Anda di halaman 1dari 12

i

Tugas: UAS

KAJIAN KRITIS ISU-ISU KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM DI


INDONESIA YANG BERPENGARUH TEHADAP SOSIAL
KEMASYARAKATAN DAN KEMAJUAN PERADABAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Matakuliah : Study Kebijakan Pendidikan Islam Agama Islam
Dosen Pengampu: Dr. Suprianto, M.A

OLEH

Asni
17040202025

PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2019
ii

KATA PENGANTAR

‫الحمد هلل و الصال ة و السال م على رسول هللا وءلى اله وصحبه اجمعين‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
petunjuk dan pertolongan sehingga penyusunan tulisan ini selesai dengan judul
“Kajian Kritis Isu-Isu Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia Yang
Berpengaruh Tehadap Sosial Kemasyarakatan Dan Kemajuan Peradaban”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun manusia ke jalan yang benar, di
jalan yang diridlai Allah SWT.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada, baik dari segi
kemampuan berfikir maupun fasilitasnya, Selaku insan yang memahami kelemahan
untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga
kepada teman teman yang telah membantuh penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan segala
kritikan yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan tulisan
selanjutnya. Dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Kendari, 29 Januari 2019
Penulis

St. Fadilah
Nim : 17040202012
iii

DAFTAR ISI

hal
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Kritis Isu-Isu Kebijakan Pendidikan Islam Di
Indonesia Yang Mempengaruhi Sosial Kemasyarakatan
Dan Kemajuan Peradaban...................................................... 3
B. Strategi Pemerintah Dan Indikator Secara Administratif
Yang Dijadikan Sebagai Tolak Ukur Keberhasilan
Pendidikan Agama Islam Di Indonesia Dalam Menghadapi
Isu-Isu Kebijakan Pendidikan Islam...................................... 10
C. Menyikapi Dampak Globalisasi Dengan Masuknya Ideologi
Tran-Nasional Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat Dan
Kebijakan Pengembangan Pendidikan Islam......................... 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................ 18
B. Saran...................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dana yang sangat
potensial yang digunakan oleh pemerintah sebagai sumber pembiayaan dalam
menyelenggarakan roda pemerintah. Untuk menambah penerimaan Negara,
Pemerintah melakukan berbagai kebijakan diantaranya adalah pemungutan pajak
terhadap wajib pajak. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang, sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa
secara langsung. Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum untuk
menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan
umum. Penolakan untuk membayar, penghindaran, atau perlawanan terhadap
pajak pada umumnya termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri dari pajak
langsung atau pajak tidak langsung dan dapat dibayarkan dengan uang ataupun
kerja yang nilainya setara.
Beberapa Pendapat para ahli tentang Pajak yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada
Negara (yang dapat dipaksakan) yang tergantung oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas
Negara untuk menyelenggarakan pemerintah.
2. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, SH., Pajak adalah iuran masyarakat
kepada Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa timbale (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan
dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Dasar Hukum Pajak yang
tertinggi adalah Pasal 23 A Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi, bahwa

1
2

“pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur
dengan undang-undang”.
Pajak dibagi menjadi dua bagian yaitu, pajak Negara dan pajak daerah.
Pajak Negara merupakan pajak yang di pungut oleh pemerintah pusat yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh departemen keuangan dan hasilnya di
gunakan untuk pembiayaan rumah tangga Negara pada umumnya. Sedangkan
pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah TK.II dan
hasilnya dipergunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembangunan
daerah (APBD). Perbedaan antara pajak pusat dan pajak daerah ada pada
pengelolanya dan jenis pajaknya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulisan makalah ini mengkaji lebih
komprehensif tentang kajian kritis isu-isu kebijakan pendidikan Islam di
Indonesia yang berpengaruh tehadap sosial kemasyarakatan dan kemajuan
peradaban.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian pajak pusat?
2. Apakah pengertian pajak daerah?
3. Ada berapa jenis pajak pusat?
4. Ada berapa jenis pajak daerah?
5. Apakah pengertian retribusi daerah dan obyeknya?
6. Apakah fungsi dari pajak daerah?
7. Apa sajakah permasalahan dalam perpajakan daerah?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian tentang pajak pusat
2. Untuk mengetahui pengertian tentang pajak daerah
3. Untuk mengetahui jenis pajak negara
3

4. Untuk mengetahui jenis pajak daerah


5. Untuk mengetahui pengertian dan obyek retribusi daerah
6. Untuk mengetahui fungsi pajak daerah
7. Untuk mengetahui masalah dalam pajak daerah

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan ini yaitu bagaimanakah kajian kritis isu-isu kebijakan
pendidikan Islam di Indonesia yang berpengaruh tehadap sosial kemasyarakatan
dan kemajuan peradaban itu?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui
kajian kritis isu-isu kebijakan pendidikan Islam di Indonesia yang berpengaruh
tehadap sosial kemasyarakatan dan kemajuan peradaban.
4

BAB II
PENDAHULUAN

A. Kajian Kritis Isu-Isu Kebijakan Pendidikan Islam Di Indonesia Yang


Mempengaruhi Sosial Kemasyarakatan Dan Kemajuan Peradaban

1. Faktor isu Agama

2.1 Pengertian Pajak Pusat/Negara


Pajak pusat atau pajak negara adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah
pusat (Direktorat Jenderal Pajak) dan hasilnya dipergunakan untuk membiayai
pengeluaran rutin negara dan pembangunan (APBN).
2.3 Jenis Pajak Pusat
Jenis-jenis Pajak pusat antara lain :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang
diterima oleh orang pribadi ataupun badan. Contoh Pajak Penghasilan adalah
PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25, PPh Pasal 29 dan
PPh Final Pasal 4(2). 
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan saat kita mengonsumsi
Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak. Misalnya kita beli baju
dikenakan PPN. PPN ini paling sering kita jumpai terutama saat kita belanja
barang-barang. Tarif PPN adalah 10%. Tapi ada juga tarif PPN 0% yaitu
untuk kegiatan ekspor. 
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Pajak yang satu ini hanya dikenakan atas konsumsi barang yang tergolong
mewah. Barang yang tergolong mewah adalah barang yang :
a. bukan kebutuhan pokok; atau
b. dikonsumsi hanya oleh orang-orang tertentu ; atau
5

c. umumnya dikonsumsi oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi; atau


d. dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau
e. kalau dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta
mengganggu ketertiban masyarakat. 
4. Bea Materai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti
surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan
efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan. Bea Materai sering kita jumpai di bank-bank, di kantor
pemerintahan dan saat membuat pernyataan,
5. Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan
atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak adalah PBB P3 yaitu PBB Perkebunan, PBB
Pertambangan, PBB Perhutanan.
Catatan :
Mulai 1 Januari 2010, PBB Perdesaan dan perkotaan menjadi Pajak Daerah
sepanjang Peraturan Daerah tentang PBB yang terkait dengan Perdesaan
dan Perkotaan telah diterbitkan. Apabila dalam jangka waktu dari 1 Januari
2010 s.d Paling lambat 31 Desember 2013 Peraturan Daerah belum
diterbitkan, maka PBB Perdesaan dan Perkotaan tersebut masih tetap
dipungut oleh Pemerintah Pusat.
Mulai 1 januari 2014, PBB pedesaan dan Perkotaan merupakan pajak
daerah. Untuk PBB Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan masih tetap
merupakan Pajak Pusat.
6

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu cara  untuk menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi negara mulai
dari pemerintah daerah hingga pemrintah pusat, yaitu dengan menambah penerimaan
Negara melalui sektor pajak. Pajak secara Umum dapat di bagi dua yaitu Pajak Pusat
dan pajak daerah.
Pajak pusat atau pajak negara yaitu Pajak yang dikelola oleh pemerintahan
pusat seperti oleh Direktorat Jenderal pajak. Jenis pajak Pusat terdiri dari :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Bea Materai
5. Pajak Bumi Bangunan (PBB) khusus P3
Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola pemerintah daerah, untuk
membiayai pengeluaran pemerintahan demi pembangunan daerah tersebut (APBD).
Pajak Daerah itu secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Pajak Daerah Provinsi terdiri dari 5 (lima) jenis pajak :
 Pajak Kendaraan Bermotor
 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
 Pajak Air Permukaan
7

 Pajak Rokok
2. Pajak Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari 11 (sebelas) jenis pajak    :
 Pajak Hotel
 Pajak Restoran
 Pajak Hiburan
 Pajak Reklame
 Pajak Penerangan Jalan
 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
 Pajak Parkir
 Pajak Air Tanah
 Pajak Sarang Burung Walet
 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

3.2 Saran
Untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pajak daerah yang
lebih baik, sudah sepatutnya penertiban-penertiban dalam pemungutan pajak harus di
benahi, melakukan berbagai upaya untuk meminimaliskan faktor-faktor yang menjadi
penyebab permasalahan-permasalahan dalam pajak daerah, salah satunya
mensosialisasikan kepada masyarakat akan kepentingan dari pajak tersebut, yang
tidak lain yaitu untuk meningkatkan pembangunan pada daerah itu sendiri.

B. Menyikapi Dampak Globalisasi Dengan Masuknya Ideologi Tran-Nasional


Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat Dan Kebijakan Pengembangan
Pendidikan Islam

1. Menyikapi era globalisasi dalam Mencari peluang untuk pemanfaatan


globalisasi bagi peningkatan kemajuan pendidikan agama islam.
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan di atas, maka kesimpulan pada makalah ini
adalah sebagai berikut:

B. Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, tak luput pula penulis ucapkan ribuan
terima kasih pada semua rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam
pembuatan makalah  ini. Di samping itu, masih banyak kekurangan serta jauh dari
kata kesempurnaan,  tetapi  penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
pembutan makalah yang amat sederhana ini. Maka, dari pada itu. penulis semua
sangat berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya,
sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, M. dkk, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Amin, Haedar, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah,
Jakarta: Diva Pustaka, 2004.
Azra, Azyumardi Rosdakarya, Pendidikan Islam, (akarta: Kencana 2012.
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Arruzz Media,
2009.
Daryanto dan Tasrial, Konsep Pembelajaran Kreatif, Yogyakarta: Gava Media, 2012.
Departemen Agama RI, Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah
Diniyah, Jakarta: Depag, 2000.
Dhofier, Zamakhsar,i, Tradisi Pesantren, Jakarta: LKIS, 2001.
9

Fakhrudin, Asef Umar, Terapan Quantum Learning, Yogyakarta: Laksana, 2011.


Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta Raja Grafindo Persada,
2001.
http://marifudinwordpress.com/2011/06/18/sejarah-madrasah-di-indonesia/, diaakses
pada 2 februari 2019 jam 10:17 AM
Islamy, M. Irfan, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bina
Aksara. 2008.
Khobir, Abdul, Filsafat Pendidikan Islam, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,
2010.
Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta : Al Husna Zikra, 2000.
Majid, Abdul, Pendidikan karakter Perspektif Islam, Bandung: Remaja, 2011.
Maksum, Madrasah: Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999.
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Rahim, Hunsi, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: PT Logos Wacana
Ilmu, 2000.
Rahman,  Arif, Prinsip-Prinsip Sekolah Unggul, Jakarta: Media Wacana, 2002.
Sahlan, Asmaun, Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter, Yogyakarta:
ArRuz Media. 2012.
Santi, Danar, Pendidikan Anak usia Dini: Antara Teori dan Praktik, Jakarta: indeks,
2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Rosda Karya,
2006.

Anda mungkin juga menyukai