Anda di halaman 1dari 5

lOMoARcPSD|18773430

RMK 1 AKUNTANSI FORENSIK TUANAKOTTA

Legal Audit dan Legal Opinion (Universitas Hasanuddin)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Ni Kadek herlin Andriani (kadekherlinandriani@gmail.com)
lOMoARcPSD|18773430

NAMA : CHAERUN NISA YUSUF

NIM: A031181518

RANGKUMAN PENGANTAR AKUNTANSI FORENSIK

 AKUNTANSI FORENSIK

Akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun sektor privat (perorangan,
perusahaan swasta, yayasan swasta, dan lain-lain). Dengan memasukkan para pihak yang
berbeda. D.Larry Crumbley, editor-in-chief dari journal of forensik accounting menyatakan
bahwa akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum. Atau, akuntansi
yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses
peninjauan yudisial atau tinjauan administratif.

Definisi Crumbley ini menekankan bahwa akuntansi forensik tidak identik, bahkan tidak
berurusan dengan akuntansi yang sesuai dengan generally accepted accounting priciple
(GAAP). Ukurannya bukan GAAP,melainkan apa yang menurut hukum atau peraturan
perundang-undangan adalah akurat.

Akuntansi Forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau


pengungkapan motive pembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi dalam persoalan
hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik. Perkembangan
sampai dengan saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan. Misalnya dalam perhitungan
ganti rugi dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi atau secara
sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam pengertian corruption dan
misappropriation of asset.

 SEGITIGA AKUNTANSI FORENSIK

Konsep yang digunakan dalam segitiga akuntansi forensik ini adalah konsep hukum yang
paling penting dalam menetapkan ada atau tidaknya kerugian. Di sektor publik maupun privat
akuntansi forensik berurusan dengan kerugian. Kerugian adalah titik pertama dalam segitiga
akuntansi forensik. Titik kedua dalam segitiga akuntansi forensik adalah perbuatan melawan
hukum. Tanpa perbuatan melawan hukum, tidak ada yang dapat dituntut untuk mengganti
kerugian. Titik ketiga dalam segitiga akuntansi forensik adalah adanya keterkaitan atau adanya
hubungan kausalitas antara kerugian dan perbuatan melawan hukum.

Downloaded by Ni Kadek herlin Andriani (kadekherlinandriani@gmail.com)


lOMoARcPSD|18773430

 MENGAPA AKUNTANSI FORENSIK ?

Fraud sangat merugikan berbagai pihak karena dapat menghancurkan pemerintahan


maupun bisnis. Pada dasarnya cakupan akuntansi forensik adalah fraud dalam arti yang luas.
Association of Certified Fraud Examiners mengelompokkkan fraud dalam tiga kelompok yaitu
corruption (korupsi), asset misappropriation (penjarahan aset), dan fraudulent financial
statement (laporan keuangan yang dengan sengaja dibuat menyesatkan). Dalam hal ini,
akuntan forensik menjadi spesialis yang lebih khusus lagi daripada akutan pada umumnya
yang berspesialisasi dalam auditing. Ia menjadi fraud auditor atau fraud examiner yang
memiliki spesialisasi dalam bidang fraud.

Meskipun sorotan utama mengenai fraud pada umumnya dan korupsi pada khususnya adalah
pada kelemahan corporate governance atau kelemahan di sektor korporasi, tetapi prinsip
umumnya adalah kelemahan di sektor governance, baik korporasi maupun pemerintahan. Di
Indonesia hal ini sangat jelas terlihat dalam perkara-perkara korupsi dari para penyelenggara
negara dan dari kajian mengenai integritas yang dibuat KPK.

Setiap tahun KPK melakukan survei integritas. indeks integritas yang diterbitkan KPK tidaklah
semata-mata didasarkan atas persepsi. Tujuan survei ini adalah sebagai berikut.

1. Menelusuri akar permasalahan korupsi di sektor pelayanan publik.

2. Mengubah perspektif layanan dari orientasi lembaga penyedia layanan publik atau
petugasnya (sisi penawaran) ke perspektif pelanggan (sisi permintaaan).

3. Mendorong lembaga publik mempersiapkan upaya pencegahan korupsi yang efektif di


wilayah dan layanan yang rentan terjadinya korupsi.

Ada beberapa kajian global mengenai korupsi yang menilai Indonesia antara lain adalah
Corruption Perceptions Index (CPI), Global Corruption Barometer (GCB), Bribe Payers Index
(BPI), Political and Economic Risk Consultancy (PERC), dan Global Competitiveness Index
(GCI).

 LINGKUP AKUNTANSI FORENSIK

Bologna dan Lindquist, penulis perintis mengenai akuntansi forensik mengemukakan


beberapa istilah dalam perbendaharaan akuntansi, yakni: fraud auditing, forensic accounting,
investigative accounting, litigation support, dan valuation analysis. Namun,menurut mereka
istilah tersebut tidak didefinisikan secara jelas. Mereka menambahkan bahwa dalam

Downloaded by Ni Kadek herlin Andriani (kadekherlinandriani@gmail.com)


lOMoARcPSD|18773430

penggunaan sehari-hari litigation support merupakan istilah yang paling luas serta mencakup
keempat istilah lainnya.

Mereka juga menambahkan bahwa akuntan tradisional masih ingin membedakan pengertian
fraud auditing dan forensic accounting. Menurut kelompok akuntan ini, fraud auditing
berurusan dengan pendekatan dan metodologi yang bersifat proaktif untuk meneliti fraud.
Sedangkan akuntan forensic baru dipanggil ketika bukti-bukti terkumpul atau ketika kecurigaan
(suspicion) naik ke permukaan melalui tuduhan (allegation), keluhan (complaint), temuan
(discovery), atau tip-off dari whistleblower.

Jasa-jasa di bidang forensik antara lain; Fraud & financial investigation, analityc & forensic
technology, fraud risk management, FCPA reviews and investigation, anti money laundering
service, whistleblower hotline, litigation support, intellectual property protection, serta client
training.

Asset recovery

Asset recovery adalah upaya pemulihan kerugian dengan cara menemukan dan menguasai
kembali asset yang dijarah, misalnya dalam kasus korupsi,penggelapan dan pencucian uang
(money laundering). Asset recovery terbesar dalam sejarah akuntansi forensik adalah likuidasi
bank of credit and commerce international (BCCI).

Expert Witness

Pemberian jasa forensik berupa penampilan Ahli (Expert witness) di pengadilan Negara-
negara Anglo Saxon begitu lazim sehigga seorang praktisi menulis bahwa secara teknis,
“akuntasi forensik ” berarti menyiapkan seorang akuntan menjadi saksi ahli dalam ligitasi,
sebagai bagian dari tim penuntut umum ,atau pembela dalam perkara yang berkenaan
dengan fraud. Namun, dalam perkembangan selanjutnya istilah “akuntasi forensik” bermakna
sama dengan prosedur akuntansi investigatif.

Perbandingan antara akuntansi forensik di sektor publik dan swasta

Dimensi Sektor publik Sektor swasta


Landasan penugasan Amanat undang-undang Penugasan tertulissecara
spesifik
Imbalan Lazimnya tanpa imbalan Fee dan biaya

Downloaded by Ni Kadek herlin Andriani (kadekherlinandriani@gmail.com)


lOMoARcPSD|18773430

Hukum Pidana umum dan khusus, Perdata, arbitrase,


hukum administrasi negara administratif, aturan
intern perusahaan
Ukuran keberhasilan Memenangkan perkara Memulihkan kerugian
pidana dan memulihkan
kerugian
Pembuktian Dapat melibatkan instansi Bukti intern,
lain di luar lembaga yang denganbukti
bersangkutan ekstern yang terbatas
Teknik audit investigatif Sangat bervariasi karena Relatif lebih sedikit
kewenangan relatif besar dibandingkan di sektor
publik, kreativitas dalam
pendekatan lebih
menentukan
Akuntansi Tekanan pada kerugian Penilaian bisnis
negara dan kerugian
keuangan negara

Downloaded by Ni Kadek herlin Andriani (kadekherlinandriani@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai