Anda di halaman 1dari 10

SINOPSIS PENELITIAN

OVERTHINKING MANUSIA DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN DAN DAMPAKNYA


BAGI GENERASI MILLENIAL ; Studi Analitis Al-Quran

Disusun oleh:
FATHAN AINUR FAQIH
MAHASISWA S1

FAKULTAS USHULUDDIN
PRODI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Email; fathansainurs2028@gmail.com
ABSTRAK
Nama ; FATHAN AINUR FAQIH; Nim: 12030211214; judul : OVERTHINKING MANUSIA
DALAM PRESPEKTIF ALQURAN DAN DAMPAKNYA BAGI GENERASI MILENIAL

Overthinking merupakan suatu keadaan seseorang dimana ia terlalu berlebihan dalam


mengharapkan, merencanakan dan mengkhawatirkan sesuatu. Dapat kita artikan sendiri kata
overthinking terdapat dua kosa kata didalamnya yaitu over (sesuatu yang berlebihan) dan think
(berfikir). Overthingking juga dapat memicu psikis seseorang jika tidak berujung mereda yang
mengakibatkan depresi.

Rumusan masalah pada penelitian ini pertama, apa itu definisi, faktor, dan ciri-ciri
overthinking. Kedua, prespektif overthingking dalam sudut pandang al quran dan psikologi 3.
Bagaimana dampak, penanganan dan langkah preventiv overthingking pada remaja.

Jenis metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif deskriptif dengan
pengumpulan data dengan Teknik Triangulasi yaitu dengan mewawancarai, dokumentasi dan
observasi para remaja sehingga dapat diambil manfaatnya oleh penulis dan juga pembaca

Keyword: overthinking, prespektif alquran, generasi milenial


SINOPSIS PENELITIAN

A. JUDUL PENELITIAN : OVERTHINKING MANUSIA DALAM PRESPEKTIF


ALQURAN DAN DAMPAKNYA BAGI GENERASI MILENIAL; Studi Analitis
Al-Quran

B. LATAR BELAKANG

` Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling
sempurna dikarenakan manusia memiliki kemampuan lebih dari pada makhluk ciptaan lainya yaitu
berfikir. Hal ini dijelaskan oleh beberapa ayat al quran seperti pada QS. At-Tin ayat 4, yakni
sebagai berikut.

‫س ِن تَ ْق ِوي‬
َ ‫َح‬ ِٓ ‫َٰن‬
ْ ‫ِف أ‬ َ ‫نس‬ ِْ ‫لَ َق ْد َخلَ ْقَنا‬
َ ‫ٱْل‬
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".

Agama islam juga telah mengajarkan manusia untuk berpikir, menggunakan akal
pikirannya. misalnya, sdh mengajarkan manusia berpikir, bahkan jd ayat pertama, iqra. Pada Q.S
Al-Alaq ayat 11

َ ْ ‫ق َك َمنْ ه َُو اَعْمٰ ۗى اِنَّ َما يَتَذَك َُّر اُولُوا‬


ِ ‫اْل ْلبَا‬
‫ب‬ ُّ ‫اَفَ َمنْ يَّ ْعلَ ُم اَنَّ َمآ ا ُ ْن ِز َل اِلَ ْيكَ مِ نْ َّربِِّكَ ا ْل َح‬

1 http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/2019/02/berpikir-dalam-islam/
Artinya: Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu
adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran.

Didalam keseharian berfikir juga merupakan sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia
dari mengawali hari hingga menutup hari dikarenakan Manusia pastinya akan menggunakan akal
budi dalam melakukan aktivitas kehidupannya sehari-hari.
Otak merupakan organ vital yang digunakan manusia dalam berfikir tentunya memiliki
struktur yang sama pada masing-masing individu. memiliki dua bagian kanan dan kiri, terdapat
delapan kecerdasan yang didalamnya yang akan menghasilkan potensi, bakat maupun minat. Otak
akan membantu manusia untuk menjalankan keseharian mereka untuk beraktifitas,
mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi segala sesuatu yang terjadi di kehidupannya. 2
Banyak individu berupaya untuk menjadi sesempurna mungkin untuk bersaing menjadi
yang terbaik dan menonjol dibandingkan yang lainnya. berusaha tampil seperfect mungkin dan
memaksa dirinya menjadi terdepan.
Namun sayang terkadang sesuatu yang diharapkan tidak selalu sesuai dengan harapan
yang diinginkan, banyak dari individu menjadi overthinking, memikirkan sesuatu yang diluar
batasannya, memikirkan sesuatu yang belum terjadi serta membayangkan hal-hal yang buruk
hingga akhirnya timbullah ketakutan-ketakutan pada dirinya. hal ini tentulah sangat meresahkan
dan mengganggu setiap aktivitas yang dilakukan sehingga dapat memicu rasa lelah fisik-mental
yang terus-menerus yaitu DEPRESI. 3
Plt. Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit, kemenkes dr.maxi rein rondonowu
mengatakan saat ini masyarakat masih berjuang mengendalikan dampak COVID 19, tapi disisi
lain telah menyebar perasaan kecemasan, ketakutan, tekanan mental akibat dari covid 19 tersebut.
“hal-hal tersebut tentu berdampak terhadap terjadinya peningkatan masalah dan gangguan
kesehatan jiwa di masyarakat” katannya dalam konferens pers secara virtual, Rabu (6/10).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia
lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk
berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.Selain itu berdasarkan Sistem Registrasi Sampel

2 https://www.kompasiana.com/modestaa/6316c4abf22cdd64f73558c3/overthinking-vs-positive-thinking
3 Buku karangan anastasia satriyo, M.psi.,Psi judul mamu tak harus smpurna
yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800
orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri adalah
pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Dr.Celestinus
Eigya Munthe menjelaskan masalah kesehatan jiwa di Indonesia terkait dengan masalah tingginya
prevalensi orang dengan gangguan jiwa. Untuk saat ini Indonesia memiliki prevalensi orang
dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu
mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.“Ini masalah yang sangat tinggi karena 20%
dari 250 juta jiwa secara keseluruhan potensial mengalami masalah kesehatan jiwa,” katanya. 4

Dapat dilihat dari data kementrian kesehatan 2021 diatas dapat disimpulkan bahwasanya
overthingking adalah kasus yang cukup besar untuk diatasi walaupun kasus ini bisa dikatakan
dapat ditangani oleh ahli psikolog atau psikiater. Tetapi, pada hakikatnya cara yang paling utama
untuk mengatasi hal ini dimulai dari diri sendiri. Dari data diatas juga dapat dilihat bahwa
overthingking memicu kelelahan psikis seperti insomnia, anxiety, dll. Yang dimana jika tidak
segera diatasi dapat memicu stress atau deperesi sehingga penyakit fisik yaitu sistem pencernaan
gastrointestinal seperti radang usus, asam lambung, serta perubahan mikrobiota usus. 5

Dari uraian serta permasalahan di atas maka penulis melihat awal dari semua kesehatan
mental tersebut dimulai dari terlalu berfikir sesuatu secara berlebihan yaitu overthingking. Karena
itu penting bagi kita untuk mengkaji kasus ini tidak hanya prespektif psikolog saja tetapi dari segi
agama itu juga penting. Sebab inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengangkat
tema OVERTHINKING MANUSIA DALAM PRESPEKTIF ALQURAN DAN DAMPAKNYA
BAGI GENERASI MILENIAL; Studi Analitis Al-Quran

4 https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-
permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
5 The healt site by instagram bengkulu info,dampak ovethongking bagi kesehatan mental dan fisik.
C. Identifikasi masalah

Permasalahan terjadi pada saat ini yang melibatkan seluruh kalangan baik kaum muda dan
kaum muda adalah penyakit psikis terkenal yaitu depresi yang disebabkan adanya kecemasan atau
kekhawatiran terhadap sesuatu sehingga menyebabkan stress. Awal mula depresi dikenal pada
saat ini yaitu overthingking yang dominan dialami oleh anak muda. Tetapi hal ini tidak membatasi
hal tersebut sehingga kaum tua pun mengalami hal tersebut yang menyebabkan mereka mudah
terkena penyakit kronis.

Fakta pertama adalah bahwa maraknya kasus depresi diawali dengan overthingking atau
berfikir secara berlebihan dalam menccemaskan sesuatu dan kurangnya kajian dalam segi agama
mengenai hal tersebut. Selain itu, kurangnya support atau dukungan dari orang terdekat atau orang
sekitar sehingga sikap introvert atau menutup diri mempengaruhi fikiran seseorang.

Berdasarkan yang telah diuraikan diatas terhadap indentifikasi masalah tentang kasus
depresi karena overthingkin dan rendahnya kajian agama terhadap hal tersebut kalimat
permasalahan utama yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan masalah ini adalah

Rendahnya support dan kajian agama tentang cara mengatasi overthingking yang
meyebabkan depresi bagi seluruh kalangan

Adapun pokok-pokok permasalahan berkaitan dengan topik penelitian ini:


a. Rendahnya solusi permasalahan overthingking dalam segi agama islam
b. Maraknya kasus depresi yang disebabkan oleh overthingking yang berdampak bagi
kesehatan mental dan fisik
c. Kurangnya support atau dukungan dari orang terdekat bagi orang yang sedang
mengalami overthingking
D. Batasan dan Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang menhadi fokus dalam penelitian ini adalah maraknya
kasus depresi yang diawali dengan overthingking bagi remaja yang berdampak pada
kesehatan mental dan fisik. Untuk itu perlu adanya solusi dari segala segi baik
psikolog maupun agama, agar dapat menjadi acuan suuport system bagi seorang muslim
ketika mengalami kasus overtingking.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas maka penulis merumuskan


beberapa rumusan masalah di dalam penelitian ini sebagai berikut :.
a. Bagaimana prespektif overthingking dalam sudut pandang al quran dan psikologi
b. Bagaimana penanganan dan langkah preventiv overthingking pada remaja dalam
Al-quran

E. Tujuan dan manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui:
a. prespektif overthingking dalam sudut pandang al quran dan psikologi
b. cara penanganan dan langkah preventiv overthingking pada remaja dalam Al quran

Berdasarkan judul yang diambil oleh penulis manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi
dua yaitu bagi penulis dan bagi pembaca.
a. Bagi penulis
Untuk mengetahui dampak overthinking bagi remaja dan pandangan al quran
mengenai hal tersebut.
b. Bagi pembaca
Agar pembaca dapat termotivasi untuk terus berpositive thinking dan menjauhi
sikap overthinking tersebut.
F. Metode penelitian

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Berikut dibawah ini merupkan jenis, metode
dan teknik dalam penelitian yang akan penulis lakukan.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah memakai metode
kualitatif deskriptif dengan teknik triangulasi dan termasuk penelitian lapangan. Dimana
peneliti meneliti dari berbagai sumber baik pustaka ataupun informan. Dalam kajian ini
penulis mengkaji bagaimana pandangan al-quran mengenai berfikir telalu berlebihan
(overthingking).

2. Sumber data
Data dalam penelitian ini bersumber dari beberapa karya tulisan seperti buku,
jurnal, aertikel dll. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 sumber yaitu
sekunder dan primer.
Data sekunderny adalah buku-buku penafsiran Al-quran yang memiliki
relevansinya dengan penelitian ini serta beberapa karya tulisan lain nya
Data primernya dalah data-data yang didapat melalui para informan yang secara
langsung berkaitan dengan penelitian ini baik dengan wawancara ataupun angket

3. Populasi dan sampel

Populasi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dam mahasiswi di


universitas islam negeri syarif kasim riau yang bertotal kurang lebih 6000 orang,
sedangkan sampelnya karena keterbatasan waktu adalah 50 orang yang diambil secara
acak berdasarkan area.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan teknik triangulasi yaitu
dengan wawancara, dokumentasi dan observasi berdasarkan sampel yang tersedia dengan
instrument penelitian.
a. Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung
kepada responden dan di anggap mengerti.

b. Observasi dan angket


Yaitu dengan turun langsung ke lapangan sekaligus memberikan sejumlah daftar
pertanyaan sekitar penelitian ini kemudian di sebarkan untuk di isi oleh para reponden
untuk memperkuat hasil penelitian.

c. Dokumentasi
Yaitu dalam penelitian ini penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen dalam
bentuk foto atau tabel hasil dari penelitian responden

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta,
keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan
menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan
data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang
terjadi.

G. Sistematika penulisan
Pada bab 1 ini atau pada bab sinopsis ini berisikan tentang judul penelitian, latar
belakang masalah, indentifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

H. Daftar pustaka
Racmatkriyantono,Ph.Dfebuari-2019-konsepberpikirdalamkonsepagamadanilmu-
http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/2019/02/berpikir-dalam-islam-15-09-2022
Modesta,6/09/2022overthinkingvspositivethingkinghttps://www.kompasiana.com/modest
aa/6316c4abf22cdd64f73558c3/overthinking-vs-positive-thinking 15-09-2022
Anastasia,satriyo,M.Psi.,Psi, 2020, kamutakharussempurna, bandung,Yramawidya.

Anda mungkin juga menyukai