Anda di halaman 1dari 14

Materi 1

Ketrampilan Mendengar dan Membuat Catatan Ringan

Kegiatan Basic Study Skill


Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Nusa Cendana
2022

1
KETERAMPILAN MENDENGARKAN

A. Pendengar Yang Baik


Salah satu cara supaya berhasil dalam belajar adalah menjadi pendengar yang baik di
dalam kelas. Pendengar yang baik, bukan hanya mendengar apa yang dikatakan dosen anda,
tetapi harus memperhatikan apa yang dikatakannya. Kebanyakan materi pelajaran yang harus
anda pelajari disajikan secara verbal oleh dosen anda. Menjadi pendengar yang baik, anda
dituntut untuk memberikan perhatian dan berpikir tentang apa yang sedang anda dengar.
Hal-hal yang perlu dilakukan seorang pendengar yang baik di dalam kelas adalah:
 Secara kognitif anda harus siap mendengar ketika anda masuk kelas.. Sebelum
anda memasuki kelas, sebaiknya anda telah menyelesaikan pekerjaan rumah (PR)
anda. Review catatan anda tentang pelajaran yang lalu. Pikirkan tentang topik apa yang
harus anda ketahui ketika anda belajar di kelas hari itu.
 Secara kognitif anda harus siap mendengar ketika anda masuk kelas.. Sikap anda
ketika mengikuti pelajaran sangat penting. Anda harus membuat pilihan secara sengaja
untuk mendapatkan topik pelajaran yang berguna dan menarik. Anda harus berjanji
kepada diri anda untuk mempelajari semua materi pelajaran semampu anda.
 Mendengar dengan Tujuan. Identifikasi apa yang anda inginkan dan harapkan untuk
anda pelajari ketika anda memasuki kelas. Pelajaran ini anda dengarkan dari dosen
anda.
 Mendengar dengan Pikiran Terbuka. Anda harus menerima apa yang dikatakan oleh
dosen anda. Sebaiknya anda bertanya bila anda belum memahami apa yang dikatakan
dosen anda.
 Mendengar dengan Penuh Perhatian. Pusatkan perhatian anda terhadap pembicaraan
dosen anda. Sebaiknya anda duduk di depan dan di tengah-tengah kelas dan pelihara
kontak/penglihatan anda dengan dosen anda.
 Pendengar yang Aktif. Anda dapat berpikir lebih cepat daripada dosen anda berbicara.
Gunakan kesempatan tersebut menjadi keuntungan bagi anda dengan cara
mengevaluasi pembicaraan dosen anda saat itu, dan mencoba mengantisipasi apa yang
akan dibicarakan dosen anda kemudian. Buatlah catatan ringkas tentang apa yang
diajarkan dosen anda. Anda dapat berpikir lebih cepat daripada pembicaraan dosen
anda, tetapi anda tidak dapat menulis lebih cepat daripada dosen anda berbicara. Untuk

2
itu, anda harus mengambil keputusan dengan cepat tentang apa-apa saja yang harus
anda tulis.
 Ketika Menemui Kesulitan. Jangan berhenti mendengar dan memperhatikan ketika
anda menemui informasi/materi yang sulit untuk anda pahami. Sebaiknya anda lebih
memperhatikannya dan berusaha keras untuk memahami materi yang disajikan dosen
anda. Jangan ragu-ragu bertanya ke dosen anda bila anda menemui kesulitan.
 Menguasai Lingkungan Kelas. Seringkali kelas kotor, ribut, panas, terlalu dingin, terlalu
terang atau terlalu gelap dan lain-lain, dan hal ini membuat anda terganggu. Jangan
biarkan keadaan tersebut mengganggu anda, anda harus mampu menguasainya.
Sebaiknya anda duduk dengan tenang dan pusatkan pikiran anda untuk BELAJAR.

Mendengar aktif merupakan modal dasar bagi terjalinnya relasi yang baik dengan
siapapun kita berkomunikasi dan berelasi. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, iklim
relasi yang tercipata akan terasa nyaman, rileks dan aman, baik dalam keluarga, tempat kerja
maupun pergaulan dimanapun kita berada.
Kita sering melupakan bahwa bila ingin didengar, maka kita pun harus mau mendengar.
Perilaku mendengar terkesan sederhana, namun sebenarnya tidak mudah. Apalagi bila kita
tidak menyadari bahwa kita memiliki kecenderungan memaksakan kehendak kepada orang lain.
Padahal, melalui kemampuan dan keterampilan mendengar aktif kita pun akan mendapatkan
apa yang kita inginkan dari lawan bicara dengan cara hangat, luwes, dan tidak membuat orang
lain merasa kurang nyaman. Apalagi merasa tidak nyaman karena terpaksa melakukan apa
yang kita inginkan dari mereka.
Ada beberapa kiat untuk menjadi pendengar aktif dalam berkomunikasi, yaitu: memusatkan
perhatian pada lawan bicara dan isi pembicaraannya, menunggu lawan bicara selesai
mengutarakan maksudnya dengan menunda kecenderungan kita menginterupsi, menjaga
kontak mata dengan lawan bicara, dan berupaya memberi reaksi yang relevan dengan isi
pembicaraan lawan bicara kita.
Melalui keterampilan mendengar aktif, kita akan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk
menyampaikan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan kepada lawan bicara.
Apabila kita akhirnya merasakan membutuhkan peningkatan kualitas dan penajaman
keterampilan mendengar, kita bisa berlatih di rumah dengan cara mengajak seluruh anggota
keluarga sepakat mencoba saling mendengarkan satu sama lain dengan cara lebih berhati-hati.
Untuk itu, kita harus mencoba menghindar dari tindak interupsi atau memberi respons/reaksi
langsung terhadap apa yang diutarakan anggota keluarga.
3
Cara paling efektif adalah memberi jeda waktu tertentu sebelum memberi respons. Ingatlah
kembali tujuan komunikasi, tenangkanlah rasa ketakutan kita, dan pikirkanlah kembali apa yang
telah dibicarakan sebelumnya. Dengan menunda respons, kita akan terhindar dari interupsi
terhadap lawan bicara dan dengan sendirinya kita pun akan terhindar dari kemungkinan
memberi jawaban dengan cepat dan cara melompat. Situasi seperti ini menjadi sangat penting
bila kita sedang dalam keadaan ketegangan emosi berlanjut.
Kadang-kadang kita akan benar-benar tertolong oleh upaya mencatat apa yang dikatakan lawan
bicara kita. Jadi, catatlah apa yang kita dengar dan bukan interpretasi kita terhadap apa yang
diungkapkan lawan bicara. Kegiatan mencatat akan memperlambat respons kita dan membantu
tidak melakukan distorsi.
Bila kita merasa ragu akan apa yang kita tangkap tentang isi pembicaraan lawan bicara, jangan
segan bertanya karena dengan demikian kita akan lebih memahami isi pernyataannya.
Pertanyaan yang kita ajukan pun akan menunda kecenderungan melakukan interupsi dan
memberi perlawanan/argumentasi yang berlawanan dengan isi pembicaraan saat itu.
Jadi, teknik terbaik untuk meningkatkan keterampilan mendengar aktif adalah dengan mencoba
merefleksikan isi laten dari ungkapan yang diutarakan lawan bicara (paraphrasing). Contohnya,
” Coba deh, tolong dengarkan apakah yang saya tangkap dari pembicaraan Anda. Menurut
Anda benar, kayaknya seperti...?”
Perlu diperhatikan, dalam upaya paraphrasing kita tidak hendak menginterpretasi atau
menyetujui apa yang dikatakan lawan bicara, melainkan melakukan pengecekan terhadap
realitas yang kita hadapi, apakah kita memang benar-benar memahami dan mengerti isi
pembicaraan lawan bicara?.
Untuk benar-benar menghargai apa yang dikatakan lawan bicara, kita harus sungguh-
sungguh dan berupaya keras melakukan introspeksi. Apakah kita sendiri sering merasakan
kerancuan dalam pola pikir dan sudut pandang kita tentang segala hal yang terjadi di sekitar?
Mengapa bisa rancu? Yang perlu diingat, kita sendiri sebenarnya sering mengalami kerancuan
dalam benak kita sendiri. Terkadang kita harus melawan pikiran negatif yang sering muncul
agar dapat menghadapi dan menerima perbedaan pendapat dengan lawan bicara.
Tanpa kita sadari banyak di antara kita memiliki kecenderungan untuk egosentris dan berpikir
bahwa cara pandang kitalah yang paling benar atau kita memiliki kecenderungan menolak
pendapat orang lain dengan melakukan pertimbangan yang tidak/kurang adil. Untuk itu, kita
harus mampu memberi tantangan pada diri sendiri.
Seorang istri menceritakan, dengan berbagai cara suaminya menghambat kariernya.
Suaminya mencoba mempertimbangkan pendapat istrinya tersebut dan mengatakan pada
4
dirinya, ”Ya, mungkin saja saya takut istri saya berpenghasilan lebih daripada penghasilan saya.
Bagaimana ya rasanya bila kondisi itu benar-benar terjadi dalam diri saya?”
Seorang suami mengatakan bahwa istrinya marah-marah pagi ini. Si istri langsung mengingkari
pernyataan suaminya dengan mengatakan, ”Saya tidak marah.” Namun, serta-merta dalam
benaknya ia mulai berpikir, ”Walaupun saya telah mengingkari pernyataan suami saya, tetapi
mungkin saja pagi ini saya marah kepadanya.”
Dengan demikian, untuk mendorong diri kita agar lebih terampil dan mampu mendengar dengan
baik, kita perlu menyimak ungkapan di bawah ini.
”Bila mendengarkan apa yang diungkapkan lawan bicara, tidak berarti kita menyerahkan
kekuasaan kepadanya, karena tidak satu pun di antara kita memiliki keinginan mendominasi.
Kita pun dapat mendengarkan segala hal dengan baik, walaupun apa yang dikatakan memiliki
makna yang penting dan berisi kritik keras, namun saya dapat menerima segala kritikannya
tanpa kehilangan suatu apa pun dalam diri kita.
”Selain itu, kita akan lebih mengerti keadaan sesungguhnya dari dirinya. Pernyataan-pernyataan
tersebut kita sukai atau tidak, harus kita dengar dengan serius. Pernyataan-pernyataan itu
adalah milik lawan bicara kita, apakah dia anak kita atau suami/istri kita. Setelah mendengar
pernyataannya, kita juga akan mendapat kesempatan mengutarakan pernyataan kita sendiri.
Nah, mengapa kita tidak mencoba berlatih meningkatkan keterampilan mendengar aktif,
sehingga tidak satu pun anggota keluarga merasa diacuhkan atau dikucilkan? Dengan
kemampuan mendengar yang lebih baik, akan tercipta iklim interelasi yang akan membuat kita
bisa merasa lebih dihargai dan menghargai, aman, nyaman, rileks, serta berbahagia dalam
kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. *

B. Identifikasi Model Perkuliahan


Perkuliahan yang diberikan dosen anda biasanya terorganisasi dalam salah satu bentuk
model perkuliahan berikut:
 Daftar topik perkuliahan yang akan dipelajari
 Pertanyaan - Jawaban
 Perbandingan - Perbedaan
 Deretan kejadian-kejadian
 Sebab - Akibat
 Masalah - Penyelesaian
Mengidentifikasi model perkuliahan yang digunakan oleh dosen akan memudahkan anda
membuat catatan ringkas. Anda harus membaca untuk mempelajari model-model perkuliahan.
5
Model Daftar Topik Yang Akan Dipelajari
Pada umumnya dosen memulai suatu perkuliahan dengan menginformasikan pokok-pokok
bahasan dan sub pokok bahasan yang akan dipelajari. Kata-kata, satu, dua dan seterusnya;
kata-kata transisi seperti kemudian dan akhirnya menunjukkan bahwa dosen anda
menggunakan model perkuliahan daftar topik. Kata-kata transisi juga menunjukkan adanya
pergantian sub pokok bahasan dari pokok bahasan yang satu ke sub pokok bahasan yang lain.

Model Pertanyaan-Jawaban
Pada umumnya dosen anda memulai pembelajaran dengan memperkenalkan pokok bahasan
yang akan dipelajari dengan memberikan satu atau lebih pertanyaan yang berhubungan dengan
pokok bahasan yang akan dipelajari. Kata-kata seperti siapa, apa, di mana, kapan, mengapa
dan bagaimana menunjukkan bahwa dosen anda menggunakan model perkuliahan pertanyaan
– jawaban.. Ungkapan seperti dengan cara apa, bagaimana, di mana, kapan dan lain-lain juga
menunjukkan bahwa model perkuliahan yang digunakan dosen anda adalah model pertanyaan-
jawaban.

Model Perbandingan-perbedaan
Pada model ini, dosen anda memulai perkuliahan dengan mengindentifikasi dua hal yang akan
dibandingkan dan dibedakan.
Kata-kata atau ungkapan: seperti, serupa, sama, mirip, dan lain-lain menunjukkan
perbandingan, sedangkan kata-kata atau ungkapan berbeda, lawan yang tepat, lawan kata,
meskipun demikian, dengan kata lain dan lain-lain, menunjukkan perbedaan.

Deretan Kejadian
Dosen anda memulai pembelajaran dengan mengidentifikasi topik perkuliahan.. Kemudian
dosen mendeskripsikan awal kejadian, proses atau keadaan yang ada hubungannya dengan
topik pembelajaran. Ungkapan atau kata-kata mula-mula, kemudian, sesudah itu, akhirnya dan
lain-lain menunjukkan bahwa dosen anda menunjukkan Deretan Kejadian.

Sebab-Akibat
Dosen anda memulai pembelajaran dengan memberitahukan penyebab terjadinya sesuatu dan
diikuti oleh satu atau lebih akibat yang ditimbulkan oleh sebab tersebut. Ungkapan atau kata:
sejak, jadi, oleh karena itu, sebagai konsekuensinya, hasilnya menunjukkan bahwa dosen anda
menggunakan model sebab-akibat.
6
Problem-Solution
Metode problem solving sering juga digunakan oleh dosen dalam model pembelajarannya.
Dengan cara mengidentifikasi gaya mengajar dosen, anda akan terbantu dalam membuat
catatan yang baik di dalam kelas.

7
KETERAMPILAN MEMBUAT CATATAN RINGKAS

A. Pendahuluan
Di dalam kelas, dosen anda akan membicarakan topik/pokok bahasan yang akan anda
pelajari selama perkuliahan berlangsung. Informasi ini akan membantu anda untuk
mempersiapkan diri sebelum anda menghadapi ujian. Anda harus mampu membuat catatan
yang baik tentang materi pelajaran yang diajarkan oleh dosen anda. Membuat catatan
perkuliahan yang baik dalam tiga langkah/proses merupakan hal yang perlu anda lakukan, yaitu:
1) Sebelum anda mengikuti perkuliahan; 2) Selama perkuliahan berlangsung; 3) Setelah
perkuliahan selesai. Berikut ini adalah hal-hal yang harus anda lakukan pada setiap langkah:
1. Selalu Siap Untuk Membuat Catatan Ringkas (Sebelum Masuk Kelas)
a. Review catatan anda pada pertemuan sebelumnya sebelum anda memasuki
perkuliahan berikutnya. Hal ini akan membantu anda untuk mengingat materi
sebelumnya dan anda lebih siap untuk menerima materi perkuliahan berikutnya dari
dosen anda.
b. Kerjakan semua tugas baca sebelum anda memasuki kelas. Hal ini akan membantu
anda untuk membangun informasi/konsep yang lebih baik dalam pikiran anda ketika
anda mengikuti perkuliahan.
c. Sebaiknya anda membawa semua peralatan tulis menulis ketika anda mengikuti
perkuliahan. Periksalah semua alat tulis menulis anda sebelum anda pergi kuliah.
2. Membuat Catatan Ringkas (Selama Dalam Kelas)
Selalu konsentrasi terhadap apa yang dikatakan oleh dosen anda. Perhatikan informasi-
informasi penting yang disampaikan oleh dosen anda. Dengarkan tanda-tanda
pernyataan penting dari dosen anda, seperti: “yang paling penting adalah ......” atau
“ingat bahwa .....” dan lain-lain. Semua hal ini perlu anda catat secara ringkas di dalam
kelas.

3. Menulis Kembali Catatan Ringkas (Sesudah Perkuliahan)


 Tulis kembali catatan ringkas anda menjadi kalimat lengkap dengan mengubah
singkatan dan simbol menjadi kata-kata yang lengkap.
 Tulis catatan ringkas anda menjadi lebih baik dengan menjawab semua pertanyaan
yang anda peroleh ketika anda mengikuti kuliah. Gunakan buku teks dan sumber
referensi lainnya untuk mendapatkan informasi yang anda butuhkan untuk menjawab

8
pertanyaan tersebut. Bila perlu, anda bisa bertanya ke dosen atau ke teman anda
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
 Bandingkan catatan anda dengan catatan teman anda untuk mencari tahu jangan
sampai ada informasi penting yang anda lupakan.
 Anda akan merasa terbantu dalam persiapan menghadapi ujian bila anda
mempunyai catatan yang baik.

B. Menggunakan Singkatan Kata untuk Menulis dengan Cepat


Banyak pertanyaan yang anda jumpai ketika menempuh ujian berhubungan dengan
informasi yang diberikan oleh dosen ketika dalam perkuliahan, oleh sebab itu anda harus dapat
mendapatkan seluruh informasi yang diberikan dosen ketika di kelas, sehingga dengan
demikian anda bisa lulus ketika mengikuti tes. Untuk mendapatkan semua informasi yang
diberikan dosen ketika di kelas adalah tidak mungkin sebab dosen anda berbicara jauh lebih
cepat daripada anda menulis. Akan jauh lebih baik jika dosen anda berbicara lebih lambat
sehingga anda dapat menulis semua informasi yang diberikannya. Tetapi hal ini tidaklah
mungkin, karena si dosen juga sudah diberikan materi kuliah yang harus diajarkan dalam satu
semester.
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka anda harus dapat menulis dengan cepat. Supaya
anda dapat menulis dengan cepat maka anda harus menulis dengan membuat singkatan kata.
Anda dapat membuat singkatan kata yang terdiri dari beberapa huruf. Berikut merupakan
contoh cara membuat singkatan kata.

1. Menulis beberapa Huruf Awal Kata


Contoh:
Kata Singkatan Kata Singkatan
fisika Fis pelajaran pel
matematika Mat indonesia indo
kimia Kim australia aus
biologi Bio jurusan jur
negatif Neg universitas univ
positip Pos kuliah kul
pertanyaan Perta undangan und

9
2. Hilangkan Huruf Hidup
Contoh:
Kata Singkatan Kata Singkatan
makan Mkn komputer kmptr
minum Mnm kampus kmps
belajar Bljr sekolah sklh
rapat Rpt jalan jln
gambar Gmbr buku bk
tidur Tdr mobil mbl
mandi Mnd motor mtr
saya Sy kamu km
tahun Thn guru gr
cepat Cpt cukup ckp
lihat Lht kurang krg

3. Menulis Awal dan Akhir Kata


Contoh:
Kata Singkatan Kata Singkatan
tanah th lemah lh
tuan tn lambat lt
bidan bn yang yg
dokter dr

Sebaiknya dalam membuat singkatan, anda harus menggunakan singkatan yang biasa anda
lakukan, dan anda boleh menggunakan salah satu dari ketiga cara di atas. Jangan membuat
singkatan kata untuk semua jenis kata, karena hal itu dapat membingungkan anda. Apabila
anda membuat singkatan kata, maka anda harus yakin anda dapat menulis kalimat tersebut
dalam kalimat yang komplit. Biasakan membuat singkatan kata, sehingga anda dapat dengan
cepat membuat singkatan kata ketika anda menulis dalam kelas. INGAT: ANDA HARUS
MAMPU MEMBUAT KALIMAT KOMPLIT DARI SINGKATAN KATA YANG ANDA TULIS.
Dengan mengetahui konteks kalimat yang anda tulis akan membantu anda untuk membuat
kalimat lengkap dari tulisan-tulisan yang anda singkat.
Dengan membuat catatan singkat, akan membantu anda membuat catatan yang lebih baik dan
lebih cepat. Dengan adanya catatan yang baik dalam kelas akan membantu anda dalam
menghadapi ujian.

10
C. Membuat Catatan Yang Baik
Apa yang dimaksud dengan ringkasan atau catatan yang baik? Ringkasan atau catatan
disebut baik jika terorganisasi dengan baik, dan sesuai dengan pribadi orang yang membuat
catatan tersebut. Catatan yang terorganisasi dapat membantu kita memahami kembali hal-hal
yang sudah kita baca atau pelajari. Namun catatan yang terorganisasi bukan selalu berarti
catatan yang rapi. Bagi orang-orang yang menyukai kerapian dalam mencatat, catatan yang
terorganisasi berarti catatan yang rapi. Tapi ada orang-orang tertentu yang lebih suka membuat
coretan, gambar-gambar, atau sketsa, daripada mencatat dengan rapi. Bagi orang-orang
dengan tipe ini membuat catatan yang rapi tanpa sketsa atau coretan adalah sesuatu hal yang
sulit dilakukan. Lalu apa yang dimaksud catatan yang terorganisasi dengan baik?.
Catatan yang terorganisasi dengan baik adalah catatan yang isinya tersusun dengan
teratur. Ingat…. teratur tidak berarti rapi! Catatan yang terorganisasi dengan baik akan memberi
banyak keuntungan bagi Anda. Ada beberapa macam teknik membuat catatan yang
terorganisasi dengan baik. Pilihlah teknik yang paling sesuai dengan Anda, atau kombinasikan
teknik-teknik tersebut. Alternatif lain adalah membuat sendiri teknik yang paling sesuai dengan
diri Anda. Sekali lagi, yang terpenting pilihlah teknik yang paling cocok untuk Anda.

D. Teknik mengorganisasi catatan:


1. Mengelompokkan informasi
Teknik ini menganjurkan Anda untuk mengelompokkan informasi yang sejenis. Melalui
pengelompokkan tersebut, diharapkan Anda akan lebih mudah mengingat materi bacaan.
Perhatikan contoh lain berikut ini:

Negara di benua Asia Ibukota


Jepang Tokyo
Indonesia Jakarta
Thailand Bangkok
Negara di benua Eropa Ibukota
Inggris London
Perancis Parus
Itali Roma
Negara di Benua Amerika Ibukota
Canada Ottawa
Amerika Serikat Washington D.C
Argentina Buenos Aires

11
2. Ringkasan standar
Dengan teknik ini, suatu bacaan diringkas dengan cara menyusun konsep-konsep yang
saling berhubungan melalui susunan bertingkat, sebagai berikut: konsep utama dari bacaan
tersebut, kemudian sub-konsep, dan yang terakhir adalah detailnya. Jadi hal pertama yang
harus dilakukan adalah menemukan konsep utama dari suatu bacaan. Konsep utama tersebut
dapat merupakan ringkasan dari suatu paragraf, bab, kegiatan belajar atau seluruh bacaan.
Pada umumnya konsep utama adalah topik utama dari suatu bacaan. Konsep utama dapat juga
diambil dari setiap topik yang dibaca. Jadi mungkin saja terjadi suatu “kegiatan belajar” dalam
modul dijadikan konsep utama, dan membawahi konsep utama lain dalam kegiatan belajar yang
sama. Sebenarnya prinsip dasar teknik ini adalah membuat konsep utama tersebut berarti bagi
Anda, untuk mudah diingat atau mudah dipahami. Contoh penggunaan teknik ini adalah sebagai
berikut:
Konsep Utama I. Negara-negara di dunia
Sub Konsep A. Negara di Asia
Detil 1. Jepang dan sejarahnya
2. Indonesia dan sejarahnya
3. ……………….dst
B. Negara di Eropa
1. Inggris dan sejarahnya
2. ……………….dst

3. Mengorganisasi informasi dengan tabel


Suatu ringkasan catatan dapat juga diatur dalam bentuk tabel. Bagi orang-orang tertentu, tabel
dapat membantu mereka untuk lebih mudah mengingat atau memahami suatu bacaan. Sebagai
contoh, informasi mengenai negara-negara di dunia dan ibu kotanya dapat diringkas dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Benua Negara Ibu Kota
Jepang Tokyo
Asia Indonesia Jakarta
Thailand Bangkok
Inggris London
Eropa Perancis Paris
Itali Roma
Canada Otawa
Amerika Amerika Serikat Washington
Argentina Buenos Aires

12
Sekali lagi yang perlu dicatat adalah bahwa jenis dan bentuk tabel yang Anda buat sebaiknya
diusahakan agar mudah dipahami dan bertujuan membantu Anda untuk mudah mengingat
materi bacaan.

4. Mengorganisasi informasi dengan diagram


Coba telaah modul Anda. Anda dapat menemukan pembahasan yang menunjukkan adanya
suatu “urutan kejadian atau peristiwa”, misalnya perkembangan perekonomian di Indonesia atau
perkembangan manusia. Ada juga pembahasan yang berupa serangkaian pembahasan yang
dapat membentuk suatu diagram, misalnya: prosedur pengurusan IMB. Untuk memudahkan
pemahaman mengenai urutan serta rangkaian pembahasan tersebut, maka anda dapat
membuat suatu diagram. Diagram yang jelas dan menarik, akan membantu anda untuk lebih
mudah mengingat isi modul yang telah anda baca. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-
contoh diagram berikut ini.

Masa perkembangan manusia:

Tahapan penelitian ilmiah:

13
5. Membuat catatan berjenjang/bertingkat
Beberapa penjelasan pada modul dapat disusun berdasarkan jenjang. Sebagai contoh
penjelasan mengenai topik yang dibahas dalam ilmu ekonomi dapat di susun sebagai suatu
jenjang. Perhatikan contoh berikut:

6. Membuat Catatan Berbentuk Coretan


Catatan dalam bentuk oretan sebaiknya langsung dibuat dalam kalimat lengkap ketika anda tiba
di rumah untuk menghindari adanya kelupaan dalam oret-oretan tersebut.

14

Anda mungkin juga menyukai