Anda di halaman 1dari 93

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan : SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Menjadi Manusia Dewasa dalam Iman.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 1)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mensyukurikarunia Allah bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.
2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1.1 Menjelaskan arti kata dan definisi istilah pribadi dewasa.
3.1.2 Menjelaskan arti dan makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang komprehensif.
4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1.2 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan arti kata dan definisi istilah pribadi dewasa;KI 3
2. Menjelaskan arti dan makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang komprehensif; KI 3
3. Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa;KI 4
4. Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa; KI 4
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Arti, istilah, dan makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang komprehensif.
b. Ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia.
c. Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa rohani.

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan Gambar :
No. Nama / Kegiatan Keterangan
1. Pertumbuhan sebuah pohon. Pertumbuhan sebuah pohon dari biji sampai
pohon yang rindang.
2. Pertumbuhan binatang. Pertumbuhan binatang (katak) dari telur
sampai katak dewasa.
3. Pertumbuhan manusia. Pertumbuhan manusia dari bayi sampai
dewasa.
4. Pertumbuhan rohani manusia. Rajin berdoa, membaca Alkitab, dll.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Arti dan istilah pribadi dewasa.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kata “dewasa” berarti: 1) sampai umur; akil
balig, bukan kanak-kanak atau remaja lagi; 2) telah mencapai kematangan; 3) matang
cara berpikirnya. Kata “dewasa”, adult, berasal dari kata Latin, adolescene-adolescere,
yang artinya tumbuh menjadi dewasa.
Seseorang dikatakan dewasa apabila ia dapat bertanggung jawab terhadap pe –kerjaannya
sendiri, keluarga, tidak bergantung kepada orang lain atau mandiri.
Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan per –
tumbuhannya, siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama-sama orang dewasa
lainnya.
Pertumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
- Pertumbuhan pada tumbuhan-tumbuhan,
- Pertumbuhan pada binatang,
- Pertumbuhan pada manusia,
- Pertumbuhan manusia secara rohani.
Ciri-ciri pribadi dewasa :
1. Tidak egois,
2. Berpikir objektif,
3. Realistis,
4. Bertanggung jawab,
5. Menguasai diri,
6. Menerima kritik dan saran dari orang lain,
7. Mampu bekerja sama dengan orang lain,
8. Mampu beradaptasi dan menempatkan diri,
9. Memiliki prinsip yang kuat tetapi juga fleksibel.
Lalu, bagaimana pribadi yang dewasa menurut Alkitab ? Kedewasaan seseorang
ditentukan oleh kerohaniannya di hadapan Tuhan. Dalam 1 Korintus 3:1-4, Paulus
menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa meskipun mereka telah menjadi percaya,
tetapi mereka belum mengalami kedewasaan rohani. Mereka masih hidup dalam keinginan
daging dan mengutamakan kepentingan mereka sendiri.
Jadi, pribadi dewasa tidak ditentukan oleh usia. Pribadi dewasa adalah pribadi yang telah
mengalami pembaruan oleh Kristus sehingga hidupnya tidak lagi ber –pusat pada hal-hal
duniawi melainkan pada nilai-nilai kehidupan dengan melaksa-nakan kebenaran dalam
seluruh aspek hidupnya.
b. Istilah Pola Pikir Komprehensif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “komprehensif” berarti: 1) bersifat mampu
menangkap (menerima) dengan baik; 2) luas dan lengkap; 3) mempunyai dan
memperlihatkan wawasan yang luas. Kata “komprehensif” memiliki arti sama dgn
“memahami”. Untuk mengerti permasalahan secara utuh, kita harus menyelidiki
kedalaman, ketinggian, dan lebarnya permasalahan tersebut secara utuh.
Hal itu mencakup masa lalu, masa kini, masa yang akan datang, melihatnya dari semua
sisi.
Pola pikir orang dewasa adalah pola pikir komprehensif. Pola pikir komprehen sif
adalah pola pikir yang terbuka, mempertimbangkan secara menyeluruh, tidak eksklusif
(tertutup), sehingga menghasilkan keputusan yang bijak dan tepat.
Pola pikir komprehensif tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Diperlukan proses dan
latihan untuk membentuknya dalam diri. Keuntungan memiliki pola pikir yang
komprehensif adalah menjadikan seseorang lebih bijak dalam menentu kan keputusan atau
bertindak, dapat mengakomodasi sebanyak mungkin hal-hal positif dan menghindari
sebanyak mungkin hal yang negative. Pola pikir yang komprehensif memang tidak
menjamin seseorang menjadi orang yang sempurna, tetapi akan mendorong seseorang
untuk memikirkan dengan penuh pertimbangan dan membuat keputusan dan menentukan
tindakan yang paling baik.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat melatih cara berpikir komprehensif :
1. Apakah akar permasalahan yang sesungguhnya ?
2. Langkah apa saja yang dapat diambil untuk menyelesaikannya ?
3. Dampak apa saja yang akan muncul dari setiap langkah penyelesaian yang ada ?
4. Apakah ada kepentingan pribadi saya dalam penyelesaian masalah ini ?
5. Apakah hubungan masalah ini dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan?

3.Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang


berkaitan)
a. Akibat ketidaktahuan arti, istilah, serta maknapribadi dewasa dengan pola pikir yang
komprehensif, dapat dicontohkan pada pertumbuhan pohon, binatang, manusia secara
fisik, dan secara rohani.
b. Salah satu akibat tidak dapat menunjukkan ciri-ciripribadi yang terus bertumbuh menjadi
dewasa secara rohani.

4.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN


SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara mengetahui arti, istilah, serta makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang
komprehensif yang dapat dicontohkan pada pertumbuhan pohon, binatang, manusia
secara fisik dan secara rohani.
b. Salah satu cara menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa
secara rohani.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, dikusi kelompok, penugasan.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Yethie Bessie, Nofedin Waruwu; cetakan 1,
Jakarta: Gunung Mulia, 2013.
c. Artikel koran/ majalah, buku tentang persahabatan, buku tentang pacaran, buku tentang adat
istiadat yang ada di Indonesia.
d. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan 10


kabar peserta didik, dengan menyampaikan
ucapan “Bagaimana kabar kalian hari ini? sudah
siapkah belajar?” Siapa saja yang tidak bisa hadir
dalam pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya
marilah kita berdoa terlebih dahulu minta
pimpinan dari Tuhan (salah satu siswa di –tunjuk
untuk memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi


yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi
yang akan dipelajari, dengan pertanyaan “Masih
ingatkah kalian ketika duduk di kelas IX, yaitu
perbedaan antara orang yang dewasa dengan
orang yang belum dewasa? (Dan contoh-contoh
gambar tumbuhan, binatang, dan manusia secara
fisik dan secara rohani).
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar
yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru
memberikan pertanyaan “apa yang kalian
pikirkan daribeberapa gambar tersebut? dimana
kita dapat belajar yang ada di gambar itu dan
apakah kita dapat melakukan atau
mempraktekkannya?”
6. Guru menyempaikan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai, yaitu arti, istilah, dan
makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang
komprehensif dan ciri-ciri pertumbuhan pada
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia, serta
menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus
bertumbuh menjadi dewasa rohani.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
arti, istilah, dan makna pribadi dewasa dengan
pola pikir yang komprehen-sif dan ciri-ciri
pertumbuhan pada tumbuh-tumbuhan, binatang,
dan manusia, serta menunjukkan ciri-ciri pribadi
yang terus bertumbuh menjadi dewasa rohani
dan
siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan
tentang gambar yang ada hubungannya dengan
materi yang dibahas.
2 Inti 1. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambar
arti, istilah, dan makna pribadi dewasa
dengan pola pikir yang komprehen-sif dan
ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan manusia, serta
menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus
bertumbuh menjadi dewasa rohani
(melanjutkan kegiatan pada bagian
pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-
masing mengomentari gambar satu-satu)
(guru telah menyiapkan lotre tentang
gambar 1-4 tersebut).
2. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajariarti,
istilah, dan makna pribadi dewasa dengan
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

pola pikir yang komprehen-sif dan ciri-ciri


pertumbuhan pada tumbuh-tumbuhan,
binatang, dan manusia, serta menunjukkan
ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh
menjadi dewasa rohani melalui pengamatan
terhadap gambar dan atau buku bacaan (guru
telah menugaskan siswa untuk menyiapkan
sumber-sumber belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku
modul 1 tentang pribadi dewasa dengan pola
pikir komprehensif dan berbagai sumber
informasi (telah ditugaskan untuk membaca
dan membawa bacaan dari rumah).
3. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi
untuk merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang per-
tumbuhan sebuah pohon dari biji sampai pohon
yang rindang?
 Bagaimana hasil identifikasi tentang per-
tumbuhan binatang (katak) dari telur sampai
katak dewasa?
 Bagaimana penyebaran tentang hal per-
tumbuhan manusia dari bayi sampai dewasa;
apakah ada perbedaannya?
 Bagaimana dengan pertumbuhan rohani
manusia yaitu rajin berdoa, membaca Alkitab,
rajin berpelayanan; apakah iman kita sudah
bertumbuh?
4. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk
merumuskan hipotesis bersadarkan rumusan
masalah.
5. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data
hasil observasi melalui pengamat- an
gambar pertumbuhan sebuah pohon dari biji
sampai pohon yang rindang.
 Peserta didik ditugaskan untuk
mendiskusikan hubungan antara gambar
yang satu dengan gambar yang lain sesuai
urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait- kan
antara arti, istilah, dan makna pribadi
dewasa dengan pola pikir yang
komprehensif pada jaman sekarang secara
nyata.
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan
karunia Allah dalam kepelbagian dariarti,
istilah, dan makna pribadi dewasa dengan
pola pikir yang komprehensif dan ciri-ciri
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

pertumbuhan pada tumbuh-tumbuhan,


binatang, dan manusia, serta menunjukkan
ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh
menjadi dewasa rohani.
6. Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara
arti, istilah, dan makna pribadi dewasa
dengan pola pikir yang komprehensif.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara
ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan manusiadan
masalah lain yang telah dirumuskan dan
yang telah dijawab peserta didik pada bagian
hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia
Allah dalam kepelbagian dari menunjukkan
ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh
menjadi dewasa rohani.

7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secaralisan
tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia
Allah melalui kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup
bersama dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
 Menjelaskan arti manusia (Adam dan Hawa)
diciptakan sebagai makhluk social dalam
Kitab Kejadian 2:15-18.
 Menjelaskan kebutuhan manusia akan
sesamanya.
 Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan hidup
bersama yang harmonis.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik 10
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran,
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas mandiri dan menyampaiakan
rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya, yaitu tentang “Cara manusia
memperbaiki hubungan dengan Allah adalah
adanya sebuah pertobatan di dalam baptisan
dan melakukan Hukum Kasih yaitu
mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

kita mengasihi diri sendiri (Matius 22:37-40),


serta cara menanggulangi kemiskinan seperti
pengemis, pengamen, pengangguran yaitu
dengan cara kegiatan aksi social, dibukanya
lapangan pekerjaan, supaya tingkat
kemiskinan dapat berkurang”.
5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam dan doa.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : Observasi
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan
orang lain tanpa kehilangan
identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
3) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
4) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : tes tertulis
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan arti manusia Jelaskan arti manusia diciptakan sebagai makhluk
diciptakan sebagai makhluk social dalam kitab Kejadian 2:15-18 (Adam dan Hawa
social dalam kitab Kejadian di Taman Eden) !
2:15-18 ( Adam dan Hawa di
Taman Eden ).

2. Menjelaskan kebutuhan Jelaskan kebutuhan manusia akan sesamanya !


manusia akan sesamanya.
3. Penerimaan diri sebagai Jelaskan penerimaan diri sebagai makhluk social
makhluk social sebagai sebagai tanggung jawab mengupaya –kan hidup
tanggung jawab bersama yang harmonis !
mengupayakan hidup
bersama yang harmonis.
Tes tertulis

Pedoman Penskoran
N JAWABAN SKO
O R

1 Manusia sebagai makhluk social adalah manusia membutuhkan orang lain. 7


Seperti Adam yang membutuhkan seorang penolong bagi dirinya yaitu
Hawa.
a. Adam dan Hawa bergantung kepada Allah.
b. Adam dan Hawa bergantung kepada sesama.
2 Kebutuhan manusia akan sesamanya yaitu : 10
a. Diberkati untuk memberkati/ lebih baik memberi daripada diberi.
b. Memberi kepada seorang pengemis, pengaman.
3 Mengupayakan hidup bersama dengan cara menghormati, bekerja –sama, 3
sehati sepikir, saling memberi, saling membantu,dll.

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Ejaan
Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3. Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan
hidup bersama yang harmonis.

3. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd


NIY. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan : SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Aspek Pertumbuhan Pribadi Dewasa.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 2)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mensyukurikarunia Allah bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.
2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1.1 Menjelaskan aspek fisik dan aspek intelektual dalam pertumbuhan pribadi dewasa.
3.1.2 Menjelaskan aspek emosi dan aspek social dalam pertumbuhan pribadi dewasa.
4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1.1 Menjelaskan aspek moral dan aspek spiritual dalam pertumbuhan pribadi dewasa.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian dan tanggung jawab murid Kristus dan makna pemilihan Allah
terhadap orang percaya; (KI 3)
2. Menjelaskan makna hidup sebagai bangsa yang kudus dalam kehidupan sehari-hari; (KI 3)
3. Memaknai status sebagai imamat yang rajani dalam kehidupan sehari-hari; (KI 4)
4. Memaknai identitas orang percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain; (KI 4)

D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)


1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan pengertian dan tanggung jawab murid Kristus dan makna pemilihan
Allah terhadap orang percaya;
b. Menjelaskan makna hidup sebagai bangsa yang kudus dalam kehidupan sehari-hari;
c. Memaknai status sebagai imamat yang rajani dalam kehidupan sehari-hari;
d. Memaknaiidentitas orang percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain;

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Aspek fisik atau jasmani. Pertumbuhan manusia secara fisik.
2. Aspek intelektual atau berpikir. Cara berpikir manusia.
3. Aspek emosi. Mampu mengendalikan perasaan.
4. Aspek social. Manusia sebagai makhluk social.
5. Aspek moral. Perilaku manusia memiliki standar moral
yang tinggi.
6. Aspek spiritual. Hidupnya berpusat pada Kristus.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Aspek Fisik atau Jasmani.
Saat ini kamu berusia 15-16 tahun. Badan bertambah besar, ototmu lebih kuat, dan tubuhmu
semakin tinggi. Secara fisik, pertumbuhan remaja putra dan putri berbeda Alkitab
menceritakan pertumbuhan fisik beberapa tokoh seperti Musa, Samuel, Daud (bertubuh
kuat dan makin giat melayani Tuhan), Tuhan Yesus (makin besar dan bertambah hikmat-
Nya serta menyenangkan Allah dan manusia Luk. 2:52). Setiap orang mengalami
pertumbuhan jasmani yang disertai dengan berbagai per-kembangan dan pertumbuhannya.
Menjaga kebersihan, kesehatan tubuh adalah factor penting yang menunjang sehatnya
pertumbuhan fisik.
b. Aspek Intelektual atau Berpikir.
Menurut Andi Mappiare, hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual se –seorang,
antara lain :
1. Bertambahnya informasi sehingga ia mampu berpikir reflektif.
2. Banyaknya pengalaman dan latihan memecahkan masalah sehingga bisa ber-pikir
proporsional.
3. Adanya kebebasan berpikir, yaitu keberanian menyusun hipotesis-hipotesis yang
radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menarik kesimpulan yang
baru dan benar.
Aspek intelektual sangat penting bagi pertumbuhan menjadi pribadi dewasa sebab cara
berpikir ini akan menentukan cara pengambilan keputusan dan isi keputusan nya sehingga
tidak mendatangkan penyesalan di kemudian hari (Amsal 1:7).
c. Aspek Emosi.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
marah, senang, sedih, dan sebagainya. Kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada
usianya, tetapi pada tingkat kematangan emosionalnya. Orang yang pandai mengendalikan
emosinya tidak mengandalkan dorongan nafsu dalam ber –tindak, tetapi menggunakan
akalnya juga. Beberapa cirri emosional pribadi dewasa antara lain :
1. mendahulukan logika darpada emosi, tidak egois,
2. mengontrol emosi dengan baik dalam penyelesaian masalah,
3. memikirkan masa depan yang lebih baik,
4. menerima hal buruk, kekecewaan atau tekanan dengan tenang dan stabil.
Dewasa dalam aspek emosi berarti mampu mengendalikan perasaan dengan cara yang tepat
dan ditujukan kepada orang yang tepat.
Manfaat dari ketajaman emosional adalah :
1. menolong orang lain mengendalikan emosi dan mencari tahu pemicunya,
2. mengolah dan mengelola emosi itu sendiri,
3. menyalurkan emosi dengan cara yang lebih produktif atau bermanfaat,
4. mengenali dan memahami emosi orang lain.
d. Aspek Sosial.
Dewasa dalam aspek social berarti mampu bersosialisasi dengan baik dan benar.
Manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup tanpa sesamanya.
Ciri pribadi dewasa dalam aspek social, yaitu :
1. ingin mengikuti gaya temannya,
2. memiliki sopan santun dan tata karma,
3. tidak tergantung orang lain,
4. dapat menyesuaikan diri terhadap hal yang tidak bisa diubah,
5. menerima dan memenuhi tanggung jawabnya,
6. kepuasan terbesarnya adalah membuat orang lain bahagia.

e. Aspek Moral.
Ketika anak-anak, kita takut berbohong. Tetapi setelah dewasa berbohong dengan
alasan yang tepat seolah-olah dibenarkan. Menurut Lawrence Kohlberg, pakar
pendidikan dan psikologi, perkembangan moral terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. hukum dan pahala (hukuman=bersalah, pahala=pujian/ benar.
2. menyenangkan pihak lain (ada tidaknya pujian/ pahala).
3. menyenangkan pihak lain (ada tidaknya pihak yang menyukai/ menerima).
4. peraturan (peraturan yang berlaku).
5. pendapat umum (kesepakatan semua anggota, ukurannya kesejahteraan,
kebaikan dan kepentingan umum).
6.penghargaan hak tiap orang (perbuatan baik adalah perbuatan yang menghargai
dan menghormati hak serta martabat setiap individu).
f. Aspek Spiritual.
Seseorang yang telah bertumbuh secara spiritual akan lebih pandai dan lebih
tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan sebab ia menyerahkan segala se –
suatunya kepada Tuhan dan berpusat pada Kristus.
Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan…” yaitu untuk me –
ngetahui hikmat, mengerti kata-kata, menerima pendidikan, memberikan kecerdas-
an, serta untuk mengenal Amsal. Takut akan Tuhan adalah sikap taat, segan,gentar
dan hormat terhadap Tuhan disertai perilaku taat pada perintah-Nya.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Tanggung jawab sebagai murid Kristus adalah menyangkal diri (menempat –kan
Kristus sebagai yang utama), memikul salib (mau menderita karena Kristus), dan
mengikut Kristus (mengukuti dan menaati firman-Nya).
b. Akibat manusia tidak menjaga kekudusannya, maka dalam berbicara, ber –sikap,
berperilaku, serta dalam bertindak sering tidak sesuai dengan hendak Tuhan.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara melakukan tanggung jawab sebagai murid Kristus adalah menyangkal diri
(menempatkan Kristus sebagai yang utama), memikul salib (mau men – derita karena
Kristus), dan mengikut Kristus (mengukuti dan menaati firman-Nya).
b. Cara menjaga kekudusan adalah, maka dalam berbicara, bersikap, berperi- laku, serta
dalam bertindak sering tidak sesuai dengan hendak Tuhan.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, dikusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 10


peserta didik, dengan menyampaikan ucapan
“Bagaimana kabar kalian hari ini? sudah siapkah
belajar?” Siapa saja yang tidak bisa hadir dalam
pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya marilah kita
berdoa terlebih dahulu minta pimpinan dari Tuhan
(salah satu siswa di –tunjuk untuk memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi
tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan
dipelajari, dengan pertanyaan “Masih ingatkah kalian
tentang manusia diciptakan sebagai makhluk social, dan
apa tanggung jawab kita sebagai murid Kristus?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang
ada kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan
pertanyaan “apa yang kalian pikirkan dari beberapa
gambar tersebut? dimana kita dapat belajar yang ada di
gambar itu dan apakah kita dapat melakukan atau
mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD
yang akan dicapai, yaitu pengertian dan tanggung jawab
murid Kristus dan makna pemilihan Allah terhadap
orang percaya yang hidup sebagai bangsa yang kudus
dalam kehidupan sehari-hari serta status sebagai
imamat yang rajani dalam kehidupan sehari-hari
sebagai identitas orang percaya dalam kehidupan
bersama dengan orang lain.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
tentang murid Kristus, bangsa yang kudus, imamat
yang rajani, dan identitas orang percayadan siswa harus
mempersiapkan diri untuk mengomentari atau tanya-
jawab penjelasan tentang gambar yang ada
hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 1. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambar makna
pemilihan Allah bagi orang percaya sebagai murid
Kristus dan beberapa gambar yang ada hubungan –
nya dengan bangsa yang kudus, imamat yang rajani,
serta identitas orang percaya dalam kehidupan
bersama dengan orang lain; (melanjutkan kegiatan
pada bagian pendahuluan).
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing


mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
2. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius
16:24 mengenai tiga hal tanggung jawab kualitas
hidup seorang murid Kristus melalui pengamatan
terhadap gambar dan atau buku bacaan (guru telah
menugaskan siswa untuk menyiapkan sumber-
sumber belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4
tentang makna pemilihan Allah bagi orang percaya
sebagai murid Kristus, bangsa yang kudus, imamat
yang rajani, serta identitas orang percaya dalam
kehidupan bersama dengan orang lain dari koran/
majalah / internet dan berbagai sumber informasi
(telah ditugaskan untuk membaca dan membawa
bacaan dari rumah).
3. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang pengertian dan
tanggung jawab sebagai murid Kristus dan makna
pemilihan Allah terhadap orang percaya?
 Bagaimana hasil identifikasi tentang makna hidup
sebagai bangsa yang kudus dalam kehidupan sehari-
hari?
 Bagaimanastatus sebagai imamat yang rajani dalam
kehidupan sehari-hari?
 Bagaimana identitas orang percaya dalam kehidupan
bersama dengan orang lain ?
4. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
5. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil
observasi melalui pengamatan gambar makna
pemilihan Allah bagi orang percaya sebagai murid
Kristus.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan
hubungan antara gambar yang satu dengan gambar
yang lain sesuai urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengaitkan antara
tanggung jawab sebagai murid Kristusadalah
menyangkal diri (menempatkan Kristus sebagai yang
utama), memikul salib (mau menderita karena Kristus),
dan mengikut Kristus (mengikuti dan mentaati firman-
Nya), serta menjaga kekudusanidentitas orang percaya
dalam kehidupan bersama dengan orang lain;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia
Allah dalam kepelbagian dari jaman Adam dan
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

Hawa sampai sekarang yang sebagai makhluk


social dan mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
6. Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara
tanggung jawab sebagai murid Kristus dengan
identitas orang percaya dalam kehidupan bersama
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara
tanggung jawab sebagai murid Kristus di dalam
kehidupan sehari-hari dan masalah lain yang telah
dirumuskan dan yang telah dijawab peserta didik
pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Menjelaskan arti dan tanggung jawab murid Kristus
dan makna pemilihan Allah terhadap orang percaya
(Matius 16:24).
 Menjelaskan makna hidup sebagai bangsa yang
kudus dalam kehidupan sehari-hari.
 Memaknai status sebagai imamat yang rajani dalam
kehidupan sehari-hari.
 Memaknai identitas orang percaya dalam kehidupan
bersama dengan orang lain.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas mandiri dan menyampai kan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang
“cara melakukan tanggung jawab sebagai murid Kristus
adalah menyangkal diri (menempatkan Kristus sebagai
yang utama), memikul (mau menderita karena Kristus),
dan mengikut Kristus (mengikuti dan menaati firman-
Nya), dan cara menjaga kekudusan, maka dalam
berbicara, bersikap, berperilaku, serta dalam bertindak
sesuai dengan kehendak Tuhan.
5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

dan doa.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
3) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
4) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menuliskan tiga kualitas Tuliskan tiga kualitas hidup seorang murid Kristus!
hidup seorang murid Kristus!
2. Menjelaskan kualitas hidup Jelaskan kualitas hidup yang menyangkal diri!
yang menyangkal diri!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Tiga kualitas hidup seorang murid Kristus, yaitu : 7


1.Menyangkal diri,
2.Memikul Salib,
3.Mengikut Kristus.
2 Menempatkan Kristus sebagai yang utama. 3

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan
hidup bersama yang harmonis.
3. Pedoman Penskoran/ rubrik
Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMA KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi Pekertidan
Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Pertumbuhan Pribadi dengan Pola Pikir Komprehensif.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 3)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mensyukurikarunia Allah bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.
2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1.1 Menjelaskan hubungan antara petumbuhan pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif.
3.1.2 Menjelaskan hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif
dan kritis.
4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1.1 Menerapkan bagaimana bertumbuh menjadi pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan hubungan antara pertumbuhan pribadi dewasa dengan pola pikir komprehensif;
(KI 3)
2. Menjelaskan hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif dan
kritis; (KI 3)
3. Menerapkan bagaimana bertumbuh menjadi pribadi dewasa dengan pola pikir komprehensif;
(KI 4)

D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)


2.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan hubungan antara pertumbuhan pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif;
b. Menjelaskan hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif
dan kritis;
c. Menerapkan bagaimana bertumbuh menjadi pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif;

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Berpikir. Ketika seorang berpikir,maka ia sedang
menggunakan akal budi.
2. Berpikir positif. Pola pikir positif akan dapat menumbuh kan
pola pikir kritis.
3. Pola pikir proaktif. Pola pikir positif dan kritis mampu men-
ciptakan pola pikir proaktif.
4. Pola pikir kritis. Pola pikir kritis mampu menimbulkan pola
pikir positif.

4.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Pengertian berpikir.
Pikir artinya akal budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati, pendapat. Ketika seorang
berpikir, maka ia sedang menggunakan akal budi untuk mempertimbang-kan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan.
Beberapa cara berpikir manusia :
1. Berpikir berorientasi pada tujuan: teknik berpikir merencanakan, mempersiapkan
menetapkan tujuan dengan baik dan bagaimana untuk mencapainya (Fil. 3:13-
14).
2. Berpikir positif, negative, dan menarik: memikirkan sesuatu dari sudut positif dan
negatifnya lalu memikirkan apa yang menarik dari hal tersebut (Fil. 4:7).
3. Berpikir lateral: cara berpikir zig-zag, cara berpikir yang kadang-kadang mem –
belok, menyimpang, berpikir leluasa, sesuatu yang mustahil menjadi mungkin
terjadi (Yoh. 20:24-29).
4. Berpikir membanding-bandingkan: teknik berpikir membeda-bedakan (contoh :
berpikir vs melamun, pintar vs bijak, masalah vs tantangan, teman vs sahabat).
b. Hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif, dan kritis.
Pola pikir proaktif, kritis, dan positif adalah bagian dari pola pikir komprehensif sebagai
suatu pola pikir yang utuh dan terbuka. Dilihat dari hubungan antara keempat pola pikir
tersebut diketahui bahwa pola pikir komprehensif terbentuk atas pola pikir proaktif, kritis,
dan positif. Ketiga pola pikir itu pun berkaitan erat. Pola pikir positif dan kritis mampu
menciptakan pola pikir proaktif. Sedangkan pola pikir kritis mampu menimbulkan pola
pikir positif. Demikian pula sebaliknya, pola pikir positif akan dapat menumbuhkan pola
pikir kritis karena kehidupan yang me –nyenangkan.
1. Pola pikir positif.
Orang yang terbiasa berpikir positif cenderung mencari hikmah dari kegagalan,
memandang baik sifat orang-orang di sekitarnya. Setiap orang perlu melatih dan
membiasakan diri berpikir positif, karena akan mempengaruhi perbuatan kita ke
arah yang lebih baik, berguna, dan membawa ketentraman.
Karakteristik orang dengan konsep diri positif (D.E.Hamachek) :
- Yakin terhadap pendapat dan sikapnya.
- Mampu bertindak benar.
- Yakin pada kemampuannya.
- Merasa setara dengan orang lain.
- Sanggup menerima diri dan merasa berguna bagi orang lain.
- Menerima pujian secara wajar.
- Tidak bersedia dikendalikan oleh orang lain.
- Sanggup mengakui dirinya positif dan negative.
- Menikmati hidupnya.
- Peka terhadap kebutuhan/ keadaan orang lain.
Konsep diri negative (William D. Brooks dan Philip Emert) :
- Peka terhadap kritikan, cenderung menolaknya.
- Responsive terhadap pujian, menanggapinya secara berlebihan.
- Hiperkritis, senang mengkritik tetapi tidak mau dikritik.
- Pesimiss dan cenderung menghindari kompetensi sehat.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
5.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Caramenjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 10


peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana
kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi
sebelumnya marilah kita berdoa terlebih dahulu minta
pimpinan dari Tuhan (salah satu siswa di –tunjuk untuk
memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah tanggung jawab kita
sebagai murid Kristus dan apakah ?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan
pertanyaan “apa yang kalian pikirkan dari beberapa
gambar tersebut? dimana kita dapat belajar yang ada di
gambar itu dan apakah kita dapat melakukan atau
mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai, yaitumenjalan – kan fungsi sebagai garam
dan terang dunia dalam persahabatan, supaya memiliki
pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan, serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran untuk menjaga
kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman
Kristen, serta dapat memaknai hidup ber – sama dengan
orang lain dalam bermasyara- kat.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang
fungsi garam dan terang dunia, persahabatan, pacaran,
serta bermasyarakat dan siswa harus mempersiapkan diri
untuk mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang
gambar yang ada hubungannya dengan materi yang
dibahas.
2 Inti 1. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarfungsi
sebagai garam + terang dunia dalam persahabatan,
supaya me –miliki pola hidup yang lebih etis, lebih
bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidup- an sebagai teladan
dalam kebenarandan untuk menjaga kekudusan dalam
ber –pacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta
dapat memaknai hidup bersama dengan orang lain
dalam ber –masyarakat; (melanjutkan kegiatan pada
bagian pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
2. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

5:13-16 dan 2 Korintus 3:1 -18 mengenai garam dan


terang dunia tiga hal tanggung jawab kualitasmelalui
pengamatan terhadap gambar dan atau Alkitab / buku
bacaan(guru telah men –tugaskan siswa untuk
menyiapkan sumber-sumber belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan
Belajar 3) tentangfungsi sebagai garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan,serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sbg teladan dalam kebenarandan untuk
men- jaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai
dengan iman Kristen, serta dapat memaknai hidup
bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat; dari
koran/ majalah/internet
dan berbagai sumber informasi (telahdi- tugaskan utk
membaca dan membawa bacaan dari rumah).
3. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara menjalankan
fungsi garam dan terang dunia dalam memaknai hidup
bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam persahabatan
memiliki pola hidup etis, lebih bermoral serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran?
 Bagaimanastatus untuk menjaga ke – kudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen ?
 Bagaimana cara memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat ?
4. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
5. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil
observasi melalui pengamat – an gambarfungsi garam
dan terang dunia.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan
hubungan antara gambar yang satu dengan gambar
yang lain sesuai urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai fungsi garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan,serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sbg teladan dalam kebenarandan untuk men
jaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan
iman Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama
dengan orang lain dalam bermasyarakat;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

Allah dalam kepelbagian dari jaman Adam dan Hawa


sampai sekarang yang sebagai makhluk social dan
mensyukuri karunia Allah melalui kebersamaan
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
6. Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus dengan identitas orang
percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus di dalam kehidupan
sehari-hari dan masalah lain yang telah dirumuskan
dan yang telah dijawab peserta didik pada bagian
hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Menjelaskan cara menjalankan fungsi garam dan terang
dunia dalam kitab Matius 5:13-16.
 Menjelaskan arti dan prinsip persahabatan yang sejati
dalam kehidupan.
 Memaknai status sebaga batas berpacar- an yang sehat
menurut ajaran Kristiani.
 Memaknai hidup bersama orang lain dalam
bermasyarakat.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang “cara
menjalankan fungsi garam dan terang dunia dalam per –
sahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih etis,
lebih bermoral, lebih menyenang –kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam ber –
pacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dgn orang lain dalam
bermasyarakat.
5. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
3) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
4) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.

Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi orang
dan terang bagi orang percaya dalam percaya dalam kebersamaan dengan orang lain!
kebersamaan dengan orang lain!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Fungsi garam adalah memberirasa pada makanan,dan mencegah kebusukan. 3

2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan kesetiaan, 7
kejujuran, dan keabadian.

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang dalam
kehidupan persahabatan, berpacaran, serta
dapat memaknai hidup bersama dengan
orang lain di dalam masyarakat luas.

3. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Nilai-nilai Kristiani dan Norma.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 4)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial
2.2 Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan.
3.2 Memahami makna nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan
3.2.1 Menjelaskan pengertian nilai-nilai Kristiani.
3.2.2 Menjelaskan pengertian norma.
4.2 Menerapkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
4.2.1 Menjelaskan perbedaan nilai-nilai Kristiani dan norma.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian nilai-nilai Kristiani;(KI 3)
2. Menjelaskan pengertian norma;(KI 3)
3. Menjelaskan perbedaan nilai-nilai Kristiani dan norma; (KI 4)

D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)


1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan pengertian nilai-nilai Kristiani;
b. Menjelaskan pengertian norma;
c. Menjelaskan perbedaan nilai-nilai Kristiani dan norma;

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Nilai-nilai Kristiani. Membaca Alkitab dan Berdoa.
2. Macam-macam norma dan contoh Norma agama, kesusilaan, kesopanan,
melanggar norma kesopanan. kebiasaan, dan norma hukum.
3. Macam-macam norma yang lain dan Norma individu, norma keluarga, dan
contoh norma hukum. norma masyarakat.
4. Nilai dan Norma.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Pengertian Nilai-nilai Kristiani.
Nilai yang dimaksud dalam pembelajaran ini bukanlah nilai dalam bentuk angka
atau harga suatu benda. Nilai-nilai yang dimiliki biasanya telah terbentuk sejak
kecil, yang diperoleh melalui hubungan dengan orang-orang di sekitarnya mulai
dari dalam keluarga, sahabat, sampai lingkungan masyarakat. Sehubungan
dengan itu sangat penting diperhatikan bagaimana remaja Kristen dibimbing agar
menganut nilai-nilai yang sesuai dengan imannya.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki sifat-sifat berikut :
a. Abstrak : bersifat abstrak karena tidak dapat diindra (contoh: Kejujuran).
Kejujuranadalahnilai yang tidak dapat diindra, tapi tindakannya dapat diindra.
b. Normatif : artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga
nilai memiliki sifat ideal (contoh: keadilan).
c. Daya dorong atau motivator : manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak
berdasar nilai yang diyakininya (contoh: ketaatan).
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
1. Nilai logika: adalah nilai benar salah (benar salah dalam menjawab pertanyaan).
2. Nilai estetika: adalah nilai indah tidak indah (contoh: lukisan).
3. Nilai etika/ moral: adalah nilai yang menangani perilaku baik/ buruk manusia.
Moral : kelakuan/ tindakan manusia dan Nilai: tingkah laku kehidupan kita sehari-hari.
Notonegoro menyebutkan adanya 3 macam nilai, yaitu :
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengada-kan
kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian meliputi :
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
2. Nilai keindahan/ estetika yang bersumber pada unsur perasaan (emosi).
3. Nilai kebaikan/ moral yang bersumber pada unsure kehendak (karsa,kehendak).
Nilai religious merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada
kepercayaan atau keyakinan manusia Hukum Kasih (Matius 22: 37-40).
Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2: 17).
Beberapa nilai Kristiani adalah :
1. Kebenaran (truth) berdasar Alkitab: integritas dan kejujuran, ada keselarasan
antara perkataan dan tindakan (Mat. 5:37).
2. Kesalehan (righteousness): berbicara tentang manusia dengan Allah dan hidup
sederhana kesalehan Ayub (Ayub 29:4).
3. Kekudusan (holiness): syarat dapat melihat Allah (Mat. 5:8) sebagai garam dan terang
duniamencakup pikiran, perkataan, dan perbuatan.
4. Kesetiaan (faithfulness): didasarkan pada kesetiaan Allah (gereja, pasangan).
5. Keutamaan (excellency): semangat memberikan yang terbaik kepada Tuhan
dan sesama (Yak. 1:17).
6. Kasih (love): cirri kehidupan umat Kristiani/ kasih agape, mengampuni dan me-
nyalurkan berkat Tuhan (Mat. 22:37-39).
b. Pengertian Norma.
Norma adalah aturan yang disepakati bersama dan berlaku dalam lingkungan masyarakat
tertentu. Norma dalam masyarakat ada dua, yaitu :
1. norma yang tertulis, jika dilanggar akan mendapatkan sanksi (contoh: adat
istiadat.
2. norma yang tidak tertulis, jika dilanggar akan dikucilkan masyarakat.
Jenis-jenis Norma :
1. norma agama: berdasar pada suatu ajaran agama. Sifatnya mutlak, yaitu meng-
haruskan penganutnya menaati ajaran agamanya (taat).
2. norma kesusilaan: mencakup hati nurani, perbuatan, perilaku/ tindakan dan men
ngutamakan penghargaan (contoh: menghormati orang lain, tidak melecehkan).
3. norma kesopanan: berpangkal pada aturan tingkah laku yang berlaku dalam
masyarakat (contoh: cara berpakaian).
4. norma kebiasaan: hasil perbuatan yang berulang-ulang (contoh: syukuran rumah
baru).
5. norma hukum: perintah dan larangan yang mengatur tata tertib masyarakat.
Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. (contoh: rambu-rambu
lalu lintas. Norma member petunjuk kepada manusia tentang bagaimana harus
bersikap dan bertindak dan bertingkah laku agar tertib, tenteram, aman, dan
harmonis. Norma dalam masyarakat berisi larangan dan perintah.
Perintah : adalah tindakan yang harus dilakukan seseorang karena menimbulkan
kebaikan. Larangan: adalah tindakan untuk tidak berbuat sesuatu karena me –
nimbulkan kerugian.
c. Perbedaan Niai-nilai Kristiani dan Norma.
Nilai-nilai kristiani lebih luas daripada norma. Nilai kristiani berlaku bagi orang Kristen di
mana pun berada dan tidak berubah sepanjang masa sebab standarnya adalah Alkitab.
Sedangkan norma adalah sesuatu yang disepakati dalam kelompok masyarakat tertentu.
Contoh: norma (nilai-nilai, aturan) pada Sasak di Lombok, yaitu kebiasaan seorang laki-laki
yang mau menikah harus menculik gadis itu dan membawanya ke rumahnya.
Empat perbedaan antara nilai-nilai Kristiani dan norma dalam masyarakat :
1. Nilai-nilai Kristiani adalah sesuatu yang abstrak, apa yang dianggap baik, mulia,
yang sesuai Alkitab. Sedangkan norma adalah ukuran konkret yang digunakan
masyarakat untuk menilai.
2. Nilai-nilai Kristiani berlaku universal bagi orang Kristen di seluruh dunia, sedang-
kan norma berlaku universal di lingkungan masyarakat tertentu.
3. Nilai-nilai Kristen bersifat mutlak, absolute karena standarnya adalah Alkitab
sedangkannorma bersifat relative karena disesuaikan dengan situasi.
4. Pelanggaran terhadap nilai hanya akan menimbulkan gejolak dalam hubungan
denganTuhan dan sesama, norma: akan menimbulkan reaksi dari lingkungan
setempat berupa sanksi-sanksi social.
Contoh: dosa dan hukuman dipenjara, dikucilkan, dll.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Perananan Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah untuk
memberi pengertian tentang hal-hal mengenai Allah.
b. Akibat dari manusia melanggar perintah Allah, maka atas peran Roh Kudus manusia
dibebaskan dari dosa melalui pengalaman-pengalaman pribadi.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara peran Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah untuk memberi
pengertian tentang hal-hal mengenai Allah.
b. Cara Roh Kudus membebaskan manusia dari dosa melalui pengalaman-pengala man
pribadi.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, tanya-jawab, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 10


peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana
kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi
sebelumnya marilah kita berdoa terlebih dahulu minta
pimpinan dari Tuhan (salah satu siswa di –tunjuk untuk
memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah cara menjalan-kan
fungsi garam dan terang itu dan apakah peran Roh Kudus
itu?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan
pertanyaan “apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

tersebut? dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu


dan apakah kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai, yaitu peran Roh Kudus dalam pengudusan,
pengangkatan anak-anak Allah untuk memberi pengertian
tentang hal-hal mengenai Allah serta cara Roh Kudus dalam
membebaskan manusia dari dosa melalui pengalaman-
pengalaman pribadi.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang
peran Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan anak-
anak Allah, serta membebaskan manusia dari dosa dan siswa
harus mempersiapkan diri untuk mengomentari atau tanya-
jawab penjelasan tentang gambar yang ada hubungannya
dengan materi yang dibahas.
2 Inti 1. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarperan Roh
Kudus melalui nyanyi an rohani anak-anak Sekolah
Minggu di Gereja, peren Roh Kudus yang memberi
pengertian tentang hal-hal mengenai Allah,Roh Kudus
atau Allah melalui Yesus Kristus telah memberi
pembebas- an dari dosa manusia yang percaya pada-
Nya, dapat menumbuhkan iman pribadi seseorang
melalui doa; (melanjutkan kegiatan pada bagian
pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
2. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab 1 Kor. 1:30;
2 Tes. 2:13; 1 Ptr. 1:2; mengenai peran Roh Kudus
dalam peng kudusan dan pengangkatan anak-anak
Allah, hal tanggung jawab kualitas me – lalui
pengamatan terhadap gambar danatau Alkitab / buku
bacaan(guru telah menugaskan siswa untuk menyiapkan
sumber-sumber belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4
(Kegiatan Belajar 1) tentang peran Roh Kudus dalam
pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah untuk
memberi pengertian tentang hal-hal mengenai Allahserta
Roh Kudus mem -
bebaskan manusia dari dosa melalui pengalaman-
pengalaman pribadi dari koran/ majalah/internet dan
berbagai
sumber informasi (telahditugaskan utk membaca dan
membawa bacaan dari rumah).
3. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara peran Roh Kudus
dalam pengudusan dan pengangkatan sebagai anak-anak
Allah?
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Bagaimana hasil identifikasi supaya peran Roh Kudus yang


memberi pengertian tentang hal-hal mengenai Allah?
 Bagaimanastatus peran Roh Kudus dalam pembebasan
manusia dari dosa?
 Bagaimana cara mengkaji peran Roh Kudus dalam
pertumbuhan iman manusia melalui pengalaman pribadi?
4. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
5. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil
observasi melalui pengamat – an gambarperan Roh
Kudus dalam kehidupan manusia sebagai pribadi.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan
hubungan antara gambar yang satu dengan gambar
yang lain sesuai urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
peran Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan
anak-anak Allah untuk memberi pengertian tentang hal-
hal mengenai Allahserta Roh Kudus
membebaskan manusia dari dosa me – lalui
pengalaman-pengalaman pribadi.
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan peran Roh
Kudus dan mensykuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
6. Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan peran Roh Kudus
dalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah
untuk memberi pengertian tentang hal-hal mengenai
Allah denganRoh Kudus yang membebaskan manusia
dari dosa melalui pengalaman-pengalaman pribadi.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara peran Roh
Kudus dalam pengu-dusan, pengangkatan anak-anak
Allah dan masalah lain yang telah dirumuskan dan yang
telah dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan mensyukuri
keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan
manusia dan alam.
7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri keberadaan Allah
sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam.
 Hasil identifikasi tentang merespon kebe-radaan Allah
sebagai pembaharu dalam relasi dengan sesame manusia
dan alam.
 Menjelaskan cara peran Roh Kudus dalam pengudusan
dan pengangkatan sebagai anak-anak Allah.
 Menjelaskan peran Roh Kudus yang memberi
pengertian tentang hal-hal mengenai Allah;
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam pembebasan dari


dosa.
 Mengkaji peran Roh Kudus dalam pertumbuhan iman
manusia melalui pengalaman pribadi.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang “peran Roh
Kudusdalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah
untuk memberi pengertian tentang hal-hal mengenai Allah
serta Roh Kudus membebaskan manusia dari dosa
Be melalui pengalaman-pengalaman pribadi.
5. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri keberadaan Allah
sebagai pembaharu kehidupan
manusia dan alam (Diambilkan
dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
3) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
4) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Pengudusan (Inggris: sancti- Menjelaskan arti pengudusan dalam bahasa
fication) berarti pemisahan Yunani!
untuk Allah dan hidup dalam
jalan yang sesuai dengan pe-
misahan tersebut, berasal dari
bahasa Yunani yaitu------
2. Tindakan memberikan posisi Menjelaskan arti hak waris seluruh harta
yang sah kepada seorang anak kekayaan pemiliknya dari bahasa Yunani!
sehingga ia berhak me –warisi
seluruh harta kekayaan
pemiliknya, dalam bahasa
Yunani disebut-------------------

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Hagiasmos. 3
2 Huiothesia. 7

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek

No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Meneliti bagian Alkitab yang berbicara
mengenai peran Roh Kudus dalam
membarui kehidupan orang beriman.

3. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMA KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Nilai-nilai Kristiani.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 5)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial
2.2 Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan.
3.2 Memahami makna nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
3.2.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam Galatia 5:22-23.
3.2.2 Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam Galatia 5:22-23.
4.2 Menerapkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
4.2.1 Menganalisis nilai-nilai Kristiani menurut Galatia 5:22-23.
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam Galatia 5:22-23;(KI 3)
2. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam Galatia 5:22-23; (KI 3)
3. Menganalisis nilai-nilai Kristiani menurut Galatia 5:22-23; (KI 4)

D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)


1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani yang terdapat dalam Galatia 5:22-23;
b. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam Galatia 5:22-23;
c. Menganalisis nilai-nilai Kristiani menurut Galatia 5:22-23;

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Kasih, sukacita, dan damai Kasih: kasih ibu kepada anaknya.
sejahtera. Sukacita: sukacita dalam pelayanan.
Damai sejahtera: karena Tuhan selalu menyertai.
2. Kesabaran, kemurahan, dan Kesabaran: Tuhan Allah selalu mencurahkan
kebaikan. kesabaran.
Kemurahan: dalam hal member.
Kebaikan: jangan menunda untuk berbuat baik
3. Kesetiaan, kelemahlembutan, Kesetiaan: kesetiaan tidak ada yang salah.
dan penguasaan diri. Kelemahlembutan: rendah hati.
Penguasaan diri: tidak boleh mencontek.
4. Buah-buah Roh. Digambarkan sebuah pohon.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Kasih.
Kasih berarti perasaan saying, member, dan perasaan cinta atau suka kepada se-seorang
atau sesuatu. Kasih Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Kasih harus
diwujudkan dalam perbuatan praktis kepada mereka yang membutuh-kannya. Bentuk khas
kasih adalah :
- Kasih antara sesama orang percaya (supaya saling mengasihi),
- Kasih kepada orang lain yang dinyatakan dalam upaya PI (peran Roh Kudus),
- Kasih yang menanggung penganiayaan dengan sabar (domba yang sesat dan kembali).
Kasih itu berasal dari Allah dan seseorang memiliki kapasitas mengasihi karena Allah
lebih dulu mengasihi kita (1 Yoh. 4:7).
Ada tiga alas an mengapa orang Kristen mengasihi orang lain, karena :
- Meneladani kasih Allah (Mat. 5:43,45; Ef. 5:2; 1 Yoh. 4:11),
- Kristus telah mati untuk orang lain juga (Rm. 14:15; 1 Kor. 8:11) hidup did lm kasih,
- Untuk mencerminkan kasih Kristus dalam dirinya (Mat. 25:40) penghakiman terakhir.
Hakikat kasih adalah pengurbanan diri. Orang yang memiliki kasih menunjukkan bahwa ia
memiliki hidup kekal.
b. Sukacita.
Sukacita berarti suka hati, girang hati, kegirangan. Sukacita dalam bahasa Ibrani “simkha”:
keadaan gembira sekali, bahasa Yunani “khara”/”agalliasis:sukacita yang besar. Sukacita
yang Roh Kudus berikan dalam hidup kita mengangkat kita dari segala keadaan. Sukacita
yang dari Allah akan kuat menghadapi segala situasi/ peristiwa dalam hidupnya. Ia akan
bersikap tenang dan dapat menguasai diri ketika diperhadapkan dengan keadaan yang tidak
menyenangkan.
c. Damai Sejahtera.
Damai berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, aman, tentram, tidak ber –musuhan,
rukun. Sedangkan sejahtera berarti aman sentosa dan makmur,selamat.
Kata damai sejahtera dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “shalom”, yang artinya tidak
sekedar damai (peace) atau harmonis, tetapi juga keutuhan, kesejahteraan, kesehatan,
kesembuhan, bahkan pembebasan, keselamatan.
Damai sejahtera adalah inisiatif Allah bagi manusia (Mat. 5:9).
Ada 4 aspek penting dari “damai sejahtera” yaitu :
- Damai sejati, yaitu pada saat kebangkitan Tuhan Yesus.
- Damai sejati adalah damai yang mengalahkan semua ketakutan.
- Damai sejahtera Tuhan tidaklah bersifat pasif tetapi aktif, agresif, dan maju.
- Damai akan didapatkan kalau urusan dosa dibereskan.
Damai sejahtera berbicara tentang kondisi hati bukan materi. Damai sejahtera tidak yang
kita miliki tidak tergantung pada keadaan fisik, harta benda, atau lingkungan, tetapi kita
dapat merasakan kedamaian dalam kondisi yang paling buruk sekalipun. Contoh: bakti kita
kepada Allah.
d. Kesabaran.
Kata sabar berarti tahan menghadapi cobaan, tenang, tidak tergesa-gesa.
Kesabaran adalah ketenangan hati dalam menghadapi cobaan (erekh).
Alkitab menggambarkan kesabaran Allah terhadap perilaku manusia yang dapat
mendatangkan murka-Nya (contoh: cerita Musa dan bangsa Israel).
Dalam kehidupan sehari-hari

Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang


berkaitan)
a. Caraperan Roh Kudus mempersatukan persekutuan orang percaya secara individu/
kelompok serta kepemilikan karunia Roh Kudus.
b. Akibat dari tidak adanya perlengkapan senjata Roh Kudus bagi orang percaya maka
dalam berpelayanan kadang kurang berhasil.

3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN


SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. CaraRoh Kudus mempersatukan persekutuan orang percaya secara individu/ kelompokserta
kepemilikan karunia Roh Kudus.
b. Cara menggunakan perlengkapan senjata Roh Kudus bagi orang percaya dengan karunia
untuk pelayanan;

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta 10


didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana kabar kalian
hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja yang tidak bisa
hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya marilah
kita berdoa terlebih dahulu minta pimpinan dari Tuhan (salah
satu siswa di –tunjuk untuk memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas,
minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah peran Roh Kudus dalam
pengudusan dan pengangkat- an anak-anak Allah serta peran
Roh Kudus mempersatukan persekutuan orang percaya secara
individu/ kelompok serta kepemilikan karunia Roh Kudus?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan pertanyaan
“apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar tersebut?
dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu dan apakah
kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai, yaitu peran Roh Kudus mempersatukan persekutuan
orang percaya secara individu/ kelompok serta kepemilikan
karunia Roh Kudus serta senjata Roh Kudus bagi orang percaya
dengan karunia untuk pelayanan?
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang peran
Roh Kudus yang mempersatukan persekutuan orang percaya
secara individu dan kelompok, kepemilikan karunia, serta
senjata Roh Kudus dan siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang gambar
yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 1. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambar peran Roh
Kudus yang mempersatukan persekutuan orang percaya
secara individu dan kelompok, kepemilikan karunia, serta
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

senjata Roh Kudus; (melanjutkan kegiatan pada bagian


pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
2. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajarikitab Kis. 2:41-47 dan
Efesus 6:10-20 mengenai peran Roh Kudus yang
mempersatukan dan senjata rohani melalui pengamatan
terhadap gambar dan atau Alkitab / buku bacaan(guru telah
menugaskan siswa untuk menyiapkansumber-sumber
belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan
Belajar 2) tentangperan Roh Kudus mempersatukan
persekutuan orang percaya secara individu/ kelompok serta
kepemilikan karunia Roh Kudus serta senjata Roh Kudus
bagi orang percaya dengan karunia untuk pelayanan dari
koran atau majalah/internet dan berbagai sumber
informasi (telahditugaskan utk membaca dan membawa
bacaan dari rumah).
3. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentangperan Roh Kudus
mempersatukan persekutuan orang percaya secara individu/
kelompok?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam kepemilikan
karunia oleh Roh Kudus?
 Bagaimana cara melengkapi senjata Roh Kudus bagi orang
percaya dengan karunia untuk pelayanan;
4. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
5. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil observasi
melalui pengamat – an gambar Persekutuan/ kebaktian di
Gereja secara bersama (persekutuan anak-anak,Remaja atau
pemuda, dan umum).
 Peserta didik ditugaskan untuk mendis- kusikan hubungan
antara gambar yang satu dengan gambar yang lain sesuai
urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai peran Roh Kudus mempersatukan
persekutuan orang percaya secara individu/ kelompok serta
kepemilikan karunia Roh Kudus serta senjata Roh Kudus
bagi orang percaya dengan karunia untuk pelayanan.
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia Allah
dalam peran Roh Kudus dalam persekutuan orang percaya
dan mensyukuri keberadaan Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan alam.
6. Analisis Data
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Peserta didik menganalisis hubungan antaraperan Roh


Kudus mempersatukan persekutuan orang percaya secara
individu/ kelompok serta kepemilikan karunia Roh Kudus
serta senjata Roh Kudus bagi orang percaya dengan karunia
untuk pelayanan.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab orang percaya secara individu/ kelompok dalam
kepemilikan karunia Roh dan masalah lain yang telah
dirumuskan dan yang telah dijawab peserta didik pada
bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Roh Kudus
dan senjata rohani dalam berpelayanan.
7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri keberadaan Allah
sebagai pembaharu kehidupan manusia dan alam.
 Hasil identifikasi tentang merespon keberadaan Allah
sebagai pembaharu dalam relasi dengan sesame manusia dan
alam.
 Menjelaskanperan Roh Kudus yang mem persatukan
persekutuan orang percaya secara individu/ kelompok.
 Menjelaskankepemilikan karunia oleh Roh Kudus.
 Memberi perlengkapan senjata Roh Kudus bagi orang percaya
dengan karunia untuk pelayanan.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang “peran Roh Kudus
mempersatukan persekutuan orang percaya secara individu/
kelompok serta kepemilikan karunia Roh Kudus serta senjata
Roh Kudus bagi orang percaya dengan karunia untuk pelayanan.
5. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)

Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri keberadaan
Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan
alam(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
3) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
4) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menyebutkan beberapa karunia Sebutkan beberapa karunia yang diberikan
yang diberikan Roh Kudus Roh Kudus kepada orang percaya ?
kepada orang percaya!
2. Sebutkan dan jelaskan senjata Sebutkan dan jelaskan senjata rohani !
rohani !

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Hikmat, pengetahuan, iman, kesembuhan, mujizat, bernubuat, 3


membedakan roh, berbahasa roh, menafsirkan bahasa roh.
2 Berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirah-kan keadilan, berkasutkan 7
kerelaan, perisai iman, ketopong keselamatan, pedang Roh yaitu firman
Allah (Efesus 6:10-20).

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan peran Roh Kudus
mempersatukan persekutuan orang percaya
secara individu/ kelompok serta
kepemilikan karunia Roh Kudus serta
senjata Roh Kudus bagi orang percaya
dengan karunia untuk pelayanan.

3. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Menerapkan Nilai-nilai Kristiani dalam Kehidupan Sosial.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 6)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial
2.2 Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan.
3.2 Memahami makna nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
3.2.1 Menjelaskan cara menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social.
3.2.2 Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social.
4.2 Menerapkan nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
4.2.1 Menjelaskan peluang dan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan social.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan cara menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sosial;(KI 3)
2. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social; (KI 3)
3. Menjelaskan peluang dan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan
sosial; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan cara menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sosial;
b. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social;
c. Menjelaskan peluang dan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan social;

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Kasih tak terbatas Kasih tak terbatas yaitu kasih Tuhan dan
kasih dalam hal member.
2. Kasih ibu. Gambaran kasih ibu terhadap anaknya.
3. Mata rantai kehidupan.
4. Kesetiaan Stefanus. Kesetiaan Stefanus dalam mengikut Yesus
dan dia rela mati dirajam batu.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
a. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
b. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
c. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
d. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
b. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.

Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
b. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
c. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
c. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
d. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.

E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model Pembelajaran : Discovery Learning
6. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
5. Alat : LCD, laptop, Alkitab
6. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 8. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta 10


didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana kabar kalian
hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja yang tidak bisa
hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya marilah
kita berdoa terlebih dahulu minta pimpinan dari Tuhan (salah
satu siswa di –tunjuk untuk memimpin doa).
9. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas,
minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
10. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah tanggung jawab kita
sebagai murid Kristus dan apakah ?
11. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
12. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan pertanyaan
“apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar tersebut?
dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu dan apakah
kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
13. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai, yaitu menjalan – kan fungsi sebagai garam dan terang
dunia dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran untuk menjaga kekudusan dalam berpacaran yang
sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai hidup ber –
sama dengan orang lain dalam bermasyara- kat .
14. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang fungsi
garam dan terang dunia, persahabatan, pacaran, serta
bermasyarakat dan siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang gambar
yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 8. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarfungsi sebagai
garam + terang dunia dalam persahabatan, supaya me –
miliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan,serta dapat menerangi semua aspek
kehidup- an sebagai teladan dalam kebenarandan untuk
menjaga kekudusan dalam ber –pacaran yang sesuai dengan
iman Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama dengan
orang lain dalam ber –masyarakat; (melanjutkan kegiatan
pada bagian pendahuluan).
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing


mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
9. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius 5:13-16
dan 2 Korintus 3:1 -18 mengenai garam dan terang dunia
tiga hal tanggung jawab kualitas melalui pengamatan
terhadap gambar dan atau Alkitab / buku bacaan(guru telah
men –tugaskan siswa untuk menyiapkan sumber-sumber
belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan
Belajar 3) tentang fungsi sebagai garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men- jaga kekudusan dalam berpacaran
yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat; dari
koran/ majalah/internet
dan berbagai sumber informasi (telahdi- tugaskan utk
membaca dan membawa bacaan dari rumah).
10. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara menjalankan fungsi
garam dan terang dunia dalam memaknai hidup bersama
dengan orang lain dalam bermasyarakat?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam persahabatan
memiliki pola hidup etis, lebih bermoral serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran?
 Bagaimanastatus untuk menjaga ke – kudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen ?
 Bagaimana cara memaknai hidup bersama dengan orang lain
dalam bermasyarakat ?
11. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
12.Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil observasi
melalui pengamat – an gambar fungsi garam dan terang
dunia.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan hubungan
antara gambar yang satu dengan gambar yang lain sesuai
urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai fungsi garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam berpacaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai


hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia Allah
dalam kepelbagian dari jaman Adam dan Hawa sampai
sekarang yang sebagai makhluk social dan mensyukuri
karunia Allah melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
13.Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus dengan identitas orang
percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus di dalam kehidupan sehari-
hari dan masalah lain yang telah dirumuskan dan yang telah
dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
14. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama dengan
orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Menjelaskan cara menjalankan fungsi garam dan terang
dunia dalam kitab Matius 5:13-16.
 Menjelaskan arti dan prinsip persahabatan yang sejati dalam
kehidupan.
 Memaknai status sebaga batas berpacar- an yang sehat
menurut ajaran Kristiani.
 Memaknai hidup bersama orang lain dalam bermasyarakat.
3 Penutup 6. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
7. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan
8. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
9. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang “cara menjalankan fungsi
garam dan terang dunia dalam per –sahabatan, supaya memiliki
pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, lebih menyenang –
kan, serta dapat menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan
dalam kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam ber –
pacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dgn orang lain dalam bermasyarakat.
10. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan
orang lain tanpa kehilangan
identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
5) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
6) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
7) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
8) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
3. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
4. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan
kehidupan manusia! manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
garam dan terang bagi orang orang percaya dalam kebersamaan dengan
percaya dalam kebersamaan orang lain!
dengan orang lain!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Fungsi garam adalah memberi rasa pada makanan,dan mencegah 3


kebusukan.
2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan 7
kesetiaan, kejujuran, dan keabadian.

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
4. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
5. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan, berpacaran,
serta dapat memaknai hidup bersama
dengan orang lain di dalam masyarakat
luas.

6. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMA KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Peran Roh Kudus
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 6 – 9)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Mengakui peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.2 Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai
pembaharu
2.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman
2.4 Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai pembaharu
2.5 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam
membaharui kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul

C. INDIKATOR
3.1 Peserta didik mengakui Trinitas Allah dan Roh Kudus sebagai pribadi Allah
3.2 Peserta didik memberi diri untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus
3.3 Pesera didik mampu menjelaskan peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia
sebagai pribadi dan persekutuan orang percaya

3.4 Peserta didik mampu bersaksi tentang pengalaman pribadinya bersama Roh Kudus
melalui sikap hidup yang sesuai dengan buah Roh
3.5 Peserta .didik mampu mengaplikasikan karya Roh Kudus yang membaharui hidupnya
dalam kehidupan sehari - hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1 Melalui penugasan pembacaan Alkitab dalam
- Yohanes 14 : 15 - 17
- Roma 15:1-5
- Markus 13: 11
- Yohanes 14:16-17, 26; 16:13
- Roma 5:5; 8:14
- 1 Korintus 12: 7-11
- Efesus 1: 14
- Galatia 5: 18
peserta didik dapat menceritakan peranan Roh Kudus
4.2 Melalui browsing internet tentang khotbah yang berthemakan Peran Roh Kudus,
peserta didik mampu mengidentifikasi peran Roh Kudus bagi orang beriman
4.3 Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan alasan manusia membutuhkan
Roh Kudus
4.4 Melalui Galatia 5:22-25, peserta didik dapat menemukan buah Roh
4.5 Melalui unjuk kerja, peserta didik dapat menyaksikan karya Roh Kudus
dalam kehidupan jemaat mula –mula
4.6 Setelah menganalisa kehidupan jemaat mula – mula, siswa mampu mengevaluasi
dirinya tentang keterlibatan Roh Kudus dalam hidupnya dengan menuliskan
pengalaman pribadinya dalam bentuk kesaksian tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Roh Kudus


 Pemahaman tentang Trinitas Allah
 Roh Kudus adalah pribadi Allah

2. Peran Roh Kudus bagi orang beriman secara pribadi maupun dalam persekutuan
orang percaya
 Ketergantungan manusia terhadap pimpinan Roh Kudus
- Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosanya
- Roh Kudus menghibur dalam kesusahan
- Roh Kudus menguasai hati nurani
- Roh Kudus yang menyertai
 Peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia secara pribadi yaitu :
- Pengudusan
- Pengangkatan
- Memberi pengertiam
- Pembebasan
- Pemberi pertumbuhan
 Peran Roh Kudus dalam persekutuan orang percaya, yaitu :
- Mempersatukan
- Memberi karunia

3. Karya Roh Kudus bagi manusia


 Pekerjaan Roh Kudus sesuai sifatNya
- Parakletos
- Roh Kebenaran

4. Buah Roh Kudus Menurut Galatia 5:23-25


 Sikap hidup yang dipimpin Roh Kudus mencerminkan buah Roh yaitu :
- Kasih
- Sukacita
- Damai sejahtera
- Kesabaran
- Kemurahan
- Kebaikan
- Kesetiaan
- Kelemah-lembutan
- Penguasaan diri

5. Peran Roh Kudus dalam kehidupan Jemaat Mula-Mula


 Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47

6. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Discovery Learning atau Problem based learning atau project
based learning.
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, diskusi dan Ceramah
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kelas untuk memasuki pembelajaran 10 menit x 6
melalui salam, doa,pujian dan presensi
2. Menginformasikan topik yang akan dipelajari
3. Menjelaskan materi pelajaran
4. Menginformasikan system penilaian

Inti Pertemuan keenam 100 menit


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru menugaskan peserta didik membacaAlkitab dalam
- Yohanes 14 : 15 - 17
- Roma 15:1-5
- Markus 13: 11
- Yohanes 14:16-17, 26; 16:13
- Roma 5:5; 8:14
- 1 Korintus 12: 7-11
- Efesus 1: 14
- Galatia 5: 18
Sehingga peserta didik dapat menceritakan peranan Roh
Kudus
2. Peserta didik mendiskusikan tentang pemahaman Trinitas
dan
siapakah Roh Kudus
Pertemuan ketujuh : 100 menit
1. Guru menayangkan film “Facing the Giant” atau film lain yang
berhubungan dengan karya Roh Kudus bagi orang percaya
secara pribadi ataupun persekutuan dan peserta didik
mengamatinya
2. Peserta didik mengenal sifat – sifat Roh Kudus dan
pekerjaan Roh Kudus melalui penayangan film tersebut
3. Guru mengajak Peserta didik menganalisa kendala karya
Roh Kudus dalam pribadi orang beriman
4. Peserta didik menyusun laporan tertulis yang menganalisa
tentang peran Roh Kudus bagi orang percaya secara
pribadi dan persekutuan 100 menit

Pertemuan kedelapan :
1. Peserta didik membacaAlkitab dalam Galatia 5:22-23
2. Pesert didik memberikan contoh sikap yang
mencerminkan buah Roh dengan membuat alat peraga
(elaborasi, menalar, ketrampilan)
Pertemuan kesembilan : 100 menit
1. Guru mengajak peserta didik untuk menyelidiki rahasia
kehidupan gereja / jemaat mula – mula dalam kitab Kisah
Para Rasul
2. Peserta didik mengevaluasi diri tentang sejauh mana
keterlibatan Roh Kudus dalam dirinya untuk
memperbaharui kehidupannya.

3. Selanjutnya menugaskan siswa secara individu untuk


menceritakan pengalaman pribadinya dengan Roh Kudus secara
tertulis (konfirmasi, mengkomunikasikan), hasilnya dinilai guru.
Penilaian proses: 15 menit
a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam
mengerjakan tugas.
b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya,
kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak
dsb)
c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Penutup 1. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari ( refleksi untuk 10 menit
mengetahui hasil ketercapaian materi)
2. Gurumemberikan umpan balik
3. Guru memberikan penguatan tindak lanjut penerapan hasil
belajar yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungannya.
4. Berdoa dan memuji Tuhan .

8. SUMBER DAN MEDIA


a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman; cetakan 3,
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

1. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir

b. Penilaian Hasil Belajar


Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tekniknon tes (terlampir)

2. Instrumen Penilaian
1) Penilaian Kinerja
2) Penilaian Produk

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

LEMBAR KERJA SISWA


Bacalah Alkitabmu dalam Kisah Para Rasul 2 : 41- 47 , 1 Korintus 1:10-17 !
Bersama kelompokmu, jawablah pertanyaan berikut dan analisalah untuk
dipresentasikan !
1.Tuliskan keadaan jemaat yang digambarkan dalam masing – masing ayat
tersebut!
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Buatlah analisis perbedaan diantara ayat – ayat tersebut !
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Aspek – aspek apa sajakah yang membuat perbedaan keadaan kedua jemaat
tersebut !
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Nilai pesan apakah yang dapat kalian ambil melalui perbandingan kedua keadaan
jemaat tersebut diatas !
..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Kelompok .........................
Anggota:
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643


FORMAT PENILAIAN

PENILAIAN PRAKTIK MEMBUAT ALAT PERAGA

Nama Siswa: ...........................................

Ketercapaian
Kriteria Ya Tidak
Peserta didik mampu mengidentifikasi buah Roh
Peserta didik mampu berkreatif dalam menggambarkan sikap buah Roh
melalui alat peraga
Peserta didik mampu menyajikan dan menciptakan alat peraga yang
inovativ

PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP SAAT DISKUSI DAN PRESENTASI

Nama Siswa: ........................

No Sikap Belum Mulai Mulai Membudaya Ket


terlihat terlihat berkembang
1 Kerjasama
2 Kekompakan
3 Kepemimpinan
4 Ide kreatif

PENILAIAN KESAKSIAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN ROH KUDUS

Nama Siswa: ................................................

Ketercapaian
Kriteria Ya Tidak
Siswa berani menyaksikan pengalaman pribadinya di depan kelas
Siswa mampu meyakini karya Roh Kudus dalam hidupnya
Siswa mampu meninggalkan kehidupan yang lama.
Siswa mampu menjelaskan nilai - nilai yang dipelajari pada
saat mempraktikkan buah Roh serta manfaatnya
dengan baik

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Allah sebagai Pembaru.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 7)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


2.1 Mengakui peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.2 Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai pembaharu.
2.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.3.1 Menjelaskan pemahaman yang benar tentang Allah sebagai Pembaru kehidupan
manusia dan alam
2.4 Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai Pembaharuh
2.4.1Menjelaskan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa.
2.5 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam membaharui
kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul.
2.5.1 Menjelaskan rencana dan janji Allah untuk membarui kehidupan manusia dan
alam.
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan pemahaman yang benar tentang Allah sebagai pembaru kehidupan manusia dan
alam; (KI 3)
2. Menjelaskan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa; (KI 4)
3. Menjelaskan rencana dan janji Allah untuk membarui kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan pemahaman yang benar tentang Allah sebagai pembaru kehidupan manusia
dan alam;
b. Menjelaskan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa;
c. Menjelaskan rencana dan janji Allah untuk membarui kehidupan manusia dan alam;

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Manusia dan alam.
2. Adam dan Hawa di Taman Eden.
3. Pelangi, sunat, 10 Hukum Tuhan,
kelahiran Yesus, Nabi Zakharia.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
e. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
f. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
g. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
h. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
b. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.

Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip
(Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan)
d. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
e. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
e. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
f. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.

E. Metode Pembelajaran
7. Pendekatan : Saintifik
8. Model Pembelajaran : Discovery Learning
9. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
7. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
8. Alat : LCD, laptop, Alkitab
9. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta 10


didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana kabar kalian
hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja yang tidak bisa
hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya marilah
kita berdoa terlebih dahulu minta pimpinan dari Tuhan (salah
satu siswa di –tunjuk untuk memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas,
minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah tanggung jawab kita
sebagai murid Kristus dan apakah ?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan pertanyaan


“apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar tersebut?
dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu dan apakah
kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai, yaitu menjalan – kan fungsi sebagai garam dan terang
dunia dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran untuk menjaga kekudusan dalam berpacaran yang
sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai hidup ber –
sama dengan orang lain dalam bermasyara- kat.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang fungsi
garam dan terang dunia, persahabatan, pacaran, serta
bermasyarakat dan siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang gambar
yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 8. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarfungsi sebagai
garam + terang dunia dalam persahabatan, supaya me –miliki
pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan,serta dapat menerangi semua aspek kehidup-
an sebagai teladan dalam kebenarandan untuk menjaga
kekudusan dalam ber –pacaran yang sesuai dengan iman
Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam ber –masyarakat; (melanjutkan kegiatan pada
bagian pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah menyiapkan
lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
9. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius 5:13-16
dan 2 Korintus 3:1 -18 mengenai garam dan terang dunia tiga
hal tanggung jawab kualitas melalui pengamatan terhadap
gambar dan atau Alkitab / buku bacaan(guru telah men –
tugaskan siswa untuk menyiapkan sumber-sumber belajar
tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan
Belajar 3) tentang fungsi sebagai garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men- jaga kekudusan dalam berpacaran
yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat; dari
koran/ majalah/internet
 dan berbagai sumber informasi (telahdi- tugaskan utk
membaca dan membawa bacaan dari rumah).
10. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara menjalankan fungsi


garam dan terang dunia dalam memaknai hidup bersama
dengan orang lain dalam bermasyarakat?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam persahabatan
memiliki pola hidup etis, lebih bermoral serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran?
 Bagaimanastatus untuk menjaga ke – kudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen ?
 Bagaimana cara memaknai hidup bersama dengan orang lain
dalam bermasyarakat ?
11. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan hipotesis
bersadarkan rumusan masalah.
12. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil observasi
melalui pengamat – an gambar fungsi garam dan terang
dunia.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan hubungan
antara gambar yang satu dengan gambar yang lain sesuai
urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai fungsi garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam berpacaran
yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia Allah
dalam kepelbagian dari jaman Adam dan Hawa sampai
sekarang yang sebagai makhluk social dan mensyukuri
karunia Allah melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
13. Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara tanggung jawab
sebagai murid Kristus dengan identitas orang percaya dalam
kehidupan bersama dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus di dalam kehidupan sehari-hari
dan masalah lain yang telah dirumuskan dan yang telah
dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
14. Menyusun Kesimpulan:
 Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama dengan
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

orang lain tanpa kehilangan identitas.


 Menjelaskan cara menjalankan fungsi garam dan terang
dunia dalam kitab Matius 5:13-16.
 Menjelaskan arti dan prinsip persahabatan yang sejati dalam
kehidupan.
 Memaknai status sebaga batas berpacar- an yang sehat
menurut ajaran Kristiani.
 Memaknai hidup bersama orang lain dalam bermasyarakat.
3 Penutup 15. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
16. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan
17. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
18. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang “cara menjalankan fungsi
garam dan terang dunia dalam per –sahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, lebih
menyenang –kan, serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sbg teladan dalam kebenarandan untuk men jaga
kekudusan dalam ber –pacaran yang sesuai dengan iman
Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama dgn orang lain
dalam bermasyarakat.
19. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
4. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
5. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

6. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
9) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
10) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
11) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
12) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
5. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
6. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi orang
dan terang bagi orang percaya percaya dalam kebersamaan dengan orang lain!
dalam kebersamaan dengan orang
lain!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Fungsi garam adalah memberi rasa pada makanan,dan mencegah kebusukan. 3

2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan kesetiaan, 7
kejujuran, dan keabadian.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
7. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
8. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kosa Ejaan
kalimat
Kompetensi Kata
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan
terang dalam kehidupan
persahabatan, berpacaran, serta
dapat memaknai hidup bersama
dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.

9. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Karya Allah sebagai Pembaru Kehidupan Manusia dan
Alam.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 8)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


2.1 Mengakui peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.2 Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai pembaharu.
2.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.3.1 Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama.
2.3.2 Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru.
2.4 Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai Pembaharu.
2.4.1 Menjelaskan makna pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam.
2.5 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam membaharui
kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul.
2.5.1 Menjelaskan tujuan pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam.

C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama;(KI 3)
2. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru; (KI 3)
3. Menjelaskan makna pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
4. Menjelaskan tujuan pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama;
b. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru;
c. Menjelaskan makna pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam;
d. Menjelaskan tujuan pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam;

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Sepuluh tulah di Mesir dan bangsa 10 Tulah dari Tuhan untuk Mesir :
Israel keluar dari tanah Mesir. 1. Air menjadi darah.
2.
2. Yesus berdoa di Getsemani. Kemanusiaan Tuhan Yesus saat akan
mengalami kesengsaraan/ kematian.
3. Manusia dan alam. Manusia dan alam ada kesinambungan.
4. Kelestarian manusia dan alam. Bumi adalah rumah kita dan kita petut
melestarikan alam.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
c. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
i. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
j. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
k. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
l. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
d. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.
Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 15. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta 10


didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana kabar kalian
hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja yang tidak bisa
hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi sebelumnya marilah
kita berdoa terlebih dahulu minta pimpinan dari Tuhan (salah
satu siswa di –tunjuk untuk memimpin doa).
16. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas,
minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
17. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah tanggung jawab kita
sebagai murid Kristus dan apakah ?
18. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
19. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan pertanyaan
“apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar tersebut?
dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu dan apakah
kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
20. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai, yaitu menjalan – kan fungsi sebagai garam dan terang
dunia dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran untuk menjaga kekudusan dalam berpacaran yang
sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai hidup ber –
sama dengan orang lain dalam bermasyara- kat .
21. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang fungsi
garam dan terang dunia, persahabatan, pacaran, serta
bermasyarakat dan siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang gambar
yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 15. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarfungsi sebagai
garam + terang dunia dalam persahabatan, supaya me –
miliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan,serta dapat menerangi semua aspek
kehidup- an sebagai teladan dalam kebenarandan untuk
menjaga kekudusan dalam ber –pacaran yang sesuai dengan
iman Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama dengan
orang lain dalam ber –masyarakat; (melanjutkan kegiatan
pada bagian pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
16.Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius 5:13-16
dan 2 Korintus 3:1 -18 mengenai garam dan terang dunia
tiga hal tanggung jawab kualitas melalui pengamatan
terhadap gambar dan atau Alkitab / buku bacaan(guru telah
men –tugaskan siswa untuk menyiapkan sumber-sumber
belajar tersebut).
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan


Belajar 3) tentang fungsi sebagai garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men- jaga kekudusan dalam berpacaran
yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat; dari
koran/ majalah/internet
dan berbagai sumber informasi (telahdi- tugaskan utk
membaca dan membawa bacaan dari rumah).
17. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara menjalankan fungsi
garam dan terang dunia dalam memaknai hidup bersama
dengan orang lain dalam bermasyarakat?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam persahabatan
memiliki pola hidup etis, lebih bermoral serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran?
 Bagaimanastatus untuk menjaga ke – kudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen ?
 Bagaimana cara memaknai hidup bersama dengan orang lain
dalam bermasyarakat ?
18. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
19.Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil observasi
melalui pengamat – an gambar fungsi garam dan terang
dunia.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan hubungan
antara gambar yang satu dengan gambar yang lain sesuai
urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai fungsi garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang lebih
etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan dalam
kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam berpacaran
yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia Allah
dalam kepelbagian dari jaman Adam dan Hawa sampai
sekarang yang sebagai makhluk social dan mensyukuri
karunia Allah melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
20.Analisis Data
 Peserta didik menganalisis hubungan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus dengan identitas orang
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain tanpa


kehilangan identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus di dalam kehidupan sehari-
hari dan masalah lain yang telah dirumuskan dan yang telah
dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
21. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama dengan
orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Menjelaskan cara menjalankan fungsi garam dan terang
dunia dalam kitab Matius 5:13-16.
 Menjelaskan arti dan prinsip persahabatan yang sejati dalam
kehidupan.
 Memaknai status sebaga batas berpacar- an yang sehat
menurut ajaran Kristiani.
 Memaknai hidup bersama orang lain dalam bermasyarakat.
3 Penutup 11. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
12. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan
13. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
14. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang “cara menjalankan fungsi
garam dan terang dunia dalam per –sahabatan, supaya memiliki
pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, lebih menyenang –
kan, serta dapat menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan
dalam kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam ber –
pacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat memaknai
hidup bersama dgn orang lain dalam bermasyarakat.
15. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)

2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)

3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
13) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
14) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
15) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
16) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
7. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
8. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
dan terang bagi orang percaya orang percaya dalam kebersamaan dengan
dalam kebersamaan dengan orang orang lain!
lain!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Fungsi garam adalah memberi rasa pada makanan,dan mencegah 3


kebusukan.
2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan 7
kesetiaan, kejujuran, dan keabadian.

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
10. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
11. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan,
berpacaran, serta dapat memaknai hidup
bersama dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.

12. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIP. 3020196610112015128

YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN


Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933

e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :SMK KANAAN UNGARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Mendalami makna Allah sebagai Pembaru Kehidupan
Manusia dan Alam.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (pertemuan ke 9)

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


2.1 Mengakui peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.2 Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai pembaharu.
2.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.3.1 Menjelaskan makna pertobatan.
2.4 Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai Pembaharu
2.4.1 Menjelaskan pembaruan kehidupan manusia dan alam.
2.5 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalammembaharui
kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul.
2.5.1 Menjelaskan tujuan pembaruan kehidupan manusia dan alam.
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan makna pertobatan; (KI 3)
2. Menjelaskan pembaruan kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
3. Menjelaskan tujuan pembaruan kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan makna pertobatan;
b. Menjelaskan pembaruan kehidupan manusia dan alam;
c. Menjelaskan tujuan pembaruan kehidupan manusia dan alam;

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Pertobatan. Menyesal atas kesalahan/ pelanggaran.
2. Pembaruan manusia dan alam. Pembaruan hati, pola pikir manusia, pola
tingkah laku, alam semesta.
3. Tujuan pembaruan manusia dan alam. Berakar dalam Kristus, bertumbuh kea rah
Kristus, berbuah bagi Kristus.

2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
e. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
m. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
n. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
o. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
p. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
f. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.

Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip
(Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.

3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN


SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No. Waktu
(menit)

1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 10


Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

peserta didik, dengan menyampaikan ucapan “Bagaimana


kabar kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa saja
yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran hari ini? Tapi
sebelumnya marilah kita berdoa terlebih dahulu minta
pimpinan dari Tuhan (salah satu siswa di –tunjuk untuk
memimpin doa).
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari,
dengan pertanyaan “Masih ingatkah tanggung jawab kita
sebagai murid Kristus dan apakah ?
4. Selanjutnya Guru menampilkan beberapa gambar yang ada
kaitannya dengan materi pembelajaran.
5. Setelah siswa mengamati gambar guru memberikan
pertanyaan “apa yang kalian pikirkan dari beberapa gambar
tersebut? dimana kita dapat belajar yang ada di gambar itu
dan apakah kita dapat melakukan atau mempraktekkannya?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai, yaitu menjalan – kan fungsi sebagai garam dan
terang dunia dalam persahabatan, supaya memiliki pola
hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih
menyenangkan, serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran untuk menjaga
kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman
Kristen, serta dapat memaknai hidup ber – sama dengan
orang lain dalam bermasyara- kat.
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang
fungsi garam dan terang dunia, persahabatan, pacaran, serta
bermasyarakat dan siswa harus mempersiapkan diri untuk
mengomentari atau tanya-jawab penjelasan tentang gambar
yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.
2 Inti 8. Penyajian fenomena 115
 Guru menyajikan fenomena melalui gambarfungsi
sebagai garam + terang dunia dalam persahabatan,
supaya me –miliki pola hidup yang lebih etis, lebih
bermoral, dan lebih menyenangkan,serta dapat
menerangi semua aspek kehidup- an sebagai teladan
dalam kebenarandan untuk menjaga kekudusan dalam
ber –pacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta
dapat memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam
ber –masyarakat; (melanjutkan kegiatan pada bagian
pendahuluan).
 Guru membagi tugas mandiri (masing-masing
mempresentasikan gambar satu-satu) (guru telah
menyiapkan lotre tentang gambar 1-4 tersebut).
9. Observasi
 Peserta didik ditugaskan mempelajari kitab Matius 5:13-
16 dan 2 Korintus 3:1 -18 mengenai garam dan terang
dunia tiga hal tanggung jawab kualitas melalui
pengamatan terhadap gambar dan atau Alkitab / buku
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

bacaan(guru telah men –tugaskan siswa untuk


menyiapkan sumber-sumber belajar tersebut).
 Peserta didik ditugaskan membaca buku modul 4 (Kegiatan
Belajar 3) tentang fungsi sebagai garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan
dalam kebenarandan untuk men- jaga kekudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam
bermasyarakat; dari koran/ majalah/internet
dan berbagai sumber informasi (telahdi- tugaskan utk
membaca dan membawa bacaan dari rumah).
10. Rumusan Masalah: peserta didik dimotivasi untuk
merumuskan masalah:
 Bagaimana hasil identifikasi tentang cara menjalankan
fungsi garam dan terang dunia dalam memaknai hidup
bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat?
 Bagaimana hasil identifikasi supaya dalam persahabatan
memiliki pola hidup etis, lebih bermoral serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam
kebenaran?
 Bagaimanastatus untuk menjaga ke – kudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen ?
 Bagaimana cara memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat ?
11. Pengajuan Hipotesis:
 Guru menugaskan peserta didik untuk merumuskan
hipotesis bersadarkan rumusan masalah.
12. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta mengumpulkan data hasil
observasi melalui pengamat – an gambar fungsi garam
dan terang dunia.
 Peserta didik ditugaskan untuk mendiskusikan
hubungan antara gambar yang satu dengan gambar
yang lain sesuai urutannya.
 Peserta didik berdiskusi untuk mengait – kan antara
tanggung jawab sebagai fungsi garam dan terang dunia
dalam persahabatan, supaya memiliki pola hidup yang
lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan,serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sbg teladan
dalam kebenarandan untuk men jaga kekudusan dalam
berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam
bermasyarakat;
 Peserta didik berdiskusi tentang hubungan karunia
Allah dalam kepelbagian dari jaman Adam dan Hawa
sampai sekarang yang sebagai makhluk social dan
mensyukuri karunia Allah melalui kebersamaan dengan
orang lain tanpa kehilangan identitas.
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)

13. Analisis Data


 Peserta didik menganalisis hubungan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus dengan identitas orang
percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
 Peserta didik menganalisis keterkaitan antara tanggung
jawab sebagai murid Kristus di dalam kehidupan sehari-
hari dan masalah lain yang telah dirumuskan dan yang
telah dijawab peserta didik pada bagian hipotesis.
 Peserta didik menganalisis hubungan karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
14. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secara lisan tentang:
 Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
 Hasil identifikasi tentang bersedia hidup bersama dengan
orang lain tanpa kehilangan identitas.
 Menjelaskan cara menjalankan fungsi garam dan terang
dunia dalam kitab Matius 5:13-16.
 Menjelaskan arti dan prinsip persahabatan yang sejati
dalam kehidupan.
 Memaknai status sebaga batas berpacar- an yang sehat
menurut ajaran Kristiani.
 Memaknai hidup bersama orang lain dalam
bermasyarakat.
3 Penutup 15. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat 10
rangkuman/simpulan pelajaran.
16. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
17. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
18. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas mandiri dan menyampai kan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang “cara menjalankan
fungsi garam dan terang dunia dalam per –sahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, lebih
menyenang –kan, serta dapat menerangi semua aspek
kehidupan sbg teladan dalam kebenarandan untuk men jaga
kekudusan dalam ber –pacaran yang sesuai dengan iman
Kristen, serta dapat memaknai hidup bersama dgn orang lain
dalam bermasyarakat.
19. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)

3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
17) 4 : SANGAT BAIK
 selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
 sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
 sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
18) 3 : BAIK
 menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
 disiplin dan sesekali melanggar aturan
 santun
19) 2 : CUKUP
 sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
 kurang disiplin
 kurang santun
20) 1 : KURANG
 tidak pernah bersyukur
 tidak disiplin
 tidak santun

∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)

PENILAIAN PENGETAHUAN
9. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
10. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan
kehidupan manusia! manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
garam dan terang bagi orang orang percaya dalam kebersamaan dengan
percaya dalam kebersamaan orang lain!
dengan orang lain!

Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR

1 Fungsi garam adalah memberi rasa pada makanan,dan mencegah 3


kebusukan.
2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan 7
kesetiaan, kejujuran, dan keabadian.

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)

PENILAIAN KETRAMPILAN
13. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
14. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Ejaan
Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan,
berpacaran, serta dapat memaknai hidup
bersama dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.

15. Pedoman Penskoran/ rubrik


Kosa Kata Kalimat Ejaan
 4 : sangat baik  4 : Sangat Baik  4 : Sangat Baik
 3 : Baik  3 : Baik  3 : Baik
 2 : Cukup  2 : Cukup  2 : Cukup
 1 : Kurang  1 : Kurang  1 : Kurang

∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)

Mengetahui Ungaran, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Manogar Rajagukguk, S.Pd., M.A Vita Ria Pratiwi, S.Pd

NIY. 3020196610112015128

Anda mungkin juga menyukai