SKENA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING
2021/2022
A. Konseling Pra test Kelompok
Anggota Kelompok :
Disuatu Rumah Sakit Cendikia Mesra, para petugas rumah sakit melakukan rutinitas seperti
biasanya untuk melakukan tugas sebagai tenaga kesehatan. Namun demikian tiba-tiba datang
sepasang suami istri dari pintu masuk utama kebagian resepsionis dengan mengatakan bahwa
mereka ingin melakukan tes HIV sebelum menikah.
Resepsionis : Selamat Pagi Bapak dan Ibu, ada yang bisa saya bantu ?
Istri : Selamat Pagi mbak, Maaf sebelumnya Mbak saya ingin bertanya, apakah
bisa kami melakukan tes Hiv di Rumah sakit ini mbak ?
Resepsionis : Baiklah sebelumnya bapak dan Ibu, silahkan duduk terlebih dahulu
sementara saya menyiapkan berkas dan juga formulir pendaftaran yang diperlukan oleh bapak
dan ibu.
Resepsionis : Baik bapak dan ibu silahkan tanda tangani berkas dan juga formulirya
setelah itu bapak dan ibu bisa menunggu sebentar diruang tunggu untuk menunggu giliran
dipanggil untuk konsultasinya pak dan ibu.
Setelah beberapa menit menunggu giliran seorang perawat datang dan memanggil pasangan
tersebut dan menanyakannya.
Perawat : Sebelum Bapak dan Ibu melakukan tes Hiv bapak dan ibu harus melakukan
konseling terlebih dahulu ya bapak dan ibu.
Perawat : Baik bapak dan ibu, mari saya antar keruangan konselingnya yaa bapak dan
ibu.
( Perawat dan sepasang kekasih tersebut bejalan ke ruangan konseling yang telah ditentukan)
Perawat : Maaf kak, ini ada pasien yang bernama Bapak taufiq dan juga ibu sylvi yang
akan melakukan konseling kak.
Suami : Selamat pagi sus, saya taufiq dan ini istri saya sus.
Konselor : Pagi bapak dan ibu, jadi bapak dan ibu ingin melakukan konseling bersama
saya pak dan ibu?
Konselor : Baik bapak dan ibu silahkan duduk terlebih dahulu dan kepada suster tria
terima kasih yaa sus.
Perawat : Iya, sama-sama kak, saya permisi dulu , Assalamuaikum Kak serta Bapak
dan ibu
(konselor menyiapkan semua alat serta bahan yang dibutuhkan untuk melakukan konseling)
Konselor : Baiklah bapak dan ibu sebelumnya perkenalkan saya Tika Sari yang
merupakan konselor di ruangan ini, Saya akan melakukan konseling dengan memberikan
pertanyaan kepada bapak dan ibu dan sekiranya bapak dan ibu dapat menjawab dengan jujur
terhadap pertanyaan yang akan saya ajukan nantinya. Sebelumnya kepada bapak dan ibu saya
disini akan menjaga privasi dari bapak dan ibu dimana saya tidak akan memberitahukan kepada
siapapun selain yang diizinkan oleh bapak da ibu. Sebelum kita mulai apakah bapak dan ibu
memiliki petanyaan dan apakah bapak dan ibu sudah siap?
Suami&istri : kami tidak memiliki pertanyaan dan kami sudah siap sus.
Konselor : kalau boleh tahu pekerjaan bapak dan ibu ini apa yaa?
Konselor : Kalau boleh tahu apa status dari bapak dan ibu ini apa yaa?
Istri : Kami adalah pasangan kekasih yang sebentar lagi mau menikah sus
Konselor : Jadi apa yang membuat bapak dan ibu mau datang kesini untuk melakukan
konseling?
Istri : Sebenarnya sus, saya disini karena saya dan pasangan saya ingin menikah
sebentar lagi jadi saya ingin memeriksakan kondisi kesehatan saya dan juga pasangan saya.
Konselor : okeyy, baiklah bapak dan ibu jadi disini ketika kita melakukan VCT atau
Voluntery Conseling and testing dimana ini adalah layanan konseling yang dilakukan secara
sukarela yang disertai dengan pra konseling dan pasca konseling.
Konselor : Apakah bapak dan ibu sudah tahu sebelumnya mengenai Hiv/Aids ini ?
Konselor : Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah,
semen, dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV adalah
limfosit CD 4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4.
Istri : Maaf sus, jadi bagaimana penularan dari Virus ini sus?
Konselor : cara penularannya bapak ibu memiliki beberapa cara seperti Hubungan
seksual, Transfusi darah, Penggunaan jarum suntik secara bersama, Ibu hamil kepada anak yang
dikandungnya
(Mendengar hal tersebut sepasang kekasih tersebut pun hanya terdiam karena takut risiko yang
akan mereka hadapi ketika mereka sudah menikah nanti dan mempunyai anak)
Konselor : Baiklah bapak dan ibu apakah bapak pernah melakukan tindakan berisiko
yang dapat menularkan virus Hiv ini kepada bapak dan ibu seperti hubungan seks bebas,
penggunaan jarum suntik secara bersama-sama atau melakukan tranfusi darah atau bahkan
menggunakan obat-obat terlarang yang berisiko pak dan ibu?
Konselor : lalu bagaimana dengan bapak, apakah pernah melakukan tindakan berisiko
pak?
Suami : sebenarnya saya pernah melakukan seks bebas dulunya sus ( suami yang
menjawab hanya sambil menunduk)
Konselor : Seharusnya bapak tidak melakukan seks bebas, karena hal tersebut
memiliki dampak yang sangat besar dan hal tersebut sangat berisiko bagi kesehatan bapak?
Konselor : Baiklah bapak dan ibu dari hasil konseling hari ini saya sarankan agar bapak
dan ibu melakukan tes HIV ada beberapa test yang akan bapak dan ibu jalani selama kurang
lebih 3 bulan yaa bapak dan ibu.
Konselor : baik bapak untuk melakukan test HIV bapak dan ibu silahkan bawa kertas
ini kemudian berikan kepada petugas labor yang sedang bertugas yaa bapak dan ibu dan jika
hasilnya sudah keluar nanti saya hubungi bapak dan ibu yaa
Suami : Baik sus, sebelumnya terima kasih sus
Konselor : sama-sama pak bu, silahkan bapak dan ibu menemui perawat yang
membawa ibu dan bapak kemari tadi di depan.
( Pasangan kekasih itu kemudian keluar dari ruangan konseling dan mencari perawat tadi)
Perawat : Bapak dan ibu mari kita langsung saja keruangan labor untuk segera
melakukan tes.
Perawat : Disini tidak ada unsur pemaksaan ya bapak dan ibu. Apakah bapak dan ibu
sudah siap ?
Perawat : Baiklah bapak sebelum bapak dan ibu melakukan tes Hiv maka bapak dan
ibu harus menandatangani inform consent ini terlebih dahulu bapak dan ibu.
Perawat : saya disini mengantarkan pasien yang akan melakukan tes Hiv sus
Perawat memberi isyarat kepada bapak dan ibu tersebut untuk masuk dan setelah bapak dan
ibu tersebut mau masuk, perawat dan petugas labor saling berpamitan.
Didalam ruangan petugas labor menyiapkan alat yang diperlukan untuk melakukan tes Hiv
Petugas labor : Baiklah bapak dan ibu apakah bapak dan ibu sudah siap?
Petugas labor : Baiklah bapak saya akan langsung memulai untuk pengambilan sampel
darah dari bapak dan ibu yaa
Suami dan istri : Baik sus
Petugas labor : Silahkakan bapak dan ibu untuk berbaring dengan nyaman yaa bapak dan
ibu.
Kedua pasangan tersebut menganggukkan kepala sambil berjalan kesalah satu bed yang ada di
ruangan tersebut
Petugas labor : baik bapak dan ibu, saya akan memulai tindakannnya, sebelum saya
memulai tindakan apakah bapak ibu memiliki pertanyaan yang ingin ditanyakan.
Petugas labor : Baik saya mulai yaa, ( sambil mengarahkan jarum kebagian tangan yang
telah ditentukan), tahan sedikit yaa bapak dan ibu ( nanti untuk suami silahkan ulangi adegan
yang sama)
Petugas labor : Baik bapak dan ibu proses dari tes HIV ini sudah selesai, untuk hasilnya
silahkan bapak tunggu sekitar 6 hari setelah tes. Dan ketika pengambilan bapak dan ibu bisa
bertanya kepada perawat yang membeawa bapak kesini namun dalam pengambilannnya bapak
nanti akan ditemani oleh konselor bapak dan ibu yaa.
(Suami & istri tersebut keluar dari ruangan labor untuk segera meninggalkan rumah sakit
sebelum nantinya datang kembali pada 4-6 minggi kemudian.)
Namun selang beberapa waktu perginya pasien suami dan istri tersebut datang 3 orang remaja
yang datang ke rumah sakit dengan keinginan yang sama untuk melakukan tes HIV karena
mengalami tanda dan gejala orang mengidap HIV
Pasien : Selamat siang mbak, jadi begini mbak saya disini bersama salah satu teman
saya memiliki beberapa keluhan seperti sakit pada sendi dan tulang, kadang nyeri otot dan saya
juga demam. Suadah satu minggu lebih dia merasakan sakit tenggorokan dan teman saya yang
terakhir terkadang sesak napas.
Resepsionis : baiklah adek silahkan adek tunggu sebentar yaa untuk menunggu giliran
dipanggil keruangan dokternya.
Beberapa saat setelah itu nama-nama mereka pun dipanggil untuk masuk kedalam ruangan,
mereka bertiga pun duduk berhadapan dengan dokter yang akan menanganinya.
Pasien : bergini dok, sebelumnya saya bernama lala,saya mengalami sakit pada
sendi serta nyeri otot dan kemarin saya mengalami deman dok, selama 1 minggu lebih dok
Pasien : Kalau saya vina dok, saya serig merasakan sakit tenggorokan dok
Pasien : dan saya jihan dok saya merasakan sesak napas dok padahal saya tidak
memiliki riwayat penyakit sesak napas dok.
Dokter : baiklah saya akan memeriksa adek satu persatu dulu yaa
Dokter menggunakan hand scoon , dan dia menemukan ruam-ruam kemerahan di leher namun
saat mereka ingin memeriksa lengan mereka, mereka menolak untuk melakukannya.
Dokter : tidak apa-apa dek, tugas kami adalah untuk melakukan pemeriksaan sesuai
dengan keluhan adek ( terlihat curiga)
Dokter : tidak bisa dek, ini adalah prosedur yang harus dilewati dengan keluhan
yang adek sampaikan tadi dek
Dokter : tidak apa-apa katakan saja kepada saya, saya tidak akan memberitahukan
kepada siapapu dek kecuali adek yang mengizinkannya.
Setelah beberapa lama kemudian, kecurigaan dokter tersebutpun benar terhadap luka sayatan
yang ada pada 3 remaja tersebut
Dokter : baiklah dek, pemeriksaannya sudah selesai namum untuk menunjang hasil
pemeriksaan, saya perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium.
Pasien : Maaf sebelumnya dok apakah sakit kami begitu serius sehingga
memerlukan pemeriksaan dengan pengambilan darah dok?
Dokter : untuk itu saya tidak bisa memastikan dek, karena pemerikasaan fisik saja
tidak cukup dek, apabila adek berkenan untuk melakukan tes labor maka adek bisa pergi dengan
perawat yang membantu saya, apakah adek-adek mau?
Dokter pun memberi tahu perawat yang ada didalam ruangan untuk segera mengantar pasien ke
ruangan konselor dan dokter juga mengubungi konselor yang sedang bertugas hari tersebut.
Dokter :saya mengirim 3 remaja kepada ibu yang saya curigai menderita Hiv/Aids
Perawat : saya membawa 3 pasien dari dokter...... untuk melakukan tes VCT buk
Konselor : Baik sus, terima maksih sus, untukadek-adek silahkan masuk dek
Konselor : baik dek saya akan melakukan pemeriksaan kepada adek yaa, sebelumnya
perkenalkan dek saya ........ sayavdisini akan memberikan pertanyaan kepada adek, dan adek pun
harus memberikan penjelasan kepda saya dengan jujur yaa. Adek tenang saja saya tidak akan
memberitahukan kepada siapapun yaa dek
Konselor : baik adek, saya langsung saja yaaa. Apakah adek-adek ini menggunakan
narkoba dek
Pasien : (terdiam)
Konselor : tidak apa-apa dek, tidak perlu takut ataupun malu mengatakannya saya
akan menjamin kerahasiaannya dek
Konselor :baiklah adek-adek dari pemriksaan fisik , saya mengira kalau adek-adek ini
mengidap penyakit Hiv dek. Namun saya tidak bisa memastikannya sebelum kita melakukan
pemeriksaan labor
Pasien : baiklah buk, kami akan tetap mengikuti prosedurnya, tetapi Hiv/aids itu
apa buk?
Konselor : baiklah saya akan menghubungi rekan saya yang ada dilabor agar
melakukan pemeriksaan kepada adek-adek yaa
Konselor : waalaikumsalam
Konselor : adek-edek ini adalah rekan saya yang akan melakukan pengambilan sampel
darah dari adek-adek yaa
Petugas labor : baiklah adek-adek sebelumnya perkenalkan saya....... dari petugas labor .
saya disini akan mengambil sampel darah adik-adik yaa
Pasien : iya kk
Setelah beberapa saat pengambilan sampel darah dari ketiga remaja tersebut
Petugas labor : baiklah adek-adek ini sudah selesai yaa adek-adek, apakah adek memiliki
pertanyaan yang ingin ditanyakan?
Petugas labor : hasilnya akan keluar sekitar 4-6 minggu yaa dek
Patugas labor : baiklah adek, apakah masih ada yang ingin ditanyakan lagi?
Petugas labor : baiklah adek, saya permisi terlebih dahulu yaa adek
Setelah 4-6 minggu kemudian hasil dari tes HIV pasangan suami istri dan ketigas remaja terebut
keluar.
Pasangan suami istri dan ketigas remaja tersebut mereka datang kembali ke rumah sakit untuk
mengambil hasil dari tes HIV mereka kemarin
Pasangan suami istri dan ke 3 remaja datang ke resepsionis ( remaja dan pasangan dialognya
sama jadi nanti mengulang saja)
Respsionis : permisi bapak dan ibu ada yang bisa saya bantu ?
Istri : saya dsini ingin mengambil hasil tes HIV saya mbak
Resepsionis : Apakah bapak dan ibu sudah memberi tahu kepada knsleor ibu terkait
pengambilan hasil tes HIV bapak dan ibu?
Respesionis : baiklah kalau begitu bu, silahkan bapak dan ibu langsung saja keruangan
labor dan nanti saya akan memberi tahu komselor bapak dan ibu untuk menemani bapak dan
ibu yaa
Mereka berjalan ke arah ruangan labor , dan disana sudah ada konselor mereka yang
membantu mereka mengambilakn hasil tes mereka.
Konselor : selamat siang bapak dan ibu mari bapak dan ibu saya temani untuk
mengambil hasil tesnya.
Konselor : assalamualaikum
Konselor : keadatangan saya disini bersamam pasien saya yang bernama......... untuk
mengambik hasil tes HIV kemarin
Akhirnya mereka pergi dari ruangan labor dan menuju ruangan konselor untuk membuka hasil
tesnya
Konselor : baiklah bapak dan ibu dari hasil pemeriksaan jika yang mengidap HIV
adalah bapak sedangkan ibu dari hasil pemeriksaan negatif
Konselor : baik bapak dan ibu saya akan memberitahu makanan apa yang boleh
dimakan dan yang tidak serta pola hidup yang sehat bagi bapak yaa
Konselor : disini saya membertahu jika bapak harus menga kesehatannya yaa, dan ibu
harus menjadi support systemnya bapak ya buk
Istri : baik buk, terima kasih buk. Dan kami permisi yaa buk
Konselor : iya bu