Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO HIV/AIDS

SKENA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

DOSEN PEMBIMBING

Ns.Ida Suryati, S.kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021/2022
A. Konseling Pra test Kelompok

Anggota Kelompok :

1. Silvi Febriani Putri : Sebagai Pasien 3


2. Siti nabila : Sebagai petugas labor
3. Sinur liani : Pasien 1
4. Sylvi Deputrianda. M : Istri dari seorang yang mengidap HIV
5. Taufiqqurahman : Suami y ang mengidap Hiv
6. Tika Sari : Konselor
7. Tria Ayuni .w : Perawat
8. Ulfi Fadhilah .B : Resepsionis
9. Viona anisa Sabila : Pasien 2
10. Yudhi Ariesandi. R : Dokter

Disuatu Rumah Sakit Cendikia Mesra, para petugas rumah sakit melakukan rutinitas seperti
biasanya untuk melakukan tugas sebagai tenaga kesehatan. Namun demikian tiba-tiba datang
sepasang suami istri dari pintu masuk utama kebagian resepsionis dengan mengatakan bahwa
mereka ingin melakukan tes HIV sebelum menikah.

Resepsionis : Selamat Pagi Bapak dan Ibu, ada yang bisa saya bantu ?

Istri : Selamat Pagi mbak, Maaf sebelumnya Mbak saya ingin bertanya, apakah
bisa kami melakukan tes Hiv di Rumah sakit ini mbak ?

Resepsionis : Baiklah sebelumnya bapak dan Ibu, silahkan duduk terlebih dahulu
sementara saya menyiapkan berkas dan juga formulir pendaftaran yang diperlukan oleh bapak
dan ibu.

Istri : Baik Mbak.

(Setelah beberapa menit kemudian)

Resepsionis : Baik bapak dan ibu silahkan tanda tangani berkas dan juga formulirya
setelah itu bapak dan ibu bisa menunggu sebentar diruang tunggu untuk menunggu giliran
dipanggil untuk konsultasinya pak dan ibu.

Suami : Baik mbak, terima Kasih mbak

Setelah beberapa menit menunggu giliran seorang perawat datang dan memanggil pasangan
tersebut dan menanyakannya.

Perawat : Apakah benar dengan ibu Sylvi dan bapak taufiq ?

Suami : Benar sus.


Perawat : Apakah benar bapak dan ibu datang kesini ingin melakukan tes Hiv di
Rumah sakit ini pak bu?

Suami : Benar sus.

Perawat : Bapak dan ibu sudah pernah kesini sebelumnya ?

Istri : Belum sus.

Perawat : Sebelum Bapak dan Ibu melakukan tes Hiv bapak dan ibu harus melakukan
konseling terlebih dahulu ya bapak dan ibu.

Istri : Baik sus

Perawat : Baik bapak dan ibu, mari saya antar keruangan konselingnya yaa bapak dan
ibu.

( Perawat dan sepasang kekasih tersebut bejalan ke ruangan konseling yang telah ditentukan)

Perawat : Tunggu sebentar ya bapak dan ibu.

Suami dan istri : iya sus.

(Didalam Ruangan Konseling)

Perawat : Assalamuaikum kak ( Sambil mengetuk Pintu )

Konselor : Waalikumsalam sus, ada apa sus?

Perawat : Maaf kak, ini ada pasien yang bernama Bapak taufiq dan juga ibu sylvi yang
akan melakukan konseling kak.

Suami : Selamat pagi sus, saya taufiq dan ini istri saya sus.

Istri : Selamat pagi sus.

Konselor : Pagi bapak dan ibu, jadi bapak dan ibu ingin melakukan konseling bersama
saya pak dan ibu?

Istri : Iya sus

Konselor : Baik bapak dan ibu silahkan duduk terlebih dahulu dan kepada suster tria
terima kasih yaa sus.

Perawat : Iya, sama-sama kak, saya permisi dulu , Assalamuaikum Kak serta Bapak
dan ibu

Bersama : Walaikum salam.

(konselor menyiapkan semua alat serta bahan yang dibutuhkan untuk melakukan konseling)
Konselor : Baiklah bapak dan ibu sebelumnya perkenalkan saya Tika Sari yang
merupakan konselor di ruangan ini, Saya akan melakukan konseling dengan memberikan
pertanyaan kepada bapak dan ibu dan sekiranya bapak dan ibu dapat menjawab dengan jujur
terhadap pertanyaan yang akan saya ajukan nantinya. Sebelumnya kepada bapak dan ibu saya
disini akan menjaga privasi dari bapak dan ibu dimana saya tidak akan memberitahukan kepada
siapapun selain yang diizinkan oleh bapak da ibu. Sebelum kita mulai apakah bapak dan ibu
memiliki petanyaan dan apakah bapak dan ibu sudah siap?

Suami&istri : kami tidak memiliki pertanyaan dan kami sudah siap sus.

Konselor : Baiklah bapak dan ibu, mari kita mulai

(Pasangan kekasih tersebut menyetujui sambil mengangukkan kepalanya)

Konselor : Baiklah Nama bapak dan ibu siapa yaa?

Suami : Nama saya Taufiqqurahman sus

Istri : kalau nama saya sylvi deputrianda murni sus

Konselor : Baik, berapa umur Bapak dan ibu sekarang ?

Istri : kalau saya 25 tahun dan suami saya 27 tahun sus

Konselor : kalau boleh tahu pekerjaan bapak dan ibu ini apa yaa?

Suami : Saya bekerja sebagai karyawan di Perusahaan X sus

Istri : Kalau saya bekerja sebagai guru di sekolah Y sus

Konselor : Kalau boleh tahu apa status dari bapak dan ibu ini apa yaa?

Istri : Kami adalah pasangan kekasih yang sebentar lagi mau menikah sus

Konselor : Jadi apa yang membuat bapak dan ibu mau datang kesini untuk melakukan
konseling?

Istri : Sebenarnya sus, saya disini karena saya dan pasangan saya ingin menikah
sebentar lagi jadi saya ingin memeriksakan kondisi kesehatan saya dan juga pasangan saya.

Konselor : okeyy, baiklah bapak dan ibu jadi disini ketika kita melakukan VCT atau
Voluntery Conseling and testing dimana ini adalah layanan konseling yang dilakukan secara
sukarela yang disertai dengan pra konseling dan pasca konseling.

Istri : Baik, sus

Konselor : Apakah bapak dan ibu sudah tahu sebelumnya mengenai Hiv/Aids ini ?

Suami&istri : belum tahu sus.


Konselor : HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4
yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai
penyakit

Suami : Apa yang menyebabkan seseorang mengidap penyakit ini sus

Konselor : Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah,
semen, dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV adalah
limfosit CD 4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4.

Istri : Maaf sus, jadi bagaimana penularan dari Virus ini sus?

Konselor : cara penularannya bapak ibu memiliki beberapa cara seperti Hubungan
seksual, Transfusi darah, Penggunaan jarum suntik secara bersama, Ibu hamil kepada anak yang
dikandungnya

(Mendengar hal tersebut sepasang kekasih tersebut pun hanya terdiam karena takut risiko yang
akan mereka hadapi ketika mereka sudah menikah nanti dan mempunyai anak)

Konselor : Baiklah bapak dan ibu apakah bapak pernah melakukan tindakan berisiko
yang dapat menularkan virus Hiv ini kepada bapak dan ibu seperti hubungan seks bebas,
penggunaan jarum suntik secara bersama-sama atau melakukan tranfusi darah atau bahkan
menggunakan obat-obat terlarang yang berisiko pak dan ibu?

Istri : Kalau saya alhamdulillah tidak sus.

Konselor : lalu bagaimana dengan bapak, apakah pernah melakukan tindakan berisiko
pak?

Suami : sebenarnya saya pernah melakukan seks bebas dulunya sus ( suami yang
menjawab hanya sambil menunduk)

Istri : Sang istri hanya terdiam tanpa bisa mengeluarkan sepatah-kata.

Konselor : Seharusnya bapak tidak melakukan seks bebas, karena hal tersebut
memiliki dampak yang sangat besar dan hal tersebut sangat berisiko bagi kesehatan bapak?

Suami : Baik sus saya mengerti.

Konselor : Baiklah bapak dan ibu dari hasil konseling hari ini saya sarankan agar bapak
dan ibu melakukan tes HIV ada beberapa test yang akan bapak dan ibu jalani selama kurang
lebih 3 bulan yaa bapak dan ibu.

Suami&istri : baik sus

Konselor : baik bapak untuk melakukan test HIV bapak dan ibu silahkan bawa kertas
ini kemudian berikan kepada petugas labor yang sedang bertugas yaa bapak dan ibu dan jika
hasilnya sudah keluar nanti saya hubungi bapak dan ibu yaa
Suami : Baik sus, sebelumnya terima kasih sus

Konselor : sama-sama pak bu, silahkan bapak dan ibu menemui perawat yang
membawa ibu dan bapak kemari tadi di depan.

( Pasangan kekasih itu kemudian keluar dari ruangan konseling dan mencari perawat tadi)

Perawat : Bapak dan ibu mari kita langsung saja keruangan labor untuk segera
melakukan tes.

Istri : Baik sus ( sambil berjalan ke ruangan labor)

Perawat : Disini tidak ada unsur pemaksaan ya bapak dan ibu. Apakah bapak dan ibu
sudah siap ?

Suami : Sudah sus

Perawat : Baiklah bapak sebelum bapak dan ibu melakukan tes Hiv maka bapak dan
ibu harus menandatangani inform consent ini terlebih dahulu bapak dan ibu.

Suami : baik sus.

Perawat : silahkan bapak dan ibu tanda tangani yaa

Suami : Baik sus.

(Setelah selesai menandatangani perawat tersebut mengetuk pintu petugas laboratorium)

Perawat : Assalamualaikum sus, ( sambil mengetuk pintu)

Petugas labor : Waalaikumsalam sus

Perawat : saya disini mengantarkan pasien yang akan melakukan tes Hiv sus

Petugas labor : Baik sus, silahkan masuk bapak dan ibu.

Perawat memberi isyarat kepada bapak dan ibu tersebut untuk masuk dan setelah bapak dan
ibu tersebut mau masuk, perawat dan petugas labor saling berpamitan.

Perawat : Baik sus, saya permisi dulu yaaa

Patugas labor : baik sus, terima kasih sus

Perawat : sama-sama sus

Didalam ruangan petugas labor menyiapkan alat yang diperlukan untuk melakukan tes Hiv

Petugas labor : Baiklah bapak dan ibu apakah bapak dan ibu sudah siap?

Suami&istri : Sudah sus

Petugas labor : Baiklah bapak saya akan langsung memulai untuk pengambilan sampel
darah dari bapak dan ibu yaa
Suami dan istri : Baik sus

Petugas labor : Silahkakan bapak dan ibu untuk berbaring dengan nyaman yaa bapak dan
ibu.

Kedua pasangan tersebut menganggukkan kepala sambil berjalan kesalah satu bed yang ada di
ruangan tersebut

Petugas labor : baik bapak dan ibu, saya akan memulai tindakannnya, sebelum saya
memulai tindakan apakah bapak ibu memiliki pertanyaan yang ingin ditanyakan.

Istri : Tidak sus

Petugas labor : Baik saya mulai yaa, ( sambil mengarahkan jarum kebagian tangan yang
telah ditentukan), tahan sedikit yaa bapak dan ibu ( nanti untuk suami silahkan ulangi adegan
yang sama)

Suami &istri : Baik sus

Setelah beberapa menit pengambilan sampel darah pun selesai

Petugas labor : Baik bapak dan ibu proses dari tes HIV ini sudah selesai, untuk hasilnya
silahkan bapak tunggu sekitar 6 hari setelah tes. Dan ketika pengambilan bapak dan ibu bisa
bertanya kepada perawat yang membeawa bapak kesini namun dalam pengambilannnya bapak
nanti akan ditemani oleh konselor bapak dan ibu yaa.

Suami&istri : Baik sus, terima kasih sus

Petugas Labor : Sama-sama bapak dan ibu

(Suami & istri tersebut keluar dari ruangan labor untuk segera meninggalkan rumah sakit
sebelum nantinya datang kembali pada 4-6 minggi kemudian.)

Namun selang beberapa waktu perginya pasien suami dan istri tersebut datang 3 orang remaja
yang datang ke rumah sakit dengan keinginan yang sama untuk melakukan tes HIV karena
mengalami tanda dan gejala orang mengidap HIV

Resepsionis : Selamat siang dek, ada yang bisa saya bantu ?

Pasien : Selamat siang mbak, jadi begini mbak saya disini bersama salah satu teman
saya memiliki beberapa keluhan seperti sakit pada sendi dan tulang, kadang nyeri otot dan saya
juga demam. Suadah satu minggu lebih dia merasakan sakit tenggorokan dan teman saya yang
terakhir terkadang sesak napas.

Resepsionis : Baiklah adek sebelumnya bisaadek isi formulir ini dek?

Setelah beberapa menit kemudian

Resepsionis : baiklah adek silahkan adek tunggu sebentar yaa untuk menunggu giliran
dipanggil keruangan dokternya.
Beberapa saat setelah itu nama-nama mereka pun dipanggil untuk masuk kedalam ruangan,
mereka bertiga pun duduk berhadapan dengan dokter yang akan menanganinya.

Dokter : selamat siang dek, ada yang bisa saya bantu?

Pasien : bergini dok, sebelumnya saya bernama lala,saya mengalami sakit pada
sendi serta nyeri otot dan kemarin saya mengalami deman dok, selama 1 minggu lebih dok

Pasien : Kalau saya vina dok, saya serig merasakan sakit tenggorokan dok

Pasien : dan saya jihan dok saya merasakan sesak napas dok padahal saya tidak
memiliki riwayat penyakit sesak napas dok.

Dokter : baiklah saya akan memeriksa adek satu persatu dulu yaa

Dokter menggunakan hand scoon , dan dia menemukan ruam-ruam kemerahan di leher namun
saat mereka ingin memeriksa lengan mereka, mereka menolak untuk melakukannya.

Pasien : jangan dok

Dokter : lohhh memangnya kenapa ?

Pasien :saya tidak mau melakukan pemeriksaan dibagian lengan dok

Dokter : tidak apa-apa dek, tugas kami adalah untuk melakukan pemeriksaan sesuai
dengan keluhan adek ( terlihat curiga)

Pasien : apakah tidak bisa dilewati saja dok?

Dokter : tidak bisa dek, ini adalah prosedur yang harus dilewati dengan keluhan
yang adek sampaikan tadi dek

Ketiga pasien tersebut hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya

Dokter : tidak apa-apa katakan saja kepada saya, saya tidak akan memberitahukan
kepada siapapu dek kecuali adek yang mengizinkannya.

Pasien : baiklah dok, silahkan lanjutkan pemeriksaan kepada kami dok

Dokter : baik permisi sebentar yaa dek

Setelah beberapa lama kemudian, kecurigaan dokter tersebutpun benar terhadap luka sayatan
yang ada pada 3 remaja tersebut

Dokter : baiklah dek, pemeriksaannya sudah selesai namum untuk menunjang hasil
pemeriksaan, saya perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium.

Pasien : Maaf sebelumnya dok apakah sakit kami begitu serius sehingga
memerlukan pemeriksaan dengan pengambilan darah dok?
Dokter : untuk itu saya tidak bisa memastikan dek, karena pemerikasaan fisik saja
tidak cukup dek, apabila adek berkenan untuk melakukan tes labor maka adek bisa pergi dengan
perawat yang membantu saya, apakah adek-adek mau?

Pasien : baiklah dokter kami akan melakukan tes labor dok

Dokter pun memberi tahu perawat yang ada didalam ruangan untuk segera mengantar pasien ke
ruangan konselor dan dokter juga mengubungi konselor yang sedang bertugas hari tersebut.

Dokter :assalamualaikum buk

Konselor : waalaikumsalam dok, ada apa dok

Dokter :saya mengirim 3 remaja kepada ibu yang saya curigai menderita Hiv/Aids

Konselor :apakah sudah ada tanda dan gejalanya dok

Dokter : dari pemeriksaan fisik saya menemukan tanda-tanda yang mencurigakan


buk

Konselor : baik dok, terima kasih dok

3 remaja tersebut pun datang dengan seorang perawat yang mendampinginya

Perawat : assalamualikum buk

Konselor : waalikumsalam sus

Perawat : saya membawa 3 pasien dari dokter...... untuk melakukan tes VCT buk

Konselor : Baik sus, terima maksih sus, untukadek-adek silahkan masuk dek

Ke 3 remaja tersebut pun datang dan memasuki ruangan konselor

Konselor : baik dek saya akan melakukan pemeriksaan kepada adek yaa, sebelumnya
perkenalkan dek saya ........ sayavdisini akan memberikan pertanyaan kepada adek, dan adek pun
harus memberikan penjelasan kepda saya dengan jujur yaa. Adek tenang saja saya tidak akan
memberitahukan kepada siapapun yaa dek

Pasien :silahkan buk

Konselor : baik adek, saya langsung saja yaaa. Apakah adek-adek ini menggunakan
narkoba dek

Pasien : (terdiam)

Konselor : tidak apa-apa dek, tidak perlu takut ataupun malu mengatakannya saya
akan menjamin kerahasiaannya dek

Pasien :baiklah buk kami memang menggunakan narkoba buk


Konselor : apakah kalian menggunakan jarum suntik secara bersamaan untuk
memakai narkoba dek.

Pasien : iya buk

Konselor : kalau boleh tahu, adek ini dari mana mendapatkannya

Pasien : kami mendapatkannya dari teman kami buk

Konselor :baiklah adek-adek dari pemriksaan fisik , saya mengira kalau adek-adek ini
mengidap penyakit Hiv dek. Namun saya tidak bisa memastikannya sebelum kita melakukan
pemeriksaan labor

Pasien : baiklah buk, kami akan tetap mengikuti prosedurnya, tetapi Hiv/aids itu
apa buk?

Konselor : HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem


kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4
yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai
penyakit. Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan
sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV adalah limfosit CD 4
karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4. cara penularannya bapak
ibu memiliki beberapa cara seperti Hubungan seksual, Transfusi darah, Penggunaan jarum suntik
secara bersama, Ibu hamil kepada anak yang dikandungnya

Pasien : pasien tampak terkejut

Konselor : baiklah saya akan menghubungi rekan saya yang ada dilabor agar
melakukan pemeriksaan kepada adek-adek yaa

Pasien : baik buk

Setelah beberapa saat kemudian tim labor datang

Petugas labor : assalamulaikum buk

Konselor : waalaikumsalam

Konselor : adek-edek ini adalah rekan saya yang akan melakukan pengambilan sampel
darah dari adek-adek yaa

Pasien : baik buk

Petugas labor : baiklah adek-adek sebelumnya perkenalkan saya....... dari petugas labor .
saya disini akan mengambil sampel darah adik-adik yaa

Pasien : baik kak

Petugas labor mengambil sampel darah dari ketiga remaja tersebut


Petugas labor : tenang yaa adek, santai saja . ini memang sedikit sakit namun ini Cuma
sebentar kok adek

Pasien : iya kk

Setelah beberapa saat pengambilan sampel darah dari ketiga remaja tersebut

Petugas labor : baiklah adek-adek ini sudah selesai yaa adek-adek, apakah adek memiliki
pertanyaan yang ingin ditanyakan?

Pasien : kapan hasilnya keluar kak?

Petugas labor : hasilnya akan keluar sekitar 4-6 minggu yaa dek

Pasien : baiklah kak, terima kasih kak

Patugas labor : baiklah adek, apakah masih ada yang ingin ditanyakan lagi?

Pasien : tidak kak

Petugas labor : baiklah adek, saya permisi terlebih dahulu yaa adek

Pasien : Iya kak.

Setelah 4-6 minggu kemudian hasil dari tes HIV pasangan suami istri dan ketigas remaja terebut
keluar.

Pasangan suami istri dan ketigas remaja tersebut mereka datang kembali ke rumah sakit untuk
mengambil hasil dari tes HIV mereka kemarin

Pasangan suami istri dan ke 3 remaja datang ke resepsionis ( remaja dan pasangan dialognya
sama jadi nanti mengulang saja)

Respsionis : permisi bapak dan ibu ada yang bisa saya bantu ?

Istri : saya dsini ingin mengambil hasil tes HIV saya mbak

Resepsionis : Apakah bapak dan ibu sudah memberi tahu kepada knsleor ibu terkait
pengambilan hasil tes HIV bapak dan ibu?

Istri : sudah mbak

Respesionis : baiklah kalau begitu bu, silahkan bapak dan ibu langsung saja keruangan
labor dan nanti saya akan memberi tahu komselor bapak dan ibu untuk menemani bapak dan
ibu yaa

Suami&Istri : baik mbak

Mereka berjalan ke arah ruangan labor , dan disana sudah ada konselor mereka yang
membantu mereka mengambilakn hasil tes mereka.
Konselor : selamat siang bapak dan ibu mari bapak dan ibu saya temani untuk
mengambil hasil tesnya.

Merekapun memasuki ruangan labor

Konselor : assalamualaikum

Petugas labor : waalaikumslam buk

Konselor : keadatangan saya disini bersamam pasien saya yang bernama......... untuk
mengambik hasil tes HIV kemarin

Petugas labor : ohhh baiklah, saya ambilkan terlebih dahulu

Setelah beberapa menit kemudian

Petugas labor : ini buk, hasilnya

Konselor : terima kash kak

Akhirnya mereka pergi dari ruangan labor dan menuju ruangan konselor untuk membuka hasil
tesnya

Konselor : apakah bapak dan ibu sudah siao

Suami&istri : siap buk

Konselor pun membuka hasilnya

Konselor : apakah bapak dan ibusudah siap ?

Suami : siap buk

Konselor : baiklah bapak dan ibu dari hasil pemeriksaan jika yang mengidap HIV
adalah bapak sedangkan ibu dari hasil pemeriksaan negatif

Kedua pasangan tersebutpun menangis, konselorpun berusaha meneangkannya

Konselor : bapak dan ibu harus sabar yaaa, terutama bapak

Suami&istri : iya buk ( sambil terisak karena menangis)

Konselor : baik bapak dan ibu saya akan memberitahu makanan apa yang boleh
dimakan dan yang tidak serta pola hidup yang sehat bagi bapak yaa

Suami : baik buk

Konselor : (menjelaskan tentang status gizi kepada pasien)

Setelah beberapa menit kemudian


Konselor : baik bapak dan ibu , apakah bapak dan ibun paham dengan apa yang saya
sampaikan?

Suami : paham sus

Konselor : disini saya membertahu jika bapak harus menga kesehatannya yaa, dan ibu
harus menjadi support systemnya bapak ya buk

Istri : baik buk, terima kasih buk. Dan kami permisi yaa buk

Konselor : iya bu

( untuk dialog 3 remaja hampir sama jadi diulang saja)

Anda mungkin juga menyukai