Anda di halaman 1dari 13

Penyajian Data Dan Pemusatan

A. Penyajian Data
Penyajian Data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan menjadi lebih
teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis. Tujuan penyajian data adalah
memudahkan dalam membaca dan memahami data maupun menganalisis data. Data yang
disajikan dapat berbentuk skor, persentase atau indeks. Bentuk data sangat tergantung pada
bentuk mana yang memberikan manfaat maksimal kepada pembaca dalam memahami data.
Macam-Macam teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel
atau daftar dan grafik atau diagram. (Yenni, 2017: 91)

1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
(misalnya: jumlah guru menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam
pembuatan analisis data. Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan
informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan
pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Tabel mempunyai beberapa komponen.
Berikut contoh sebuah tabel sebagai bahan untuk menjelaskan komponen tabel.

Tabel Jumlah Siswa SD/MI di Desa X Tahun 2007 – 2009


Tahun Frekuensi
2007 115
2008 121
2009 132
Jumlah 368

Komponen Tabel :
 Nomor Tabel, diatas judul tabel terdapat nomor tabel yaitu Tabel 1. bila tabel yang
disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi nomor agar mudah untuk mencari
kembali bila dibutuhkan.
 Judul Tabel, di atas tabel dituliskan judul tabel. Judul tabel memuat informasi
mengenai: data serta tempat dan waktu pengumpulannya.
 Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 – 115, 2008 – 121, 2009 – 132 dan jumlah
– 368.
 Kolom, tabel di atas mempunyai kolom tahun dan frekuensi
 Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 155, 121, 132 dan
368.
 Sumber adalah asal dari mana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang melakukan
pengumpulan data. Jika tabel tidak memuat sumber berarti data dikumpulkan dan
ditabulasikan sendiri oleh pembuat tabel.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
a. Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris dan kolom
yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan
bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.

Tabel Daftar IP Seorang Mahasiswa Pendidikan Matematika Tahun 2012


No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,90
Total 15,68

b. Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya dalam frekuensi.
Tabel ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
 Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal
Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal adalah tabel yang digunakan untuk menyusun
distribusi data dalam frekuensi dengan distribusi yang bersifat tunggal.

Tabel Tinggi Badan Siswa Kelas XI Tahun 2013


Jumlah anak f
135 5
137 52
140 75
149 27
153 11
Jumlah 170

 Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok


Tabel distribusi frekuensi bergolong atau distibusi frekuensi berkelompok adalah tabel
yang digunakan untuk menyajikan data dalam frekuensi dengan distribusi data
bergolong. Penggolongan distribusi data dilakukan untuk makin memudahkan
memahami data. Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi berkelompok
adalah terlebih dahulu harus menentukan nilai jangkauan (R) , banyaknya kelas (K) dan
panjang kelas (I) dengan aturan sebagai berikut :
 Jangkauan / Range (R)
Range adalah selisih nilai data tertinggi dengan nilai data terendah.
Rumusnya adalah R = Xb - Xk
Dengan Xb = Nilai tertinggi, dan Xk = Nilai Terendah

 Banyaknya kelas / banyaknya interval ( K )


Rumus aturan STURGES : K = 1 + 3,3 log n
Dengan K = banyaknya kelas
n = banyaknya data

 Interval kelas / panjang kelas ( I )


Rumusnya adalah :

Dengan R = Jangkauan
K = banyaknya kelas
Contoh :
Data hasil tugas siswa sebagai berikut:

138 164 150 132 144 149 157 125 146 158
140 147 136 152 144 148 168 126 138 176
163 154 165 119 146 173 142 147 135 140
135 153 162 145 135 142 150 145 128 150
R = Xb - Xk = 176-119 = 57
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 = 7
I = R / K = 57/7 = 8,14 = 9

Disajikan dalam tabel :


Tabel Hasil Tugas Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab
Interval Kelas Frekuensi

119-127 3

128-136 6

137-145 10

146-154 12

155-163 4

164-172 3

173-181 2

Jumlah 40

Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi


bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut: (
Berdasarkan Tabel Hasil Tugas Siswa distribusi berkelompok)
 Interval Kelas. Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut
interval atau kelas saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
119 – 127 Interval kelas pertama
128 – 136 Interval kelas kedua
137 – 145 Interval kelas ketiga
146 – 154 Interval kelas keempat
155 – 163 Interval kelas kelima
164 – 172 Interval kelas keenam
173 – 181 Interval kelas ketujuh
 Batas Kelas. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka
119,128,137,146,155,164,173 merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas,
sedangkan angka 127,136,145,154,163,172,181 merupakan batas atas dari tiap-
tiap kelas.

 Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)


Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5

Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 119-0,5 = 118,5 dan tepi
atasnya 127+ 0,5 = 127,5 dan seterusnya.

 Lebar kelas.
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 127,5 – 118,5 = 9

 Titik Tengah. Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus:


Titik Tengah = ½ ( Batas atas+ Batas bawah)
Dari tabel diatas maka titik tengah kelas pertama= ½ (119+127) = 123
dan seterusnya

c. Tabel Kontingensi ( Tabel Faktorial )


Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor (variabel)
atau lebih dalam satu perpaduan baris dan kolom.

Tabel Jumlah Pelajar Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan


JENIS KELAMIN JUMLAH
TINGKAT SEKOLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Sumber data: dokumentasi Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan X tahun 2010

Catatan: Faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat
dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan
kolom.
2. Diagram
Penyajian data dalam bentuk grafik atau diagram adalah menggambarkan data secara
visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk
dibaca dan lebih menarik. Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari
pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan diagram itu haruslah didasarkan
pada tabel distribusi frekuensi. Oleh karena itu pembuatan diagram selalu diawali dengan
pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah diagram dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
jenis diagram, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data
nominal, maka penyajian data menggunakan diagram batang, gambar, garis, atau
lingkaran. Sedangkan jika data bersifat kontinum maka penyajian data biasanya
menggunakan histogram, poligon, atau kurva.
a. Diagram Batang (Histogram)
Diagram batang merupakan grafik yang menggambarkan data menggunakan batang.
Batang menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya.

Tabel Banyak Siswa Smk Di Kota Baru Dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Banyak Siswa
Sekolah Jumlah
Laki-laki Perempuan
SMK-A 875 687 1.562
SMK-B 512 507 1.019
SMK-C 347 85 432
SMK-D 476 342 818
SMK-E 316 427 743
Jumlah 2.526 2.048 4.574
Data tersebut bisa disajikan dalam diagram batang tunggal sebagai berikut:

1800
1562
1600

1400

1200 1019
1000 818
743
800

600 432
400

200

0 Sekolah
SMK-A SMK-B SMK-C SMK-D SMK-E

Data dapat disajikan dalam bentuk diagram batang dua komponen sebagai berikut :
Bany
1000
900
Laki-laki
800
700
Perempuan
600
500
400
300
200
100
Sekolah
0
SMK-A SMK-B SMK-C SMK-D SMK-E

b. Diagram Gambar (Pictogram)


Diagram Gambar adalah diagram yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini
dilakukan supaya gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang
koordinat XY dinyatakan dalam gambar – gambar dengan ciri khusus untuk suatu
karakteristik.
Tabel Jumlah Siswa Di Tiap Jurusan Pada Smk 1 Kota X

PROGRAM STUDI JUMLAH LAMBANG


SISWA
Konstruksi Bangunan 60
Elektronika 65
Listrik Instalasi 35
Mesin Produksi 60
Mekanik Otomotif 75

Keterangan : = 10 siswa
c. Diagram Garis
Diagram Garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis, biasanya
dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu.
Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan Nampak secara visual
melalui garis dalam diagram. Dalam diagram terdapat garis vertical yang
menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang
ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram
adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan
jumlah hasil observasi.

Tabel Keadaan Suhu Badan Siswa Di Dalam Lab


PUKUL 06.00 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
SUHU 24 30 31 38 20 20 26
BADAN ( 0
C)

Tabel Data di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram garis berikut :

d. Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran
menggunakan gambar berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi sudut-sudut sektor
(juring). Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai
kelompok.
Tabel Data Olahragawan Smu Pertiwi
Jenis Olah raga Jumlah
Sepak bola 60
Basket 50
Volley 45
Bulu tangkis 25
Tenis meja 20

Untuk membuat diagram lingkaran ditentukan dulu besar prosentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran sebagai berikut :
Jenis Jumlah Persen Sudut pusat
Olahraga
Sepakbola 60 60/200 x 100 % = 30% 60/200 x 360 =
108
Basket 50 50/200 x 100 % = 25% 50/200 x 360 = 90
Volley 45 45/200 x 100 % = 45/200 x 360 = 81
22,5%
Bulu 25 25/200 x 100 % = 25/200 x 360 = 45
tangkis 12,5%
Tenis meja 20 20/200 x 100 % = 10% 10/200 x 360 = 36
Jumlah 200 100% 360

Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran berikut :

3. Poligon Frekuensi
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap
interval kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan
menghubungkan titik–titik tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan
frekuensi histogram
Contoh Histogram dan Poligon :
Tabel Tinggi badan siswa Sma X

Nilai Frekuensi
119-127 3

128-136 6

137-145 10

146-154 12

155-163 4

164-172 3

173-181 2

Jumlah 40

Bentuk diagram data tersebut dalam bentuk histogram dan poligon sebagai berikut.

14
HISTOGRAM TINGGI BADAN SISWA
f 12
R
10
E
K 8
U
E 6
N 4
S
I 2

0
119-127 128-136 137-145 146-154 155-163 164-172 173-181
Tinggi Badan
4. Ogive
Ogive digunakan untuk membuat kurva Frekuensi Kumulatif Kurang dari (Fk<) atau
Frekuensi Kumulatif Lebih dari (Fk>)
Contoh
(Fk<)
50
Tabel
40
OGIVE POSITIF
Kumulatif <
Nilai fk 30

127.5 3 20

136.5 9 10

145.5 19 0
0 50 100 150 200
154.5 31
163.5 35
172.5 38
181.5 40

(Fk>)
Tabel
Kumulatif
50
> Ogive Negatif
40
nilai fk
30
118.5 40
20
127.5 34
10
136.5 24
0
145.5 12 0 50 100 150 200
154.5 8
163.5 5
172.5 3
B. Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan adalah ukuran statistik yang menyatakan bahwa satu nilai (nilai tunggal)
yang dapat mewakili keseluruhan distribusi nilai yang sedang diteliti.
Penjelasan data kuantitatif dapat dijelaskan dengan teknik statistik mean, median dan modus.
1. Mean
Menurut Gunawan (2013: 38) mean ialah bilangan yang merupakan hasil bagi dari jumlah
semua nilai yang ada dengan banyaknya data. Cara menghitung mean ada dua macam,
yaitu mean distribusi tunggal dan mean untuk distribusi kelompok.

Mean data tunggal : ̅


Mean data kelompok : ̅=

Keterangan :
∑ = jumlah hasil perkalian setiap data dan
frekuensinya
= frekuensi data ke-i
= data ke-i
n = jumlah data

2. Median
Menurut Budiasih (2012: 72) median adalah nilai yang letaknya tepat ditengah-tengah bila
banyaknya data ganjil, atau rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah bila banyaknya
data genap setelah data itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.

Median data tunggal ganjil : terletak pada data ke

Median data tunggal genap : terletak pada data ke dimana k =

Median Data kelompok : Med = b + p ( )

Keterangan:
b= batas bawah kelas median
P = panjang kela median
n = jumlah data
F = jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f= frekuensi kelas median

3. Modus
Menurut Gunawan (2013:43) modus merupakan skor yang memiliki frekuensi tertinggi
dalam suatu distribusi. Menurut Sudjana (2005:77) untuk menyatakan fenomena yang
paling banyak terjadi digunakan ukuran modus.
Modus data tunggal : frekuensi yang paling banyak

Modus data kelompok : Modus = b + p (

Keterangan :
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
= selisih frekuensi letak modus dengan frekuensi kelas interval di
bawahnya
= selisih frekuensi letak modus dengan frekuensi kelas interval di
Atasnya

Menurut Indah (2010: 96) jenis modus dibedakan menjadi 2


 Unimodus: jika distribusi data memiliki 1 modus.
contoh : 60, 50, 40, 60, 60, 70, 60
 Bimodus: jika distribusi data memiliki 2 modus.
Contoh : 60, 60, 50, 50, 70, 40, 60, 70, 50

Anda mungkin juga menyukai