1
KETERAMPILAN MENDENGARKAN
2
itu, anda harus mengambil keputusan dengan cepat tentang apa-apa saja yang harus
anda tulis.
Ketika Menemui Kesulitan. Jangan berhenti mendengar dan memperhatikan ketika
anda menemui informasi/materi yang sulit untuk anda pahami. Sebaiknya anda lebih
memperhatikannya dan berusaha keras untuk memahami materi yang disajikan dosen
anda. Jangan ragu-ragu bertanya ke dosen anda bila anda menemui kesulitan.
Menguasai Lingkungan Kelas. Seringkali kelas kotor, ribut, panas, terlalu dingin, terlalu
terang atau terlalu gelap dan lain-lain, dan hal ini membuat anda terganggu. Jangan
biarkan keadaan tersebut mengganggu anda, anda harus mampu menguasainya.
Sebaiknya anda duduk dengan tenang dan pusatkan pikiran anda untuk BELAJAR.
Mendengar aktif merupakan modal dasar bagi terjalinnya relasi yang baik dengan
siapapun kita berkomunikasi dan berelasi. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, iklim
relasi yang tercipata akan terasa nyaman, rileks dan aman, baik dalam keluarga, tempat kerja
maupun pergaulan dimanapun kita berada.
Kita sering melupakan bahwa bila ingin didengar, maka kita pun harus mau mendengar.
Perilaku mendengar terkesan sederhana, namun sebenarnya tidak mudah. Apalagi bila kita
tidak menyadari bahwa kita memiliki kecenderungan memaksakan kehendak kepada orang lain.
Padahal, melalui kemampuan dan keterampilan mendengar aktif kita pun akan mendapatkan
apa yang kita inginkan dari lawan bicara dengan cara hangat, luwes, dan tidak membuat orang
lain merasa kurang nyaman. Apalagi merasa tidak nyaman karena terpaksa melakukan apa
yang kita inginkan dari mereka.
Ada beberapa kiat untuk menjadi pendengar aktif dalam berkomunikasi, yaitu: memusatkan
perhatian pada lawan bicara dan isi pembicaraannya, menunggu lawan bicara selesai
mengutarakan maksudnya dengan menunda kecenderungan kita menginterupsi, menjaga
kontak mata dengan lawan bicara, dan berupaya memberi reaksi yang relevan dengan isi
pembicaraan lawan bicara kita.
Melalui keterampilan mendengar aktif, kita akan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk
menyampaikan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan kepada lawan bicara.
Apabila kita akhirnya merasakan membutuhkan peningkatan kualitas dan penajaman
keterampilan mendengar, kita bisa berlatih di rumah dengan cara mengajak seluruh anggota
keluarga sepakat mencoba saling mendengarkan satu sama lain dengan cara lebih berhati-hati.
Untuk itu, kita harus mencoba menghindar dari tindak interupsi atau memberi respons/reaksi
langsung terhadap apa yang diutarakan anggota keluarga.
3
Cara paling efektif adalah memberi jeda waktu tertentu sebelum memberi respons. Ingatlah
kembali tujuan komunikasi, tenangkanlah rasa ketakutan kita, dan pikirkanlah kembali apa yang
telah dibicarakan sebelumnya. Dengan menunda respons, kita akan terhindar dari interupsi
terhadap lawan bicara dan dengan sendirinya kita pun akan terhindar dari kemungkinan
memberi jawaban dengan cepat dan cara melompat. Situasi seperti ini menjadi sangat penting
bila kita sedang dalam keadaan ketegangan emosi berlanjut.
Kadang-kadang kita akan benar-benar tertolong oleh upaya mencatat apa yang dikatakan lawan
bicara kita. Jadi, catatlah apa yang kita dengar dan bukan interpretasi kita terhadap apa yang
diungkapkan lawan bicara. Kegiatan mencatat akan memperlambat respons kita dan membantu
tidak melakukan distorsi.
Bila kita merasa ragu akan apa yang kita tangkap tentang isi pembicaraan lawan bicara, jangan
segan bertanya karena dengan demikian kita akan lebih memahami isi pernyataannya.
Pertanyaan yang kita ajukan pun akan menunda kecenderungan melakukan interupsi dan
memberi perlawanan/argumentasi yang berlawanan dengan isi pembicaraan saat itu.
Jadi, teknik terbaik untuk meningkatkan keterampilan mendengar aktif adalah dengan mencoba
merefleksikan isi laten dari ungkapan yang diutarakan lawan bicara (paraphrasing). Contohnya,
” Coba deh, tolong dengarkan apakah yang saya tangkap dari pembicaraan Anda. Menurut
Anda benar, kayaknya seperti...?”
Perlu diperhatikan, dalam upaya paraphrasing kita tidak hendak menginterpretasi atau
menyetujui apa yang dikatakan lawan bicara, melainkan melakukan pengecekan terhadap
realitas yang kita hadapi, apakah kita memang benar-benar memahami dan mengerti isi
pembicaraan lawan bicara?.
Untuk benar-benar menghargai apa yang dikatakan lawan bicara, kita harus sungguh-
sungguh dan berupaya keras melakukan introspeksi. Apakah kita sendiri sering merasakan
kerancuan dalam pola pikir dan sudut pandang kita tentang segala hal yang terjadi di sekitar?
Mengapa bisa rancu? Yang perlu diingat, kita sendiri sebenarnya sering mengalami kerancuan
dalam benak kita sendiri. Terkadang kita harus melawan pikiran negatif yang sering muncul
agar dapat menghadapi dan menerima perbedaan pendapat dengan lawan bicara.
Tanpa kita sadari banyak di antara kita memiliki kecenderungan untuk egosentris dan berpikir
bahwa cara pandang kitalah yang paling benar atau kita memiliki kecenderungan menolak
pendapat orang lain dengan melakukan pertimbangan yang tidak/kurang adil. Untuk itu, kita
harus mampu memberi tantangan pada diri sendiri.
Seorang istri menceritakan, dengan berbagai cara suaminya menghambat kariernya.
Suaminya mencoba mempertimbangkan pendapat istrinya tersebut dan mengatakan pada
4
dirinya, ”Ya, mungkin saja saya takut istri saya berpenghasilan lebih daripada penghasilan saya.
Bagaimana ya rasanya bila kondisi itu benar-benar terjadi dalam diri saya?”
Seorang suami mengatakan bahwa istrinya marah-marah pagi ini. Si istri langsung mengingkari
pernyataan suaminya dengan mengatakan, ”Saya tidak marah.” Namun, serta-merta dalam
benaknya ia mulai berpikir, ”Walaupun saya telah mengingkari pernyataan suami saya, tetapi
mungkin saja pagi ini saya marah kepadanya.”
Dengan demikian, untuk mendorong diri kita agar lebih terampil dan mampu mendengar dengan
baik, kita perlu menyimak ungkapan di bawah ini.
”Bila mendengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara, tidak berarti kita menyerahkan
kekuasaan kepadanya, karena tidak satu pun di antara kita memiliki keinginan mendominasi.
Kita pun dapat mendengarkan segala hal dengan baik, walaupun apa yang dikatakan memiliki
makna yang penting dan berisi kritik keras, namun saya dapat menerima segala kritikannya
tanpa kehilangan suatu apa pun dalam diri kita.
”Selain itu, kita akan lebih mengerti keadaan sesungguhnya dari dirinya. Pernyataan-pernyataan
tersebut kita sukai atau tidak, harus kita dengar dengan serius. Pernyataan-pernyataan itu
adalah milik lawan bicara kita, apakah dia anak kita atau suami/istri kita. Setelah mendengar
pernyataannya, kita juga akan mendapat kesempatan mengutarakan pernyataan kita sendiri.
Nah, mengapa kita tidak mencoba berlatih meningkatkan keterampilan mendengar aktif,
sehingga tidak satu pun anggota keluarga merasa diacuhkan atau dikucilkan? Dengan
kemampuan mendengar yang lebih baik, akan tercipta iklim interelasi yang akan membuat kita
bisa merasa lebih dihargai dan menghargai, aman, nyaman, rileks, serta berbahagia dalam
kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. *
Model Pertanyaan-Jawaban
Pada umumnya dosen anda memulai pembelajaran dengan memperkenalkan pokok bahasan
yang akan dipelajari dengan memberikan satu atau lebih pertanyaan yang berhubungan dengan
pokok bahasan yang akan dipelajari. Kata-kata seperti siapa, apa, di mana, kapan, mengapa
dan bagaimana menunjukkan bahwa dosen anda menggunakan model perkuliahan pertanyaan
– jawaban.. Ungkapan seperti dengan cara apa, bagaimana, di mana, kapan dan lain-lain juga
menunjukkan bahwa model perkuliahan yang digunakan dosen anda adalah model pertanyaan-
jawaban.
Model Perbandingan-perbedaan
Pada model ini, dosen anda memulai perkuliahan dengan mengindentifikasi dua hal yang akan
dibandingkan dan dibedakan.
Kata-kata atau ungkapan: seperti, serupa, sama, mirip, dan lain-lain menunjukkan
perbandingan, sedangkan kata-kata atau ungkapan berbeda, lawan yang tepat, lawan kata,
meskipun demikian, dengan kata lain dan lain-lain, menunjukkan perbedaan.
Deretan Kejadian
Dosen anda memulai pembelajaran dengan mengidentifikasi topik perkuliahan.. Kemudian
dosen mendeskripsikan awal kejadian, proses atau keadaan yang ada hubungannya dengan
topik pembelajaran. Ungkapan atau kata-kata mula-mula, kemudian, sesudah itu, akhirnya dan
lain-lain menunjukkan bahwa dosen anda menunjukkan Deretan Kejadian.
Sebab-Akibat
Dosen anda memulai pembelajaran dengan memberitahukan penyebab terjadinya sesuatu dan
diikuti oleh satu atau lebih akibat yang ditimbulkan oleh sebab tersebut. Ungkapan atau kata:
sejak, jadi, oleh karena itu, sebagai konsekuensinya, hasilnya menunjukkan bahwa dosen anda
menggunakan model sebab-akibat.
6
Problem-Solution
Metode problem solving sering juga digunakan oleh dosen dalam model pembelajarannya.
Dengan cara mengidentifikasi gaya mengajar dosen, anda akan terbantu dalam membuat
catatan yang baik di dalam kelas.
7
KETERAMPILAN MEMBUAT CATATAN RINGKAS
A. Pendahuluan
Di dalam kelas, dosen anda akan membicarakan topik/pokok bahasan yang akan anda
pelajari selama perkuliahan berlangsung. Informasi ini akan membantu anda untuk
mempersiapkan diri sebelum anda menghadapi ujian. Anda harus mampu membuat catatan
yang baik tentang materi pelajaran yang diajarkan oleh dosen anda. Membuat catatan
perkuliahan yang baik dalam tiga langkah/proses merupakan hal yang perlu anda lakukan, yaitu:
1) Sebelum anda mengikuti perkuliahan; 2) Selama perkuliahan berlangsung; 3) Setelah
perkuliahan selesai. Berikut ini adalah hal-hal yang harus anda lakukan pada setiap langkah:
1. Selalu Siap Untuk Membuat Catatan Ringkas (Sebelum Masuk Kelas)
a. Review catatan anda pada pertemuan sebelumnya sebelum anda memasuki
perkuliahan berikutnya. Hal ini akan membantu anda untuk mengingat materi
sebelumnya dan anda lebih siap untuk menerima materi perkuliahan berikutnya dari
dosen anda.
b. Kerjakan semua tugas baca sebelum anda memasuki kelas. Hal ini akan membantu
anda untuk membangun informasi/konsep yang lebih baik dalam pikiran anda ketika
anda mengikuti perkuliahan.
c. Sebaiknya anda membawa semua peralatan tulis menulis ketika anda mengikuti
perkuliahan. Periksalah semua alat tulis menulis anda sebelum anda pergi kuliah.
2. Membuat Catatan Ringkas (Selama Dalam Kelas)
Selalu konsentrasi terhadap apa yang dikatakan oleh dosen anda. Perhatikan informasi-
informasi penting yang disampaikan oleh dosen anda. Dengarkan tanda-tanda
pernyataan penting dari dosen anda, seperti: “yang paling penting adalah ......” atau
“ingat bahwa .....” dan lain-lain. Semua hal ini perlu anda catat secara ringkas di dalam
kelas.
8
pertanyaan tersebut. Bila perlu, anda bisa bertanya ke dosen atau ke teman anda
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Bandingkan catatan anda dengan catatan teman anda untuk mencari tahu jangan
sampai ada informasi penting yang anda lupakan.
Anda akan merasa terbantu dalam persiapan menghadapi ujian bila anda
mempunyai catatan yang baik.
9
2. Hilangkan Huruf Hidup
Contoh:
Kata Singkatan Kata Singkatan
makan Mkn komputer kmptr
minum Mnm kampus kmps
belajar Bljr sekolah sklh
rapat Rpt jalan jln
gambar Gmbr buku bk
tidur Tdr mobil mbl
mandi Mnd motor mtr
saya Sy kamu km
tahun Thn guru gr
cepat Cpt cukup ckp
lihat Lht kurang krg
Sebaiknya dalam membuat singkatan, anda harus menggunakan singkatan yang biasa anda
lakukan, dan anda boleh menggunakan salah satu dari ketiga cara di atas. Jangan membuat
singkatan kata untuk semua jenis kata, karena hal itu dapat membingungkan anda. Apabila
anda membuat singkatan kata, maka anda harus yakin anda dapat menulis kalimat tersebut
dalam kalimat yang komplit. Biasakan membuat singkatan kata, sehingga anda dapat dengan
cepat membuat singkatan kata ketika anda menulis dalam kelas. INGAT: ANDA HARUS
MAMPU MEMBUAT KALIMAT KOMPLIT DARI SINGKATAN KATA YANG ANDA TULIS.
Dengan mengetahui konteks kalimat yang anda tulis akan membantu anda untuk membuat
kalimat lengkap dari tulisan-tulisan yang anda singkat.
Dengan membuat catatan singkat, akan membantu anda membuat catatan yang lebih baik dan
lebih cepat. Dengan adanya catatan yang baik dalam kelas akan membantu anda dalam
menghadapi ujian.
10
C. Membuat Catatan Yang Baik
Apa yang dimaksud dengan ringkasan atau catatan yang baik? Ringkasan atau catatan
disebut baik jika terorganisasi dengan baik, dan sesuai dengan pribadi orang yang membuat
catatan tersebut. Catatan yang terorganisasi dapat membantu kita memahami kembali hal-hal
yang sudah kita baca atau pelajari. Namun catatan yang terorganisasi bukan selalu berarti
catatan yang rapi. Bagi orang-orang yang menyukai kerapian dalam mencatat, catatan yang
terorganisasi berarti catatan yang rapi. Tapi ada orang-orang tertentu yang lebih suka membuat
coretan, gambar-gambar, atau sketsa, daripada mencatat dengan rapi. Bagi orang-orang
dengan tipe ini membuat catatan yang rapi tanpa sketsa atau coretan adalah sesuatu hal yang
sulit dilakukan. Lalu apa yang dimaksud catatan yang terorganisasi dengan baik?.
Catatan yang terorganisasi dengan baik adalah catatan yang isinya tersusun dengan
teratur. Ingat…. teratur tidak berarti rapi! Catatan yang terorganisasi dengan baik akan memberi
banyak keuntungan bagi Anda. Ada beberapa macam teknik membuat catatan yang
terorganisasi dengan baik. Pilihlah teknik yang paling sesuai dengan Anda, atau kombinasikan
teknik-teknik tersebut. Alternatif lain adalah membuat sendiri teknik yang paling sesuai dengan
diri Anda. Sekali lagi, yang terpenting pilihlah teknik yang paling cocok untuk Anda.
11
2. Ringkasan standar
Dengan teknik ini, suatu bacaan diringkas dengan cara menyusun konsep-konsep yang
saling berhubungan melalui susunan bertingkat, sebagai berikut: konsep utama dari bacaan
tersebut, kemudian sub-konsep, dan yang terakhir adalah detailnya. Jadi hal pertama yang
harus dilakukan adalah menemukan konsep utama dari suatu bacaan. Konsep utama tersebut
dapat merupakan ringkasan dari suatu paragraf, bab, kegiatan belajar atau seluruh bacaan.
Pada umumnya konsep utama adalah topik utama dari suatu bacaan. Konsep utama dapat juga
diambil dari setiap topik yang dibaca. Jadi mungkin saja terjadi suatu “kegiatan belajar” dalam
modul dijadikan konsep utama, dan membawahi konsep utama lain dalam kegiatan belajar yang
sama. Sebenarnya prinsip dasar teknik ini adalah membuat konsep utama tersebut berarti bagi
Anda, untuk mudah diingat atau mudah dipahami. Contoh penggunaan teknik ini adalah sebagai
berikut:
Konsep Utama I. Negara-negara di dunia
Sub Konsep A. Negara di Asia
Detil 1. Jepang dan sejarahnya
2. Indonesia dan sejarahnya
3. ……………….dst
B. Negara di Eropa
1. Inggris dan sejarahnya
2. ……………….dst
12
Sekali lagi yang perlu dicatat adalah bahwa jenis dan bentuk tabel yang Anda buat sebaiknya
diusahakan agar mudah dipahami dan bertujuan membantu Anda untuk mudah mengingat
materi bacaan.
13
5. Membuat catatan berjenjang/bertingkat
Beberapa penjelasan pada modul dapat disusun berdasarkan jenjang. Sebagai contoh
penjelasan mengenai topik yang dibahas dalam ilmu ekonomi dapat di susun sebagai suatu
jenjang. Perhatikan contoh berikut:
14