Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alfero Franscuber

NIM : A2241002

Kelas : 1A(EBPC)

Apa yang saya pahami setelah menderkan podcast tersebut? yang saya pahami Ketika

mendengarkan podcast Diskusi Psikologi yang berjudul “Active Listening” adalah active

listening tidak hanya mendengarkan saja tapi aktif bertanya sesuai konteks yang diceritakan.

Seperti berusaha menggali lebih dalam apa yang diceritakan. Tidak hanya aktif bertanya kita

sebagai pendengar juga harus memberikan respon yang sesuai dengan konteks. Jika tujuan

pencerita ingin mendapatkan solusi kita dapat memberikan saran-saran.

Tentunya menjadi pendengar kita memerlukan niat, dan jika kasus yang diceritkan berat

seperti kekerasan, kita sebagai pendengar tentu membutuhkan effort lebih dan harus lebih

sabar Ketika mendengarkan. Effort-effort yang kita keluarkan itu bisa melatih rasa empati

kita. Mendengar tidak hanya sebatas mendengarkan orang lain tapi juga menangkap makna

apa yang disampaikan orang tersebut.

Berdasarkan pengalaman buruk pencerita yang menderita MDD (Major deppresive disoster).

Pencerita tidak mendapatkan respon yang baik Ketika bercerita, dia merasa tidak berharga

Ketika pendengar langsung menjudge dia “ngapain lo depresi”. Dan akhirnya memutuskan

untuk ganti topik. Sedangkan ekspetasi pencerita setidaknya ada sedikit perhatian dengan

empati.

Ada 4 komponen di active listening yaitu empati,acceptence,congruence dan concreteness.

Dan ada Teknik-teknik untuk memulai active listening


1. Usahakan menggunakan yang gesture yang nyaman seperti tidak face to face agar

pencerita merasa nyaman

2. Probing atau menggali lebih dalam informasi-informasi dari pencerita,agar pencerita

tau kalua kita mau tau lebih jauh

3. Memberi respon atau melakukan konfirmasi kalua apa yang kita tangkap sudah benar

agar bisa merangkum cerita

4. Menawarkan solusi jika pencerita ingin solusi

Saya rasa ada perbedaan diantara Active Listening dari perspektif komunikasi dengan Active

Listening dari perspektif psikologi tapi keduanya memiliki point yang sama yaitu

mendengarkan secara aktif yang mengarahkan seluruh perhatian kepada lawan bicara serta

tidak menjudge duluan. Dari perspektif psikologi itu lebih cenderung ke perasaan atau

mental. Seperti menanyakan kepada pendengar “apakah mental capacity nya cukup atau

tidak?” agar untuk meminimalisir mendapat respon yang tidak sesuai.

Yang saya pernah lakukan terkait konteks Active Listening adalah Ketika teman saya

bercerita tentang masalah yang dia alami. Tapi saya hanya mendengarkan saja tanpa

memberikan solusi sama sekali sebab berdasarkan ceritanya dia tidak memerlukan solusi tapi

membutuhkan perhatian atau empati

Anda mungkin juga menyukai