PENDAHULUAN
Kitab Suci Samawi yang bernama Alquran adalah sumber inspirasi kehidupan
ummat manusia. Hal tersebut disebabkan oleh semua yang dibutuhkan manusia
tersedia didalamnya. Hanya saja hal tersebut dapat dilihat dari sikap manusia yang
sebahagian orang yang belum menemukan sebuah manfaat yang terletak di dalamnya,
mungkin saja pada saat pembacaannya, seseorang tersebut hanya sekedar memandang
Alquran sebagai sebuah buku biasa, sehingga beliau tidak dapat memandang bahwa
Alquran merupakan sebuah Kitab Suci yang terkandung di dalamnya berbagai macam
aspek yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan yang dijalani oleh seluruh ummat
manusia di Dunia.
awal kemanusiaan, kepercayaan tentang makhluk halus telah ada. Makhluk tersebut
adalah sekelompok jin dan setan yang biasa dipandangan 1 oleh sebahagian besar
masyarakat adalah hantu. Terkait dengan jin dan setan tersebut, terdapat beberapa
kelompok dari bagian mereka yang tidak dapat dilihat, meskipun ditemui manusia
matera maupun dengan menggunkan jimat. Begitu pula sebaliknya, terdapat bagian
1
M. Quraish Shihab, Jin Dalam Alquran, (Jakarta : Lentera Hati, 2010), h. 1.
1
dari pada mereka yang dapat dilihat oleh sekelompok manusia maupun individual
yang berupaya dengan membacakan mantera maupun jimat. Namun dalam upaya
kembali niatnya itu, sebab sebuah penglihatan terhadap jin terdapat beberapa
gangguan jiwa.
kasat mata, sedangkan mereka bisa melihat manusia.Senjata utama mereka adalah
sebuah bisikan, ajakan, rayuan, daya tarik, sihir, kesombongan, dan tipu daya bagi
tekanan sosial seperti: banjir, tsunami, gizi buruk, ketidak adilan, upah kecil, dan
gangguan jiwa seperti: stress, cemas, cenderung egois, mudah terhasut, agresif-
yang tepat.
2
Fadlan Abu Yasir, Terapi Gangguan Jin Dengan Ruqyah dan Do’a, (Bandung : Pustaka
Azam, 2011), h. 1.
Banyaknya fenomena masyarakat yang mengalami tekanan sosial dan
gangguan jiwa yang mengakibatkan kehilangan kepribadian asli pada diri mereka,
dalam tubuh manusia lewat aliran darah, lalu mengendalikan pikiran serta perasaan
terjadi berbeda-beda. Ada yang menari-nari, ada yang berteriak-teriak, ada yang
kejeng-kejang, ada yang berkata-kata tidak jelas dan ada yang meronta-ronta, bahkan
bahasanya berubah seketika itu juga, dan orang yang tadi lemah tiba-tiba mempunyai
tenaga super dan tidak bisa di pegang satu dua orang saja.
kesurupan adalah suatu kejadian dimana tubuh seseorang baik disengaja ataupun
tidak, telah di masuki makhluk halus baik dalam waktu sebentar ataupun dalam waktu
yang lebih lama.3 Allah Swt berfirman dalam Q.S. al-A’raf [06]: 201
3
http//spirit-zone.blogspot.com/2009 lelembut makhluk-halus-penyebab.html, (Medan, 02
Oktober, 2017), 09:11 WIB.
Artinya :” Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya”.4
Adapun dokter yang tidak mengakui adanya kesurupan karena makhlus halus
yaitu Soewadi yang berprofesi sebagai guru besar Ilmu Kedokteran jiwa Fakultas
sebabkan makhlus halus, dia memandang tekanan sosial sebagai faktor kesurupan.
dengan istilah trasns dissosiatif dan trans possesion dissosiatif. Trans dissosiatif
adalah perubahan dalam kesadaran yang bersifat temporer atau hilangnya perasaan
identitas diri tanpa kemunculan identitas baru. Sedangkan trans possesion dissosiatif
identitas personal yang selama ini ada dengan identitas yang baru.5
Ketika seseorang terkena musibah kesurupan jin, atau penyakit fisik lainnya,
maka salah satu alternatif yang sering digunakan oleh kalangan msyarakat luas adalah
4
Mahmud Junus, Alquran Al-Karim, (Bandung : PT. Al-Ma’arif, 1983), h. 159.
5
http://otak-kanan-kiri,blogspot.com/2013/10/pengertian-kesurupan-secara-medis.html,
(Medan, 02 Oktober 2017), 09:43 WIB.
Sementara di dalam hadits Nabi Muhammad Saw bersabda :“Telah
menceritakan kepada kami Yahya Bin Said dari Auf berkata : telah menceritakan
kepada kami Khilas dari Abu Hurairah dan Al hasan dari Nabi Saw beliau
bersabda:
من أتى كاهنا أو عرفا فصدقه بما يقول فقد كفر بما انزل على محمد هللا
)عليهوسلم (رواه احمد.
Artinya :“Barang siapa yang mendatangi seorang dukun atau peramal
kemudian membenarkan apa yang ia katakan maka ia telah kafir terhadap wahyu
Sedangkan perbuatan ini adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah Swt.
dengan makhluk, sebagaiman firman Allah Swt di dalam surat Al-Luqman ayat 13.
lain yang lebih berbahaya. Bisa jadi penyakitnya akan semakin bertambah, dan yang
6
Syaikh muhammad at tamimiS
7
Mahmud Junus, Alquran Al-Karim, (Bandung : PT. Al-Ma’arif, 1983), h. 378.
paling pasti ia telah jatuh pada dosa dan pelanggaran syariat-syariat Allah Swt.
Kalaupun ada kesembuhan yang ia rasakan pada saat itu, maka kesembuhan ini
adalah tipu daya, yang pada akhirnya akan menambah permasalahan dalam
kehidupannya.8
penghambaan kepadaNya ada pengobatan. Bahkan secara tegas Ibnu Qoyyim Al-
syar’ iyyah secara istlah adalah penyembuhan secara syar’i dengan menggunakan
do’a dari ayat-ayat Alquran, Assunnah dari Nabi Muhammad Saw yang
mendatangkan perlindungan, keridhaan dan kasih sayang dari Allah Swt. Do’a adalah
kekuatan batin yang tertuang dalam kata-kata inadah yang dibisikkan dengan gerakan
bibir kepada Dzat yang tercinta, dengan segala rasa cinta, harap, dan rasa takut.10
niscaya ia akan melihat kesembuhan yang cepat dan menakjubkan. Demikian halnya
dengan ruqyah menurut Alquran yang diambil dari Alquran dan hadits-hadits Nabi
Saw, merupakan salah satu obat yang paling baik dalam penyembuhan individu.11
8
Abu Ayyash Rafa ‘Alhaq, Buku Saku Ruqyah, (Yogyakarta : Tsabita Grafika, 2010), h. 5.
9
Ibid, h. 11.
10
Musdar Bustaman Tambusai, Halal-Haram Ruqyah, (Jakarta : Al-Kautsar, 2013), h. 9.
11
Fadlan Abu Yasir, Terapi Gangguan Jin Dengan Ruqyah dan Do’a, (Bandung : Pustaka
Azam, 2011), h.3.
Akhir-akhir ini telah tersebar fenomena pengobatan dengan Alquran, tidak di
penting ini adalah sebagian orang-orang yang tidak memahami Alquran, sosok-sosok
yang tidak terbekali dengan ilmu syar’i.Hal itu menjadi sebuah lahan bisnis yang laris
dengan cepat, praktek untuk mengambil harta orang lain dengan kebatilan. Dari
keyakinan (padahal mereka adalah orang yang dikenal penegak tauhid) dari
keimanan dari kalangan para dokter dalam penyembuhan penyakit, dan mereka lupa
Oleh karena itu, perlu adanya penetapan beberapa kaidah, dan membuka
pengobatan Qur’aniyyah untuk mengantisifasi gerekan dari para tukang sulap, dukun,
peramal,dan para pendusta dengan penjelasan yang sesuai dengan sudut pandang
agama yang shahih berlandaskan dalil-dalil yang akurat dari Alquran dan
Assunnah.12
Lawas yaitu Desa Parapat Sosa, Kecamatan Sosa, yang merupakan salah satu daerah
yang sangat sering dikunjungi oleh kalangan masyarakat setempat maupun dari luar
12
Abdullah Bin Muhammad As-Sadhan, Sembuhkanlah Penyakitmu Dengan Ruqyah
Syar’iyyah, (Jakarta : Darus Sunnah, 2012), h. 29.
desa.Bahkan ada yang datang dari Kota Medan. Dengan beberapa pelayanan, yaitu
berguru kekebalan tubuh, pertahanan (ajimat), tapi yang lebih khusus adalah
Desa Parapat Sosa adalah desa yang masih kental dengan adat-istiadatnya,
begitu juga dengan ilmu pengobatannya masih ilmu turun-temurun dari nenek
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode yang digunakan dukun (tabib) di Desa Parapat Sosa dalam
2. Bagaimana tata laksana ruqyah yang disyrari’atkan oleh ajaran Agama Islam,
1. Tujuan Penelitian
kalangan masyarakat.
padang lawas.
2. Kegunaan penelitian.
Islam.
c. Sebagai bahan tambahan bagi Aktivitas Akademik dan bagi mereka yang
D. Batasan Istilah
1. Konsep, ialah yaitu ruang, rancangan atau buram (gambaran atau uraian).
2. Pengobatan, ialah yaitu menjadi sehat kembali, pulih ia dari sakit. Mengobati
Arab dengan makna yang sangat luas. Lafaz “ruqyah” diambil dari kata
kejahatan.
roh. Menurut Wahid Abdussalam Bali seorang pakar dunia ghaib dari timur
yang telah dia katakan, dan yang akan dia ucapkan. Dia juga akan menderita
5. Jin, ialah satu makhluk Allah Swt yang dijadikan dari api, sebagian mereka
ada yang beriman dan ada yang kafir, ia termasuk golongan makhluk halus
yang dapat membentuk diri dalam beberapa rupa yang beraneka ragam.
6. Alquran, ialah firman Allah Swt yang mu’jiz, diturunkan pada seorang Nabi
ibadah, yang di mulai surat Al fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas.
7. Parapat Sosa, ialah sebuah desa yang terletak di sumatera utara indonesia di
penelitian.
E. Penelitian Terdahulu
Mereka memahami subjek ini sungguh penting untuk dipublikasikan menjadi suatu
ilmu yang kiranya dapat dipelajari oleh peneliti yang belum memahami bagaimana
lembaga tersebut, hingga bisa jadi menjadi acuan kedepannya, diantaranya seperti :
oleh Aiesah Binti Samsudin (2014). Disitu dipaparkan bahwa setiap penyakit
ada obatnya. Allah swt memberi penyakit, Allah juga menetapkan obat atau
penawarnya, kecuali mati. Rasullah saw menyuruh agar setiap orang sakit
berusaha untuk berobat dengan pertolongan orang lain pakar dalam yang
dimiliki, ataupun oleh diri sendiri. Jelas terbukti bahwa tugas manusia disini
adalah berusaha untuk mendapat kesembuhan menurut keupayaan dan
karya Abdul Hanan Mas’hum oleh Muhammad Rizal Fanani Program Studi
dilakukan. Seperti obat untuk menolak bala dengan media ternak, dalm
digunakan yaitu: surat Al-Fatihah ayat 1-7, surat Al-Ikhlas ayat 1-4, dan surat
Namun dalam hal ini sejauh yang saya tau tidak ada yang secara khusus
meneliti tentang konsep pengobatan ruqyah bagi orang yang kerasukan jin menurut
Alquran.
.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang dalam penelitian. Peneliti
Disini peneliti telah menggunakan beberapa metode yang sesuai untuk mendapatkan
keterangan secara lisan. Ini dilakukan dengan cara berhadapan anatara peneliti
dan responden yang bersangkutan. Dengan ini maklumat dapat diperoleh secara
informasi yang diperoleh dalam metode di atas. Ini penting bagi peneliti untuk
digunakan saat mengobati masyarakat yang terkena gangguan jin. Peneliti coba
tersebut memiliki kaitan dengan masalah yang dikaji. Dokumen berarti benda
3. Sumber Data
yaitu:
Cendekiawan.
4. Analisis Data
(content analysis) dan telaahnya bersifat kualitatif.Pengunaan metode dan teknik ini
dibahas adalah salah satu dari perbahasaan dari Alquran, maka metode yang
digunakan metode maudhu’i atau tematik, yaitu suatu kajian Tafsir Alquran,
G. Sistematika Pembahasaan
Penelitian skripsi ini, pada dasarnya terdiri dari 5 (lima) bab yang masing-
masing mempuyai sub-sub topik pembahasan. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan
lebih terarah dengan mudah dan dapat dipahami tujuannya. Adapun sistematikanya
Bab I. Pendahuluan. Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pembahasan.
Bab II. Gambaran umum masyarakat Desa Parapar Sosa Kecamaatan Sosa Kabupaten
Padang Lawas,yang terdiri dari letak geografis, keadaan penduduk, Agama penduduk,
Bab III. Konsep pengobatan ruqyah bagi orang kesurupan jin menurut Alquran. Bab
ini akan dipaparkan pembahasan tentang pengertian ruqyah, klasifikasi ruqyah, adab-
adab dalam meruqyah menurut hokum sya’ri, ragam bentuk terapi ruqyah syar’iyyah,
Bab IV. Analisis pengobatan ruqyah bagi yang kesurupan jin di Desa Parapat Sosa.