Anda di halaman 1dari 3

Nama anggota Group F :

1. Arifah Listiyani (2601421024)


2. Aditiyas Nurriyah Sriningsih Susilowati (2601421027)
3. Baharudin Yusuf Purnama (2601421030)

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Kelas : Kalangwan B

 Penjabaran aneka masalah dalam menyimak.

Supaya kita dapat menentukan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin mengganggu dalam menyimak
sehingga tidak tepat guna. Maka kita harus menemukan dan memecahkan kebiasaan-kebiasaan yang
dapat menimbulkan gangguan atau masalah dalam menyimak. Dan masalah-masalah yang harus kita
selesaikan itu sebagai berikut:

1. Memprasangkai pembicara
Dari mualai gaya, fisik maupun penampilan khusus pembicara mungkin saja menarik perhatian,
tetapi penilaian kita terhadap gaya busananya serta komposisi warna dalam pakaian maupun hal
yang mencolog pada diri pembicara, hendaknya tidak turut mengalihkan ataupun sampai
mempengaruhi penilaian kita terhadap ide atau gagasan pembicara. Masalah ini buatan dari
pikiran diri masing-masing, sehingga selayaknya yang dapat memecahkannya adalah diri kita
sendiri.
2. Berpura-pura menaruh perhatian
Terkadang banyak yang menyimak pembicara dengan kedua matanya, serta terkadang diiringi
dengan tatapan seolah serius memperhatikan dan dengan anggukan kepala pula. Namun,
pikirannya mengembara jauh entah kemana. Kebiasaan jelek seperti ini terkadang sulit untuk
dirubah, namun kita harus menentang secara nyata kebiasaan tersebut, walaupun memang harus
secara bertahap agar memperbaiki kemampuan menyimak kita.
3. Kebingungan
Saat menyimak pasti ada saja gangguan yang terjadi, entah gangguan di luar ruangan maupun di
dalam ruangan yang dapat mengganggu konsentrasi kita. Dari semua gangguan itu dapat
membuat kita bingung, dan akan membuat usaha penyimakan kita terhadap ide-ide serta gagasan
yang sedang dipaparkan oleh pembicara berantakan.
4. Pertimbangan yang prematur
Sebagai pengganti penahan pertimbangan atau keputusan sampai pembicara selesai berbicara,
banyak diantara kita menolak suatu topik sebagai suatu yang tidak menarik, yang terlalu sukar
atau tidak bernilai. Saat kita belajar, kita mungkin hanya mempelajari hal-hal yang penting untuk
kehidupan kita, tetapi ternyata yang kelihatan tidak penting malah terasa manfaatnya. Seperti
halnya dengan menyimak kita pasti pernah menyepelekan suatu topik, kita kira topik yang sedang
dibawakan adalah topik yang tidak terlalu penting, namun ternyata itu topik yang sangat
diperlukan. Ini semua menghalangi kita untuk menyimak dengan serius; dan masalah ini harus
dipecahkan sedini mungkindengan cara selalu memperhatikan apa yang pembicara bicarakan,
kalau kita ingin menjadi penyimak yang lebih baik.
5. Salah membuat catatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu menyimak ialah tidak tepatnya membuat
catatan. Mencoba menulis terlalu banyak atau menyesuaikan ide-ide pembicara dengan suatu
pola yang telah dirancang sebelumnya dapat mengurangi keefisienan menyimak. Menulis terlalu
banyak hanya akan membuang waktu kita yang berharga untuk menyimak pembicara, dengan
terlalu banyak memperhatikan catatan biasanya kita malah akan lengah dan kehilangan
konsentrasi untuk menyimak pembicara. Maka dari itu alangkah baiknya kita lebih banyak
memperhatikan pembicara dan mengubah cara mencatat menjadi catatan yang singkat, tepat,
dan berguna.
6. Hanya menyimak fakta
Berbagai telaah menunjukkan bahwa menyimak demi fakta, bukan demi ide atau gagasan, pasti
mengurangi ketepatgunaan atau keefisienan kegiatan menyimak. Harus diingat dan disadari
bahwa pembicara menyampaikan fakta kepada pendengar untuk dimanfaatkan para pendengar
sebagai pembantu memahami ide dan gagasan yang diberikan. Jadi dengan kata lain fakta,
sebenarnya adalah sarana penunjang untuk memahami ide dan gagasan yang diberikan.
7. Melamun
Melamun merupakan masalah dalam menyimak yang sering terjadi. Seperti yang diketahui bahwa
otak manusia kurang sanggup untuk memproses informasi yang didapat secara cepat. Sehingga
lamunan itu bisa berlangsung sebentar ataupun lama. Maka masalah ini harus segera diatasi
supaya para penyimak tidak ketinggalan poin ataupun ide dari pembicara.
8. Bereaksi secara emosional
Dalam menanggapi perkataan pembicara saat sedang menyimak, mungkin kita nanti bisa menjadi
emosi dengan kalimat yang diucapkan oleh pembicara. Namun hal ini jangan sampai terjadi.
Karena ketika kita sedang menyimak tanggapan yang diperlukan adalah bereaksi secara rasional.
Yaitu bagaimana cara kita menalar apa yang sudah diucapkan ataupun dijelaskan pembicara
ketika menyimak. Hal ini akan membuat emosi kita teratur, sehingga nanti kita dapat menyimak
dengan baik.
REFERENSI

1)

Anda mungkin juga menyukai