Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Komite Medik RSU Prasetya Bunda merupakan suatu wadah profesional medik /
dokter fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau
yang mewakili. Komite Medik RSU Prasetya Bunda bertugas untuk : Memberikan
saran kepada Direktur RSU Prasetya Bunda berkaitan dengan pelayanan medik,
mengkoordinasikan pelayanan medik dan mengarahkan pelayanan medik sesuai
Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi
Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang harus dilaksanakan
oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai Konsep
Dasar dan Filosofi dari Komite Medik RSU Prasetya Bunda adalah Perpaduan antara
ketiga komponen yang terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based
Medicine (EBM).

A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RSU Prasetya Bunda


Keberadaan Komite Medik di RSU Prasetya Bunda merujuk pada pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman
Susunan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No 496/MENKES/SK/IV/2005 tentang Pedoman
Audit Medis.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No 631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 1419/MENKES/PER/X/2005 tentang
Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 1438/MENKES/PER/IX/2010 Tentang Standar
Pelayanan Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Kesehatan No 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik RS.
2

10. Peraturan Menteri Kesehatan No 5025/MENKES/PER/IV/2011 tentang


Registrasi dan Perijinan Praktek.
11. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur sebagai
berikut :

1. Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan Direktur


Jenderal Pelayanan Medik setelah mendapat usulan dari Direktur Rumah Sakit.
2. Rumah Sakit yang bukan milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan
Pemilik Rumah Sakit atas usul Direktur Rumah Sakit.

B. Riwayat Pembentukan Komite Medik RSU Prasetya Bunda


Komite Medik RSU Prasetya Bunda pertama kali dibentuk pada tahun 2007
bersamaan dengan awal dimulainya operasional RSU Prasetya Bunda, pada masa awal
pembentukaannya jumlah dokter fungsional hanya sekitar belasan orang dengan aktifitas
yang masih amat terbatas hal ini terjadi karena keterbatasan fasilitas dan sarana operasional
Komite Medik sementara pemegang Stakeholder di RS masih belum memiliki persepsi
mengenai Konsep Komite Medik yang sesungguhnya sehingga perhatian terhadap organisasi
ini masih amat kecil sekali. Masa kepengurusan Komite Medik diatas berakhir pada tahun
2022.
Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan suatu rumah sakit dan juga sehubungan
dengan telah berakhirnya masa tugas pengurus lama Komite Medik, maka pada tanggal 12
Maret 209 dilakukan pemilihan ulang Ketua dan Pengurus Komite Medik RSU Prasetya
Bunda untuk periode tahun 2009 – 2012. Selanjutnya Ketua terpilih saat itu juga membentuk
Susunan Kepengurusan Komite Medik yang terdiri dari: Wakil Ketua, Sekretaris dan
Bendahara. Susunan Pengurus Komite Medis yang telah dibentuk, oleh Ketua Komite Medik
diserahkan ke Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusan.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


3

C. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik RSU Prasetya Bunda
I. Kebijakan (Policy)
1. Visi dan Misi Komite Medik RSU Prasetya Bunda terkait erat dan menjadi satu
kesatuan dengan Visi dan Misi RSU Prasetya Bunda.
2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan
Sistem RSU Prasetya Bunda di bidang profesi Medis.
3. Ketetapan Komite Medik RSU Prasetya Bunda merupakan pedoman bagi seluruh
SMF di lingkungan RSU Prasetya Bunda dalam menjalankan Fungsi Keprofesian di
bidang Pelayanan Medik.
4. Sidang Pleno merupakan sidang tertinggi Komite Medik RSU Prasetya Bunda dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Kebijakan Komite Medik & Sistem
yang berlaku di Komite Medik RSU Prasetya Bunda.
a. Peserta Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Medik.
Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Medik mempunyai hak bicara dan hak
suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan didampingi, Wakil
Ketua dan Sekretaris Komite Medik.
c. Sidang Pleno dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang kurangnya separuh dari
Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka secepat
cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum.
d. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat. Dalam hal
yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut
suara terbanyak.

II. Kode Etik Profesi Medis


1. Kode Etik Profesi Medik RSU Prasetya Bunda merupakan satu kesatuan dengan Kode
Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Sumpah / Janji Dokter yang berlaku
mengikat bagi seluruh Profesi Medis di Indonesia.
2. Sidang Etika Profesi Komite Medik merupakan sidang Komite Medik dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Etika Profesi Medis di lingkungan RSU
Prasetya Bunda.
a. Peserta Sidang Etika Profesi Komite Medik terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris dan Anggota Komite Medik. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


4

Medik mempunyai hak bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik
hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Etika Profesi Komite Medik dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau
Wakil Ketua atau anggota yang telah diberi wewenang oleh Ketua Komite Medik
dengan didampingi Sekretaris Komite Medik.
c. Sidang Etika Profesi Komite Medik dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang
kurangnya separuh dari Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak
tercapai, maka secepat cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat
lambatnya 24 (dua puluh empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang
korum.
d. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medik diambil secara musyawarah dan
mufakat berdasarkan penilaian dalam kerangka format tertentu yang disiapkan.
Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan
suara menurut suara terbanyak.
e. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua Komite
Medis untuk disampaikan dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan Direksi.
f. Format Penilaian Sidang Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri dan
disiapkan oleh Komite Medik.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


5

BAB II
SUSUNAN KEANGGOTAAN

Keanggotaan Komite Medik RSU Prasetya Bunda terdiri dari : Ketua Kelompok
Staf Medis (KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik
terdiri dari ;
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
4. Bendahara merangkap anggota
5. Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )
6. Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )

Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai dengan


keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus / Masalah
khusus yang mempunyai linggkup kerja bersinggungan dengan bidang diluar bidang medis
diperlukan suatu Panitia Khusus, Panitia Khusus tersebut merupakan kelompok kerja khusus
yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus dan berada dibawah koordinasi Komite
Medik, didalam Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa anggota yang bukan merupakan
Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit.
Sub-Komite dan Panitia Khusus ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul
Ketua Komite Medik setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite Medik. Adapun
Susunan Sub-Komite dan Panitia Khusus yang berada didalam Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris anggota
3. Anggota

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


6

Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang anggota Komite
Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua Panitia
Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang koordinasinya
berada dibawah Komite Medik RSU Prasetya Bunda, yaitu :

1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


7

BAB III

STANDAR KETENAGAAN

Komite Medik dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit, dengan struktur organisasi atau
ketenagaan terdiri dari :

1. Ketua Komite Medik

2. Sekretaris Komite Medik

3. Ketua Subkomite Kredensial dan anggota

4. Ketua Subkomite Mutu Profesi dan anggota

5. Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Profesi dan anggota

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.

JUMLAH

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI

KEBUTUHAN

Ketua Komite Medis Dokter Spesialis - 1

Sekretaris Komite Medis Dokter Umum / - 1

Spesialis

Ketua Sub Komite Kredensial Dokter Spesialis Pelatihan 1

Kredensial

Pelatihan Mutu 1

Ketua Sub Komite Mutu Dokter Umum / dan Audit


Spesialis

Medik

Ketua Sub Komite Etik dan Dokter Umum / - 1


Disiplin Spesialis

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


8

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN.

Berdasarkan SK direktur No.001/SK.KM/RSPB/VII/2022 maka ketenagaan di Komite Medis

adalah :

1. Ketua Komite Medik : dr. Indra Gunawan Affandi, Sp.S

2 Penasihat Komite Medik : Dr.dr.Ali Firdaus,Sp.A., SH., MH.Kes

3. Sekretaris Komite Medik : dr. Hendy Rahman

4. Ketua Subkomite Kredensial : dr. Rusdiana ,Sp.PD.,M.S.c,FINASIM

5. Ketua Subkomite Peningkatan Mutu Profesi : dr. Taufik Rahman H ,Sp.KFR

6. Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Profesi : dr. Abdulbar Mikail, Sp.Rad

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


9

BAB IV

TUGAS, WEWENANG & TANGGUNG JAWAB

Komite Medik RSU Prasetya Bunda secara organisasi berada dibawah Direktur RSU
Prasetya Bunda, adapun Tugas kewenangan dan tanggung jawab dari Komite Medik RSU
Prasetya Bunda adalah untuk Menjamin Pelayanan Medik yang sesuai dengan Standar Mutu
Pelayanan Profesi, Pelayanan Medik yang berdasarkan pada Evidence Base Medicine,
berpayung pada Kaidah Etika Profesi dengan pendekatan Patient Safety.

A. Tugas Komite Medik


1. Memberikan Saran dan Pertimbangan kepada Direktur berkaitan dengan pelayanan
medis dalam hal :
a. Pengawasan dan Penilaian Mutu Pelayanan Medis
b. Peningkatan Program Pelayanan, Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan
Pengembangan dalam Bidang Medis
c. Pengaturan permintaan cuti dan mengikuti acara-acara seminar di luar RSU
Prasetya Bunda.
2. Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis sesuai Visi-
Misi Rumah Sakit
3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta memantau,
mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesi dalam semua aspek
pelayanan medis.
4. Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan Medis yang
harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan pengembangan program
pelayanan serta memantau pelaksanaannya.

B. Wewenang Komite Medik


1. Memberikan usul rencana kebutuhan tenaga kelompok staf medis.
2. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan
instrument medis dan alat kesehatan lain.
3. Memonitoring dan mengevaluasi proses pembuatan formularium serta penggunaan
obat di Rumah Sakit.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


10

4. Memonitoring dan mengevaluasi efektivitas dan effisiensi dari penggunaan


instrument kedokteran di Rumah Sakit.
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengukur kewenangan profesi staf
medis fungsional (Peer Review).
6. Membahas dan menyetujui standar pelayanan medis dan terapi yang telah disusun
oleh masing-masing KSM.
7. Memberikan Rekomendasi tentang kerjasama antara Rumah Sakit dengan pihak lain
baik perorangan maupun lembaga yang berhubungan dengan pelayanan medis.
8. Membentuk panitia-panitia untuk membantu pelaksanaan tugas Komite Medik yang
disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit.

C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.

D. Masa Kerja Komite Medis


Masa Kerja Kepengurusan Komite Medik RSU Prasetya Bunda selama satu periode
adalah 3 (tiga) tahun.
Selesai masa kepengurusan, Ketua Komite Medik memberikan laporan kegiatan pada
Rapat Anggota Komite Medik, dan Ketua Komite Medik dapat dipilih kembali maksimal
2 (dua) kali berturut-turut bila sebagian besar para anggota menghendaki.

E. Biaya Operasional Komite Medis


Biaya operasional Komite Medik dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


11

BAB V
TATA KERJA

A. Agenda kerja

Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan dari Direktur
dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik, Penunjang Medik maupun dari
semua lini dan fungsi operasional terkait di Rumah Sakit. Mengingat sangat banyaknya
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Komite Medik maka
diperlukan kerjasama dari seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar dapat berfungsi
dengan baik maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite Medik juga
memerlukan Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda kerja jajaran
diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya suatu acara atau
kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang dapat berakibat
mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif agenda kerja Komite Medik
adalah sebagai berikut:

Kamis KEGIATAN
Minggu I Presentasi Kasus Kematian (Death Case) atau Kasus Sulit
Minggu II Pertemuan Rutin dengan semua Ketua Sub-Komite
Minggu III Rapat Rutin dengan semua Anggota Komite Medik
Visite Ruangan dengan Direktur / Jajaran Yanmed dan Penunjang
Minggu IV
Medik
Minggu V Journal Reading

Penjelasan Agenda:
1.Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus yang
kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya untuk
penanganan yang lebih baik dan lebih optimal, seperti Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan yang sulit, kasus yang
sedang menjadi masalah di masyarakat serta kasus lain yang disepakati oleh anggota

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


12

untuk dibicarakan. Juga termasuk didalamnya adalah diskusi dan pembahasan pada
kasus kematian pasien (Death Case).
2.Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik: Rapat Rutin dilakukan untuk
membahas dinamika masalah umum yang muncul di RSU Prasetya Bunda dan
berkaitan dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus maupun KSM.
3.Journal Reading: Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan Pembahasan
Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan dilakukan
secara bergilir.
4.Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruangan Perawatan /
UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung masalah yang ada diruangan
tersebut dan memerlukan upaya penanganan yang cepat dan tepat demi
terlaksananya peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan.
B. Alur Pengelolaan Masalah
1. Masalah dari dalam / internal

MASALAH INTERNAL

KOMITE DIREKTUR
MEDIK RSUD

SUB KOMITE KSM

Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


13

d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan


rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
2. Masalah dari luar / eksternal

MASALAH

DIREKTUR RSUD

KOMITE MEDIK

SUB KOMITE
SMF

Penjelasan Alur Penanganan


1. Masalah yang datang dari luar / eksternal akan diterima dan direspon oleh Direktur
Rumah Sakit.
2. Direktur Rumah Sakit akan menyeleksi kasus perkasus, kasus yang berhubungan
dengan pelayanan atau profesi medis akan dikoordinasikan dan di disposisikan ke
Ketua Komite Medik.
3. Ketua Komite Medik mengadakan pertemuan untuk membahas masalah dengan Sub-
Komite, Panitia Khusus atau KSM yang terkait masalah tersebut.
4. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian
direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


14

3. Pembahasan Kasus Kematian ( Death Case) / Kasus Sulit

DIREKTUR

KASUS

KSM

DIREKTUR RSUD
KOMITE MEDIK

SMF SUB KOMITE PENINGKATAN MUTU KSM


PROFESI

Prosedur Pembahasan Kasus

1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.

2. KSM yang mempunyai kasus :


a. Untuk kasus kematian pasien yang bermasalah harus melaporkan ke Komite
Medik paling lambat 1 minggu setelah pasien tersebut meninggal.
b. Sedangkan untuk kasus sulit sulit dengan kemungkinan yang bermasalah harus
melapor ke Komite Medik.
3. Komite Medik mendisposisikan ke Sub-Komite Mutu Pelayanan untuk
mengadakan pertemuan ilmiah.
4. Sub-Komite Mutu pelayanan membuat surat pemberitahuan kepada KSM terkait
untuk menghadiri acara ilmiah.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


15

5. Hasil pembahasan kasus dan kesimpulan di buat oleh Sub-Komite Mutu


Pelayanan & Litbang yang ditanda tangani oleh Ketua Peningkatan Mutu
Pelayanan & Litbang dan diketahui ketua oleh Ketua Komite Medik.
6. Dari Ketua Komite Medik hasil pembahasan kasus tersebut dibuat
rekomendasinya untuk diserahkan kepada Direktur RSUD untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


16

BAB VI

SUB KOMITE KOMITE MEDIK

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik RSU Prasetya Bunda dibantu oleh Sub-
Komite dan Panitia Khusus yang terdiri dari:
1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Profesi
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi

Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan Direktur
RSU Prasetya Bunda atas usul Ketua Komite Medik dengan proses pembentukannya
sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite atau
Panitia Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam
Rapat tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub
Komite dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite
dan Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada
Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusannya.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


17

Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite dan Panitia
Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai
dengan bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua
Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.

Tata kerja Sub-Komite dan Panitia Khusus :


1. Sub-Komite dan Panitia Khusus mengadakan pertemuan / rapat intern minimal satu
bulan sekali atau sesuai kebutuhan.
2. Sub-Komite dan Panitia Khusus dapat mengundang Narasumber atau Tenaga ahli
untuk membantu menyelesaikan masalah atas izin Ketua Komite Medik.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


18

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS


KOMITE MEDIK RSU PRASETYA BUNDA

A. Struktur Organisasi
DIREKTUR RSU
PRASETYA BUNDA

PENASIHAT KETUA
KETUA KOMITE MEDIK
KOMITE MEDIK

WAKIL KETUA KOMITE


MEDIK

BENDAHARA SEKRETARIS

SUB - KOMITE KELOMPOK STAF MEDIK

1. Kredensial 1. Penyakit Dalam


2. Etika & Disiplin Profesi 2. Bedah Umum
3. Mutu Profesi 3. Obsteri ginekologi
4. Kesehatan Anak
5. Telinga Hidung & Tenggorok
6. Penyakit Mata
7. Anestesi
8. Penyakit Kulit & Kelamin
9. Neurologi
10. Radiologi
11. Penyakit Gigi & Mulut
12. Umum
13. Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


19

B. Uraian Tugas

1. Tugas Ketua Komite Medik


1. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan Standar Pelayanan Medis
2. Mengkoordinir pelaksanaan Pembinaan Etika Profesi
3. Mengkoordinir Kewenangan Profesi KSM
4. Mengkoordinir pengembangan Program Pelayanan, Pendidikan, Pelatihan,
Penelitian dan Pengembangan
5. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit tentang kebutuhan
tenaga KSM tertentu setelah mendapat usulan dari anggota.
6. Merencanakan, mengusulkan sarana, prasarana dan alat yang diperlukan dan
mengelola fasilitas Komite Medik.
7. Menandatangani kewenang dan membuat disposisi
8. Mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua apabila berhalangan.
9. Mengawasi dan membina Anggota Komite Medik.

2. Tugas Wakil Ketua Komite Medik


1. Membantu dan mewakili Ketua Komite Medik, apabila Ketua berhalangan
melaksanakan tugas.
2. Melaksanakan tugas lainnya yang terkait dengan kegiatan Komite Medik atas
rekomendasi dari Ketua Komite Medik.

3. Tugas Bendahara Komite Medik


1. Mengelola keuangan Komite Medik.
2. Membuat laporan keuangan dan secara reguler melaporkan saldo keuangan
Komite Medik dalam rapat Anggota Komite Medik minimal tiap semester.
3. Melaksanakan tugas lainya yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik

4. Tugas Sekretaris Komite Medik


1. Mengelola tugas-tugas Kesekretariatan
2. Mengelola data yang diperoleh dari tiap kegiatan yang berkaitan dengan
Komite Medik menjadi informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja dan keberhasilan semua anggota Komite Medik.
3. Menyusun kegiatan dan agenda kerja Komite Medik
4. Mengatur pelaksanaan Agenda Kerja Komite Medik, yang berkaitan dengan :
a. Jadwal kegiatan dan tempat
b. Daftar hadir
c. Konsumsi
d. Undangan dan lain-lain
5. Membuat Notulen Rapat dan mengarsipkannya.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


20

5. Tugas Anggota Komite Medik ( KSM )


1. Mengkoordinasikan dan melakukankan penatalaksanaan pelayanan medis
dalam hal menegakkan diagnosis, melakukan pengobatan, mengupayakan
pencegahan akibat penyakit, melakukan upaya peningkatan kesehatan dan
pemulihan akibat penyakit, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan
SDM dimasing-masing SMF. pemantauan serta evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan.
2. Memberikan masukan kepada Ketua Komite Medik dan Ketua Sub-Komite
Kredensial & Proktoring, berkaitan dengan :
a. Rekam jejak calon tenaga medis yang akan bekerja di SMF yang
bersangkutan
b. Berpartisipasi sebagai tim dalam proses kredensial calon tenaga medis yang
melamar bekerja di SMF tersebut.
3. Memberikan asupan usulan dan pertimbangan berdasarkan prioritas tentang
rencana pengadaan dan pemeliharaan peralatan kesehatan yang diperlukan di
SMF nya.
4. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Komite Medik maupun Rumah
Sakit.

6. Tugas Sub Komite


1. Sub Komite Kredensial
1. Membuat persyaratan dan prosedur penerimaan calon tenaga madis yang
melamar untuk bekerja sebagai tenaga medis fungsional di RSU Prasetya
Bunda.
2. Mengawasi dan menekankan secara utuh pemahaman Hak dan Kewajiban
dokter dan memperhatikan Hak dan Kewajiban Pasien dalam melakukan
semua prosedur pelayanan medis di RSU Prasetya Bunda.
3. Bersama sama dengan Sub-Komite Mutu Pelayanan Medis-Penelitian dan
Pengembangan dalam menetapkan Pedoman Kewenangan Profesi untuk tiap
KSM.
4. Meninjau data rekam jejak tenaga medis yang melamar untuk menjadi tenaga
medis fungsional di RSU Prasetya Bunda sebagai salah satu data dasar yang
penting dan diperlukan dalam melakukan melakukan Proses Kredensial.
5. Melakukan Kredensial bagi calon tenaga medis di RSU Prasetya Bunda dan
membuat rekomendasinya kepada Ketua Komite Medik dan Direktur RSU
Prasetya Bunda.
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Kredensial dan
Proktoring Kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


21

2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


1. Melakukan pengawasan terhadap masalah yang diduga terjadi pelanggaran
Etika Profesi serta secara aktif terus melaksanakan pembinaan Etika dan
disiplin Profesi.
2. Melakukan kajian dan investigasi pada dugaan pelanggaran Etika dan
Disiplin Profesi dan merekomendasi sanksi yang adil, tepat dan sesuai pada
dugaan pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi.
3. Melaksanakan Review Kasus dengan dugaan pelanggaran Etika dan Disiplin
Profesi.
4. Bersama dengan Sub-Komite Kredensial melakukan penilaian kepribadian
dan watak yang berpotensi menimbulkan pelanggaran Etika Profesi pada
proses seleksi calon tenaga fungsional.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Etika dan
Disiplin Profesi kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

3. Sub-Komite Mutu Profesi


1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu Pelayanan
Medik bersama dengan seluruh KSM.
2. Menyusun kriteria yang dapat digunakan sebagai Indikator Mutu Pelayanan
Medis dalam Penilaian Fungsi Pelayanan Medis di RSU Prasetya Bunda
secara Self assessment.
3. Membuat agenda Presentasi Kasus Sulit / Kasus Bermasalah, Kasus
Kematian (Death Case) dan Pembacaan Jurnal Kedokteran (Journal
Reading).
4. Bersama sama dengan Sub-Komite Kredensial menetapkan Pedoman
Kewenangan Profesi.
5. Membuat agenda pendidikan dan pelatihan (Kongres, Workshop dan
Pelatihan Wajib ATLS, ACLS), Spesialisasi atau Subspesialisasi untuk
anggota KSM.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Mutu Profesi
kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


22

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG.

(Ada pada lampiran)

B. STANDAR FASILITAS.

a. Ruang Pertemuan

1. Meja dan Kursi


2. Audio visual
3. Telepon
4. Whiteboard

b. Kantor Ketua Komite Medis

1. Meja dan Kursi


2. Lemari Buku
3. Telepon

c. Kantor Adminstrasi Komite Medis

1. Meja dan Kursi


2. Lemari Buku
3. Komputer
4. Printer
5. Telepon
6. Map / folder file
7. Buku Panduan Pelayanan Klinis
8. Daftar Kewenangan Klinis masing-masing KSM
9. White book masing-masing KSM
10. Buku-Buku Landasan Hukum
11. Pedoman / Panduan Audit Medik

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda


23

BAB VIII

PENUTUP

Perlindungan keselamatan pasien merupakan tujuan dari dibentuknya komite


medik rumah sakit. Oleh karena itu dengan dibentuknya Pedoman Pelayanan Komite
Medik ini, maka diharapkan penyelenggaraan komite medis RS Prasetya Bunda akan
berjalan dengan baik sesuai harapan dan tujuan keselamatan pasien dapat tercapai.

Panduanl Komite Medik RSU Prasetya Bunda

Anda mungkin juga menyukai