Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azka Sabila Saepudin

Kelas : Pendidikan Kimia 2021 B


NIM : 2104633
Materi : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Teori Belajar : Kognitif
Lembar Kerja Mahasiswa 1
19 September 2022
1. Deskripsikan dengan kata-kata sendiri pengertian strategi pembelajaran!
Strategi pembelajaran adalah kegitan pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta
didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

2. Adakah hubungan strategi pembelajaran dengan materi teori belajar? Uraikan!


Ada, teori belajar dapat dijadikan sebagai model dibentuknya strategi pembelajaran.

3. Poin-poin penting dari teori belajar yang saya baca adalah:


Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Teori belajar
kognitif memandang bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya.
Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dalam diri seseorang dibangun melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan. Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek
kejiwaan lainnya.
Menurut Jean Piaget, proses belajar terdiri atas 3 tahap, yaitu asimilasi, akomodasi, dan
equlibrasi. Jean Pieget kemudian juga mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif menjadi
empat, yaitu tahap sensorimotor (0 - 2 tahun), propersional (2 - 7/8 tahun), operasional kongkrit (7/8
– 11/12 tahun), dan operasonal formal (11/12 – 18 tahun).
Selain Jean Pieget, Jerome Burner juga mengelompokkan perkembangan kognitif melalui tuga
tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu inaktif, ikonik, dan simbolik.
Kemudian David Ausubel mengemukakan bahwa ada dua fase dalam menerapkan teori belajar, yatiu
fase perencanaan dan pelaksanaan.

4. Uraikan penerapan poin-poin penting no.3 pada materi kimia yang menjadi focus tugas kajian anda
pada pertemuan sebeumnya!
Guru lebih mementingkan peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan daripada nilai akhir peserta didik. Peningkatan pemahaman ini dapat dilihat dari
sesi tanya jawab, diskusi, praktikum, dan lainnya. Dimana semakin banyak peserta didik yang
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif, maka semakin meningkat pula pemahamannya.

Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi yang diajarkan setelah materi larutan, asam
dan basa, serta titrasi. Sehingga peserta didik sudah memiliki bekal mengenai kelarutan, yaitu jumlah
maksimum zat terlarut (dalam gram atau mol) yang dapat larut dalam pelarut tertentu pada suhu
tertentu dan dinyatakan dalam g/L atau mol/L. Karena telah adanya bekal mengenai arti dari
kelarutan, guru akan melakukan proses asimilasi, yaitu pengenalan informasi baru mengenai jenis-
jenis larutan yang terdiri atas larutan tidak jenuh, larutan jenuh, dan larutan leeway jenuh dengan
mengaitkannya pada materi kelarutan yang telah dipelajari sebelumnya.
Setelah peserta didik dikenalkan dengan materi kelarutan, selanjutnya adalah materi tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp), yaitu hasil kali ion-ion (satuan Molar) dalam larutan jenuhnya, dengan masing-
masing konsentrasi berpangkatkan bilangan koefisiennya. Agar peserta didik dapat lebih memahami
mengenai hubungan kelarutan dan Ksp, maka diberikan beberapa contoh mengenai rumus Ksp dari
zat-zat tertentu, seperti AgCl, Ag 2S, PbCl2, dan lainnya untuk melaksanakan tahap ikonik. Disini
peserta didik dipersilahkan untuk menyelesaikan contoh soal yang ada di papan tulis.
Materi selanjutnya adalah memaparkan hubungan dan pengaruh antara Ksp dengan pH
larutan, pemisahan zat atau pengendapan, dan ditambahkannya ion sejenis ke dalam larutan yang
akan dijelaskan melalui contoh kasus, serta diskusi antar peserta didik. Beberapa peserta didik
nantinya aka nada yang secara sukarela maupun ditunjuk untuk menjawab dan menjelaskan jawaban
dari contoh kasus yang telah diberikan berdasarkan apa yang telah mereka pahami. Tahap ini dapat
dikaitkan dengan tahap simbolik.
Setelah semua materi dipaparkan, maka proses akomodasi dilaksanakan dengan memberikan
latihan soal kepada peserta didik. Terakhir adalah proses ekuilibrasi dimana guru tidak memaksakan
peserta didik untuk menyelesaikan seluruh latihan soal yang telah diberikan di hari yang sama, namun
mereka dapat mengumpulkannya pada pertemuan selanjutnya. Peserta didik dipersilahkan untuk
bertanya kepada guru dilain waktu mengenai soal yang sulit untuk dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai