Oleh:
Audreyna Monetta
2017/17059079
BP/NIM : 2017/17059079
Padang, 28 September2020
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
kegiatan observasi serta laporan observasi di Perusahaan Kopi Janji Jiwa
Bukittinggi.
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi aspek mata
kuliah magang untuk semester VII yang terdapat pada program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Dalam pembuatan dan penyusunan
laporan observasi ini penulis tentunya banyak mendapatkan bantuan, motivasi,
arahan, bimbingan, dan nasihat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang tiada henti mendo’akan, memberikan
semangat dan dukungan dalam bentuk apapun.
2. Bapak Dr. Idris, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Jurusan
Manajemen.
4. Ibu Astri Yuza Sari, SE, MM selaku pembimbing dengan bijaksana dan
penuh kesabaran dalam memberikan arahan dan semangat kepada penulis.
5. Bapak Yanu Fati selaku Manager Janji Jiwa Bukittinggi
6. Seluruh karyawan Janji Jiwa Bukittinggi yang telah membantu dan
memberi bimbingan, dukungan, arahan dan semangat kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak memberikan masukan dan
motivasi dalam menyelesaikan laporan ini.
Semoga apa yang telah diberikan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan dan kelengkapan laporan ini.
Audreyna Monetta
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
Latar belakang................................................................................................1
BAB II. PERMASALAHAN............................................................................3
Permasalahan..................................................................................................3
BAB III. KAJIAN TEORI................................................................................4
Pasar dan Pemasaran......................................................................................4
Strategic Marketing........................................................................................4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................8
Profil Perusahaan Kopi Janji Jiwa Bukittinggi...............................................8
Strategi Pemasaran yang Dilakukan Kopi Janji Jiwa Bukittinggi..................9
Persaingan, Hambatan, dan Cara Mengatasinya............................................20
Strategi Perusahaan dalam Menghadapi Covid-19........................................21
BAB V. Kesimpulan dan Saran.......................................................................22
Kesimpulan......................................................................................................22
Saran................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................24
LAMPIRAN.......................................................................................................25
i
DAFTAR GAMBAR
i
BAB I
Pendahuluan
1
tertarik untuk menjadikan Janji Jiwa sebagai tempat kegiatan observasi yang saya
lakukan. Didalam laporan observasi ini akan dibahas berbagai aspek yang
menyokong atau membangun kopi Janji Jiwa dalam berbagai kegiatan, baik dari
profil perusahaan, sampai kepada bagaimana strategi pemasaran dan cara Janji
Jiwa Bukittinggi dalam menghadapi persaingan dengan coffee yang ada di
Bukittinggi seperti Foresthree, Lain Hati, Kopi Go, Parakkoffie, dan lainnya.
2
BAB II
Permasalahan
3
BAB III
Kajian Teori
A. Pasar dan Pemasaran
Pasar secara tradisional adalah tempat fisik dimana pembeli dan penjual
berkumpul untuk membelli dan menjual barang. Para ekonom mendeskripsikan
pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang berinteraksi atas suatu produk
atau kelas produk tertentu (Kotler, 2002).
Pemasaran (Marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan sosial atau memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Menurut American Marketing Association (AMA) defenisi pemasaran adalah
suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan memberi nilai kepada pelanggan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya. Untuk menangani proses tersebut dibutuhkanlah manajemen
pemasaran (marketing management), yaitu seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul (Kotler dan Keller, 2009).
Rencana pemasaran (marketing plan) adalah instrumen sentral untuk
mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha pemasaran. Rencana pemasaran
beroperasi pada dua tingkatan, yaitu rencana pemasaran strategis yang
menjelaskan pasar sasaran dan proposisi nilai yang akan ditawarkan perusahaan
berdasarkan pada analisis peluang pasar terbaik. Dan rencana pemasaran taktis
yang menspesifikasikan taktik pemasaran, termasuk fitur produk, promosi,
penyediaan barang, penetapan harga, saluran penjualan, dan layanannya (Kotler
dan Keller, 2009).
B. Strategic Marketing
Strategi pemasaran terdiri dari analisis, pengembangan strategi, dan
pelaksanaan kegiatan dalam mengembangkan visi tentang pasar yang menarik
bagi organisasi, memilih strategi target pasar, menetapkan tujuan, dan
mengembangkan, menerapkan, dan mengelola pemasaran. Strategi positioning
4
merupakan program yang dirancang untuk memenuhi persyaratan nilai pelanggan
di setiap target pasar. Pemasaran strategis adalah proses pengembangan strategi
yang digerakkan oleh pasar, dengan mempertimbangkan lingkungan bisnis yang
terus berubah dan kebutuhan untuk memberikan nilai pelanggan yang unggul.
Fokus pemasaran strategis adalah pada kinerja organisasi daripada perhatian
utama tentang peningkatan penjualan. Strategi pemasaran berusaha untuk
memberikan nilai pelanggan yang superior dengan menggabungkan strategi bisnis
yang memengaruhi pelanggan menjadi serangkaian tindakan yang didorong pasar
yang terkoordinasi. Pemasaran strategis menghubungkan organisasi dengan
lingkungan dan memandang pemasaran sebagai tanggung jawab seluruh bisnis
daripada fungsi khusus (Cravens dan Piercy, 2009).
Proses analisis, perencanaan, implementasi, dan manajemen strategi
pemasaran merupakan tahapan dari strategi pemasaran. Pasar, segmen, dan nilai
pelanggan mempertimbangkan pasar dan analisis pesaing, segmentasi pasar,
manajemen hubungan pelanggan strategis, dan pembelajaran berkelanjutan
tentang pasar. Market-driven strategy mempelajari strategi penargetan dan
pemosisian pelanggan, strategi hubungan pemasaran, serta strategi produk baru.
Pengembangan market driven strategy terdiri dari rantai nilai merek, penetapan
harga, dan strategi promosi dan penjualan yang dirancang dan dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan nilai pembeli yang ditargetkan (Cravens dan Piercy, 2009).
Pasar, Segmen, dan Nilai Pelanggan Manajemen pemasaran
mengidentifikasi dan mengevaluasi pasar, segmen, dan pelanggan untuk
memandu rancangan strategi baru atau untuk mengubah strategi yang ada.
Analisis dilakukan secara berkala setelah strategi dijalankan untuk mengevaluasi
kinerja strategi dan mengidentifikasi perubahan strategi yang diperlukan (Cravens
dan Piercy, 2009).
Salah satu strategi yang wajib diterapkan oleh perusahaan supaya bisnis
nya lebih maju dan terstruktur adalah menetapkan strategi STP yaitu Segmenting,
Targenting dan positioning. Perusahaan juga haru mengetahui strategi Marketing
Mix yaitu price, place, people, promotion + product, process and physical
evidence.
5
a) Strategi STP
2. Targeting; Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada sebuah
negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk
memberikan respon. Target pasar dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang
berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki
oleh suatu perusahaan.
b) Marketing Mix
6
1. Produk ; Produk harus memberikan nilai kepada pelanggan tetapi tidak harus
berwujud pada saat yang bersamaan. Pada dasarnya, perusahaan akan
memperkenalkan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada.
2. Price/Harga; Penetapan harga harus kompetitif dan harus menghasilkan
keuntungan. Strategi penetapan harga dapat terdiri dari diskon, penawaran,
dan sejenisnya.
3. Place/Tempat; Mengacu pada tempat di mana pelanggan bisa membeli
produk dan bagaimana produk menjangkau tempat tersebut. Tempat bisa
dilakukan melalui saluran yang berbeda, seperti internet, penjualan langsung
grosir dan ecer.
4. Promosi; Mencakup berbagai cara untuk mengkomunikasikan kepada
pelanggan tentang apa yang harus dilakukan perusahaan dalam menawarkan
produknya. Promosi mengkomunikasikan tentang manfaat menggunakan
produk atau layanan tertentu daripada hanya membicarakan fitur-fiturnya.
5. People/Orang; Mengacu pada pelanggan, karyawan, manajemen dan semua
orang yang terlibat di dalamnya. Penting bagi setiap orang untuk menyadari
bahwa reputasi merek suatu perusahaan berada di tangan orang yaitu
konsumen
6. Proses; Mengacu pada metode dan proses menyediakan layanan dan
karenanya penting untuk memiliki pengetahuan menyeluruh tentang apakah
layanan tersebut bermanfaat kepada pelanggan, jika layanan dan produk
disediakan tepat waktu, maka pelanggan akan menghargai sebuah proses
tersebut.
7. Physical Evidence /Fisik; Physical evidence atau bukti fisik merupakan suatu
hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan
menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Bukti fisik adalah
lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan
jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan
untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
7
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Janji Jiwa adalah kedai kopi asli Indonesia milik PT. Luna Boga Narayan
yang didirikan pertama kali oleh Billy Kurniawan selaku Business Owner di ITC
Kuningan Jakarta pada tahun 2018. Nama kedai kopi Janji Jiwa berawal dari
pemilik usaha bisnis minuman ini dulunya memiliki passion di bidang kopi.
Brand ini dikeluarkan sebagai janji dari hati yang terdalam untuk menyajikan kopi
sebagai salah satu passion-nya. Janji Jiwa merupakan kedai kopi yang pada tahun
ini sedang naik daun dan paling pesat pertumbuhannya di Indonesia. Belum genap
dua tahun berdiri, Janji Jiwa sudah memiliki lebih dari 500 gerai yang mayoritas
dijalankan secara waralaba/ franchise (Farid, pada situs https://bixbux.com/kopi-
janji-jiwa/ akses 25 September).
8
Janji jiwa Bukittinggi adalah usaha jenis waralaba atau biasa kita kenal
dengan franchise, merupakan cabang atau jilid ke-580 dari seluruh cabang Janji
Jiwa di Indonesia. Janji jiwa bukittinggi merupakan cabang dari janji jiwa kota
padang, tapi semua urusan termasuk konsep dan semua yang berubah tetap
diinstruksikan dan bergantung dari pusat.
1) Segmenting
a. Dari segi demografis segmentasi dilihat dari usia, pendidikan, ras, jenis
kelamin, pekerjaan, kebangsaan, dan masih banyak lagi. Janji Jiwa berfokus
pada kalangan mahasiswa, pekerja kantoran, yang memiliki usia rata-rata 20
tahun, baik laki-laki ataupun perempuan dan bertempat tinggal di wilayah
Bukittinggi dan sekitarnya.
9
b. Untuk segi psikografis, memperhitungkan aspek psikologis perilaku
konsumen dengan membagi pasar sesuai dengan ciri-ciri kepribadian, gaya
hidup, pendapatan, dan minat konsumen. Janji Jiwa menargetkan kaum
millenial dengan pendapatan menengah keatas dan tentunya penyuka kopi.
2) Targeting
Target pasar Janji Jiwa adalah semua kalangan terutama penyuka kopi.
Secara garis besar sekarang penyuka kopi tidak hanya laki-laki saja dan tidak
hanya bapak-bapak atau orang tua saja, tetapi kalangan perempuan yang rentang
umurnya dari anak remaja sampai dewasa juga menyukai kopi. Dikhususkan
untuk mahasiswa dan anak muda yang membutuhkan tempat untuk nongkrong,
bertemu dengan teman-teman serta sekedar duduk untuk membuat tugas dengan
wifi gratis yang diberikan. Customer yang menurut Ian lihat selaku Manager yang
setiap hari mengamati, lebih suka dengan kopi nya, untuk nongkrong pun harus
ditemani dengan kopi.
Maka dari itu Janji Jiwa menjadikan suasana dan atmosfer di coffee shop
ini terasa nyaman untuk nongkrong, untuk bertemu teman-teman ataupun
membuat tugas mereka, barista dan semua crew Janji Jiwa akan melayani dengan
baik.
3) Positioning
1
Jiwa juga memiliki menu yang khas yaitu toast yang hanya dimiliki oleh Janji
Jiwa. Kedua hal unik tersebut menjadi ciri utama bagi Janji Jiwa dalam
memposisikan produk mereka. Menurut pengamatan yang saya lakukan, janji jiwa
memiliki konsep unik dengan desain vintage modern yang berbau kekinian dan
disukai oleh kalangan millenial.
Janji jiwa juga memiliki jargon yang memberi pesan tersendiri kepada
pelanggannya, yaitu #TemanSejiwa dan #KopiDariHati, yang maksudnya adalah
Janji Jiwa memberikan sebuah kemistri antara crew dengan customer serta
menyajikan produk dengan kualitas dan tampilan yang baik dengan sepenuh hati.
- Marketing Mix
1) Price
1
Gambar 1: Menu Produk dan Harga Janji Jiwa
2) Product
Janji Jiwa memiliki banyak varian kopi panas dan dingin dengan kemasan
dan sajian yang menarik. Ada dua kelompok besar menu di sini, yakni Janji Jiwa
Pure untuk segala racikan kopi dan non-kopi konvensional, serta Janji Enak bagi
serangkaian menu kekinian, baik dari yang berbasis kopi atau tidak.
Menu yang ditawarkan Janji Jiwa diantaranya adalah kopi susu, kopi
pokat, kopi soklat, kopi milo, serta kopi klasik seperti caramel macchiato, vanilla
latte, kopi dolce, americano dan latte yang bisa disajikan dengan keadaan hot atau
dengan menggunakan es. Tidak hanya kopi, Janji Jiwa juga menyediakan varian
tanpa kopi seperti teh dan berbagai macam minuman lainnya sebagai alternatif
lain jika customer tidak menyukai kopi. Varian tanpa kopi tersebut seperti milk
tea, earl grey, susu matcha, pandan seeta soeram series. Janji jiwa juga memiliki
varian hydro coco seperti coco presso dan coco pandan sebagai kerjasama dengan
produk hydro coco. Semua varian yang beragam tersebut disediakan dengan size
Reguler atau Large yang bisa dipilih oleh costumer ketika membeli.
1
Gambar 2 : Kopi dan Toast Janji Jiwa
Janji jiwa juga memiliki makanan khas yang tidak dimiliki oleh coffee
shop lainnya yaitu Toast. Toast merupakan roti panggang yang dibakar
denganproses radiasi termal yang disajikan dengan beberapa varian isi dengan
berbagai macar rasa saus dan mayonais. Toast yang Janji jiwa miliki adalah
seperti crispy chicken mentai, tuna mayo, creamy shroom, choco nougat, spicy
bulgogi, dll. Toast adalah best seller Janji Jiwa setelah es kopi susu dan latte,
penjualannya selalu laris, apalagi setiap ada varian baru, disini juga letak
keunggulan Janji Jiwa, yaitu membuat makanan jenis toast yang berbeda dari
tempat-tempat coffee shop lainnya. Untuk varian makanan lainnya belum ada
keinginan untuk menambah varian, seperti kentang goreng dan semacamnya yang
sudah pasaran dan membosankan di mata masyarakat, Janji Jiwa lebih memilih
untuk menambah varian makanan yang unik yang tidak dimiliki oleh coffee shop
lainnya. Kopi janji jiwa selalu mengedepankan keunikannya supaya customer
tidak bosan.
3) Promotion
1
Gambar 3 : Media Instagram dan Go-food Janji Jiwa Bukittinggi
1
Creative marketing penting bagi perusahaan Janji Jiwa karena harus
bisa mengembangkan bisnis dengan modal yang ada sekarang. Kolaborasi
dengan brand lokal, membuat produk itu lebih baik karena selain menunjukkan
khas kopi Indonesia, tetapi juga mengembangkan produk dalam negri supaya
tidak kalah dengan produk luar.
Kedai kopi dengan konsep grab-and-go saat ini sangat terbantu sekali
dengan kehadiran GrabFood dan GoFood untuk pengiriman online. Ian
mengungkapkan porsinya mencapai 30% dari total pemesanan setiap harinya.
Untuk penjualan melalui go-food, rata-rata terjual 20 kali per hari, untuk shopee
pay dan go-pay bisa mencapai 8-9 kali pembayaran per harinya sementara untuk
pengguna debit kami juga menyediakan untuk semua bank, dengan rata-rata
penggunaan debit 8-10 per harinya.
4) Place
Dengan pertimbangan target pasar dan segmen pasar yang dituju, janji
jiwa menargetkan masyarakat berusia rata-rata 20 tahun dan remaja, mahasiswa,
dan keluarga yang sedang ingin mencicipi kopi. Tempat tersebut sangat strategis
untuk target yang dituju karena kawasan di Jl.Ahmad Yani memang dipenuhi
dengan cafe, coffee shop dan rumah makan. Jadi untuk mencoba kuliner serta jika
butuh tempat nongkrong kawasan tersebut sudah menjadi tempat yang akan dituju
konsumen. Tempat yang diinginkan kalangan millenial ini adalah tempat yang
nyaman untuk nongkrong, hal yang terfikir oleh saya ketika melihat tempat yang
strategis tersebut, akan lebih bagus jika Janji Jiwa Bukittinggi menyediakan spot
untuk live accoustic sebagai hiburan untuk pengunjung yang di fungsikan setiap
weekend dan ketika hari libur.
1
Gambar 4 : Suasana Coffee shop Janji Jiwa Bukittinggi
Tempat yang digunakan berupa sebuah ruko dengan 3 lantai, untuk lantai
1 dan 2 digunakan untuk dine-in bagi customer yang ingin nongkrong atau duduk
di coffee shop, untuk lantai 2 dan 3 dilengkapi dengan wc dan staff room.
Kekurangan yang saya lihat adalah tidak disediakannya mushalla atau tempat
beribadah karena di Bukittinggi masyarakatnya mayoritas muslim , karena hal
tersebut seringkali customer yang ingin duduk nongkrong berlama-lama di tempat
jadi terhalang karena tidak adanya tempat untuk ibadah. Kekurangan lain yang
saya amati adalah tidak cukupnya lahan parkir bagi pengguna motor, untuk
parkiran motor hanya bisa memuat 6-8 motor saja. Berbeda dengan pengguna
mobil yang bisa diparkir di tepi jln. A.Yani yang memang sudah disediakan utuk
parkir mobil. Sebaiknya pihak perusahaan Janji Jiwa menjadikan pembuatan
mushalla dan perluasan lahan parkir motor sebagai inovasi dan pengembangan
untuk perusahaan Janji Jiwa kedepannya.
5) People
1
Manajer dengan karyawan sejalan, hanya dianggap seperti leader di sebuah tim,
yaitu mengatur dan mengawasi seluruh karyawan dengan cara kerjasama tim.
Struktur perusahaan yang diterapkan adalah sistem yang biasa dan tidak
menerapkan sistem komando.
6) Process
Dengan pengalaman yang dilalui owner, menurut Ian Janji Jiwa berhasil
menemukan cara untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dengan harga
yang terjangkau. Adapun jenis biji kopi yang paling utama digunakan oleh Janji
Jiwa berasal dari perkebunan di Sumatera. Kopi yang ditanam di tanah Indonesia
memiliki tingkat keasaman yang pas, dan mampu diproduksi dalam skala masif.
Janji Jiwa Bukittinggi buka setiap hari. Jam operasi Janji Jiwa Bukittinggi
dimulai dari jam 09.00 pagi sampai jam 10.00 malam. Untuk satu jam awal dan
akhir dilakukan persiapan sebelum open order dan kegiatan bersih-bersih. Setiap
hari pada malam hari itu juga semua crew melakukan rapat penutup atau evaluasi
1
sekaligus menghitung pendapatan pada hari itu. Pada perusahaan Janji Jiwa tidak
berlaku surat peringatan dan semacamnya karena semua dilakukan dengan diskusi.
Tidak ada phk karyawan, semua diatur secara musyawarah, cara mengatur antara
manajer dan bawahan tidak terlalu dinampakkan tetapi manajer turun langsung
untuk melakukan kerjasama tim yang tergantung pada karyawan. Jadi sistem
struktur internal perusahaan yang diterapkan tidak terlalu kaku tetapi tetap
menghargai setiap masing-masingnya. Selagi itu adalah hal yang baik, selalu
diseimbangkan supaya lingkungan perusahaan selalu nyaman tidak grogi tanpa
adanya tekanan dan hambatan ketika bekerja yang akan mempengaruhi kinerja
karyawan itu sendiri. Jadi Janji Jiwa menerapkan sistem kekeluargaan dengan
mencapai tujuan dengan sama-sama menjalani hubungan yang baik.
Untuk pembayaran bisa dilakukan tunai dan melalui digital payment yang
diantaranya adalah Debit, Gopay, dan Shopee pay. Janji jiwa belum menggunakan
dana dan ovo dan sejenisnya, menurut saya sebaiknya janji jiwa berusaha
memasukkan digital payment atau dengan cara pembayaran elektronik tersebut
supaya customer lebih dimudahkan untuk transaksi. Karena jaman sekarang
dompet elektronik sangat dibutuhkan karena tidak selalu membawa uang cash.
1
langsung ke atasan, dan setiap bulannya tutup buku. Perhari nya pasti ada
perubahan penurunan atau peningkatan sesuai dengan cuaca dan situasi serta
kondisi lingkungan sosial masyarakat di bukittinggi. Rata-rata per hari bisa
mencapai Rp.5.000.000. Sementara target penjualan yang diinginkan adalah diatas
Rp.10.000.000. Janji Jiwa Bukittinggi pernah mengalami pendapatan yang minus
atau rugi apalagi saat pandemi covid-19 berlangsung. Itu pun juga tanggung jawab
pihak di outlet Bukittinggi ke owner, jika ada salah perhitungan keuangan
biasanya langsung dilakukan evaluasi dan menjelaskan kepada owner. Lalu
permasalahan itu di diskusikan bersama untuk menemukan jalan keluarnya.
Untuk proses dari sisi customer, Janji Jiwa menerapkan konsep grab & go,
yaitu pesan, bayar, dan bawa. Janji jiwa memberikan produk dengan kemasan
yang praktis dengan desain khas Janji Jiwa sehingga mudah bagi customer untuk
membawanya tanpa takut tumpah dan pecah, berbeda dengan coffee shop lain
yang masih memakai gelas kaca atau cangkir untuk menyajikan kopi. Setiap
customer yang ingin memesan maka langsung saja ke counter dan menunggu
pesanan di tempat duduk yang sudah disediakan di depan counter, jika nama
customer dipanggil maka produk sudah selesai dan tinggal dibawa ke tempat yang
diinginkan ataupun dibawa pulang.
Untuk customer yang ingin minum dan makan di tempat, Janji Jiwa
menyediakan cukup banyak spot-spot nyaman untuk duduk. Customer memilih
sendiri tempat yang diinginkan bisa di lantai 1 dan 2, tidak perlu melakukan
reservasi terlebih dahulu karena langsung bisa menempati tempat yang kosong.
Rata-rata customer yang minum dan makan di tempat bisa memakan waktu
selama 1-3 jam bahkan ada yang lebih. Menurut ian, customer paling ramai adalah
pada jam 2-5 sore, lalu ramai lagi saat malam yaitu jam 8-9 malam apalagi saat
weekend atau hari libur
7) Physical Evidence
1
Indonesia selalu sama dan diatur dari pusat. Jika ada perubahan interior atau
perubahan pada produk semua atas perintah dari pusat.
Untuk produk kopi disajikan dengan cup reguler dan large dan dikemas
dengan berbagai macam kemasan yang lucu dan menarik. Sementara untuk toast
cuma diberi pegangan saja supaya toast lebih dinampakkan dengan tujuan
menggugah selera konsumen.
Menurut Ian, hambatan bagi perusahaan Janji Jiwa bisa dibilang tidak
terlalu beresiko, kita tidak tau apa yang customer mau dan inginkan, kita tidak tau
apa mereka cocok dan loyal ke perusahaan, ataupun cuma untuk coba-coba, yang
paling penting Janji Jiwa dan semua pihak yang ada didalamnya melakukan usaha
terbaik untuk memuaskan customer, dan cara mengatasinya Janji Jiwa harus
mengadakan perubahan setiap harinya seiring berjalannya waktu supaya tidak
ketinggalan dengan kopi-kopi lainnya.
2
ini sampai kapanpun, karena awal dari janji jiwa ini adalah kopi susunya , dan
Janji Jiwa akan berusaha terus mempertahankan hal tersebut.
Selama Covid-19 marak dan adanya larangan tertentu, Janji Jiwa belum
pernah ditegur untuk masalah covid-19 karena selalu mematuhi protokol
kesehatan dan mengikuti aturan yang berlaku, yaitu selalu memakai masker, dan
diingatkan selalu mencuci tangan dengan selalu menyediakan hand sanitizer di
dekat kasir dan dipintu masuk, memberi jarak tempat duduk dan antrian orderan
di kasir, menerapkan sistem social distancing dengan cara memberi jarak setiap
customer ketika memasan dan duduk dine-in untuk nongrong. Mengurangi
customer dine-in atau yang mau makan di tempat, sebisanya dimaksimalkan
pemesanan untuk dibawa pulang yaitu delivery atau pemesanan melalui go-food.
2
BAB V
A. Kesimpulan
Janji Jiwa merupakan salah satu market leader coffee shop di area
Bukittinggi bahkan di Indonesia Janji Jiwa memang menjadi salah satu coffee
shop yang unggul. Untuk mempertahankannya Janji Jiwa membangun strategic
marketing untuk perusahaannya dengan beberapa aspek, yaitu :
a)Segmenting Janji Jiwa terdiri dari 3 bagian yaitu dari segi demografis yang
menargetkan kepada kelompok usia 20-an , untuk segi psikografis, Janji Jiwa
memilih kaum muda millenial serta dari sisi behavior yang menargetkan
penyuka kopi.
c)Positioning Janji Jiwa menekankan kepada kualitas kopi yang lebih unggul
daripada coffee shop pesaing serta konsep vintage modern dengan dukungan
jargon andalan milik Janji Jiwa.
2. Begitupula dengan analisis marketig mix yang wajib diterapkan Janji Jiwa
Bukittinggi, antara lain sebagai berikut:
a)Price, Janji Jiwa menetapkan harga yang sedikit lebih mahal dibanding
dengan coffee shop lain dengan kisaran harga Rp.15.000-Rp.35.000 per
satuan produk.
b)Product, Produk yang ditawarkan adalah minuman yaitu Janji Jiwa Pure
untuk semua racikan kopi dan non-kopi dan Jnji Jiwa Enak untuk menu
kekinian. Serta menu makanan khas yaitu Jiwa Toast
d)People, orang yang terlibat adalah Owner, dan Ian sebagai manajer yang
mengatur semua manajemen perusahaan, dengan bantuan 8 orang karyawan
serta customer yang berkunjung.
2
e)Process, janji jiwa memiliki konsep fresh-to-cup yang menyajikan kopi lokal
Indonesia dari segi karyawan memiliki alur sistematis dari mulai recruitment
sampai kepada caramelayani pelanggan dengan baik. Untuk customer konsep
yang diterapkan adalah grab&go, yaitu pesan, bayar dan bawa.
f) Place, janji jiwa memilih tempat strategis yaitu di pusat kota Bukittinggi.
Bertempat di Jl. A. Yani dan memiliki toko 3 lantai.
B. Saran
3. Dari segi promosi, lebih ditingkatkan lagi penggunaan digital payment karena
konsumen sekarang lebih suka membawa dompet digital daripada uang cash, dan
lebih meningkatkan promosi-promosi dengan memanfaatkan berbagai social
media yang ada.
2
DAFTAR PUSTAKA
Cravens, David W and Nigel F. Piercy. 2013. Strategic Marketing. Edisi 10.
Singapore: Mc.Graw Hill.
Elmira, Putu. 2019. “Buka 700 Gerai Dalam Setahun, Janji Jiwa Kantongi Rekor
MURI”. (https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4140819/buka-700-gerai-
dalam-setahun-janji-jiwa-kantongi-rekor-muri) diakses pada tanggal 23
September 2020.
Hafni, Rayni Delya, dkk. 2020. Pandangan Citra Brand Kopi Janji Jiwa di
Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna. 8(1), pp.12-21 .
Iman, Farid Nur. 2019. “Strategi Ekspansi Kopi Janji Jiwa yang Menarik Diulik”.
(https://bixbux.com/kopi-janji-jiwa/) diakses pada tanggal 28 September
2020.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid
1 dan 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wijaya, Hari dan Hani Sirine. 2016. Strategi Marketing Targeting Positioning
serta Strategi Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok Cilacap. Asian Journal
of Innovation and Entrepreneurship. 01(03), pp. 175-190.
2
Lampiran 1 : Log Book Kegiatan Observasi / Jurnal kegiatan Observasi
2
2
2
Lampiran 2 : Nilai dari tempat Magang Observasi
2
Lampiran 3 : Jurnal Pembimbingan Magang Observasi
2
3