A. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini dibuat sebagai upaya agar para pendamping sosial mengetahui
dan memahami tentang hakekat permasalahan kesejahteraan sosial.
Hakikatnya, permasalahan kesejahteraan sosial berkaitan dengan
fenomena sosial dalam masyarakat. Bagaimana kondisi sosial, ekonomi,
budaya dan kondisi geografis serta kondisi ekologis masyarakat sekitarnya
dapat dipahami. Pendamping sosial harus mampu memahami, apakah
Keluarga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dihadapkan pada hambatan
dalam mewujudkan kebutuhan sosial, ekonomi, budaya dan bagaimana
faktor geografis dan ekologi akan menghambat dalam memenuhi kebutuhan
tersebut?
Karenanya modul ini juga akan diarahkan pada upaya agar pendamping sosial
mampu mengidentifikasi permasalahan kesejahteraan sosial ditingkat lokal.
Sehingga sebagai bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan
Sosial, Pendamping Sosial dituntut memahami apa itu masalah sosial; siapa
saja disebut sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
serta apa itu Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); dan jenisnya.
Pendamping sosial pada modul ini juga mengetahui dan memahami program
prioritas nasional Kementerian Sosial.
Maka muatan modul ini secara garis besar terbagi tiga yaitu bagian pertama
memuat unsur bahan bacaan. Bahan bacaan dimaksud sebagai upaya
memberi referensi bagi para peserta pembelajaran agar memahami secara
konsepsi tentang masalah sosial; penyandang masalah kesejahteraan
sosial; potensi dan sistem sumber kesejahteraan sosial; serta memahami
kearifan lokal masyarakat setempat. Setelah itu yang kedua, peserta
pembelajaran dalam hal ini pendamping sosial mampu mengidentifikasi
masalah kesejahteraan sosial dan potensi, sumber kesejahteraan sosial
sampai terampil membuat rencana aksi. Ketiga, peserta pembelajaran dalam
hal ini pendamping sosial mengetahui dan memahami program prioritas
nasional Kementerian Sosial.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharuskan mampu memahami,
pertama apa itu masalah dan masalah sosial, apa perbedaan keduanya;
kedua, apa itu PMKS, PSKS dan bagaimana kriteria keduanya; Ketiga,
Program Prioritas Nasional Kementerian Sosial.
2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran
mengikuti diklat pendampingan sosial masyarakat ini, peserta harus mampu
memahami:
a. Pengertian masalah dan masalah sosial, serta apa perbedaan
keduanya;
b. Pengertian dan jenis PMKS dan PSKS;
D. S K E M A M O D U L
1. Modul
2. Powerpoint (PPT)
3. Lembar Kerja (LK)
4. Kasus
5. Video
F. PROSES PEMBELAJARAN
1. Langkah 1 Pembukaan (15 menit):
a. Fasilitator mengucapkan salam, mengenalkan diri dan terima kasih
telah berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan power point
b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan
yang akan dilakukan dengan menggunakan power point
a. Pengertian
Sebelum menjelaskan tentang penyandang masalah
kesejahteraan sosial, lebih dulu pendamping sosial memahami
batasan dari masalah dan masalah sosial. Menurut Jensen (Edi
Suharto, 2005: 83), secara umum sesuatu dikatakan masalah
bila ada perbedaan antara yang ideal dan real atau ada
kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang
seharusnya. Sedangkan secara khusus difokuskan kepada
masalah sosial. Dikatakan sebagai suatu masalah sosial, Horton
dan Leslie, menggambarkan masalah sosial sebagai suatu
kondisi yang dirasakan banyak orang yang tidak menyenangkan
serta menuntut pemecahan aksi sosial secara kolektif.
Sedangkan, menurut Soerjono Soekanto (1986: 344)
permasalahan sosial akan muncul bila diri manusia atau suatu
kelompok mengalami kekurangan ekonomi, biologis,
biopsikologis dan budaya. Selain itu masalah sosial akan muncul
karena ada penyimpangan terhadap nilai atau norma yang ada di
masyarakat sekitarnya.
FOKUS TUGAS
1. Pengidentifikasian 1. Memahami karakteristik
sasaran anggota populasi masyarakat
Kriteria:
(a) telah bersertifikasi pekerja sosial profesional; dan
(b) melaksanakan praktek pekerjaan sosial.
Kriteria:
a) mempunyai nama, struktur dan alamat organisasi
yang jelas;
b) mempunyai pengurus dan program kerja;
c) berbadan hukum atau tidak berbadan hukum; dan
d) melaksanakan/mempunyai kegiatan dalam bidang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
5) Taruna adalah Organisasi sosial kemasyarakatan
sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah
desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha
kesejahteraan sosial.
Kriteria:
a) organisasi kepemudaan berkedudukan di desa/kelurahan;
b) laki-laki atau perempuan yang berusia 13 (tiga belas) tahun
sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun dan
berdomisili di desa;
c) mempunyai nama dan alamat, struktur organisasi
dan
susunan kepengurusan; dan
d) keanggotaannya bersifat stelsel pasif.
Kriteria:
a) keluarga yang mampu melaksanakan fungsi- fungsi
keluarga;
b) keluarga yang mempunyai prilaku yang dapat dijadikan
panutan;
c) keluarga yang mampu mempertahankan keutuhan
keluarga dengan prilaku yang positif; dan
d) keluarga yang mampu & mau menularkan perilaku
Kriteria:
a) adanya sejumlah perkumpulan, asosiasi,
organisasi/kelompok yang tumbuh dan berkembang di
lingkunganRT/RW/Kampung/Desa/kelurahan/nagari/banja
r atau wilayah ada
b) jaringan sosial yang berada di RT/RW/Kampung/Desa/
Kelurahan/nagari/banjar atau wilayah adat; dan
c) masing-masing perkumpulan, asosiasi, organisasi
kelompok tersebut secara bersama-sama melaksanakan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara sinergis di
lingkungan
Kriteria:
a) berusia 18 sampai dengan 59 tahun;
b) berpendidikan minimal SLTP;
c) wanita mempunyai potensiuntuk menjadi/sudah menjadi
pemimpin & diakui oleh masyarakat setempat;
d) telah mengikuti pelatihan kepemimpinan wanita di
bidang kesejahteraan sosial; dan
e) memimpin usaha kesejahteraan sosial terutama
yang dilaksanakan oleh wanita di wilayahnya
Kriteria:
a) berasal dari unsur masyarakat;
b) berdomisili di kecamatan dimana ditugaskan;
c) pendidikan minimal SLTA, diutamakan D3/S1;
d) diutamakan aktifis karang taruna atau PSM;
e) berusia 25 sampai dengan 50 tahun;
f) berbadan sehat (keterangan dokter/ puskesmas);
g) diutamakan yang sudah mengelola UEP; SK ditetapkan
oleh Kementerian Sosial.
Kriteria:
a) peduli dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial;
b) membantu penanganan masalah sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Pincus, Allen dan Anne Minahan, Sosial Work Practice: Model dan
Method, F.E. Peacock Publisher, Inc. Itaska, Illinois. 1973