JAWABAN
1. Jelaskan masing-masing 3 permasalahan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, pembelajaran
pengetahuan bahasa, dan pembelajaran sastra anak di SD !
A. Permasalahan Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek yaitu, (a) keterampilan
membaca (b) keterampilan menyimak, (c) ketetampilan berbicara, dan (d) keterampilan menulis. Namun
dalam uraian ini kami akan membahas keterampilan berbahasa, permasalahan dan solusi mengatasi
permasalahan yang kita alami saat melakukan empat keterampilan berbahasa. Penjelasan aspek tersebut
sebagai berikut.
A. Keterampilan membaca
1. Pengertian membaca
Membaca pemahaman menurut tarigan (1986:56) merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical
review), drama tulis (primed drama), serta pola-pola fiksi (pattenrs of fiction).
2. Permasalahan dan solusi mengatasi permasalahan ketika membaca:
a. Malas
Malas adalah musuh yang harus kita lawan maka dari itu, hilangkan rasa malas jadilah membaca itu
sebagai kebutuhan primer yang harus kita dapati, dengan itu rasa malas akan hilang karena kita telah
termotivasi.
b. Mengantuk
Jika mengantuk disebabkan oleh tidur tengah malam atau begadang maka sebaik tidak tidur terlalu
malam, itu tak baik bagi kesehatan juga.
c. Konsentrasi
Ketika kita tidak berkonsentrasi, informasi yang diterima oleh mata yang diteruskan ke otak
tidak mendapat perhatian yang cukup sehingga kita kehilangan pemahaman atas bahan bacaan dan
harus mengulangnya berkali-kali. Pengulangan ini disebut sebagai regresi.
Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah mencari suasana yang menyenangkan dan nyaman
saat membaca, yang jauh dari kebisingan dan mempunyai cahaya penerangan yang cukup. Agar bisa
menyerap informasi dengan maksimal, posisi alfa (posisi duduk tegak, rileks, dengan kedua telapan
kaki menyentuh lantai) saat membaca sangat dianjurkan.
d. Pusing karena banyak membaca
Jika anda dalam keadaan pusing, sebaiknya anda tidak pelu membaca banyak istirahat dengan
cukup atau cari hiburan sehingga pikiran anda kembali segar untuk membaca.
e. Sakit mata
Kesehatan mata itu sangat penting untuk dijaga maka kita harus memperhatikan posisi kita
ketika membaca, baik dalam keadaan tidur atau tengkurap sehingga itu akan menyebabkan dampak
buruk bagi mata kita. Jika mata kita sudah lelah dalam membaca maka sebaiknya beristirahatlah
jangan terlalu dipaksa ketika sudah lelah sehingga tidak mengalami sakit mata dalam membaca.
f. Lapar
Jika lapar menjadi hambatan dalam keterampilan membaca, maka solusinya sebelum kita akan
melakukan kegiatan membaca, makan terlebih dahulu sehingga ketika akan melakukan kegiatan
membaca kita tidak terhambat oleh perasaan lapar.
g. Jenuh
Membaca terkadang membaca membuat kita jenuh, bosan, dan lelah. Bahkan ada yang lebih
mudah memahami isi komik dari pada isi buku pelajaran padahal sebenarnya isi buku pelajran lebih
penting dari pada isi komik. Bagaiman kita dapat mengatasi permasalahan ini? Apakah kita harus
berhenti membaca karena sekalipun kita membaca tetapi dilandasi oleh keterpaksaan, maka kegiatan
membaca kita itu akan sia-sia dan tak menghasilkan apapun. Maka dari itu cara untuk mengatasi
masalah tersebut yakni:
B. Keterampilan menyimak
Permasalahan dan solusi mengatasi permasalahan ketika menyimak:
a. Pemahaman
Pemahaman apa yang disimak adalah tujuan utama maka dari itu kita harus memahami apa
yang kita simak dengan berkonsentrasi dalam menyimak dan hindari apa yang bisa menggangu kita
tidak berkonsentrasi dalam menyimak.
b. Konsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran, perasaan, dan
perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian
terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat
menghindarkan gangguan menyimak, baik yang berasal pada diri anda sendiri ataupun berasal dari
luar. Seperti: orang yang datang terlambat, keanehan-keanehan yang terjadi antara pembicara dan
penyimak, pembicara yang tidak menarik.
c. (kurangnya) motivasi
Cari motivator yang bisa membuat kita termotivasi seperti orang tua, kerabat dekat, maupun
teman. Sehingga kita termotivasi dalam menyimak, dan harus kita sadari bahwa apa yang disimak kita
itu adalah kebutuhan yang harus kita dapat.
d. Faktor pembicara
Faktor pembicara ini sangat penting dalam menarik perhatian si penyimak maka dari itu
pembicara harus mengetahui apa yang diinginkan oleh penyimak, dan pembicara harus bisa membaca
situasi dan kondisi penyimak. Jika penyimak mengalami kejenuhan dan kebosanan maka pembicara
harus bisa menghibur atau menarik hati penyimak sehingga penyimak tidak mengalami kejenuhan dan
kebosanan.
e. Pendengaran
Kesiapan kita dalam menyimak itu adalah salah satunya dengan pendegaran yang kuat, apabila
pendengaran kita kurang dalam menyimak maka kita tidak mendapatkan informasi apa yang kita
simak. Maka dari itu kita harus mempersiapkan diri dan pendengaran kita ketika akan menyimak
pembicaraan orang lain.
f. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi sangatlah berpengaruh dan menentukan keefektifan menyimak. Beberapa
hal yang haru diperhatikan dalam situasi menyimak: ruangan atau tempat berlangsungnya peristiwa
menyimak ahrus menunjang, waktu berlangsungnya peristiwa menyimak harus diperhatikan dan
diperhitungkan sebaiknya pasa saat yang tepat misalnya pada pagi-pagi, saat pendengar masih segar
dan rileks, suasana dan lingkungan tenang jauh dari kebisingan, pemandangan yang tidak mengganggu
konsentrasi.
a. Keterampilan berbicara
Permasalahan dan solusi mengatasi ketika berbicara:
a). Kepercayaan diri
(1) percaya pada kemampuan diri sendiri.
(2) berpikir optimis dan positif.
(3) banyak membaca buku.
(4) berlatih di depan cermin.
(5) membiasakan diri berkomunikasi dengan orang lain, dimulai dari keluarga dan teman dekat. yakin
bisa melakukannya.
(6) selalu berdoa kepada Tuhan.
(7) tumbuhkan keberanian dalam diri kita.
b). Pengetahuan
Beberapa faktor yang menyebabkan kita kurang pengetahuan dikarenakan:
1) Daya ingat yang kurang. Cara mengatasinya yaitu dengan sering mengulang atau berlatih dan
memperbanyan membaca.
2) Kurangnya rasa ingin tahu. Ini dikarenakan motivasi yang ada didalam diri kita kurang dan cara
mengatasinya yaitu dengan mencari inspirasi dan terus memotivasi diri.
3) Ketidak sesuaian antara pemikiran dan bahasa yang digunakan. Sebelum menyampaikan materi
kita harus bisa memahami materi yang akan disampaikan terlebih dahulu agar audien tidak merasa
bingung atau tidak mengerti dengan apa yang kita sampaikan karena bahasanya yang kurang
dimenerti
Dalam dunia pendidikan, kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana peserta didik tidak dapat belajar
secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar. Sedangkan
masalah belajar adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh kita sebagai penyimpangan kecil dalam
belajar yang kita alami. Ada dua faktor yang menjadi penyebab masalah belajar yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri peserta didik meliputi kurangnya
motivasi dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar, intelegensi, bakat serta kesehatan mental. Faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat atau sosial.
Pada sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan,
penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Pengembangan
kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Di sekolah dasar pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia lebih diarahkan pada kompetensi siswa
untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Pelaksanaannya, pembelajaran sastra dan bahasa dilaksanakan
secara terintegrasi. Sedangkan pengajaran sastra, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai
penunjang dalam mengapresiasi.
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa apa bila tidak segera diatasi tentunya akan
menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan dari belajar tersebut.
Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila siswa itu tidak mempunyai masalah yang dapat
berpengaruh proses belajar nya. Jika terdapat siswa yang mempunyai masalah dan permasalahan siswa
tersebut tidak segera ditemukan solusi nya. Siswa akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang
dapat mengakibatkan rendah prestasinya /tidak lulus, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan
belajar.Karena salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal
sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar
yaitu sekolah. Untuk itu, sebagai seorang guru atau pun pendidik kita harus mengetahui kondisi siswa
agar tercipta proses pembelajaran yang baik dan kondusif.
Adapun upayayang dilakukan oleh seorang gurudalam mengatasi siswa yang bermasalah dalam
proses pembelajaran yaitu :1). Melakukan pendekatan terhadap siswa, 2). Pencarian data tentang
masalah yaitu dengan berkomukasi dengan orang tua siswa dan wali kelas, 3). Melakukan konsultasi
secara pribadi. Dengan di adakan nya upaya seperti itu diharapkan bisa mengurangi masalah-masalah
yang ada pada siswa.
DISUSUN OLEH :
NAMA : JULIAN IDISON, S.Pd
NPM : A2G018012
KELAS :B
DOSEN PENGAMPU : Dr. ABDUL MUKTADIR, M.Si
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
2019