Rencana Kerja Dan Syarat (RKS)
Rencana Kerja Dan Syarat (RKS)
BAB I
SYARAT – SYARAT TEKNIS UMUM
A. Penjelasan Umum
1. Pemberian pekerjaan meliputi:
Pekerjaan Meliputi pekerjaan mendatangkan, pengolahan, pengarahan tenaga
kerja, pengangkutan semua bahan, pengadaan semua alat yang pada
umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha
penyelesaian Proyek pembangunan Rumah 2 lantai Type 350/800 dengan
biaya, mutu, dan watu yang tepat. Pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian
pekerjaan yang tidak disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam
lingkungan pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
3. Tempat Proyek
Pekerjaan ini dilaksanakan / dilakukan di Jl Godean Km. 4 Kelurahan Kajor
RT 01, Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta – Indonesia
B. Syarat – Syarat
Pasal 1
PERATURAN – PERATURAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.4. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum
dalam rencana anggaran biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity)
yang dibuat oleh Perencana.
Pasal 2
KETERANGAN PROYEK DAN PEMILIK PROYEK
(OWNER)
2.3. Keputusan terkait dengan konsep bangunan dan biaya keluar sepenuhnya
diambil alih sepenuhnya oleh pemilik proyek.
Pasal 3
ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.3.1. Seorang penanggung jawab proyek, dalam hal ini adalah direktur
Perusahaan atau Kuasanya yang menanda tangani kontrak dengan
pemilik (owner).
3.3.2. Tenaga Ahli: Pimpinan Teknik, 1 orang (S1) Sipil pengalaman
min 4 tahun dibidangnya.
3.3.3. Tenaga Teknis:
a. Pelaksana Lapangan D3 Sipil & Arsitek Masing-masing 1
Pengalaman 3 Tahun.
b. Tenaga Surveyor STM atau Sederajat Pengalaman 2 Tahun.
c. Tenaga Logistik SMA / Sederajat Pengalaman 2 Tahun.
d. Tenaga Administrasi SMK/ Sederajat Pengalaman 3 Tahun
dibidangnya.
3.3.4. Tenaga Ahli/Teknis harus mendapat kuasa penuh dari penyedia
jasa (pemborong) untuk bertindak atas namanya, dan tetap berada
ditempat pekerjaan.
3.3.5. Dengan adanya Ahli/Teknis, tidak berarti bahwa kontraktor lepas
dari tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.
3.3.6. Bila kemudian hari, menurut pendapat tim pengelola teknis dan
pengawas, pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti pelaksana. Dalam waktu 7 ( tujuh) hari
setelah dikeluarkannya surat pemberitahuan, kontraktor harus
sudah menunjuk pelaksana baru atau kontraktor sendiri
(penanggung jawab / direktur perusahaan) yang akan memimpin
pelaksanaan pekerjaan.
3.3.7. Untuk menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja
apabila terjadi hal -hal mendesak, kontraktor dan pelaksana wajib
memberitahukan secara tertulis, alamat dan nomor telephon dilokasi
kepada tim pengelola teknis dan pengawas.
Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA
(PEMBORONG)
4.4. Membuat rencana kerja (time schedule), man power dan jadwal pengadaan
bahan yang sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4.5. Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan yang disertai dengan
RKS dan bestek.
Pasal 5
PROSEDUR PENGADAAN PELELANGAN
5.3. Pengadaan alat dan bahan diketahui oleh kontraktor berdasarkan RAB yang
telah disepakati oleh owner dan konsultan.
5.5. Rencana pengeluaran anggaran pengadaan / sewa alat dan pengadaan bahan
harus disetujui oleh pemilik proyek.
BAB II
SYARAT ADMINISTRASI
Pasal 1
SUMBER DANA
Pasal 2
PENYEDIAAN BARANG DAN JASA PEMBORONGAN
2.1. Penyedia Barang/Jasa adalah Badan usaha atau orang perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan barang / layanan jasa.
Pasal 3
PESERTA LELANG
3.1. Telah terdaftar sebagai peserta lelang setiap paket yang dilelangkan dengan
mengambil dokumen pengadaan barang / jasa dan dokumen kualifikasi.
3.2. Telah terdaftar sebagai peserta lelang setiap paket yang dilelangkan dengan
mengambil dokumen pengadaan barang / jasa dan dokumen kualifikasi.
3.5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan / atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana.
3.7. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir,
dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir,
fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29.
3.8. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan
menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang / jasa yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
3.9. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang / jasa.
3.11. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.
3.12. Khusus untu penyedia barang/ jasa orang perseorangan persyaratannya sama
dengan di atas kecuali huruf f
Pasal 4
PEMBERIAN PENJELASAN
5.2. Apabila yang hadir bukan Direktur Perusahaan maka harus menyerahkan
Surat Kuasa bermaterai Rp. 6.000,- dari Direktur Perusahaan dan
bertanggungjawab penuh atas pernyataan yang diberikan kepada Panitia,
dan apabila menawar lebih dari satu jenis pekerjaan agar dicantumkan
dalam Surat Kuasa.
Pasal 6.
PERSYARATAN PENAWARAN
6.3. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar,
ketentun-ketentuan dalam RKS dan Berita Acara Aanwijzing/ penjelasan.
6.4. Surat Penawaran, Surat Pernyataan, Surat Kesanggupan, RAB dan lampiran
– lampirannya diketik di atas kertas Kop Perusahaan dan pada bagian
terakhir harus ditandatangani, dicap perusahaan dan nama terang, dibuat
rangkap 3 (tiga) satu asli, 1 (satu) rekaman.
6.5. Surat Penawaran harus ditandatangani oleh Direktur Utama Perusahaan atau
Penerima Kuasa Direktur Utama yang nama kuasanya tercantum dalam
Akta pendirian atau perubahannya, atau Kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan otentik, atau Pejabat
yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
6.6. Surat Penawaran bermaterai Rp. 6.000,-, pada materai supaya terkena tanda
tangan, cap perusahaan diberi tanggal, bulan dan tahun.
6.7. Surat Penawaran dan lampiran – lampirannya supaya disusun urut dan untuk
setiap lembar yang tidak ditandatangani harus diparaf dan dicap perusahaan.
c. Bar Chart
d. Personil yang ditugaskan
e. Peralatan yang digunakan
f. Pengalaman perusahaan
g. Time Schedule dilengkapi kurva “S”, Schedule alat, bahan dan
tenaga kerja.
6.8.3. Data Penawaran Harga :
a. Surat Penawaran bermaterai Rp. 6.000,-
b. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
c. Daftar Analisa
d. Daftar harga satuan pekerjaan
e. Daftar harga satuan bahan, upah dan alat.
Pasal 7
SAMPUL SURAT PENAWARAN
SAMPUL PENUTUP
TAMPAK DEPAN
DOKUMEN PENAWARAN
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Pekerjaan :
KEPADA
PANITIA PELELANGAN
YOGYAKARTA
TAMPAK BELAKANG
SAMPUL PERTAMA
SAMPUL KEDUA
Pasal 8
PENAWARAN YANG TIDAK SYAH
8.1. Sampul Penawaran tidak sesuai dengan syarat-syarat pada angka 01 pasal
06.
8.2. Pada sampul surat terdapat nama penawar atau terdapat tanda – tanda lain
di luar syarat – syarat yang telah ditentukan.
8.3. Surat penawaran tidak dimasukkan dalam sampul tertutup.
8.4. Surat penawaran, Surat pernyataan dan RAB tidak dibuat di atas kertas
Kop Perusahaan dari Rekanan yang bersangkutan.
8.5. Surat penawaran yang lampirannya tidak lengkap.
8.6. Surat penawaran dimasukkan di luar batas waktu yang ditentukan.
8.7. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh penawar
Pasal 9
PEMBUKAAN SURAT PENAWARAN
9.1. Pada waktu yang telah ditentukan Panitia di hadapan peserta pelelangan,
bahwa saat penyampaian Surat penawaran telah ditutup.
9.2. Setelah saat penyampaian Surat penawaran ditutup, tidak dapat lagi
diterima Surat penawaran, Surat Keterangan dan segalanya.
9.3. Panitia meneliti isi kotak / tempat pemasukan dokumen penawaran dan
menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk ( tidak dihitung surat
pengunduran diri ) dan apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)
peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan.
9.6. a). Pembukaan data administrasi dan data teknis dilaksanakan pada:
Hari : ..................................
Tanggal : ..................................
Jam : ..................................sampai dengan selesai
Tempat : ..................................
b). Pembukaan data penawaran harga dilaksanakan bagi penawaran yang
lulus administrasi dan teknis pada :
Hari :..................................
Tanggal :..................................
Jam :..................................sampai dengan selesai
Tempat :.................................
Pasal 10
EVALUASI PENAWARAN
10.1. Sistem evaluasi yang digunakan dalam pengadaan barang / jasa ini adalah
“SISTEM GUGUR“.
10.2. Sistem gugur adalah sistem penilaian penawaran dengan cara memeriksa
dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan syarat
yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang dan urutan proses penilaian
dilakukan dengan mengevaluasi persyaratan administrasi, persyaratan
teknis dan evaluasi kewajaran harga.
11.1. Jaminan Penawaran ditujukan kepada owner, berupa Jaminan Bank milik
Pemerintah/Bank Umum/PT. Asuransi yang telah direasuransi dan
ditetapkan sebesar 1 % sampai dengan 3 % dari harga perkiraan sendiri
(HPS) serta berlaku selama 40 (empat puluh) hari sejak tanggal surat
penawaran.
11.3. Jaminan penawaran menjadi mlik negara apabila peserta mengundurkan diri
setelah memasukkan penawarannya dalam kotak penawaran.
Pasal 12
JAMINAN PELAKSANAAN
12.2. Bagi penawar yang penawarannya rendah atau kurang dari 80 % HPS,
besarnya jaminan pelaksanaan ditetapkan sebagai berikut :
12.2.1. Penawaran kurang dari 80 % sampai dengan 70 % dari HPS,
besarnya jaminan pelaksanaan senilai 90 % dari HS x 5 % ( ima
persen).
12.2.2. Penawaran kurang sari 70 % dari HPS, besarnya jaminan
pelaksanaan seniali 100 % dari HPS x 5 % (lima persen).
12.4. Dalam hal pemborongan apabila dalam waktu yang telah ditetapkan tidak
melaksanakan pekerjaan / mengundurkan diri setelah menandatangani
kontrak, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara.
Pasal 13
PENETAPAN CALON PEMENANG
13.1. Apabila harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam ketentuan
mengenai harga satuan / harga standart yang telah ditetapkan serta sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka Panitia mengusulkan
maksimal 3 (tiga) peserta yang memasukkan penawaran yang paling
menguntungkan Daerah dalam arti kata :
13.1.1. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
13.1.2. Perhitungan harga yang ditawar dapat dipertanggungjawabkan.
13.1.3. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil
produksi Dalam negeri.
13.1.4. Nilai penawaran di bawah plafon/ paket pekerjaan yang
diborongkan.
13.2. Penetapan urutan dari 3 ( tiga ) calon pemenang pelelangan. Apabila tidak
ada penawaran yang memenuhi syarat, Berita Acara Hasil Pelelangan harus
mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal. Apabila
pada saat Pelelangan Ulang peserta pelelangan yang memenuhi syarat
kurang dari 3 (tiga) penyedia barang/ jasa, maka penyedia barang/ jasa
tersebut tetap diusulkan sebagai calon pemenang pelelangan.
Pasal 14
PENGUMUMAN PEMENANG
14.2. Kepada peserta yang keberatan atas pemenang pelelangan diberi kesempatan
untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat
Komitmen kegiatan APBD Kabupaten Rembang Tahun Anggaran 2006.
15.1. Penunjukan pemenang hanya dapat dilakukan setelah tidak ada sanggahan
tertulis atau penolakan atas sanggahan tertulis jika diterima oleh pejabat
yang berwenang.
15.4. Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, maka pemenang urutan
kedua ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai harga penawaran
dan persyaratan yang disampaikan dan apabila urutan kedua tidak
menerima maka ditunjuk urutan ketiga sesuai dengan harga penawaran dan
persyaratan yang disampaikan.
15.5. Apabila pemenang urutan kedua dan ketiga tidak bisa menerima
persyaratan tersebut, maka Panitia akan melaksanakan pelelangan ulang
Pasal 16
PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG
Pasal 17
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 1
PENJELASAN UMUM
Pekerjaan yang dimaksudkan rencana kerja dan syarat -syarat dalam dokumen
pengadaan ini adalah :
1. Jenis Pekerjaan : Pembangunan Rumah 2 Lantai Type 350/800.
2. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Sleman.
Dimana pekerjaan tersebut diatas terdiri dari :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Pekerjaan Tanah
2.3. Pekerjaan Struktur
2.4. Pekerjaan Pasangan
2.5. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela & Ventilasi
2.6. Pekerjaan Sanitasi
2.7. Pekerjaan Instalasi Listrik
2.8. Pekerjaan Pengunci
2.9. Pekerjaan Cat
2.10. Pekerjaan Atap
2.11. Pekerjaan Lain – Lain.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.2. Kontraktor pelaksana harus membersihkan lapangan dari segala hal yang
dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran
untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan
bagian-bagian bangunan yang lainnya.
2.4. Pemborong harus membuat Papan Nama Proyek yang ukuran dan
modelnya ditentukan oleh direksi dan bertuliskan :
Nama proyek :
Jenis pekerjaan :
Lokasi pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Tanggal selesai Kontrak :
Pelaksana :
2.5. Tanda tetap itu dibuat dari beton 15x15x100cm, di ujung ujung bangunan
yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Direksi lapangan
(pemberi tugas) dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu
pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan
pekerjaan.
2.6. Sebagai ukuran dasar ±0.00 (peil lantai) adalah Jl Godea Km. 4
Kelurahan Kajor RT 01, Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta –
Indonesia.
2.9. Kendaraan proyek sebelum masuk dan keluar site proyek harus dalam
keadaan bersih. Pada lokasi disiapkan tempat cuci/siram/semprot sebagai
filter kendaraan keluar proyek.
2.12. Kontraktor juga harus menyiapkan gambar kerja (shop drawing) kepada
pengawas untuk keperluan pemeriksaan dan persetujuan yang di
dalamnya minimal meliputi:
2.12.1. Rencana pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan
sambungan, angker dan lain-lain).
2.12.2. Jadwal pengecoran, rencana mix design, tenaga, peralatan, dll.
Pasal 3
PEKERJAAN TANAH
lapisan tidak boleh lebih dari 30cm, dan harus dipadatkan dengan
alat makanis seperti compaction equipment. Kadar air pada tanah
urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang maximum.
3.6.8. Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup
untuk dapat mencapai kepadatan yang dikehendaki, harus
ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler).m Material
urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari seharusnya
tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dan disetujui oleh
konsultan pengawas, pekerjaan pemadatan tanah urugan harus
dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai dengan sifat alat-alat
pemadatan yang tersedia.
3.6.9. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan
mesin untuk seluruh pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali
tidak diperkenankan.
3.6.10. Pembersihan, seluruh sisa penggalian yang tidak digunakan,
sebaiknya sisa ditimbun kembali, dan seluruh sisa-sisa puing-
puing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan
dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk pekerjaan ini adalah
tanggung jawab pemborong.
3.6.11. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas
Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
Pasal 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG
5.7. Bahan-bahan.
5.7.1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatanbeton
bertulang harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum di
dalam SNI-03-2847-2002.
5.7.2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang
diberikan oleh petugas ahli dan Direksi lapangan dan kontraktor
berkewajiban untuk membantu penuh Direksi lapangan dan
pengawas ahli di dalam melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan.
5.7.3. Portland cemen dan mutu besi, digunakan porland cemen menurut
SNI 15-2049-1994. Kecuali ditentukan lain dama gambar, untuk
mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya certificate dari suppliers3 juga harus
ada/dimintakan certificate dari laboratorium resmi dari perguruan
tinggi atau instansi pemerintah baik pada saat pemesanan maupun
secara periodic minimal 2 contoh percobaan dan perlengkungan
untuk setiap 20cm ton besi. Direksi lapangan/pemberi tugas harus
menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Besi
bertulang yang digunakan adalah produk Krakatau steel/setara yang
memenuhi standar SII.
5.9. Penyimpanan
5.9.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksana.
5.9.2. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum padazak, segera
setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung
dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas
dari tanah. Cement harus masih dalam keadaan fres (belum mulai
mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian tersebut
masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan
jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran
tersebut diberi tambahan cement baik dalam jumlah yang sama.
Semuanya dengan catatan kualitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
5.9.3. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-
bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(missal :minyak dan lain-lain).
5.9.4. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah
dari satu dan lain jenisnya/gradasi-nya dan di atas latai beton ringan
untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.
beton atau tidak kurang dari satu contoh uji untuk setiap 500M2
luasan permukaan lantai atau dinding.
5.11.3. Pemeriksaan benda uji dilakukan di laboratorium bahan dan
kontruksi atas persetujuan konsultan pengawas. Hasil uji
dilaporkan kepada pemberi tugas.
5.11.4. Pengambilan benda uji langsung dilakukan dari bagian-bagian
konstruksi yang sedang dalam proses pengecoran sesuai
ketentuan dan arahan konsultan pengawas dan tidak boleh diambil
langsung dari mixer ready-mix.
5.16. Pemasangan pipa-pipa, pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh
sampai merugikan kekuatan konstruksi, untuk ini lihat SNI-03- 2847-
2002.
5.21.2. Pada plat-plat kedap air seperti plat talang atap dan luifel
pembahasan terus menerus ini harus dilakukan dengan cara
merendamnya (menggenang) dengan air.
5.22. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya srang krikil,
munculnya pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak
memenuhi syarat atas perintah Direksi lapangan harus dibongkar kembali
sebagian atau seluruhnya. Untuk selanjutnya diganti atau doperbaiki
segera dan menjadi resiko kontraktor sepenuhnya. Caracara perbaikan
lainnya harus senantasa diketahui dan dapat persetujuan manajemen
konstruksi ahli terlebih dahulu.
Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN
6.1. Pekerjaan pasangan terdiri dari pasangan batu bata, pasangan rolag,
plesteran, acian, sponengan, pasangan keramik, pasangan tralis jendela.
6.3. Batu Bata yang digunakan adalah bata kelas I menurut SNI 10 dengan
bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut
siku-siku dan tajam. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan campuran
bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.
6.5. Pasangan adukan 1PC : 2KP: 8PP berada diatas pasangan kedap air atau
di dinding yang tidak kedap air.
6.6. Adukan pasangan yang akan dibuat harus secara hati-hati, diaduk
didalam bak kayu yang memenuhi syarat dan harus sesuai RKS
Pencampuran semen dan pasir arus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering karena tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh
dicampur lagi dengan adukan yang baru.
6.8. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya akan berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan pada
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
6.9. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja akan dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghadiri retak dikemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom
praktis.
6.10. Peraturan lubang untuk alat-alat listrik dan pipa, Pipa ditanam di dalam
dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, akan ditutup
dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.
6.10. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang akan diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
6.11. Pada pasangan batu bata, sebelum diplester bidang tembok harus
dibasahi dahulu sampai jenuh, begitu selesai memasang batu bata siar–
siar dikeruk sedalam 1 cm untuk tujuan supaya plesteran dapat lebih
kokoh menempel pada pasangan batu bata. Permukaan beton yang akan
diplester sebelumnya harus diberap dahulu dgn air semen, kemudian
dilakukan pemelesteran. Kesemuanya ini harus dilaksanakan dengan
sesungguhnya oleh kontraktor (penyedia barang/jasa).
6.12. Semua permukaan pasangan batu bata / kali yang terpendam didalam
tanah harus diplester kasar (berapen) dengan adukan yang sama.
6.13. Dengan adukan 1PC : 4PP dilakukan untuk semua plesteran sudut –
sudut, pinggiran tembok dan beton, pasangan rolag bata dan pasangan
bata adukan kuat (1PC : 2PP ).
6.14. Tebal plesteran dan tembok bata diambil maksimum 15 mm, plesteran
tembok boleh dilakukan apabila selesai dengan pemasangan pipa–pipa
saluran air dan listrik, Pembobokan plesteran untuk maksud tersebut
tidak diperkenankan, setelah pekerjaan-pekerjaan plesteran selesai maka
dilanjutkan dengan acian semen.
6.15. Tralis jendela dibuat dengan besi yang mempunyai tebal 5 mm dan lebar
30 mm. Tralis disambung dengan cara pengelasan yang dilakukan sesuai
peraturan pengelasan.
6.17. Kaca bening Tebal 5 mm Pada Pemasangan Daun pintu engsel tanam,
Daun pintu Door Closer, Ventilasi dan Kaca Mati pada bagian dalam
ruangan. Dan pada bagian-bagian tertentu/ pintu ruangan kerja dipasang
Sand Blast Sticker.
Pasal 7
PEKERJAAN ATAP
7.2. Bubungan atap ditutup rapat dan pada bagian atas dilapisi papan ukuran
2/14cm.
7.4. Pekerjaan atap terdiri dari kuda-kuda baja ringan, gording usuk reng,
plafon penggantung, nok genteng, usuk.
Pasal 8
PEKERJAAN KUSEN
8.2. Pekerjaan kusen terdiri dari pintu double dan jendela dobel, pintu dan
jendela double, pintu single 70cm, pintu single 80cm.
8.4. Apabila bahan yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi dan
ukuran seperti yang tertera maka kontraktor harus membongkar dan
segera mengganti bahan tersebut dengan bahan yang sesuai dengan
spesifikasi dan Gambar Rencana.
Pasal 9
PEKERJAAN INSTALASI
9.1. Alat dan bahan yang menunjang pekerjaan sanitasi menjadi tanggung
jawab Pemborong.
9.3. Perangkaian alat plambing dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk oleh
pelaksana.
9.4. Peletakan pipa horisontal dan vertikal disesuaikan dengan gambar kerja.
9.7. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong.
Pasal 10
PEKERJAAN LISTRIK
10.6. Komponen Panel berupa MCCB, MCB, harus dari merk yang sudah
dikenal dan harus mempunyai kualitas yang baik. Merk Komponen
yang direkomendasikan untuk digunakan untuk dalam pekerjaan
instalasi listrik ini adalah : MERLIN GERIN (asli dibuktikan dengan
segel pabrik), HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL.
10.7. Pelaksanaan Instalasi disesuaikan dengan gambar rencana titik lampu,
stop kontak dan gambar diagram line.
10.8. Sumber listrik diambil dari sumber listrik PLN yang sudah disiapkan.
10.9. Untuk Instalasi listrik/ titik lampu stop kontak biasa digunakan kabel
jenis dan ukuran sesuai dengan gambar serta memenuhi persyaratan
untuk tegangan 220 Volt.
10.10. Tinggi Saklar untuk rumah 1,40 m’ dari lantai, tinggi stop kontak 30 cm
dari lantai atau disesuaikan dengan kebutuhan. Secara prinsip
pemasangan stop kontak akan disesuaikan dengan rencana lay out.
10.11. Stop kontak dan sakelar digunakan merk Broco dan kualitas yang baik
dan disetujui oleh Direksi. Dipasang pada ketinggian 1,50 meter dari
muka lantai untuk sakelar dan stop kontak.
10.12. Kontraktor harus membuat rencana kerja berupa gambar Shop Drawing
terutama penentuan penarikan / jalur kabel dan apabila ada perubahan
pada titik lampu, stop kontak dan dilaporkan kepada konsultan
pengawas untuk mengadakan persetujuan.
10.14. Lampu softone (10 watt) dan lampu pijar (10 watt) yang digunakan
ialah lampu SL merk Philips ex dalam negeri dengan daya sesuai
dengan gambar, sedangkan stop kontak dan sakelar dengan merk Broco.
10.15. Sedang untuk semua lampu TL (20 watt) digunakan dengan kualitas
baik merk Philips (asli bukan tiruannya).
Pasal 11
PENGERJAAN KERAMIK
11.2. Adukan atau perekat yang dipakai dibawah ubin/lantai granit adalah
1pc:2psr.
11.4. Semua jenis bahan keramik lantai atau dinding harus diberikan contoh²
untuk disetujui Direksi, ptp dan pemilik proyek sebelum dipasang.
Pasal 12
PENGERJAAN PAGAR DAN PINTU BESI
12.1. Pekerjaan ini Meliputi penyedian secara lengkap akan tenaga, alat-alat
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan termasuk alat
Pasal 13
PENGERJAAN PENGECATAN
13.1. Untuk cat tembok, cat kayu, cat besi, cat menie dan lain-lain
dipergunakan cat dengan kualitas / merek seperti ketentuan sebagai
berikut :
13.1.1. Cat tembok menggunakan setara merek Metrolite atau Catilac.
13.1.2. Menie kayu dan menie besi merek Glotex atau sejenis.
13.1.3. Teknik pengecatan harus mengikuti ketentuan dari pabrik.
13.5. Kaleng cat yang digunakan masih disegel, tidak pecah atau bocor dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Pengiriman cat harus
dikerjakan sertifikat dari agen/distributor yang menyatakan bahwa cat
Pasal 14
PENGERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
14.1. Engsel pintu panil menggunakan ukuran 4 inch, kualitas baik dari bahan
kuningan merk ”NYILON” atau setara dan dipasang masing-masing 3
buah setiap daun pintunya.
14.2. Kunci pintu, sistem 2 x putar atau dengan sistem Double Cylinder Lock
kualitas baik merk ”ROYAL” atau yang setara.
14.3. Kunci pintu Toilet System Cilindrical Bored merk ”CILINDER” atau
yang setara.
14.7. Pekerjaan pemasangan kunci dapat dinyatakan selesai jika telah diperiksa
dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pasal 15
PEKERJAAN SEPTICTANK DAN PERESAPAN
15.2. Bagian atas dari septictank ditutup dengan plat beton bertulang dan diberi
tempat pemeriksaan yang ditutup dengan plat besi, diberi pengangkat dan
juga pipa hawa dari besi diameter 2 inch dengan ketinggian sesuai
gambar kerja.
Pasal 16
PEKERJAAN HALAMAN
Pasal 17
PENGUJIAN BAHAN-BAHAN
17.1. Semua bahan, alat dan perlengkapan yang akan dipakai, sebelum
dipergunakan/dibeliatau dikirim harus telah diuji dan diperiksa oleh
direksi pekerjaan, ptp atau instansiterkait lainnya.
17.2. Pemasangan dan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan dokumen
pelelangan dan petunjuk direksi pekerjaan, ptp dan pemimpin bagian
proyek menjadi resiko penyediabarang/jasa.
17.3. Penyedia barang/jasa wajib mengadakan segala fasilitas dan biaya bagi
pengujian bahan-bahan tsb.
Pasal 18
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
18.3. Penyedia barang/jasa agar menyediakan pula air bersih, km/wc yang
layak dan bersihbagi semua petugas dan pekerja, membuat tempat
penginapan sementara didalam lokasipekerjaan.
18.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial serta keselamatan para
pekerja wajibdiberikan oleh penyedia barang/jasa sesuai dengan
peraturan atau perundang-undanganyang berlaku.
Pasal 19
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
19.1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau
dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan
diluluskan oleh Direksi.
19.3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan detail
maka segera dilaporkan ntuk diputuskan dengan tetap mengindahkan
kepentingan bangunan itu sendiri.
19.4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi
itu mutlak diutuhkan’ maka hal tersebut harus dikerjakan/dilaksanakan.
19.6. Pada hakekatnya kontraktor wajib membuat shop drawing untuk seluruh
jenis dan tahapan pekerjaan konstruksi / struktur, degan ketentuan
sebagai berikut:
19.6.1. Disetujui konsultan pengawas untuk shop drawing sebagai
penjelas da detail dalam pelaksanaan.
MENGETAHUI
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman Koordinator Kota PNPM MP
Kabupaten Sleman