Anda di halaman 1dari 15

[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSUS (SLE): KELAINAN AUTOIMUN BAWAAN YANG


LANGKA DAN MEKANISME BIOKIMIAWINYA

EVI ROVIATI

ABSTRAK
Belum banyak orang yang mengenal penyakit lupus atau Systemic Lupus Erithematosus
(SLE), karena memang penyakit langka. Namun akhir-akhir ini ada kecenderungan
peningkatan prevalensi terjadinya kasus lupus ini. Gejala yang paling mudah dikenali
adalah adanya bercak merah di sekitar wajah yang menyerupai kupu-kupu yang
disebut “Butterfly Rush”. Mekanisme biokimiawinya belum banyak diketahui, namun
penyebab pastinya adalah disfungsional sistem imun. Kelainan ini disebabkan adanya
mutasi pada gen-gen yang menentukan permukaan sel limpfosit, sehingga antibodi
menyerang bagian-bagian tubuh sendiri, atau yang disebut dengan autoimun.
berganti-ganti dokter karena diagnosa
yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
PENDAHULUAN penyakit ini sering disebut penyakit
Mungkin kita jarang mendengar seribu wajah, karena gejala yang
nama penyakit ini, Systemic Lupus ditunjukkannya menyerupai gejala
Erythematosus (SLE) atau Lupus. penyakit lain.
Nama penyakit ini kurang populer Seorang ibu, 27 tahun, datang ke
dibandingkan HIV/AIDS ataupun tempat praktek seorang dokter
demam berdarah Dengue, namun beberapa waktu lalu dengan keluhan
akhir-akhir ini jumlah penderita menelan sakit sudah empat hari ini,
penyakit ini mengalami peningkatan. tenggorokan terasa gatal dan sakit
Penderitanya, yang disebut odipus setengah mati, selain itu badan
atau odapus (Orang dengan Lupus) penderita terasa hancur. Radang
mengalami gangguan yang cukup semacam ini sudah dirasakan dua kali
mempengaruhi kualitas hidup bahkan dalam sebulan ini, dan sering sekali
dapat mengancam kelangsungan kena flu.
hidupnya. Selain itu, penyakit lupus Dari pemeriksaan jasmani
ini memiliki gejala yang tidak spesifik, didapatkan keadaan umum dan
sehingga para penderitanya sering kesadaran baik, tekanan darah normal,
nadi normal baik dari jumlah denyut Gejala yang umum ditemukan
maupun isi nadi, fekwensi pernafasan terbagi atas gejala kulit, gejala sistemik
normal, dan suhu sedikit meningkat. dan gejala laboratorium. Gejala kulit
Selain itu didapatkan adanya radang yang ditemukan terutama
pada tenggorokan dan kelainan seperti ditemukannya ruam kupu – kupu
kupu-kupu yang berwarna merah (Butterfly rash) di kedua pipi dan
coklat “Butterfly Rash”, di pipi kedua hidung pada hampir 70% kasus. Selain
dan hidung dan radang amandel. Dari itu biasanya penderita Systemic Lupus
hasil pemeriksaan yang panjang dan Erythematosus akan sangat sensitif
seksama akhirnya ibu tersebut divonis terhadap paparan sinar matahari pagi
menderita penyakit Systemic Lupus yang mengandung sinar ultra violet
Erythethematosus. atau pada pemakaian lampu ultra
Penyakit Systemic Lupus violet. Pada bagian tubuh yang
Erythethematosus adalah suatu terpapar sinar matahari dapat pula
penyakit yang menyerang seluruh timbul ruam kulit berbentuk bundar
organ tubuh mulai dari ujung kaki dan berwarna kemerahan. Selain itu
hingga ujung rambut, yang disebabkan akan timbul sariawan berulang atau
oleh penurunan kekebalan tubuh sariawan kambuhan, yang kadang kala
manusia, dan lebih dikenal penyakit dipandang sepele oleh penderita.
sebagai autoimun. Penyakit ini Gejala sistemik yang timbul akan segera
sebenarnya telah dikenal sejak jaman terjadi bila penderita tidak segera
Yunani kuno oleh Hipokrates, namun diobati dengan baik dan dalam jangka
pengobatan yang tepat belum waktu lama. Gejala sistemik yang mulai
diketahui. Penyakit ini tidak menular, terlihat biasanya dimulai dari radang
tetapi didapatkan hampir seluruh sendi berulang dan berat sehingga
penderita Systemic Lupus sering disalah artikan sebagai penyakit
Erythematosus adalah perempuan Asam Urat atau Rheumatik.
(80%-89%). Dalam penelitian di Mengingat sedikit sekali
Amerika Serikat ditemukan pula bahwa informasi yang beredar di masyarakat
penyakit ini lebih banyak ditemukan mengenai tanda-tanda gejala,
pada ras Asia, Indian Amerika dan penyebab dan pengobatan penyakit
Afrika dibandingkan dengan Ras ini, maka sedikit pula masyarakat yang
Kaukasia. mengenal penyakit ini. Makalah ini
membahas gejala-gejala yang
diketahui ada pada penderita penyakit akan dibahas sedikit saja, karena
lupus. Selain itu, dibahas lebih jauh ternyata para ahli medis dan peneliti
mengenai apa yang terjadi pada setiap pun masih menganggap penyakit ini
organ dan sel-sel yang terkena misterius karena hanya sedikit
penyakit ini. Mengenai penyebab, diketahui sifat-sifatnya saat
pencegahan dan pengobatan hanya menyerang tubuh.
berkepanjangan dan sensitif terhadap
PEMBAHASAN A. Pengertian Lupus sinar matahari.
Systemic Lupus Erythematosus Dikatakan Qimindra, batasan
(SLE) adalah suatu penyakit autoimun penyakit ini adalah penyakit autoimun,
pada jaringan ikat. Autoimun berarti sistemik, kronik, yang ditandai dengan
bahwa sistem imun menyerang berbagai macam antibodi tubuh yang
jaringan tubuh sendiri. Pada SLE ini, membentuk komplek imun, sehingga
sistem imun terutama menyerang inti menimbulkan reaksi peradangan di
sel (Matt, 2003). Menurut dokter seluruh tubuh. Autoimun maksudnya,
umum Rumah Sakit Pertamina tubuh penderita lupus membentuk
Balikpapan (RSPB) dr Fajar Rudy daya tahan tubuh (antibodi) tetapi
Qimindra (2008) , Lupus atau SLE salah arah, dengan merusak organ
berasal dari bahasa latin yang berarti tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi,
anjing hutan. Istilah ini mulai dikenal sel darah dan lain-lain. Padahal
sejak abad ke-10. Sedang eritematosus antibodi seharusnya ditujukan untuk
berarti merah. Ini untuk melawan bakteri atau virus yang masuk
menggambarkan ruam merah pada tubuh. Sedangkan sistemik memiliki
kulit yang menyerupai gigitan anjing arti bahwa penyakit ini menyerang
hutan di sekitar hidung dan pipi. hampir seluruh organ tubuh. Sementara
Sehingga dari sinilah istilah lupus kronis, maksudnya adalah sakit lupus
tetap digunakan untuk penyakit ini bisa berkepanjangan, kadang ada
Systemic Lupus Erythematosus. periode tenang lalu tiba-tiba kambuh
Gejala awalnya sering lagi.
memberikan keluhan rasa nyeri di Penyakit lupus lebih banyak
persendian. Tak hanya itu, seluruh menyerang wanita usia 15-45 tahun
organ pun tubuh terasa sakit bahkan dengan perbandingan mengenai
terjadi kelainan pada kulit, serta tak perempuan antara 10-15 kali lebih
jarang tubuh menjadi lelah sering dari pria. Artinya, penyakit ini
sering mengenai wanita usia produktif dari 11 gejala tersebut, adalah sebagai
tetapi jarang menyerang laki-laki dan berikut:
usia lanjut. Sebetulnya terdapat tiga 1. Ruam kemerahan pada kedua pipi
jenis penyakit lupus, yaitu lupus melalui hidung sehingga seperti ada
diskoid, lupus terinduksi obat dan lupus bentukan kupu-kupu, istilah
sistemik atau SLE ini. kedokterannya Malar
Rash/Butterfly Rash.
B. Gejala Lupus 2. Bercak kemerahan berbentuk bulat
Pada awal perjalanannya, pada bagian kulit yang ditandai
penyakit ini ditandai dengan gejala adanya jaringan parut yang lebih
klinis yang tak spesifik, antara lain tinggi dari permukaan kulit
lemah, kelelahan yang sangat, lesu sekitarnya.
berkepanjangan, panas, demam, mual, 3. Fotosensitive, yaitu timbulnya ruam
nafsu makan menurun, dan berat badan pada kulit oleh karena sengatan
turun. Gejala awal yang tidak khas ini sinar matahari
mirip dengan beberapa penyakit yang 4. Luka di mulut dan lidah seperti
lain. Oleh karena gejala penyakit ini sariawan (oral ulcers).
sangat luas dan tidak khas pada 5. Nyeri pada sendi-sendi. Sendi
awalnya, maka tidak sembarangan berwarna kemerahan dan bengkak.
untuk mengatakan seseorang terkena Gejala ini dijumpai pada 90%
penyakit lupus. Akibat gejalanya mirip odapus.
dengan gejala penyakit lainnya, maka
6. Gejala pada paru-paru dan jantung
lupus dijuluki sebagai penyakit peniru.
berupa selaput pembungkusnya
Julukan lainnya adalah si penyakit
terisi cairan.
seribu wajah. Karena itu, biasanya
7. Gangguan pada ginjal yaitu
pasien melakukan shopping doctor
terdapatnya protein di dalam urine.
(berpindah-pindah dokter) sebelum
8. Gangguan pada otak/sistem saraf
diagnosis penyakitnya dapat
mulai dari depresi, kejang, stroke,
ditegakkan.
dan lain-lain.
Menurut American College Of
9. Kelainan pada sistem darah di mana
Rheumatology 1997, yang
jumlah sel darah putih dan
dikutip Qiminta, diagnosis SLE
trombosit berkurang. Dan biasanya
harus memenuhi 4 dari 11 kriteria yang
terjadi juga anemia
ditetapkan. Adapun penjelasan singkat
10. Tes ANA (antinuclear Antibody) C. Kerusakan Organ Akibat SLE dan
positif Diagnosisnya
11. Gangguan sistem kekebalan tubuh. SLE menyebabkan peradangan
Gejala awal penyakit lupus pada jaringan dan masalah pembuluh darah
ibu yang memeriksakan dirinya pada yang parah di hampir semua bagian
seorang dokter yang diceritakan di tubuh, terutama menyerang organ
depan telah memenuhi sebagian dari ginjal. Jaringan yang ada pada ginjal,
gejala penyakit lupus. Dari termasuk pembuluh darah dan
pemeriksaan jasmani didapatkan membran yang mengelilinginya
keadaan umum dan kesadaran baik, mengalami pembengkakan dan
tekanan darah normal, nadi normal menyimpan bahan kimia yang
baik dari jumlah denyut maupun isi diproduksi oleh tubuh yang seharusnya
nadi, fekwensi pernafasan normal, dan dikeluarkan oleh ginjal. Hal ini
suhu sedikit meningkat. Selain itu menyebabkan ginjal tidak dapat
didapatkan adanya radang pada berfungsi sebagaimana mestinya.
tenggorokan dan kelainan seperti kupu- Penderita biasanya tidak menyadari
kupu yang berwarna merah coklat adanya gangguan pada ginjalnya,
“Butterfly Rash”, di pipi kedua dan hingga kerusakannya menjadi parah,
hidung dan radang amandel. bahkan mungkin baru disadari setelah
Gejala klinis penyakit lupus ini, ginjal mengalami kegagalan.
menurut Qimindra, sangat luas dan
tergantung bagian tubuh mana yang
terkena. Mulai dari yang ringan berupa
bintik-bintik merah di kulit yang terasa
gatal dan sakit, kerontokan tambut,
sensitifitas terhadap cahaya terutama
sinar matahari, serta nyeri sendi
sampai yang berat karena menyerang
organ tubuh yang vital seperti otak,
jantung, paru-paru dan ginjal.
Peradangan pada penderita SLE
juga dapat terjadi pada selaput dalam,
selaput luar dan otot jantung. Jantung
dapat terpengaruh meskipun tidak

pernak mengalami gejala gangguan


jantung. Masalah yang paling umum
adalah terjadi pembengkakan pada
endokardium dan katup jantung. SLE
juga menyebabkan peradangan dan
kerusakan kulit berupa ruam merah
terutama di bagian pipi dan hidung.
Selain itu
Gambar 1. Peradangan pada sendi dan otot
otot juga
tidak luput
Hampir seluruh penderita SLE dari serangan SLE. Biasanya penderita
mengalami rasa sakit dan peradangan mengeluhkan rasa sakit dan
sendi. SLE dapat melemahnya otot-otot atau jaringan
mempengaruhi semua jenis sendi, otot mengalami pembengkakan. Pada
namun yang paling umum adalah stadium lanjut, SLE dapat
tangan, pergelangan tangan dan menyebabkan kematian tulang yang
lutut. Terkadang sendisendi disebut dengan osteonekrosis. Hal ini
mengalami pembengkakan. dapat menyebabkan cacat yang serius.
SLE dapat menyerang sistem penyakit dalam yang khusus menangani
syaraf dengan gejala sakit kepala, pegobatan penyakit
pembuluh darah di kepala yang tidak Systemic Lupus Erythematosus.
normal dan organic brain syndrome, Pada kasus penyakit lanjut,

yaitu masalah yang serius pada memori, sering didapatkan adanya cairan di

konsentrasi dan emosi serta halusinasi. rongga paru atau di rongga jantung

Selain itu, serangan pada paru-paru dan yang menyebabkan penderita sesak

darah juga biasanya terjadi. Masalah nafas. Gejala ini mirip dengan penyakit

pada jantung dapat berupa peradangan, jantung kronis atau penyakit paru

perdarahan, penggumpalan darah pada kronis, sehingga menyebabkan salah

arteri, kontraksi pembuluh darah dan diagnosa dan berakhir dengan

pembengkakan paru-paru. Sedangkan kematian. Kebocoran ginjal akan

penurunan jumlah sel darah merah dan segera terjadi bila penyakit ini tidak

sel darah putih sehingga menyebabkan diobati dengan tepat, dan ditandai

anemia. dengan meningkatnya kadar albumin

Untuk memastikan adanya pada pemeriksaan air seni serta

penyakit Systemic Lupus Erythematosus bengkak-bengkak di seluruh tubuh.


Organ lain yang juga diserang adalah
dibutuhkan pemeriksaan laboratorium
sistem saraf penderita sehingga
khusus yang disebut
berakibatkan penderita merasa
sebagai
kesemutan dan dapat mengalami
Antinuclear Antibody (ANA) dan Anti
kelumpuhan.
Double Stranded DNA. Test ANA akan
Pemeriksaan laboratorium
meningkat pada penderita Rheumatoid
menunjukkan adanya
dan Systemic Lupus Erythematosus,
peningkatan kadar ANA, Anti Double
sedangkan pemeriksaan anti body Anti
Stranded DNA, disertai dengan
Double Stranded DNA sangat spesifik
bagi penderita Systemic Lupus kurangnya sel darah merah (anemia),

Erythematosus. Ternyata hasilnya dari menurunnya jumlah sel darah putih,

Ibu K positif dengan tinggi yang dan menurunnya sel pembeku darah.

memastikan ibu K menderita penyakit Selain itu sering didapatkan

Systemic Lupus Erythematosus, dan adanya test syphilis palsu akibat

untuk pengobatan secara intensif, penurunan kekebalan tubuh, walaupun

pasien tersebut dirujukkan ke ahli yang bersangkutan tidak menderita


penyakit syphilis dan menyebabkan
salah pengobatan bila sang dokter
kurang teliti. Penyakit ini akan lebih penyakit ini timbul dan hilang silih
mudah diobati bila segera ditemukan berganti.
pada stadium dini, diobati dengan tepat Pada penderita lupus, sistem
dan meminum obat secara teratur. imun tubuh memproduksi antibodi
Kasus di atas merupakan bukti bahwa yang melawan tubuhnya sendiri,
dalam waktu dua bulan dengan minum terutama protein yang terdapat di
obat teratur sesuai resep dokter, nukleus. SLE juga dipicu oleh faktor
penderita saat ini sudah dalam keadaan lingkungan yang tidak diketahui
terkontrol, test-test darah sudah (mungkin termasuk virus) pada
negatif, ruam ruam merah di kulit orangorang yang memiliki kombinasi
menghilang namun tetap penderita gengen tertentu dalam sistem imunnya.
harus tetap minum obat sesuai resep
dokter.

D. Penyebab dan Mekanisme


Penyakit SLE
Para dokter dan peneliti belum
dapat mengetahui secara pasti apa yang
menyebabkan penyakit ini.
Hereditas memegang peranan yang
cukup besar, karena jika kita memiliki
kerabat yang menderita SLE
ada potensi pada tubuh kita
untuk menderita SLE. Namun faktor
gen ini bukan satu-satunya penyebab,
karena sepertinya timbulnya penyakit
ini dipicu dengan cara yang belum
diketahui. Beberapa pemicu yang
banyak diajukan oleh peneliti sebagai
pemicu SLE diantaranya adalah infeksi
virus, stress, diet, toksin, termasuk
beberapa jenis obat-obatan yang
diresepkan dokter. Pemicu-pemicu ini,
sedikit dapat menjelaskan mengapa
Gambar 2. Terbentuknya kompleks imun pada peredaran darah penderita SLE
variasi genetik dalam komponen imun
Semua komponen kunci dalam sistem yang berbeda, pada beberapa
sistem imun terlibat dalam mekanisme orang sistem imun menyerang protein
yang melandasi terjadinya SLE. Dan yang berhubungan dengan inti sel dan
SLE adalah prototipe penyakit membentuk antibodi untuk
autoimun. Sistem imun seharusnya menyerang mereka. Akhirnya,
memiliki keseimbangan (homeostasis) kompleks antibodi ini merusak
agar dapat cukup sensitif terhadap pembuluh darah di area kritis tubuh,
infeksi dan dapat mengenali tubuh seperti glomerulus pada ginjal, dan
sendiri sehingga tidak terlalu sensitif menyebabkan SLE.
dan menyerang tubuh sendiri. Mekanisme pertama yang
Beberapa faktor lingkungan yang dicurigai sebagai penyebab SLE adalah
menjadi pemicu munculnya SLE faktor genetis. Beberapa gen yang
diantaranya adalah sinar ultraviolet, paling penting dalam kejadian SLE
obat-obatan dan virus, yaitu adalah yang terdapat
EpsteinBarr Virus (EBV). Stimuli ini pada Major
menyebabkan kerusakan sel dan Histocompatibility Complex (MHC).
menyebabkan DNA, histon dan protein Gen-gen ini berhubungan dengan
lain terutama bagian-bagian yang ada respons imun pada sel limfosit T, sel B,
di dalam inti sel terekspos. Karena
makrofag dan sel dendritik, karena diduga memiliki peran dalam insiden mengkode
peptida pada molekul lupus diantaranya terdapat pada tabel reseptor di permukaan
sel (Rahman & 1 berikut ini. Isenberg, 2008). Beberapa gen yang

Tabel 1. Lokasi gen yang diduga berkaitan dengan insiden SLE

Gambar 3. Struktur glikoprotein pada permukaan membran sel (limfosit)


Akar penyebab lupus adalah Hal inilah yang menyebabkan
disfungsional sistem imun. Pada orang gejalagejala seperti peradangan kulit
sehat, sel-sel limfositnya memiliki dan sendi, kelelahan yang ekstrim,
permukaan yang tertutup molekul kerusakan ginjal dan seterusnya.
glikoform dan protein komplemen mengikat DNA utas ganda yang berasal
yang akan membentuk struktur dari tubuh sendiri. Reaksi ini adalah
glikoprotein (gambar 3). Pada reaksi autoimun, dan pentingnya
penderita SLE, sel-sel ini kehilangan antibodi anti Double-Stranded DNA
struktur glikoprotein tertentu, (anti DS-DNA) ini telah diteliti dan
sehingga bentuk permukaan sel terdapat pada 70% pasien lupus.
menjadi berbeda dibandingkan dengan Antibodi ini juga yang menyebakan
sel-sel sehat yang mengakibatkan selsel kerusakan jaringan-jaringan tubug lain,
imun melakukan kesalahan dengan terutama karena sifatnya yang
menganggap sel-sel tubuhnya sendiri menyerang inti sel. Selain itu
sebagai musuh dan melakukan ditemukan pula antibodi lain yang
penyerangan terhadapnya (gambar 4). mengikat protein-protein yang

Gambar 4. Sel yang sehat (kiri) dan sel yang kehilangan glikoprotein tertentu pada
permukaan selnya (kanan).
Tabel 2. Antigen yang membentuk autoantibodi pada penderita SLE
Organ yang paling banyak adalah ginjal dan kulit. Pada ginjal terpengaruh
pada penderita SLE penderita lupus terdapat antibodi yang
berhubungan dengan inti sel seperti SLE berbahaya bagi bayi yang
yang terlihat pada tabel 2 berikut ini. dikandung ibu yang menderita SLE.
Kehadiran antibodi anti-Ro dan anti-La Selain itu juga, kedua antigen ini
menyebabkan komplikasi jantung fetus bertanggunng jawab pada gejala SLE
pada ibu hamil. Ini yang menyebabkan yang berupa lesi kulit.

Autoantibodi dapat terjadi pada sel yang membawa antigen (antigen


seseorang yang sehat dengan tidak presenting cel-APC), memiliki molekul
membahayakan dan justru memegang major histocmpatibility complex (MHC)
peranan dan memproteksi yang mengikat antigen, berikatan
tubuh. dengan Sel T pada reseptor sel-T (TCR)
Namun autoantibodi pada SLE tidaklah (Gambar 5). Hal ini menstimulasi
sama dan menyebabkan kerusakan interaksi antara B7 dan CD28 yang
jaringan. Proses terbentuknya antibodi mengakibatkan pelepasan sitokin, sel B
Ig-G berafinitas tinggi yang mengikat help dan peradangan atau
DS-DNA dengan sangat kuat penghambatan interaksi antara B7
disebabkan oleh antigen. Permukaan dengan CTLA yang menekan aktivasi.
untuk pengembangan pengobatan
Pada penderta lupus, sel B lupus dengan mencari molekul
berperan sebagai sel yang memiliki yang menghambat interaksi kedua
antigen, berikatan dengan sel T sel tersebut.
pada situs CD 40. Sel T dan sel B
saling mempengaruhi, sel T
menghasilkan TNF-α, interferon-γ
dan interleukin-10 yang
menstimulasi sel B untuk
menghasilkan antibodi terhadap
antigen yang terikat tersebut
(Gambar 6). Mekanisme ini
diketahui dan membuka peluang

Gambar 5. Interaksi antara sel T dan sel yang memiliki antigen


pemicu dari
lingkungan,
sehingga
mengakibatkan
pemusnahan
sel sejenis oleh
produksi
antibodi.
pada
Gambar 6. Interaksi antara sel T dan sel B
peyebabnya. Misalnya pemberian
Pada proses apoptosis
obat-obatan antiinflamasi, antimalaria
yang normal, sel yang
dan immunosupressant. Kini, sudah
rusak
ada obat yang dapat digunakan untuk
mengeluarkan/mengekspos
membantu meringankan serangan
antigen untuk dikenali oleh
SLE yang disebut Lymphostat-B, yang
antibodi, yang selama ini
berfungsi menghambat protein yang

Gambar 7. Mekanisme komunikasi antar komponen sistem antibodi dalam kasus SLE

Jalur-jalur ini membuka peluang dokter pada penderita SLE biasanya untuk
tritmen pengobatan pada dengan pemberian obat-obatan yang penderita lupus.
Selama ini, tritmen hanya mengurangi gejalanya saja, tidak
terkubur/tertutup oleh menstimulasi limfosit B (BLyS= B
kepingan-kepingan sel penutup lymphocyte stimulator). Limfosit B
antigen. Pada penderita lupus hal ini adalah sel yang berkembang menjadi
terjadi secara tidak normal pada sel sel plasma yang memproduksi
sehat yang yang distimulasi oleh faktor antibodi. Jadi dapat memulihkan
aktivitas autoimun menjadi normal, plasma yang memproduksi antibodi.
kemudian menghambat aktivitas Berkurangnya produksi antibodi
protein tersebut sehingga limfosit B menyebabkan aktivitas penyakit
tidak bisa berkembang menjadi sel lupus mudah dikontrol.
penyakit ini dan mengurangi
tingkat keparahannya.
PENUTUP
Saat ini, ada sekitar 5 juta
Qimindra, FR. 2008. Lupus, penyakit
pasien lupus di seluruh dunia dan seribu wajah. Artikel, diunduh
setiap tahun ditemukan lebih dari pada tanggal 1 Desember 2008
dari situs:
100.000 pasien baru, baik usia
http://konsultasikesehatan.net
anak, dewasa, laki-laki, dan /index.php/2008/03/25/lupuss
i-penyakit-seribu-wajah/
perempuan.
Bagi yang belum
Rahman, Anisur and David A. Isenberg.
terdiagnosis penyakit lupus ini, 2008, Systemic Lupus
Erythematosus. Review
cara pencegahan adalah dengan Article: Mechanism of Disease.
mengikuti gaya hidup sehat, The New England Journal of
Medicine. Volume 358:929-
DAFTAR PUSTAKA

Christopher-Stine, L. 2006. Systemic www.diseaseeducation.com/dis


Lupus Erythematosus. eases/Lupus.php
A.D.A.M. Medical Encyclopedia.
Departement of Medicine, John Matt.
2003. Systemic lupus
Hopkins University, Baltimore. erythematosus. A Patien’s
Giude to Systemic lupus
Disease Education Sites. 2006. If You erythematosus. Diunduh pada Suffer From
Lupus Science Has tanggal 1 Desember 2008 dari Uncovered Real Hope so
You situs:
Can Reclaim Your Health Now. http://www.eorthopod.com/pu
Disease education article. blic/patient_education/6590/sy
Diunduh pada tanggal 1 stemic_lupus_erythematosus.ht
Desember 2008 dari situs : ml
mengkonsumsi makanan yang 939. February 28, 2008.
Downloaded from
cukup gizi dan berolahraga. Pun
www.nejm.org by EVI ROVIATI
pada penderita SLE yang berada on December 17, 2008
pada tahap belum parah, dengan
menghindari faktor pencetus dan
bergaya hidup sehat, dapat Sierra, X. 2008. The History of Lupus
Erithematosus.
mengurangi frekuensi kambuhnya Terrassa, Barcelona Spain.
Diunduh pada tanggal 1
Desember 2008 dari situs:
www.chez.com/sfhd/ecrits/hist
le1.htm

Wikipedia, the Free


Encyclopedia. 2008.
Systemic Lupus
Erythematosus. Diunduh pada
tanggal 1 Desember 2008 dari
situs
http://en.wikipedia.org/wiki/S
ystemic_lupus_erythematosus

Anda mungkin juga menyukai