A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan arti kata dan definisi istilah pribadi dewasa;KI 3
2. Menjelaskan arti dan makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang komprehensif; KI 3
3. Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa;KI 4
4. Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa; KI 4
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Arti, istilah, dan makna pribadi dewasa dengan pola pikir yang komprehensif.
b. Ciri-ciri pertumbuhan pada tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia.
c. Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa rohani.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama / Kegiatan Keterangan
1. Pertumbuhan sebuah pohon. Pertumbuhan sebuah pohon dari biji sampai
pohon yang rindang.
2. Pertumbuhan binatang. Pertumbuhan binatang (katak) dari telur
sampai katak dewasa.
3. Pertumbuhan manusia. Pertumbuhan manusia dari bayi sampai
dewasa.
4. Pertumbuhan rohani manusia. Rajin berdoa, membaca Alkitab, dll.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Arti dan istilah pribadi dewasa.
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kata “dewasa” berarti: 1) sampai umur; akil
balig, bukan kanak-kanak atau remaja lagi; 2) telah mencapai kematangan; 3) matang
cara berpikirnya. Kata “dewasa”, adult, berasal dari kata Latin, adolescene-adolescere,
yang artinya tumbuh menjadi dewasa.
Seseorang dikatakan dewasa apabila ia dapat bertanggung jawab terhadap pe –kerjaannya
sendiri, keluarga, tidak bergantung kepada orang lain atau mandiri.
Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan per –
tumbuhannya, siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama-sama orang dewasa
lainnya.
Pertumbuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
- Pertumbuhan pada tumbuhan-tumbuhan,
- Pertumbuhan pada binatang,
- Pertumbuhan pada manusia,
- Pertumbuhan manusia secara rohani.
Ciri-ciri pribadi dewasa :
1. Tidak egois,
2. Berpikir objektif,
3. Realistis,
4. Bertanggung jawab,
5. Menguasai diri,
6. Menerima kritik dan saran dari orang lain,
7. Mampu bekerja sama dengan orang lain,
8. Mampu beradaptasi dan menempatkan diri,
9. Memiliki prinsip yang kuat tetapi juga fleksibel.
Lalu, bagaimana pribadi yang dewasa menurut Alkitab ? Kedewasaan seseorang
ditentukan oleh kerohaniannya di hadapan Tuhan. Dalam 1 Korintus 3:1-4, Paulus
menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa meskipun mereka telah menjadi percaya,
tetapi mereka belum mengalami kedewasaan rohani. Mereka masih hidup dalam keinginan
daging dan mengutamakan kepentingan mereka sendiri.
Jadi, pribadi dewasa tidak ditentukan oleh usia. Pribadi dewasa adalah pribadi yang telah
mengalami pembaruan oleh Kristus sehingga hidupnya tidak lagi ber –pusat pada hal-hal
duniawi melainkan pada nilai-nilai kehidupan dengan melaksa-nakan kebenaran dalam
seluruh aspek hidupnya.
b. Istilah Pola Pikir Komprehensif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “komprehensif” berarti: 1) bersifat mampu
menangkap (menerima) dengan baik; 2) luas dan lengkap; 3) mempunyai dan
memperlihatkan wawasan yang luas. Kata “komprehensif” memiliki arti sama dgn
“memahami”. Untuk mengerti permasalahan secara utuh, kita harus menyelidiki
kedalaman, ketinggian, dan lebarnya permasalahan tersebut secara utuh.
Hal itu mencakup masa lalu, masa kini, masa yang akan datang, melihatnya dari semua
sisi.
Pola pikir orang dewasa adalah pola pikir komprehensif. Pola pikir komprehen sif
adalah pola pikir yang terbuka, mempertimbangkan secara menyeluruh, tidak eksklusif
(tertutup), sehingga menghasilkan keputusan yang bijak dan tepat.
Pola pikir komprehensif tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Diperlukan proses dan
latihan untuk membentuknya dalam diri. Keuntungan memiliki pola pikir yang
komprehensif adalah menjadikan seseorang lebih bijak dalam menentu kan keputusan atau
bertindak, dapat mengakomodasi sebanyak mungkin hal-hal positif dan menghindari
sebanyak mungkin hal yang negative. Pola pikir yang komprehensif memang tidak
menjamin seseorang menjadi orang yang sempurna, tetapi akan mendorong seseorang
untuk memikirkan dengan penuh pertimbangan dan membuat keputusan dan menentukan
tindakan yang paling baik.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat melatih cara berpikir komprehensif :
1. Apakah akar permasalahan yang sesungguhnya ?
2. Langkah apa saja yang dapat diambil untuk menyelesaikannya ?
3. Dampak apa saja yang akan muncul dari setiap langkah penyelesaian yang ada ?
4. Apakah ada kepentingan pribadi saya dalam penyelesaian masalah ini ?
5. Apakah hubungan masalah ini dengan masa lalu, sekarang, dan masa depan?
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, dikusi kelompok, penugasan.
7. Menyusun Kesimpulan:
Peserta didik mempresentasikan secaralisan
tentang:
Hasil identifikasi tentang mensyukuri karunia
Allah melalui kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
Hasil identifikasi tentang bersedia hidup
bersama dengan orang lain tanpa kehilangan
identitas.
Menjelaskan arti manusia (Adam dan Hawa)
diciptakan sebagai makhluk social dalam
Kitab Kejadian 2:15-18.
Menjelaskan kebutuhan manusia akan
sesamanya.
Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan hidup
bersama yang harmonis.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik 10
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran,
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas mandiri dan menyampaiakan
rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya, yaitu tentang “Cara manusia
memperbaiki hubungan dengan Allah adalah
adanya sebuah pertobatan di dalam baptisan
dan melakukan Hukum Kasih yaitu
mengasihi Allah dan mengasihi sesama seperti
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No. Waktu
(menit)
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : Observasi
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan
orang lain tanpa kehilangan
identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
3) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
4) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : tes tertulis
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan arti manusia Jelaskan arti manusia diciptakan sebagai makhluk
diciptakan sebagai makhluk social dalam kitab Kejadian 2:15-18 (Adam dan Hawa
social dalam kitab Kejadian di Taman Eden) !
2:15-18 ( Adam dan Hawa di
Taman Eden ).
Pedoman Penskoran
N JAWABAN SKO
O R
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Ejaan
Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3. Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan
hidup bersama yang harmonis.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian dan tanggung jawab murid Kristus dan makna pemilihan Allah
terhadap orang percaya; (KI 3)
2. Menjelaskan makna hidup sebagai bangsa yang kudus dalam kehidupan sehari-hari; (KI 3)
3. Memaknai status sebagai imamat yang rajani dalam kehidupan sehari-hari; (KI 4)
4. Memaknai identitas orang percaya dalam kehidupan bersama dengan orang lain; (KI 4)
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Aspek Fisik atau Jasmani.
Saat ini kamu berusia 15-16 tahun. Badan bertambah besar, ototmu lebih kuat, dan tubuhmu
semakin tinggi. Secara fisik, pertumbuhan remaja putra dan putri berbeda Alkitab
menceritakan pertumbuhan fisik beberapa tokoh seperti Musa, Samuel, Daud (bertubuh
kuat dan makin giat melayani Tuhan), Tuhan Yesus (makin besar dan bertambah hikmat-
Nya serta menyenangkan Allah dan manusia Luk. 2:52). Setiap orang mengalami
pertumbuhan jasmani yang disertai dengan berbagai per-kembangan dan pertumbuhannya.
Menjaga kebersihan, kesehatan tubuh adalah factor penting yang menunjang sehatnya
pertumbuhan fisik.
b. Aspek Intelektual atau Berpikir.
Menurut Andi Mappiare, hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual se –seorang,
antara lain :
1. Bertambahnya informasi sehingga ia mampu berpikir reflektif.
2. Banyaknya pengalaman dan latihan memecahkan masalah sehingga bisa ber-pikir
proporsional.
3. Adanya kebebasan berpikir, yaitu keberanian menyusun hipotesis-hipotesis yang
radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menarik kesimpulan yang
baru dan benar.
Aspek intelektual sangat penting bagi pertumbuhan menjadi pribadi dewasa sebab cara
berpikir ini akan menentukan cara pengambilan keputusan dan isi keputusan nya sehingga
tidak mendatangkan penyesalan di kemudian hari (Amsal 1:7).
c. Aspek Emosi.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
marah, senang, sedih, dan sebagainya. Kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada
usianya, tetapi pada tingkat kematangan emosionalnya. Orang yang pandai mengendalikan
emosinya tidak mengandalkan dorongan nafsu dalam ber –tindak, tetapi menggunakan
akalnya juga. Beberapa cirri emosional pribadi dewasa antara lain :
1. mendahulukan logika darpada emosi, tidak egois,
2. mengontrol emosi dengan baik dalam penyelesaian masalah,
3. memikirkan masa depan yang lebih baik,
4. menerima hal buruk, kekecewaan atau tekanan dengan tenang dan stabil.
Dewasa dalam aspek emosi berarti mampu mengendalikan perasaan dengan cara yang tepat
dan ditujukan kepada orang yang tepat.
Manfaat dari ketajaman emosional adalah :
1. menolong orang lain mengendalikan emosi dan mencari tahu pemicunya,
2. mengolah dan mengelola emosi itu sendiri,
3. menyalurkan emosi dengan cara yang lebih produktif atau bermanfaat,
4. mengenali dan memahami emosi orang lain.
d. Aspek Sosial.
Dewasa dalam aspek social berarti mampu bersosialisasi dengan baik dan benar.
Manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup tanpa sesamanya.
Ciri pribadi dewasa dalam aspek social, yaitu :
1. ingin mengikuti gaya temannya,
2. memiliki sopan santun dan tata karma,
3. tidak tergantung orang lain,
4. dapat menyesuaikan diri terhadap hal yang tidak bisa diubah,
5. menerima dan memenuhi tanggung jawabnya,
6. kepuasan terbesarnya adalah membuat orang lain bahagia.
e. Aspek Moral.
Ketika anak-anak, kita takut berbohong. Tetapi setelah dewasa berbohong dengan
alasan yang tepat seolah-olah dibenarkan. Menurut Lawrence Kohlberg, pakar
pendidikan dan psikologi, perkembangan moral terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. hukum dan pahala (hukuman=bersalah, pahala=pujian/ benar.
2. menyenangkan pihak lain (ada tidaknya pujian/ pahala).
3. menyenangkan pihak lain (ada tidaknya pihak yang menyukai/ menerima).
4. peraturan (peraturan yang berlaku).
5. pendapat umum (kesepakatan semua anggota, ukurannya kesejahteraan,
kebaikan dan kepentingan umum).
6.penghargaan hak tiap orang (perbuatan baik adalah perbuatan yang menghargai
dan menghormati hak serta martabat setiap individu).
f. Aspek Spiritual.
Seseorang yang telah bertumbuh secara spiritual akan lebih pandai dan lebih
tenang dalam menghadapi berbagai kesulitan sebab ia menyerahkan segala se –
suatunya kepada Tuhan dan berpusat pada Kristus.
Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan…” yaitu untuk me –
ngetahui hikmat, mengerti kata-kata, menerima pendidikan, memberikan kecerdas-
an, serta untuk mengenal Amsal. Takut akan Tuhan adalah sikap taat, segan,gentar
dan hormat terhadap Tuhan disertai perilaku taat pada perintah-Nya.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Tanggung jawab sebagai murid Kristus adalah menyangkal diri (menempat –kan
Kristus sebagai yang utama), memikul salib (mau menderita karena Kristus), dan
mengikut Kristus (mengukuti dan menaati firman-Nya).
b. Akibat manusia tidak menjaga kekudusannya, maka dalam berbicara, ber –sikap,
berperilaku, serta dalam bertindak sering tidak sesuai dengan hendak Tuhan.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara melakukan tanggung jawab sebagai murid Kristus adalah menyangkal diri
(menempatkan Kristus sebagai yang utama), memikul salib (mau men – derita karena
Kristus), dan mengikut Kristus (mengukuti dan menaati firman-Nya).
b. Cara menjaga kekudusan adalah, maka dalam berbicara, bersikap, berperi- laku, serta
dalam bertindak sering tidak sesuai dengan hendak Tuhan.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, dikusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
dan doa.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
3) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
4) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menuliskan tiga kualitas Tuliskan tiga kualitas hidup seorang murid Kristus!
hidup seorang murid Kristus!
2. Menjelaskan kualitas hidup Jelaskan kualitas hidup yang menyangkal diri!
yang menyangkal diri!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penerimaan diri sebagai makhluk social
sebagai tanggung jawab mengupayakan
hidup bersama yang harmonis.
3. Pedoman Penskoran/ rubrik
Kosa Kata Kalimat Ejaan
4 : sangat baik 4 : Sangat Baik 4 : Sangat Baik
3 : Baik 3 : Baik 3 : Baik
2 : Cukup 2 : Cukup 2 : Cukup
1 : Kurang 1 : Kurang 1 : Kurang
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
NIP. 3020196610112015128
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KANAAN
Jl. Kyai Sono No. 2 Genuk – Ungaran Barat 50512- Telp. 024. 76510933
e mail : kanaansmk@gmail.com; NPSN SMK Kanaan : 69899643
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mensyukurikarunia Allah bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.
2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
3.1.1 Menjelaskan hubungan antara petumbuhan pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif.
3.1.2 Menjelaskan hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif
dan kritis.
4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1.1 Menerapkan bagaimana bertumbuh menjadi pribadi dewasa dengan pola pikir
komprehensif.
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan hubungan antara pertumbuhan pribadi dewasa dengan pola pikir komprehensif;
(KI 3)
2. Menjelaskan hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif dan
kritis; (KI 3)
3. Menerapkan bagaimana bertumbuh menjadi pribadi dewasa dengan pola pikir komprehensif;
(KI 4)
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Berpikir. Ketika seorang berpikir,maka ia sedang
menggunakan akal budi.
2. Berpikir positif. Pola pikir positif akan dapat menumbuh kan
pola pikir kritis.
3. Pola pikir proaktif. Pola pikir positif dan kritis mampu men-
ciptakan pola pikir proaktif.
4. Pola pikir kritis. Pola pikir kritis mampu menimbulkan pola
pikir positif.
4.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Pengertian berpikir.
Pikir artinya akal budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati, pendapat. Ketika seorang
berpikir, maka ia sedang menggunakan akal budi untuk mempertimbang-kan dan
memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan.
Beberapa cara berpikir manusia :
1. Berpikir berorientasi pada tujuan: teknik berpikir merencanakan, mempersiapkan
menetapkan tujuan dengan baik dan bagaimana untuk mencapainya (Fil. 3:13-
14).
2. Berpikir positif, negative, dan menarik: memikirkan sesuatu dari sudut positif dan
negatifnya lalu memikirkan apa yang menarik dari hal tersebut (Fil. 4:7).
3. Berpikir lateral: cara berpikir zig-zag, cara berpikir yang kadang-kadang mem –
belok, menyimpang, berpikir leluasa, sesuatu yang mustahil menjadi mungkin
terjadi (Yoh. 20:24-29).
4. Berpikir membanding-bandingkan: teknik berpikir membeda-bedakan (contoh :
berpikir vs melamun, pintar vs bijak, masalah vs tantangan, teman vs sahabat).
b. Hubungan pola pikir komprehensif dengan cara berpikir positif, proaktif, dan kritis.
Pola pikir proaktif, kritis, dan positif adalah bagian dari pola pikir komprehensif sebagai
suatu pola pikir yang utuh dan terbuka. Dilihat dari hubungan antara keempat pola pikir
tersebut diketahui bahwa pola pikir komprehensif terbentuk atas pola pikir proaktif, kritis,
dan positif. Ketiga pola pikir itu pun berkaitan erat. Pola pikir positif dan kritis mampu
menciptakan pola pikir proaktif. Sedangkan pola pikir kritis mampu menimbulkan pola
pikir positif. Demikian pula sebaliknya, pola pikir positif akan dapat menumbuhkan pola
pikir kritis karena kehidupan yang me –nyenangkan.
1. Pola pikir positif.
Orang yang terbiasa berpikir positif cenderung mencari hikmah dari kegagalan,
memandang baik sifat orang-orang di sekitarnya. Setiap orang perlu melatih dan
membiasakan diri berpikir positif, karena akan mempengaruhi perbuatan kita ke
arah yang lebih baik, berguna, dan membawa ketentraman.
Karakteristik orang dengan konsep diri positif (D.E.Hamachek) :
- Yakin terhadap pendapat dan sikapnya.
- Mampu bertindak benar.
- Yakin pada kemampuannya.
- Merasa setara dengan orang lain.
- Sanggup menerima diri dan merasa berguna bagi orang lain.
- Menerima pujian secara wajar.
- Tidak bersedia dikendalikan oleh orang lain.
- Sanggup mengakui dirinya positif dan negative.
- Menikmati hidupnya.
- Peka terhadap kebutuhan/ keadaan orang lain.
Konsep diri negative (William D. Brooks dan Philip Emert) :
- Peka terhadap kritikan, cenderung menolaknya.
- Responsive terhadap pujian, menanggapinya secara berlebihan.
- Hiperkritis, senang mengkritik tetapi tidak mau dikritik.
- Pesimiss dan cenderung menghindari kompetensi sehat.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
5.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Caramenjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
3) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
4) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi orang
dan terang bagi orang percaya dalam percaya dalam kebersamaan dengan orang lain!
kebersamaan dengan orang lain!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan kesetiaan, 7
kejujuran, dan keabadian.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang dalam
kehidupan persahabatan, berpacaran, serta
dapat memaknai hidup bersama dengan
orang lain di dalam masyarakat luas.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
NIP. 3020196610112015128
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan pengertian nilai-nilai Kristiani;(KI 3)
2. Menjelaskan pengertian norma;(KI 3)
3. Menjelaskan perbedaan nilai-nilai Kristiani dan norma; (KI 4)
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Nilai-nilai Kristiani. Membaca Alkitab dan Berdoa.
2. Macam-macam norma dan contoh Norma agama, kesusilaan, kesopanan,
melanggar norma kesopanan. kebiasaan, dan norma hukum.
3. Macam-macam norma yang lain dan Norma individu, norma keluarga, dan
contoh norma hukum. norma masyarakat.
4. Nilai dan Norma.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Pengertian Nilai-nilai Kristiani.
Nilai yang dimaksud dalam pembelajaran ini bukanlah nilai dalam bentuk angka
atau harga suatu benda. Nilai-nilai yang dimiliki biasanya telah terbentuk sejak
kecil, yang diperoleh melalui hubungan dengan orang-orang di sekitarnya mulai
dari dalam keluarga, sahabat, sampai lingkungan masyarakat. Sehubungan
dengan itu sangat penting diperhatikan bagaimana remaja Kristen dibimbing agar
menganut nilai-nilai yang sesuai dengan imannya.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki sifat-sifat berikut :
a. Abstrak : bersifat abstrak karena tidak dapat diindra (contoh: Kejujuran).
Kejujuranadalahnilai yang tidak dapat diindra, tapi tindakannya dapat diindra.
b. Normatif : artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga
nilai memiliki sifat ideal (contoh: keadilan).
c. Daya dorong atau motivator : manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak
berdasar nilai yang diyakininya (contoh: ketaatan).
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
1. Nilai logika: adalah nilai benar salah (benar salah dalam menjawab pertanyaan).
2. Nilai estetika: adalah nilai indah tidak indah (contoh: lukisan).
3. Nilai etika/ moral: adalah nilai yang menangani perilaku baik/ buruk manusia.
Moral : kelakuan/ tindakan manusia dan Nilai: tingkah laku kehidupan kita sehari-hari.
Notonegoro menyebutkan adanya 3 macam nilai, yaitu :
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengada-kan
kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian meliputi :
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
2. Nilai keindahan/ estetika yang bersumber pada unsur perasaan (emosi).
3. Nilai kebaikan/ moral yang bersumber pada unsure kehendak (karsa,kehendak).
Nilai religious merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada
kepercayaan atau keyakinan manusia Hukum Kasih (Matius 22: 37-40).
Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2: 17).
Beberapa nilai Kristiani adalah :
1. Kebenaran (truth) berdasar Alkitab: integritas dan kejujuran, ada keselarasan
antara perkataan dan tindakan (Mat. 5:37).
2. Kesalehan (righteousness): berbicara tentang manusia dengan Allah dan hidup
sederhana kesalehan Ayub (Ayub 29:4).
3. Kekudusan (holiness): syarat dapat melihat Allah (Mat. 5:8) sebagai garam dan terang
duniamencakup pikiran, perkataan, dan perbuatan.
4. Kesetiaan (faithfulness): didasarkan pada kesetiaan Allah (gereja, pasangan).
5. Keutamaan (excellency): semangat memberikan yang terbaik kepada Tuhan
dan sesama (Yak. 1:17).
6. Kasih (love): cirri kehidupan umat Kristiani/ kasih agape, mengampuni dan me-
nyalurkan berkat Tuhan (Mat. 22:37-39).
b. Pengertian Norma.
Norma adalah aturan yang disepakati bersama dan berlaku dalam lingkungan masyarakat
tertentu. Norma dalam masyarakat ada dua, yaitu :
1. norma yang tertulis, jika dilanggar akan mendapatkan sanksi (contoh: adat
istiadat.
2. norma yang tidak tertulis, jika dilanggar akan dikucilkan masyarakat.
Jenis-jenis Norma :
1. norma agama: berdasar pada suatu ajaran agama. Sifatnya mutlak, yaitu meng-
haruskan penganutnya menaati ajaran agamanya (taat).
2. norma kesusilaan: mencakup hati nurani, perbuatan, perilaku/ tindakan dan men
ngutamakan penghargaan (contoh: menghormati orang lain, tidak melecehkan).
3. norma kesopanan: berpangkal pada aturan tingkah laku yang berlaku dalam
masyarakat (contoh: cara berpakaian).
4. norma kebiasaan: hasil perbuatan yang berulang-ulang (contoh: syukuran rumah
baru).
5. norma hukum: perintah dan larangan yang mengatur tata tertib masyarakat.
Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. (contoh: rambu-rambu
lalu lintas. Norma member petunjuk kepada manusia tentang bagaimana harus
bersikap dan bertindak dan bertingkah laku agar tertib, tenteram, aman, dan
harmonis. Norma dalam masyarakat berisi larangan dan perintah.
Perintah : adalah tindakan yang harus dilakukan seseorang karena menimbulkan
kebaikan. Larangan: adalah tindakan untuk tidak berbuat sesuatu karena me –
nimbulkan kerugian.
c. Perbedaan Niai-nilai Kristiani dan Norma.
Nilai-nilai kristiani lebih luas daripada norma. Nilai kristiani berlaku bagi orang Kristen di
mana pun berada dan tidak berubah sepanjang masa sebab standarnya adalah Alkitab.
Sedangkan norma adalah sesuatu yang disepakati dalam kelompok masyarakat tertentu.
Contoh: norma (nilai-nilai, aturan) pada Sasak di Lombok, yaitu kebiasaan seorang laki-laki
yang mau menikah harus menculik gadis itu dan membawanya ke rumahnya.
Empat perbedaan antara nilai-nilai Kristiani dan norma dalam masyarakat :
1. Nilai-nilai Kristiani adalah sesuatu yang abstrak, apa yang dianggap baik, mulia,
yang sesuai Alkitab. Sedangkan norma adalah ukuran konkret yang digunakan
masyarakat untuk menilai.
2. Nilai-nilai Kristiani berlaku universal bagi orang Kristen di seluruh dunia, sedang-
kan norma berlaku universal di lingkungan masyarakat tertentu.
3. Nilai-nilai Kristen bersifat mutlak, absolute karena standarnya adalah Alkitab
sedangkannorma bersifat relative karena disesuaikan dengan situasi.
4. Pelanggaran terhadap nilai hanya akan menimbulkan gejolak dalam hubungan
denganTuhan dan sesama, norma: akan menimbulkan reaksi dari lingkungan
setempat berupa sanksi-sanksi social.
Contoh: dosa dan hukuman dipenjara, dikucilkan, dll.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Perananan Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah untuk
memberi pengertian tentang hal-hal mengenai Allah.
b. Akibat dari manusia melanggar perintah Allah, maka atas peran Roh Kudus manusia
dibebaskan dari dosa melalui pengalaman-pengalaman pribadi.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara peran Roh Kudus dalam pengudusan, pengangkatan anak-anak Allah untuk memberi
pengertian tentang hal-hal mengenai Allah.
b. Cara Roh Kudus membebaskan manusia dari dosa melalui pengalaman-pengala man
pribadi.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, tanya-jawab, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri keberadaan Allah
sebagai pembaharu kehidupan
manusia dan alam (Diambilkan
dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
3) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
4) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Pengudusan (Inggris: sancti- Menjelaskan arti pengudusan dalam bahasa
fication) berarti pemisahan Yunani!
untuk Allah dan hidup dalam
jalan yang sesuai dengan pe-
misahan tersebut, berasal dari
bahasa Yunani yaitu------
2. Tindakan memberikan posisi Menjelaskan arti hak waris seluruh harta
yang sah kepada seorang anak kekayaan pemiliknya dari bahasa Yunani!
sehingga ia berhak me –warisi
seluruh harta kekayaan
pemiliknya, dalam bahasa
Yunani disebut-------------------
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
1 Hagiasmos. 3
2 Huiothesia. 7
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. 3020196610112015128
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Kasih, sukacita, dan damai Kasih: kasih ibu kepada anaknya.
sejahtera. Sukacita: sukacita dalam pelayanan.
Damai sejahtera: karena Tuhan selalu menyertai.
2. Kesabaran, kemurahan, dan Kesabaran: Tuhan Allah selalu mencurahkan
kebaikan. kesabaran.
Kemurahan: dalam hal member.
Kebaikan: jangan menunda untuk berbuat baik
3. Kesetiaan, kelemahlembutan, Kesetiaan: kesetiaan tidak ada yang salah.
dan penguasaan diri. Kelemahlembutan: rendah hati.
Penguasaan diri: tidak boleh mencontek.
4. Buah-buah Roh. Digambarkan sebuah pohon.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Kasih.
Kasih berarti perasaan saying, member, dan perasaan cinta atau suka kepada se-seorang
atau sesuatu. Kasih Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Kasih harus
diwujudkan dalam perbuatan praktis kepada mereka yang membutuh-kannya. Bentuk khas
kasih adalah :
- Kasih antara sesama orang percaya (supaya saling mengasihi),
- Kasih kepada orang lain yang dinyatakan dalam upaya PI (peran Roh Kudus),
- Kasih yang menanggung penganiayaan dengan sabar (domba yang sesat dan kembali).
Kasih itu berasal dari Allah dan seseorang memiliki kapasitas mengasihi karena Allah
lebih dulu mengasihi kita (1 Yoh. 4:7).
Ada tiga alas an mengapa orang Kristen mengasihi orang lain, karena :
- Meneladani kasih Allah (Mat. 5:43,45; Ef. 5:2; 1 Yoh. 4:11),
- Kristus telah mati untuk orang lain juga (Rm. 14:15; 1 Kor. 8:11) hidup did lm kasih,
- Untuk mencerminkan kasih Kristus dalam dirinya (Mat. 25:40) penghakiman terakhir.
Hakikat kasih adalah pengurbanan diri. Orang yang memiliki kasih menunjukkan bahwa ia
memiliki hidup kekal.
b. Sukacita.
Sukacita berarti suka hati, girang hati, kegirangan. Sukacita dalam bahasa Ibrani “simkha”:
keadaan gembira sekali, bahasa Yunani “khara”/”agalliasis:sukacita yang besar. Sukacita
yang Roh Kudus berikan dalam hidup kita mengangkat kita dari segala keadaan. Sukacita
yang dari Allah akan kuat menghadapi segala situasi/ peristiwa dalam hidupnya. Ia akan
bersikap tenang dan dapat menguasai diri ketika diperhadapkan dengan keadaan yang tidak
menyenangkan.
c. Damai Sejahtera.
Damai berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, aman, tentram, tidak ber –musuhan,
rukun. Sedangkan sejahtera berarti aman sentosa dan makmur,selamat.
Kata damai sejahtera dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “shalom”, yang artinya tidak
sekedar damai (peace) atau harmonis, tetapi juga keutuhan, kesejahteraan, kesehatan,
kesembuhan, bahkan pembebasan, keselamatan.
Damai sejahtera adalah inisiatif Allah bagi manusia (Mat. 5:9).
Ada 4 aspek penting dari “damai sejahtera” yaitu :
- Damai sejati, yaitu pada saat kebangkitan Tuhan Yesus.
- Damai sejati adalah damai yang mengalahkan semua ketakutan.
- Damai sejahtera Tuhan tidaklah bersifat pasif tetapi aktif, agresif, dan maju.
- Damai akan didapatkan kalau urusan dosa dibereskan.
Damai sejahtera berbicara tentang kondisi hati bukan materi. Damai sejahtera tidak yang
kita miliki tidak tergantung pada keadaan fisik, harta benda, atau lingkungan, tetapi kita
dapat merasakan kedamaian dalam kondisi yang paling buruk sekalipun. Contoh: bakti kita
kepada Allah.
d. Kesabaran.
Kata sabar berarti tahan menghadapi cobaan, tenang, tidak tergesa-gesa.
Kesabaran adalah ketenangan hati dalam menghadapi cobaan (erekh).
Alkitab menggambarkan kesabaran Allah terhadap perilaku manusia yang dapat
mendatangkan murka-Nya (contoh: cerita Musa dan bangsa Israel).
Dalam kehidupan sehari-hari
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri keberadaan
Allah sebagai pembaharu
kehidupan manusia dan
alam(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
1) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
2) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
3) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
4) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menyebutkan beberapa karunia Sebutkan beberapa karunia yang diberikan
yang diberikan Roh Kudus Roh Kudus kepada orang percaya ?
kepada orang percaya!
2. Sebutkan dan jelaskan senjata Sebutkan dan jelaskan senjata rohani !
rohani !
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan peran Roh Kudus
mempersatukan persekutuan orang percaya
secara individu/ kelompok serta
kepemilikan karunia Roh Kudus serta
senjata Roh Kudus bagi orang percaya
dengan karunia untuk pelayanan.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. 3020196610112015128
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan cara menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sosial;(KI 3)
2. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social; (KI 3)
3. Menjelaskan peluang dan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan
sosial; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan cara menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sosial;
b. Menjelaskan makna nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan social;
c. Menjelaskan peluang dan tantangan untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan social;
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Kasih tak terbatas Kasih tak terbatas yaitu kasih Tuhan dan
kasih dalam hal member.
2. Kasih ibu. Gambaran kasih ibu terhadap anaknya.
3. Mata rantai kehidupan.
4. Kesetiaan Stefanus. Kesetiaan Stefanus dalam mengikut Yesus
dan dia rela mati dirajam batu.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
a. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
b. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
c. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
d. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
b. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.
Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
b. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
c. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
c. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
d. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.
E. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model Pembelajaran : Discovery Learning
6. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
5. Alat : LCD, laptop, Alkitab
6. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah
melalui kebersamaan dengan
orang lain tanpa kehilangan
identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI
2)
3. Santun (Diambilkan dari KI
2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
5) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
6) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
7) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
8) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
3. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
4. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian
Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan
kehidupan manusia! manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
garam dan terang bagi orang orang percaya dalam kebersamaan dengan
percaya dalam kebersamaan orang lain!
dengan orang lain!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
4. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
5. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan, berpacaran,
serta dapat memaknai hidup bersama
dengan orang lain di dalam masyarakat
luas.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
NIP. 3020196610112015128
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Mengakui peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman.
2.2 Bersedia hidup baru sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai
pembaharu
2.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan orang beriman
2.4 Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai pembaharu
2.5 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam
membaharui kehidupan orang beriman dari kitab Kisah Rasul
C. INDIKATOR
3.1 Peserta didik mengakui Trinitas Allah dan Roh Kudus sebagai pribadi Allah
3.2 Peserta didik memberi diri untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus
3.3 Pesera didik mampu menjelaskan peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia
sebagai pribadi dan persekutuan orang percaya
3.4 Peserta didik mampu bersaksi tentang pengalaman pribadinya bersama Roh Kudus
melalui sikap hidup yang sesuai dengan buah Roh
3.5 Peserta .didik mampu mengaplikasikan karya Roh Kudus yang membaharui hidupnya
dalam kehidupan sehari - hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1 Melalui penugasan pembacaan Alkitab dalam
- Yohanes 14 : 15 - 17
- Roma 15:1-5
- Markus 13: 11
- Yohanes 14:16-17, 26; 16:13
- Roma 5:5; 8:14
- 1 Korintus 12: 7-11
- Efesus 1: 14
- Galatia 5: 18
peserta didik dapat menceritakan peranan Roh Kudus
4.2 Melalui browsing internet tentang khotbah yang berthemakan Peran Roh Kudus,
peserta didik mampu mengidentifikasi peran Roh Kudus bagi orang beriman
4.3 Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan alasan manusia membutuhkan
Roh Kudus
4.4 Melalui Galatia 5:22-25, peserta didik dapat menemukan buah Roh
4.5 Melalui unjuk kerja, peserta didik dapat menyaksikan karya Roh Kudus
dalam kehidupan jemaat mula –mula
4.6 Setelah menganalisa kehidupan jemaat mula – mula, siswa mampu mengevaluasi
dirinya tentang keterlibatan Roh Kudus dalam hidupnya dengan menuliskan
pengalaman pribadinya dalam bentuk kesaksian tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
2. Peran Roh Kudus bagi orang beriman secara pribadi maupun dalam persekutuan
orang percaya
Ketergantungan manusia terhadap pimpinan Roh Kudus
- Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosanya
- Roh Kudus menghibur dalam kesusahan
- Roh Kudus menguasai hati nurani
- Roh Kudus yang menyertai
Peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia secara pribadi yaitu :
- Pengudusan
- Pengangkatan
- Memberi pengertiam
- Pembebasan
- Pemberi pertumbuhan
Peran Roh Kudus dalam persekutuan orang percaya, yaitu :
- Mempersatukan
- Memberi karunia
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Mengkondisikan kelas untuk memasuki pembelajaran 10 menit x 6
melalui salam, doa,pujian dan presensi
2. Menginformasikan topik yang akan dipelajari
3. Menjelaskan materi pelajaran
4. Menginformasikan system penilaian
Pertemuan kedelapan :
1. Peserta didik membacaAlkitab dalam Galatia 5:22-23
2. Pesert didik memberikan contoh sikap yang
mencerminkan buah Roh dengan membuat alat peraga
(elaborasi, menalar, ketrampilan)
Pertemuan kesembilan : 100 menit
1. Guru mengajak peserta didik untuk menyelidiki rahasia
kehidupan gereja / jemaat mula – mula dalam kitab Kisah
Para Rasul
2. Peserta didik mengevaluasi diri tentang sejauh mana
keterlibatan Roh Kudus dalam dirinya untuk
memperbaharui kehidupannya.
Penutup 1. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari ( refleksi untuk 10 menit
mengetahui hasil ketercapaian materi)
2. Gurumemberikan umpan balik
3. Guru memberikan penguatan tindak lanjut penerapan hasil
belajar yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungannya.
4. Berdoa dan memuji Tuhan .
1. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
2. Instrumen Penilaian
1) Penilaian Kinerja
2) Penilaian Produk
NIP. 3020196610112015128
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN KANAAN NUSANTARA
Ketercapaian
Kriteria Ya Tidak
Peserta didik mampu mengidentifikasi buah Roh
Peserta didik mampu berkreatif dalam menggambarkan sikap buah Roh
melalui alat peraga
Peserta didik mampu menyajikan dan menciptakan alat peraga yang
inovativ
Ketercapaian
Kriteria Ya Tidak
Siswa berani menyaksikan pengalaman pribadinya di depan kelas
Siswa mampu meyakini karya Roh Kudus dalam hidupnya
Siswa mampu meninggalkan kehidupan yang lama.
Siswa mampu menjelaskan nilai - nilai yang dipelajari pada
saat mempraktikkan buah Roh serta manfaatnya
dengan baik
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Manusia dan alam.
2. Adam dan Hawa di Taman Eden.
3. Pelangi, sunat, 10 Hukum Tuhan,
kelahiran Yesus, Nabi Zakharia.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
a. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
e. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
f. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
g. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
h. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
b. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.
Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip
(Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan)
d. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
e. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
e. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
f. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.
E. Metode Pembelajaran
7. Pendekatan : Saintifik
8. Model Pembelajaran : Discovery Learning
9. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
7. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
8. Alat : LCD, laptop, Alkitab
9. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
4. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
5. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)
6. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
9) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
10) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
11) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
12) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
5. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
6. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi orang
dan terang bagi orang percaya percaya dalam kebersamaan dengan orang lain!
dalam kebersamaan dengan orang
lain!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
2 Menjadi teladan dalam kebenaran dan garam juga melambang –kan kesetiaan, 7
kejujuran, dan keabadian.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
7. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
8. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kosa Ejaan
kalimat
Kompetensi Kata
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan
terang dalam kehidupan
persahabatan, berpacaran, serta
dapat memaknai hidup bersama
dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
NIP. 3020196610112015128
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mengasosiasi, mencoba,
dan mengomunikasikan peserta didik dapat
1. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama;(KI 3)
2. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru; (KI 3)
3. Menjelaskan makna pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
4. Menjelaskan tujuan pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam; (KI 4)
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)
1.Fakta Yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
a. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Lama;
b. Menjelaskan karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru;
c. Menjelaskan makna pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam;
d. Menjelaskan tujuan pembaruan Allah bagi kehidupan manusia dan alam;
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Sepuluh tulah di Mesir dan bangsa 10 Tulah dari Tuhan untuk Mesir :
Israel keluar dari tanah Mesir. 1. Air menjadi darah.
2.
2. Yesus berdoa di Getsemani. Kemanusiaan Tuhan Yesus saat akan
mengalami kesengsaraan/ kematian.
3. Manusia dan alam. Manusia dan alam ada kesinambungan.
4. Kelestarian manusia dan alam. Bumi adalah rumah kita dan kita petut
melestarikan alam.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
c. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
i. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
j. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
k. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
l. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
d. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.
Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip (Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
3.Prosedur (MERUPAKAN SEDERETAN LANGKAH YANG BERTAHAP DAN
SISTEMATIS DALAM MENERAPKAN PRINSIP) tagihan untuk KI4
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenang kan, serta dapat
menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Cara menjaga kekudusan dalam berpacaran yang sesuai dengan iman Kristen, serta dapat
memaknai hidup bersama dengan orang lain dalam bermasyarakat.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
13) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
14) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
15) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
16) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
7. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
8. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan manusia!
kehidupan manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi garam Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
dan terang bagi orang percaya orang percaya dalam kebersamaan dengan
dalam kebersamaan dengan orang orang lain!
lain!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
10. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
11. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat Ejaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan,
berpacaran, serta dapat memaknai hidup
bersama dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
Mengetahui Ungaran, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. 3020196610112015128
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Keterangan Gambar :
No. Nama Kegiatan Keterangan
1. Pertobatan. Menyesal atas kesalahan/ pelanggaran.
2. Pembaruan manusia dan alam. Pembaruan hati, pola pikir manusia, pola
tingkah laku, alam semesta.
3. Tujuan pembaruan manusia dan alam. Berakar dalam Kristus, bertumbuh kea rah
Kristus, berbuah bagi Kristus.
2.Konsep (merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan)
e. Karya Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan penuntun.
Roh Kudus disebut Parakletos untuk menyatakan tanggung jawab-Nya menolong
orang percaya. Jadi, pekerjaan Roh Kudus sebagai Parakletos adalah :
m. Penolong : Roh di dalam Yesus Kristus (Yoh. 14:16).
n. Penghibur : yang mengajar, yang bersaksi, yang berkarya (Yoh. 14:26; Yoh. 15:26;
Yoh. 16:7-11).
o. Yang menyertai (Yoh. 14:17-18), Amanat Agung Kristus (Mat. 28:19-20).
p. Pendoa Syafaat (Roma 8:26).
Hampir setiap hari kita mendengarkan berita tentang ketidakadilan, penyimpang-an
hukum, kekerasan, dan penganiayaan. Itu semua dibutuhkan keberanian luar biasa untuk
bersaksi apalagi menjadi saksi yang meringankan dakwaan tersang-ka. Beranikah kita
melakukannya ? Seperti itulah Roh kebenaran yang diberikan kepada kita. Roh kebenaran
itu yang mampu membuat kita bertahan menghadap i berbagai pergumulan. Sekarang
saatnya bagi kita untuk membuktikan iman kita dengan berani bersaksi, mengisahkan
pengalaman hidup kita bersama Kristus kepada banyak orang. Kita bersaksi akan
pernyataan dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Bukan untuk menyombongkan dan
menampilkan diri sendiri, melain –kan agar orang percaya dapat mengalami cinta kasih
Allah dalam kehidupannya.
f. Perlengkapan senjata Rohani.
Efesus 6:10-12 mengatakan, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam
kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Ayat ini
mengajar kita beberapa kebenaran penting: (1) Kita hanya bisa menjadi kuat dengan
kekuatan dari Tuhan, (2) Adalah perlengkapan senjata Tuhan yang melindungi kita, (3)
Peperangan kita adalah melawan kuasa-kuasa kejahatan dalam dunia ini.
Efesus 6:13-18 memberi kita gambaran mengenai senjata rohani yang Tuhan berikan
kepada kita. Kita dipanggil untuk berdiri teguh dengan (a) ikat pinggang kebenaran, (b)
berbajuzirahkan keadilan, (c) Injil damai sejahtera, (d) perisai iman, (e) ketopong
keselamatan, (f) pedang roh, dan (g) berdoa dalam Roh. Apa arti senjata-senjata rohani ini
dalam peperangan rohani? Kita perlu menyatakan kebenaran untuk melawan tipu muslihat
Iblis. Kita bisa tenang karena kita dinyatakan benar oleh karena pengorbanan Kristus bagi
kita. Kita perlu memberitakan Injil betapapun besarnya hambatan yang kita alami. Kita
tidak boleh goyah dalam iman kita sekeras apapun kita diserang. Pertahanan kita yang
paling utama adalah jaminan bahwa kita sudah diselamatkan dan tidak ada kuasa apapun
yang dapat mengambil itu dari kita. Senjata serang kita adalah Firman Tuhan, bukan
pendapat atau perasaan kita sendiri. Kita perlu mengikuti teladan Yesus yang mengenali
bahwa ada kemenangan rohani yang hanya dapat dicapai melalui doa.
Prinsip
(Merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan)
a. Cara menjalankan fungsi sebagai garam dan terang dunia dalam persahabatan, supaya
memiliki pola hidup yang lebih etis, lebih bermoral, dan lebih menyenangkan, serta
dapat menerangi semua aspek kehidupan sebagai teladan dalam kebenaran.
b. Akibat dari melanggar batas-batas berpacaran yang tidak sehat dan tidak sesuai
dengan iman Kristen, itu berarti tidak dapat memaknai hidup bersama dengan orang
lain dalam bermasyarakat.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar, LK (Lembar Kerja)
2. Alat : LCD, laptop, Alkitab
3. Sumber Belajar :
a. Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta, tahun
2010.
b. Modul dan suplemen bahan ajar: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertidan Budi
Pekerti kelas 10 SMA/SMK/ disusun oleh Janse Belandina dan Stephen Suleeman;
cetakan 3, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2017 .
c. Konkordansi Alkitab.
H. Penilaian
PENILAIAN SIKAP
1. Jenis/teknik Penilaian : (observasi)
2. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk observasi, penilaian diri, penilaian antar teman
berupa DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai rubrik, sedangkan jurnal
adalah CATATAN PENDIDIK)
Daftar cek
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
(Diambilkan dari KI 1)
2. Disiplin (Diambilkan dari KI 2)
3. Santun (Diambilkan dari KI 2)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan Skor :
17) 4 : SANGAT BAIK
selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh (aspek 1)
sangat disiplin dan tidak pernah melanggar peraturan (aspek 2)
sangat santun dengan siapapun (aspek 3)
18) 3 : BAIK
menunjukkan rasa syukur tapi kadang-kadang masih mengeluh
disiplin dan sesekali melanggar aturan
santun
19) 2 : CUKUP
sering bersyukur tapi juga seing mengeluh
kurang disiplin
kurang santun
20) 1 : KURANG
tidak pernah bersyukur
tidak disiplin
tidak santun
∑ skor perolehan
Nilai = -------------------------X 4
Skor maksimal (12)
PENILAIAN PENGETAHUAN
9. Jenis/teknik Penilaian : ( tes tertulis )
10. Bentuk Instrumen dan instrument. (untuk tes tertulis berupa: pilihan ganda, isian , jawaban
singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian.
Tes tertulis
No Indikator Pencapaian Instrumen
Kompetensi
1. Menjelaskan fungsi garam bagi Jelaskan fungsi garam bagi kehidupan
kehidupan manusia! manusia!
2. Menjelaskan makna menjadi Jelaskan makna menjadi garam dunia bagi
garam dan terang bagi orang orang percaya dalam kebersamaan dengan
percaya dalam kebersamaan orang lain!
dengan orang lain!
Pedoman Penskoran
NO JAWABAN SKOR
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (10)
PENILAIAN KETRAMPILAN
13. Jenis/teknik Penilaian : (tes praktik/ presentasi )
14. Bentuk Instrumen dan instrument. (DAFTAR CEK atau SKALA PENILAIAN yang disertai
rubrik)
Daftar cek
No Ejaan
Indikator Pencapaian Kompetensi Kosa Kata kalimat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Menjalankan fungsi garam dan terang
dalam kehidupan persahabatan,
berpacaran, serta dapat memaknai hidup
bersama dengan orang lain di dalam
masyarakat luas.
∑ skor perolehan
Nilai = ------------------------- X 4
Skor maksimal (12)
NIY. 3020196610112015128