Anda di halaman 1dari 5

KLASIFIKASI BUNYI BAHASA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

LISDIANINGSIH (2003010075)
DAMAYANTY EGESFO SIALLAGAN (2003010032)
ANGELIKA STEFANI BR SINULINGGA (2003010010)
SONYA JULIANTI SIAHAAN (2003010072)
SILVIA ARIYANI (2003010002)
ENGGY OKTAVYANI (2003010037)
RENA FITRIANI (2003100086)
REZA NOPITRI (2003010087)
SITI NURAINUN (2003010034)
PEMBAHASAN

01 CIRI-CIRI PENYIMAK 02 DAYA DUGA SIMAK


1. CIRI-CIRI PENYIMAK
Dari hasil pengamatan penulis, paling sedikit ada lima belas ciri penyimak ideal. Berikut ini akan disajikan ciri-ciri tersebut beserta penjelasannya.

1. Siap fisik dan mental : penyimak yang baik adaalah penyimak yang benar-benar bersiap untuk menyimak. Fisiknya segar, sehat, atau dalam kondisi prima. Mentalnya stabil, pikirannya jernih.

2. Berkosentrasi : penyimak yang baik adalah penyimak yang dapat memusatkan perhatiannya kepada bahan simakan . Yang bersangkutan harus dapat menyingkirkan hal-hal lain selain materi simakan.

3. Bermotivasi : penyimak yang baik selalu mempunyai motivasi yang kuat dalam menyimak. Yang bersangkutan mungkin mempunyai tujuan menambah pengetahuan, mau belajar tentang sesuatu mau menguji
tentang sesuatu dan sebagainya. Hal itulah yang dijadikannya sebagai motivasi atau, pemacu, pendorong, penggerak, dalam menyimak.

4. Objektif : penyimak yang baik adalah penyimak yang berprasangka tidak berat sebelah. Yang bersangkutan bukan melihat siapa yang berbicara tetapi apa yang dikatakannya. Bila yang dikatakan itu memang benar, ia
terima, bila salah, ia menolak siapapun yang mengatakannya.

5. Menyeluruh : penyimak yang baik ialah penyimak yang menyimak bahan simakan secara lengkap, utuh atau menyeluruh. Ia tidak menyimak meloncat-loncat ataupun terputus-putus, atau hanya menyimak yang
disenangi saja.

6. Menghargai pembicara : ia tidak menganggap enteng, menyepelekan apa yang disampaikan oleh si pembicara.

7. Selektif : harus memilih bagian-bagian penting dari bahan simakan yang perlu diperhatikan dan diingat.

8. Sungguh-sungguh : ia tidak akan berpura-pura menyimak tetapi hatinya atau fikirannya ketempat lain.

9. Tak mudah terganggu : ia tidak mudah terganggu oleh hal-hal lain diluar bahan simakan.

10. Cepat menyesuaikan diri : ia cepat menghayati dan menyesuaikan diri dengan inti pembicaraan, dan gaya bicara.

11. Kenal arah pembicaraan : penyimak sudah dapat menduga ke arah mana pembicaraan berlangsung dan barangkali sudah tahu apa isi pembicaraan.

12. Kontak dengan pembicara : penyimak selalu mengadakan kontak dengan pembicara.

13. Merangkum : yang selalu dapat menangkap sebagian besar isi bahan simakan.

14. Menilai : penyimak selalu menilai, mengkaji, atau menelaah isi bahan simakannya.

15. Merespon : penyimak akan merespon isi pembicaraannya itu seperti setuju atau tidak setuju.
2. DAYA DUGA SIMAK
Ada kalanya seseorang ingin pula menilai, mengetahui, dan mendapatkan gambaran kemampuan menyimaknya. Tentang hal
itu dia tidak ingin dicampuri atau diketahui orang lain. keinginan seperti itu dapat dipenuhi melalui checking up on my listening,
yang disebut secara bebas menjadi duga daya simak diri. Duga daya simak diri berisi sebelas pertanyaan pada diri sendiri yang
dapat dijawab dengan ya atau tidak. Bila semua pertanyaan itu dapat dijawab dengan ya, artinya Anda mempunyai daya simak
rendah.
Duga daya simak diri :
• Siapkah saya untuk menyimak ? Sudahkah saya duduk di tempat yang nyaman dan strategis sehingga saya dapat melihat dan
mendengarkan si pembicara ? Terarahkah pandangan saya kepada pembicara ?
• Berkonsentrasikah saya terhadap pembicaraan yang akan disampaiakan? Dapatkah menyingkirkan pikiran lain pada saat
ini ?
• Siapkah saya memikirkan topik pembicara dan menghubungkannya dengan pengetahuan? Siapkah saya mengenai hal itu ?
• Bersiapkah saya belajar lebih lanjut mengenai topik yang akan disampaikan?
• Siapkah saya memulai menyimak ?
• Pada menit-menit pertama, sadarkah saya ke mana dibawa oleh pembicara?
• Dapatkah saya temukan ide pusat sehingga saya dapat mengikutinya sepanjang pembicaraan?
• Dapatkah saya temukan ide pusat atau pokok ?
• Dapatkah saya manfaatkan petunjuk-petunjuk pembicara (seperti yang pertama, yang terpenting dan sebagainya)guna
membantu menyusun ide-ide dalam pikiran saya?
• Setelah pembicaraan selesai, sudahkah saya evaluasi pembicaraan pembicara.
• Sesuaikah pengetahuan baru (hasil simakan) dengan pengetahuan siap saya? Saya pertimbangkan setiap ide yang
disampaikan pembicara sehingga saya dapat mengatakan setuju atau tidak setuju dengan si pembicara.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai