapangan (pemberi
tugas).
3.6.2. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun di atas lapisan
tanah yang akan ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan,
kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang
diinginkan. Untuk pemadatan sirtu di bawah pondasi setempat
dan plat lajur dengan stemper, sedangkan untuk pemadatan
halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton.
3.6.3. Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai
yang tercantum dalam gambar rencana dan daerah-daerah yang
peil permukaan akhir (final grade).
3.6.4. Pada daerah-daerah basah (tergenang air), pelaksanaan pekerjaan
(pemborong) harus membuat saluran-saluran pembuangan
sementara atau memompa air untuk mengeringkan daerah
tersebut. Lapisan lumpur yang ada, harus dibuang ketempat yang
akan ditunjuk oleh konsultan pengawas sebelum pengurugan
dilakukan.
3.6.5. Sebelum pekerjaan dimulai, pada daerah yang telah selesai
dibersihkan, pelaksana pekerjaan/harus mengerjakan pengisian
lubang-lubang yang disebabkan karena pencabutan akar-akar
pohon, bekas-bekas sumur, saluran dan sebagainya dengan
menggunakan material yang baik sesuai dengan petunjuk
konsultan pengawas dan harus segera dilakukan perataan dan
pemadatan pada permukaan tanah tersebut.
3.6.6. Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada
persetujuan konsultan pengawas.
3.6.7. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus
dipadatkan sampai mencapai kepadatan minimal 95% dari
kepadatan maxmun menurut standar AASHTO 99-70. Lapisan
dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 29


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

lapisan tidak boleh lebih dari 30cm, dan harus dipadatkan dengan
alat makanis seperti compaction equipment. Kadar air pada tanah
urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang maximum.
3.6.8. Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup
untuk dapat mencapai kepadatan yang dikehendaki, harus
ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler).m Material
urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari seharusnya
tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dan disetujui oleh
konsultan pengawas, pekerjaan pemadatan tanah urugan harus
dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai dengan sifat alat-alat
pemadatan yang tersedia.
3.6.9. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan
mesin untuk seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali
tidak diperkenankan.
3.6.10. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak digunakan,
sebaiknya sisa ditimbun kembali, dan seluruh sisa-sisa puing-
puing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan
dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk pekerjaan ini adalah
tanggung jawab pemborong.
3.6.11. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas

Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Dalam pekerjaan pondasi, pemborong diwajibkan untuk mempelajari dan


mengajukan penawaran serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk pekerjaan pondasi. Pemborong diwajibkan membuat uraian dan metode
pekerjaan serta waktu pekerjaan (time schedule) pondasi yang disesuaiakan
dengan site yang ada dan diajukan ke Direksi lapangan untuk disetujui.
4.1. Pekerjaan persiapan pondasi

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 30


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

4.1.1. Lingkup pekerjaan.


Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi konstruksi dan perlengkapan
-perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian, pengisian
(pengurugan), dan pembuatan konstruksi pondasi. Pelaksanaan
pekerjaan pondasi memerlukan ketepatan, ketelitian dan
pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi, karena pemborong
harus mampu meyediakan peralatan yang baik, lengkap dan
pekerja atau pengawas ahli yang terampil dan berpengalaman.
4.1.2. Sifat pekerjaan
Kontraktor yang ditunjuk harus memahami secara tepat mengenai
sifat penggalian dan pengurugan yang diharuskan, sehingga
harga-harga penawarannya telah memungkinkan bagi
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
4.1.3. Penggalian tanah
Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar
setiap galian masih terdapat akar-akar atau bagianbagian
gembur, maka ini harus digali keluar dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus
disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan
dapat bekerja terus-menerus, untuk menghindari tergenangnya
air pada dasar galian.
d. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap
dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan
suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng
yang cukup.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 31


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian,


setelah mencapai jumlah tertentu yaitu sampai mencapai
ketinggian tanah asli semula, harus segera disigkirkan dari
halaman pekerjaan.
f. Seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di
lapangan harus segera dilaporkan ke Direksi lapangan/pemberi
tugas dan juga ke pemberi tugas dan harus dilindungi dari
kerusakan dan bila menderita kerusakan akibat kelalaian
pemborong maka harus direparasi/diganti oleh pemborong atas
tanggunannya sendiri.
g. Bila suatu alat pelayanan dinas yang masih berfungsi ditemui
di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar dan
ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, pemborong
harus bertanggungjawab untuk mengembil setiap langkah
apapun yang diperlukan untuk perlindungan.

4.2. Pengurugan pondasi


4.2.1. Lingkup pekerjaan
a. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai
dengan gambar.
b. Urugan kembali pada akhir pekerjaan untuk pengisian dan
leveling disekitar konstruksi pondasi.
c. Luas daerah pengurugan adalah sesuai gambar rencana.
4.2.2. Bahan-bahan
a. Bila tidak mencantumkan dalam gambar-gambar detail, maka
pada bagian atas urugan, di bawah pelat-pelat bertulang, beton
rapat dan pondasi-pondasi harus terdiri dari urugan pasir
setebal 10cm padat.
b. Di bawah lapisan-lapisan atau di samping pondasi, urugan
yang dipakai adalah dari jenis tanah “sirtu” yang bersih tanpa
potongan-potongan bahan yang bias lapuk serta batuan yang
telah dipecahkan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 32


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

c. Pemborong waib mengusahakan agar semua bahan urugan


terdiri dari mutu bahan yang baik.

4.3. Pekerjaan pondasi batu kali.


4.3.1. Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing,
berwarna abu-abu hitam, keras, tidak berpori (porous)
a. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug
setebal minimal 10cm, disiram dan diratakan dan di atasnya
diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar.
b. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran
1Pc:4Ps. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air
dengan campuran 1Pc:2Ps setinggi 90 cm, dihitung dari
permukaan pondasi kebawah. Adukan harus membungkus batu
kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak
aa bagian pondasi yang berongga.tidak padat.
c. Pada pondasi untuk kolom-kolom harus disediakan stek-stek
tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama
dengan tulangan pokok yang teraman baik dalam pondasi
sedalam sesuai dengan yang tertera dalam gambar

Pasal 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG

5.1. Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan sebagai berikut:


5.1.1. Campuran untuk adukan beton biasa dipergunakan pada:
a. Kolom-kolom utama dan kolom-kolom praktis
b. Balok-balok induk, balok anak, balok ring, plat, lisplang beton
dan tangga
5.1.2. campuran untuk adaukan beton rabat air dipergunakan pada:
a. lantai yang tekena air langsung, balok dan plat luifel atap dan
teras/ balkon.
b. Lisplang beton
c. Dinding ground reservoir, dinding STP.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 33


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

d. Balok dan lantai WC, pekerjaan beton lainnya yang terkena


genangan ait atau banyak hubungan langsung dengan air.

5.2. Ukuran-ukuran, pembesian dari semua bagian konstruksi beton bertulang


diberikan secara lengkap di dalam gambar-gambar danmerupakan patokan
di dalam perhitungan volume pekerjaan beton pada perincian harga
penawaran.

5.3. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-ketentuan


dalam:
5.3.1. SNI-03-2847-2002, standar tata cara perencanaan struktur beton
untuk bangunan gedung.
5.3.2. SNI-03-2458-1991, metode pengujian dan pengambilan contoh
untuk campuran beton segar.
5.3.3. SNI-03-4810-1998, meetode pembuatan dan perawatan benda uji di
lapangan.
5.3.4. SNI-03-1974-1990, metode pengujian kuat tekan beton
5.3.5. SNI-03-2492-1991, metode pengambilan benda uji beton inti
5.3.6. SK SNI T-15-1991-03, tata cara perhitungan struktur beton untuk
bangunan gedung.
5.3.7. SNI-3-1970, peraturan umum bahan bangunan Indonesia
5.3.8. SII, standar industry Indonesia

5.4. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di dalam SNI-03-2847-2002


menegenai bahan-bahan untuk beton bertulang, cara-cara pelaksanaan
konstruksi beton bertulang dan pemeriksaan (test), mengenai hal-hal itu
harus medapatkan perhatian yang sesame dari kontraktor dan menjadi
dasarr dari seluruh pekerjaan.

5.5. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dari pengawas ahli


sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam SNI 03-
2847-2002.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 34


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.6. Tidak diperkenankan kepada kontraktor untuk melaksanakan pengecoran


beton, tanpa ijin terlebih dahulu kepada manajemen konstruksi ahli untuk
diadakan pengematan/pemeriksaan konstruksi dan selanjutnya dinyatakan
persetujuan pengecoran secara tertulis.

5.7. Bahan-bahan.
5.7.1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatanbeton
bertulang harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum di
dalam SNI-03-2847-2002.
5.7.2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang
diberikan oleh petugas ahli dan Direksi lapangan dan kontraktor
berkewajiban untuk membantu penuh Direksi lapangan dan
pengawas ahli di dalam melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan.
5.7.3. Portland cemen dan mutu besi, digunakan porland cemen menurut
SNI 15-2049-1994. Kecuali ditentukan lain dama gambar, untuk
mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya certificate dari suppliers3 juga harus
ada/dimintakan certificate dari laboratorium resmi dari perguruan
tinggi atau instansi pemerintah baik pada saat pemesanan maupun
secara periodic minimal 2 contoh percobaan dan perlengkungan
untuk setiap 20cm ton besi. Direksi lapangan/pemberi tugas harus
menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Besi
bertulang yang digunakan adalah produk Krakatau steel/setara yang
memenuhi standar SII.

5.8. Admixture (bahan-bahan tambahan) dalam adukan beton


5.8.1. Cara penggunaan additive untuk beton harus sesuai dengan petunjuk
petunjuk dari produsen bahan tersebut.
5.8.2. Penyimpangan dari ketentuan di atas harus dengan persetujuan
tenaga ahli/konsultan.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 35


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.9. Penyimpanan
5.9.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksana.
5.9.2. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum padazak, segera
setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung
dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas
dari tanah. Cement harus masih dalam keadaan fres (belum mulai
mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian tersebut
masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan
jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan cement baik dalam jumlah yang sama.
Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
5.9.3. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(missal :minyak dan lain-lain).
5.9.4. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah
dari satu dan lain jenisnya/gradasi-nya dan di atas latai beton ringan
untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

5.10. Pelaksanaan pembuatan beton/kualitas beton. Adukan beton adalah


campuran dari cement Portland, pasir beton, batu pecah/krikil dan air,
semuanya diaduk dalam perbandingan tertentu sehingga didapat
kekentalan yang baik dengan kekuatan yang dinginkan.

5.11. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan


5.11.1. Koontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemilihan proporsi
campuran beton (trial-mixes) sesuai dengan SNI-03-2847-2002
5.11.2. Evaluasi dan penerimaan beton dilakukan sesuai dengan SNI-03-
2847-2002. Frekuensi pengujian kekuatan masing-masing mutu
beton yang dicor setiap harinya haruslah dari satu contoh uji per
hari atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 120M3

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 36


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

beton atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 500M2
luasan permukaan lantai atau dinding.
5.11.3. Pemeriksaan benda uji dilakukan di laboratorium bahan dan
kontruksi atas persetujuan konsultan pengawas. Hasil uji
dilaporkan kepada pemberi tugas.
5.11.4. Pengambilan benda uji langsung dilakukan dari bagian-bagian
konstruksi yang sedang dalam proses pengecoran sesuai
ketentuan dan arahan konsultan pengawas dan tidak boleh diambil
langsung dari mixer ready-mix.

5.12. Kualitas beton


5.12.1. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beto untuk
beton struktur adalah f’c=20 Mpa atau setara K-250 kg/cm2 dan
beton pada kolom praktis digunakan f’c=15Mpa atau setara K-
175kg/cm2.
5.12.2. Pelaksanaan haru memberikan jaminan atas kemampuan
membuat kwalitas beton ini dengan memperhatika data-data
pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixes.
5.12.3. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang
disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
5.12.4. Kontrakto harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas
beton yang dibuat dengan disyahkanya oleh Direksi lapangan,
laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
5.12.5. Selama pelaksanan harus ada pengujian slump minimal 5cm,
maximum 12 cm. cara pengujian slump adalah sebagai berikut:
Contoh : beton diambil saat sebelum dituangkan kedalam cetakan
beton (bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di
atas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan di isi sampai kurang
lebih 1/3nya, kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 ali
dengan besi 16mm panjang 30cm dengan ujung yang bulat
(seperti peluru) Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk
dua lapisan berikurnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan
setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang di bawahnya.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 37


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Setelah diratakan, sgera cetakan diangkat perlahan lahan dan


diukur penurunannya (slum-nya).
5.12.6. Jika hasil kuat tekan benda-benda uni tidak memberikan angka
kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton
ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan dalam SNI-03-2847-
2002 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemberi tugas
(=beban kontraktor)
5.12.7. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen aduka ke dalam mixer.
5.12.8. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran
darus dilakukan dengan cara iyang tidak mengakibatkan
terjadinya segrasi komponen-komponen beton.
5.12.9. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.

5.13. Siar-siar konstruksi dan pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting


dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain
dalam gambar, harus mengikuti SNI- 03-2847-2002, siar-siar tersebut
harus dibasahi lebih dahulu dengan air cement tepat sebelum pengecoran
lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi
lapangan.
5.14. Penggantian besi
5.14.1. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adlah
sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.
5.14.2. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau
pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu
penyempurnaan pembesian yang ada maka:
a. kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang setara dalam gambar, secepatnya
hal ini diberitahukan pada direksi lapangan/pemberi tugas
kontruksi dan konsultan perencana sekedar informasi.
b. Jika terjadi penambahan ekstra besi maka dapat dimintakan
oleh kontraktor sebagai kerja lebih. Penambahan tersebut dapat
dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari pemberi tugas.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 38


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

c. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka


perubahan tersebut dapat dijalankan dengan perssetujuan
tertulis dari konsultan perencana.
5.14.3. Jika pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar maka dapat
dilakukan penukaran diameter dengan diameter yang terdekat
dengan catatan:
a. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat
tersebut tidak boleh kurang dari tertera dalam gambar ( dalam
hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas).
b. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan
pembesian di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang
dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
c. Harus menyampaikan perhitungan struktur (analisa) ke
konsultan perencana

5.15. Cetakan dan acuan/bekisting


5.15.1. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi
ketentuanketentuan di dalam SNI-03-2847-2002
5.15.2. Untuk mencegah terserapnya air beton oleh cetakan, maka
cetakan harus dilapis dengan lembaran plastic yang dihubungkan
dengan cermat.
5.15.3. Pekerjaan pembuatan cetakan (form work) dengan pemotongan
dan pemasangan yang rapih serta sistimatis agar mendapatkan
kecermatan dan ketelitian kerja untuk mencapai hasil cetakan
engan kesempurnaan yang maksimal.
5.15.4. Di dalam melaksanakan seluruh konstruksi beton bertulang tidak
diperkenankan terjadinya kesalahan pembuatan cetakan.
Papanpapan bekas cetakan hanya boleh dipergunakan jika masih
dalam keadaan baik dan harus disetujui oleh Direksi lapangan.
5.15.5. Untuk tiang-tiang penyangga acuan tidak diperkenankan
menggunakan bamboo.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 39


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.15.6. Bekisting yang digunakan dapat dalam bentuk beton, baja,


pasangan batu kali diplester atau kayu. Lain-lain jenis yang akan
digunakan harus dengan persetujuan Direksi lapangan.
5.15.7. Bekisting harus direncanakan sedemikianrupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung
beban-beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan
pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan
silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekisting selama
pelaksanaan dapat ditiadakan, juga cukup rapat untuk
menghindarkan keluarnya adukan (mortar-leakage).
5.15.8. Cukup penyangga dan silangan-silangan adalah menjadi
tanggungjawab kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensi
yang tepat dan bekisting adalah menjadi tanggungjawabnya.
5.15.9. Pada bagian terendam (dari setiap phase pengecoran) dari
bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah
dibuka untuk inspeksi dan pembesian.
5.15.10. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
5.15.11. Pembongkaran bekisting. Bekisting lantai tingkat harus
dipertahankan beberapa lantai teratas dengan catatan harus
memenuhi ketentuan bahwa lantai teratas yang sedang dikerjakan
atau sedang dicor harus dipandang sebagai beban yang bias
dipindahkan bebannya kepada lantai di bawahnya yang betonya
berumur lebih dari 28 hari atau sekurangnya melebihi K-250.

5.16. Pemasangan pipa-pipa, pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh
sampai merugikan kekuatan konstruksi, untuk ini lihat SNI-03- 2847-
2002.

5.17. Lantai kerja. Untuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang yang


terletak langsung di atas tanah, dibawahnya harus dibuat lantai kerja
setebal 5cm dengan campuran semen pasir dan kerikil dalam
perbandingan 1:3:5.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 40


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.18. Pekerjaan mengaduk. Pengadukan beton harus dengan mesin pengaduk


beton dengan daya aduk seimbang dengan besar bagian pekerjaan beton
yang akan dicor. Jenis dan daya aduk dari mesin pengaduk yang akan
dipergunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi lapangan. Untuk pengadukan minimum 2 (dua) menit setelah
seluruh bahan yang diperlukan masuk ke dalam mesin pengaduk.

5.19. Pengangkutan adukan. Pengangkutan adukan beton dari tempat


pengadukan ketempat pengecoran harus dilaksanakan dengan cara yang
disetujui oleh Direksi lapangan. Cara pengankutan harus memenuhi
persyaratan :
5.19.1. Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan
5.19.2. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. Adukan beton
harus dicor dalam waktu paling lambat 1 (satu) jam setelah
pengadukan dengan air dimulai.

5.20. Pengecoran dan pemadatan.


5.20.1. Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilakukan, semua
pekerjaan acuan (bekisting) baja-baja tulangan, tarikan pipa-pipa
instalasi air dan instalasi listrik serta angkur angkur yang harus
ditanam dalam beton, sudah harus selesai terpasang dan
mendapat pemeriksaandan persetujuan tertulis dari Direksi
lapangan.
5.20.2. Acuan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara
penyemprotan air bersih atau dapat memakai compressor
sehingga semua kotoran tersapu bersih dari dalam acuan.
5.20.3. Selama pengecoran berlangsung kepada siapapun dilarang
berjalan dan berdiri di atas baja tulangan. Untuk dapat mencapai
setiap tempat dengan mudah dan aman kontraktor jharus
mempersiapkan dan menggunakan jalur-jalur tempat berjalan
tersebut dari papan yang cukup lebar ditumpangkan di atas

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 41


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

kakikakiyang mudah dipindah-pindahkan dan tidak akan


membebani baja tulangan.
5.20.4. Beton harus dicor pada tempat pekerjaan secepat mungkin
setelah bidang acuan dibasahi dengan air dimulai.
5.20.5. Bilaman pengecoran pada salah satu bagian konstruksi terpaksa
harus diputuskan, maka tempatnya harus terletak pada batas/siar
pelaksanaan yang akan ditentukan oleh Direksi lapangan
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi
beton bertulang. Sebelum pekerjaan yang diputuskan itu
dilanjutkan maka permukaan beton yang telah mengeras itu
harus dibersihkan dari benda lepas, dibuat kasar kemudian diberi
cairan semen (calbon) dan selanjutnya segera pengecoran beton
dilaksanakan.
5.20.6. Adukan yang telah mulai mengeras atau mencampurnya dengan
bahan-bahan campuran beton atau mencampurnya dengan
adukan adukan beton baru tidak diperkenankan. Adukan beton
pada wktu pengecoran terdapat pemisahan antara kerikil dan
spesinya tidak diperkenankan untuk dipakai. Adukan beton tidak
boleh dituanhgkan terlau tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya pemisahan kerikil dan spesinya. Tinggi maximal
pengecoran menuangkan adukan beton tidak boleh lebih dari
1,5m
5.20.7. Selama pengecoran berlangsung adukan beton pada acuan harus
dipadatkan dengan menggunkan alat penggetar (vibrator). Alat
tersebut sudah harus berada di tempat pekerjaan sebelum
pekerjaan pengecoran dimulai.

5.21. Perawatan beton


Beton yang sudah dicor terutama plat atap dan luifel harus dijaga agar
tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 hari.
Untuk kepeluan tersebut dtetapkan cara sebagai berikut:
5.21.1. Pada umumnya dipergunakan sebagai penutup permukaan beton
karung-karung yang senantiasa basah.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 42


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.21.2. Pada plat-plat kedap air seperti plat talang atap dan luifel
pembahasan terus menerus ini harus dilakukan dengan cara
merendamnya (menggenang) dengan air.

5.22. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya srang krikil,
munculnya pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak
memenuhi syarat atas perintah Direksi lapangan harus dibongkar kembali
sebagian atau seluruhnya. Untuk selanjutnya diganti atau doperbaiki
segera dan menjadi resiko kontraktor sepenuhnya. Caracara perbaikan
lainnya harus senantasa diketahui dan dapat persetujuan manajemen
konstruksi ahli terlebih dahulu.

5.23. Tanggungjawab kontraktor


5.23.1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi
sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan
gambar-gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau
kehadiran Direksi lapangan selaku wakil pemberi tugas atau
konsultan yang sejauh mungkin melihat/menegur atau member
nasehat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di
atas.
5.23.2. Direksi lapangan tidak dibenarkan member ketentuan-ketentuan
tambahan yang menyimpang dari ketentuan yang telah
digariskan di atas ( dan yang telah tertera dalam gambar).

5.24. Gambar kerja


5.24.1. Sebelum pabrikasi dimulai kontraktor harus membuat gambar
gambar kerja yang diperlukan dan harus disetujui Direksi
sebelum dimulai dengan pabrikasi.
5.24.2. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui Direksi tidaklah
berarti mengurangi tanggung jawab kontraktor apabila terdapat
kesalahan atau perubaham dalam gambar.
5.24.3. Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama erection tetap ada
pada kontraktor.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 43


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

5.24.4. Pengukuran denga skala dalam gambar tidak diperkenankan.

Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN

6.1. Pekerjaan pasangan terdiri dari pasangan batu bata, pasangan rolag,
plesteran, acian, sponengan, pasangan keramik, pasangan tralis jendela.

6.2. Untuk kualitas bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pasangan


disamakan dengan pasal 4.

6.3. Batu Bata yang digunakan adalah bata kelas I menurut SNI 10 dengan
bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut
siku-siku dan tajam. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan campuran
bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.

6.4. Pasangan dinding kedap air (1 PC : 4 PP).

6.5. Pasangan adukan 1PC : 2KP: 8PP berada diatas pasangan kedap air atau
di dinding yang tidak kedap air.

6.6. Adukan pasangan yang akan dibuat harus secara hati-hati, diaduk
didalam bak kayu yang memenuhi syarat dan harus sesuai RKS
Pencampuran semen dan pasir arus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering karena tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh
dicampur lagi dengan adukan yang baru.

6.7. Pengukuran (Uit-zet) akan dilakukan oleh Pemborong Kontraktor secara


teliti dan dan sesuai gambar, dengan syarat semua pasangan dinding akan
rata (horizontal), dan pengukuran akan dilakukan dengan benang.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 44


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

6.8. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya akan berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan pada
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

6.9. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja akan dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghadiri retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom
praktis.

6.10. Peraturan lubang untuk alat-alat listrik dan pipa, Pipa ditanam di dalam
dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, akan ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

6.10. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang akan diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
6.11. Pada pasangan batu bata, sebelum diplester bidang tembok harus
dibasahi dahulu sampai jenuh, begitu selesai memasang batu bata siar–
siar dikeruk sedalam 1 cm untuk tujuan supaya plesteran dapat lebih
kokoh menempel pada pasangan batu bata. Permukaan beton yang akan
diplester sebelumnya harus diberap dahulu dgn air semen, kemudian
dilakukan pemelesteran. Kesemuanya ini harus dilaksanakan dengan
sesungguhnya oleh kontraktor (penyedia barang/jasa).

6.12. Semua permukaan pasangan batu bata / kali yang terpendam didalam
tanah harus diplester kasar (berapen) dengan adukan yang sama.

6.13. Dengan adukan 1PC : 4PP dilakukan untuk semua plesteran sudut –
sudut, pinggiran tembok dan beton, pasangan rolag bata dan pasangan
bata adukan kuat (1PC : 2PP ).

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 45


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

6.14. Tebal plesteran dan tembok bata diambil maksimum 15 mm, plesteran
tembok boleh dilakukan apabila selesai dengan pemasangan pipa–pipa
saluran air dan listrik, Pembobokan plesteran untuk maksud tersebut
tidak diperkenankan, setelah pekerjaan-pekerjaan plesteran selesai maka
dilanjutkan dengan acian semen.

6.15. Tralis jendela dibuat dengan besi yang mempunyai tebal 5 mm dan lebar
30 mm. Tralis disambung dengan cara pengelasan yang dilakukan sesuai
peraturan pengelasan.

6.16. Kaca Reflektif Blue Tebal 5 mm dipergunakan pada Daun Jendela,


Ventilasi dan Kaca mati pada bagian yang terlihat dari luar bangunan.

6.17. Kaca bening Tebal 5 mm Pada Pemasangan Daun pintu engsel tanam,
Daun pintu Door Closer, Ventilasi dan Kaca Mati pada bagian dalam
ruangan. Dan pada bagian-bagian tertentu/ pintu ruangan kerja dipasang
Sand Blast Sticker.

6.18. Kaca Bening Tebal 8 mm pada Daun pintu Frame Less.


6.19. Bahan kaca yang dipakai jenis Refleklif Blue setara One way kwalitas
baik tidak cacat seperti rengat, retak, putus pinggirannya, berlubang,
berbintik-bintik dan lain sebagainya.

Pasal 7
PEKERJAAN ATAP

7.1. Penutup atap digunakan jenis Celulosa Bitumen Gelombang, bahan


penutup atap dipaku menggunakan paku ulir.

7.2. Bubungan atap ditutup rapat dan pada bagian atas dilapisi papan ukuran
2/14cm.

7.3. Sebelum pelaksanaan pekerjaa, dimensi/ukuran yang tertera dalam


gambar di cek kembali.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 46


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

7.4. Pekerjaan atap terdiri dari kuda-kuda baja ringan, gording usuk reng,
plafon penggantung, nok genteng, usuk.

7.5. Talang/Jurai dipergunakan seng plat bjls 30.

Pasal 8
PEKERJAAN KUSEN

8.1. Dimensi/ukuran yang tertera dalam gambar wajib diteliti sebelum


pelaksanaan pekerjaan ini dimulai pelaksana.

8.2. Pekerjaan kusen terdiri dari pintu double dan jendela dobel, pintu dan
jendela double, pintu single 70cm, pintu single 80cm.

8.3. Pengerjaan kusen harus memperhatikan kesikuannya dan tidak boleh


terdapat lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

8.4. Apabila bahan yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi dan
ukuran seperti yang tertera maka kontraktor harus membongkar dan
segera mengganti bahan tersebut dengan bahan yang sesuai dengan
spesifikasi dan Gambar Rencana.

Pasal 9
PEKERJAAN INSTALASI

9.1. Alat dan bahan yang menunjang pekerjaan sanitasi menjadi tanggung
jawab Pemborong.

9.2. Dimensi/ukuran yang tertera dalam gambar diteliti ulang sebelum


pelaksanaan pekerjaan ini dimulai.

9.3. Perangkaian alat plambing dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk oleh
pelaksana.

9.4. Peletakan pipa horisontal dan vertikal disesuaikan dengan gambar kerja.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 47


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

9.5. Toleransi Kemiringan pipa minimal 1 %.

9.6. Pemasangan instalasi Plumbing ini pada dasarnya harus memenuhi


peraturan-peraturan sebagai berikut:
9.6.1. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan gedung yang
dinyatakan berlaku secara nasional.
9.6.2. Peraturan Daerah Kota yang berkaitan dengan jenis instalasi
yang dirancang atau yang berpengaruh terhadap pengoperasian
jenis instalasi yang dirancang.
9.6.3. Standard Acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan atau
komponen lnstalasi yang digunakan.

9.7. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong.

9.8. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3(tiga) untuk disetujui.
9.10. Pekerjaan instalasi air bersih
9.10.1. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Air Bersih, baik transfer, pipa
distribusi dan instalasi menggunakan pipa PVC Medium Type
AW.
9.10.2. Setelah selesai pekerjaan pemasangan pipa tersebut harus
diadakan pengetesan menggunakan Test Pump (Pompa Tekan)
dengan tahanan minimum 5 Bar.
9.10.3. Seluruh pipa-pipa supply, distribusi dan instalasi yang
horizontal harus digantung dengan memakai besi siku, baik
digantung di plat lantai maupun di balok beton. Dan pipa-pipa
tersebut harus diikat memakai U–Boult. Hal ini untuk mencegah
terjadinya getaran pada saat dialiri air.
9.10.5. Instalasi air bersih dihubungkan pada sumber air yang bersih
dan baru.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 48


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

9.11. Pekerjaan instalasi air kotor dan air bekas


9.11.1. Meliputi pekerjaan Air Kotor dan Air Bekas untuk KM/WC
menggunakan pipa jenis PVC Type AW.
9.11.2. Seluruh persambungan pipa-pipa PVC menggunakan lem
khusus pipa PVC dengan merk Wavin atau setara.
9.11.3. Seluruh persambungan pipa yang berhubungan dengan beton
plat harus digrounding dengan bahan khusus yang mempunyai
daya lekat yang dengan beton. Agar kemungkinan terjadinya
kebocoran pada beton plat sangat kecil.
9.11.4. Pipa-pipa Air Kotor / Bekas yang horizontal harus digantung
memekai besi siku yang difisher di plat lantai / balok.
9.11.5. Pipa-pipa Air Kotor / Bekas harus diberi tanda sesuai fungsi
masing-masing.
9.11.6. Instalasi Air Kotor dan Air Bekas dihubungkan pada septictank
dan sistem drainase.
9.11.7. Pengetesan Pipa-pipa Air Kotor / Bekas (Test Genang)
minimum 12 jam. Pekerjaan pengetesan ini dilakukan sebelum
pekerjaan plafon agar mempermudah pemeriksaan.

Pasal 10
PEKERJAAN LISTRIK

10.1. Dimensi/ukuran yang tertera dalam gambar diteliti ulang sebelum


pelaksanaan pekerjaan ini dimulai.

10.2. Pemasangan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi


peraturan-peraturan sebagai berikut:
10.2.1. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan gedung yang
dinyatakan berlaku secara nasional.
10.2.2. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta yang berkaitan dengan jenis
instalasi yang dirancang atau yang berpengaruh terhadap
pengoperasioan jenis instalasi yang dirancang.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 49


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

10.3. Standard Naional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari


instansi yang berwenang mengenai pekerjaan instalasi.

10.4. Standard Acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan atau


komponen lnstalasi yang digunakan.

10.5. Panel yang digunakan menggunakan metal. Panel Metal digunakan


untuk bangunan produksi. Panel dari bahan logam menggunakan plat
dengan ketebalan yang cukup sehingga panel kokoh. Ukuran
diseusaikan dengan jumlah komponen yang ada di dalamnya serta
memudahkan dalam pekerjaan pemasangan kabel di dalam panel.

10.6. Komponen Panel berupa MCCB, MCB, harus dari merk yang sudah
dikenal dan harus mempunyai kualitas yang baik. Merk Komponen
yang direkomendasikan untuk digunakan untuk dalam pekerjaan
instalasi listrik ini adalah : MERLIN GERIN (asli dibuktikan dengan
segel pabrik), HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL.
10.7. Pelaksanaan Instalasi disesuaikan dengan gambar rencana titik lampu,
stop kontak dan gambar diagram line.

10.8. Sumber listrik diambil dari sumber listrik PLN yang sudah disiapkan.

10.9. Untuk Instalasi listrik/ titik lampu stop kontak biasa digunakan kabel
jenis dan ukuran sesuai dengan gambar serta memenuhi persyaratan
untuk tegangan 220 Volt.

10.10. Tinggi Saklar untuk rumah 1,40 m’ dari lantai, tinggi stop kontak 30 cm
dari lantai atau disesuaikan dengan kebutuhan. Secara prinsip
pemasangan stop kontak akan disesuaikan dengan rencana lay out.

10.11. Stop kontak dan sakelar digunakan merk Broco dan kualitas yang baik
dan disetujui oleh Direksi. Dipasang pada ketinggian 1,50 meter dari
muka lantai untuk sakelar dan stop kontak.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 50


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

10.12. Kontraktor harus membuat rencana kerja berupa gambar Shop Drawing
terutama penentuan penarikan / jalur kabel dan apabila ada perubahan
pada titik lampu, stop kontak dan dilaporkan kepada konsultan
pengawas untuk mengadakan persetujuan.

10.13. Kontraktor harus memberikan contoh seluruh material inatalasi listrik /


armatur yang digunakan.

10.14. Lampu softone (10 watt) dan lampu pijar (10 watt) yang digunakan
ialah lampu SL merk Philips ex dalam negeri dengan daya sesuai
dengan gambar, sedangkan stop kontak dan sakelar dengan merk Broco.

10.15. Sedang untuk semua lampu TL (20 watt) digunakan dengan kualitas
baik merk Philips (asli bukan tiruannya).

Pasal 11
PENGERJAAN KERAMIK

11.1. Pekerjaan lantai menggunakan Bahan Granit ukuran 60 x 60 cm, atau


sesuai petunjuk gambar, direksi, ptp dan pemilik proyek

11.2. Adukan atau perekat yang dipakai dibawah ubin/lantai granit adalah
1pc:2psr.

11.3. Bahan Keramik/Granit harus mempunyai ukuran yang tepat dan


pinggiran–pinggirannya yang tajam dan utuh, kualitas baik, yang retak
tidak boleh dipasang, warna harus rata.

11.4. Semua jenis bahan keramik lantai atau dinding harus diberikan contoh²
untuk disetujui Direksi, ptp dan pemilik proyek sebelum dipasang.

Pasal 12
PENGERJAAN PAGAR DAN PINTU BESI

12.1. Pekerjaan ini Meliputi penyedian secara lengkap akan tenaga, alat-alat
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan termasuk alat

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 51


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

12.2. Persyaratan pekerjaan baja berlaku untuk semua bagian-bagian dalam,


gambar dinyatakan sebagian baja ringan

12.3. Mengutamakan keselamatan kerja dengan menyediakan peralatan


keselamatan dan keamanan kerja.

Pasal 13
PENGERJAAN PENGECATAN

13.1. Untuk cat tembok, cat kayu, cat besi, cat menie dan lain-lain
dipergunakan cat dengan kualitas / merek seperti ketentuan sebagai
berikut :
13.1.1. Cat tembok menggunakan setara merek Metrolite atau Catilac.
13.1.2. Menie kayu dan menie besi merek Glotex atau sejenis.
13.1.3. Teknik pengecatan harus mengikuti ketentuan dari pabrik.

13.2. Cat tembok dilaksanakan untuk semua permukaan dinding tembok,


plesteran beton dan Plafond Gipsum. Kesemuanya ini harus di kerjakan
dengan 2 (dua) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat penutup.

13.3. Untuk pengecatan dinding/plasteran, dinding lama harus dibersihkan


terlebih dahulu dari cat lama yang terkelupas, kotoran-kotoran dan debu-
debu yang menempel pada permukaannya dengan menggunakan skrap
dan di lap kering lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap yang
basahi.

13.4. Lapaisan cat yang terluka/cacat harus diulangi/diperbaiki.

13.5. Kaleng cat yang digunakan masih disegel, tidak pecah atau bocor dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Pengiriman cat harus
dikerjakan sertifikat dari agen/distributor yang menyatakan bahwa cat

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 52


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborong bertanggung jawab bahwa


bahan cat adalah tidak palsu sesuai dengan RKS.

13.6. Selambat-lambatnya 1(satu) minggu sebelum pekerjaan pengecatan,


Pemborong harus mengajukan daftar bahan cat kepada Konsultan
Pengawas, kemudian atas persetujuan / diketahui oleh Pemberi Tugas
/Pemilik Pemborong harus menyiapkan bahan cat dan bidang pengecatan
untuk dijadikan contoh warna yang akan disetujui/digunakan atas biaya
Pemborong.

Pasal 14
PENGERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

14.1. Engsel pintu panil menggunakan ukuran 4 inch, kualitas baik dari bahan
kuningan merk ”NYILON” atau setara dan dipasang masing-masing 3
buah setiap daun pintunya.

14.2. Kunci pintu, sistem 2 x putar atau dengan sistem Double Cylinder Lock
kualitas baik merk ”ROYAL” atau yang setara.

14.3. Kunci pintu Toilet System Cilindrical Bored merk ”CILINDER” atau
yang setara.

14.4. Menggunakan handle, khusus untuk pintu dan anak kunci .

14.5. Semua bahan harus diajukan contoh untuk mendapat persetujuan


Konsultan Pengawas.

14.6. Pemborong harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu disetujui


dan diparaf Konsultan Pengawas.

14.7. Pekerjaan pemasangan kunci dapat dinyatakan selesai jika telah diperiksa
dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 53


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Pasal 15
PEKERJAAN SEPTICTANK DAN PERESAPAN

15.1. Septictank dibuat dari base beton berdiameter 1 m

15.2. Bagian atas dari septictank ditutup dengan plat beton bertulang dan diberi
tempat pemeriksaan yang ditutup dengan plat besi, diberi pengangkat dan
juga pipa hawa dari besi diameter 2 inch dengan ketinggian sesuai
gambar kerja.

15.3. Septictank dipasang lengkap dengan pipa gorong-gorong diameter 20 cm


yang merupkan penyaluran dari closet.

Pasal 16
PEKERJAAN HALAMAN

16.1. Pada waktu penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya semua


bangunan sementaraharus sudah dibongkar, sisa-sisa bahan bangunan
lainnya yang terdapat dilokasipekerjaan segera dibersihkan.

16.2. Pengurugan halaman dilaksanakan sesuai dengan kemiringan/keadaan


yang dimaksud (sesuai medan atau lokasi), agar tidak terdapat genangan
air hujan.

Pasal 17
PENGUJIAN BAHAN-BAHAN

17.1. Semua bahan, alat dan perlengkapan yang akan dipakai, sebelum
dipergunakan/dibeliatau dikirim harus telah diuji dan diperiksa oleh
direksi pekerjaan, ptp atau instansiterkait lainnya.

17.2. Pemasangan dan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan dokumen
pelelangan dan petunjuk direksi pekerjaan, ptp dan pemimpin bagian
proyek menjadi resiko penyediabarang/jasa.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 54


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

17.3. Penyedia barang/jasa wajib mengadakan segala fasilitas dan biaya bagi
pengujian bahan-bahan tsb.

Pasal 18
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

18.1. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan obat-obatan menurut syarat-


syaratpertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang selalu dalam
keadaan siap pakaidilokasi pekerjaan untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugasdan pekerja.

18.2. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan air minum yang cukup


bersih/memenuhisyarat-syarat kesehatan bagi semua petugas/pekerja
yang ada dilokasi.

18.3. Penyedia barang/jasa agar menyediakan pula air bersih, km/wc yang
layak dan bersihbagi semua petugas dan pekerja, membuat tempat
penginapan sementara didalam lokasipekerjaan.

18.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial serta keselamatan para
pekerja wajibdiberikan oleh penyedia barang/jasa sesuai dengan
peraturan atau perundang-undanganyang berlaku.

Pasal 19
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

19.1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau
dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan
diluluskan oleh Direksi.

19.2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan


ditanggung oleh pemborong.

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 55


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

19.3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan detail
maka segera dilaporkan ntuk diputuskan dengan tetap mengindahkan
kepentingan bangunan itu sendiri.

19.4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi
itu mutlak diutuhkan’ maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan.

19.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam pasal-pasal


RKS ini akan dijelaskan dalam aanwijing.

19.6. Pada hakekatnya kontraktor wajib membuat shop drawing untuk seluruh
jenis dan tahapan pekerjaan konstruksi / struktur, degan ketentuan
sebagai berikut:
19.6.1. Disetujui konsultan pengawas untuk shop drawing sebagai
penjelas da detail dalam pelaksanaan.

19.6.2. Diperiksa oleh konsultan pengawas dan perencana dan disetujui


oleh owner bila terjadi perubahan disain dan atau
mengakibatkan perubahan biaya

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 56


Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Yogyakarta 30 Mei 2013

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)


Kepala Desa
Desa Kjoran

ARI FONIX, S.Pd


MUHAMAD ISKANDAR
Koordinator BKM

MENGETAHUI
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman Koordinator Kota PNPM MP
Kabupaten Sleman

Drs. Beny Abdurahman, M.T


Pembina Tingkat 1
NIP. 19580708 198503 1 010 Nova Suparmanto

Proyek Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800 Page 57

Anda mungkin juga menyukai