Anda di halaman 1dari 11

SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

Volume 5, November 2017 Volume 5, November14 2017


- 24
ISSN 2354-7154

Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk


Dalam Program Acara Mata Najwa di Metro TV

I NYOMAN PAYUYASA
Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Email: guz_payu@yahoo.com

Televisi merupakan media yang menayangkan program acara sebagai sebuah wadah yang strategis,
bagi kelompok sosial dan politik untuk tampil dengan berbagai olahan wacana. Salah satu program
acara televisi yaitu Mata Najwa di Metro TV merupakan program yang memiliki rating peringkat
dua di Indonesia berdasarkan survei KPI. Program Mata Najwa sering mengundang tokoh-tokoh
dari berbagai kalangan masyarakat, tokoh politik, dan pemerintah. Acara ini berbagai macam
praktik pembentukan wacana bisa muncul. Wacana yang baik harusnya memberikan bayangan yang
utuh dan jelas kepada lawan tutur, sehingga tidak menimbulkan banyak persepsi. Dalam kajian
analisis wacana, analisis wacana kritis model Van Dijk adalah salah satu model yang memandang
bahasa berkaitan dengan kekuasaan, ideologi, serta politik. Berlandaskan hal ini, penting dilakukan
analisis wacana kritis model Van Dijk terhadap program acara Mata Najwa. Penelitian ini dianalisis
tiga permasalahan, pertama analisis struktur makro, super struktur, dan struktur mikro. Penelitian
ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, dengan metode observasi sebagai metode
pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah secara struktur makro, super struktur, dan struktur
mikro, wacana bisa digunakan sebagai sebuah sarana untuk pembentukan opini penutur melalui
pilihan kata, susunan kalimat, dan gaya yang tepat.

Kata kunci: analisis wacana kritis, Mata Najwa

Television is a medium that shows the program as a strategic place for social and political groups
to come up with various discourse processes. One of the television programs that is Mata Najwa in
Metro TV is a program that has a rating of two in Indonesia based on KPI survey. The Mata Najwa
Program often invites figures from various societies, political figures, and governments. In this
program, a variety of discourse formation practices can emerge. Good discourse should provide a
complete and clear shadow to the interlocutors, so that it does not cause a lot of perceptions. In the
study of discourse analysis, critical discourse analysis of Van Dijk model is one of the models that
look language related to power, ideology, and politics. Based on this, it is important to conducted
critical discourse analysis of Van Dijk model to the Mata Najwa program. In this study, we analyzed
three problems, first analysis of macro structure, super structure, and micro structure. This research
uses descriptive qualitative research design, with observation method as data collection method. The
results of this research are macro structures, super structures, and micro structures, discourse can be
used as a medium for the formation of speaker opinions through word choice, sentence structure,
and proper style.

Keywords: critical discourse analysis, Mata Najwa

Proses review : 25 September-6 Oktober, dinyatakan lolos 10 Oktober 2017.

14
Volume 5, November 2017 SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

I. PENDAHULUAN tentu saja debat secara terbuka. Program talk show ini
memperbincangkan juga tentang masalah-masalah
yang muncul selama kampanye dan pemilihan. Hal
Dewasa ini wacana dan analisis wacana memiliki ini tentu saja memunculkan berbagai wacana yang
peranan yang penting dalam kehidupan sosial secara langsung keluar dari tuturan narasumber
masyarakat. Wacana sendiri merupakan wujud Basuki dan Anies sebagai peserta debat. Berdasarkan
komunikasi verbal. Dari segi bentuk, wacana dibagi analisis awal bentukan wacana, pemaknaan wacana,
menjadi dua, yakni wacana lisan dan wacana tulis. serta susunan wacana yang muncul dalam program
Wacana lisan merupakan wujud komunikasi lisan acara Mata Najwa ini terdapat beberapa hal yang perlu
yang melibatkan penutur dan lawan tutur, sedangkan dikaji. Kajian ini secara umum disebabkan karena
wacana tulis merupakan wujud komunikasi tulis yang adanya tuturan yang bermakna ganda, tidak lugas,
melibatkan penulis dan pembaca. Aktivitas penutur serta kemasan atau susunan wacana yang kurang pas.
(pembicara/penulis) bersifat produktif, ekspresif, Dalam paradigma kritis, pengunaan bahasa dalam
kreatif, sedangkan aktivitas lawan tutur (pendengar/ media bersifat sengaja dan memiliki tujuan tertentu.
pembaca) bersifat reseptif (Sudaryat, 2009:106). Melihat hal ini, peneliti tertarik melihat wacana yang
Wacana dapat dikemas dengan berbagai maksud dibangun dalam episode tersebut.
oleh penutur kepada lawan tutur. Penutur baik lisan
maupun tulisan memiliki keleluasaan menyampaikan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,
berbagai macam bentuk opini, pendapat, ataupun dapat dirumuskan tiga permasalahan. Bagaimanakah
pikiran lewat wacana. analisis struktur mikro, analisis super struktur, dan
analisis struktur makro dalam program acara Mata
Permainan olah wacana sering ditargetkan untuk Najwa episode Babak Final Pilkada Jakarta?
dikonsumsi oleh orang banyak. Oleh karena itu Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas dapat
media massa merupakan sarana yang paling efektif dirumuskan tiga bentuk tujuan. Mendeskripsikan
untuk menyampaikan informasi yang dikemas dalam analisis struktur mikro, super struktur, dan struktur
bentuk wacana ke hadapan publik, baik oleh individu, makro dalam program acara Mata Najwa episode
kelompok, maupun instansi pemerintah. Salah satu Babak Final Pilkada Jakarta.
media massa yang kehadirannya tidak lagi dapat
dipisahkan dengan masyarakat adalah televisi. Televisi II. METODE PENELITIAN
yang sifatnya audio visual menawarkan kesempurnaan
kepada masyarakat untuk memuaskan hasrat Dalam tulisan ini rancangan penelitian yang
masyarakat dalam mendapat berbagai hiburan dan digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
informasi. Televisi beserta dengan program-program Penelitian deskriptif merupakan sebuah penelitian
yang ditawarkan merupakan tempat yang strategis untuk mengumpulkan informasi mengenai status
bagi berbagai kelompok sosial dan politik untuk tampil suatu gejala yang ada, yaitu keadaan menurut
dengan olahan bahasa yang mereka kembangkan keadaan pada saat penelitian dilakukan (Arikunto,
sendiri. Kemungkinan sangat terbuka bagi kelompok- 2006: 54). Jadi, tujuan penelitian deskriptif adalah
kelompok tertentu dalam menampilkan definisi situasi, membuat penjelasan secara sistematis, faktual,
atau definisi realitas, versi mereka. dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu. Pendekatan yang
Dalam observasi awal yang telah dilakukan pada digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
salah satu program televisi dari stasiun televisi kualitatif. Rancangan deskriptif kualitatif digunakan
swasta yaitu Metro TV, dengan program acara Talk untuk memperoleh gambaran yang jelas, objektif,
Show yang berjudul Mata Najwa, dilihat berbabagi sistematis, dan cermat mengenai fakta-fakta akual
macam kemasan wacana. Program acara Mata dari sifat populasi.Kekualitatifan penelitian ini
Najwa ini merupakan salah satu program yang berkaitan dengan data penelitian yang tidak berupa
memiliki rating baik di Indonesia. Hal ini berkaca angka-angka, tetapi berupa kualitas bentuk verbal
pada hasil suvei yang dilakukan KPI. Pada 27 Maret yang berwujud tuturan.
2017, program acara Mata Najwa mengangkat
tema “Babak Final Pilkada Jakarta”. Program Mata Subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang
Najwa membahas tentang strategi, program prioritas, tempat variabel melekat, dan yang dipermasalahkan
membahas perkembangan isu selama kampenye, dan dalam penelitian (Suandi, 2008:31). Adapun yang

15
I Nyoman Payuyasa (Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk.....) Volume 5, November 2017

menjadi subjek dalam penelitian ini adalah program Dalam program acara Mata Najwa espisode ini men-
acara Mata Najwa Metro Tv. Secara umum objek gusung tema “Babak Final Pilkada Jakarta”. Topik
penelitian ini adalah wacana yang muncul dalam ini merupakan tema episode yang diangkat berkaitan
program acara Mata Najwa di Metro TV. dengan gemuruh suasana politik pemilihan kepala
daerah Jakarta. Secara umum dari tujuh segmen yang
Jenis metode observasi yang digunakan adalah ditayangkan, bermuara pada detik-detik final atau
metode observasi nonpartisipasi. Metode observasi akhir perebutan kursi gubernur DKI Jakarta. Episode
nonpartisipan merupakan metode yang peneliti ini dikemas dalam bentuk debat yang dipandu oleh
pilih dalam melakukan penelitian ini. Peneliti hanya presenter sekaligus moderator Najwa Sihab. Pengam-
menjadi pengamat dan tidak terlibat langsung dalam bilan tema “Babak Final Pilkada Jakarta” merupa-
proses program acara yang diobservasi. Metode kan representasi dari situasi perjalanan perpolitikan
observasi digunakan untuk mengamati secara kritis pilkada Jakarta.Tema “Babak Final Pilkada Jakarta”
jalannya tayangan program acara Mata Najwa di ini merupakan payung besar yang menurunkan be-
Metro TV untuk mendapatkan data berupa wacana- berapa topik lain seperti pertarungan program be-
wacana yang muncul selama siaran berlangsung. rupa adu ide dan gagasan, gaya kepemimpinan, dan
sorak-teriak tuduhan dari masing-masing kandidat.
Metode ini berfungsi untuk memperjelas setiap Dengan tema ini sangat diharapkan kontestan tampil
teori ilmiah tentang studi kasus yang diambil dengan kekuatan maksimal. Dengan kekuatan secara
dengan cara mencari dan mempelajari berbagi jenis emosi dan materi yang maksimal maka hal ini dapat
referensi bacaan baik itu buku, jurnal, monografi, menjamin debat berlangsung menarik. Diharapkan
dan sebagainya. Dalam hal ini studi kepustakaan debat dalam sebuah acara bisa menjadi ajang final
untuk menemukan berbagai referensi terkait analisis yang benar-benar final dalam kontes pilkada. Debat
wacana. Metode ini juga digunakan untuk menggali ini juga diharapkan menjadi akhir dari perseteruan
penelitian-penelitian sejenis yang peneliti jadikan dari masing-masing pendukung.
tinjauan pustaka.
Tema “Babak Final Pilkada Jakarta” kemudian diru-
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan muskan dengan finalisasi adu ketangkasan gagasan
prosedur analisis data kualitatif berdasarkan model dan program. Hal ini disampaikan oleh Najwa Sihab
interaktif Milles (1992:16) yang telah dikenal secara selaku host dan moderator.
umum dalam ranah penelitian. Secara umum analisis
data dengan menggunakan model tersebut mencakup “Bertarung secara ide dan program. Adu gagasan
tiga tahap, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan pikiran, bukan adu sorak dan teriak. Apa
dan (3) verifikasi atau penarikan simpulan.Ketiga prioritas utama program yang Anda bawa dan
tahapan tersebut saling berinteraksi, berawal dari memiliki daya tambah dalam pilkada ini?
pengumpulan data dan berakhir pada selesainya (S1: NS :2017)
penulisan laporan penelitian. Semua tahap tersebut
memiliki keterkaitan proses antara satu dengan yang Kalimat di atas merupakan paparan awal sekaligus
lainnya. pertanyaan pembuka dari Najwa kepada Basuki dan
Anies. Pertanyaan di atas menitikberatkan pada pri-
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oritas program dan daya tambah. Hal ini memperte-
gas makna bahwa pengutaraan program yang akan
Secara terinci tiga poin yang dibahas adalah (1) disampaikan merupakan program yang benar-benar
analisis struktur makro, (2) analisis super struktur, membawa dan memberi pengharapan besar terhadap
dan (3) analisis struktur mikro. Analisis dilakukan keberhasilan memenangkan pemilihan. Pertanyaan
dari seluruh percakapan yang muncul selama acara ini menyiratkan penekanan bahwa babak final atau
berlangsung. akhir benar-benar sedang berlangsung. Tidak ada is-
tilah sedikitpun lubang untuk mencari cela-cela kes-
3.1 Analisis Struktur Makro (Tematik) alahan dan kekurangan program. Program prioritas
dan daya tambah menjadi kunci penekanan sebagai
Struktur makro menunjuk pada makna keseluruhan gambaran situasi babak final.
yang dapat dicermati dari tema atau topik yang di-
angkat oleh pemakaian bahasa dalam suatu wacana. 3.2 Analisis Super Struktur (Skematik)

16
Volume 5, November 2017 SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

Super struktur dalam penelitian ini akan menganalisis Analisis super struktur juga mengkritisi bagian isi
terkait pendahuluan, isi, penutup dan simpulan dalam dalam wacana. Bagian isi wacana dalam program
wacana dari keseluruhan segmen. Dalam program acara ini adalah berupa pentanyaan, jawaban,
acara “Mata Najwa” terdapat tujuh segmen. Najwa sanggahan, dan pendapat dari kedua calon. Hal-
sebagai host selalu membuka acaranya dengan hal yang menjadi kunci percakapan selama acara
rangkain kalimat yang memiliki rima teratur. Hal ini berlangsung dikategorikan sebagai isi. Selama
memberikan kesan “pemanis” sebagai dalam suasana pembahasan atau bagian isi sepenuhnya menuntaskan
panas yang akan tercipta dalam bagian inti acara. topik utama atau temanya yaitu babak final debat DKI
Jakarta. Beberapa hal menarik yang muncul di bagian
Para pendiri bangsa kerap berdebat dgn tajam isi ini akan dibahas sebagai berikut. Pertarungan
terlatih berpolemik dgn pikiran yg dalam. prioritas program utama muncul sebagai bagian dari
Berbantahan lewat lisan pun juga tulisan. Saling isi pembahasan tahap awal acara.
menguji pikiran nyaris tanpa aroma kebencian.
Tradisi berdebat sudah terlalu lama dikucilkan, “Membuat masyarakat jakarta otak, perut, dan
bahkan dianggap omong kosong yang tak punya dompetnya penuh. Rohani, budaya, pendidikan,
kegunaan. Lantas bagaimana dengan debat dan kesehatan maupun ekonomi. Menata
pilkada Jakarta, akan berdaya guna atau hanya birokrasi yg baik dan transparan. Mengurus dari
ajang jual kecap belaka. Bertarung secara ide janin hingga liang lahat.”
dan program. Adu gagasan dan pikiran, bukan (BCP : S1 : 2017)
adu sorak dan teriak.
(S1: NS :2017) Konteks : Basuki Cahya Purnama menanggapi
pertanyaan Najwa terkait prioritas program.
Konteks : Kalimat yang diatas diujarkan host Najwa
Sihab sebagai pembuka acara. Berbeda halnya dengan pernyataan dari Anies sebagai
jawaban atas pertanyaan yang sama dari Najwa.
Rangkaian kalimat yang sarat akan makna mendalam
dan tersirat berbagai sindiran merupakan bagian “Yang dibutuhkan jakarta bukan hanya pemimpin
wajib dalam program acara ini. Kalimat-kalimat dan birokrasi yang kuat tetapi justru warga
ini biasanya ditempatkan di awal segmen dan di yang kuat, berdaya, bisa terlibat. Membutuhkan
akhir segmen. Kecakapan pemilihan kata sangat jakarta yang keberpihakan, kepemimpinan yang
menentukan kualitas tuturan. Najwa seperti sangat berpihak pada yang rentan dari sosial ekonomi,
lihai merangkai kata-katanya sehingga memberikan tak bekerja, tak terdidik, termasuk disabilitas,
pemaknaan yang jamak namun tetap pada koridor perempuan, anak, orang tua. Menyelesaikan
permasalahan. problem dengan kepemimpinan yg efektif. Punya
lapangan pekerjaan, pendidikan beekualitas
Najwa ingin menyentuh kembali polemik yang hingga tuntas, ekonomi terjangkau.”
muncul tiada henti. Fakta, opini, bahkan fitnah (AB : S1 : 2017)
nyaris tiada perbedaan. Ujaran “lisan pun tulisan”
di atas menunjukan bahwa bantahan dan perdebatan Konteks : Tanggapan Anies terhadap jawaban
tak hanya lewat kursi debat semata. Namun telah pertama Najwa
hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.
Perdebatan sengit ini sering terjadi di tempat-tempat Anies Baswedan memberikan tanggapan diawali
umum juga media sosial. Pernyataan “dikucilkan” dengan sedikit sentilan terhadap birokrasi yang
dan “omong kosong” memberikan sebuah tanda dianggap hanya kuat d ibagian pemerintahan.
bahwa dalam dunia perpolitikan tidak ada hal yang Kekuatan yang justru baik harusnya muncul dari
bisa dipercaya. Opini, gagasan, dan pembelaan semua pihak termasuk warga. Pernyataan ini sekaligus
dianggap sebagai sebuah omong kosong. Hal ini mulai membentuk situasi sedikit saling menyerang.
dianggap hanya sebagai sebuah pencitraan diri calon. Ditambah lagi dengan pernyataan kepemimpinan
Pernyataan “ajang jual kecap belaka” memberikan keberpihakkan. Keberpihakan ini menjadi kalimat
kesan tantangan dan singgungan untuk kedua calon yang sering diujarkan Basuki. Hal ingin diutarakan
yang berdebat. dengan maksud untuk memberikan citra yang kurang

17
I Nyoman Payuyasa (Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk.....) Volume 5, November 2017

Kalau kita tidak menyiapkan jembatan, mereka


baik kepada Basuki. Pernyatakan keberpihakan
tidak akan punya kesempatan untuk punya
bermakna bahwa Anies ingin tampil lebih memihak
rumah.”
kepada masyarakat yang rentan dalam berbagai
(AB : S5 : 2017)
bidang. Tentu saja hal ini juga sekaligus memberikan
dampak kepada lawan tuturnya. Pengolahan kata dan
pemilihan diksi ini patut diapresiasi. Ini merupakan jawaban dari Anies dalam menjelaskan
programnya. Dalam diskusi terbuka salah satu yang
Pernyataan ini mengandung makna yang sangat sarat menarik adalah peryantaan dari Basuki.
strategi. Strategi yang ditangkap dalam pernyataan
penutur ini, bahwa seakan-akan lawan tutur (Basuki) “B : Udalah saya kira solusi yang kami berikan,
adalah pemimpin yang hanya menguatkan birokrasi. saya ga suka boongin orang untuk pilkada itu
Pemimpin yang hanya menampilkan sistem aja.”
pemerintahan yang bagus. Namun penekannya secara (BCP : S5 : 2017)
tidak langsung juga ingin menyatakan kepemimpinan
era Basuki tidak melibatkan rakyat. Keberpihakan Pernyataan dari Basuki ini nampaknya ingin
adalah salah satu diksi yang digunakan untuk memberikan serangan terhadap pernyataan Anies
menyerang lawan tutur (Basuki) oleh penutur (Anis). terkait program. Gaya bicaranya masih sangat blak-
Dinyatakan bahwa pemerintahan yang akan diusung blakan. Pernyataanya tanpa pengantar, kiasan, dan
oleh Anies adalah pemerintahan yang berpihak pada makna terselubung. Kata “boongin” menjadi inti
berpihak pada yang rentan dari sosial ekonomi, tak tekanan pada penyataannya. Selama kampanye
bekerja, tak terdidik, termasuk disabilitas, perempuan, dengan menyatakan program DP 0 rupiah dari tim
anak, orang tua. Ini merupakan pernyataan yang Anies, nampak tidak mendapat sambutan positif dari
sangat cerdas. Cerdas dalam artian, penutur (Anies) masyarakat. Berbagai pihak memberi pandangan
ingin menyatakan bahwa penutur adalah calon yang terhadap program ini. Pakar pun tak luput untuk ikut
berpihak pada masyarakat rentan. Hal ini tentu saja berkomentar. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh
memiliki dampak yang menguntung terhadap penutur Basuki dengan menyatakan kata “boongin orang”.
(Anies). Program acara Mata Najwa memberikan penutup
dan simpulan dalam bentuk untaian kata yang
Topik lain yang muncul dalam pembahasan juga mirip dengan pembuka. Dalam hal ini pernyataan
terkait program rumah DP 0 rupiah dari Anies. Ini itu disebut dengan Catatan Najwa. Catatan Najwa
merupakan hal yang menjadi program mendapat lebih tepatnya bisa disebut sebagai sebuah penutup.
banyak sorotan. Sorotan ini berupa ketertarikan Kalimat yang digunakan menjadi sangat menarik
masyarakat terhadap program dan penentangan sebab ada semacam rima dalam kata kunci dalam satu
program yang dianggap sebagai sebuah kebohongan. kalimat. Pemilihan katanya pun sarat akan makna.
Dalam hal ini ada ruang yang bisa dimanfaatkan
oleh kedua belah pihak. Pihak Anies bisa saja Catatan Najwa.
menggunakan kesempatan ini untuk mengenalkan Perdebatan kini menjadi keniscayaan sebagai
programnya, dan pihak Basuki ini salah satu satu tahapan dalam pemilihan. Sebuah langkah
kesempatan untuk memberikan serangan. Dalam hal penting agar demokrasi tak kembali ke masa-
ini Anies memberikan beberapa penjelasan terkait masa genting. Karena sudah terlalu lama mufakat
program. jadi kemutlakan, ketika menjadi beda dianggap
kejahatan. Berdebat tak berarti para kandidat
“A : Kongkritnya adalah warga memiliki berseteru, melainkan adu gagasan dengan
kesempatan memilih rumah mereka. Jangan seru dari pada diam-diam sambil lempar batu.
dibayangkan kami membangunkan rumah, tapi Merebut simpati pemilih dengan melihat fakta
justru warga bisa membeli. Kampung itu tidak dan memahami data. Mendalami masalah riil
masalah kok orang hidup di kampung. Kita lihat dengan aksi dipaparkan dengan cara yang rinci.
di online saja, banyak rumah yang terjangkau Gagasan-gagasan besar mutlak dibutuhkan agar
oleh warga yang berpenghasilan 7 juta ke pembangunan menjangkau horizon masa depan.
bawah. Kenaikan gaji hanya 10%, rata-rata. Inilah sebaik-baiknya berdebat, bukan agitasi
Tapi kenaikan properti itu bisa sampai 20%. Jadi bukan propaganda sesaat. Karena konstituen
seseorang yang bekerja akan selalu di belakang. bukan prajurit di medan perang. Siapapun yang

18
Volume 5, November 2017 SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

menang tak boleh ada yang menjadi abu dan


sebelum peserta debat diperkenalkan.
arang.
(NS : S7 : 2017) Najwa Sihab dalam pembukaannya menyatakan
kondisi dan situasi anggapan tentang debat khususnya
Pernyataan di atas dinyatakan pada akhir acara. debat politik yang hanya dilihat sebagai sebuah
Kalimat di atas jika dipahami secara utuh dapat omong kosong. Masyarakat dalam pernyataannya
diartikan bahwa, pentingnya perdebatan sebenarnya seperti tidak lagi memiliki kepercayaan yang baik
adalah untuk menunjukkan penguasaan masalah, terhadap kontes politik yang sarat kepentingan. Di
emosi, kemandirian, memahami data, serta berbicara masyarakat sering muncul istilah “ah sama saja,
fakta. Debat diharapkan dapat dijadikan sebagai janji manis nanti dilupakan juga”. Kata omong
sebuah pedoman untuk mendapatkan gambaran utuh kosong dan tidak punya kegunaan, secara semantic
seorang pemimpin. Kampanye yang paling positif dapat diartikan bahwa keberlangsungan debat yang
dapat dilihat dari acara ini. Dalam debat yang dilempar selama ini terlaksana telah dianggap hanya sebagai
adalah argument, terumata yang berdasarkan fakta. sebuah omong kosong yang hanya untuk mencari
Dalam penutupannya Najwa tak luput memberikan kemenangan semata.
sindiran tentang banyaknya pelemparan isu-isu ke
permukaan selama kampanye. Oleh sebab itu Najwa “Lantas bagaimana dengan debat pilkada
menyatakan lebih baik adu argument ketimbang Jakarta, akan berdaya guna atau hanya ajang
diam-diam lempar batu. Pertanggungjawaban atas jual kecap belaka.”
pernyataan dan program dalam debat sangatlah
berdampak positif bagi masyarakat. Makna kata atau pernyataan yang patut dianalisis
juga adalah “ajang jual kecap belaka”. Ajang jual
kecap memiliki makna secara semantic adalah bahwa
3.3 Analisis Struktur Mikro memang benar sebagai ajang jual kecap (dalam
arti sesungguhnya). Namun jika dianalisis secara
Analisis wacana kritis dalam program acara Mata maksud dan melibatkan kontek maka pernyataan ini
Najwa ini juga akan dianalisis dari struktur mikro. berarti kontestan dalam debat hanya menggemakan
Analisis struktur mikro mengamati secara mendalam dan menjual janji-janji manis semata. Janji dan
terkait makna (semantic), penataan kalimat, pilihan program-program manis yang hanya bertujuan
kata, serta retoris. untuk memenangkan hati masyarakat. Pernyataan
ini memang layak untuk diujarkan. Mengingat
Semantik situasi perpolitikan yang tak bisa dilepaskan dari
bayang-bayang kebohongan dan pengumbaran janji-
Analisis semantik dalam skema analisis wacana janji. Masyarakat diharapkan mampu melihat dan
kritis Van Djik dikategorikan sebagai makna lokal. mengkritis setiap program yang ditawarkan. Dari
Dalam acara ini makna lokal bisa saja memiliki debat ini diharapkan masyarakat tak terlena dan tak
makna yang jamak. Mengingat bahasa digunakan termakan ngecapnya para kontestan.
sebagai media untuk menggiring isu, kepentingan,
juga mengajukan pendapat. Walaupun tidak semua “Yang dibutuhkan jakarta bukan hanya pemimpin
wacana yang muncul mengandung maksud-maksud dan birokrasi yang kuat tetapi justru warga
tertentu, namun hal-hal yang menarik layak untuk yang kuat, berdaya, bisa terlibat. Membutuhkan
dikaji. Berikut diuraikan data sekaligus pembahasan jakarta yang keberpihakan, kepemimpinan yang
terkait ranah semantik. berpihak pada yang rentan dari sosial ekonomi,
tak bekerja, tak terdidik, termasuk disabilitas,
“Tradisi berdebat sudah terlalu lama dikucilkan, perempuan, anak, orang tua.”
bahkan dianggap omong kosong yang tak punya (AB : S1 : 2017)
kegunaan. Lantas bagaimana dengan debat
pilkada Jakarta, akan berdaya guna atau hanya Konteks : Pernyataan di atas merupakan jawaban
ajang jual kecap belaka.” Anies atas pertanyaan Najwa tekait program prioritas.
(NS : S1 : 2017)
Pernyataan di atas ini merupakan repons Anies atas
Konteks : Kalimat pembuka dari Najwa Sihab pertanyaan Najwa terkait program prioritas. Dari

19
I Nyoman Payuyasa (Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk.....) Volume 5, November 2017

apa yang dinyatakan di atas, kata “bukan hanya


pemimpin…” dapat ditangkap sebagai bentuk Diskusi menjadi lebih menarik ketika Basuki juga
perhatian, bantahan, ataupun penambahan atas memberikan tanggapan atas pernyataan ini.
pernyataan sebelumnya. Sebab pertanyaan Najwa
adalah program prioritas. Secara prinsip komunikasi “Penggusuran sebenarnya kalimat kami juga
(kerja sama), seharusnya jawaban yang diberikan penataan, kalau penggusuran ya memang kami
adalah program prioritas yang memang dimiliki oleh gusur rumahnya. Karena dia tinggal di dalam
Anies. Dapat digali makna bahwa, pernyataan Anies bantaran sungai, tapi kami pindahkan mereka
memberikan sedikit sentuhan atas jawaban Basuki untuk hidup lebih baik, tidak layaklah membiarkan
sebelumnya. Anies seperti menambahkan pernyataan orang tinggal di sungai datang hujan banjir,
Basuki terkait hal birokrasi. Jika sebelumnya apalagi TBC, jadi kami pindahkan mereka ke
Basuki menyatakan birokrasi yang baik, lain halnya tempat lebih baik.”
dengan Anies. Anies tidak membantah hal tersebut (BCP : S1 : 2017)
melainkan menambahkan. Menambahkan dalam
artian Jakarta tidak hanya memerlukan birokrasi yang Basuki dalam pernyataannya memberi tanggapan
kuat, tetapi juga warga yang kuat, berdaya, dan bisa atas penggunaan kata “menggusur” dan “penataan”.
terlibat. Maksud lain dari pernyataan ini adalah ingin Menurut basuki yang dimaksudnya selama ini adalah
menunjukan kelebihan program yang dimiliki oleh penataan juga. Dalam penjelasannya, penataan
Anies daripada program yang ditawarkan Basuki. yang dilakukan tetap melakukan penggusuran
rumah. Penggusuran yang dilakukan atas dasar
Diskusi selanjutnya berkaitan dengan program DKI pertimbangan ketidaklayakan tempat hunian. Kedua
yang sedang berlangsung. Ada dua penyataan yang kontestan nampaknya mengatur dengan baik arah
akan dibahas. Pernyataan pertama dari Anies dan pembicaraannya. Sehingga menjelaskan program
pernyataan kedua dari Basuki. dan memangkan hati warga berjalan dengan baik.
Pilihan kata disini berperan sangat penting.
“…mengenai penggusuran. Kita ingin memastikan
bahwa jakarta besok yang dilakukan adalah Sintaksis
penataan. Memberikan ruang dan kesempatan
untuk warga jakarta baik kaya maupun miskin Analisis sintaksis adalah analisis yang berkaitan
untuk mendapatkan kesempatan hidup yang dengan susunan dan penataan kalimat penutur.
nyaman.” Susunan dan penataan kalimat ini diramu sebaik
(AB : S1 : 2017) mungkin dengan harapan tujuan dan sasaran yang
diinginkan dapat dicapai. Berikut akan disajikan
Pernyataan di atas merupakan jawaban atas analisis percakapan dalam lingkup sintaksis.
pertanyaan dari Najwa terkait program DKI yang
akan dibatalkan. Anies dalam hal menyatakan “Kedua mengenai penggusuran, kita ingin
akan memberhentikan program penggusuran yang memastikan bahwa jakarta besok yang dilakukan
dilakukan oleh pemerintahan gubernur Basuki. adalah penataan.”
Penggusuran merupakan salah satu kebijakan yang (AB : S1 : 2017)
menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Penggusuran yang dilakukan pemerintah dianggap Dalam kalimat di atas penekanan kalimat oleh
tidak manusiawi. Isu ini tumbuh dan berkembang penutur terletak pada kata penggusuran. Kata “gusur”
di masyarakat. Anies mencoba mengambil empati diletakan di awal kalimat sebagai bentuk penguatan
dari masyarakat dengan menyatakan tidak akan inti pembicaraan. Penguatan ini diharapkan
melanjutkan program penggusuran seperti apa yang dapat menarik perhatian dari pendengar ataupun
dilakukan pemerintah. Program ini akan dialihkan masyarakat. Sebab, selama ini lawan tutur debat dari
dalam bentuk penataan. Kata penggusuran dan penutur (Anis) adalah seorang pemimpin yang selalu
penataan memiliki makna yang berbeda. Secara rasa diguncang kepemimpinannya lewat permasalahan
bahasa juga memiliki nuansa arti yang jauh berbeda. penggusuran. Fenomena ini dijadikan sebagai sebuah
Menggusur lebih bermakna buruk ketimbang keuntungan bagi penutur. Kata “gusur” menjadi
penataan. Kedua hal ini tentu saja memiliki maksud senjata sendiri untuk mengungkit dan mengungkap
yang berbeda dari pemakai. keresahan masyarakat terhadap kebijakan Ahok

20
Volume 5, November 2017 SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

yang sudah dipersepsikan tidak pro rakyat. Dibagian asa. Dalam kalimatnya, Anies memulai susunan
lain, pada akhir kalimat Anis menempatkan kata kalimat dengan kata “pilihan”. Ini artinya fokus
“penataan” sebagai sebuah solusi yang ditawarkan pernyataannya adalah tentang pilihan masyarakat
kepada rakyat Jakarta. Kata penataan secara makna terhadap calon gubernurnya. Setelah itu dilanjutkan
memiliki kesan yang jauh lebih baik. Anies dalam dengan pernyataan yang sangat cerdas untuk
hal ini mampu menyusun kalimat yang mampu memenangkan panggung. Pernyataan itu adalah
menghadirkan suasana nyaman terhadap pendengar “…gubernur yang putus asa melihat kenyataan
atau masyarakat. Memunculkan permasalahan di itu, atau gubernur yang mau mencari solusi.”.
awal kalimat dengan kata “gusur” dan mengakhiri pernyataan ini tentu saja menjadi sebuah tamparah
kalimat pernyataan dengan solusi berupa “penataan”. terhadap Ahok. Pernyataan “putus asa” dalam
Pembangunan opini berupa menghadirkan diri kalimat tentu memberikan nuansa yang buruk
sebagai calon gubernur yang mampu memberikan terhadap Ahok. Ada pernyataan ketidakberdayaan
solusi terhadap permasalahan kepemimpinan yang seorang pemimpin atau gubernur dalam menjalankan
sebelumnya nampak sangat berhasil. tugasnya. Penekanan terhadap hal ini dari Anies
merupakan strategi yang baik untuk memenangkan
Ahok merespons pernyataan di atas dengan kalimat hati masyarakat Jakarta. Dalam akhir penyataannya
sebagai berikut. Anies kembali menawarkan diri sebagai sebuah
solusi atas kekacauan atau kelemahan kebijakan-
“Penggusuran sebenarnya kalimat kami juga kebijakan kepemimpinan Ahok. Secara umum dalam
penataan, kalau penggusuran ya memang kami perdebatannya Anies selalu menggunakan susunan
gusur rumahnya.” kalimat berupa pernyataan yang dimulai dengan
(BCP : S1 : 2017) memunculkan kelemahan lawan. Setelah itu Anies
lantas mengakhiri pernyataannya dengan menawarkan
Pernyataan di atas dapat dikatakan sebagai seuah konsep kepemimpinan yang mampu menghadirkan
klarifikasi. Klarifikasi dalam hal pemilihan kata yang dan menawarkan solusi atas kekurangan Ahok.
dilakukan oleh Ahok terkait istilah penggusuran
dan penataan. Kedua kata ini memiliki makna yang Menanggapi pernyataan keras dari Anies, Ahok lantas
berbeda. Ahok sebagai penutur hendak menandingi membalasnya dengan pernyataan yang tak kalah
pembangunan opini terhadap masyarakat. Bahwa sengit. “…saya ga suka boongin orang untuk pilkada
apa yang dilakukan sebenarnya juga adalah sebuah itu aja.” Kalimat ini dititikberatkan pada hal boongin.
penataan. Hal ini bisa dikatakan sebagai sebuah Ini muncul sebab selama ini program rumah DP 0 %
strategi yang baik untuk mengambil sebuah dari Anies dianggap tidak rasional. Berbagai persepsi
keuntungan dari opini yang dibangun juga oleh Anies muncul ini hanyalah sebuah janji dan pembodohan
sebagai lawan tutur. Pada dasarnya dalam pernyataan semata. Dengan dasar persepsi yang muncul di
di atas, penggusuran yang dilakukan oleh Ahok kalangan masyarakat inilah Ahok menyatakan hal
adalah sebuah penataan. tentang kebohongan. Hal ini juga merupakan sesuatu
yang sangat cerdas. Ahok menyadari program Anies
B : Ngomong gampang, banyak yang mau jual ini banyak mendapat keraguan dari masyarakat. Oleh
rumah, ga ada duit beli. karena itu Ahok mencoba mengambil keuntungan
A : Pilihannya sederhana, gubernur yang putus dari situasi dengan memunculkan pernyataan itu. Di
asa melihat kenyataan itu, atau gubernur yang akhir pernyataannyapun Ahok kemudian seperti ingin
mau mencari solusi. menunjukan karakter atau gaya kepemimpinanannya
B : Udalah saya kira solusi yang kami berikan, yang tidak suka berbohong hanya untuk pilkada.
saya ga suka boongin orang untuk pilkada itu aja. Pernyataan ini nampak sarat dengan pesan kepada
(BCP/AB : S5 : 2017) masyarakat terkait kekurangan lawan tuturnya
(Anies) dan kelebihan dirinya sendiri.
Pernyataan di atas merupakan diskusi terbuka antara
Anies dengan Basuki atau Ahok. Diskusi terbuka Stilistik
dalam debat ini membahas tentang masalah program
perumahan untuk rakyat. Perdebatan ini nampak Kajian stilistik dalam analisis wacana kritis
semakin panas mulai dari muncul pernyataan dari adalah kajian tentang pilihan kata yang digunakan
Anies tentang gubernur yang dinyatakan pustus penutur dalam menyampaikan pesan, maksud, dan

21
I Nyoman Payuyasa (Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk.....) Volume 5, November 2017

ideologinya. Pilihan kata dalam bertutur sangat memang muncul, dan jelas itu tidak diperhitungkan
memengaruhi penerimaan pesan oleh lawan tutur. dengan baik oleh Ahok. Namun di sisi lain kata
Kasar, halus, lemah, dan lembut dalam berbahasa ngeyel, ladenin, dll, itu sarkasme yang ditunjukan
tidak hanya dipengaruhi oleh intonasi tuturan, tetapi kepada koruptor, atau oknum yang tidak baik lainnya,
juga pilihan kata. Oleh karena itu analisis stilistik memberikan kesan ketegasan dan ketikamain-
(pemilihan kata) dalam penelitian ini akan melihat mainan Ahok dalam menegakan aturan. Pilihan
bagaimana pemilihan-pemilihan kata yang digunakan kata yang digunakan Ahok dalam konteks itu ada
oleh Anies dan Ahok dalam debat untuk dapat saling muatan nuansa ketegasan dan tanpa rasa kompromi
menjatuhkan pendapat lawan dan memenagkan hati dalam melakukan tindakan hukum atas pelanggaran-
masyarakat Jakarta. Berikut akan disajikan data dan pelanggaran yang terjadi.
analisis data yang didapat dari transkrip percakapan.
Data yang lain selanjutnya adalah dari tuturan Anies.
B : …janin hingga liang lahat (BCP : S1: 2017) Berikut akan disajikan beberapa data yang dipilih
B : …saya urusin (BCP : S2: 2017) serta analisisnya.
B : …ladenin…. ngeyel (BCP : S3: 2017)
B : …rumah orang tua jelek (BCP : S5: 2017) A : …jakarta yang keberpihakan, kepemimpinan
B : …bukan ngomong saja (BCP : S7 : 2017) yang berpihak (AB : S1 : 2017)
A : …dilakukan adalah penataan (AB : S1 : 2017)
Dalam beberapa data percakapan di atas adalah A : Pak Basuki dengan segala hormat (AB : S2 :
beberapa pilihan kata yang digunakan oleh Ahok 2017)
atau Basuki dalam bertutur. Beberapa data yang A : Kepemimpinan yang efektif (AB : S3 : 2017)
diambil merupakan data yang pilihan katanya sedikit A : Perbedaan mendasarnya keberpihakkan (AB
berbeda. Perbedaan ini dilihat dari ragam bahasa : S4 : 2017)
yang digunakan. Dalam konteks formal atau situasi A : yang kecil yang lemah (AB : S6 : 2017)
yang resmi secara umum seorang penutur (pejabat
negara) menggunakan ragam bahasa yang baku atau Data-data tersebut di atas adalah data-data yang
formal dalam tuturannya. Namun hal ini nampak telah dianalisis dari berbagai macam perbandingan
sedikit berbeda dari apa yang dilakukan Ahok. Ahok pilihan kata yang sepadan dengan kata lain. Adapun
seperti biasanya selalu menggunakan ragam bahasa pilihan kata yang digunakan secara berulang-ulang
tidak baku dalam berbagai situasi. Ketidakbakuan atau direpetisi berulang kali. Hal ini tentu saja dapat
ini terlihat dari berbagai macam pilihan kata seperti dianalisis dari berbagai sisi. Kata yang nampak sangat
urusin, ladenin, ngeyel, dan ngomong. Pilihan ini sering muncul dalam pernyataan Anies selama ini
tentu saja akan mendapat berbagai macam pandangan adalah kata keberpihakan. Kata ini seperti menjadi
dari masyarakat. Pandangan itu bisa berupa baik senjata ampuh Anies untuk membenamkan Ahok
atau buruk. Dalam konteks lain pilihan kata seperti dalam perdebatan. Sebab selama situasi kampanye
ini seperti penutur (Ahok) ingin menunjukan gaya isu atau permasalahan tentang kebijakan Ahok
kepemimpinan apa adanya, lugas, dan tanpa basa basi. tentang penggusuran ditentang habis oleh berbagai
Namun pilihan kata ini tentu saja tidak meninggalkan pihak, terutama masyarakat yang digusur. Dari semua
efek buruk lainnya. Cerminan kepemimpinan yang ini muncul isu atau wacana yang menanyakan dan
kasar dan ceplas ceplos untuk figure seorang gubernur meragukan keberpihakan Ahok kepada masyarakat
tentu saja tidak baik bagi masyarakat. Pilihan kata kecil selama memimpin Jakarta. Melihat situasi ini,
seperti …janin hingga liang lahat, rumah orang tua secara implisit pernyataan pilihan kata keberpihakan
jelek, tentu memiliki nuansa makna yang berbeda yang mengalami repetisi, dapat dikatakan bermuatan
dengan pilihan kata lainnya. Banyak pilihan kata lain ideology dari penutur. Ada semacam doktrin yang
yang sebenarnya lebih layak untuk menggambarkan diberikan kepada pendengar bahwa kepemimpinan
situasi tersebut, namun hal itu nampak tidak Ahok yang dilakukan selama tidak berpihak kepada yang
lakukan. kurang mampu. Penjatuhan lawan dan pemenangan
diri dalam pernyataan ini tidak bisa dihindari. Kata
Secara umum dari data tersebut di atas nampak lain yang cukup mendapat banyak perhatian adalah
pilihan kata yang digunakan Ahok nampak tidak penataan. Kata penataan ini dikatakan sebagai “kata
mempertimpangkan aspek psikologis pendengar. tandingan” terhadap istilah yang digunakan selama
Dalam hal pilihan kata yang sedikit sarkasme ini dalam kepemimpinan Ahok, yaitu “penggusuran”.

22
Volume 5, November 2017 SEGARA WIDYA Jurnal Hasil Penelitian

Kata penataan terdengar lebih baik dan lebih bijak yang ingin disampaikan Najwa dalam kata “ajang
dari kata penggusuran. Penggusuran maknanya jual kecap belaka”. Penggunaan majas metafora ini
adalah menggeser. Namun jika melibatkan konteks dimaksudkan untuk memunculkan suasana yang
kata “gusur” nampak lebih bermakna kasar. Dalam halus namun dengan maksud yang tajam. Artinya
kata “penataan’ makna kata ini cenderung lebih halus pendengar bisa saja menangkap katanya dengan
dan bijak. Ada kesan penciptaan suasana yang lebih halus, namun tidak begitu dengan maknanya.
baik. Sebab kata-kata dalam penggunaannya tidak
bisa melepaskan diri dari konteks dan rasa bahasa. IV. SIMPULAN
Hal ini nampak sangat dipahami oleh Anies sehingga
mampu menggunakan istilah yang menciptakan Hasil penelitian analisis wacana kritis model Van
nuansa damai dan tenang. Dijk dalam program acara Mata Najwa ini dapat
disimpulkan tiga hal. Pertama berkaitan dengan
Retoris analisis struktur makro. Analisis ini berkaitan dengan
tema besar yang diangkat dalam acara. Struktur
Kajian retoris dalam analisis wacana kritis Van makro menunjuk pada makna keseluruhan yang
Dijk menganalisis hal terkait grafis, metafora, dan dapat dicermati dari tema atau topik yang diangkat
ekspresi. Dalam penelitian ini hal yang dikaji dari oleh pemakaian bahasa dalam suatu wacana. Dalam
ketiga poin tersebut adalah lingkup metafora. Berikut program acara Mata Najwa espisode ini mengusung
akan disajikan data dan analisis data yang berkaitan tema “Babak Final Pilkada Jakarta”. Topik ini
dengan metafora. merupakan tema episode yang diangkat berkaitan
dengan gemurung suasana politik pemilihan kepala
N : berdebat dengan tajam, aroma kebencian, daerah Jakarta. Secara umum dari tujuh segmen yang
ajang jual kecap belaka, Siapapun yang menang ditayangkan, bermuara pada detik-detik final atau
tak boleh ada yang menjadi abu dan arang. (NS : akhir perebutan kursi gubernur DKI Jakarta.
S1, S7 : 2017)
A : meresponnya lebih teduh ( AB : S3 : 2017) Kedua adalah analisis super struktur. Super struktur
dalam penelitian ini menganalisis terkait pendahuluan,
Dalam tuturan yang muncul selama acara isi, penutup dan simpulan dalam wacana dari
berlangsung, tidak banyak ditemukan penggunaan keseluruhan segmen. Dalam program acara “Mata
gaya bahasa metafora. Gaya bahasa metafora lebih Najwa” terdapat tujuh segmen. Di bagian pendahuluan
banyak terdapat dalam pernyataan Najwa di awal acara ini dibuka oleh rangakaian kata dari najwa untuk
acara sebagai sebuah pembuka. Sebagai sebuah memberikan pemahaman tentang debat, dan suasana
pembukaan sudah sepantasnya menggunakan bahasa perpolitikan yang melibatkan kedua calon. Bagian isi
yang menarik. Kemenarikan ini sebagai langkah awal dalam acara ini adalah diskusi terbuka, mengajukan
untuk memenangkan hati audiens di studio maupun pendapat, dan sanggahan dari masing-masing calon.
penonton di rumah. Namun di sisi lain maksud yang Di bagian akhir catatan Najwa menutup program
dapat digali dari beberapa pernyataan Najwa di atas acara ini. Catatan Najwa berisikan pesan-pesan untuk
adalah ingin menunjukan suasana debat dan prihal masing-masing calon yang terpilih dan tak terpilih.
adu argumen yang sering muncul selama kampanye.
Aroma kebencian, adalah salah satu gaya metafora Ketiga berkaitan dengan analisis struktur mikro.
yang ingin menunjukan bagaimana bentuk kebencian Analisis struktur mikro mencakup unsur semantik,
yang tidak terleihat namun terasa. Perdebatan dan sintaksis, stilistik, dan retoris. Secara umum hasil ka-
berbantahan yang sering terjadi baik dari timses jian unsur semantik, sintaksis, dan stilistik, menun-
maupun dari calon sendiri, di permukaan nampak jukkan ada beberapa wacana yang memiliki makna
akur-akur saja. Tetapi kebencian tak bisa ditutupi. yang implisit. Muatan-muatan pesan implisit ini ten-
Hal itu tetap masih terasa, walaupun aksi saling tu saja untuk menanamkan ideology politinya, men-
lempar senyum kala bertatap muka tetap terjadi. Kata yampaikan maksud dengan halus, serta memengaruhi
“ajang jual kecap belaka” juga merupakan sindiran pola pikir masyarakat. Tekanan-tekanan yang diber-
yang keras kepada seseorang yang sering berorasi ikan dalam pilihan kata yang digunakan juga untuk
dalam dunia perpolitikan. Semua calon pemimpin meyakinkan masyarakat terhadap tawaran-tawaran
memang sudah dicap sebagai orang yang terlampau program yang telah dirancang.
sering mengumbar janji manis. Hal inilah sebenarnya DAFTAR PUSTAKA

23
I Nyoman Payuyasa (Analisis Wacana Kritis Model Van Dijk.....) Volume 5, November 2017

Ragam Paradigma Kajian Wacana.Makalah disajikan


Arianto. Arif. 2015. 7 Acara Talk Show Paling pada Sekolah Bahasa, atas prakarsa Himpunan
Banyak Ditonton Versi Survei KPI.https://m.tempo. Mahasiswa Islam Komisariat Bahasa, Universitas
co/read/news/2015/12/17/111728519/7-Acara-Talk- Islam Negeri (UIN) Malang, 15 Desember 2007.
Show-Paling-Banyak-Ditonton-Versi-Survei-KPI.
(Diakses, 15 Februari 2017) Schhniffrin.2007. Ancangan Kajian Wacana.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rhineka Cipta. Sobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media: Suatu
Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,
Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja
Wacana dalam Ilmu Bahasa.Jakarta : PT Gramedia Rosdakarya Offset.
Pustaka Utama.
Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi
Darma, Yoce A. 2009. Analisis Wacana Kritis. Penelitian Bahasa. Singaraja: Undiksha.
Bandung: Yrama Widya.
Tarigan, H. G. 2005.Pengajaran Wacana. Bandung :
Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana : Penerbit Angkasa
Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.Bandung : Tomtom. Mohamad. 2014. Analisis Wacana Kritis
PT Refika Aditama dalam Iklan Komersil di Televisi. Singaraja. (Skripsi
tidak diterbitkan).
Matthew, Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Van Dijk, Teun A. 2001. Critical Discourse Analysis,
Book 1.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ngurah, Jayanti Gusti. 2007. Mbah Marijan Melawan
Chris John (Analisis Wacana Kritis). Jurnal Kajian Wati, Beti Winanjar. 2014. Analisis Wacana Kritis
Budaya. Vol. 4. Berita Sosial dan Politik Surat Kabar Kedaulatan
Rakyat.Yogyakarta. (Skripsi tidak diterbitkan)
Rosidi, Sakban. 2007. Analisis Wacana Kritis sebagai
Wendra, I Wayan. 2007. “Penulisan Karya Ilmiah”
Buku Ajar (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha.

24

Anda mungkin juga menyukai