11180850000040
Latihan soal BAB 3
LATIHAN SOAL
BAB 4
1. Sebagian masayarakat muslim di Indonesia mengatakan bahwa bunga yang diberikan
oleh perbankan konvensional tidaklah haram. Hal ini didasari oleh kenyataan hawa
tingkat bunga bank sangat kecil karena hanya berkisar antara 4-7% per tahun tidak
seperti zaman pra-Islam, di mana peminjaman akan dikenakan tingkat bunga 100%
jika tidak mampu melunasi utangnya saat jatuh tempo. Setujukah anda bahwa bunga
bank tidak haram?
Menurut opini saya bunga bank tetaplah haram berapapun jumlah yang ditetapkannya.
Karena bunga bank dapat memberatkan si pengguna dalam hal keuangan. Dan bunga
bank termasuk dalam kategoi riba yang mana telah dijelaskan dalam Al-Quran bahwa
riba adalah hukumnya haram. Ada beberapa pengaruh riba bagi manusia yaitu:
- Riba merupakan transaksi yang tidak adil dan mengakibatkan peminjam jatuh
miskin karena dieksploitasi, karena riba mengambil harta orang lain tanpa imbalan
- Riba akan menghalangi orang untuk melakukan usaha karena pemilik dapat
menambahkan hartanya dengan transaksi riba, baik secara tunai maupun
berjangka. Oleh karenanya, pemilik harta riba akan meremahkan persoalan
mencari penghidupan sehingga ia tidak mau menanggung resiko berusaha,
berdagang dan pekerjaan-pekerjaan yang berat.
2. Transaksi short selling sangat lumrah dalam keuangan konvensional. Investor
melakukan short selling dengan cara menjual saham yang tidak dimilikinya kepada
investor lainnya. Investor yang melakukan short selling pada akhirnya akan berharap
bahwa saham yang dijualnya terlebih dahulu hargamya akan turun ketika dia
Husni Agdila Ilhami
11180850000040
membelinya kembali. Jelaskan dengan ringkas dan menggunakan teori yang ada
untuk menentukan apakah transaksi short selling sesuai dengan syariah atau tidak!
Transaksi short selling merupakan transaksi yang tidak sesuai dengan syariah
Islam. Bagi para investor yang ingin bermain dalam pasar modal tapi sesuai dengan
syariah Islam, terdapat berbagai produk yang ditawarkan pada pasar modal syariah
untuk para investor. Terdapat perbedaan antara produk yang ditawarkan di pasar
modal syariah dan pasar modal konvensional. Pasar modal syariah tidak memberikan
transaksi yang mengandung spekulasi yaitu short selling.
Menurut Granita (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Aspek
Legalitas Transaksi Efek Short Selling Pada Masa Krisis Keuangan (Studi Kasus:
Penghentian Sementara Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tanggal 8-10 Oktober
2008 Disebabkan Penurunan Harga Secara Tajam Terkait Indikasi Short-Selling)”
short selling adalah tindakan investor yang menjual saham tanpa memiliki saham itu
terlebih dahulu dengan harapan agar saham itu turun lagi,
Model short selling merupakan praktik investasi yang hasilnya menang kalah.
Islam memandang aktivitas bisnis seperti ini sebagai judi karena mengandung
spekulasi. Sistem short selling juga mengandung praktik riba karena pengembalian
pinjaman tidak senilai pada saat meminjamnya. Islam melarang jual beli yang dapat
merusak atau mengganggu stabilitas pasar karena akan mengakibatkan gejolak pasar
yang tidak mencerminkan kondisi perekonomian yang benar di masyarakat.
3. PT XYZ adalah sebuah toko eceran besar baru saja melakukan perubahan sistem
pembayaran tagihan kepada pemasok barang dagangnya. Selama ini pemasok
menaruh barangnya terlebih dahulu (konsinya) di supermarket XYZ. Jika barang
dagang pemasok telah terjual maka 14 hari kemudian PT XYZ akan mentransfer dana
ke pemasok setelah dikurangi komisi penjualan.
Pimpinan baru kemudian menerapkan kebijakan baru yang pada intinya
memperpanjang waktu pembayaran kepada pemasok. Selain itu, proses
pembayarannya juga dipersulit sehingga secara efektif PT XYZ akan membayar
kepada pemasoknya 2 (dua) bulan setelah penjualan. Prinsip yang mendasari
perubahan tersebt adalh mempercepat kas masuk dan memperlambat kas keluar
ssebisa mungkin yang belum dikirimkan ke pemasok diinvestasikan terlebih dahulu
oleh PT XYZ ke investasi jangka pendek untuk memperoleh keuntungan. Bagaimana
pendapat anda atas kebijakan yang diambil oleh PT XYZ apakah sesuai dengan
syariah atau tidak?
Husni Agdila Ilhami
11180850000040
PT XYZ mempunyai dasar atau alasan dalam melakukan perubahan sistem tersebut.
Jika dilihat dari sisi pemasok, apabila pemasok merasa dirugikan maka sistem tersebut
tidaklah efektif, karena pemasok merasa terlalu lama menunggu pembayaran barang
yang telah dijualkan atau diinput selama dua bulan. Tetapi demi mendapat
keuntungan atau pemasukan yang lebih besar, PT XYZ mengambil langkah yang
benar karena untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi
seperti kerugian atau tidak lakunya barang-barang yang dijualkan maka mereka
memilih jalan tersebut untuk menutupi kerugian yang akan terjadi. Jika keputusan
tersebut disetujui oleh kedua belah pihak, maka menurut saya itu sesuai dengan
syariah.
4. Bapak adi memborong mangga yang ada di pohon mangga milik pak Budi sebesar
Rp.500.000 per pohon, tanpa melihat jumlah mangga yang dapat diperoleh. Apakah
menurut anda transaksi tersebut sesuai dengan syariah?
Transaksi tersebut merupakan transaksi gharar, gharar adalah transaksi yang adanya
ketidakjelasan atau ketidakpastian. Karena dalam satu pohon tidak pasti berapa
banyak mangga yang akan berbuah. Dalam kasus ini terjadi gharar dalam hal
kuantitas.
5. Apakah boleh dalam akad musyarakah seorang mitra hanya memberikan modal saja
tanpa bekerja? Jelaskan jawaban anda.
Dilihat dari pengertian akad musyarakah adalah pembiayaan berdasarkan akad
kerjasama antara dua belah pihak untuk masing-masing usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan dana bantuan dan dana akan ditanggung bersama
sesuai dengan perjanjian. Seseorang yang melakukan akad musyarakah hanya
memberikan modal saja, dalam melakukan usahanya bisa dari aqidain (dua orang
yang berakad) atau dari orang lain yang mana semuanya telah diatur untung dan rugi.
6. Bagaimana hukumnya dipandang dari sisi syariah transaksi penukaran 1 lembar uang
pecahan Rp100.000 menjadi 98 lembar pecahan Rp.1000?
Praktik ini dapat dilihat dari dua sudut. Kalau yang dilihat dari praktik penukaran
uang itu (ma'qud 'alaih) adalah uangnya, maka penukaran uang dengan kelebihan
jumlah tertentu jelas haram karena praktik ini terbilang kategori riba. Tetapi kalau
yang dilihat dari praktik penukaran uang ini (ma'qud 'alaih) adalah jasa orang yang
menyediakan jasa, maka praktik penukaran uang dengan kelebihan tertentu mubah
menurut syariat karena praktik ini terbilang kategori ijarah. Sebagian besar orang
menaganggap 2 lembar pecahan Rp.1.000 tersebut merupakan jasa dari si penukar
Husni Agdila Ilhami
11180850000040
uang.