ABSTRAK
Kata Kunci : Pemeriksaan refraksi subjektif, Pemeriksaan refraksi objektif, snellen chart, slide
proyector
ABSTRACT
Refraction examination is identified as a measurement of refractive disorders. Refraction examination
is divided into 2, namely objective and subjective refraction examinations. A subjective refraction
examination is an examination that depends on the collaboration of the patient in assessing refraction
the examination. Long distance subjective refraction checks generally use snellen chart at a distance
of 6 meters. On the author's visit, it was found a checkpoint that was less than 4 meters using the
snellen chart. Therefore, in this study the author aims to compare the results of subjective refraction at
6 meters and 4 meters with the method used cross sectional. The results showed that there were
differences between the results subjective of refraction at a distance of 6 meters and 4 meters by 97
eyes from 104 eyes studied.
Keywords: Refraction examination subjective, Refraction examination objective, snellen chart, slide
proyector
terhadap gangguan refraksi yang merupakan (punctum remotum). (Rinda Wati, 2018).
penerapan klinis dan prinsip optik oleh seorang Jika mata berakomodasi pada benda jauh
pemeriksa dengan menggunakan instrument tak terhingga yang didekatkan, maka otot-otot
sederhana hingga menggunakan alat yang siliar akan menjadi tegang yang dapat
canggih. Pemeriksaan refraksi juga merupakan mengakibatkan kelelahan mata, sedangkan titik
pemeriksaan yang paling mendasar dalam jauh didefinisikan sebagai titik terkonjugasi
menentukan kelainan mata serta terapi yang dengan retina tanpa adanya akomodasi yang
dibutuhkan juga untuk menentukan penyebab diinginkan dari prosedur subjektif. (Mark
pasien mengeluh penurunan fungsi Rosenfield, 2014, hal. 210).
penglihatan, yang berasal dari gangguan Umumnya pemeriksaan refraksi subjektif
refraksi atau kelainan organik. (PMN RS Mata jarak jauh menggunakan objek yaitu huruf
Cicendo, 2018). snellen yang ada pada snellen chart atau slide
Pemeriksaan refraksi dibagi menjadi 2 proyector dengan jarak 20 kaki atau 6 meter.
kategori yaitu pemeriksaan objektif dan Jarak Pengujian actual perlu diperhitungkan
subjektif. Pemeriksaan objektif dilakukan secara akurat. Dalam pemeriksaan refraksi,
hanya menggunakan alat untuk menentukan jarak yang lebih pendek tidak disarankan,
status refraksi pasien. Keuntungan menggunakan snellen dalam jarak 4 meter
pemeriksaan ini adalah tidak adanya terdapat sisa akomodasi 0.25 D dan tidak dapat
ketergantungan kepada pasien untuk diabaikan. Jika pemeriksaan dilakukan pada
memberikan jawaban dan hasil dapat diperoleh jarak 4 meter, biasanya digunakan dalam
dalam waktu singkat. Sedangkan pemeriksaan pemeriksaan menggunakan \ ETDRS Chart.
refraksi subjektif bergantung pada kerjasama (Precision vision, 2019).
pasien dalam menilai perbaikan refraksi Studi pendahuluan terkait tingkat
selama pemeriksaan, tetapi memberikan hasil pengetahuan refraksi optisi tentang dampak
yang baik dan akurat untuk dijadikan dasar jarak pemeriksaan refraksi yang tidak standard
pengambilan keputusan terapi. (PMN RS Mata terhadap hasil koreksi di optik melawai
Cicendo, 2018). Bandung dengan 20 Responden menyatakan
Pada saat pemeriksaan refraksi subjektif 58% refraksi optisi mengetahui adanya
kontrol akomodasi adalah elemen terpenting. dampak jarak pemeriksaan terhadap hasil
Akomodasi merupakan suatu mekanisme koreksi.
dimana mata merubah kekuatan refraksinya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dengan merubah ketajaman lensa kristalin. perbedaan hasil refraksi subjektf pada jarak 6
Daya akomodasi dibatasi oleh dua titik yaitu meter dan jarak 4 meter menggunakan slide
titik dekat (punctum proximum) dan titik jauh projector. Sehingga diharapakan dapat
dijadikan informasi dan pengetahuan mengenai ametropia yaitu mahasiswa prodi D3 Refraksi
perbedaan hasil koreksi refraksi subjektif pada Optisi tingkat 1 dan 2 dengan total 79 orang,
jarak 4 meter dan 6 meter dan dalam melaksanakan penelitian yang
bersedia menjadi responden/subjek penelitian
2. METODOLOGI PENELITIAN berjumlah 52 orang.
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui Dalam penelitian ini, penulis
perbandingan hasil refraksi subjektif pada menggunakan data primer yang diperoleh dari
jarak 6 meter dan 4 meter menggunakan slide pengumpulan data secara langsung. Data
projector. Penelitian ini termasuk jenis didapatkan dari hasil pemeriksaan refraksi
penelitian komperatif, yaitu penelitian yang subjektif pada jarak 6 meter dan jarak 4 meter
dilakukan dengan cara membandingan menggunakan slide projector. Dalam
persamaan dan perbedaan sebagai fenomena pengumpulan data, peneliti dibantu 4 orang
untuk mencari faktor-faktor apa, atau situasi pengumpul data yang sbeelumnya telah diberi
bagaimana yang menyebabkan timbulnya penjelasan sesuai pedoman penelitian. Dalam
suatu peristiwa tersebut. pengambilan data ini, 1 subjek penelitian
Waktu oengumpulan data menggunakan diperiksa pada jarak 6 meter dan 4 meter oleh
pendekatan Cross Sectional yaitu untuk pemeriksa yang berbeda.
mendapatkan sebuah sempel dari populasi a. Pemeriksaan Refraksi Subjektif
dalam suatu waktu, yang artinya setiap subjek menggunakan jarak 6 meter
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan 1) Pemeriksaan dilakukan pada Lab. Refraksi
pengukuran dilakukan terhadap status karakter Optisi dengan ruang yang semi gelap
atau variabel subjek pada pemeriksaan. (cahaya buatan tidak digunakan kecuali
Populasi pada penelitian ini adalah cahaya pada projector)
seluruh mahasiswa D3 Refraksi Optisi tingkat 2) Mengatur Jarak pemeriksaan : objek
1 dan 2 kelas reguler angkatan 2017 dan 2018 pemeriksaan (slide projector) dijauhkan 6
STIKes Dharma Husada Bandung yang meter dari posisi duduk pasien
berjumlah 80 orang. Penentuan sampel 3) Melakukan pemeriksaan refraksi :
penelitian sesuai dengan syarat inklusi dan a) Menentukan BVS (Best Visus Sphere)
eksklusi. Syarat inklusi dalam penelitian ini b) Menentukan Astigmat
yaitu mahasiswa dengan kondisi emetropia dan c) Menentukan Titik akhir monokuler
ametropia, dan syarat ekslusi yaitu mahasiswa d) Menguji keseimbangan binokuler
dengan kelainan penglihatan seperti ambliopia. e) Menentukan Titik akhir binokuler
Sampel pada penelitian ini merupakan b.Pemeriksaan Refraksi Subjektif
responden dengan inklusi emetropia dan menggunakan jarak 4 meter
a)Menentukan BVS (Best Visus Sphere) data akan dimasukan kedalam aplikasi
SPSS 16.0. Untuk hasil dengan adanya
b)Menentukan Astigmat
power cylinder, dalam perhitungan
c)Menentukan Titik akhir monokuler
perbedaan akan digunakan Spheris
d)Menguji keseimbangan binokuler
Equivalen (SE) dimana power cylinder
e)Menentukan Titik akhir binokuler
dibagi 2 dan ditambah power spheris.
Teknik pengolahan data melalui tahapan :
d. Cleaning (Pengecekan), seluruh data
a. Editing (Penyunting) Sebelum data diolah
dimasukan kedalam program pengolah data,
untuk mendapatkan hasil penelitian ini, data
perlu dilakukan pengecekan kembali. Hal
yang diperoleh harus melalui penyuntingan
ini dilakukan untuk menghindari
terlebih dahulu. Penyuntingan sendiri
kemungkinan kesalahan kode,
merupakan proses dimana penulis
ketidaklengkapan dan lain sebagainya,
melakukan klarifikasi, kosistensi, dan
kemudian dilakukan pembetulan atau
kelengkapan data yang sudah terkumpul.
koreksi pada data-data yang salah.
b. Coding (Pengkodean), untuk menghitung
Analisia data penelitian ini menggunakan
jumlah adanya perbedaan dan persamaan
teknik analisa univariat dan analisa bivariat.
nantinya serta karakteristik penelitian. Kode
Analisis univariat dengan menggunakan
yang digunakan dalam penelitian ini antara
distribusi frekuens berfungsi untuk meringkas
lain :
kumpulan dan hasil pengukuran sehingga
F = Female/ Perempuan
kumpulan data berubah menjadi informasi
M = Male/ Laki – laki
yang berguna dan pengolahan data hanya pada
R = Right (kanan)
satu variabel. Analisis bivariat menggunakan
L = Left (Kiri)
Wilcoxon signed rank test merupakan uji non
S = Spheris
parametrik yang digunakan untuk menganalisis
C = Cylinder
Jurnal Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung 84
JURNAL SEHAT MASADA VOLUME XV NOMOR 1 Januari 2021 ISSN : 1979-2344
2) Analisa hasil Perbandingan Hasil Refraksi Subjektif pada jarak 6 meter dan 4 meter
menggunakan slide projector
Visus Hasil Koreksi 6 Meter Visus Hasil Koreksi 4 Meter Hasil Hasil
JK Dasar Dasar Perbedaan Perbedaan
R L R L R L R L R L R L
S C Ax S C Ax S C Ax S C Ax
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
M 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - - - - 0.25 0 1 0
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.5 - - +0.5 - - 0.5 0.5 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 - - - - - - 0 0 0 0
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
M 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
M 1 1 - - - - - - 1 1 - - - +0.25 - - 0 0.25 0 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
M 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 1 1 - - - - - - 1 1 +0.5 - - +0.25 - - 0.5 0.25 1 1
TOTAL PERBEDAAN 12 12
Hasil koreksi 4 Meter Mata Kanan - Hasil Koreksi 4 Meter Mata Kiri - Hasil
Hasil Koreksi 6 Meter Mata Kanan Koreksi 6 Meter Mata Kiri
Z -3.276a -3.357a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001
Hasil koreksi 4 Meter Mata Kanan - Hasil Koreksi 4 Meter Mata Kiri - Hasil
Hasil Koreksi 6 Meter Mata Kanan Koreksi 6 Meter Mata Kiri
Z -3.464a -3.464a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .001
TOTAL PERBEDAAN 18 17
Hasil koreksi 4 Meter Mata Kanan - Hasil Koreksi 4 Meter Mata Kiri - Hasil
Hasil Koreksi 6 Meter Mata Kanan Koreksi 6 Meter Mata Kiri
a
Z -4.001 -4.025a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
Visus Hasil Koreksi 6 Meter Visus Hasil Koreksi 4 Meter Hasil Hasil
JK Dasar Dasar Perbedaan Perbedaan
R L R L R L R L R L R L
S C Ax S C Ax S C Ax S C Ax
F 0.2 0.5 -1.25 - - -1 -0.25 25 0.2 0.67 -0.75 - - -0.75 - - 0.5 0.375 1 1
F 0.4 0.67 -0.75 -0.50 90 - - - 0.5 0.8 -0.75 - - +0.25 - - 0.25 0.25 1 1
F 3/60 3/60 -3.75 - - -3.5 -0.75 15 3/60 3/60 -3.5 - - -3.5 - - 0.25 0.375 1 1
F 0.8 1 -0.25 -0.50 65 - - - 1 1 - - - +0.25 - - 0.5 0.25 1 1
M 2/60 2/60 -4.75 -0.50 60 -4 - - 2/60 2/60 -4.75 - - -3.75 - - 0.25 0.25 1 1
F 0.28 0.33 -1.25 -0.75 105 -1.5 -0.75 50 0.28 0.33 -1.25 - - -1.5 - - 0.375 0.375 1 1
M 0.8+2 0.8 - -1 180 +0.25 -1 180 1.0-2 0.8 +0.25 - - +0.25 - - 0.25 0.5 1 1
Total Perbedaan 7 7
Hasil koreksi 4 Meter Mata Kanan - Hasil Koreksi 4 Meter Mata Kiri - Hasil
Hasil Koreksi 6 Meter Mata Kanan Koreksi 6 Meter Mata Kiri
Z -2.414a -2.530a
Asymp. Sig. (2-tailed) .016 .011