Anda di halaman 1dari 5

1.

Wilayah ASEAN dikelilingi dua samudra, yakni Samudra Pasifik


dan Samudra Hindia. Luas laut wilayah ASEAN mencapai tiga kali
lipat dari luas daratannya. Selain itu, wilayah ASEAN juga diapit oleh
dua benua, yakni Benua Asia dan Benua Australia. Negara paling
utara sekaligus paling barat wilayah ASEAN adalah Myanmar.
Fungsi dan peran mahasiswa sangatlah penting dalam menjaga
ikatan yang kokoh antar sesama komponen bangsa yang pada
akhirnya akan memperkokoh ketahanan nasional.
Demikian dikatakan Menhan, Ryamizard Ryacudu saat memberikan
kuliah umum kepada mahasiswa se Kabupaten Garut, Jumat (12/6)
di Graha Bela Negara, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
2. Kuliah umum bagi Mahasiswa se-Kabupaten Garut tersebut juga
dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, beserta jajaran Muspida Kabupaten
Garut., Kalangan akademisi, Pimpinan Pondok Pesantren, Tokoh
Masyarakat, serta para Tokoh Agama.
Menhan mengungkapkan pemuda atau mahasiswa juga selalu
berkontribusi secara faktual sebagai bentuk implementasi
“semangat bela negara”, yang selalu memberikan andil besar
menggerakkan heroisme. Hal ini terbukti dalam perjalanan sejarah
Indonesia, mulai gerakan 1908, 1928, 1945, 1966, hingga 1998.
Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Menhan cerminan sikap
dan pola pikir warga negara termasuk mahasiswa sangat
dipengaruhi bagaimana pemahaman terhadap kebangsaan.
Pada Kesempatan tersebut, Menhan menyampaikan gambaran
dinamika perkembangan lingkungan strategis dunia dewasa ini telah
berubah dan sangat terbuka. Diantaranya termasuk dimensi
ancaman dari waktu ke waktu semakin kompleks sebagai dampak
kemajuan pengetahuan manusia.
Dengan itu, Menhan menyatakan konsekuensinya adalah, setiap
bangsa termasuk Indonesia harus menyesuaikan dalam menganalisa
dimensi ancaman yang terjadi.
“ Secara umum, setiap negara berpotensi menghadapi ancaman
militer, dan non militer termasuk ancaman hibrida (hybrid warfare)
atau gabungan ancaman militer dan non militer sebagai dampak dari
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,” Jelas Menhan.
Menhan berpendapat semua ancaman itu jika terjadi terhadap suatu
negara dapat dipastikan berpengaruh terhadap ketahanan nasional
di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan
Keamanan serta Teknologi. Disana terdapat ongkos social (social
cost) dan kerugian negara sebagai dampak negatif yang
ditimbulkan.
Oleh karena itu, Menhan menekankan, bahwa fenomena Inilah yang
menjadi tugas mahasiswa sebagai generasi intelektual untuk
melakukan penelitian dan aktif mencegah agar tidak berkembang
menjadi beban bangsa dan negara ini.
Di kesempatan ceramahnya, Menhan berharap mahasiswa dapat
memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang berpendidikan
dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat. ”Mahasiswa harus mampu
mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal agar
bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai-nilai asing” Ujar
Menhan.
Ditambahkan Menhan, Mahasiswa dapat menunjukkan moralitas
dan karakter yang kuat, dengan demikian seorang mahasiswa harus
pandai merasa bukan merasa pandai. Karena dalam kepemimpinan,
karakter menempati prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu
5%, pengetahuan umum 5% dan pengambilan keputusan 10%.
” Persiapkan diri kalian menjadi manusia Indonesia seutuhnya, peka
dan cermat terhadap hal-hal yang menyimpang dari jati diri dan
nilai-nilai kebangsaan” Kata Menhan.

3. Apa itu ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan


Gangguan)?
- Ancaman
Ancaman ialah usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional (terencana dan
terarah) baik melalui tindak kriminal maupun politik. Ancaman
dibedakan menjadi dua, yaitu ancaman militer dan non-militer.
Ancaman militer adalah ancaman dengan menggunakan kekuatan
bersenjata yang dinilai mampu membahayakan negara (baik itu
keutuhan negara, kedaulatan negara, dan keselamatan segenap
bangsa). Contoh ancaman militer ialah agresi, munculnya gerakan
separatisme kedaerahan, pelanggaran wilayah spionase, sabotase,
aksi teror, pemberontakan, dan perang saudara (kelompok).
Ancaman non-militer merupakan ancaman yang tidak menggunakan
kekuatan bersenjata namun jika tetap dibiarkan akan merugikan
negara, bahkan dapat membahayakan negara. Ancaman non-militer
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu
tidak bersifat fisik dan bentuknya tidak terlihat seperti ancaman
militer. Umumnya ancaman ini berbentuk pada ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, dan keselamatan
umum. Ancaman militer dan non-militer sejatinya dapat berasal dari
negara itu sendiri (internal) dan dari luar negeri (eksternal). Contoh
ancaman non-militer terdapat pada aspek sosial budaya,
kekacauan politik, kekacauan ekonomi dengan rusaknya mata uang,
ideologi, teknologi, serta keselamatan umum.
- Tantangan
Tantangan merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan untuk
menggugah kemampuan suatu bangsa atau negara. Misal seperti
tantangan era serba digital pada saat ini, negara dituntut untuk bisa
beradaptasi dengan cepat. Contoh tantangan ialah mengurangi
kesenjangan ekonomi penduduk, eksploitasi, perlunya pemerataan
pendidikan, ketidakadilan, pemberantasan KKN (Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme), aspirasi masyarakat, diskriminasi, mengurangi
kriminalitas masyarakat, dan lain sebagainya.
- Hambatan
Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri (dalam negeri)
yang bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional atau tidak sesuai dengan kehendak kita. Contoh
hambatan dari dalam negeri ialah budaya kebodohan,
keterbelakangan, wilayah Indonesia yang terlalu luas sehingga tidak
terurus dengan baik, melemahnya budaya nasional karena terjadinya
kontak dengan budaya asing, adanya paham etnosentrisme dari
beberapa suku bangsa yang menganggap bahwa kebudayaan yang
dimilikinya lebih baik dari kebudayaan suku bangsa lainnya.
- Gangguan
Gangguan ialah usaha yang berasal dari luar dengan tujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional atau tidak
sesuai dengan kehendak kita. Contohnya kesenjangan
perekonomian yang menyebabkan kecemburuan sosial, perbedaan
pendapat dalam berpolitik, masuknya ideologi baru yang tidak
sesuai dengan Pancasila, serta rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap ideologi bangsa.

4. Untuk membina ketahanan nasional,berikut adalah cara yang


bisa dilakukan untuk memperkuat ideologi Pancasiladalam
rangka memperkuat wawasan ideologi:

 Pendidikan: pemerintah bisa menciptakan suatu kurikulum


yang berkaitan dengan pendidikan Pancasila sehingga para
peserta didik bisa mengetahui setiap nilai dan makna yang
ada pada Pancasila dan juga bisa mengamalkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 Legislasi: setiap aparatur pemerintah dan penyelenggara
negara harus bisa memiliki pandangan dan pemahaman yang
sama mengenai Pancasila sehingga jalannya kehidupan
berbangsa dan bernegara bisa disesuaikan dengan nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
 Hukum: pemerintah harus bisa menciptakan kebijakan dan
peraturan yang progresif untuk mendorong
terimplementasinya nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Pembahasan
Pancasila adalah ideologi dan juga dasar negara Indonesia. Hal ini
membuat Indonesia akan berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan bangsanya dengan mengikuti atau berpedoman pada
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila. Hal ini juga
sesuai dengan salah satu fungsi dan kedudukan Pancasila bagi
bangsa Indonesia, yaitu sebagai dasar negara. Sebagai dasar
negara, para penyelenggara pemerintah harus bisa mencerminkan
nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai