Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334958044

Optimalisasi pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular di Desa Loa


Kumbar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur

Article  in  Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo · June 2019


DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.792

CITATIONS READS

0 342

4 authors, including:

Swandari Paramita Sjarif Ismail


Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman
117 PUBLICATIONS   139 CITATIONS    22 PUBLICATIONS   32 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Medicinal Plants East Kalimantan View project

invensi herbal medicine View project

All content following this page was uploaded by Swandari Paramita on 04 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Februari 2018
Dipublikasikan: Juni 2019

OPTIMALISASI POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI


DESA LOA KUMBAR, KECAMATAN SUNGAI KUNJANG, KOTA SAMARINDA,
KALIMANTAN TIMUR

Optimalization For Integrated Coaching Center of Non-Communicable Diseases in Loa Kumbar


Village, District of Sungai Kunjang, City of Samarinda, East Kalimantan

Swandari Paramita1*, Sjarif Ismail2, M. Khairul Nuryanto3, Trijono Patono Putro4


1
Laboratorium Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, Jl. Kerayan Kampus
Gunung Kelua, Samarinda 75119
2
Pusat Penelitian Obat dan Kesehatan Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Mulawarman, Jl. Kerayan Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75119
3
Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, Jl. Kerayan Kampus Gunung
Kelua, Samarinda 75119
3
UPTD Puskesmas Loa Bakung, Jl. Jakarta, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda 75243
*e-mail korespondensi: swandariparamita@gmail.com

ABSTRAK
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus PTM atau
Penyakit Tidak Menular. PTM merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM
mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. PTM juga merupakan masalah
utama di Samarinda, ibukota propinsi Kalimantan Timur. Walaupun berstatus ibukota propinsi, namun
masih ada daerah yang terisolir selama puluhan tahun di Samarinda, yaitu Desa Loa Kumbar di
Kecamatan Sungai Kunjang. Warga yang ingin menjangkau daerah lainnya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, harus menggunakan jalur sungai. Salah satu strategi dalam meningkatkan
pembangunan kesehatan adalah pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat. Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
dan pemantauan faktor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Hasil
program yang telah dilakukan adalah mitra dalam hal ini pihak Puskesmas telah memulai pembentukan
Posbindu PTM melalui sosialisasi program, serta melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kota
Samarinda terkait kegiatan Posbindu PTM. Luaran pengabdian masyarakat yang telah tercapai adalah
telah mulai dilakukan penerapan iptek kepada masyarakat, terutama penggunaan alat kesehatan untuk
skrining faktor risiko penyakit tidak menular, khususnya tekanan darah tinggi dan kencing manis.

Kata Kunci: Pos Pembinaan Terpadu, Penyakit Tidak Menular, Loa Kumbar

ABSTRACT
The public health problem faced today is the increasing number of cases of NCD or Non-Communicable
Diseases. NCD is a chronic disease, not transmitted from person to person. NCD has a long duration
and generally develops slowly. NCD is also a major problem in Samarinda, the capital of the province of
East Kalimantan. Despite being a provincial capital, there are still areas isolated for decades in
Samarinda, namely Loa Kumbar Village in Sungai Kunjang District. Residents who want to reach other
areas to get health services, must use the river transportation. One strategy in improving health
development is empowerment and increasing the role of the community. Integrated Coaching Center of
NCD is the role of the community in conducting early detection and monitoring of the main NCD risk
factors implemented in an integrated, routine and periodic manner. The program results that have been
carried out are partners in this case the Puskesmas has started the establishment of Integrated Coaching
Center of NCD through program socialization, as well as reporting to the Samarinda City Health Office
regarding the activities of Integrated Coaching Center of NCD. The achievement of community service
that has been achieved is the implementation of science and technology to the public, especially the use
of medical devices to screen for risk factors for non-communicable diseases, especially high blood
pressure and diabetes mellitus.

Keywords: Inetgrated Coaching Center, Non-Communicable Diseases, Loa Kumbar

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 1


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

1. PENDAHULUAN Walau berstatus ibukota Propinsi


Kota Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur, masih ada daerah yang
propinsi Kalimantan Timur, dengan luas masih terisolir selama puluhan tahun di
wilayah 718 km2. Kota Samarinda Samarinda. Jalan darat Desa Loa Kumbar
berbatasan dengan Kabupaten Kutai baru terbangun pada akhir tahun 2014 lalu.
Kartanegara di sebelah utara, selatan, barat Sebelum itu, warga yang ingin
dan timur. Secara administratif, Kota menjangkau daerah lainnya untuk
Samarinda terdiri dari 10 kecamatan dan bersekolah atau mendapatkan pelayanan
59 desa atau kelurahan. Menurut data pada kesehatan, masih menggunakan jalur
tahun 2015, penduduk Kota Samarinda Sungai Mahakam (Pardede, 2015).
mencapai 812.597 jiwa, dengan kepadatan Informasi dari Dinas Bina Marga dan
penduduk 1.132/km2. Samarinda memiliki Pengairan Pemerintah Kota Samarinda,
kondisi geografis daerah berbukit dan meskipun pembukaan akses jalan sudah
perairan sungai dengan ketinggian rampung, namun para pengemudi harus
bervariasi dari 10 hingga 200 meter dari ekstra hati-hati dikarenakan hanya
permukaan laut. Kota Samarinda beriklim sebagian jalan sepanjang 750 meter di sisi
tropis basah dengan hujan sepanjang Desa Loa Kumbar yang sudah dicor beton.
tahun. Kota Samarinda dibelah oleh Pantauan badan jalan terdiri dari
Sungai Mahakam dan menjadi gerbang pembukaan lahan baru dan jalur angkutan
menuju pedalaman Kalimantan Timur batubara. Beberapa titik tanjakan masih
melalui jalur sungai, darat maupun udara begitu tajam dan masih seluruhnya terbuat
(BPS, 2017). dari tanah (Pardede, 2014). Saat ini di
Kecamatan Sungai Kunjang merupakan pertengahan tahun 2017, dengan kondisi
salah satu dari 10 kecamatan di wilayah cuaca di Kota Samarinda yang memasuki
Kota Samarinda. Kecamatan ini berbatasan musim penghujan, jalan menuju Desa Loa
dengan Kecamatan Samarinda Ulu di Kumbar terputus dan tidak dapat dilalui
sebelah utara dan Kabupaten Kutai kendaraan bermotor sama sekali.
Kartanegara di sebelah selatan, barat dan Selain kondisi Desa Loa Kumbar yang
timur. Kecamatan Sungai Kunjang terisolir tidak dapat dijangkau dengan jalan
memiliki luas wilayah 69,03 km2 yang darat dan hanya bisa melalui jalan sungai,
mencakup 7 kelurahan, termasuk pemukiman ini belum terlayani air bersih
Kelurahan Loa Buah. Desa Loa Kumbar dan masih minim infrastruktur lain. Untuk
yang menjadi lokasi kegiatan pengabdian sumber listrik, Desa Loa Kumbar
masyarakat ini termasuk dalam wilayah mengandalkan genset pemberian dari
kerja Kelurahan Loa Buah. Kecamatan DPRD Kota Samarinda berkapasitas 20
Sungai Kunjang, termasuk Kelurahan Loa kVA, yang hanya bisa dinyalakan hingga
Buah, dulunya merupakan wilayah yang pukul 12 malam. Pemakaian listrik tiap
banyak terdapat pabrik-pabrik pengolahan rumah pun dibatasi, hanya 450 watt untuk
kayu lapis (plywood). Namun, sejak krisis menyalakan lampu dan televisi sebagai
moneter tahun 1998, pabrik-pabrik kayu hiburan (Pitakasari, 2011). Sejak akhir
lapis ini banyak yang tutup dan terjadi tahun 2017 jaringan PLN akhirnya masuk
pengangguran massal pada tahun 1999. ke desa Loa Kumbar, dengan demikian
Hal ini pula yang terjadi di Desa Loa penggunaan genset sudah tidak dipakai
Kumbar (Pemkot Samarinda, 2017). lagi.

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 2


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

Desa Loa Kumbar hanya terdiri dari masalah kesehatan yang tercatat di induk
satu rukun tetangga, yaitu RT 19. Saat ini Puskesmas Loa Bakung, dan tidak jauh
memiliki jumlah penduduk 87 kepala berbeda dengan masalah kesehatan di
keluarga (KK) atau sekitar 300 orang, tingkat Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
yang menempati sekitar 70 rumah. Bersama dengan penyakit menular seperti
Kampung ini identik dengan masyarakat ISPA dan diare, Penyakit Tidak Menular
yang mayoritas bekerja sebagai petani (PTM) juga menduduki peringkat atas
pisang. Mereka memiliki lahan kebun untuk penyakit yang paling sering
pisang di belakang kampung yang jalan ditemukan pada warga disana, terutama
aksesnya melewati pabrik bekas kayu lapis mereka yang berusia dewasa. PTM yang
PT Wahana Rimba Kencana, yang saat ini paling sering ditemukan adalah hipertensi
telah tutup akibat krisis moneter tahun dan diabetes. Selain itu masalah PTM yang
1998 yang lalu (Ernawati, 2016). juga ditemukan di Desa Loa Kumbar
Untuk pelayanan masalah kesehatan, adalah penyakit sendi atau rematik
Desa Loa Kumbar termasuk dalam (Puskesmas Loa Bakung, 2016).
wilayah kerja Puskesmas Loa Bakung. Data Dinas Kesehatan Propinsi
Data dari puskesmas menunjukkan ada Kalimantan Timur menunjukkan bahwa
Posyandu Kalamur di Desa Loa Kumbar, prevalensi hipertensi di Kalimantan Timur
dengan jumlah kader sebanyak 3 orang. menduduki peringkat ketiga di Indonesia
Posyandu ini termasuk posyandu pratama. (29,6%) setelah Bangka Belitung (30,9%)
Setiap bulan dijadwalkan rutin oleh dan Kalimantan Selatan (30,8%).
Puskesmas Loa Bakung mengadakan Prevalensi hipertensi di Indonesia sendiri
kegiatan Puskesmas Keliling ke Desa Loa sebesar 25,8%. Sementara itu prevalensi
Kumbar. Bentuk kunjungan selain diabetes di Kalimantan Timur menduduki
melaksanakan kegiatan posyandu disana, peringkat keempat di Indonesia (2,3%),
juga melakukan kegiatan pengobatan setelah DI Yogyakarta (2,6%), DKI
masyarakat Desa Loa Kumbar. Setiap Jakarta (2,5%), dan Sulawesi Utara
kegiatan Puskesmas Keliling dilaksanakan (2,4%). Prevalensi diabetes di Indonesia
di Desa Loa Kumbar, tim dari puskesmas sendiri sebesar 1,5% (Kemenkes RI,
yang berangkat cukup lengkap, dengan 2013).
membawa tenaga dokter, bidan, perawat Desa Loa Kumbar merupakan daerah
dan apoteker, serta membawa obat-obatan terisolir, meskipun lokasinya berada di
untuk mengobati masyarakat desa yang wilayah ibukota propinsi Kalimantan
sakit. Dengan terputusnya jalan darat Timur. Dengan terputusnya jalan darat
menuju Desa Loa Kumbar, sejak setahun menuju ke desa tersebut, maka untuk
terakhir ini kegiatan Puskesmas Keliling menuju Desa Loa Kumbar hanya bisa
terpaksa menggunakan jalur sungai dilakukan melalui jalur sungai. Selain
menggunakan perahu. Pengadaan perahu penyakit menular seperti ISPA dan diare,
dilakukan oleh pihak Kecamatan Sungai permasalahan kesehatan pada penduduk
Kunjang, dengan menyewa perahu milik dewasa di Desa Loa Kumbar juga
warga setempat (Puskesmas Loa Bakung, mencakup PTM, seperti hipertensi,
2016). diabetes dan penyakit sendi atau rematik.
Masalah kesehatan di Desa Loa Gambar 1 menunjukkan posisi geografis
Kumbar tidak jauh berbeda dengan Desa Loa Kumbar yang berada di paling

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 3


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

ujung dan saat ini hanya bisa diakses lewat


jalur sungai, seperti yang terlihat pada
Gambar 2. Daerah yang berwarna merah
merupakan wilayah Kelurahan Loa Buah,
Kecamatan Sungai Kunjang. Gambar 3
hingga Gambar 6 menunjukkan akses
menuju Desa Loa Kumbar yang hanya bisa
lewat sungai. Gambar 4. Perjalanan Menuju Desa Loa Kumbar
Menggunakan Kapal Kecil

Desa Loa Kumbar

Gambar 1. Posisi Geografis Desa Loa Kumbar di Tepi


Sungai Mahakam
Gambar 5. Perjalanan Menuju Desa Loa Kumbar
Menggunakan Kapal Sedang

Gambar 2. Tampak Depan Desa Loa Kumbar di Tepi


Sungai Mahakam

Gambar 6. Kapal Menuju Desa Loa Kumbar


Berlabuh di Batang Kayu

2. METODE
Program Kemitraan Masyarakat ini
merupakan program pemberdayaan
masyarakat berupa optimalisasi Pos
Pelayanan Terpadu (Posbindu) sebagai
salah satu upaya penanggulangan Penyakit
Tidak Menular (PTM). Posbindu PTM
Gambar 3. Perjalanan Sungai Menuju Desa Loa
merupakan peran serta masyarakat dalam
Kumbar
melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM utama yang

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 4


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan yaitu melalui metode berikut.


periodik. Faktor risiko penyakit tidak Pengumpulan data sekunder dari Dinas
menular (PTM) meliputi merokok, Kesehatan Kota Samarinda dan Puskesmas
konsumsi minuman beralkohol, pola Loa Bakung mengenai frekuensi PTM dan
makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, distribusinya secara kelompok usia, jenis
obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, kelamin, dan sebagainya. PTM yang
hiperkolesterol serta menindak lanjuti dikumpulkan datanya sesuai dengan daftar
secara dini faktor risiko yang ditemukan kelompok PTM utama menurut Kemenkes
melalui konseling kesehatan dan segera RI (2012), yaitu diabetes melitus (DM),
merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan kanker, penyakit jantung dan pembuluh
dasar (Kemenkes RI, 2012). Gambar 7 dan darah (PJPD), penyakit paru obstruktif
8 menunjukkan Posbindu PTM di Desa kronis (PPOK), dan gangguan akibat
Loa Kumbar. kecelakaan dan tindak kekerasan.
Diskusi dengan tenaga kesehatan
Puskesmas Loa Bakung mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi masalah dan
upaya penanggulangan PTM di Desa Loa
Kumbar, serta faktor-faktor dari
masyarakat dan lingkungan geografis yang
dapat menghambat dan mendorong
optimalisasi Posbindu PTM.
Diskusi dengan tokoh masyarakat,
mulai dari Desa Loa Kumbar hingga
Gambar 7. Dokter Muda Fakultas Kedokteran Kecamatan Sungai Kunjang, mengenai
Universitas Mulawarman di Depan
Posbindu PTM Desa Loa Kumbar
faktor-faktor dari masyarakat dan
lingkungan geografis yang dapat
menghambat dan mendorong upaya
kesehatan berbasis masyarakat terkait
PTM termasuk optimalisasi Posbindu
PTM. Gambar 9 menunjukkan peta Desa
Loa Kumbar dan Gambar 10 adalah aula
Desa Loa Kumbar tempat pelaksanaan
kegiatan program.

Gambar 8. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas


Mulawarman di Depan Posbindu PTM Desa
Loa Kumbar

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Persiapan Kegiatan.
Pada tahap persiapan dilakukan
pengumpulan data yang akan diperlukan
Gambar 9. Denah Desa Loa Kumbar

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 5


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

yang akan dilatih oleh Puskesmas Loa


Bakung dalam upaya penanggulangan
PTM dan bersedia bekerja secara sukarela.
Sebagian besar kegiatan Posbindu PTM
akan bertumpu pada peran serta dan tugas
kader.
Pelatihan kader Posbindu PTM. Kader-
kader Posbindu PTM akan diberikan
pelatihan sebelum menjalankan peran serta
dan tugasnya. Pelatihan kader
Gambar 10. Aula Desa Loa Kumbar
dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman, bekerja sama
3.2 Pelaksanaan Kegiatan. dengan Puskesmas Loa Bakung dan Dinas
Kegiatan ini dilakukan di Desa Loa Kesehatan Kota Samarinda. Tujuan
Kumbar dan Puskesmas Loa Bakung, pelatihan ini adalah meningkatkan
Kecamatan Sungai Kunjang, Kota pengetahuan dan keterampilan kader
Samarinda. Kegiatan ini direncanakan dalam mengelola Posbindu PTM. Kader
untuk satu tahun anggaran. Lama waktu akan diberikan buku panduan Posbindu
pelaksanaan kegiatan adalah dua belas PTM, formulir-formulir pelaporan (kartu
bulan setelah proposal disetujui. menuju sehat [KMS] faktor risiko PTM
Pelaksanaan kegiatan meliputi sebagai [FR-PTM] dan buku pencatatan hasil
berikut. kegiatan Posbindu PTM), dan lembar balik
Sosialisasi dan diskusi dengan sebagai media penyuluhan PTM.
masyarakat Desa Loa Kumbar untuk Pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM.
pembentukan Posbindu PTM. Masyarakat Untuk standar minimal Posbindu PTM
akan dilibatkan secara penuh di dalam terdiri dari lima set meja dan kursi,
pembentukan Posbindu PTM. Sosialisasi pengukur tinggi badan, timbangan berat
program akan dilaksanakan secara badan, pita pengukur lingkar perut, dan
bertahap yaitu di Puskesmas Loa Bakung tensimeter serta buku pintar kader tentang
selaku pihak yang akan berkaitan erat cara pengukuran tinggi badan dan berat
dengan kegiatan Posbindu PTM, kemudian badan, pengukuran lingkar perut, alat ukur
sosialisasi kepada masyakarat Desa Loa analisa lemak tubuh dan pengukuran
Kumbar melalui perangkat desa. tekanan darah dengan ukuran manset
Selanjutnya perangkat desa dapat dewasa dan anak, alat uji fungsi paru
menyebarkan informasi ke seluruh sederhana (peakflowmeter) dan media
masyarakat Desa Loa Kumbar, harapannya bantu edukasi. Untuk standar lengkap
masyarakat dapat berkomitmen dalam diperlukan tambahan alat ukur kadar gula
melaksanakan program Posbindu PTM. darah dan alat ukur kadar kolesterol total.
Pembentukan Posbindu PTM dan kader Untuk pelaksanaan pencatatan hasil
Posbindu PTM. Seluruh kegiatan Posbindu pelaksanaan Posbindu PTM diperlukan
PTM Desa Loa Kumbar akan berada kartu menuju sehat Faktor Risiko Penyakit
dibawah pengawasan Puskesmas Loa Tidak Menular (KMS FR-PTM) dan buku
Bakung. Selanjutnya yang disebut dengan pencatatan. Untuk mendukung kegiatan
kader adalah warga Desa Loa Kumbar edukasi dan konseling diperlukan media

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 6


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


yang memadai, seperti serial buku pintar
kader, lembar balik, leaflet, brosur, model
makanan (food model) dan lainnya.
Gambar 11 hingga Gambar 14
menunjukkan kegiatan Posbindu PTM di
Desa Loa Kumbar.

Gambar 14. Pelaksanaan Kegiatan Posbindu PTM di


Desa Loa Kumbar

3.3 Partisipasi Mitra.


Di bawah pengawasan Dinas Kesehatan
Kota Samarinda, Puskesmas Loa Bakung
berkontribusi dalam hal memulai
Gambar 11. Pelaksanaan Posbindu PTM di Desa Loa optimalisasi Posbindu PTM melalui
Kumbar sosialisasi program, merekrut dan melatih
kader Posbindu PTM, memonitor dan
mengevaluasi kinerja kader, serta
melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan
Kota Samarinda terkait kegiatan Posbindu
PTM.
Masyarakat Desa Loa Kumbar
dilibatkan penuh untuk mendukung
program optimalisasi Posbindu PTM ini
yaitu:
1) Menyumbangkan tenaga kader
Posbindu PTM yang akan menjadi
Gambar 12. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu ujung tombak kegiatan
penanggulangan PTM,
2) Peningkatan kesadaran untuk
pencegahan PTM bagi diri sendiri,
masyarakat dan lingkungan.

3.4 Monitoring dan Evaluasi.


Seluruh kegiatan Posbindu PTM akan
dimonitor oleh Puskesmas Loa Bakung
dan dilakukan evaluasi program.
Puskesmas Loa Bakung memberikan
lembar pelaporan kasus kepada kader
untuk diisi dan dikumpulkan kembali
Gambar 13. Pemeriksaan Tekanan Darah

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 7


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

kepada Puskesmas Loa Bakung setiap 4. PENUTUP


bulannya. Lembar pelaporan tersebut Hasil program yang telah dilakukan
menjadi salah satu media monitoring adalah mitra dalam hal ini pihak
kegiatan Posbindu PTM. Setiap tiga bulan Puskesmas telah memulai pembentukan
sekali, kader akan dikumpulkan di Posbindu PTM serta melakukan pelaporan
Puskesmas Loa Bakung dan dilakukan ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda
evaluasi kegiatan Posbindu PTM dan terkait kegiatan Posbindu PTM. Luaran
adanya penambahan ilmu jika diperlukan. pengabdian masyarakat yang telah tercapai
Demi mewujudkan Posbindu PTM yang adalah telah mulai dilakukan penerapan
mandiri dan berkelanjutan, sangat iptek kepada masyarakat, terutama
diperlukan komitmen masyarakat Desa penggunaan alat kesehatan untuk skrining
Loa Kumbar, kader Posbindu PTM, faktor risiko penyakit tidak menular,
Puskesmas Loa Bakung, dan Dinas khususnya tekanan darah tinggi dan
Kesehatan Kota Samarinda dalam kencing manis.
pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM.
Adapun monitoring dan evaluasi program 5. UCAPAN TERIMAKASIH
secara keseluruhan akan dilakukan oleh Ucapan terima kasih kepada Direktorat
tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Riset dan Pengabdian Masyarakat,
Mulawarman, LP2M Universitas Direktorat Jenderal Riset dan
Mulawarman dan Dinas Kesehatan Kota Pengembangan, Kementerian Riset,
Samarinda. Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
Republik Indonesia, atas pembiayaan
3.5 Keberlanjutan Program. program pengabdian masyarakat ini
Dengan dilaksanakannya program melalui skema Program Kemitraan
kemitraan masyarakat ini diharapkan Masyarakat (PKM) tahun 2018.
masyarakat di Desa Loa Kumbar,
Kecamatan Sungai Kunjang, dapat 6. DAFTAR RUJUKAN
menjadi mandiri dalam penanggulangan Badan Pusat Statistik. (2017). Data Badan
PTM, dan selanjutnya dapat menjadi Pusat Statistik Kota Samarinda
contoh bagi pengembangan di kabupaten Tahun 2015. Badan Pusat Statistik.
atau kota lain di Kalimantan Timur, yang Samarinda. Diakses dari
juga sering terkendala masalah geografis http://www.samarindakota.bps.go.id.
serupa. Selain itu diharapkan pula setelah
program ini selesai dapat terbentuk Ernawati S. (2016, 17 Mei). Daerah
jaringan yang saling mendukung antara Terisolir Bangkit Dengan Perilaku
Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Hidup Sehat. Kompasiana. Diakses
Fakultas Kedokteran Universitas dari http://www.kompasiana.com.
Mulawarman dan mitra lain yang
berkepentingan untuk penanggulangan Kementerian Kesehatan RI. (2008). Riset
PTM. Kader-kader yang sudah dilatih dan Kesehatan Dasar Tahun 2007. Badan
partisipasi aktif dari masyarakat Penelitian dan Pengembangan
diharapkan dapat meneruskan kegiatan- Kesehatan. Kementerian Kesehatan
kegiatan penanggulangan PTM yang RI. Jakarta.
berkelanjutan.

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 8


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 1-9)
(e-ISSN: 2579-9797)

Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pardede DA. (2015, 25 November). Titik


Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terjauh Pelaksanaan Pilkada ada di
Terpadu Penyakit Tidak Menular Desa Loa Kumbar. Tribun Kaltim.
(POSBINDU PTM). Direktorat Diakses dari
Jenderal Pengendalian Penyakit dan http://www.kaltim.tribunnews.com.
Penyehatan Lingkungan. Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Pemerintah Kota Samarinda. (2017). Data
Menular Kementerian Kesehatan RI. Kecamatan Pemerintah Kota
Jakarta. Samarinda. Diakses dari
http://www.samarindakota.go.id.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Pitakasari AR. (2011, 16 Mei). Duh.
Kesehatan Dasar Tahun 2013. Badan Sudah 65 Tahun Merdeka, Masih
Penelitian dan Pengembangan Ada Pemukiman Terisolir di
Kesehatan. 72-77. Kementerian Samarinda. Republika. Diakses dari
Kesehatan RI. Jakarta. http://www.republika.co.id.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Puskesmas Loa Bakung. (2016). Profil


Masyarakat (LP2M) Universitas Puskesmas Loa Bakung Tahun 2016.
Mulawarman. (2016). Rencana Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
Strategis 2016-2020. Universitas Samarinda.
Mulawarman. Universitas
Mulawarman. Setiawan D. (2013). Pelaksanaan CSR di
Kota Samarinda: Studi Tentang
Pardede DA. (2014, 7 Oktober). Akses Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Darat Loa Kumbar Samarinda (CSR) PT Transisi Energy Satunama
Akhirnya Tersambung. Tribun di Kelurahan Loa Buah dan
Kaltim. Diakses dari Kelurahan Lok Bahu. eJournal Ilmu
http://www.kaltim.tribunnews.com. Pemerintahan. 1(1): 359-373.

Swandari et al., OPTIMALISASI POS PEMBINAAN… 9


Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai