PENDAHULUAN
kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia
terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah
ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira
mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi Bercak-
bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan,
rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini
tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ
bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau
Lupus.
Perkembangan penyakit lupus meningkat tajam di Indonesia. Menurut
hasil penelitian Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ), pada tahun 2009 saja, di RS
Hasan Sadikin Bandung sudah terdapat 350 orang yang terkena SLE (systemic
lupus erythematosus). Hal ini disebabkan oleh manifestasi penyakit yang sering
penderita SLE.
SLE dan keluarganya tentang informasi, pendidikan, dan dukungan yang terkait
tepat dan benar. Pengobatan pada penderita SLE ditujukan untuk mengatasi
gejala dan induksi remisi serta mempertahankan remisi selama mungkin pada
individu.
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
sistem kekabalan tubuh (imun) malah menyerang sel-sel, jaringan dan organ
sehat tubuh itu sendiri yang terjadi terus menerus sehingga menimbulkan
peradangan kronis. Dengan kata lain Penyakit lupus diartikan sebagai penyakit
pertahanan tubuh (sistem imun). Pada penderita SLE organ dan sel mengalami
imun, yang menimbulkan peradangan dan bisa menyerang berbagai sistem organ
mungkin akut dan fulminanatau kronik, terdapat remisi dan eksaserbasi disertai
tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai
sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem
kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata,
Sistem imun normal akan melindungi kita dari serangan penyakit yang
diakibatkan kuman, virus, dan lain-lain dari luar tubuh kita. Tetapi pada
misalnya: kulit yang akan berwarna kemerahan atau erythema, lalu juga sendi,
hampir seluruh bagian tubuh kita. Jika Lupus hanya mengenai kulit saja,
sedangkan organ lain tidak terkena, maka disebut LUPUS KULIT (lupus
2.2 Etiologi
Setelah diteliti penyebab lupus karena faktor keturunan dan lingkungan. Penyakit
ini justru diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun. Namun begitu, ada
juga pria yang mengalaminya. Ahli menduga penyakit ini berhubungan dengan
hormon estrogen.
1. Infeksi
3. Sinar ultraviolet
5. Obat-obatan tertentu
6. Hormon
7. Pemanis buatan
maupun saudara kandung yang telah maupun akan menderita lupus, statistik
menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% anak dari penderita lupus yang menderita
penyakit ini.
Namun, kini disimpulkan para ahli bahwa penyebab dari penyakit Lupus
hanya 5-10% pasien Lupus yang diturunkan dalam keluarga. Sebagian besar
(90%) pasien Lupus tidak mempunyai saudara ataupun orangtua yang juga
sakitLupus.
diderita oleh pria. Lupus bisa menyerang usia berapapun, baik pada pria maupun
sindroma mirip lupus, yang akan menghilang bila pemakaian obat dihentikan.
Gejala awal yang biasanya muncul pada penderita penyakit ini adalah
adanya kelainan kulit, berupa kemerahan disekitar hidung dan pipi. Bercak-
bercak merah di bagian wajah dan lengan panas dan rasa telah berkepanjangan,
rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini
tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ
bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau
1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan
pencernaan.
demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif,
3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip
bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah
terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh
mengalami kerusakan.
malar)
ruam kulit.
1) anemia hemolitik,
1) Pleuritis,
2) Perikarditis
1) Konvulsi / kejang,
2) Psikosis
10. Ulser Mulut, Termasuk ulkus oral dan nasofaring yang dapat ditemukan
1) Sel LE+
1) Demam
2) Lelah
5) Ruam kulit
6) Ruam kupu-kupu
13) kejang
14) psikosa.
3) Gangguan menelan
4) Bercak kulit
8) Luka di mulut
9) Kerontokan rambut
Secara umum sampai saat ini ada tiga macam bentuk Lupus. Berikut
penjelasannya :
1. Discoid Lupus
Ini bisa dikatakan jenis lupus yang ringan. Yang terkena ataupun
terserang hanya pada bagian kulit. Ciri umumnya adalah kulit yang memerah
merah, bercak-bercak ini secara umum tidak menimbulkan rasa sakit dan rasa
gatal. Bercak merah lebih sering terdapat di daerah kepala dan wajah,
Untuk lupus jenis SLE adalah adanya bagian bagian lain selain kulit
seperti kupu-kupu.
2) Bercak kemerahan yang hanya terdapat pada bagian tertentu atau tidak
5) Dua atau lebih pembengkakan sendi-sendi yang lunak pada kaki dan tangan.
tekanan darah tinggi dan bahkan gagal ginjal. Dengan kegagalan ginjal,
8) Adanya gangguan psikosis karena iritasi otak berat. Kerusakan pada syaraf-
syaraf dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan dan kelemahan dari bagian-
bagian tubuh seperti kaki dan tangan. Keterlibatan otak tesebut disebut
cerebritis.
10) Kelainan jumlah sel-sel darah putih atau darah merah pada tubuh. Beberapa
atas ekspose pada udara dingin, menyebabkan pucat, perubahan warna kebiru-
11) Immunologic Disorder. Memiliki hasil berbagai tes imun yang tidak normal
anticoagulant.
12) SLE biasanya lebih parah dibandingkan dengan diskoid. Tipe lupus ini dapat
tidak terbatas pada gangguan kulit dan sendi, tetapi juga pada organ yang lain
seperti sendi, paru-paru, ginjal, darah ataupun organ atau jaringan lain yang
terkena. SLE pada sebagian orang dapat memasuki masa dimana gejalanya
tidak aktif (remisi) dan pada saat yang lain penyakit ini dapat menjadi aktif
(flare).
diketahui dan diobati dengan benar karena cukup banyak dokter yang tidak
mengetahui atau kurang waspada tentang gejala penyakit lupus dan dampak
secara dini dan mengobati penyakit lupus dengan tepat tercermin dari pendeknya
maju, yang 80 %.
kekebalan tubuh), serta menekan daya tahan tubuh berlebihan, dengan pemberian
obat demam dan penghilang rasa sakit. Hanya saja, untuk terapi yang dilakukan
dengan catatan penderita rajin memeriksakan diri. Bahkan tak jarang, terkadang
menyerang organ vital tubuh lainnya. Oleh karena itu, untuk melakukan upaya
Indonesia, baik oleh pemerintah maupun semua pihak yang terkait dengan
pelayanan kesehatan.
Pasien juga harus diberi penyuluhan tentang apa itu lupus, apa bahayanya
dan bagaimana gejalanya agar pasien bisa turut berperan aktif dalam upaya
dampak buruk penyakit lupus terhadap kesehatan. Masalah lupus tidak hanya
psikologi dan sosial yang cukup berat untuk pasien maupun keluarganya.
diperlukan. Masyarakat harus secara intensif diberi penyuluhan tentang apa itu
lupus, gejala yang ditimbulkan, dampak yang ditimbulkan,serta bagaimana cara
karena, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab “penyebab” bahwa faktor
lingkungan.
menemukan obat-obat penyakit lupus yang baru, yang aman dan efektif,
bahaya dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh penyakit ini.
1. Menghindari stress
teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh dokter (yang biasanya diminum
seumur hidup), odipus akan dapat hidup layaknya orang normal, (Anonim, 2009).
Dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan, mengingat keluarga adalah
orang yang paling dekat dan yang selalu berinteraksi dengan odipus. Dukungan
(social support) dalam teori ilmu psikologi merupakan salah satu media bertahan
1. Tipe Lupus.
atau cairan. Untuk Lupus ringan, digunakan dalam bentuk tablet dosis
atau suntikan dosis tinggi. Bila kondisi teratasi maka penggunaan dosis
baru untuk lupus. Salah satu obat baru adalah LymphoStat-B, bekerja
stimulator). Limfosit B adalah sel yang berkembang menjadi sel plasma yang
lupus mudah dikontrol. Obat baru ini telah mendapat persetujuan FDA,
melalui jalur cepat, karena dianggap amat potensial sebagai obat penyakit
SLE. Uji klinik telah membuktikan manfaat dan keamanan obat ini untuk
aktivitas auto imun kembali ke normal. Pada uji klinik tersebut juga dijumpai
TINJAUAN KASUS