Anda di halaman 1dari 13

PERANAN FILSAFAT THALES PADA PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk ujian akhir mata kuliah Filsafat
pada Program Magister (S-2) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Dosen Pengampu : Dr. Jaka Isgiyarta, S.E, M.Si., Akt

Disusun oleh

Satria Rizki Wibisono 12030119410046

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
A. Filsafat, Ilmu & Pengetahuan

Menurut saya pribadi Filsafat adalah sebuah seni untuk mempertanyakan segala sesuatu. Segala
hal bisa dipertanyakan dalam filsafat, cara berfikir filsafat adalah ketika seseorang mulai berpikir
tentang segala hal, bahkan sesuatu hal yang dianggap tabu. Dengan pemikiran kritis ini lah
muncul berbagai macam ilmu baru yang kita kenal sekarang ini. Menurut Burhanudin Salam,
Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan
memberi makna terhadap dunia fuktual dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan common sense.  Sehingga definisi ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan yang benar-benar disusun dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai
tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya. Secara filosofis,
semua kajian yang menelaah secara kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan
secara menyeluruh adalah epistemology atau teori pengetahuan. Menurut Idzam Fatanu,
Pengetahuan/Ilmu adalah bagian yang essensial-aksiden manusia. Pengetahuan adalah buah
berfikir sebagai diffentia yang memisahkan manusia dengan sesama genusnya yaitu hewan.
Teori tentang pengetahuan (Epistemologi) di definisikan sebagai dimensi filsafat yang
mempelajari asal mula , sumber, manfaat, dan sahihnya pengetahuan. Para pemikir menyebut
ilmu tentang ilmu ini dengan epistemologi (teori pengetahuan atau nadzariyyah al ma’rifah).
Filusuf Islam menuliskan buku tentang epistemologi secara khusus seperti, Mutahhari dengan
bukunya “Syinakht”, Muhammad Baqir Shadr dengan “Falsafatuna”-nya, Jawad Amuli dengan
“Nadzariyyah al Ma’rifah”-nya dan Ja’far Subhani dengan “Nadzariyyah al Ma’rifah”-nya.

Ilmu & Pengetahuan


a) Ilmu
Ilmu dilihat dari segi bahasa ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerankan gejala
tertentu di bidang (pengetahuan), pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat,
lahit dan bathin dsba gainya).
Prof Dr Idzam Fautanu., MA dalam bukunya Filsafat Ilmu Teori dan aplikasinya
membagi ilmu menjadi 2 yaitu ilmu dari pandangan dari luar dan pandangan dari dalam. Ilmu
dari pandangan dari luar terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu subjektif dan objektif, pengertian
subjektif, ilmu yang pada dasarnya tidak lain dari pengetahuan sistematis.
Dimana pengetahuan atau pengenalan bersifat subjektif, jadi suatu sifat yang sungguh
manusiawi dan indifidual. Sedangkan yang objektif ilmu bukan merupakan sebuah pengetahuan,
melainkan sebuah keranka dari kalimat-kalimat atau rumusan-rumusan objektif.
Ilmu dari pandangan dari dalam juga di bagi menjadi dua bagian yaitu, ajaran keilmuan
(reseptif) dan ilmu sebagai penelitian (Aktif).Ilmu dilihat dari segi ajaran keilmuan (reseptif)
adalah ilmu dapat dilihat sebagai rentetan terpadu dari ajaran-ajaran keilmuan, ini dibeberkan
lagi lebih jauh sebagai sebuah relasi dengan tujuh argumen (guru, murid, bidang ajaran,institut,
alat-alat bantu, kesadarandan latar belakang kesejarahan).
Melihat dari penjabaran di atas bahwa ilmu itu adalah suatu pengetahuan yang bersifat
subjektif dan memiliki objek yang disusun dengan metode tertentu yang bertujuan untuk
menjelaskan secara sistematis (terurai dan jelas) suatu pengetahuan.
b) Pengetahuan
Menurut bahasa Indoensia pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui kepandaian.
Segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Pengetahuan yang
diperoleh melaui indera tidak pasti dan tidak lengkap, karena dunia merupakan tiruan belaka,
sifatnya maya (bayangan) yang menyimpang dari kenyataan yang sebenarnya. Menurut Plato
dalam filsafat pendidikan idealismenya.
Pragmatisme yakin bahwa akal manusia aktif dan selalu ingin meneliti, tidak pasif dan
tidak begitu saja menerima pandangan tertentu sebelum dibuktikan kebenarannya secara impiris.
Pengetahuan sebagai transaksi antara manusia dengan lingkungan ini menurut Dewey dalam
filsafat pendidikan pragmatisme. Pengetahuan menurut teori pengetahuan eksistensialisme dalam
filsafat fenomenologi adalah suatu pandangan yang menggambarkan penampakan benda-benda
dan peristiwa-peristiwa sebagaimana benda-benda tersebut menampakkan dirinya terhadap
kesadaran manusia.
B. Pentingnya Pengetahuan Bagi Manusia

Terdapat beberapa orang yang mengingkari pengetahuan atau meragukan pengetahuan:

• Bapak kaum sophis, Georgias, pernah dikutip darinya sebuah ungkapan berikut, “Segala
sesuatu tidak ada. Jika adapun, maka tidak dapat diketahui, atau jika dapat diketahui,
maka tidak bisa diinformasikan.”

• Pyrrho salah seorang dari mereka menyebutkan bahwa manusia ketika ingin mengetahui
sesuatu menggunakan dua alat yakni, indra dan akal. Indra yang merupakan alat
pengetahuan yang paling dasar mempunyai banyak kesalahan. Akal, Manusia seringkali
salah dalam berpikir. Bukti yang paling jelas bahwa di antara para filusuf sendiri terdapat
perbedaan yang jelas tidak mungkin semua benar pasti ada yang salah. Maka akalpun
tidak dapat dipercaya. Oleh karena alat pengetahuan hanya dua saja dan keduanya
mungkin bersalah, maka pengetahuan tidak dapat dipercaya.

C. Sejarah Filsafat
Berbagai perkrembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari awal mula lahirnya
perkembangan ilmu filsafat karena sejak munculnya pemikiran filsafat ini lah bermunclan
cabang ilmu baru. Bangsa Yunani boleh dikatakan bangsa yang paling berpengaruh terhadap
lahirnya ilmu filsafat karena banyaknya ahli ahli filsafat yang lahir dan berasal dari sana.
Walaupun pada masa itu peradaban Mesir dan Mesopotamia memiliki peradaban yang lebih
maju tetapi disinilah kemahiran bangsa Yunani yang dapat menyempurnakan Peradaban
peradaban besar bangsa tersebut. . Peristiwa munculnya filsafat di Yunani terbilang peristiwa
unik dan ajaib. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam hal ini K. Bertens (1990)
menyebutkan ada 3 faktor:

1. Mitos bangsa yunani:


yunani memoiliki mitologi yang dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat
karena telah menhadu percobaan untuk mengerti (Processing to know) lebih dari itu
juga telah memberi jawaban atas pertanyaan yang hidup di hati manusia , darimana
kita? Dari mana kejadian alam? Termasuk gerhana matahari dan gunung meletus.
Mite yang pertama mencari keterangan asal usul alam semesta yang disebut Mite
Kosmogonis sedangkan Yang kedua adalah Mite Kosmologis yaitu, mencari
keterangan tentang asal-usul dan sifat kejadian alam semesta. \
2. Kesusastraan Yunani
Puisi Homeros yang berjudul Iliyas dan Odyssea mempunyai kedudukan istimewa
dalam kesusastraam yunani syair syair dalam karya tersebt sudah lama digunakan
sebagai semacam buku pendidikan untuk rakyat yunani. Plato mrngatakan Homeros
telah mendidik seluruh Hellas.
3. Pengaruh Ilmu pengetahuan
Orang Yunani Mengolah unsur unsur pengetahuan dari bangsa Mesir dan Babylonia
sehingga didapatkan ilmu yang sungguh ilmiah.

Pada tahun 600 tahun Sebelum Masehi pendekatan filsafat mulai berkembang orang
orang mulai mencari jawaban yang logis / rasional tentang berbagai masalah daan fenomena
yang dihadapi , pada masa ini orang orang mulai berpikir tentang keadaan alam, asal usul, dan
keadaan sekitar dan tidak menggantungkan lagi pada mitos dan kepercayaan. Dari sinilah awal
mula segala sumber ilmu yang masih kita gunakan sampai saat ini berasal. Pada masa filsafat
klasik pemikiran filsafat dibagi menjadi dua bagian yaitu zaman yaitu pra-Socrates dan Zaman
Keemasaan , lalu meengapa pada masa pra Socrates disebut filsafat alam? pada masa Yunani
kuno masyarakat memandang suatu fenomena alam dari sisi mistis misalnya matahari yang
digambarkan sebagai dewa, dari sini muncul ketidakpuasan dari para pemikir ini,dari situlah
mereka mengembangkan pemikiran baru dari mitos menuju logos, dan yang pertama kali mereka
pikirkan adalah alam semesta. Berikut adalah beberapa Tokoh Filsuf pada awal mula munculnya
filsafat

1. Pra- Socrates : Filsafat Alam

Pemikiran filsafat Yunani periode awal disebut sebagai filsafat alam karena memfokuskan
pemikirannya pada apa yang diamati disekitar yakni alam semesta.

Tokoh- tokoh filsafat kategori ini Antara lain :

1. Thales (624 – 545 SM)


Thales bisa dibilang adalah Filsuf pertama Pemikiran yang terkenal adalah zat utama
yang menjadi dasar semua kehidupan adalah air. Dalam perjalanan hidupnya Thales
pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan kemudian mengajarakna Geoemtri kepada
rakyat Yunani dalam kisah hidupnya Thales diceritakan oleh aristoteles memiliki
kehidupan yang miskin karena iti filsafat dianggap ilmu yang tidak bergunan namun
dalam kisah itu berkat ilmunya dlam bindag perbinttangan ia mampu mengetahui akan
terjadi panen sehingga ia mendapatkan keuntungan besar dari panen zaitun karena itulah
ia mampu membuktikan pada dunia bahwa para filfuf bisa kaya dengan gampang jika
mereka mau. Hanya saja ambisi mereka menuju arah lain.
2. Anaximander (610-546 SM)
Anaximander adalah adalah muid Thales ia berpendapat bahwa permulaan yang pertama
tudaklah bisa ditentukan (apeiron) karena tidak memiliki sifat sifat zat yabg ada sekarang
ia mengatakan segala sesuatu berasal daru satu substansi asali namun substansi itu bukan
air seperti yang diyakini Thales melainkan substansi itu tidak terbatas abadi tidak
mengenal usia dan melingkupi seluruh dunia . Anaximander diyakini adalah orang
pertama yang membuat peta ia berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder, ia
mengatakan bahwa matahari sama besarnya dengan bumi, atau 27 kali atau 28 kali sama
besarnya.
3. Anaximenes (585-528 SM)
Anaximenes beranggapan bahwa berbentuk seperti meja bundar, juga merupakan tokoh
yang memberi pengaruh besar terhadap Pythagoras dan banyak pemikir spekulatif
selanjutnya.
4. Pythagoras (582-496 SM)
Pythagoras percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan matematika,
dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksi dan diukur dalam siklus beritme. Menurut
dia dasar dari segala sesuatunya adalah bilangan.
5. Xenophanes (580-470 SM)
Menurutnya segala sesuatu yang ada dialam semesta ini berasal dari Tuhan Yang Maha
Esa yang memelihara alam semsta .
6. Parmenides (540 – 475 SM)
Parmeides membagi pengetahuan manusai menjadi dua yaitu, pengetahuan indera dan
pengetahuan budi. Dengan mengambil objek alam Ia berpendapat bahwa Arche ( materi
terdalam ) merupakan sesuatu yang bersifat tetap dan tidak berubah serta hanya ada satu.
Karena itu filsafatnya disebut “Filsafat ada”.
7. Heraklitos (535-480 SM)
Menurut heraklitos, segala sesuatu yang ada didunia ini pasti berubah tidak ada sesuatu
yang tetap semuanya dalam keadaan menjadi. Yang menjadi asal muasal segala sesuatu
berasal dari api. Karena itu filsafat heraklitos disebut filsafat menjadi.
8. Zeno (+490 SM)
Zeno mempertahankan benar kesatuan ada ini dan mengingkari benar gerak. Gerak itu
tidak ada, tidak mungkin, dan hanyalah khayalan. Zeno mencontohkan dengan bukti
bukti :
a) Jika sekiranya terdapat gerak, Achilles yang mempunyai lari cepat seperti kilat tidak
bisa mengejar penyu yang begitu lambat jalannya. Sebab apabila ia tiba fi tempat
penyu tadi, ia sudah maju lebih sedikit ke muk. Jadi Achilles tidak pernah dapat
mengejar kura-kura
b) Anak panah yang dipanahkan dari busurnya tidak bergerak, tetapi berhenti sebab saat
ia berafa pada suatu tempat. Ada pada suatu tempat sana artinya dengan berhenti abaj
oabag utu sekarang ubu ada di sisni di situ dan kemudian disana. Jadi bukan geraknya
yang ada melainkan yang merupakan realitas ialah adanya
c) Setengah waktu sama dengan sepenuh waktu. Sebab suatu barang yang vergerak
terhadap suatu badan melalui panjang badan itu dalam stengah waktu atau aepenuh
waktu. Dalam sepenuh waktu apabila badan itu tidak bergerak. Dlam setengah waktu
apakah ia bergerak sama cepatnya kea rah yang bertentangan.
9. Empedocles (492-432 SM)
Teori pengenalan dan pengetahuan Empedocles didasarkan atas dasar hokum
penggabungan : yang sama mengenal yang sama. Karena anasir tanah yang ada pada
manusia itulah maka manusia mengenal tanah,dan karena anasir airlah ia mengenal air.
Demikian seterusnya.
10. Anaxagoras (499-428 SM)
Pokok penting dari ajaran Anaxagoras adalah teorinya tentang nous (ruh, akal). Ia
menyatakan bahwa pada mulanya segala sesuatu dalam keadaan kacau, kemudian pikiran
dating dan meredakannya sehingga berubah menjadi teratur.
11. Democritos (460-370 SM)
Democritos mengajarkan bahwa kenyataan bukan hanya satu saja melainkan terdiri dari
banyak unsur. Unsur-unsur tersebut ia sebut sebagai atomos “tak terbagi”.
2. ZAMAN KEEMASAN : SOCRATES, PLATO DAN ARISTOTELES
1. Socrates (470-399 SM)
Sumbangsih socrates yang terpenting bagi pemikiran barat adalah netode
penyelidikannya yang dikenal sebagai elenchos yang banyak diterapkan untuk menguji
konsep moral yang pokok karena itu dia dikenal sevagai bapak sumber etika atau filsafat
noral, bahkan juga filsafat secara umum. Menurut Socrates, ada kebenaran objektif yang
tidak bergantung pada saya atau kita. Untuk membuktikan adanya kebenaran yang
objektif yang menggunakan metode tertentu. Metode itu bersifat praktis dan dijalankan
melalui percakapan-percakapan.

Ilmu Filsafat Tidak bisa dipisahkan dari Thales karena Thales lah yang pertam.a kali
yang berfikir secara filsafat dimana sebelumnya bangsa Yunani lebih percaya terhadap mitos
ketimbang logika.

C. BIOGRAFI THALES

Thales dikenal sebagai bapak filsuf atau orang yang pertama kali memperkenalkan
pemikiran pemikiran filsafatt. Thales sendiri lahir di Miletus Yunani. Thales Lahir pada 624
Sebelum Masehi, Miletus sendiri adalah daerah yang melahirkan banyak filsuf hal ini
dikerenakan karena miletus adalah tempat rantauan bangsa Yunani di Asia Kecil, dan juga
tempat ini juga adalah kota perdagangan yang makmur, sehingga masyarakat memiliki waktu
untuk berbincang dan berdiskusi. Karena Miletus adalah kota perdagangan Thales pun juga
seorang saudagar yang sering bepergian ke banyak tempat salah satunya Mesir yang pada masa
itu terkenal dengan peradabannya yang maju. Di Mesir Thales mempelajari ilmu ukur yang
belum di sempurnakan oleh bangsa Mesir, Thales dapat mehitung tingginya piramida hanya
dengan melihat bayangan. Thales pernah menjelaskan fenomena alam seperti gempa bumi, pada
masa itu masyarakat Yunani percaya jika terjadi gempa bumi arti nya Dewa Zeus sedang marah,
Thales menjelesakan bahwa bumi ini berada di atas air, Thales menjelaskan bahwa ketika terjadi
gempa disebabkan adanya gelombang air. Jawaban tersebut tentunya tidak tepat kalau kita lihat
berdasarkan ilmu geologi modern, tetapi jawaban Thales pada masa itu teleh menggeser
pemikiran bangsa yunani dari mitos ke logos.

Aristhoteles mengemukakan bahwa Bagi Thales pertanyaan utama nya bukan apa yang
kita tahu, tetapi bagaimana cara kita mengetahuinya, hal ini yang kemudian dalam dunia Modern
dikenal dengan Metode Ilmiah. Banyak kisah yang diceritakan tentang Thales salah satunya
adalah ketika Thales mendapatkan cemoohan karena kehidupannya sebagai filsuf yang tidak
menghasilkan uang. Sebenarnya Thales sendiri merupakan anak dari orang kaya tetepi ketika
menjadi Filsuf justur Thales tidak mendapatkan harta , cemoohan itu dijawab Thales dengan dia
dapat memprediksi datangnya musim zaitun akan segera tiba kemudian dia menggunakan
uangnya untuk menyewa alat pengolah zaitun dengan harga murah, tentu saja tidak ada yang
menolak karena pada saat itu tidak ada masyarakat yunani tyang mengira bahwa panen zaitun
yang berlimpah akan segera tiba. Kemudian ketika panen raya tiba Thales menyewakan alat
pengolah zaitun dengan harga tinggi. Dengan inilah Thales membuktikan bahwa ia dapat
mendapatkan harta berlimpah berbekal pemikiran filsafat. Kisah Thales yang terkrnal lainnya
adalah Thales dapat memprediksi datangnya Gerhana Matahari secara tepat, pada saat itu sedang
terjadi perang antar bangsa Yunani, dan perang tersebut seketika berhenti ketika terjadinya
Gerhana matahari tersebut.

Gagasan gagasan Thales.

Air Sebagai Dasar segala Sesuatu

Thales mengemukakan bahwa segala sesuatu berasal dari air dan akan kembali ke air menurut
Thales segala sesuatu itu bergantung pada kelembapannya atau kadar airnya. Apakah pendapat
ini penting ? mungkin pada zaman ini banyak yang tidak setuju dengan pendapat yang
dikemukan Thales, tetapi sisi lain yang dapat kita pelajari adalah segala sesuat memiiki sumber
atau asal usulnya. Gagasan ini mucul juga dilatarbelakangi karena kehidupanya berada pesisir,
dia melihat bagaimana manfaatnya air bagi kehidupan manusia. Sebagai seorang saudagar dia
juga sering berlayar dia juga melihat betapa dahsyatnya ombak yang dapat merusak kapal

Pandangan Tentang jiwa

Thales memiliki pandangan bahwa segala hal memiliki jiwa tidak hanya benda hidup tetapi juga
benda mati. Pandangan tersebut berdasar pada magnet yang dapat menggerakan besi.

Theorema Thales

Peran thales dalam ilmu geomtri adalah menyumbangkan teori nya yang disebut Theorema
Thales:

Jika AC adalah diameter maka sudut C adalah selalu sudut siku siku

Sumber : blogpemenemu.blogspot.com
Pandangan politik

Dikutip dari catatan Herodotus, bahwa Thales pernah memberikan nasihat pada warga ionia yang
akan di serang oleh Persia dengan menyarankan untuk membentuk pusat pemerintahan dan
administrative dikota Teos. Sehingga ada yang tersentrel yaitu Teos dan ada daerah yang
mendukung pusat pemerintahan yaitu distrik distrik di sekitar Teos.

D. PENUTUP

Perananan Filsafat dalam lahirnya cabang cabang ilmu pengetahuan di dunia tentu sangat besar,
karena Filsafat merupakan sumber dari cabang – cabang ilmu yang berkembang hingga
sekarang. Oleh sebab itu peranan Thales yang juga dikenal sebagai Bapak Filsafat juga sangat
besar, walaupun ada gagasannya yang tidak sejalan seiring perkembangan lmu pengetahuan yang
sudah semakin pesat. Tapi berkat pemikiran logisnya itulah yang membuat manusia berpikir
secara rasional , dan mulai meninggalkan pemikiran yang didasarkan oleh mitos dan cerita turun
temurun. Thales juga berjasa di bidang Geometri, Matematika bahkan bidang Politik. Sayangnya
thales tidak banyak meninggalkan bukti bukti tertulis dari pemikiran nya.
DAFTAR PUSTAKA

Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat, Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media

Kamus bahasa Indonesia On line, www.KamusBahasaIndonesia.org: (http://


kamusbahasaindonesia.org/.....)
Amasal Baakhtiar, Filsafat Ilmu, Ed.1, cet.11 (Jakarta: Rajawali Pers,2012)

Idzam Fautanu, Filsafat Ilmu Teori dan Aplikasi,Cet 1, (Jakarta: Referensi,


2012)

Rujukan dari Internet


https://id.wikipedia.org/wiki/Thales

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/09/biografi-thales-filsuf-dari-miletos.html

https://www.youtube.com/watch?v=WLFjX1yuBhQ&t=177s

https://blogpenemu.blogspot.com/2014/09/thales-filsuf-dan-matematikawan-yunani.html

Anda mungkin juga menyukai