Dosen Pengampu:
Sugiarti,S.Pd,M.Pd
Disusun Oleh:
Nama:Merlia Rizka Ulandari
Nim: PO71390210080
Kelas:2.B
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur terhadap kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan Rahmat dan karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul makalah ini adalah “PERMASALAHAN SIRUP
DAN GAGAL GINJAL PADA ANAK.”
Tidak ada gading yang tak retak,karenanya kami sebagai Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari sisi materi maupun
penulisannya,Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat memperbaiki yang diharapkan berguna untuk
semuanya.
Jambi,November 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Makalah...........................................................................................2
BAB II..................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Gagal Ginjal Akut.......................................................................................3
1. Pengertian Gagal Ginjal Akut..................................................................3
2. Penyebab Gagal Ginjal Akut....................................................................3
3. Gejala Gagal Ginjal Akut.........................................................................4
4. Pengobatan Gagal Ginjal Akut.................................................................4
B. Permasalahan Sirup.....................................................................................5
C. Pengawasan BPOM terhadap obat – obatan...............................................7
BAB III...............................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................10
A. KESIMPULAN.........................................................................................10
B. SARAN.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gagal ginjal akut merupakan sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik
pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya
azotemia (Kemenkes RI, 2017). Gagal ginjal akut berkembang pesat selama beberapa jam
atau hari dan dapat berakibat fatal. Kondisi ini paling umum terjadi pada mereka yang sakit
kritis dan sudah dirawat di rumah sakit.Gejala termasuk penurunan output urine,
pembengkakan akibat retensi cairan, mual, kelelahan, dan sesak napas. Kadang-kadang gejala
mungkin tidak terlalu kentara atau mungkin tidak muncul sama sekali.
Penyakit gagal ginjal akut meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk usia
lanjut dengan angka prevalensi mencapai 13,4%, dimana 1 diantara 10 orang berpotensi
mengalami penyakit gagal ginjal. Prevalensi penyakit ginjal akut di Australia, Jepang, dan
Eropa adalah 6-11%, terjadi peningkatan 5-8% setiap tahunnya (Triyanti, K et al., 2008).
Gagal Ginjal akut bukan hanya menyerang orang dewasa saja namun juga terjadi pada
anak anak. Merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak beberapa waktu belakangan ini
merisaukan banyak orang tua. Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak adalah
Diare,Muntah,Demam selama 3 – 5 hari,Batuk & Pilek,Jumlah air seni yang semakin
sedikit,bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Permasalah sirup menjadi penyebab merebaknya kasus gagal ginjal pada anak.Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan fenomena gagal ginjal akut pada anak
disebabkan cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG ), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol
Butil Eter (EGBE) pada obat sirup. Menurut Budi, kepastian ini dikeluarkan setelah
Kementrian Kesehatan melakukan penelitian cukup panjang.
Berdasarkan Hal diatas penulis mencari data terhadap permasalah sirup yang
mengakibatkan terjadinya gagal ginjal pada anak.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi
secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan di
ginjal, atau penyumbatan di saluran urine. Gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk
mencegah kerusakan ginjal permanen.Ginjal adalah organ yang berfungsi untuk menyaring
limbah sisa metabolisme dari dalam darah dan membuangnya melalui urine. Jika fungsi
tersebut terhenti, limbah yang seharusnya dibuang akan menumpuk di dalam tubuh. Gagal
ginjal akut biasanya terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa
penderitanya. Namun, jika terdeteksi dan diobati sejak dini, kerusakan ginjal akibat gagal
ginjal akut dapat disembuhkan.
2. Penyebab Gagal Ginjal Akut
Penyebab gagal ginjal akut sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal
(prerenal), kerusakan di ginjal itu sendiri, hingga penyumbatan di aliran urine
(postrenal). Berikut adalah penjelasannya:
Gangguan aliran darah ke ginjal
Ada beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menghambat aliran darah menuju ginjal dan
memicu gagal ginjal akut, yaitu:
Kerusakan di ginjal
Gagal ginjal akut juga dapat terjadi karena cedera atau kerusakan di ginjal itu sendiri,
misalnya akibat:
3
Penggunaan cairan kontras, yaitu cairan yang digunakan pada pemeriksaan foto
Rontgen atau CT scan
Infeksi yang berat, seperti penyakit Weil karena leptospirosis
Logam berat atau zat beracun, seperti etilen glikol
Konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan kokain
Batu ginjal
Tumor di saluran kemih, ginjal, atau organ yang ada disekitar ginjal
Pembesaran prostat
Perlengketan saluran kemih akibat jaringan parut
Gangguan saraf di kandung kemih (neurogenic bladder)
Efek samping operasi di panggul
Trombosis di pembuluh darah vena ginjal
4
B. Permasalahan Sirup
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pewangi dan zat obat. Sirup merupakan alat yang menyenangkan untuk
pemberian suatu bentuk cairan dari suatu obat yang rasanya tidak enak. Sirup-sirup terutama
efektif dalam pemberian obat untuk anak-anak, karena rasanya yang enak biasanya
menghilangkan keengganan pada sebagian anak-anak untuk meminum obat (Ansel, 1989).
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus gagal ginjal akut banyak menyerang anak-anak
berusia 6 bulan sampai 18 tahun. Adanya kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 2 bulan
terakhir, dimana 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak
didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun.Kondisi ini diakibatkan oleh obat yang sangat
disenangi oleh anak – anak yaitu sirup.
Permasalah sirup menjadi penyebab merebaknya kasus gagal ginjal pada anak.Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan fenomena gagal ginjal akut pada anak
disebabkan cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG ), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol
Butil Eter (EGBE) pada obat sirup. Menurut Budi, kepastian ini dikeluarkan setelah
Kementrian Kesehatan melakukan penelitian cukup panjang.
EG(Etilen Glikol) adalah Etilena glikol adalah senyawa organik yang digunakan sebagai
bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena tereftalat
yang digunakan pada botol plastik. Etilen glikol dan dietilen glikol adalah zat kimia yang
memiliki efek toksik atau beracun jika terkonsumsi melebihi batas aman. Keracunan zat
kimia tersebut dapat mengakibatkan gangguan pencernaan hingga gagal ginjal akut. Etilen
glikol (ethylene glycol) berwujud cairan yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa
manis. Etilen glikol paling sering digunakan sebagai zat antibeku ( antifreeze) pada radiator
kendaraan. Namun, zat ini juga digunakan sebagai pelarut pada industri maupun produk
rumah tangga.
Dietilen Glikol (DEG) adalah senyawa organik dengan rumus (HOCH₂CH₂)₂O. DEG
merupakan cairan yang tidak berwarna, praktis tidak berbau, beracun, dan higroskopis
dengan rasa yang manis. Dapat bercampur dalam air, alkohol, eter, aseton, dan etilena
glikol.memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan etilen glikol. Pada dasarnya,
dietilen glikol terdiri dari dua molekul etilen glikol yang melekat satu sama lain.Dietilen
glikol banyak digunakan dalam produk rumah tangga. Namun, zat ini juga dapat digunakan
sebagai pelarut dalam obat sirup untuk menggantikan gliserin karena harganya lebih murah.
Berbeda dengan gliserin, etilen glikol dan dietilen glikol dapat menyebabkan keracunan jika
dikonsumsi melebihi batas aman.
Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) adalah cairan bening yang mudah terbakar dengan bau
yang ringan. EGBE sendiri digunakan sebagai pelarut, Bahkan, kandungan ini menjadi bahan
kimia umum yang sering digunakan dalam produk industri maupun rumah tangga. Ethylene
glycol butyl ether (EGBE) Juga memiliki karakteristik yang sama karena berasal dari
keluarga glikol eter. Hasil percobaan bahan menunjukkan jika dikonsumsi, efek terhadap sel
darah merah yang ditimbulkan kepada manusia tidak lebih sensitif daripada tikus.EGBE
5
memiliki tingkat toksititas yang lebih rendah, sehingga ketika digunakan pada anak-anak
pada dosis yang kecil, efek yang didapat juga lebih rendah daripada orang dewasa.EGBE
memiliki kegunaan yang hampir sama seperti dua bahan sebelumnya, yakni formulator bahan
pembersih rumah tangga dan tinta.
BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi obat di Indonesia. Semua
produk obat sirup untuk anak maupun orang dewasa yang beredar di Indonesia tidak
diperbolehkan menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).Kendati demikian,
kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol kemungkinan bisa terjadi pada obat yang
menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol sebagai zat
pelarut. Keempat bahan tambahan tersebut bukan merupakan bahan berbahaya atau bahan
yang dilarang digunakan dalam pembuatan obat sirup.
Sesuai standar baku di Indonesia, ambang batas aman atau tolerable daily intake (TDI)
untuk cemaran etilen glikol dan dietilen glikol adalah sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.
Konsumsi melebihi TDI dapat berakibat fatal jika tidak segera tertangani.Keracunan etilen
glikol dan dietilen glikol dapat terjadi jika menelan, menghirup, atau bersentuhan dengan zat
kimia tersebut. Meski demikian, efek keracunan berat, termasuk gagal ginjal akut progresif
atipikal, dapat terjadi jika zat kimia tersebut tertelan dalam jumlah banyak.
Setelah tertelan, etilen glikol hanya membutuhkan waktu sekitar 1–4 jam untuk diserap
oleh tubuh dan kemudian diubah menjadi senyawa beracun. Gejala keracunan etilen glikol
akan muncul secara bertahap dalam 72 jam setelah zat tertelan.
Ketiga zat itu mengandung zat yang bahaya jika berada ditubuh manusia, Obat sirup
seharusnya tidak mengandung tiga zat tersebut, jikapun ada, kadarnya harus sangat rendah
sehingga tak meracuni tubuh. Jika zat kimia ini tertelan dalam tubuh, kemungkinan akan
terjadi iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah dan diare. Lebih
serius dapat memicu keracunan sistemik dengan gejala yang paralel dan gejala
inhalasi. Dalam jangka waktu lama dan berulang dapat menyebabkan kerusakan pada hati,
sistem limfoid, darah dan ginjal. Kasus gangguan ginjal inilah yang kini banyak terjadi.
6
C. Pengawasan BPOM terhadap obat – obatan
BPOM adalah singkatan dari lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan. Lembaga ini
memiliki tugas yang sama dengan European Medicines Agency (EMA), dan Food and Drug
Administration (FDA) dengan tugas utama yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-
obatan dan makanan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dilakukannya
pengawasan terhadap obat-obatan dan juga makanan adalah memastikan seluruh produk
sudah aman untuk dikonsumsi, dan tidak merugikan si pengkonsumsi. Jadi, saat membeli
produk obat dan makanan ada baiknya memperhatikan apakah produk tersebut sudah
terdaftar di BPOM atau belum. Jika terdaftar, produk tersebut sudah aman untuk dikonsumsi.
Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan
suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-
market. Sistem itu terdiri dari: standardisasi yang merupakan fungsi penyusunan standar,
regulasi, dan kebijakan terkait dengan pengawasan Obat dan Makanan.
Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan
suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-market. Sistem
itu terdiri dari:
7
Sehubungan dengan perkembangan hasil pengawasan yang dilakukan BPOM terhadap
sirup obat yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG),
BPOM menginformasikan hal-hal sebagai berikut:
8
9. BPOM mengimbau masyarakat untuk waspada, menjadi konsumen cerdas, dan
selalu memperhatikan hal berikut:
a. Membeli dan memperoleh obat hanya di sarana resmi, yaitu Apotek, Toko
Obat, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
b. Membeli obat secara online dapat dilakukan hanya di apotek yang telah
memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).
c. BPOM secara berkesinambungan melaksanakan patroli siber (cyber
patrol) pada platform situs, media sosial, dan e-commerce untuk
menelusuri dan mencegah peredaran obat ilegal.
d. Menerapkan Cek KLIK yaitu Cek Kemasan dalam kondisi baik, Cek Label
, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gagal ginjal akut merupakan sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik
pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya
azotemia (Kemenkes RI, 2017). Gagal ginjal akut berkembang pesat selama beberapa jam
atau hari dan dapat berakibat fatal. Kondisi ini paling umum terjadi pada mereka yang sakit
kritis dan sudah dirawat di rumah sakit.Gejala termasuk penurunan output urine,
pembengkakan akibat retensi cairan, mual, kelelahan, dan sesak napas. Kadang-kadang gejala
mungkin tidak terlalu kentara atau mungkin tidak muncul sama sekali.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus gagal ginjal akut banyak menyerang anak-anak
berusia 6 bulan sampai 18 tahun. Adanya kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 2 bulan
terakhir, dimana 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak
didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun.Kondisi ini diakibatkan oleh obat yang sangat
disenangi oleh anak – anak yaitu sirup.
Permasalah sirup menjadi penyebab merebaknya kasus gagal ginjal pada anak.Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan fenomena gagal ginjal akut pada anak
disebabkan cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG ), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol
Butil Eter (EGBE) pada obat sirup. Menurut Budi, kepastian ini dikeluarkan setelah
Kementrian Kesehatan melakukan penelitian cukup panjang.
Sistem pengawasan Obat dan Makanan yang diselenggarakan oleh BPOM merupakan
suatu proses yang komprehensif, mencakup pengawasan pre-market dan post-
market. Sistem itu terdiri dari: standardisasi yang merupakan fungsi penyusunan standar,
regulasi, dan kebijakan terkait dengan pengawasan Obat dan Makanan.
B. SARAN
Sebagai masyarakat yang cerdas sudah sepatutnya kita untuk waspada dan berhati hati
dalam mencari obat terkhusus untuk anak.Karena di era sekarang banyak sekali industri obat
obatan yang kurang memperhatikan bahan bahan yang diciptakan untuk pembuatan obat-
obatan.Selain berhati-hati dalam memilih obat,kita juga tetap harus mencegah terjadinya
penyakit cara sederhananya adalah selalu melakukan hidup sehat dan menerapkannya kepada
anak anak.
Selain itu, faktor penting lainnya adalah pemerintah selaku pelayan bagi masyarakat
seharusnya obat-obat yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut tidak beredar
dimasyarakat. Tentunya pemerintah harus memprketat sistem pengawasan terhadap obat-
obatan yang akan beredar.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-akut
https://primayahospital.com/urologi/gagal-ginjal-akut/
https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenal-eg-deg-egbe-zat-yang-ditemukan-pada-
pasien-ginjal-akut.html
https://www.pom.go.id/new/view/direct/strategic
11