Anda di halaman 1dari 3

1.

Adapun isi kandungan Alquran terdiri dari akidah, ibadah dan muamalah, hukum , sejarah,
akhlak, dan ilmu pengetahuan.

2. Kedudukan Al-Quran sebagai sumber hukum Islam yang pertama di dalam syariat Islam. Karena
Al-Quran merupakan wahyu yang langsung berasal dari Allah SWT. Ada berbagai petunjuk dan
perintah dari Allah SWT yang seharusnya dijalankan oleh umat. Selain itu ada juga larangan dari
Allah SWT yang sudah seharusnya untuk dihindari.

Karena Al-Quran adalah sumber hukum Islam yang pertama, maka bisa menjadi menjadi sumber
hukum pertama kali. Jika pembahasan yang ada dalam Al-Quran tidak mudah untuk dipahami,
barulah merujuk pada sumber hukum Islam yang selanjutnya, yakni berupa sunah, ijma, dan qiyas.

Kedudukan Al-Quran sebagai sumber hukum Islam telah disebutkan secara detail, yakni hal-hal yang
berhubungan dengan ibadah dan al ahwal asy syakhshiyah.

Fungsi ijtihad sebagai sumber hukum Islam adalah untuk menetapkan suatu hukum di mana hal
tersebut tidak dibahas dalam Al-quran dan hadits. Jadi, bisa dikatakan, ijtihad merupakan sumber
hukum ketiga setelah Al-Quran dan Hadits.

Ijtihad diperlukan untuk memahami lebih dalam mengenai Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ijtihad sendiri
berarti upaya para ulama dalam menyimpulkan hukum dari kedua sumber islam (yaitu Al-Qur’an dan
Al-Hadits).

3. Semantara fungsi sunnah terhadap al Qur’an adalah pertama, sunnah berfungsi sebagai penguat
(ta’qid) atas apa yang dibawa al Qur’an. Kedua, fungsi sunnah sebagai penjelas (tabyin) atas apa
yang terdapat dalam al Qur’an.

4. Mengapa perlu ada ijtihad?

Kedudukan ijtihad dalam sumber hukum islam adalah sebagai penentu hukum setelah AL Quran dan
hadist apabila dalam al quran dan hadist tidak ditemukan secara jelas dan rinci mengenai hukum
yang dimaksud. Ijtihad adalah hasil pemikiran para ulama ahli fikih.

5. Kiyas dan ijma?

Qiyas berarti mempertemukan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan hal lain yang ada
nash hukumnya karena ada persamaan illat hukum. Dengan demikian, qiyas merupakan penerapan
hukum analogis terhadap hukum sesuatu yang serupa karena prinsip persamaan illat akan
melahirkan hukum yang sama pula.

Ijma’ merupakan suatu proses mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta
menyakininya. Sedangkan Qiyas merupakan suatu proses mengukurkan sesuatu atas lainnya dan
mempersamakannya.
“Ijma’ adalah kesepakatan sejumlah ahlul hall wa al ‘aqd (para ahli yang berkompeten mengurusi
umat) dari umat Muhammad pada suatu masa atas hukum suatu kasus.” “Konsensus semua
mujtahid muslim pada suatu masa setelah Rasul wafat atas suatu hukum syara’ mengenai suatu
kasus.”

6. sumber hukum Islam yang masih diperselisihkan di kalangan para ulama selain sumber hukum
yang empat di atas adalah istishan, maslahah mursalah, istishab, ‘uruf, madzhab as-Shahabi, syar’u
man qablana, dan sadd al-dzariyah.

7. a. Maslahah mursalah adalah kemaslahatan yang tidak disyari’atkan oleh syar’i dalam wujud
hukum, dalam rangka menciptakan kemaslahatan, disamping tidak terdapat dalil yang
membenarkan atau menyalahkan.

.Pencatatan perkawinan dalam surat resmi, tujuannya agar menjadi maslahat untuk sahnya gugatan
dalam perkawinan, pembagian harta, nafkah, dan lain sebagainya.

.Tuntutan beribadah di masa Pandemi Covid-19, seperti menggunakan masker, menutup masjid
untuk sementara, dan lain sebagainya.

b. Secara bahasa, urf artinya “mengetahui”, “diketahui”, “dianggap baik”, dan “diterima oleh akal
sehat”. Sedangkan secara istilah, menurut Abdul Karim Zaidan dalam buku AL Wajiz fi Ushul al Fiqh,
urf adalah perkataan atau perbuatan yang diciptakan dan dibiasakan oleh masyarakat serta
dijalankan secara turun-temurun.

.Al-‘urf dipertimbangkan dalam peng-istinbath-an hukum. Al-‘urf sangat terkait dengan masyarakat
dan cenderung mengalami perubahan dan perkembangan.

.contoh: Pada masa pertunangan pihak laki-laki memberikan hadiah kepada pihak wanita walaupun
hadiah tersebut tidak dianggap sebagai mas kawin, hal ini tidak bertentangan dengan Al-Quran dan
Hadist, karena memberikan suatu hadiah boleh-boleh saja.

c. 1. Perkataan seorang sahabat yang tersebar pada sahabat-sahabat yang lainnya tanpa diketahui
ada sahabat lain yang menentangnya. 2. Fatwa seorang sahabat atau madzhab fiqihnya dalam
permasalahan ijtihadiyah.

.contoh: Pendapat Abdullah bin Umar, bahwa bola mata merupakan bagian dari wajah.

.Termasuk salah satu sumber pengambilan hukum Islam. Posisinya berada setelah urutan sumber-
sumber utama yang disepakati, yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.

8. riba adalah tambahan nominal yang diperoleh pemberi pinjaman dengan cara melebihkan jumlah
angka pinjaman yang harus dikembalikan oleh peminjam.

Riba Jahiliah

Ini merupakan jenis riba yang bentuknya pelunasan utang dengan jumlah yang lebih besar daripada
pinjaman pokoknya.

Riba Qardh
Ini adalah jenis riba paling umum ketika seseorang meminjam uang dengan waktu pelunasan (tenor)
dan bunga tertentu. Misalnya, Anda meminjam uang Rp60 juta dengan bunga sebesar 15% dan
waktu pelunasan 6 bulan. Besaran bunga biasanya menjadi persyaratan yang diberikan oleh pemberi
utang.

Riba Fadhl

Riba fadhl merupakan penambahan nilai dari kegiatan tukar menukar barang atau transaksi jual beli.
Misalnya saja, ketika Anda menukarkan uang pecahan Rp100.000 dengan lembaran Rp2.000-an,
tetapi hanya mendapatkan 48 lembar saja, bukan 50 sehingga totalnya tidak lagi seperti nilai
awalnya, yakni hanya Rp96.000. Contoh lainnya adalah menukarkan emas 24 karat dengan emas 18
karat.

Riba Nasi’ah

Riba nasiah merupakah kelebihan yang diperoleh lewat transaksi jual beli dalam waktu tertentu.

Riba Yad

Riba yad terjadi dalam transaksi (baik jual beli maupun tukar menukar barang) yang awalnya terjadi
tanpa adanya kelebihan. Namun, karena adanya penundaan pembayaran akibat ada salah satu pihak
yang meninggalkan akad sebelum serah terima barang, maka nilainya menjadi bertambah.

9. Bunga bank termasuk riba, sehingga bunga bank juga diharamkan dalam ajaran Islam. Riba bisa
saja terjadi pada pinjaman yang bersifat konsumtif, maupun pinjaman yang bersifat produktif. Dan
pada hakikatnya riba dalam bunga bank memberatkan peminjam.

10. “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah: 275).

Anda mungkin juga menyukai