Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat
menyebabkan kematian setiap tahunnya. Data World Health Organization (WHO) pada
tahun 2012 penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama dari seluruh
penyakit tidak menular dan bertanggung jawab atas 17,5 juta kematian atau 46% dari
seluruh kematian penyakit tidak menular. Dari data tersebut diperkirakan 7,4 juta
kematian adalah serangan jantung akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta
adalah stroke (Mendis, 2015 dikutip dalam Yuliyanti, 2018).
Jantung merupakan sebuah organ dalam tubuh manusia yang termasuk dalam
sistem sirkulasi. Jantung bertindak sebagai pompa sentral yang memompa darah untuk
menghantarkan bahan-bahan metabolisme yang diperlukan ke seluruh jaringan tubuh dan
mengangkut sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh (Andra & Yessie, 2016
dikutip dalam Yuliyanti, 2018).
Supraventricular Tachycardia (SVT) adalah takikardia atrium yang ditandai
dengan awitan mendadak dan penghentian mendadak. Gangguan irama ini dapat terjadi
karena faktor pencetus seperti emosi, tembakau, kafein, kelelahan, pengobatan
simpatomimetik atau 2 alkohol. Takikardia atrium biasanya tidak berhubungan dengan
penyakit jantung organik. Frekuensi yang sangat tinggi dapat menyebabkan angina
sebagai akibat penurunan pengisian arteri koroner, curah jantung akan menurun dan
dapat terjadi gagal jantung (Padila, 2012).
Sebagian besar SVT menyulitkan namun tidak mengancam nyawa, meskipun
kematian mendadak dapat terjadi tetapi jarang. Gejala yang umum terjadi adalah
palpitasi, pusing dan nafas pendek. SVT seringkali disebabkan oleh pemicu ektopik dan
dapat timbul dalam salah satu atrium. Takikardi dapat mulai dan berhenti secara
mendadak atau bertahap. Pada ektopik atrium, gelombang P terbentuk abnormal dimana
gelombang P tumpang tindih dengan gelombang T, diikuti oleh kompleks QRS yang
normal. Mekanisme aritmia pada SVT bisa merupakan otomatisitas abnormal, triggerred
activity dan re-entry (Padila, 2012).
Kebanyakan SVT merupakan takikardia regular yang disebabkan re-entry, suatu
irama abnormal yang gelombang depolarisasinya berjalan secara berulang pada lingkaran
jaringan jantung. 4 Jalur reentry pada takikardia supraventrikular dijumpai di nodal AV
(50%), jalur aksesoris lain (40%) serta di atrium atau nodal SA (10%). 3 Kelompok lain
dari SVT dianggap sebagai takikardia otomatisasi. Aritmia ini bukan (Padila, 2012).

Anda mungkin juga menyukai