Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SUHU, KELEMBABAN DAN ITH KANDANG SAPI


PERAH

Oleh
NAMA: HIDAYATUL HIDAYAH
NIM : B1D020096
KELOMPOK : 2

KLS : 4B1

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN SUHU , KELEMBABAN DAN ITH KANDANG SAPI


PERAH

OLEH :
HIDAYATUL HIDAYAH
B1D020096

Disetujui pada tanggal :

_____________________

Dosen Pembina/Pembimbing, Praktikan,

Ir. Nyoman Sadia, M.Sc HIDAYATUL HIDAYAH


NIP 196212291987031001 NIM B1D020096

Mengetahui
Ketua Lab. Ternak Perah

Ir. Ayu Rai Somaning Asih, P.hD


NIP 195909211985022001
ABSTRAK

Percobaan ini dilakukan untuk menganalisis distribusi temperatur , kelembaban relative


dan ITH pada kandang sapi di Teaching farm dengan menggunakan alat Hygro-
Thermometer clock dan Thermometer (Bkering-Bbasah).Hasil analisis menunjukkan bahwa
pada siang hari suhu udara di dalam kandang sapi meningkat dari ketinggian lantai.
Sedangkan temperature dan kelembaban yang tepat untuk  sapi perah, menurut McDowell
(1974) untuk kehidupan dan produksinya, ternak memerlukan suhu lingkungan yang
optimum. Zona termonetral suhu nyaman untuk sapi perah berkisar 17 – 21ºC ( Hafez, 1968);
13 – 18ºC (McDowell, 1972); 4 – 25ºC (Yousef, 1985), 5 – 25ºC (Jones & Stallings,
1999).Oleh karna itu ,dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk desain kandang sapi
perah sehubungan dengan suhu udara yang seragam .Direkomendasikan bahwa salah satu
konfigurasi desain terbaik adalah tinggi 6,25 m,lebar 8,3 m , tinggi dinding 0,4 m.Rancangan
terbaik mampu menurunkan suhu udara 0,474 derajat celcius dan meningkatkan asupan
bahan kering sapi perah 0,403 kg/hari/ekor.Besarnya produksi panas dipertimbangkan untuk
menentukan desain kandang sapi perah yang terbaik.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
pengukuran suhu dan kelembaban temperatur dan ITH kandang ternak perah” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
manajemen ternak perah.Selain itu,laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang suhu dan kelembaban temperatur kandang ternak perah bagi para pembaca dan juga
penulis.
Terlebih dahulu,saya mengucapkan kepada bapak/ibuk dosen yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua,terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian ,saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Mataram,19 Mei 2022

Hidayatul Hidayah
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
ABSTRAK................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................
1.3 TUJUAN PRATIKUM............................................................................
1.4 MANFAAT PRATIKUM........................................................................
BAB II TINJAUN PUSTAKA...............................................................................
2.1 IKLIM .....................................................................................................
2.2 TEMPERATUR LINGKUNGAN (SUHU)..........................................
2.3 KELEMBABAN.....................................................................................
2.4 AKIBAT DARI KRITISNYA TEMPERATURE DAN
KELEMBABAN UDARA .....................................................................
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM.............................................
3.2 BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM....................................................
3.3 METODE PRAKTIKUM.......................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................
4.1 HASIL........................................................................................................
4.2 PEMBAHASAN........................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................
5.1 KESIMPULAN .......................................................................................
5.2 SARAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Tabel pengukuran temperatur dan kelembaban di dalam kandang
2.
3.
4.
5.

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Gambar hasil pengukuran
2.
3.
4.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Foto bersama kelompok 2


2. Foto tanda di acc(tanda tangan dosen)

3. Foto saat praktikum pengukuran suhu

4. Foto lembar hasil perhitungan

5.
6.
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sapi perah adalah jenis sapi yang dapat menghasilkan air susu melebihi dari
kebutuhan anaknya dan merupakan salah-satu dari ternak perah yang mampu merubah
makanan menjadi air susu yang sangat bermanfaat bagi anak-anaknya maupun bagi manusia .
Dalam pemeliharaan sapi perah, sapi perah memerlukan kondisi kandang dan
lingkungan yang sesuai untuk memaksimalkan produksinya. iklim merupakan salah satu
faktor lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap ternak juga berpengaruh tidak
langsung melalui pengaruhnya terhadap faktor lingkungan yang lain.
Selain itu berbeda dengan faktor lingkungan yang lain seperti pakan dan kesehatan,
iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia. Untuk memperoleh
produktivitas ternak yang efisien, manusia harus “menyesuaikan“ dengan iklim setempat.
Daerah dengan kondisi musim yang ekstrim, dengan curah hujan rendah secara relatif dan
musim kering yang panjang adalah salah satu permasalahan dalam lingkungan beriklim tropis
seperti. Meskipun curah hujan keseluruhan berkisar antara 254 sampai 508 mm, hujan dapat
turun lebih lebat meskipun kejadian itu sangat jarang. Iklim yang ada diberbagai daerah
tidaklah sama, melainkan bervariasi tergantung dari faktor-faktor yang tak dapat dikendalikan
(tetap) seperti letak daerah dari ekuator, distribusi daratan dan air, tanah dan topografinya,
ketinggian tempat dan faktor-faktor tidak tetap (variabel) seperti aliran air laut, angin, curah
hujan, drainase dan vegetasi.

 Sehingga dalam  pemeliharaan sapi perah perlu memperhatikan lingkungan sekitar


kandang atau menganalisisnya, sebelum membuat kandang dan saat agribisnis peternakan
tersebut sudah berjalan dan berkembang.
Dalam praktikum ini kami mengidentifikasi kondisi lingkungan di sekitar kandang
peternakan sapi di Teaching Farm Lingsar apakah sesuai dengan standar pemeliharaan sapi
perah atau tidak berikut ini kami uraikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


-Bagaimana cara mengukur suhu,kelembaban dan ITH kandang sapi perah ?
-Bagaimana tingkat kesesuain suhu,kelembaban dan ITH kandang ?
-Bagaimana tingkat ke streesan sapi dalam kandang dengan melihat hasil pengukuran ?

1.3 TUJUAN PRATIKUM


Adapun tujuan dilakukannya pratikum ini adalah sebagai berikut :
  -        Untuk mengetahui metode dan peralatan pengukuran  suhu , kelembaban dan ITH yang
terdapat di kandang
  -        Untuk mengetahui cara untuk melakukan pengukuran suhu dan kelembaban di kandang
- Untuk mengetahui cara menganalisa hasil pengukuran suhu dan kelembaban kandang
1.4 MANFAAT PRATIKUM
Adapun manfaat di lakukannya pratikum ini adalah sebagai berikut :
         Mahasiswa di harapkan mampu mengenal metode dan peralatan pengukuran suhu dan
kelembaban suhu(Thermo Hygrometer).
         Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengukuran suhu dan kelembaban dikandang

         Mahasiswa di harapkan mampu menganalisa hasil pengukuran suhu dan kelembaban di


kandang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 IKLIM
Iklim adalah merupakan kombinasi dari suhu, kelembaban udara, kecepatan
angin,penyinaran,curah hujan,kecepatan  angin,tekanan udara,dan debu. Iklim juga
merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap ternak dan juga
berpengaruh tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap faktor lingkungan yang lain.
Menurut Williamson dan Payne, (1968); Mc Dowell, (1980) dan Sastry dkk., (1982).
mengatakan Iklim adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban,presipitasi, angin,
penyinaran, tekanan udara dan ionisasi. selain itu juga Crowder dan Cheda ( 1982 )
mengatakan bahwa didaerah tropik unsur utama pembentuk iklim adalah kelembaban, suhu
udara, penyinaran serta angin.
Faktor-faktor iklim tersebut rmerupakan hal yang memiliki pengaruh terhadap
produktivitas sapi perah, namun suhu dan kelembaban udara adalah faktor  yang sangat
berpengaruh besar dan  senantiasa di lakukan analisisnya pada saat penentuan lokasi
pembangunan peternakan.
Suhu  dan  kelembaban  udara  merupakan  dua  faktor  cuaca atau iklim  yang
mempengaruhi  produksi  sapi  perah, karena  dapat  menyebabkan  perubahan keseimbangan
panas dalam tubuh ternak, keseimbangan air, keseimbangan energi dan keseimbangan
tingkah laku ternak (Hafez, 1968; Esmay, 1978).

2.2 Temperatur lingkungan (suhu)


Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan
biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius (Yousef dalam Sientje, 2003). Secara
umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkungan fisik
ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal,
dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan
temperatur nyaman 13 – 18 oC (Chantalakhana dan Skunmun, dalam Sientje, 2003) atau
Temperature Humidity Index (THI) < 72 (Davidson, et al. dalam Sientje, 2003).
Setiap hewan mempunyai kisaran temperatur lingkungan yang paling sesuai yang
disebut Comfort Zone. Temperatur lingkungan yang paling sesuai bagi kehidupan ternak di
daerah tropik adalah 10°C-27°C (50°F-80°F). Sedangkan keadaan lingkungan yang ideal
untuk ternak di daerah sub tropis (sapi perah) adalah pada temperatur antara 30°F-60°F dan
dengan kelembaban rendah. Selain itu, sapi FH maupun PFH memerlukan persyaratan iklim
dengan ketinggian tempat ± 1000 m dari permukaan laut, suhu berkisar antara 15°- 21°C dan
kelembaban udaranya diatas 55 persen. Kenaikan temperatur udara di atas 60°F relatif
mempunyai sedikit efek terhadap produksi.
2.3 KelembabanLingkungan
Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena
mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol
dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan
Skunmun dalam Sientje, 2003).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity =
RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap
mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef dalam
Sientje, 2003). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan
panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak
(Chantalakhana dan Skunmun dalam Sientje, 2003).
 Kemudian Mcdowell (1980) mengatakan untuk memperoleh lingkungan yang cocok
bagi sapi perah maka kelembaban udara relative haruslah berada diatara 55 – 65 persen
dengan kecepatan angina 5 – 8 km perjam dan tingkat penyinaran seperti penyinaran pada
musim semi dan musim rontok didaerah iklim sedang. Lebih lanjut dinyatakan pula bahwa
umumnya temperature, kelembaban dan penyinaran didaerah tropic lebih tinggi dari keadaan
normal tersebut

2.4 Akibat dari kritisnya temperature dan kelembaban udara


Sastry dkk. (1982) mengatakan bahwa suhu yang tinggi mengakibatkan meningkatnya
suhu rektal, menurunnya intake pakan, meningkatnya konsumsi air, menurunnya produksi
susu serta menurunnya laju pertumbuhan.
Webster dan Wilson (1980) mengatakan bahwa bila suhu lingkungan berada di atas atau di
bawah comfort zone untuk mempertahankan suhu tubuhnya ternak akan mengurangi atau
meningkatkan laju metabolisme. Williamson dan Payne (1968) menjelaskan, pada sapi tropik
yang dipelihara pada suhu lingkungan di atas 27°C mekanisme pengaturan panas aktif dan
laju pernafasan dan penguapan meningkat.
Williamson dan Payne (1968) menjelaskan rendahnya pertumbuhan dari sapi yang dipelihara
di lingkungan suhu yang tinggi.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PRATIKUM

Praktikum ini dilakukan pada:


Hari : Minggu 15 mei 2022
Jam : 12.00- selesai
Tempat :Teaching Farm lingsar
3.2 PERALATAN DAN BAHAN PRATIKUM

No Peralatan Bahan
1 Thermo-Hygrometer Lingkungan Kandang
Clock
2 Thermometer bl Bkering-
BBasah
3 Alat tulis dan buku

3.3 METODE PRATIKUM


         Metode praktikum dengan di lakukan pengukuran secara rutinitas setiap hari  dengan
frekuensi 3 kali sehari. Pengukuran di lakukan pada jam 06:00-07.00, 12:00-13.00, 17:00-
18.00. Persiapkan alat-alatnya seperti hygro-thermo clock dan Thermometer Bkering-Bbasah.
Sebelum menulis hasil pengukuran sebaiknya thermometer atau hydrometer dalam keadaan
hasil pengukuran temperature atau kelembaban yang sudah stabil.Selanjutnya lihat
temperatur dan kelembaban sebelum pengukuran di dalam kandang,gantungkan hygro-
thermo dalam kandang pada pengukuran siang yaitu jam 12.00-13.00.Sedangkan pada alat
Thermometer Bkering-Bbasah isi dengan air terlebih dahulu sampai penuh lalu gantungkan
juga dalam kandang seperti pada hygro-thermo.Setelah jam 13.00 ambil alat-alat pengukuran
lalu lihat dan catat hasil pengukuran pada kedua alat tsb.
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1 HASIL PRATIKUM


         Hasil pratikum yang di lakukan di dapat temperature dan kelembaban udara di dalam
kandang adlah sebagai berikut :

Rata2
Rata2
Temp Temp Temp
RH RH Temp RH RH/
ma Alat (oC) (oC) /hr ITH
(%) (%) (oC) (%) hr
(oC)
(%)
Waktu Pengukuran (Jam) Waktu Pengukuran (Jam)
06.00-07.00 12.00-13.00 17.00-18.00 06.00-07.00 12.00-13.00 17.00-18
ermometer

Suhu 21 31 29 27 69 81 80
kelembaban 92% 60% 72% 75%

eter
BBasah)
BKering 28 37 33 33 81 89 86
BBasah 25 33 30 29 76 84 82
elisih BK-BB 3 4 3 3,3
Kelembaban 92% 60% 72% 75% 78 87 84

Panas
69 83 80 77

Tabel.pengukuran temperatur dan kelembaban lingkungan kandang


Gambar 3.1 hasil pengukuran thermometer (Bkering-Bbasah) pada siang hari(12.00-
13.00)

Gambar 3.2 hasil pengukuran Thermo-hygrometer pada siang hari(12.00-13.00)


4.2 PEMBAHASAN

            Dari hasil pengamatan yang dilakukan kita dapat melakukan analisis kelembaban
udara dan temperature, untuk kesesuaiannya ( cocok/tidak ) lingkungan di departemen
peternakan  untuk di lakukan pemeliharaan sapi perah.

  Temperature dan kelembaban udara


Suhu  dan kelembaban yang telah di check di kandang peternakan Teaching Farm
Lingsar selama 1 hari berturut-turut adalah :
 Hygro-Thermometer clock
         Suhu di pagi hari jam 06.00-07.00 adalah 21 0C dengan rata-rata kadar kelembaban 92 %.
         Suhu di siang hari jam 12.00-13.00 adalah 31 0C dengan kadar kelembaban 60 %.
         Suhu rata-rata di sore hari jam 17.00-18.00 adalah 29 0C dengan kadar kelembaban 72 %.
Dengan rata-rata suhu perharinya 27 0C dengan kelembaban perharinya 75%.

 Thermometer(Bkering)
         Suhu di pagi hari jam 06.00-07.00 adalah 28 0C dengan kadar kelembaban 92 %.
         Suhu di siang hari jam 12.00-13.00 adalah 37 0C dengan kadar kelembaban 60 %.
         Suhu rata-rata di sore hari jam 17.00-18.00 adalah 33 0C dengan kadar
kelembaban 72 %.
Dengan rata-rata suhu perharinya 33 0C dengan kelembaban perharinya 75%.

 Thermometer(Bbasah)
         Suhu di pagi hari jam 06.00-07.00 adalah 25 0C dengan rata-rata kadar
kelembaban 92 %.
         Suhu di siang hari jam 12.00-13.00 adalah 33 0C dengan kadar kelembaban 60
%.
         Suhu rata-rata di sore hari jam 17.00-18.00 adalah 30 0C dengan kadar
kelembaban 72 %.
 Dengan rata-rata suhu perharinya 29 0C dengan kelembaban perharinya 75%.
 Selisih BK-BB berturut –turut adalah
-pada waktu pengukuran jam 06.00-07.00 adalah 28-25 =3
-pada waktu pengukuran jam 12.00-13.00 adalah 37-33=4
-pada waktu pengukuran jam 17.00-18.00 adalah 33-30 =3
-Dengan rata-rata selisih BK-BB adalah 3+4+3/3=10/3=3,3

 Cekaman panas(ITH) berturut-turut adalah :


 Pada pagi hari jam 06.00-07.00 adalah 69
 Pada siang hari jam 12.00-13.00 adalah 83
 Pada sore hari jam 17.00-18.00 adalah 80
 Dengan rata-rata cekaman panas(ITH) adalah 77

 ITH
 ITH pada alat Hygro-Thermometer clock :
-pada waktu pengukuran jam 06.00-07.00 adalah 69
-pada waktu pengukuran jam 12.00-13.00 adalah 81
-pada waktu pengukuran jam 17.00-18.00 adalah 80
-jadi rata-rata ITH/hari adalah 69+81+80/3=230/3=77
 ITH pada alat Thermometer(Bkering)
-pada waktu pengukuran jam 06.00-07.00 adalah 81
-pada waktu pengukuran jam 12.00-13.00 adalah 89
-pada waktu pengukuran jam 17.00-18.00 adalah 86
-jadi rata-rata ITH/hari adalah 81 + 89 +86/3=256/3=85
 ITH pada alat Thermometer(Bbasah)
-pada waktu pengukuran jam 06.00-07.00 adalah 76
-pada waktu pengukuran jam 12.00-13.00 adalah 84
-pada waktu pengukuran jam 17.00-18.00 adalah 82
-jadi rata-rata ITH/hari adalah 76+84+82/3=242/3=81
 ITH pada alat Thermometer(Bkering-Bbasah)
-pada waktu pengukuran jam 06.00-07.00 adalah 78
-pada waktu pengukuran jam 12.00-13.00 adalah 87
-pada waktu pengukuran jam 17.00-18.00 adalah 84
-jadi rata-rata ITH/hari adalah 78+87+84/3=242/3=83

            Sedangkan temperature dan kelembaban yang tepat untuk  sapi perah, menurut


McDowell (1974) untuk kehidupan dan produksinya, ternak memerlukan suhu lingkungan
yang optimum. Zona termonetral suhu nyaman untuk sapi perah berkisar
17 – 21ºC ( Hafez, 1968); 13 – 18ºC (McDowell, 1972); 4 – 25ºC (Yousef, 1985), 5 – 25ºC
(Jones & Stallings, 1999).
Temperature dan kelembaban udara tersebut kurang cocok untuk sapi perah, hal ini
karena untuk menghasil produktivitas yang efesien dan optimal di perlukan kesesuaian dalam
hal tersebut. Hal ini sesuai dengan menurut Yani, ahmad ( 2007 ) Sapi perah Fries Holland
(FH) sangat peka terhadap perubahan iklim mikro terutama suhu dan kelembaban udara. Pada
lokasi yang memiliki suhu tinggi dan kelembaban udara yang tidak mendukung, sapi perah
akan mengalami cekaman panas yang berakibat pada menurunnya produktivitas.
            Melihat keadaan temperature dan kelembaban udara yang tidak cocok tersebut
produksi dari sapi perah tidak akan optimal, karena secara otomatis akan terjadi
banyak   perubahan seperti : perubahan keseimbangan panas dalam tubuh ternak,
keseimbangan air, keseimbangan energi dan keseimbangan tingkah laku ternak (Hafez, 1968;
Esmay, 1978).
         Perubahan –perubahan  saat sapi mengalami cengkraman suhu dan kelembaban yang
tidak cocok ( terlalu panas), secara umum yang dapat kita perhatikan, yaitu :
  Sapi mengalami stess dengan merasa gelisah/meminum air

  Produksi susu yang turun secara signifikan.

  Terjadinya penurunan feedintake

 Konsumsi dan efesiensi pakan yan g tidak sesuai dengan kebutuhan hidup pokok dan
produksi sapi
 Terjadinya peningkatan atau penurunan aktivitas dari respirasi, jantung, metabolisme.

         Solusi atau strategi yang dapat kita lakukan untuk menghadapi permasalahn
cengkraman suhu tinggi dan kelembaban yang tidak cocok dapat di lakukan dengan stres
panas harus di tangani dengan serius, agar tidak memberikan pengaruh negatif yang lebih
besar. beberapa  strategi yang di gunakan untuk mengurangi stress panas dan telah
memberikan hasil positif adalah :

 Perbaikan sumber pakan/ransum, dalam hal ini keseimbangan energi, protein, mineral
dan vitamin
 Perbaikan genetik untuk mendapatkan breed yang tahan panas
 Perbaikan konstruksi kandang, pemberian naungan pohon dan mengkontinyu kan
suplai air
  Penggunaan modifikasi, penyemprotan air dan penggunaan kipas angin serta
kombinasinya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan keadaan suhu dan kelembaban diatas dapat disimpulkan bahwa
- Dari hasil yg diproleh didapat perhitungan pada jam 12.00-13.00 sapi
teaching farm mengalami stress sedang
 - Suhu dan kelembaban tersebut sangat tidak cocok untuk dijadikan peternakan sapi
 Perah pada umumnya
 - Suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi membuat sapi perah mudah stres,dan

 dehidrasi .
-semakin meningkat suhu maka makin berkurang kelembaban nya dan
sebaliknya
5.2 SARAN
            Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut:
   Dalam perencanaan usaha peternakan keadaan lingkungan sekitar harus di perhatikan
sehingga mendapatkan lokasi kandang yang sesuai untuk mendukung produksi susu yang
tinggi pada sapi perah.
   Lakukanlah berbagai modifikasi untuk menghadapi berbagai permasahan lingkungan
sekitar. Seperti : tinggi kandang, atap kandang, kipas, arah kandang,

DAFTAR PUSTAKA
http://be-ef.blogspot.com/2011/10/pengaruh-lingkungan-terhadap-
fisiologis.htmldiaksestgl17mei2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4156diaksestgl17mei2022
http://www.alatuji.com/article/detail/117/waspada-pengaruh-suhu-dan-kelembaban-udara-
terhadap-sapi#.VfA-Wm7nHIV
http://amirsetiawanaspbacth2.blogspot.com/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html?
m=1.diaksestgl18mei2022
http://ekapangestuwa.blogspot.com/2016/08laporan-praktikum-pengukuran-suhu-
dan.html?m=1diaksestgl18mei2022

LAMPIRAN
gambar pengukuran suhu kandang

Foto bersama kelompok 2


Lampiran foto tanda di acc(tanda tangan dosen)
amir setiawan asp 2
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan

Anda mungkin juga menyukai