Anda di halaman 1dari 23

Praktik Kerja Lapangan 2017

BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN


2.1. Identitas dan sejarah pendirian perusahaan / Lembaga
Lokasi perusahaan praktek kerja lapangan (PKL) terletak di kampung Lebak pinang RT
006/RW 014 Desa Lebak asih, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak Banten.Pada
awalnya perusahaan ini merupakan PT.Sierad Produce Tbk namun Mei 2014 diakuisisi oleh
PT Charoen Pokphand Jaya Farm.

Lokasi perusahaan berada pada kawasan yang dikelilingi hutan dan perkebunan serta
jarangnya pemukiman penduduk.Jarak antara perusahaan dengan pemukiman warga sekitar 1
km, Topografi area farm merupakan dataran rendah dengan ketinggian 217 mdpl dengan
suhu minimal 23°C dan suhu maksimum 32°C.Adapun identitas perusahaan tersebut yait:

Nama perusahaan : PT CHAROEN POKPHAND JAYA FARM Unit Farm 3 Lebak,Banten

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)

Mulai didirikan : Mei 2014

Jumlah Populasi : ±80.000 ekor

Alamat : Lebakpinang RT 006 RW 014 Kec, Curugbitung Kab. Lebak Banten

Alamat Pusat : Jalan Ancol Barat Blok A-SE No.10 Jakarta Utara

2.2. Bidang Uasaha


2.3 Struktur Organisasi dan Manajemen

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Lebak memiliki struktur organisasi yang
menggambarkan hubungan antara fungsi-fungsi dan posisi serta menunjukan kedudukan,
tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang jelas dalam suatu organisasi (Ilustrasi 1),
PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Lebak dipakai oleh 2 general Manajer (GM), setiap
GM memegang 3 unit farm dan setiap farm memiliki manajer lapangan. Pada 1 unit farm
memiliki 2 supervisor yang masing-masing memegang 1 flock, yang terdiri dari 4 kandang.
GM farm memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas kelangsungan farm. Seorang
GM dibantu oleh staff lain dalam melaksanakan tugasnya yaitu manager farm. Manajer farm
dibantu oleh supervisior, PGA(Personal General Affair), statistika serta staff lainnya seperti
carateker dan bagian gudang.

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 1


Praktik Kerja Lapangan 2017

General Manager

Manager

Super Visor Statistik

Personal General
Affair

Dan Team
Pendukung

Gudang Dan
Care Taker
Teknik
Umum

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 2


Praktik Kerja Lapangan 2017

BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG

3.1. Hasil Dan Pembahasan

A. VENTILASI
Ventilasi adalah hal yang sangat mutlak dibutuhkan dalam management pemeliharaan
sistem kandang tertutup (Close House) ukuran kandang 120 x 14 m. Beberapa faktor yang
dihasilkan dalam ventilasi ini adalah oksigen, kecepatan angin, suhu dan kelembaban.
Berdasarkan pengamatan di Farm 3 Banten didapatkan hasil :
Temperatur : 24-310C
Kelembaban : 80%
Wind Speed : 22-30
Beberapa komponen yang masuk dalam sistem ventilasi adalah sebagai berikut :

1. Cooling pad
Coolingpad merupakan sistem pendingin dengan metode evaporative cooling system.
Yaitu air pada coolingpad terevaporasi oleh udara yang melewati coolingpad sehingga udara
yang masuk kandang lebih dingin dibandingkan udara diluar kandang.

Gambar 1. Cooling pad di farm 3 Banten

Pembersihan coolingpad dilakukan 1 minggu sekali, akan tetapi kenyataan dilapang


jarang dibersihkan karena masih fokus pada produksi.

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 3


Praktik Kerja Lapangan 2017

2. FAN (Kipas)
Merupakan alat yang dibutuhkan dalam pengaturan sirkulasi udara pada kandang close
house agar udara yang masuk dan keluar kandang bisa optimal, tidak hanya itu saja, Fan juga
berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor didalam kandang. dengan Jumlah 9 Kipas, Fan
juga dapat mati secara otomatis jika dmna suhu udara didalam kandang rendah, biasanya
Kipas mati pada malam hari karena suhu dimalam hari cukup rendah, fungsi matinya disalah
satu kipas iyalah untuk menstabilkan suhu didalam kandang. Pembersihan dilakukan 2
minggu sekali menggunakan mesin semprot/sanchine.

Gambar 2. Fan kipas di farm 3 Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 4


Praktik Kerja Lapangan 2017

3. Wind Speed
Pengukuran kecepatan angin dalam kandang dilakukan pada saat control malam, pada
jam 22.00. Pengukuran menggunakan Kestrel, tidak hanya untuk mengukur kecepatan angin,
namun kentrel dapat mengukur kelembaban dan suhu. Suhu dalam kandang bereda disetiap
waktunya. Suhu paling rendah yaitu pada saat malam hari seperti 22 0C dan sedangkan pada
saat siang hari beruah menjadi 300C

Gambar 3. Kestrel di farm 3 Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 5


Praktik Kerja Lapangan 2017

B. VACCINE

Vaccine merupakan kegiatan memasukkan bibit penyakit dalam bentuk


mikroorganisme yang sudah dilemahkan namun bisah membentuk antibody pada ayam. Pada
fase laying vaccine yang di berikan merupakan revaks dari vaccine pada fase growing yang
bertujuan agar selama periode produksi kekebalan ayam tetap terjaga dan menghasilkan
produksi yang optimal.Tetapi berdasarkan hasil pengamatan selama PKL, vaccinasi yang
dilakukan ada yang 2 jenis vaccinasi dan ada juga 3 jenis vaccinasi sekaligus, ada yang
bermetode jeksi dan tetes mata.Vaccinasi yang diberikan pada periode laying dapat dilihat
pada tabel1.

Tabel 1. program vaccine breeder fase laying di Farm 3 Banten


Umur (week) Jenis vaccine

36 ND Kiil + AI Kill + ND IB MLV+MA5

44 ND Lasota+ AI Kill

48 AI Kill+ ND Lasota+MA5

52 ND IB MLV

60 ND Latosa

68 ND Lasota

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 6


Praktik Kerja Lapangan 2017

C. Management Pakan periode laying

Management laying merupakan masa-masa yang sangat penting untuk keberhasilan


produksi, salah satu faktor penentu keberhasilan produksi diantaranya management pakan
dan management program pencahayaan

Management pakan farm 3 Banten (CPJF) Charoen Pokhpand Jaya Farm flok A (HH03)

Tabel 2. Peralatan pakan Female feeder menggunakan chain feeder system.

Nama Jumlah Tinggi Jarak Keterangan


(m) /Panjang(m) (m)
Chainfeeder 144 5
Hoper utama 3 Kubah kandang
Hoper 24 pen 1 s\d pen 5 terkecuali pen 3
tambahan
Motor pakan 3 Motor pakan semuanya terletak
dikubah

Gear box 3 Berpasangan dengan motor


Corner 12 1 jalur 4 corner
Rantai 3 1 rantai 1 sirkuit
Silo 1 Tidak aktif
Space feeder 654.4 Kebutuhan panjang talang untuk
betina
Tutup 65.6 Menutup grill yang tak perlu
Trought/Grill dipakai
Neple 1376   0,5 0, 45 Tempat minum jantan dan betina
1 neple untuk 10 - 12 ekor ayam

Tabel 3. Peralatan pakan Male feeder

Nama Jumlah Tinggi Jarak Bukaan Keterangan


(m) (m)
Male pan feeder 101 0,7 1 dari liter
Motor Male 1 di kubah kandang (untuk naik
feeder turun pan)

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 7


Praktik Kerja Lapangan 2017

Layout Feed F3 Banten


Tampak atas
Service Room

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 8


Praktik Kerja Lapangan 2017

Ket :

1 Hopper utama (tidak digunakan)

2 Hopper tambahan

3 Motor male fedder

4 Motor hopper

5 Male feeder

6 Talang Pakan

7 Batas slat

8 Kubah kandang

9 Batas pen

10 corner

11 Neple

Management pakan di farm 3 Banten (CPJF) khususnya di flok A (HH 03)

Sistem pakan betina menggunakan chain feeder (6 jalur) sedangkan sistem pakan
jantan menggunakan augher (1jalur). Cara pendistribusian pakan betina dan jantan yang di
lakukan yaitu:

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 9


Praktik Kerja Lapangan 2017

1. System pemberian pakan perhari pada ayam betina 1355 kg = 27 karung + 5 kg, 11
hoper 57 kg, 13 hoper 56 kg,
2. dan pada pemberian pakan jantan 113 kg = 2 karung + 3 kg, pen1 24 kg, pen2 24 kg,
pen3 16 kg, pen4 24 kg, pen5 24 kg pada umur 40 week.
3. Pemberian pakan secara otomatis.Setiap hoper di isi pakan dari pembagian jumlah
pakan. Dan pemutaran pakan di lakukan setiap hari pada jam 07.00WIB sesuai
dengan jam masuk kandang.
4. lama pemutaran pakan yang pertama 1,5 menit. Dan jeda pertama 13 menit,
dilanjutkan sesudah penjedaan/star kedua 7 menit. Penjedaan dilakukan agar pakan
tidak banjir dan tidak terbuang kebawah slat.
5. Jenis pakan yang di gunakan untuk pakan betina kode 534RJ52 sedangkan pakan
untuk jantan yang di gunakan kode 535.

Gambar 4. Gudang pakan di farm 3 Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 10


Praktik Kerja Lapangan 2017

E. Dringking Periode Laying

Peralatan Ukuran
1 Bak penanpung utama 2 buah
2 Jumlah nippel 1376 buah
3 Jarak antar nippel 45 cm
4 Tinggi nippel 50 cm

Tabel 4. Peralatan minum

Keterangan :

1 Toren Air

2 Stop Kran

3 Pompa Air

Filter Air
4

5 Meteran Air

Regulator Nipple
6

Nipple
7

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 11


Praktik Kerja Lapangan 2017

Layout dringking

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 12


Praktik Kerja Lapangan 2017

E. Lighting periode laying

Tabel 5. Management lighting Farm 3 Banten (CPJF) Flok A (HH 03)


Pen jumlah jalur watt jarak antar lampu (meter)
pen 1 42 5 23 1,5 s\d 2
pen 2 43 5 23 1,5 s\d 2
pen 3 20 5 23 1,5s\d 2
pen 4 41 5 23 1,5 s\d 2
pen 5 42 5 23 1,5 s\d 2
Total 188

Jalur lampu berjumlah 5 jalur, pen 1 s\d 5 jumlah lampu samarata terkecuali pen 3
dikarnakan ukuran pen yang kecil di banding pen pen lainya.

Tabel 6. Program lihgting di Farm 3 Banten


Umur (minggu) Lama (jam) Waktu Watt

175-177/wop1 13 05.00 - 18.00 23

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 13


Praktik Kerja Lapangan 2017

Layout Lighting
Tampak bawah

Gudang/Kubah kandang

D. MANAJEMEN JANTAN

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 14


Praktik Kerja Lapangan 2017

Pada fase laying, salah satu faktor utama yang harus diperhatikan adalah manajemen
jantan. Hal yang penting dilakukan mixing pada umur 8 minggu untuk meminimalkan
agresive male sehingga saat memasuki fase laying tidak ada treatment untuk adaptasi jantan
dan jantan yang agresif.
Pada umur 25 minggu standar sex rasio pada priode laying 11.8 %
rasio bisa berubah - rubah disetiap minggunya tergantung tingkat deplesi, Deplesi ayam
dari awal produksi sampai layout dijaga supaya tidak lebih dari 0,5% per minggu. sex rasio
juga berpengaruh terhadap produksi.
Rumus sex rasio =
 Sex rasio diperoleh dari = Jumlah ayam jantan X 100%
Jumlah ayam betina

Sebaran jantan di 5 pen dipisahkan berdasarkan fleshing, bukan berdasarkan bobot


badan. Dikarenakan untuk bobot badan yang sama belum tentu didapati ukuran fleshing yang
sama, maka untuk sebarannya di pen 1 untuk jantan besar, pen 2 jantan besar normal, pen 3
jantan kecil dan pen 4-5 untuk jantan normal. Untuk menjaga komposisi jantan di setiap pen
baik, setiap 4 minggu dilakukan fleshing total, apabila di pen 1 didapat jantan yang kecil
maka akan ditukar dengan jantan besar dari pen lain begitu juga sebaliknya.

Gambar 5. Fleshing di farm 3 Banten

 Tingkat besaran fleshing male.

1 2 3 4 5

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 15


Praktik Kerja Lapangan 2017

E. MANAJEMEN SANGKAR

Tabel 7. jumlah sangkar pada setiap kandang di Farm 3 Banten

Pen Jumlah Nest/sangkar Jumlah lubang

Pen 1 19 buah 456 buah

Pen 2 20 buah 480buah

Pen 3 8 buah 160 buah

Pen 4 20 buah 480buah

Pen 5 20 buah 480buah

Gambar 6. Sangkar di farm 3 Banten

Manajemen sangkar di Farm 3 Banten menggunakan full manual nest . Posisi atau letak
sangkar berada di samping slat yaitu 60 cm dari lantai bawah dengan tujuan untuk
mempermudah pembersihan sangkar/tatakan. Detail dari jumlah sangkar di HH 03 yaitu di
pen 1 ada 19 buah sangkar, pen 2 ada 20 buah sangkar, pen 3 ada 8 buah sangkar dan pen 4-5
ada 20 sangkar. Untuk kalkulasi jumlah Hole per sangkar yaitu 24 buah

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 16


Praktik Kerja Lapangan 2017

Rincian ukuran sangkar diperoleh panjang sangkar 150 cm, tinggi 80 cm, lebar 70 cm
setiap hole memiliki panjang 35 cm, Lebar 25 cm.

35 cm HOLE hole
eed
80 cm

150 cm 70 cm

25 cm

Gambar 7. Rincian sangkar HH 03 Lebak 3 Banten

Perawatan sangkar di Farm 3 Banten sangat baik, karena setiap hari ada karyawan yang
bertugas khusus untuk membersihkan nest pad serta menggantinya jika terdapat tatakan yang
bolong, jumlah setiap hari yang diganti dan dibersihkan nest pad per kandang. Karyawan
yang terlibat dalam proses pembersihan nest pad di farm 3 Banten flok HH 03 melibatkan 1
man power tambahan pada setiap flok dari karyawan harian yang bertugas khusus untuk
memersihkan nest pad setiap hari. Dengan adanya perawatan tersebut terbukti bahwa telur
komersil yang ada sangat sedikit yaitu dibawah 1%, apabila ada kerusakan maka telur akan
diambil dan dipisahkan dengan telur yang bagus.

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 17


Praktik Kerja Lapangan 2017

F. BIOSECURITY DAN SANITASI

Biosecurity

Biosecurity dan Sanitasi pada farm sangatlah penting untuk memutus rantai penyakit
sehingga dapat mencegah terjadinya wabah penyakit pada suatu farm seperti yang dilakukan
di PT. Charoen pokhpand Jaya Farm (CPJF) Farm 3 lebak Banten. Biosecurity di bagian
masuk terdapat 2 bagian yaitu 1 area untuk kendaraan mobil yang dilakukan dengan
menyemprot desinfektan pada bagian kendaraan terutama bagian bawah, untuk kendaraan
roda 2 dan 4 terdapat disalah satu gerbang masuk farm semprot ketika akan masuk farm dan 1
ruang semprot jalan kekandang. Untuk jalur dari penyemprotan awal dapat dilihat pada
layout dibawah ini;

Gambar 8. Layout Biosecurity Kendaraan Lebak 3 PT. CPJF Banten

gerbang 1 gerbang 2 pada saat masuk

pada saat masuk farm Area farm kandang


kandang

 Pada tahap selanjutnya setelah masuk dari pintu gerbang (masuk) farm terdapat ruang
Shower utama, yaitu ruang shower dan mandi serta ganti baju. Semua karyawan memakai
baju transit.

 Barang dan peralatan yang akan dibawa masuk ke dalam area kandang sebelumnya harus
masuk UV box terlebih dahulu 15 m pada saat sebelum masuk ruang shower, dan diambil
dari bagian dalam setelah keluar dari shower.

 Pada PT. CPJF Banten terdapat 12 buah ruang shower yang masing-masing sudah terbagi
berdasarkan Flok, mekanik, borongan, tamu dan lain sebagainya.
 Setelah keluar dari ruang shower utama, masing-masing pegawai memakai sandal menuju
kandang.
 Setelah sampai di gudang flok, pegawai mengganti sandal dengan menggunakan sepatu
boat yang berwarna hijau yang sudah disediakan setiap kandang.
 Pada pintu masuk kandang terdapat sprayer yang berisi alkohol 70% untuk spray tangan
dan terdapat kapur untuk dipping sepatu kandang sebelum masuk ke dalam kandang.
 Berikut ialah Layout biosecuritydi PT. CPJF Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 18


Praktik Kerja Lapangan 2017

Gambar 9. Layout Biosecurity Lebak 3 PT. CPJF Banten

Gerbang GerbangS
Spray 1 pray 2

shower

Kantor
Tempat parkir

Tempat
parkir
AREA KANDANG

Mes Mess

Staff karyawan

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 19


Praktik Kerja Lapangan 2017

G. Sanitasi

Sanitasi yang dilakukan di PT. CPJF Banten meliputi sanitasi lingkungan seperti
rumput di area kandang dan penaburan kapur kandang di jalan menuju kandang, sanitasi
peralatan kandang seperti service pen, air di bak service pen, sanitasi didalam kandang seperti
pembersihan debu, pembasmian lalat dan tikus. Pembersihan lingkungan seperti rumput
dilakukan secara kondisional, dan untuk penyemprotan solar/cyper killer di area kandang
dilakukan setiap hari. Program sanitasi di PT. CPJF Banten dilakukan sesuai jadwal yang
telah ditentukan oleh manajemen farm, akan tetapi dalam penerapannya juga bisa tergantung
pada kondisi di lapang (Kondisional).

H. MANAJEMEN PENANGANAN TELUR TETAS (HATCHING EGG)

Penanganan telur tetas (HE) dimulai pada pase produksi sampai afkir. Selain
memperhatikan manajemen pemeriharaan, kesehatan dan manajemen pakan manajemen
penangana HE tidak dapat dianggap remeh karna semua indikator keberasilan disuatu farm
terutama di farm yaitu keberasilan dalam menghasilkan produksi HE yang optimal baik dari
segi kualitas dan kuantitas untuk ditetaskan di hatchary.

Tabel 8. Jadwal pengambilan HE di Farm 3 Banten


Pengambilan Jam/Waktu
ke 1 08.00
ke 2 09.30
ke 3 11.00
ke 4 13.00
ke 5 14.00
ke 6 15.30

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 20


Praktik Kerja Lapangan 2017

Metode pengambilan telur di PT. CPJF Banten yaitu dengan menggunakan Manual nest Jadi
belum otomatis, telur yang keluar dari ayam akan diambil satu persatu. Dilakukan grading
telur dan pembersihan telur yang dianggap kotor, grade telur disesuaikan beratnya dengan
menggunakan timbangan telur. Berikut adalah grade telur yang ada di PT. CPJF Banten yang
ditampilkan dalam tabel di bawah ini;

Tabel 9. Grade HE PT. CPJF Banten


Grade Umur/minggu Berat (gr)

B2 24 - 27 45,0-49,9

B3 28 - 29 50,0-50,0

A1 30 - 34 55,1-60,0

A2 35 - 39 60,1-65,0

A3 40 - UP >65,1

Sebelum penyeleksian telur PE harus masuk lemari fumigasi yang berukuran


Panjang 1m, Lebar 2m, dan tinggi 2m. Dosis fumigasi yang digunakan yaitu 25 gr porcent
fumigant dibanding 150 ml formalin dan dilakukan selama 10 menit.

Gambar 20. Lemari fumigasi di farm 3 Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 21


Praktik Kerja Lapangan 2017

Telur kemudian di taruh di tempatkan di tray 36 sesuai dengan gradenya, untuk telur yang
dianggap masuk sebagai telur komersil (retak, jumbo,kecil, kotor dan krabang tipis)
ditempatkan di tray untuk komersil. Setelah itu telur yang sudah di tray 36 berdasarkan grade
akan dimasukkan ke keranjang HE, 1 keranjang berisi 5 tray, sehingga dalam satu keranjang
terdapat 180 butir HE dalam grade yang sama dan diberi stempel atau label yang berisi
tentang grade HE, kandang dan farm serta tanggal pengambilan. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar. 2 dibawah ini

Metode pngmasan telur seagai brikut.

Gambar 11. Label HE dan penempatan di tray 36

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 22


Praktik Kerja Lapangan 2017

Proses selanjutnya yaitu pengangkutan HE dari kandang ke ruang penyimpanan


(Holding Room), suhu di Holding Room PT. CPJF berkisar antara 22-25 0C. HE yang
dihasilkan oleh PT.CPJF dikirim ke Hatchery Manis Hatchery Kopo Tangerang Banten.
Mobil HE yang digunakan untuk pengiriman HE dari farm ke Hatchery yaitu dengan
menggunakan 2 model, yaitu menggunakan AC dan Kipas. dengan lama perjalanan sekitar
20-30 menit. Lalu disimpan di Holding.

Gambar 12. Holding room di farm 3 Banten

SMK NEGERI 1 CIADAK HAL 23

Anda mungkin juga menyukai