Disusun Oleh:
Kelompok 3
S1-4A
1. Angga Wahyu I (121.0011)
2. Aprillia Putri S (121.0013)
3. Desy Evarani (121.0023)
4. Indah Susanti (121.0047)
5. Lailatul Hidayah (121.0055)
6. Nur Indah R (121.0075)
7. Risca Putri M (121.0087)
8. Ryan Frandhika P (121.0095)
9. Yogi Yussanto (121.0107)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada kami dalam menempuh perkulihan khususnya dalam mata
kuliah sistem perkemihan II dengan pokok bahasan dan judul “Gagal Ginjal
Akut”.
Makalah ini terdiri dari konsep dasar dari gagal ginjal akut yang terdiri
dari pengertan, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penatalaksanaan,
komplikasi dan pemeriksaan penunjang serta analisa dari beberapa jurnal
penelitian baik dari Indonesia maupun Internasional.
Adapun dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 2
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................. 2
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................2
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................ 2
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Gagal Ginjal Akut
2.1.1 Definisi ........................................................................ 3
2.1.2 Tahapan ........................................................................ 4
2.1.3 Etiologi ....................................................................... 4
2.1.4 Patofisiologi ................................................................ 5
2.1.5 Manifestasi Klinis ........................................................ 7
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang .............................................. 9
2.1.7 Penatalaksanaan ........................................................ 12
2.1.8 Komplikasi ................................................................. 13
2.1.9 Pencegahan ................................................................ 13
2.2 Analisa Hasil Penelitian Jurnal
2.2.1 Penelitian 1 ................................................................ 15
2.2.2 Penelitian 2 ................................................................ 19
2.2.3 Penelitian 3 ................................................................ 21
2.2.4 Penelitian 4 .....................................................................
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................
3.2 Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN JURNAL
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengidentifikasi konsep dasar gagal ginjal akut..
2. Mengidentifikasi hasil analisa jurnal penelitian.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi definisi gagal ginjal kronik.
2. Mengidentifikasi klasifikasi gagal ginjal kronik.
3. Mengidentifikasi etiologi gagal ginjal kronik.
4. Mengidentifikasi patofisiologi gagal ginjal kronik.
5. Mengidentifikasi manifestasi klinis gagal ginjal kronik.
6. Mengidentifikasi pemeriksaan diagnostik gagal ginjal kronik.
7. Mengidentifikasi penatalaksanaan gagal ginjal kronik.
8. Mengidentifikasi komplikasi gagal ginjal kronik.
9. Mengidentifikasi pencegahan gagal ginjal kronik.
10. Mengidentifikasi beberapa hasil penelitian jurnal tentang gagal
ginjal kronik.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai bahan edukasi untuk memberi edukasi kepada
masyarakat bahwa derajat gagal ginjal akut pada glumerulonefritis
akut dapat mempengaruhi keluaran proteinuria persisten.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menjadi dasar untuk pengembangan prognosis serta
penatalaksanaan glomerulonefritis akut.
BAB 2
PEMBAHASAN
3
4
3. Anemia
4. Asidosis metabolic
5. Kejang
6. Perikarditis
2.2.2 Penelitian 2
Marsudi, Bagas A. 2014. Hubungan antara Derajat Gagal Ginjal
Akut dan Proteinuria Persisten pada Anak Penderita
Glomerulonefritis Akut
Glomerulonefritis akut merupakan masalah kesehatan yang
masih membebani dunia. Glomerulonefritis akut juga menjadi
etiologi dari 25% semua kasus ESRD. Manefestasi klinis yang
sering muncul, sekaligus merupakan prediktor luaran terpenting
pada glomerulonefritis adalah proteinuria.
Salah satu komplikasi dari glomerulonefritis adalah
berkembangnya penyakit ginal kronis yang ditandai dengan
proteinuria persisten. Maka dari itu sangatlah penting untuk diteliti
hubungan deraat gagal ginal akut dengan proteinuria persisten pada
anak penderita glomerulonefritis akut.
Gagal ginjal akut kategori inury dan failure didapatkan nilai
odds ratio yang menjadi faktor resiko cukup besar sebagai
penyebab proteinuria persisten.
2.2.3 Penelitian 3
Radityo, Adhie Nur dkk. 2012. Asfiksia Neonatorum sebagai
Faktor Resiko Gagal Ginjal Akut.
Asfiksia merupakan salah satu penyebab mortalitas dan
morbiditas bayi baru lahir dan akan membaa berbagai dampak
pada periode neonatal. Asfiksia akan mengakibatkan kerisakan
sebagian besar teradi pada ginjal 50%. Ginjal merupakan organ
yang sensitif terhadap penurunan kadar oksigen. Jika hipoksia ini
tidak diatasi maka akan menimbulkan nekrosis korteks ginjal yang
bersifat ireversibel.
13
2.2.4 Penelitian 4
Herget-Rosenthal, Stefan dkk. 2004. Early Detection of Acute
Renal Failure by Serum Cystatin C.
Gagal ginjal akut (ARF) nyata meningkatkan angka
kematian secara independen dari faktor-faktor lain. Dengan tidak
adanya terapi spesifik untuk GGA, deteksi dini dan akurat ARF
sangat penting untuk mencegah perkembangannya, dan dengan
demikian, berpotensi meningkatkan hasilnya. Dalam praktek klinis,
deteksi ARF, yang ditandai dengan penurunan yang cepat dari laju
filtrasi glomerulus (GFR), didasarkan pada peningkatan kreatinin
serum. Namun, ada keterbatasan utama untuk penggunaan
kreatinin untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (GFR).
Untuk mengatasi kendala tersebut, ada pencarian luas untuk
meningkatkan penanda laboratorium gangguan fungsi ginjal.
Cystatin C adalah 13 kD sistein endogen proteinase inhibitor dan
diproduksi oleh sel berinti pada tingkat yang konstan. Cystatin C
secara bebas disaring oleh glomerulus, diserap, dan dikatabolisme,
tetapi tidak disekresikan oleh tubulus. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan keunggulan cystatin C serum dibandingkan
kreatinin, terutama untuk mendeteksi reduksi GFR.. Studi
longitudinal sebelumnya pada cystatin serum C didominasi
menyarankan bahwa cystatin C serum dilakukan lebih baik dari
kreatinin serum sebagai penanda untuk mendeteksi perubahan akut
GFR. Namun, penelitian ini terbatas karena mereka diperiksa
dalam sampel pasien kecil atau tidak termasuk kontrol. Selain
membatasi, kebanyakan studi dilakukan pada penerima
transplantasi ginjal awal setelah transplantasi, dan dosis tinggi obat
glukokortikoid mungkin telah mengganggu serum cystatin C.
14
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR)
atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal
untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini
disertai oliguria (urin <500 ml/24 jam) sampai anuria (Almatsier, 2004).
Perjalanan gagal ginjal akut berbeda-beda pada setiap
individu sesuai dengan masalah fisiologinya. Ada tiga tahap gagal ginjal
akut yaitu fase inisiasi, maintenens, dan pemulihan (Jan, 2000).
3.2 Saran
Mengingat dalam setiap permasalahan kesehatan yang menyangkut
saluran kemih, pastinya melibatkan ginjal oleh karenanya hal- hal yang
dapat kita lakukan sebagai wujud pencegahan atau menjaga kesehatan
kita adalah dengan memperbanyak minum air putih untuk
memperlancar kinerja fungsi ginjal dan menerapkan pola hidup sehat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Baradero, Mary dkk. 2005. Klien Gangguan Ginjal: Seri Asuhan Keperawatan.
Diterjemahkan oleh: Ester, Monica dan Esty Wahyuningsih. Jakarta:
EGC.
Herget-Rosenthal, Stefan dkk. 2004. Early Detection of Acute Renal Failure by
Serum Cystatin C. http://www.nature.com/ki/journal/v66/n3/pdf/4494718
a.pdf. Diakses 3 Nopember 2015.
Jan, Tambayong. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Marsudi, Bagas A. 2014. Hubungan antara Derajat Gagal Ginal Akut dan
Proteinuria Persisten pada Anak Penderita Glomerulonefritis Akut.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buk
u_id=68684&obyek_id=4. Diakses 3 Nopember 2015.
Mizranita, Vinci dan Dea Sarra Pramudhita. 2014. Pengaruh Penggunaan
Antibiotik Eritromisin dengan Terapi Calcium Channel Blocker terhadap
Gagal Ginjal Akut. http://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/ilmu
Farmasidanklinik/article/view/1197/1306. Diakses 3 Nopember 2015.
Radityo, Adhie Nur dkk. 2012. Asfiksia Neonatorum sebagai Faktor Resiko
Gagal Ginjal Akut. http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/13-5-1.pdf. Diakses
3 Nopember 2015.
Rubenstein, David dkk. 2007. Lecture Notes: Kedokteran Klinis Edisi Enam.
Diterjemahkan oleh: Rahmalia, Safitri. Jakarta: Penerbit Erlangga.