Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

FILSAFAT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN

DOSEN PENGAJAR
Prof. Dr. H. SAMUAL, M.Si

DISUSUN OLEH;
KELOMPOK 1
CLIEFERT C. LAOH
JOSHUA I. BELLA
JULITA .J WALANGITAN
GIVER SUMAMPOW
MARVEL WEWENGKANG
MUHAMMAD A. KAWULUSAN

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI
2020-2021
1) Filsafat Menurut plato

Menurut Plato di dalam negara idealnya pendidikan memperoleh tempat yang paling utama dan
mendapat perhatian yang paling khusus bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tugas dan
panggilan yang sangat mulia yang harus diselenggarakan oleh negara. Pendidikan itu sebenarnya
merupakan suatu tindakan pembebasan dari belengggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran.

Dengan pendidikan, orang-orang akan mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar. Dengan
pendidikan pula, orang-orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang jahat, dan juga akan
menyadari apa patut dan apa yang tidak patut, dan yang paling dominan dari semua itu adalah bahwa
pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be born again) (Raper, 1988: 110).
Dengan demikian jelaslah pula bahwa peranan pendidikan yang paling utama bagi manusia adalah
membebaskan dan memperbaharui. Pembebasan dan pembaharuan itu akan membentuk manusia
utuh, yakni manusia yang berhasil menggapai segala keutamaan dan moralitas jiwa mengantarnya ke
idea yang tinggi yaitu kebajikan, kebaikan dan keadilan. Cita-cita Plato yang paling agung terus
digenggamnya sampai akhir hayatnya.

2) Filsafat menurut aristoteles

Menurut Aristoteles filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-
ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
Aristoteles mengklasifikasikan filsafat menjadi beberapa bagian yaitu:

 Logika yaitu tentang bentuk susunan pikiran.


 Filosofia teoritika
 Filosofia praktika, tentang hidup kesusilaan (berbuat)
 Filosofia poetika/aktiva (pencipta)

Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh
pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif.
Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang
berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme,
yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji
keabsahan cara berfikir.

Contoh silogisme:

 Semua binatang mamalia pasti menyusui (premis mayor)

 Kucing adalah binatang mamalia (premis minor)

 Kucing pasti menyusui (kesimpulan)

Silogisme sering kita temui dalam pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Hal in i
menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Aristoteles hingga saat ini masih diaplikasikan
oleh umat manusia.

 Selain teori silogisme, Aristoteles juga mengemukakan mengenai teori Hilemorfisisme (


berdasarkan kata yunani Hyle dan morphe). Teori ini menyatakan bahwa bila manusia
mati dapat disimpulkan maka jiwanya pun mati. Aristoteles pula yang menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk sosial , dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia saling
membutuhkan satu sama lain. Pernyataan ini terus diterapkan oleh manusia hingga saat
ini. Teori ini membuat manusia menyadari bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama
merupakan suatu kewajiban mengingat mereka akan saling membutuhkan.
 Aristoteles mencetuskan kalimat-kalimat yang menakjubkan, diantaranya “Kemiskinan
adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “Barangsiapa yang sudah merenungi
dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium
tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.” Hal ini tentu saja menjadi luar biasa
karena pada waktu itu, pada abad Aristoteles hidup, belum terdapat sekolah seperti pada
saat sekarang ini. Begitu hebatnya pemikiran Aristoteles sehingga apa yang belum ada
pada masanya ternyata dapat Ia cetuskan hingga dapat dibuktikan pada masa sekarang.

3) Filsafat menurut Thomas Aquines

Paham filsuf oleh Thomas sendiri yang paling dikenal ialah “Pengetahuan berasal dari ilahi” dimana
untuk mengetahui/mempelajari sesuatu manusia membutuhkan pertolongan Allah,dan di dunia
teologia ia pernah terlibat dalam perumusan paham doctrinal,heterogen atau dualisme “Two
Truth,One Faith” dua kebenaran,satu keyakinan yang berkaitan dengan munculnya ajaran Kristen
protestan pada masa itu tetapi paham ini sangat kontroversial di telinga filsuf Muslim,bahkan
beberapa filsuf Kristen juga ada yang mempertanyakan soal paham ini,diatas semua karyanya dia
menarik kesimpulan bahwa semua yang dilakukan manusia dunia ini adalah atas kehendak ilahi
dan tidak terbatas oleh keyakinan mereka.

Refrensi;
https://ulepunyacerita.wordpress.com/2016/09/29/pemikiran-filsafat-pendidikan-menurut-plato-
427-347-
sm/#:~:text=Menurut%20Plato%20di%20dalam%20negara,yang%20harus%20diselenggarakan%2
0oleh%20negara

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/filsafat-aristoteles/

https://www.britannica.com/

Anda mungkin juga menyukai