Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDN
KEDUNGREJO KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO

Oleh:
YESIKA AYU RAHMATDANI
837417367

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan Judul :

“MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA KELAS II MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI SDN
KEDUNGREJO
KECAMATAN WARU KABUPATEN SIDOARJO”

PENULISAN PTK DISAHKAN PADA TANGGAL:

Menyetujui: Sidoarjo, 09 November , 2020


Dosen Pembimbing Mahasiswa

Fatimah, Dra., M.Pd. YESIKA AYU RAHMATDANI


NIM. 837417367

i
ABSTRAK

Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan kepada
setiap guru untuk menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar? Dengan kata lain
setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar
jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara teknis. Setiap guru pasti berharap
anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam belajarnya, namun keadaannya berbanding
terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh : Siswa
kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan. Tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi bertujuan untuk
menyampaikan informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat dalam Penelitian Perbaikan Pembelajaran dapat bermanfaat
bagi Kepala Sekolah, bagi Guru, bagi Siswa dan bagi Sekolah.Penelitian di lakukan di SD Negeri
Kedungrejo bertepatan di jalan Raya Waru Nomor 39 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan diantaranya sebagai berikut: Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
diaplikasikan dengan kehidupan sehari-hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima
materi yang diajarkan, Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan
aktif dalam kelas, Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa
sehingga siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran.
Kata Kunci : Siswa,Guru,Pembelajaran

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................i
ABSTRAK.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Perbaikan......................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Diskusi.........................................................................................................4
B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi .........................................................................................4
C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi ......................................................................................5
D. Pemahaman Konsep .................................................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian ....................................................................................................................7
B. Deskripsi per Siklus ................................................................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per Siklus ..............................................................................................................11
B. Pembahasan dari Setiap Siklus ..............................................................................................12
BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................13
B. Saran Tindak Lanjut .............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu tugas guru adalah mengajar, hal ini akan menyebabkan adanya tuntutan
kepada setiap guru untuk menjawab pertanyaa tentang bagaimana seharusnya mengajar?
Dengan kata lain setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan
secara teknis.
Berbicara mengenai keberhasilan dalam proses pembelajaran memang tidak ada
habisnya, seorang guru yang sudah berupaya dalam melaksanakan proses belajar mengajar
semaksimal mungkin mulai dari merencanakan pembelajaran sampai menilai hasil belajar
terkadang tidak mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Dalam proses
pembelajaran guru sering menemui masalah yaitu hasil belajar yang tidak sesuai dengan tujuan
yang diharapkan sehingga guru berupaya untuk memperbaiki kinerja dengan cara memperbaiki
pembelajarannya melalui Penelitian Tindakan Kelas (Wardhani, 2005).
Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas II (mendeskripsikan benda) menunjukkan bahwa tingkat penguasaan secara klasikal
siswa hanya 40%, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan standar minimum yaitu
75%. Sehubungan dengan masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan prestasi siswa-
siswinya melalui kegiatan perbaikan pembelajaran.
Setiap guru pasti berharap anak didiknya memperoleh hasil yang optimal dalam
belajarnya, namun keadaannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan setelah melihat
hasil ulangan siswa, hal ini disebabkan oleh:
- Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
- Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
- Siswa terlihat pasif saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan teman
sejawat, hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, maka diketahui faktor penyebab
rendahnya tingkat pemahaman siswa saat mendeskripsikan benda dalam pelajaran Bahasa
Indonesia antara lain:

- Guru tidak pernah memberikan umpan balik


- Guru tidak pernah memberikan dorongan semangat berupa pujian kepada siswa
1
- Siswa tidak pernah diberi kesempatan untuk bertanya
Terkait dengan melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis memilih judul
“Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II melalui
metode diskusi kelompok SDN Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penyebab masalah di atas maka rumusan masalah dari Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah:
1. Bagaimana penggunaan metode diskusi dalam peningkatan pemahaman siswa kelas II SDN
Kedungrejo pada pelajaran Bahasa Indonesia?
2. Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II SDN
Kedungrejo pada pelajaran Bahasa Indonesia?

C. Tujuan Perbaikan
Dari tujuan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, tidak hanya
untuk menyampaikan informasi kepada para siswa, hal ini bertujuan untuk menyampaikan
informasi antara lain terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi para siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Keterampilan-keterampilan proses yang dapat dikembangkan melalui metode diskusi
antara lain, keterampilan pengamatan, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan
menafsirkan.
Dengan menggunakan metode diskusi, penelitian ini bertujuan untuk:
- Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan menyimpulkan pada
diri siswa.
- Mengembangkan sifat positif terhadap sekolah. Para guru dan bidang studi yang dipelajari.
- Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self concept) yang
lebih positif.
- Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil perbaikan pembelajaran diharapkan ajan sangat bermanfaat bagi pengelolaan
pembelajaran, khususnya guru kelas II, yaitu penelitian tindakan kelas tentang peningkatan
prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak terutama:
2
1. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk tambahan bekal pengalaman sebagai
pedoman lebih lanjut dalam mengambil kebijakan di sekolah dalam memberikan bimbingan
mengajar kepada guru kelas II dan pengembangan lebih lanjut.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapatnya bermanfaat dalam menambah khasanah keilmuannya,
sehingga semakin luas wawasan kependidikan dan bertambah wawasan berfikir inovatif dan
kreatif dalam pendidikan ke depan. Terutama dalam memperkaya bekal berimprovisasi dalam
pembelajaran yang penuh kreatif yang pada akhirnya akan menyebangkan bagi anak dalam
pembelajaran lebih lanjut.
3. Bagi Siswa
Metode diskusi kelompok ini dapat memberi motivasi belajar yang lebih baik, lebih
aktif falam belajar serta memberikan pengalaman bagi siswa
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan
pembelajara.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Diskusi


Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang
didalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau
permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan
pendekatan keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang
dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang
harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Kegiatan diskusi
dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang (8-12 peserta),
kelompok besar (13-40 peserta) ataupun diskusi kelas.Diskusi pada kelompok kecil lebih
efektif disbanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang
ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Girlstrap dan martin (1975:15) mengemukakan bahwa metode diskusi merupakan suatu
kegiatan sejauh orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat suatu topic
atau maslaah untuk mencari jawaban berdasarkan semua fakta yang memungkinkan.
Metode diskusi juga diartikan sebagai suatu cara penguasaan isi pelajaran melalui
wahana tukar pendapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh guna
memecahkan suatu masalah. (Depdikbud, 1986:19).
Berdasarkan uraian di atas, metode diskusi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
belajar mengajar yang membicarakan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih, dimana orang - orang yang berbicara memiliki perhatian yang sama terhadap topik
atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan sehingga mendapat berbagai alternative
jawaban terhadap topik atau maslah yang didiskusikan.

B. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi


Tujuan pemakaian metode diskusi adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan
pada diri siswa.
b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, guru dan bidang studi yang dipelajari.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan maslah dan konsep diri yang lebih positif.
d. Meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengemukakan pendapat.
e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu.
4
C. Prosedur Pemakaian Metode Diskusi
Prosedur pemakaian metode diskusi secara umum terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu
tahapan sebelum pertemuan, selama pertemuan dan setelah pertemuan.
a. Tahapan Sebelum Pertemuan
Kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahapan ini adalah:
1. Pemilihan topic diskusi yaitu suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan topic
diskusi untuk melakukannya guru atau siswa menggunakan tujuan yang ingin dicapai serta
minat dan latar belakang siswa sebagai kriteria.
2. Membuat rancangan garis besar diskusi yang akan dilaksanakan
3. Menentukan diskusi yang akan dilaksanakan
4. Mengorganisasikan para siswa dan informasi kelas sesuai dengan jenis diskusi
b. Tahapan Selama Pertemuan
Selama pertemuan diskusi dilaksanakan, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dan siswa
adalah:
1. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan diskusi, topik diskusi dan kegiatan diskusi yang
akan dilakukan.
2. Para siswa dan guru melaksanakan kegiatan diskusi
3. Pelaporan dan penyimpulan hasil diskusi oleh siswa bersama guru
4. Pencatatan hasil diskusi oleh siswa

c. Tahapan Setelah Pertemuan


1. Membuat catatan tentagn gagasan-gagasan yang belum ditanggapi dan kesulitan yang timbul
selama diskusi.
2. Mengevaluasi diskusi dari berbagai dimensi dan mengumpulkan evaluasi dari para siswa
serta lembaran komentar.

D. Pemahaman Konsep
Menurut Rosser (dalam Dahar, 1989:80), konsep adalah suatu Abstraksi yang mewakili
satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut yang sama. Konsep
merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman. Bell (1995) dalam Nono Sutarno (2007)
memberikan batasan konsep dalam dua dimensi.Dimensi pertama menyatakan konsep sebagai
kontruk mental dari seorang yang ditandai oleh satu atau lebih kata menyatakan konsep khusus.
Dimensi kedua menyatakan konsep sebagai pengertian yang diterima secara social.Pendidikan
5
di sekolah diarahkan untuk belajar konsep dan struktur pengetahuan yang saling berhubungan
menjadi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang terorganisir.
Konsep juga dapat didefinisikan dengan bermacam-macam rumusan yang berbeda dan
tentunya antara definisi yang satu dengan definisi yang lain tidak identic. Sebagai
contoh: konsep adalah kumpulan stimulus (benda, peristiwa, dll)yang mempunyai ciri sama.
Dari uraian tentang definisi konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menguasai
konsep seseorang harus mampu membedakan antara benda yang satu dengan benda yang lain,
peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Gagne (1984)
kemampuan membedakan merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep.
Betapa pentingnya memahami konsep bagi kita dapat dilihat dari dicantumkannya
pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang strata pendidikan.Seperti yang
dikatakan oleh Briggs, Gagne, dan Wagner (1988) konsep adalah kemampuan yang
memungkinkan manusia dapat berbuat sesuatu. Ini dapat diartikan bahwa tanpa menguasai
konsep bidang studi tertentu, manusia tidak akan dapat berbuat banyak, dan mungkin
kelangsungan hidupnya akan terganggu.

6
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SDN
Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini
selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2020 (Siklus 1) dan 23 Oktober 2020 (Siklus
2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
Mendeskripsikan benda, Kelas II Semester I SDN Kedungrejo Tahun pelajaran 2020/2021.
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SDN. Kedungrejo Kelas II berjumlah 26 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-
laki dan 12 siswa perempuan.
5. Karakteristik Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga kurang mampu,
pendidikan orang tua pada aumumnya hanya sebatas lulus Sekolah Dasar (SD), hal ini
mengakibatkan orang tua menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru
(sekolah).

B. Deskripsi Per Siklus


Kegiatan merancangkan melaksanaknakan perbaikan pembelajaran melalui
tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: Planning (perencanaan), Acting
(pelaksanaan), Observing (pengamatan), dan Reflecting (refleksi). Keempat fase tersebut
merupakan satu siklus dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang digambarkan dengan
menggunakan spiral seperti gambar .

7
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins
Gambar 3.1 dapat terlihat bahwa Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat akan terus berputar dan berlanjut hingga tujuan penelitian tercapai. Penelitian
ini dibatasi dalam 2 siklus dengan rincian siklus 1 merupakan siklus yang harus dilakukan oleh
peneliti. Siklus 2 dilakukan dengan asumsi apabila siklus 1 tidak berhasil, maka akan diperbaiki
pada siklus 2. Apabila pada siklus 1 sudah berhasil, maka siklus 2 dilaksanakan sebagai
pemantapan dari siklus 1.Pemantapan ini bertujuan sebagai penguatan hasil siklus 1.

Siklus 1
a. Planning (perencanaan)
- Menyusun perbaikan pembelajaran
- Menyiapkan gambar binatang
- Menyusun instrument observasi
- Menyusun instrument penelitian

b. Acting (pelaksanaan)
- Siswa diajak menyanyi lagu “Anjing Kecil”
- Guru menanyakan binatang yang dimiliki siswa dirumah
- Guru memberikan contoh mendeskripsikan benda, binatang atau tumbuhan.

8
- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan (membuat tebakan) benda, binatang atau tumbuhan
secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya
- Siswa mengerjakan lembar kerja
- Pembahasan lembar kerja
c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung antara
lain:
- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda
- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok
- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok
- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas
d. Reflecting (refleksi)
Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas pada siklus 1 telah dicapai siswa sesuai harapan peneliti sehingga penelitian ini dapat
dihentikan akat tetapi peneliti menemukan bahwa:
- Pemahaman siswa tentang cara mendeskripsikan benda masih kurang
- Keaktifan siswa masih kurang
- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas masih kurang
Oleh karena itu peneliti melakukan PTK lagi pada siklus ke 2.
Siklus 2
a. Planning (perencanaan)
- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
- Menyiapkan gambar binatang dan tumbuhan
- Menyusun instrument observasi
- Menyusun instrument penelitian
b. Acting (pelaksanaan)
- Siswa diajak menyanyi lagu “Lihat Kebunku”
- Guru menanyakan bmacam-macam bunga dan binatang yang dimiliki siswa
- Siswa mengamati macam-macam bunga dan binatang yang ada di lingkungan sekolah
- Siswa mendeskripiskan bunga yang dipegang guru
- Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok
- Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda, binatang dan tumbuhan yang telah diamati
secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
9
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas
- Siswa mengerjakan lembar kerja
- Pembahasan lembar kerja

c. Observasing (observasi/pengamatan)
Hal-hal yang diamati oleh peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
antara lain:
- Pemahaman siswa tentang mendeskripsikan benda
- Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok
- Kekompakkan siswa dalam diskusi kelompok
- Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

d. Reflecting (refleksi)
Pada siklus 2 peneliti berharap bahwa hasil yang telah dicapai oleh siswa sesuai harapan
peneliti akan melakukan penelitian sehingga penelitian dapat dihentikan karena siswa telah
berhasil:
- Menguasai konsep tentang cara mendeskripsikan benda
- Menciptakan kekompakkan dalam diskusi kelompok
- Siswa sudah aktif dan serius dalam mengerjakan tugas
- Nilai rata-rata 82,2

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi per Siklus
Di bawah ini disajikan tabel yang menggambarkan hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas II tentang mendeskripsikan benda dan kemajuan yang dicapai dalam perbaikan
pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.

Nilai Nilai Nilai


No Nama Siswa sebelum perbaikan perbaikan
perbaikan siklus 1 siklus 2
1 MUHAMAD RASYA 30 50 60
2 M. NADZILA H. R 30 50 70
3 MULAN APRILLIANTI 40 50 80
4 NARINDI UTAMI 20 35 60
5 NURLITA RAMAHANI 50 60 75
6 PUTRI HABIBAH 50 50 80
7 RIKI RIKARDO 55 65 80
8 SINTA KOMALA SARI 45 50 80
9 SITI NAZLATULLAILA 55 65 90
10 SITI NURPALAH 45 45 75
11 SUPIANI 70 70 100
12 SURYA 70 75 100
13 TEGAR FIRMANSYAH 35 40 60
14 YAHYA ALDIYANSYAH 40 70 80
15 YUNENGSIH 40 60 70
16 ZEWICHA NINGMAS 85 90 95
17 SALSA PUTRI 40 70 70
18 AZRUL KHUZAIM 45 45 75
19 KHALASHA NURYADI 50 60 80
20 REY NUR KHIDAYAT 70 70 100
21 NUR MUAMAD ROYAN B 35 40 60
22 AZAHRI SETIAWAN P 40 70 80

11
23 SYAHRA AZMINAFRIZ 40 60 70
24 SITI NUR KHALIPAH 85 90 95
25 M. KAMALUZIN 40 70 70
Jumlah 1205 1500 1955
Rata-rata 48,2 60 78,2

Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum perbaikan 48,2 berarti masih
jauh dari hasil yang diharapkan. Dengan kata lain penelitian belum berhasil dalam
melaksanakan pembelajarannya di kelas, oleh karena ini peneliti mengadakan penelitian di
kelasnya dengan bantuan teman sejawat kemudian melaksanakan perbaikan pada siklus 1
sudah ada peningkatan dengan nilai rata-rata 60. Namun dengan nilai rata-rata itu masih
dirasakan bagi peneliti belum memuaskan karena masih ada beberapa siswa yang nilaianya
dibawah KKM. Karena peneliti melakukan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus 2 sudah
lebih banyak mengalami peningkatan pada siklus 1 dan nilai rata-rata 78,2.
B. Pembahasan Setiap Siklus
Dari tabel tersebut dapat diketahui sebelum perbaikan pembelajaran nilai siswa sangat
rendah dengan nilai 48,2 setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 nilai rata-rata
meningkat menjadi 60 tetapi peneliti masih ingin nilai yang lebih baik lagi yang sesuai dengan
harapan. Akhirnya peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dan dari siklus
2 ini diperoleh nilai jauh diatas standart dan sesuai, dengan nilai rata-rata 78,2, maka peneliti
segera menghentikan penelitiannya.
Peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum perbaikan, peningkatan pada siklus 1 dan
perbaikan pada siklus 2 tidak lepas dari bantuan teman sejawat yang telah memberi bimbingan
sehingga peneliti menggunaka strategi pembelajaran yang diaplikasi dengan kehidupan sehari-
hari dan menggunakan metode diskusi serta memberikan kesempatan bertanya kepada siswa,
dengan demikian siswa lebih mudah untuk memahami materi yang diajarkan.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2 siklus, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diaplikasikan dengan kehidupan sehari-
hari dapat memudahkan siswa untuk memahami dan menerima materi yang diajarkan.
b. Dengan metode diskusi kelompok siswa lebih bersemangat dan dapat berperan aktif dalam
kelas
c. Penggunaan system PAKEM dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga
siswa merasa senang terhadap pelajaran yang kaitannya dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran.

5.2 Saran
Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran
hendaknya guru harus mampu memilih dan menerapkan strategi mengajar yang tepat dan
menyenangkan agar siswa lebih tertarik sehingga pelajaran akan mudah diserap dan dipahami
dengan baik dan yang lebih penting tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Girlstrap dan martin.(1975). Metide Pembelajaran. Boston: Allyn & Bacon


Lorong, Jhonny dan Asy Ari. 2003. Bahasa Indonesia Bahasaku 2a. Semarang: Aneka Ilmu
Mudjiono.(1986). Kapita Selekta Metode-metode Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Sutarno, nano.(2007) Pengertian Pemahaman Konsep. Jakarta: Pustaka Jaya.
Rosser.91989). Pemahaman Konsep. Boston: Allyn & Bacon.
Tim Komunikatif. (2002). Aku Bangga Bahasa Indonesia 2a. Semarang:Aneka Ilmu.

14
Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum’at, 16 Oktober 2020

A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam menggunakan
kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan

15
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan diskusi.
3. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
“Bentukku bulat, dalam tubuhku banyak bijinya, kalau dibelah warnaku merah dan banyak
airnya, siapakah aku?”

b. Kegiatan Inti (45 menit)


1. Tiap kelompok diajak keluar mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah
2. Dengan membaca petunjuk LKS siswa melakukan diskusi dan pengamatan
3. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan dan binatang secara rinci dengan kalimat
runtut
4. Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar pengamatan
5. Perwakilan kelompok melaporkan hasilnya di depan kelas
6. Guru memberikan tes akhir siklus 1
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru melakukan evaluasi dan refleksi
2. Tindak lanjut (pemberian PR).

I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP kelas II
b. Media Pembelajaran
- Gambar poster hewan

J. PENILAIAN
1. Awal : -
Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan
tanggapan.
. ` Akhir : Tes tulis (terlampir)

16
Sidoarjo, 16 Oktober 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas

ENDAH, S.Pd. M.Pd YESIKA AYU RAHMATDANI


NIP. 19681007 199403 2 004 NIM. 837417367

17
Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Jum,at , 23 Oktober 2020

A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan cerita.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar kita sesuai ciri-cirinya dalam menggunakan
kalimat yang mudah dipahami orang lain.

C. INDIKATOR
Mendeskripsikan ciri-ciri bendah oleh seseorang teman kemudian ditebak.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mendeskripsikan benda.

E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa mendiskusikan ciri-ciri binatang atau tumbuhan dan mampu menyimpulkan
2. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda.

F. MATERI POKOK
Mendeskripsikan benda

G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
18
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa diajak menyanyikan lagu “Kucingku”

b. Kegiatan Inti (45 menit)


1. Siswa diajak keluar untuk mengamati macam-macam benda dan binatang yang ada di
lingkungan sekolah.
2. Siswa mendeskripsikan binatang yang dilihat dilingkungan sekolah.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4. Tiap-tiap kelompok mendeskripsikan benda dan tumbuhan atau binatang yang telah diamati
secara rinci berdasarkan ciri-cirinya.
5. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
6. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru melakukan refleksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran
2. Tindak lanjut (pemberian PR).
3. Guru menutup pelajaran dengan salam

I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. Sumber
1. Harianto, 2004 Buku Bahasa Indonesia kelas II.
2. Buku lain yang relevan dengan materi.
3. Kurikulum KTSP kelas II
b. Media Pembelajaran
- Gambar poster hewan
- Gambar poster tumbuh-tumbuhan

J. PENILAIAN
4. Awal : -
. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan tanggapan.
. Akhir : Tes tulis (terlampir)

19
Sidoarjo, 16 Oktober 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas

ENDAH, S.Pd.M.Pd YESIKA AYU RAHMATDANI


NIP. 19681007 199403 2004 NIM. 837417367

20

Anda mungkin juga menyukai