1192090102
PGMI 7C
Resume BAB II
Filsafat mempunyai corak mitologis dengan segala sesuatu yang ada dan yang
mungkin ada. Berbagam macam kosmogini yang menjelaskan terjadinya kosmos dengan
berbagai aturan dan dengan teogininya di uraikan berbagai peran dewa yang merupakan
unsur penentu terhadap segala sesuatu yang ada. Corak mitologisnya ini telah mendorong
upaya manusia untuk berani menerobos lebih jauh terhadap dunia fenomena
untukmengetahui sestuatu yang metafisik tetap abadi.
a. Zaman purba
b. Zaman Yunani kuno
c. Zaman patristic dan pertengahan
d. Zaman modern
e. Zaman baru
f. Zaman pasca modernism
Perkembangan metodologi filsafat pada dasarnya ada tiga yaitu metode deduksi, metode
induksi dan metode dialektika. Sedangkan pendekatan yang dapat digunakan dalam filsafat
pendidikan yaitu pendekatan naturalistik, pendekatan supranatural, dan pendekatan
relativistik. Metode lain yang dapat digunakan oleh filsafat pendidikan adalah metode
dialektika, yaitu metode yang berupaya memahami realitas dengan mengikuti gerakan pikiran
atau konsep asal yang berpangkal dari pemikiran yang benar.
Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dan
paling misterius, Dalam menghadapi seluruh kenyataan hidupnya, manusia kagum terhadap
pancaindranya karena kemampuan pancaindra merekam realitas duniawi yang materil. Karl
Popper mengatakan bahwa semua orang adalah filusuf karena semua mempunyai salah satu
sikap terhadap hidup dan kematian.
Dalam kehidupan manusia, pendidikan berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan karena pada kenyataanya, pendidikan akan menjadi salah satu faktor yang
membedakan nasib kehidupan ekonomis manusia. Kesejahteraan salah satu harus dimulai
dari pendidikan formal. Dalam filsafat pendidikan dibicarakan tujuan utama pendidikan agar
manusia sebagai pendidik dan anak didik memahamu substansinya.
Filsafat Pendidikan adalah ideologi dari ilmu pengetahuan. Ideologi suatu tema yang
merupakan pokok perhatian manusia sebagai dasar semua perilaku manusia dan menentukan
bentuk pilihan manusia. Ideologi inilah yang merupakan penjelas kedudukan manusia di alam
eksistensi, minimal kehidupan di alam materi. Serta merupakan tolak ukur bagi nilai-nilai dan
keutamaan kehidupan. Tolak ukur mengenal ideologi manusia adalah melihat titik tekan.
Manusia dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan
dan pendidikan merupakan metode yang integral. Pengembangan pendidikan sepantasnya
harus sejalan denan pengembangan ilmu pengetahuan. Sementara, pengembangan dari
keduanya ditujukan pada usaha dan upaya untuk meningkatkan kecerdasan manusia secara
intelektual, emosional dan spiritual.