Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI KARAKTERISTIK WARTAWAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Media Relation

DOSEN PENGAMPU

Drs Adi Sucipto,M.Ag

DISUSUN OLEH:

HUMAS 2

Kelompok 4

DWI ISRAFI (0603202047)

MUHAINI (0603203137)

ESA PRASETYO WIRATNO (0603203136)

PROGRAM STUDI ILMU

KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MEMAHAMI
KARAKTERISTIK WARTAWAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Drs Adi
Sucipto,M.Ag sebagai Dosen Pengampu pada mata kuliah Media Relation Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Stratifikasi Sosial
Komunikasi.

Penyusun menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Penyusun

Medan, Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Wartawan......................................................................................................3
2.2 Jenis Jenis Wartawan.......................................................................................................4
2.3 Karakteristik Wartawan...................................................................................................4
BABIII.......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wartawan atau Jurnalis adalah seseorang yang bertugas sebagai pegiat jurnalistik. Dalam
aktivitas sehari-harinya wartawan menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan
jurnalistik dari mulai memburu, meliput, mencatat dan melaporkan sebuah berita.
Wartawan adalah sebuah profesi dan juga sebagai ujung tombak sebuah perusahaan media.
Seorang wartawan terikat oleh kaidah-kaidah profesionalisme yang sesuai bidangnya. Dengan
kata lain wartawan adalah seorang profesional yang harus mengikuti kaidah atau kode etik
jurnalistik dan pedoman pemberitaan.
Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam
bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran
lainnya.
Wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional
untuk menjaga kepercayaan publik, menegakan integrasi, dan profesionalisme. Salah satu
profesionalisme wartawan adalah independen, independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta
sesuai suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik
perusahaan pers. Selain itu, wartawan harus akurat dalam memberitakan sesuatu dan wartawan harus
dapat dipercaya sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
Tidak hanya itu wartawan juga harus objektif dalam membuat berita yang berimbang. Dalam arti
semua pihak mendapat kesempatan setara dalam menyampaikan sebuah informasi. Tidak ada niat secara
sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain dan mempunyai itikad yang buruk.
Wartawan asal Amerika Marry Mapes dalam Ishwara (2011:31) mengungkapkan definisi wartawan
adalah: “Jurnalism is not medicine, but it can heal. It is not law, but it can bringa bout justice.It is not the
military, but i can help keep us safe”. Dunia Wartawan bukanlah obat, tapi dia dapat menyembuhkan.
Jurnalisme bukanlah hukum tapi dia dapat membawa keadilan. Jurnalisme bukanlah militer, tetapi dia
mampu menjaga kita aman.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wartawan?
2. Apa saja Jenis jenis wartawan ?
3. Apa saja Karakteristik wartawan ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian wartawan
2. Untuk mengetahui Jenis Jenis wartawan
3. Untuk mengetahui Karakteristik wartawan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wartawan


Wartawan disebut juga jurnalis (journalist) dan reporter secara bahasa artinya
"orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar,
majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis" (KBBI). Cambridge Dictionary
mengartikan wartawan sebagai "seseorang yang menulis berita atau artikel berita untuk
koran atau majalah atau menyiarkannya di radio atau televisi".
Wartawan adalah orang yang mengumpulkan, menulis, atau mendistribusikan
berita atau informasi terkini lainnya kepada publik. Karya jurnalis disebut jurnalisme.
Pengertian formal wartawan, menurut Pasal 1 UU No. 40/1999: "Wartawan adalah orang
yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik."
Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1996 Pasal 1 dan 3 disebutkan,
kewartawanan adalah suatu pekerjaan, kegiatan, atau usaha yang berhubungan dengan
pengumpulan, pengolahan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan,
gambargambar dan lain-lain sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film.".
Menurut Peraturan Dewan Pers No. 01 Tahun 2018 tentang Sandar Kompetensi
Wartawan, wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik
berupa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan
grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media
elektronik, dan segala jenis saluran lainnya.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendefinisikan wartawan (jurnalis) sebagai
profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan isi media
massa, meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial.
Definisian wartawan menurut Persatuan Wartawan Indonesia (PWI): ”Wartawan
adalah pihak yang berhubungan dengan kegiatan tulis menulis, di antaranya mencari
data (riset, liputan, verifikasi) untuk melengkapi laporannya”.Organisasi
wartawan itu menuntut wartawan untukbersikap objektif, hal ini berbeda dengan
penulis kolom yang bisa mengemukakan subjektivitasnya.

3
2.2 Jenis Jenis Wartawan
Adapun jenis-jenis wartawan, antara lain sebagai berikut:

1. Wartawan Profesional
Wartawan profesional merupakan seorang wartawan yang menjadikan pekerjaan
kewartawanan sebagai profesi sehari-hari. Atau dianggap itu adalah sebuah
pekerjaan utama.

2. Wartawan Freelance
Wartawan freelance merupakan seorang wartawan yang tidak terikat pada satu surat
kabar atau berita saja. Dia melakukan tiga kewartawanan. Sedangkan karyanya
disalurkan ke berbagai media, dia tidak terikat pada satu penerbitan atau surat
kabar.

3. Wartawan Kantor Berita


Wartawan kantor berita merupakan seorang wartawan dari satu kantor berita atau
news pers agency. Wartawan ini bertugas mencari berita untuk suatu kantor berita,
lalu berita di salurkan atau dijual ke berbagai lembaga penerbitan yang
memerlukan.

4. Koresponden
Koresponden merupakan seorang wartawan yang bertugas di daerah dan tidak
berada pada satu kota dengan pusat penerbitan. Mereka bekerja dan menulis berita
dan dikirim melalui pos, facsimile, modem, telephon, dan sarana komunikasi
lainnya.

2.3 Karakteristik Wartawan


Karakteristik wartawan tergambar dalam pengertian wartawan di atas. Seorang wartawan
memenuhi kriteria atau standar profesi wartawan sebagai berikut:
1. Menguasai Keterampilan Jurnalistik
Seorang wartawan harus memiliki keahlian (expertise) menulis berita sesuai dengan
kaidahkaidah jurnalistik. Ia harus menguasai teknik menulis berita, feature serta
artikel.
Karenanya, seorang wartawan sejatinya adalah orang yang pernah menempuh
pendidikan kejurnalistikan secara khusus atau setidaknya pernah mengikuti
pelatihan dasar jurnalistik. Ia harus well trained, terlatih dengan baik dalam
keterampilan jurnalistik yang meliputi, teknik pencarian berita dan penulisannya, di
samping pemahaman yang baik tentang makna sebuah berita.

4
Ia harus memahami apa itu berita, nilai berita, macam-macam berita, bagaimana
mencarinya, dan kaidah umum penulisan berita.
Dewan Pers dalam panduan kompetensi wartawan menyebutkan, kompetensi
wartawan meliputi kemampuan memahami etika dan hukum pers, konsepsi berita,
penyusunan dan penyunting berita, serta bahasa. Dalam hal yang terakhir ini juga
menyangkut kemahiran melakukannya, seperti juga kemampuan yang bersifat
teknis sebagai wartawan profesional, yaitu mencari, memperoleh, menyimpan,
memiliki, mengolah, serta membuat dan menyiarkan berita.

Kompetensi kunci wartawan terdiri dari 11 kategori kemampuan, yaitu:


 Memahami dan menaati etika jurnalistik
 Mengidentifikasi masalah terkait yang memiliki nilai berita;
 Membangun dan memelihara jejaring dan lobi;
 Menguasai bahasa;
 Mengumpulkan dan menganalisis informasi (fakta dan data) dan informasi
bahan berita;
 Menyajikan berita;
 Menyunting berita;
 Merancang rubrik atau kanal halaman pemberitaan dan/atau slot
programpemberitaan;
 Manajemen redaksi;
 Menentukan kebijakan dan arah pemberitaan; dan
 Menggunakan peralatan teknologi pemberitaan.

2. Bekerja di sebuah media


Seseorang bisa saja memiliki keahlian jurnalistik dan kompetensi di bidang
kewartawanan, misalnya akademisi, pakar komunikasi, blogger, atau praktisi Humas
(PR). Namun, ia baru bisa disebut wartawan jika bekerja di sebuah media, dalam hal
ini perusahaan penerbitan media atau lembaga pers.
Dengan bekerja di sebuah media, ia akan memenuhi keriteria wartawan menrut UU
Pers, yaitu "secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik".

5
Namun, tidak semua orang yang bekerja di media disebut wartawan. Karyawan
perusahaan media yang disebut wartawan adalah mereka yang bertugas di bagian
redaksi, mulai dari pemimpin redaksi, editor, reporter, fotografer, hingga
koresponden.

3. Menguasai Bidang Liputan


Idealnya, seorang wartawan harus menjadi seorang “generalis”, yakni memahami
dan menguasai segala hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan cermat tentang
apa saja. Namun yang terpenting, ia harus menguasai bidang liputan dengan baik.

Wartawan ekonomi misalnya, ia harus menguasai istilah-istilah dan teori-teori


ekonomi. Wartawan kriminal, ia harus memahami segala sesuatu yang berhubungan
dengan dunia kriminalitas, seperti sebutansebutan, istilah atau kasus-kasus kriminal,
demikian seterusnya.

Jika seorang lulusan hukum, lantas ditugaskan untuk meliput peristiwa olahraga,
maka langkah pertama yang harus dilakukan oleh yang bersangkutan adalah
mempelajari dunia olahraga serta istilah-istilah yang berlaku di dunia itu.

4. Mematuhi Kode Etik Jurnalistik


Wartawan yang profesional memegang teguh etika jurnalistik. Di Indonesia sendiri,
etika jurnalistik tersebut sudah terangkum dalam Kode Etik Jurnalistik yang sudah
ditetapkan Dewan Pers. Dengan pedoman kode etik diharapkan wartawan tidak
mencampuradukkan fakta dan opini dalam menulis berita, tidak menulis berita
fitnah, sadis, dan cabul, dan paling utama, tidak “menggadaikan kebebasannya”
dengan menerima amplop.

6
Karakteristik wartawan juga dikemukakan tokoh pers Indonesia Adinegoro (1961) dan
Mochtar Lubis (1963).
Menurut Adinegoro, wartawan yang baik harus memiliki sejumlah sifat yang mutlak
ditanam dan dipupuk oleh seorang wartawan:
 Minat mendalam terhadap masyarakat dan apa yang terjadi dengan manusianya.
 Sikap ramah tamah terhadap segala jenis manusia dan pandai berbicara dan menulis
dalam bahasa Indonesia --lebih baik lagi jika menguasai berbagai bahasa asing.
 Memiliki daya peneliti yang kuat dan setia kepada kebenaran.
 Memiliki rasa tanggungjawab dan ketelitian.
 Kerelaan mengerjakan lebih dari apa yang ditugaskan.
 Kesanggupan bekerja cepat.
 Selalu bersikap objektif.
 Memiliki minat yang luas.
 Memiliki daya analisis yang tajam.
 Memiliki sikap reaktif.
 Teliti dalam mengobservasi.
 Suka membaca.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi
baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik,
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis saluran lainnya.
Karakteristik wartawan tergambar dalam pengertian wartawan di atas. Seorang
wartawan memenuhi kriteria atau standar profesi wartawan sebagai berikut:
1. Menguasai Keterampilan Jurnalistik
2. Bekerja di sebuah media
3. Menguasai Bidang Liputan
4. Mematuhi Kode Etik Jurnalistik

3.2 Saran
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan
tambahan perbaikan-perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik
lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan-
perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan
makalah ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui Karakteristik
Wartawan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Adinegoro. (1963). Publisistik dan Jurnalistik Djilid I. Penerbit Gunung Agung:
Djakarta; Anwar,
Rosihan. (1996). Wartawan dan Kode Etik Jurnalistik.Jurnalindo Aksara Grafika: Jakarta;
Lubis,
Mochtar. (1963). Djalan tak Ada Udjung.Gunung Agung: Djakarta;
Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Terapan. Batic Presss, Cet. III: Bandung;
www.dewanpers.or.id.

Anda mungkin juga menyukai