Anda di halaman 1dari 51

AKUISISI ARSIP STATIS

DAN PENGEMBANGAN
KHASANAH

Oleh
Nunung Kurnia, S.AP, M.AP
Direktorat Akuisisi ANRI

Diklat Penciptaan Fungsional Arsiparis


Tk. Ahli Kementerian Hukum dan HAM RI
Bogor, 24 Juni 2020
Distance Learning
BIODATA NUNUNG KURNIA, S.AP. M.AP

NIP. : 19790606 200604 2 006


No. HP : 081287533450
Pendidikan : D3 MID/Kearsipan FIB Univ. Indonesia,
S1 Kearsipan STIA LAN, Magister Adm. Publik UNAS
Jabatan : Arsiparis Muda Subdit. Akuisisi Arsip I
Direktorat Akuisisi ANRI
Pengalaman Pekerjaan :
- Staf Administrasi di FIB UI Tahun 1999-April 2006;
- CPNS ANRI tahun 2006, PNS tahun 2007-sekarang;
- Arsiparis Pusdiklat Kearsipan ANRI tahun 2006-2008;
- Arsiparis Subdit. Kearsipan Daerah I, Dit. KD tahun 2009-2015;
- Arsiparis Subdit. Akuisisi Arsip I, Dit. Akuisisi 2016-sekarang;
- Asistensi Mengajar Diklat Kearsipan Tahun 2007-2008;
- Mengajar Diklat Fungsional Arsiparis, Diklat Teknis, Bimbingan
Teknis Tahun 2010-sekarang
Dasar
Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan;


2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
3. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis;
4. Peraturan Kepala ANRI No. 19 Tahun 2011 ttg Pedoman Penilaian Arsip
Kriteria dan Jenis Arsip yang Memiliki Nilai Guna Sekunder;
5. Peraturan Kepala ANRI No. 31 Tahun 2011 ttg Tata Cara Akuisisi Arsip Statis;
6. Peraturan Kepala ANRI No. 29 Tahun 2011 ttg Pedoman Penelusuran Arsip
Statis;
7. Peraturan Kepala ANRI No. 37 tahun 2016 ttg Pedoman Penyusutan Arsip.
Target

Memahami Mekanisme Akuisisi Arsip Statis di


Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI
sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku
PENGERTIAN

ARSIP
Rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan,
dan perseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
(UU. No. 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan)
Pencipta Arsip

Pencipta Arsip Kementerian


Hukum dan HAM RI:
1. Setjen;
2. Ditjen Perundang-undangan;
3. Ditjen Administrasi Hukum Umum;
4. Ditjen Pemasyarakatan;
5. Ditjen Imigrasi;
6. Ditjen Kekayaan Intelektual;
7. Ditjen HAM;
8. BPHN;
9. BPPH dan HAM;
10. BPSDM, Hukum dan HAM;
11. Itjen;
12. Kanwil.
Arsip Berdasarkan Fungsinya :

• arsip yang masih digunakan oleh


pencipta arsip
Dinamis

• Arsip yang sudah tidak digunakan


oleh Pencipta Arsip, tetapi
Statis bermanfaat bagi masyarakat luas
Penggunaan dan
Penyusutan Pemeliharaan Penciptaan
Arsip Arsip Arsip

B
A Akuisisi Preservasi Pengolahan Akses
Arsip Arsip Arsip Arsip

A. Arsip Dinamis B. Arsip Statis


arsip yang dihasilkan oleh pencipta karena memiliki
arsip yang dipergunakan secara langsung nilaiguna kesejarahan, telah habis retensinya, dan
dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan berketerangan dipermanenkan, yang telah
selama jangka waktu tertentu; diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung
oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau
lembaga kearsipan.
PENGERTIAN UU No. 43 Th. 2009 Psl. 49

PENYUSUTAN ARSIP

Kegiatan Pengurangan Arsip dengan Cara :

dari unit pengolah ke unit


1. Pemindahan Arsip kearsipan

yang telah habis retensi & yang


tidak memiliki nilaiguna,
2. Pemusnahan Arsip dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perUUan.
oleh pencipta arsip
3. Penyerahan Arsip kepada lembaga
kearsipan
PENYUSUTAN ARSIP
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

UNIT PENGOLAH UNIT KEARSIPAN LEMBAGA KEARSIPAN

Mengelola Arsip Aktif Mengelola Arsip Inaktif Melestarikan dan


Memanfaatkan Arsip
Statis
Memindahkan Menyerahkan
Arsip Inaktif Arsip Statis

Seluruh Unit Kerja Bagian Arsip Direktorat Akuisisi


Arsip Nasional RI
Setjen
PENYUSUTAN ARSIP
(UNIT KEARSIPAN 1)

UNIT PENGOLAH UNIT KEARSIPAN I LEMBAGA KEARSIPAN

Mengelola Arsip Aktif Mengelola Arsip Inaktif Melestarikan dan


Memanfaatkan Arsip
Statis
Memindahkan Menyerahkan
Arsip Inaktif Arsip Statis

Seluruh Biro pada Bagian Arsip pada


Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal Direktorat Akuisisi
Arsip Nasional RI
PENYUSUTAN ARSIP
(UNIT KEARSIPAN BERJENJANG/UK 2)

UNIT PENGOLAH UNIT KEARSIPAN II LEMBAGA KEARSIPAN

Mengelola Arsip Aktif Mengelola Arsip Inaktif Melestarikan dan


Memanfaatkan Arsip
Statis
Memindahkan Menyerahkan
Arsip Inaktif Arsip Statis
Melalui UK1
Seluruh unit kerja di Sekretariat Ditjen,
lingkungan Ditjen, Direktorat Akuisisi
Itjen, Kanwil Arsip Nasional RI
Itjen,
Kanwil
PENYUSUTAN ARSIP
(UNIT KEARSIPAN BERJENJANG/UK 3)

UNIT PENGOLAH UNIT KEARSIPAN II LEMBAGA KEARSIPAN

Mengelola Arsip Aktif Mengelola Arsip Inaktif Melestarikan dan


Memanfaatkan Arsip
Statis
Memindahkan Menyerahkan
Arsip Inaktif Arsip Statis
Melalui UK1
Seluruh unit kerja di Sekretariat /
lingkungan kanwil Direktorat Akuisisi
Subbagian TU Arsip Nasional RI
Kanwi
Penilaian Arsip
Penilaian arsip adalah analisa informasi terhadap
sekelompok arsip untuk menentukan nilaiguna dan jangka
simpan arsip dilihat dari kaidah hukum dan kepentingan
operasional lembaga pencipta serta kepentingan lainnya

Betty R Ricks, Penilaian arsip adalah suatu pengujian


terhadap sekelompok data melalui daftar arsip untuk
menetukan nilaiguna setiap jenis arsip bagi organisasi.

F. Gerald Ham, Penilaian diartikan sebagai suatu proses


yang dilakukan oleh arsiparis sejauh mana suatu arsip dapat
memberikan kontribusi terhadap tujuan kebijaksanaan
akuisisi.
Unsur-Unsur Penilaian Arsip

1. Nilai Informasi
2. Biaya Pengelolaan
3. Dampak Kebijaksanaan Penilaian
Tujuan Penilaian

1. Untuk menyusun JRA


2. Untuk menilai arsip usul musnah
3. Untuk menilai arsip usul serah ke
Lembaga Kearsipan
4. Untuk menyusun program arsip
vital
Pertimbangan Penilaian
Arsip
1. Kepentingan pencipta arsip
2. Peraturan perundang-undangan
3. Kepentingan masyarakat
4. Kasus Hukum
5. Pertanggungjwaban nasional
6. Volume Arsip
NILAI GUNA ARSIP

NILAI GUNA PRIMER NILAI GUNA SEKUNDER

Kegunaan bagi kepentingan Kegunaan bagi


pencipta arsip kepentingan umum di luar
- Nilai guna administrasi pencipta arsip/masyarakat
- Nilai guna hukum - Nilai guna evidential
- Nilai guna keuangan - Nilai guna informasional
- Nilai guna ilmiah dan teknologi - Nilai guna Intrinsik
NILAI GUNA PRIMER
ADMINISTRASI HUKUM KEUANGAN ILMIAH DAN
TEKNOLOGI

- Fungsi Kedinasan : • Keputusan/ • Transaksi dan • Data Ilmiah dan


Administrasi Barang, Ketetapan Pertanggung- teknologi
Perijinan, dll • Perjanjian jawaban
- Fungsi Organisasi : • Bahan bukti keuangan
Pengelolaan Pegawai, Peradilan • Pembukuan
Pemeliharaan • dsb
• Laporan
Fasilitas Kantor, keuangan
Gedung, Kendaraan, bulanan,
dll triwulan,
semester-an
NILAI GUNA SEKUNDER

EVIDENTIAL INFORMASIONAL INSTRINSIK


KEBUKTIAN/KEBERADAAN

- Pembentukan Lembaga Peristiwa Karakteristik Arsip (Bentuk


- Perkembangan Lembaga Fenomena Fisik)
- Fungsi Tempat Unik
- Kegiatan Masalah Langka
- Dll Nama
Dll.
NILAI GUNA SEKUNDER

EVIDENTIAL INFORMASIONAL INSTRINSIK

- Laporan Tahunan - Demonstrasi Konsep Naskah Proklamasi


- Renstra - Bencana Alam tulisan tangan Soekarno
- RPJP, RPJM - Kecelakaan Dekrit Presiden Soekarno
dan Abdurrahman wahid
- Pembentukan Lembaga - Hasil Pilpres, Pileg,
Pilkada dll
- Penggabungan Lembaga
- Pembubaran Lembaga -Dll
- Dll
Penyerahan Arsip Statis

1. LN, SKPD, Satker PTN, dan Perusahaan wajib


menyerahkan arsip statis kepada lembaga
kearsipan;
2. Arsip statis yang diserahkan memiliki nilai guna
kesejarahan;
3. Telah habis masa retensinya dan
berketerangan permanen sesuai dengan JRA ;
4. Dibuat Berita Acara dan Daftar Arsip Statis yang
diserahkan.
SYARAT ARSIP STATIS YANG
DISERAHKAN

a. Autentik, terpercaya, utuh, dan dapat digunakan


b. Bila arsip tidak autentik harus diautentikasi oleh
pencipta arsip.
c. Bila pencipta arsip tidak mau melakukan
autentikasi lembaga kearsipan berhak menolak.
d. Bila arsip tidak diketahui lembaga penciptanya
maka lembaga kearsipan dapat melakukan
autentikasi.
Penyerahan Arsip Statis

No. Pencipta Arsip Pengaturan


1. Lembaga Negara Wajib menyerahkan
2. Perusahaan Wajib menyerahkan
3. SKPD/OPD Wajib menyerahkan
4. Satker dan Civitas Wajib menyerahkan
5. Akademika PTN Menyerahkan
6. Ormas dan Parpol Menyerahkan
Perseorangan
PROSEDUR PENYERAHAN
ARSIP STATIS
1. Penyeleksian dan pembuatan daftar arsip usul serah oleh arsiparis
di unit kearsipan;
2. Penilaian oleh panitia penilai arsip terhadap arsip usul serah;
3. Pemberitahuan akan menyerahkan arsip statis oleh pimpinan
pencipta arsip kepada kepala lembaga kearsipan sesuai wilayah
kewenangannya disertai dengan pernyataan dari pimpinan
pencipta arsip bahwa arsip yang diserahkan autentik, terpercaya,
utuh, dan dapat digunakan;
4. Verifikasi dan persetujuan dari kepala Lembaga Kearsipan sesuai
wilayah kewenangannya;
5. Penetapan arsip yang akan diserahkan oleh pimpinan pencipta
arsip;
6. Pelaksanaaan serah terima arsip statis oleh pimpinan pencipta
arsip kepada kepala lembaga kearsipan dengan disertai berita
acara dan daftar arsip yang akan diserahkan.
CONTOH DAFTAR ARSIP USUL SERAH

Tingkat
No Jenis Arsip Tahun Jumlah Ket
Perkembangan
1 Personal File Mantan 1970- 4 Folder Asli Boks 1,
Kepala Lembaga dan 1990 Baik
Eselon I

2 Laporan Tahunan 1975 – 15 Jilid Asli Boks 2-


1990 4, Baik

3 Peraturan Kepala 2000 1 Folder Asli Boks 5,


Lembaga Baik

4 Dst.

Dst
ALUR AKUISISI ARSIP STATIS

Menyerahkan

LEMBAGA KEARSIPAN
Menilai dan PENCIPTA ARSIP
Akuisisi
ALUR AKUISISI
ARSIP STATIS
Kemenkumham
ANRI Mengakuisisi Menyerahkan arsip
statis

ANRI Kementerian
mengakuisisi Hukum dan
arsip dan HAM
menerima arsip menyerahkan
statis dari arsip statis ke
Kementerian ANRI melalui
Hukum dan proses
HAM penyerahan
arsip statis
ARSIP STATIS
PP No. 28/2012, Psl 1

AKUISISI ARSIP
•Adalah proses penambahan khasanah arsip
pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan
melalui kegiatan penyerahan arsip dan hak
pengelolaannya dari pencipta arsip kepada
lembaga kearsipan
AKUISISI ARSIP STATIS
 Proses penambahan khazanah - kegiatan penyerahan arsip
statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada
lembaga kearsipan.
 Akuisisi dapat dilakukan :
 penarikan,
 Pembelian
 Tukar menukar,
 dan kegiatan lain yang mengakibatkan adanya
penambahan khazanah arsip.
 Dalam rangka melengkapi khazanah tentang rekaman
peristiwa tertentu dapat dilakukan wawancara sejarah lisan.
Unsur yang terkait Akuisisi :

 Ada pencipta Arsip pada lembaga Kearsipan


 Ada unsur penilaian
 Ada proses serah terima
 Jadwal Retensi Arsip (JRA)
 Penyusutan
Tujuan Akuisisi
Upaya penyelamatan, pelestarian,
dan pewarisan arsip yang
merupakan memori bersama
bangsa dan negara ini, untuk
kepentingan generasi mendatang.
Permasalahan
Dinamis

ARSIP
LKD,
Statis Wajib serah LKPT,
PENCIPTA ARSIP

ANRI

KEUTUHAN
Dampak Arsip yang tidak
utuh:
Internal : dokumen nasional
tidak lengkap, memori
kolektif bangsa tidak utuh,
LN, Pemda, PT, Kebijakan, Program
ANRI kurang kredibel
Perusahaan, Kerja, SDM, TI,
Ormas, Orpol, organisasi, sarana &
Eksternal: penulisan
Perseorangan/ prasarana, anggaran.
sejarah untuk kepentingan
Tokoh Nasional
pihak tertentu
Kondisi Penyimpanan Arsip
ARSIP (sebelum ditata) ARSIP (setelah ditata
TAHAPAN AKUISISI
UNTUK ARSIP KACAU

1. PENDATAAN
2. PENATAAN
3. PENILAIAN
4. PENYERAHAN
5. PEMUSNAHAN
TAHAPAN AKUISISI
UNTUK ARSIP TERATUR

1. PENILAIAN DAN VERIFIKASI


2. PENYERAHAN ARSIP STATIS
TEKNIS VERIFIKASI TERHADAP
DAFTAR ARSIP
a. Verifikasi Secara Langsung (JRA)
b. Verifikasi Secara Tidak Langsung (Nilai Guna)
Proses Kerja Verifikasi Secara Langsung

Pemeriksaan
Daftar Arsip

Penilaian JRA

Penetapan Status

Bukan
Verifikasi Dikembalikan
Pencipta Arsip
Ya

Akuisisi Arsip Statis


Proses Kerja Verifikasi Secara Tidak Langsung

Pemeriksaan
Daftar Arsip

Penilaian Menentukan Nilai Guna


Primer /Sekunder

Musnah, Simpan (arsip


Penetapan Status inaktif)

Pembuatan Daftar 1. Daftar Arsip Usul Musnah


Simpan 2. Daftar Arsip Inaktif
Permanen

Penyusunan
Daftar Arsip Statis

Akuisisi Arsip Statis


PROSEDUR AKUISISI
ARSIP STATIS
1. Monitoring terhadap fisik arsip dan daftar arsip
statis; LK
2. Melakukan verifikasi terhadap daftar arsip statis
oleh lembaga kearsipan;
3. Menetapkan status arsip statis oleh lembaga
kearsipan  LK
4. Persetujuan untuk menyerahkan oleh pencipta arsip;
5. Penetapan arsip statis yang diserahkan oleh pimpinan
pencipta arsip;
6. Pelaksanaan serah terima arsip statis oleh pimpinan
pencipta arsip kepada lembaga kearsipan disertai
Berita Acara dan Daftar Arsip Statis.  Pencipta
Arsip dan LK.
Pelaksanaan Serah Terima
Arsip Statis

1. Persiapan
a. Fisik Arsip :
Membungkus arsip dengan kertas kising atau sampul
pembungkus dan memberi nomor arsip sesuai urutan pada
daftar arsip statis;
Menata arsip kedalam boks berdasarkan nomor arsip;
Memberikan label pada boks, dengan keterangan nama
pencipta arsip, nomor boks dan nomor arsip.

b. Acara Serah Terima :


Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk proses
serah terima arsip, seperti boks arsip untuk penyerahan arsip
secara simbolis.
Lanjutan
2. Melakukan Koordinasi antara lembaga kearsipan
dengan pencipta arsip selaku pihak donor yang akan
menyerahkan arsip statisnya

• Pelaku yang akan menandatangani naskah berita acara serah


terima arsip statis
• Penyiapan naskah berita acara serah terima arsip statis
• Tempat melakukan penandatanganan naskah berita acara serah
terima arsip statis
• Waktu pada saat penandatanganan naskah berita acara serah
terima arsip statis
• Pihak yang akan diundang dalam penandatanganan naskah
berita acara serah terima arsip statis
• Proses pengiriman/pengangkutan arsip statis dari pencipta arsip
ke lembaga kearsipan
Lanjutan

3. Mempersiapkan standarisasi naskah Berita Acara


yang Disusun sesuai Peraturan Kepala ANRI.

• Penggunaan Kertas HVS diatas 80 gram (kertas bebas asam)


• Pengetikan Huruf Arial 11 atau 12, dan Spasi 1 - 1,5
• Penggunaan Lambang Negara/Logo dan Cap Dinas
• Format Berita Acara
• Kelengkapan lain (berupa lampiran Daftar Arsip yang Akan
Diserahkan) yang akan ditandatangani oleh pimpinan pencipta
arsip dan pimpinan lembaga kearsipan sebanyak 2 rangkap
disertai masing-masing materai Rp. 6.000,-.
Contoh
Berita Acara Serah Terima Arsip Statis
….. (Pencipta arsip)
kepada Lembaga Kearsipan
Nomor : ............ (Pencipta Arsip)
Nomor : ............. (Lembaga Kearsipan)

Pada hari ini ......tanggal ....bulan.....tahun.... Bertempat di ......, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : …….
2. Jabatan : ....
3. Alamat : ....

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (Pencipta Arsip) yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
1. Nama : ....
2. Jabatan : ....
3. Alamat : ....

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga Kearsipan yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut PARA PIHAK, menyatakan bahwa:
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan arsip statis yang tercipta dari hasil pekerjaan/kegiatan (nama instansi) sebagaimana tercantum dalam Daftar Arsip
yang menjadi Lampiran Berita Acara dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA menerima dan memanfaatkan arsip dari PIHAK PERTAMA untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, ilmu
pengetahuan, kemasyarakatan dan kemaslahatan bangsa bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan.
3. Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Arsip Statis (nama instansi) maka tanggung jawab pengelolaan arsip beralih dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
4. Apabila terdapat kekeliruan dalam Berita Acara ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
5. Berita Acara Serah Terima Arsip Statis (nama instansi) ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah), dan PARA
PIHAK menerima satu rangkap yang mempunyai kekuatan hukum sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Pimpinan Lembaga Kearsipan Pimpinan Pencipta Arsip

Ttd (Materai) Ttd


Lampiran Berita Acara Serah Terima Arsip Statis
Nomor : ... (Pencipta Arsip)
Nomor : ... (Lembaga Kearsipan)
Tanggal : ......

Daftar Arsip Statis


No. Jenis Arsip Tahun Tingkat Jumlah Keterangan
Perkembangan

Pimpinan Lembaga Kearsipan Pimpinan Pencipta Arsip

Ttd Ttd

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


Petunjuk Pengisian Daftar Arsip Statis

1. No : Diisi dengan nomor arsip


2. Jenis Arsip : Diisi dengan unit informasi arsip (series/file/item)
3. Tahun : Diisi dengan kurun waktu terciptanya arsip
4. Tingkat Perkembangan : Diisi dengan tingkat keaslian arsip, seperti
asli/salinan
5. Jumlah : Diiisi dengan jumlah arsip (lembar/sampul/kaset, dll)
6. Keterangan : Diisi dengan informasi khusus yang penting untuk
diketahui, seperti kertas rapuh,
lampiran tidak ada, lokasi simpan, dan sebagainya
Lanjutan

4. Pengiriman/pengangkutan arsip dilakukan sebelum/setelah


penandatanganan naskah berita naskah serah terima arsip
statis

5. Pihak yang Terlibat


• Organisasi (Pencipta Arsip dan Lembaga Kearsipan)
• Tempat/Lokasi Penandatanganan Naskah
• Personil Penandatanganan Naskah

6. Hal yang Diserahkan


• Arsip
• Berita Acara Serah Terima Arsip Statis
• Daftar Arsip Yang Diserahkan
• Riwayat Sejarah Administrasi (informasi pencipta arsip mengenai
pembentukan dan perkembangan organisasi, pihak atau pimpinan
yang terlibat, serta program-programnya)
Arsip yang Tercipta dari
Kegiatan Akuisisi Arsip :

1. Surat Permohonan Penyerahan Arsip Statis dari


Pencipta Arsip kepada Lembaga Kearsipan disertai
daftar arsip usul serah;
2. Surat persetujuan Kepala Lembaga Kearsipan disertai
daftar arsip statis;
3. Surat pernyataan dari pimpinan pencipta arsip tentang
arsip yang diserahkan autentik, utuh dan dapat
digunakan;
4. Berita Acara Serah Terima Arsip Statis;
5. Daftar Arsip Statis;
6. Arsip Nomor 1- 5  Wajib simpan sebagai arsip
statis.
PENUTUP

1. Keberhasilan dalam pelaksanaan akuisisi arsip diperlukan


kemampuan teknis dalam kearsipan, manajerial dan komunikasi
yang baik untuk saat ini, dikarenakan masih terdapat lembaga yg
belum memahami ttg penyelamatan dan pelestarian arsip statis.
2. Pelaksanaan akuisisi arsip statis adalah awal dari kegiatan
pengelolaan arsip stattis.
3. Dalam pelaksanaan akuisisi dilakukan secara sistematis dan
terencana dengan baik untuk mendapatkan hasil yg lebih optimal.
Wa’alaikum Salam Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai