Anda di halaman 1dari 31

PENGGUNAAN PIEZOELECTRIC GENERATOR DARI BEBAN

PERGERAKAN AYAM SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK


MENSTABILKAN TEMPERATUR DAN KELEMBAPAN PADA
KANDANG GUNA MENJAGA METABOLISME AYAM BOILER

Disusun oleh:
1. Yogie Akhmad Syamsuddin ; 1610502066; 2016
2. Hermansyah Dwi Cahyo ; 1610502059; 2016
3. Mohammad Aflakhul Adib ; 1610502042; 2016

UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2019

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
agung Muhammad SAW. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keIslaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Bagi penulis, penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul


“PENGGUNAAN PIEZOELECTRIC GENERATOR DARI BEBAN
PERGERAKAN AYAM SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK
MENSTABILKAN TEMPERATUR DAN KELEMBAPAN PADA KANDANG
GUNA MENJAGA METABOLISME AYAM BOILER” ini merupakan tugas
yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam
proses penyusunan karya tulis ilmiah ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan
penulis sendiri. Oleh Karena itu penulis sampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuannya, utamanya kepada yang terhormat:

1. Trisma Jaya Saputra, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Tidar.
2. Fuad Hilmy, S.T., M.T., selaku pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Keluarga dan sahabat-sahabat yang telah memberikan motivasi dan
dukungan terhadap terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selai iringan do’a yang
tulus dan ikhlas semoga amal baik mereka diterima dan mendapat balasan yang
lebih baik dari Allah SWT. Tidak lupa saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

3
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.

Magelang, 10 Januari 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

COVER i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
ABSTRAK viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan dan Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Suhu dan Kelembaban Ayam Broiler 3
2.2. Sebaran, Bobot, dan Kandang Ayam 3
2.3. Piezoelectric Generator 5
2.4. Daya Listrik 6
2.5. Temperature Controller 7
2.6. Thermohygrometer 8
2.7. Pengaruh Warna Cahaya pada Perilaku Ayam 9
BAB III METODE PENULISAN
3.1. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi 10
3.2. Teknik Analisis Data 10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Menjaga Metabolisme Ayam 11
4.2. Konstruksi dan Cara Kerja Piezoelectric Generator 11
4.3. Perhitungan Terkait 12
4.3.1. Perhitungan Daya yang dihasilkan oleh Piezoelectric
Generator 12
4.3.2. Perhitungan Daya yang dibutuhkan kandang anak ayam
14
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 15

5
5.2. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup 19
Lampiran 2. Scan Kartu Tanda Mahasiswa 22

6
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Tabel 1. Kebutuhan Suhu dan Kelembaban Ayam 3


Tabel 2. Sebaran Ayam Sesuai dengan Usia 4
Tabel 3. Bobot Ayam Broiler berdasarkan Jenis Kelamin 4
Tabel 4.Hasil Pengujian Piezoelectric Generator secara pararel 6
Tabel 5. Tabel Daya yang Dibutuhkan Kandang 14

Gambar 1. Sistem Piezoelektrik 5


Gambar 2. Empat buah Piezoelectric Generator disusun pararel 6
Gambar 3. Arah Aliran Arus Listrik 7
Gambar 4. Temperature Controller 8
Gambar 5. Thermohygrometer 8
Gambar 6. Konstruksi Piezoelectric Generator dan Kandang Ayam
Broiler 11

vii
ABSTRAK

Ayam broiler merupakan komoditas ternak yang memiliki prospek sangat


menjanjikan untuk dikembangkan di Magelang. Tercatat jumlah populasi ayam
broiler sebanyak 180.791.433 ekor yang tersebar di Jawa Tengah. Usaha ternak
ayam broiler lebih ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain karena
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam
waktu yang relatif pendek, kecepatan pertambahan atau produksi daging dalam
waktu yang relatif cepat dan singkat sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah
dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan
kestabilan metabolisme pada komoditas yang dipengaruhi oleh temperatur dan
kelembabannya, dimana pada ayam berumur 0-5 hari relatif stabil pada kisaran
tertentu yaitu 33-31oC dengan tingkat kelembabannya 55-60%. Namun saat
berumur 0-5 hari, ayam masih belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri dan ayam
baru bisa mengatur suhu tubuhnya secara optimal sejak umur 2 minggu.
Magelang merupakan salah satu daerah yang terdapat di Jawa Tengah
yang memiliki temperatur rata-rata tahunan 26,3oC dan kelembaban 66-102%. Hal
tersebut masih menjadi permasalahan peternak ayam boiler karena temperatur dan
kelembaban tidak sesuai dengan kebutuhan komoditas. Peternak melakukan
rekayasa panas dengan mengaplikasikan bohlam lampu untuk menghangatkan
kandang, tetapi hal tersebut masih kurang efektif karena besarnya temperatur dan
kelembaban tidak dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu,
diperlukannya sistem yang dapat mengatur temperatur dan kelembaban pada
kandang secara otomatis untuk menjaga metabolisme komoditas. Peternak saat ini
masih menggunakan sumber energi listrik rumah dalam pengaktifan sistem
penghangat dengan lampu, perlu diketahui bahwa hal tersebut kurang ekonomis bagi
peternak karena biaya yang harus dikeluarkan relatif tinggi.
Karya tulis ini dibuat sebagai media penyampaian gagasan sistem pengatur
temperatur dan kelembaban pada kandang ayam broiler dengan memanfaatkan
aktivitas ayam menggunakan sistem Piezoelectric Generator. Piezoelectric
Generator merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi tekan yang
dihasilkan oleh beban ayam untuk memanaskan pipa radiasi sebagai media

8
penghangat, thermocontrol sebagai pengatur temperatur, menyalakan lampu
bohlam untuk media pengatur perilaku ayam, dan dehumidifier sebagai pengatur
kelembaban didalam kandang ayam. Sistem ini bertujuan untuk mensejahterakan
peternak dengan cara meminimaisir biaya peningkatan kualitas ayam dengan cara
menjaga metabolisme pada ayam.
Kata Kunci : Piezoelectric, Ayam Broiler, Temperatur, Kelembaban

9
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun kian
meningkat dan mempengaruhi perilaku konsumtif terhadap makanan
pokok termasuk produk peternakan. Ayam broiler merupakan salah satu
komoditas unggulan budidaya ternak yang cukup populer di Indonesia,
karena mayoritas masyarakat menjadikan daging ayam sebagai makanan
pokok yang kaya akan zat gizi juga rasanya yang enak. Melihat
meningkatnya jumlah penduduk searah dengan kebutuhan makanan pokok
pada masyarakat seperti olahan ayam broiler, hal tersebut dimitigasi oleh
peternak ayam untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada industri
peternakan ayam broiler terdapat berbagai macam metode ternak untuk
menghasilkan kualitas ayam yang baik. Perlu diketahui untuk meraih
kualitas ayam yang baik itu dibutuhkannya metode ternak yang spesifik
untuk menjaga daya tahan tubuhnya agar kuantitas tetap stabil bahkan
meningkat.
Metode pemeliharaan ayam broiler memiliki perbedaan pada
masing masing usia ayam, bagi ayam yang berusia lebih dari 1 minggu
mampu menyesuaikan suhu tubuhnya untuk menjaga daya tahan tubuh
serta metabolismenya, tetapi hal tersebut memiliki perbedaan dengan
ayam yang memiliki usia 0 – 7 hari, karena belum bisa menyesuaikan suhu
tubuh dengan temperatur sekitarnya yang dapat mengakitbatkan
metabolisme tubuhnya tidak maksimal hingga rentan terhadap mortalitas
ayam. Dengan demikian pada ayam yang baru berusia < 1 minggu rata rata
peternak membuat rekayasa fisis untuk mengatur temperatur dan
kelembaban tempat atau kandang ayam untuk menjaga kestabilan
metabolisme ayam.
Saat ini peternak memanfaatkan listrik rumahan sebagai sumber daya
untuk mengaktifkan sistem pengatur temperatur dan kelembabannya, perlu
diketahui dengan menggunakan metode itu membutuhkan biaya tambahan
yang cukup besar dan akan mempengaruhi patokan harga pokok produksi
ayam dalam jumlah perekornya karena tarif listrik yang

1
berfluktuatif. Dengan demikian dari permasalahan tersebut perlu dibuatnya
teknologi terbaru sebagai sistem pembangkit daya listrik yang dapat
mengaktifkan pengatur temperatur dan kelembaban pada kendang dengan
memanfaatkan potensi lokal yang terdapat didalam kendang itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dalam rangka memecahkan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menjaga metabolisme ayam broiler dan kualitas
dari ayam broiler sebagai upaya peningkatan kuantitasnya?
2. Apa itu Piezoelectric Generator dan bagaimana cara kerja
Piezoelectric Generator?
3. Bagaimana konstruksi dan cara kerja Piezoelectric Generator yang
memanfaatkan beban ayam sebagai penghasil energi listriknya?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Memberikan peluang peningkatan produktivitas bidang peternakan
terutama pada ayam broiler.
2. Membuat inovasi Piezoelectric Generator sebagai media
penghasil listrik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ayam
broiler yang ramah lingkungan dan ekonomis.
3. Memanfaatkan beban dan pergerakan ayam broiler di dalam
kandang sebagai media menghasilkan listrik.
4. Menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dalam
pengembangannya supaya lebih terfokuskan.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Suhu dan Kelembaban Ayam Broiler


Dalam peternakan ayam broiler memiliki metode pemeliharaan
yang berbeda masing masing usia ayam broiler, hal terpenting dalam
pemeliharaan ini adalah kesesuaian keadaan sekitar dengan kondisi ayam
broiler dengan mempertimbangkan ukuran temperatur dan presentase
kelembaban bagi ayam dengan usia 0-7 hari agar dapat menjaga
metabolismenya secara maksimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Wijayanti (2011) menyatakan bahwa ayam broiler pada periode
starter atau usia 0-7 hari membutuhkan suhu sekitar 29o - 35oC untuk
menjaga kestabilan tubuh dan optimalisasi produksinya. Tentunya hal
tersebut harus dipertimbangkan oleh iklim tropis yang dimiliki Indonesia
khususnya di daerah Magelang dengan temperatur rata-rata tahunan
26,3oC dan kelembaban 66-102%. (RKPD Kab. Magelang, 2017).

Tabel 1. Kebutuhan Suhu dan Kelembaban Ayam

2.2 Sebaran, Bobot, dan Kandang Ayam


Pengamatan terhadap tingkat sebaran ayam dilakukan sesuai
dengan syarat-syarat Social Welfare ayam menurut Murni (2009), yaitu :
a. Umur 1 hari - 1 minggu = 40-50 ekor DOC (Day Old Chicken) /m2
b. Umur 7 hari - 2 minggu = 20-25 ekor ayam/ m2
c. Umur 2 minggu 8 - 12 ekor ayam/ m2

3
Tabel 2. Sebaran Ayam Sesuai dengan Usia

Tabel 3. Bobot Ayam Broiler berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Tabel 2 dapat kita simpulkan bahwa ayam broiler


memiliki berat rata- rata antara 2000 – 2500 gram tergantung pada jenis
kelamin dari ayam broiler.
Menurut Murni (2009), kandang ayam broiler di daerah iklim
tropis dibuat dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7
meter, dan dari lantai hingga atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk
kandang yang dibuat dengan sistem panggung, maka tinggi kandang
akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter. Lebar kandang bisa
menyesuaikan kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek setidaknya
dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan
panjang kandang, bisa menyesuaikan lahan yang tersedia.

4
2.3 Piezoelectric Generator
Pengertian piezoelektrisitas menurut kamus besar bahasa indonesia
digital merupakan arus listrik yang diperoleh dari efek piezoelektrik yang
terjadi apabila kristal diberi tekanan mekasis akan menimbulkan arus
listrik dan apabila kristal tersebut dilalui arus bolak-balik maka kristal
tersebut akan bergetar (Almanda, 2016).

Gambar 1. Sistem Piezoelektrik


Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik akan bergetar, bila
ditekan akan menghasilkan listrik Banyak teknologi modern menggunakan
sifat unik dari efek piezoelektrik, seperti oscillator, sensor temperatur,
renewable energy, dan sebagainya. Salah satu bahan yang mempunyai
efek piezoelektrik ini adalah Quartz Crystal. Bahan Piezoelektrik
terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa bagian molekul
bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative
membentuk elektroda‐elektroda yang menempel pada dua sisi yang
berlawanan dan menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah
akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul
yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan
dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur Kristal materi.
Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena ini disebut electrostriction. (Nurul, 2014)
Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh Maulana (2016), pengujian
pada prototipe 4 Piezoelectric Generator dengan memberikan tekanan
berupa beban 55kg, 60kg, 65kg pada rangkaian prototipe

5
tersebut. Untuk mendapatkan hasil tegangan, pengukuran dilakukan
dengan multitester yang dihubungkan secara paralel dengan rangkaian
sedangkan untuk mencari arus multitester dipasang secara seri dengan
penambahan beban berupa led terlebih dahulu pada rangkaian.

Gambar 2. Empat buah Piezoelectric Generator disusun pararel.

Hasil yang didapat pada saat pengujian rangkaian terhubung


paralel dapat dilihat pada tabel berikut:

Keterangan: *) Maulana (2016)


Tabel 4.Hasil Pengujian Piezoelectric Generator secara pararel

2.4 Daya Listrik


Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam
sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan
untuk melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang
merupakan perkalian dari Tegangan (volt) dan arus (amphere). Daya
dinyatakan dalam P, Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus dinyatakan
dalam I, sehingga besarnya daya dinyatakan :

6
Gambar 3. Arah Aliran Arus Listrik

2.5 Temperature Controller


Temperature Controller atau kontrol suhu adalah proses di mana
perubahan suhu ruang dapat diukur atau terdeteksi, dan bagian dari enerrgi
panas yang ke dalam atau keluar dari ruang disesuaikan untuk mencapai
suhu rata – rata yang diinginkan. Seperti kita ketahui banyak manfaat yang
dapat diperoleh dari dengan menggunakan kontrol suhu, diantaranya
adalah penghematan energi, menjaga kondisi makanan agar tetap segar,
dan masih banyak lagi.
Dalam melakukan fungsinya tempetature controller mengontrol
suhu proses tanpa keterlibatan operator yang luas, sistem kontrol atau
control system temperature bergantung pada controller, yang menerima
sensor suhu seperti termokopel atau RTD sebagai masukan. Ini
membandingkan suhu sebenarnya untuk kontrol suhu yang diinginkan,
atau setpoint, dan menyediakan output untuk mengontrol element.
Controller merupakan salah satu bagian dari sistem kontrol keseluruhan, dan
seluruh sistem harus dianalisis dalam memilih kontroler yang tepat. Ada
beberapa item ang harus dipertimbangkan dalam memilih temperature
control yaitu:
a. Jenis sensor masukan (termokopel, RTD) dan Kisaran suhu
b. Jenis output yang dibutuhkan (estafet elektromekanik, RSK, output
analog)
c. Algoritma kontrol yang diperlukan (on / off, proporsional, PID)
d. Jumlah dan jenis output (panas, dingin, alarm, batas)
(Testindo, 2013)

7
Gambar 4. Temperature Controller

2.6 Thermohygrometer
Thermohygrometer merupakan alat yang menggabungkan antara
fungsi thermometer dengan hygrometer yang digunakan untuk mengukur
suhu udara dan kelembaban baik diruang tertutup maupun terbuka (Fauzi,
2004). Pada alat ini memiliki komponen penting yaitu SHT11 yang
merupakan sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relative
dengan multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital.
Cara kerja dari alat ini adalah dengan meletakan alat kesuatu tempat dan
sensor yang terdapat pada alat akan mendeteksi besar temperature dan
presentase kelembabannya, lalu hasil pendeteksian tersebut ditunjukan
pada layer indicator alat.

Gambar 5. Thermohygrometer

8
2.7 Pengaruh Warna Cahaya pada Perilaku Ayam
Penelitian yang menggunakan lampu jenis LED pada ayam broiler
jantan pada aspek intensitas dan warna cahaya mengungkap bahwa
cahaya hijau meningkatkan pertumbuhan dan performa produksi broiler
pada tahap awal pertumbuhan. Cahaya biru 15 lux meningkatkan
pertumbuhan pada tahap selajutnya. Baik cahaya hijau maupun biru
menstimulasi sekresi testosteron sehingga meningkatkan pertumbuhan
miofibril. Pergantian cahaya hijau dengan cahaya biru dan cahaya biru
dengan cahaya hijau meningkatkan pertumbuhan maupun performa
produksi broiler. (Cao et al., 2008)
Sedangkan penelitian yang menggunakan lampu jenis LED pada
anak ayam broiler jantan pada aspek cahaya mengungkap bahwa cahaya
hijau menstimulasi pertumbuhan pada periode awal pertumbuhan,
penggantian cahaya artifisial dengan cahaya natural pada saat broiler
berumur 10 atau 20 hari memacu pertumbuhan menjadi lebih cepat.
(Rozenboim et al., 2004)

9
BAB III. METODE PENULISAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Informasi


Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah menggunakan teknik studi literatur. Data yang digunakan sebagai
penunjang referensi kepustakaan dan berbagai teori pendukung didapatkan
dari berbagai sumber pustaka yang terdiri dari buku, majalah, media
elektronik, skripsi, dan jurnal ilmiah. Untuk data berupa kondisi lapangan
dan kondisi wilayah diperoleh dari studi literatur pada media online.

3.2 Teknik Analisis Data


Pengolahan data-data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini
adalah menggunakan deskriptif analitik model korelasi dan deskriptif
kuantitatif. Data yang telah didapatkan dari berbagai sumber rujukan
dideskripsikan secara jelas dan rinci pada bagian telaah pustaka. Data
disajikan secara konsep dan teori serta berbagai contoh yang mendukung
konsep dan teori yang telah diuraikan. Data yang telah dideskripsikan
kemudian dianalisis dengan mengkomparasi informasi terkait masalah
yang terjadi dan direlasikan dengan konsep serta teori sebelumnya yang
akan menghasilkan benang merah dari masalah yang dibahas dalam karya
tulis ilmiah ini. Kemudian, semua data baik yang diperoleh dari sumber
literasi maupun perhitungan akan dikorelasikan guna menghasilkan
gagasan baru. Gagasan baru yang dihasilkan akan dipaparkan secara jelas
dan dideskripsikan secara rinci sesuai dengan kebutuhan dan masalah
yang telah diuraikan pada rumusan masalah sebelumnya. Gagasan baru yang
akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi dalam aplikasi nyata bagi
seluruh pembaca.

10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Menjaga Metabolisme Ayam


Keberhasilan dalam mencapai kualitas maupun kuantitas dari
komoditas ternak seperti ayam broiler sangat memerlukan perawatan yang
cukup kompleks dan harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat
berpengaruh pada pertumbuhan ayam broiler umur 0-7 hari yaitu menjaga
metabolisme tubuhnya. Metabolisme tubuh pada komoditas dipengaruhi
oleh keadaan sekitar yaitu temperature dan kelembabannya jika tidak
sesuai dengan kebutuhan komoditas maka metabolisme akan terganggu
atau efek negative terhadap perkembangan ayam secara signifikan. Perlu
diketahui bahwa pada ayam broiler berumur 0-7 hari belum dapat
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan keadaan lingkungan sekitar
sedangkan iklim yang terdapat di Magelang relative dingin 26,3 oC dengan
persentase kelembaban 66 -102% dan temperature yang dibutuhkan oleh
ayam pada periode starter (0-7 hari) adalah 29o - 35oC dengan persentase
kelembaban 30 - 50%.

4.2 Konstruksi dan Cara Kerja Piezoelectric Generator

Gambar 6. Konstruksi Piezoelectric Generator dan Kandang Ayam Broiler

11
Konstruksi dari Piezoelectric Generator pada kandang ayam broiler
ini terdiri dari beberapa komponen diatas yang digunakan untuk mencapai
tujuan utama yaitu menjaga metabolisme ayam pada umur 0 – 7 hari yang
belum dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu disekitarnya.
Cara kerja dari konstruksi di atas yaitu memanfaatkan pergerakan
ayam broiler dewasa di dalam kandang yang akan menekan Piezoelectric
Generator yang terdapat di bawah jerami pembatas. Pergerakan dari ayam
broiler dewasa ini akan membuat getaran yang akan dirubah oleh
Piezoelectric Generator menjadi energi listrik yang akan disalurkan
menuju baterai untuk ditampung terlebih dahulu. Kemudian, listrik yang
tersimpan di baterai akan digunakan untuk menyalakan komponen lain
yang digunakan dalam menstabilkan temperatur dan kelembaban agar
metabolisme anak ayam broiler dapat terjaga. Lampu LED digunakan
untukmenstimulasi pertumbuhan pada periode awal pertumbuhan,
penggunaan lampu LED ini sesuai dengan kebutuhan yang dihubungkan
dengan saklar yang dapat diatur oleh peternak lamanya pencahayaan yang
biasanya hanya 8 jam / hari. Sensor dari thermocontrol akan mengirimkan
sinyal temperatur yang terdapat di dalam kandang sehingga thermocontrol
dapat mengatur suhu di dalam kandang antara suhu 29o - 35oC dengan
bantuan pipa pemanas yang terdapat dalam kandang agar suhu didalam
kandang dapat meningkat. Thermohygrocontrol digunakan untuk
memberikan informasi kepada peternak tentang temperatur dan
kelembaban di dalam kandang anak ayam broiler.

4.3 Perhitungan Terkait


4.3.1. Perhitungan Daya yang dihasilkan oleh Piezoelectric Generator
Perhitungan dibuat untuk tiap m2 kandang dengan data –
data yang telah diperoleh sebelumnya, yaitu:
Ukuran Kandang 1 m2
Jumlah ayam 8 ekor / m2
Berat ayam broiler jantan rata - rata 2369 gram / ekor
Waktu efektif pergerakan ayam = 8 – 10 jam / hari

12
4 Piezoelectric Generator disusun secara paralel dengan
tekanan sebesar 55 kg menghasilkan 17,5 mW dengan
diameter 2 cm dengan tambahan jarak pembatas tiap
Piezoelectric Generator, sehingga memiliki luas 16 cm2
untuk tiap Piezoelectric Generator.
Dari data – data tersebut dapat di hitung:
Jumlah ayam = 8 ekor
Berat Ayam dalam kandang = 8 x 2369 g = 18.952 gram
= 18,95 kg
Banyaknya Piezoelectric Generator dalam kandang =
1m2 / 4 x 4 cm2 = 10.000 cm2 / 16 cm2 = 625 buah
Daya yang dihasilkan tiap kg tekanannya dengan acuan 4
Piezoelectric Generator = 17,5 mW / 55 kg = 0.32 mW / kg
Daya dalam sekali tekan untuk tiap set =
P = 18,95 kg x 0.32 mW / kg = 6,064 mW / set
Dengan 625buah / 4 buah = 156,25 set atau 156 set. Maka, P
= 6,064 mW x 156 = 945,984 mW = 0,946 W
Dengan asumsi pergerakan ayam dilakukan 10 kali / jam.
Maka, akan didapat daya tiap jamnya =
PH = 0,946 W x 10 = 9,46 W
Dengan waktu efektif pergerakan ayam 10 jam, Maka akan
didapat daya tiap harinya =
PD = 9,46 W x 10 = 94,6 W

Jadi tiap 1 m2 kandang ayam broiler dewasa akan


menghasilkan daya listrik sebesar ± 94,6 W, apabila mengacu
kandang pada umumnya yang memiliki luas kandang kurang lebih
24 – 36 m2. Maka, daya yang dapat dihasilkan untuk tiap
kandangnya ± 2,27 – 3,4056 kW untuk tiap harinya.
Daya yang dihasilkan tersebut nantinya akan ditampung
dalam baterai yang kemudian dapat disalurkan ke komponen –
komponen lain guna menstabilkan temperatur dan kelembaban

13
kandang anak ayam broiler sehingga metabolisme anak ayam
broiler dapat terjaga.

4.3.2. Perhitungan Daya yang dibutuhkan kandang anak ayam


Banyaknya daya yang dibutuhkan oleh rangkaian sistem
penyetabil temperatur dan kelembaban yang terdapat pada kandang
anak ayam broiler dinyatakan dalam tabel berikut:

Daya /
Komponen Jumlah Waktu Daya Total
Jam / buah
Lampu LED Kecil 4 buah 5 W/h 8 jam 160 Watt
Pipa Pemanas 4 buah 20 W/h 15 jam 1200 Watt
Thermocontroller 1 buah 30 W/h 24 jam 720 Watt
Sensor Thermocontrol 1 buah 5 W/h 24 jam 120 Watt
Thermohygrocontrol 1 buah 7 W/h 24 jam 168 Watt
2.368 Watt
Total Daya
2,37 kWatt
Tabel 5. Tabel Daya yang Dibutuhkan Kandang

Berdasarkan tabel diatas maka daya yang dibutuhkan untuk


tiap rangkaian sistem penyetabil temperatur dan kelembaban yang
terdapat pada kandang anak ayam broiler adalah ± 2,37 kWatt
untuk tiap harinya.

14
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah kita ketahui daya yang mampu dihasilkan oleh
Piezoelectric Generator tiap kandang ayam broiler dewasa adalah ± 2,27 –
3,4056 kWatt, dengan jumlah daya yang dibutuhkan oleh kandang anak
ayam broiler untuk menyetabilkan temperatur dan kelembaban ± 2,37 kWatt.
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memenuhi
daya yang diperlukan kandang anak ayam broiler dibutuhkan kandang
ayam broiler dewasa dengan ukuran lebih dari 30 m 2 atau untuk lebih
baiknya terdapat lebih dari 1 kandang ayam broiler dewasa dengan luas
kandang minimal 24 m2 dengan jumlah ayam broiler dewasa 8 ekor /
m2 .
Piezoelectric Generator yang memanfaatkan beban pergerakan
ayam ini setidaknya mampu menghemat pengeluaran peternak sejumlah
2,37 kWatt dengan harga listrik rumahan sebesar Rp. 1.467,28 / kWh,
maka peternak dapat menghemat biaya produksi dari ayam broiler
sejumlah ± Rp 3.477,00 / hari atau ± Rp 104.310,00 / bulan. Maka,
penggunaan Piezoelectric Generator ini merupakan salah satu inovasi dari
pembangkit listrik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi
yang ada didalam kandang sendiri dan lebih ekonomis dalam menjaga
temperatur dan kelembaban guna menstabilkan metabolisme dari anak ayam
broiler agar nilai kematian dapat menurun, serta kualitas dan
kuantitas ayam broiler dapat meningkat.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penulisan, maka penulis
merekomendasikan berupa saran saran sebagai berikut:
1. Perhitungan yang telah dilakukan merupakan perkiraan dari
kalkulasi data dengan mempertimbangkan berbagai landasan teori
yang telah ada. Maka, dari permasalahan tersebut diperlukannya
realisasi dan pengujian pada kondisi aslinya agar didapat nilai
perhitungan yang lebih akurat dan realistis.

15
2. Diperlukannya pengembangan pada sistem Piezoelectric Generator
agar dapat menghasilkan listrik sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan oleh kandang seluruhnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Almanda, D., E. Dermawan, E. Diniardi, Syawaluddin, A. Ramadhan. 2016.


PENGUJIAN DESAIN MODEL PIEZOELEKTRIK PVDF
BERDASARKAN VARIASI TEKANAN. Fakultas Teknik. Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Cao, J., Z. Liu, D. Wang, D. Xie, L. Jia, Y. Chen. 2008. Green and blue
monochromatic light promote growth and development of broilers via
stimulating testosterone secretion and myofiber growth. J. Appl. Poult.
Res. 17: 211-218.
Fauzi, F. 2004. THERMOHYGROMETER PROJECT.
https://fajarahmadfauzi.files.wordpress.com/2016/06/thermohygrometer-
project.pdf
Murni, M.C. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging.
Departemen Peternakan. VEDCA. Cianjur.
Maulana, R. 2016. PEMANFAATAN SENSOR PIEZOELEKTRIK SEBAGAI
PENGHASIL SUMBER ENERGI PADA SEPATU. FAKULTAS
TEKNIK. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Nurul, W. 2014. MAKALAH PIEZOELEKTRISITAS.
http://nurrulwahiddahh.blogspot.co.id/2014/06/makalah-
piezoelektrisitas.html
Pemerintah Kabupaten Magelang. 2017. RENCANA KERJA PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2018. PEMERINTAH
KABUPATEN MAGELANG. KOTA MUNGKID.
Rozenboim, I., I. Biran, Y. Chaiseha, S. Yahav, A. Rosenstrauch, D. Sklan, O.
Halevy. 2004. The effect of greenand blue monochromatic light combination
on broiler growth and development. Poult. Sci. 83: 842-845.
Sugiarto, B. 2008. Performa Ayam Broiler Dengan Pakan Komersial Yang
Mengandung Tepung Kemangi (Ocimum basilicum). Skripsi. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
TESTINDO. 2013. Bagaimana Temperature Controller Bekerja?.
www.testindo.com/article/158/bagaimana-temperature-controller-bekerja
(diakses tanggal 11 Januari 2019)

17
Wijayanti, R., W. Busono, R. Indrati. 2011. PENGARUH SUHU KANDANG
YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMA AYAM PEDAGING
PERIODE STARTER. Faculty Animal Husbandry. University of
Brawijaya.

18
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Ketua Tim


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yogie Akhmad Syamsuddin
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM/NIDN 1610502066
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 20 Agustus 1997
6 E-mail yogie.syamsuddin97@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 089525652690

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMP Taman Harapan 2 SMKN 1 Kota
Perwira 1 Bekasi
Jurusan Teknik kendaraan
Ringan
Tahun Masuk- Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Judul Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Judul Karya Ilmiah Tahun
1 Pemanfaatan Kincir Angin sebagai Penggerak aerator tipe 2017
RBC
2 SI EMBAH (Sistem Pereduksi Limbah Restoran Makanan 2018
Cepat Saji)
3. Automatic Handwash With Pressure Water sebagai 2018
Pencegah Budaya Malas Mencuci Tangan
4 Inovasi Karinding Semi-Otomatis sebagai Media Pengusir 2018
Hama pada Pertanian

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 Juara 3 Lomba LKTI (Jateng- KMTM PHB Tegal 2017
DIY)
2 Pendanaan PKM 5 Bidang KEMENRISTEK 2017

19
Daftar Riwayat Hidup Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hermansyah Dwi Cahyo
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM/NIDN 1610502059
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 31 Oktober 1998
6 E-mail hermansyahdwicahyo@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 085524418278

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMP N 4 Magelang SMK Pendowo
Kemirirejo 1 (ARMADA)
Jurusan Teknik
Kendaraan
Ringan
Tahun Masuk- Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Judul Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Judul Karya Ilmiah Tahun
1 Inovasi Karinding Semi-Otomatis sebagai Media Pengusir 2018
Hama pada Pertanian

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

20
Daftar Riwayat Hidup Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mohamad Aflakhul Adib
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Teknik Mesin
4 NIM/NIDN 1610502042
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kudus, 14 Juli 1998
6 E-mail aflakhul.adib02@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 082324400095

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD 4 SMP 1 JEKULO SMA 1 BAE
PLADEN
Jurusan IPA
Tahun Masuk- Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Judul Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat


No Judul Karya Ilmiah Tahun
1 Pemanfaatan Kincir Angin sebagai Penggerak aerator tipe 2017
RBC

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 Juara 3 Lomba LKTI (Jateng- KMTM PHB Tegal 2017
DIY)
2 Pendanaan PKM 5 Bidang KEMENRISTEK 2017

21
Lampiran 2. Scan Kartu Tanda Mahasiswa

22

Anda mungkin juga menyukai