Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan latar belakang yang mendorong lahirnya Matriks Daya


Tarik Industri!
MDTI (Matriks Daya Tarik Industri) atau yang disebut juga Layar Bisnis Sembilan Sel
mulai diperkenalkan oleh General Electric (GE) dan McKinsey. Latar belakang MDTI
adalah karena adanya kebutuhan mendesak bagi CEO perusahaan besar yang
terdiversifikasi dalam melakukan pengelolaan perusahaan, terutama dalam
mengalokasikasn sumber daya yang dimiliki pada berbagai unit usaha strategis yang
dimiliki.

Pada saat itu, teknik alokasi anggaran yang tersedia adalah capital budgeting, yang
dinilai tidak memadai secara teknis dan politisi. Hingga kemudian lahir analisis baru
yang disebut matriks BCG, matriks BCG dinilai canggih dan sederhana, namun
matriks BCG memiliki kelemahan pada titik kesederhanaan matriks tersebut.

Alat analisis baru ini tampak canggih dan sederhana tetapi teknik tersebut juga
dinilai memiliki kelemahan structural yag melekat pada kesederhanaanya. Ketika itu
perusahaan telah menikmati keberhasilan implementasi strategi pertumbuhan, oleh
karena itu tidak heran jika berbagai teknik baru tersebut mendapatkan sambutan
yang luar biasa karena mereka lahir pada momentum yang tepat.

2. Berdasarkan matriks implikasi strategis yang dikemukakan


oleh A. T. Kearny Inc yang dikutip oleh Hax dan Majluf
(1984) terdapat salah satu sel dengan kekuatan bisnis
medium dan daya Tarik industry rendah. Pada sel tersebut
strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
memelihara posisi, mencari sumber kasus masuk, dan
investasi ala kadarnya. Silahkan anda cari salah satu
contoh perusahaan di Indonesia yang sesuai dengan
strategi tersebut dan berikan alasan anda mengapa
demikian!

Salah satu perusahaan yang menerapkan strategi tersebut adalah PT Sinar Sakti
Union. PT Sinar Sakti Union adalah produsen narrow fabric yang berlokasikan di
Jakarta, berspesialisasi pada anyaman dan lini produk elastis, seperti pita – pita
yang digunakan pada topi, korset, pakaian dalam, dan bahkan pakaian – pakaian
militer.

Perusahaan ini berada dalam kategori bisnis yang memiliki daya tarik industri yang
rendah. Jumlah pesaingnya tidak banyak, dan jumlah pemain barunya juga tidak
banyak. Tidak seperti pada kategori bisnis seperti makanan, e-commerce, agency
dll.
Perusahaan ini merupakan B2B, dan sudah memiliki ratusan pelanggan tetap. PT
SSU selalu menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggannya, menjaga
brand image dan terus memberikan kinerja perusahaan yang optimal.

SUMBER REFRENSI : BMP EKMA 4414/MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai