be/tlFQoPtCEe0
Link Youtube : https://youtu.be/gzS-I0WwTEw
Link Youtube : https://youtu.be/vCfjbSt4pYI
DAMPAK ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
( Study Lapangan Di Gunung Merapi Yogyakarta )
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Kegiatan Studi Lapangan dan
Tugas Bahasa Indonesia Semester 4
Tahun Ajaran 2021/2022
Disusun oleh :
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010 di
Kabupaten Sleman Yogyakarta ” telah di sahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh:
Pembimbing Walikelas
Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Pangandaran
Drs.H.SUKIRMAN,S.T,M.SI
NIP. 196809051994121002
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Study Lapangan ke
Yogyakarta dan sekitarnya. Sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita yaitu
Nabi Muhammad Saw. Karya Tulis Ilmiah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Akhir Semester
4 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia maka dari itu kami membuat Karya Tulis Ilmiah ini
dengan penuh rasa syukur karena dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. H Sukirman,S.T,M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pangandaran yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ide kepada kami.
2. Ibu Enung Siti Nurjanah, S.Pd., selaku Wali Kelas XI Mipa 2 yang telah memberikan
dorongan dan masukan kepada kami.
3. Bapak Taufik Muhammad Solihin, S.Pd., selaku Pembimbing yang telah memberikan
banyak materi pendukung, masukan dan bimbingan kepada kami.
4. Orang tua yang telah memberikan bantuan berupa moril dan material
5. Serta semua rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Tanpa bantuan mereka, maka kiranya laporan ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Dalam tugas ini, banyak hal yang sangat bermanfaat dan
menunjang para siswa untuk mendukung peningkatan pemahaman dan pengetahuan juga
kesuksesan dalam bidang akademik. Tugas ini telah kami buat dengan sedemikian rupa serta
semaksimal mungkin.Kami berharap tugas ini dapat berguna dan membantu pembaca dalam
menemukan pengetahuan baru. Segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan senyum dan tangan terbuka.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
menjadi lahar setelah mengalir dan bercampur dengan material-material di permukaan bumi.
Selain dari aliran lava, kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Ilmu yang mempelajari gunung berapi dinamakan Vulkanologi, dimana ilmu ini mempelajari
letusan gunung berapi untuk tujuan memperkirakan kemungkinan letusan yang bisa terjadi
dari suatu gunung berapi, sehingga dampak negatif letusan gunung berapi dapat ditekan.
Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl, per 2010) adalah gunung berapi di bagian
tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi
selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi
barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.
Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak
tahun 2004.
Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan
modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh
permukiman yang padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali] Kota
Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari
puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter dan
hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi
menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung
Api Dekade Ini (Decade Volcanoes)
Peningkatan status dari "normal aktif" menjadi "waspada" pada tanggal 20
September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21
Oktober status berubah menjadi "siaga" sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan
pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat,
ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul
06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status
Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari
puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman.
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya
terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang
lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Sleman dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari
Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan.
Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28
Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan
keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB Selanjutnya mulai teramati titik api diam di
2
puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang
kawah.
Namun, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah
lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas
sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4
November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke
berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan
yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5
November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar
menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota
Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten
Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara,
sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang
harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung dan Bogor
Bahaya sekunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam kawasan lebih rendah
setelah pada tanggal 4 November terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Pada tanggal 5
November Kali Code di kawasan Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus "awas" (red alert).
Letusan kuat 5 November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitar seminggu, sebelum
kemudian terjadi sedikit penurunan aktivitas, namun status keamanan tetap "Awas". Pada
tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang dikurangi
menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10 km. Hanya bagi
Kab. Sleman yang masih tetap diberlakukan radius bahaya 20 km.
3
1.3 Tujuan Pembuatan Karya Tulis
Pembuatan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan
dalam rangka melengkapi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia . Kami berharap Karya
Tulis Ilmiah ini dapat menjadi referensi bagi angkatan selanjutnya.
1. Ingin mengetahui material apa saja yang di timbulkan dari erupsi Gunung Merapi
tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
2. Ingin mengetahui dampak negative yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Merapi
tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
3. Ingin mengetahui dampak positif yang terjadi setelah 11 tahun terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
4. Ingin mengetahui upaya yang dilakukan masyarakat setelah terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
4
1.6 Metode Penelitian
Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini dilakukan metode kualitatif karena sifatnya yang elaborative,
penelitian kualitatif dapat dengan mudah membantu peneliti untuk menggali informasi
yang lebih dalam terkait suatu topik penelitian yang nantinnya informasi yang di
dapatkan dapat digunakan untuk menentukan tujuan penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi Lapangan
Cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada proyek
penelitian.
2. Wawancara
Merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide
melalui sesi Tanya jawab , sehingga dapat dikontruksikan makna dalam satu topic
tertentu.
3. Studi Literatur
Suatu teknik mendapatkan teori guna memperoleh pendapat dari para ahli dan
teorinya melalui bacaan.
Teknik pengolahan data
Kami menggunakan teknik pengolahan data berjenis batch processing, yaitu proses
dimana data hasil penelitian disimpan dalam periode waktu tertentu, lalu dianalisis bersama
dengan anggota kelompok.yaitu dengan pengumpulan data dari hasil observasi lapangan,
wawancara, serta studi literatur yang telah kami lakukan.
5
1.7 Sistematika Penulisan
Uraian Keterangan
No.
1. Halaman Judul Judul diluar dan didalam ada logo sekolah,
alamat sekolah, anggota kelompok
2. Lembar Pengesahan Berisi: Tanda tangan, nama jelas kepala
sekolah, pembimbing, walikelas beserta NIP
3. Kata Pengantar Berisi:
-Puji syukur ke hadirat Allah atas segala
rahmat dan hidayah-Nya
-Mekanisme dan Judul Karya
-Ucapan terimakasih atas bantuan yang
diperoleh dari berbagai pihak
-Harapan-harapan
4. Daftar isi Ada nomor halaman
5. Daftar gambar/table/grafik Berisi gambar/table/grafik dan halaman
6. Bab I: Pendahuluan Berisi:
a. Latar belakang masalah
b. Alasan pemilihan judul
c. Tujuan pembuatan karya tulis
d. Rumusan masalah
e. Pembatasan masalah yang dipilih
f. Metode penelitian
-Teknik pengumpulan data
-Teknik pengolahan data
g. Sistematika penulisan
7. Bab II: Landasan teori Berisi: Teori-teori yang akan dijadikan
landasan pembahasan makalah pada Bab III
8. Bab III: Pembahasan Berisi: Membahas temuan-temuan yang di
peroleh melalui metode pengumpulan data
yang dipilih (pengamatan, wawancara,
observasi, penelitian, percobaan, dll)
9. Bab IV: Penutup Berisi: Saran dan Kesimpulan
10. Daftar Pustaka Cara penulisan daftar pustaka lihat dalam
buku LKPD
11. Kartu Konsultsi Lampirkan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Erupsi
2.2Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan gunung berapi teraktif di Indonesia yang terletak di
perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Sisi selatan berada dalam wilayah
Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta. Sementara sisi lainnya berada dalam
wilayah Jawa Tengah, dengan Kabupaten Magelang di barat, Kabupaten Boyolali di utara
dan timur dan Kabupaten Klaten di sisi tenggara.
Gunung Merapi merupakan gunung berapi strato (kerucut) dengan ketinggian 2910m.
Gunung Merapi terletak di zona subduksi, di mana lempeng Indo-Australia menunjam di
bawah lempeng Eurasia. Letusan merapi di abad ke-20 umumnya merupakan letusan
kecil dengan skala VEI 1 sampai 3 dan frekuensi letusan tiap 4-6 tahun sekali. (Surono, et
7
al., 2012). Letusan terbesar di abad ke-20 terjadi pada 1930 dan 2010 dengan skala VEI
4. Letusan terbaru terjadi pada 2018.
Kekuatan letusan gunung berapi diukur dengan sistem Volcanic Explosivity Index
(VEI). Skala VEI memiliki skala 0 sampai 8, di mana 0 berupa erupsi efusif di mana lava
keluar terus menerus dan 8 berupa bencana besar yang dapat memberi dampak besar
seperti penurunan suhu global. Di Indonesia sendiri beberapa letusan besar yang pernah
terjadi antara sekitar 74 ribu tahun yang lalu di Toba dengan skala 8. Selanjutnya yaitu
Gunung Tambora (1815) dengan skala 7, Krakatau (1883) dengan skala 6, Agung (1963)
dengan skala 5 dan Merapi (1930 dan 2010) dengan skala 4. Erupsi merapi sendiri
biasanya berkisar di skala 1 hingga 3.
Meskipun memiliki aktivitas yang tinggi dan periode letusan yang pendek, Merapi
memiliki jumlah populasi yang tinggi di sekitarnya, baik di kaki gunung maupun di
lerengnya. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada di sekitarnya tak jarang letusan
Merapi menelan korban jiwa. Diperkirakan sejak 1800-an letusan merapi telah menelan
korban sekitar 1800 jiwa. Letusan terparah terjadi pada 1930 dengan 1369 korban jiwa.
Letusan 2010 sendiri menelan korban sebanyak 347 jiwa.
Dikarenakan aktivitasnya yang tinggi dan periode letusan yang pendek, Merapi
menjadi berbagai objek penelitian terkait gunung api. Observasi mulai dilaksanakan pada
akhir 1800an dan seismograf pertama dipasang pada 1924. Selanjutnya pada tahun 1969,
untuk melengkapi seismograf yang sudah ada dipasang seismograf Hosaka hasil kerjama
dengan Jepang. Pada tahun 90-an mulai diperkenalkan sistem pengamatan secara digital
yang meningkatkan ketelitian data secara signifikan. Pada saat ini pengamatan Merapi
juga sudah menggunakan citra satelit. Selain itu untuk pemantauan secara visual juga ada
5 posko pemantauan yang terletak di sekitar Merapi. Posko-posko ini secara rutin
mengambil foto dan melakukan pengamatan visual morfologi merapi.
Untuk keselamatan penduduk, saat ini telah tersedia 33 tempat yang dapat digunakan
sebagai barak pengungsian. Di mana 19 diantaranya berupa barak pengungsian, 7 balai
desa yang dapat dialihfungsikan menjadi barak jika terjadi erupsi dan 7 sisanya berupa
fasilitas publik yang dapat digunakan sebagai barak, seperti gedung olahraga dan stadion.
Diperkirakan keseluruhannya dapat menampung penduduk hingga sebanyak 290.000
Jiwa. (BPBD DIY, 2015).
8
Gambar 2 Evakuasi korban Erupsi Gunung Merapi
Bencana alam khususnya erupsi gunung berapi dapat menelan korban jiwa dan
kerugian material yang besar. Erupsi Merapi terparah terjadi pada 1930 dengan menelan
korban sebanyak 1369 jiwa (Voight, Constantine, Siswowidjoyo, & Torley, 2000).
Letusan terbaru yang menlan korban jiwa terjadi pada 2010 dengan korban sebanyak 347
jiwa. Ada banyak macam bahaya yang dapat mengancam jiwa ketika terjadi erupsi,
antara lain gas vulkanik, lava, lahar, hujan abu dan awan panas. Lava dan awan panas
memiliki suhu yang sangat panas dan dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, membakar
apapun yang dilaluinyaman. Selain itu terdapat juga lahar yang akan mengalir menuruni
gunung dengan kecepatan tinggi, lahar merupakan aliran lumpur campuran abu, material
vulkanik hasil letusan dan air. Lahar bersifat merusak dan menerjang apapun yang
dilaluinya. Disamping itu terdapat hujan abu vulkanik, hujan abu merupakan bahan
material vulkanik yang disemburkan ke udara ketika letusan terjadi. Abu vulkanik ini
ringan sehingga dapat terbawa angin hingga ke tempat yang jauh dan juga sangat halus,
sehingga bisa terhirup oleh manusia. Menghirup abu vulkanik dapat menyebabkan infeksi
saluran pernapasan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Erupsi gunung berapi biasanya dimulai dengan gempa-gempa kecil. Erupsi terjadi
dengan disertai awan panas dan turunnya hujan abu. Setelah aktivitas erupsi menurun
masyarakat masih belum aman sepenuhnya dari bahaya, abu yang turun biasanya akan
menumpuk dengan tebal dan dapat mengganggu saluran pernapasan. Jika turun hujan
setelah erupsi selesai maka akan menimbulkan bahaya lahar dingin, yang berupa material-
material seperti pasir dan bebatuan yang mengalir kencang dari lereng gunung.
Dari yang telah disebutkan sebelumnya, menurut BNPB ada tiga jenis erupsi gunung
berapi yaitu erupsi Hawaiian, erupsi strombolian, dan erupsi uilcanian
Erupsi hawaiian diambil dari kata Hawaii, pulau vulkanik di Samudra Pasifik. Erupsi
jenis tipe hawaiian mengeluarkan lava yang mengalir dalam waktu yang cukup lama.
Gunung yang memiliki erupsi tipe hawaiian berbentuk perisai, di mana tubuh gunung
lebih besar dari tinggi gunung. Contoh gunung tipe hawaiian adalah gunung Kilauea di
Hawaii, Amerika Serikat.
Erupsi strombolian diambil dari kata Stromboli, sebuah gunung api di Italia. Erupsi
tipe strombolian berupa letusan-letusan kecil yang melontorkan material-material yang
kembali jatuh di kawah atau di sekitar tepi kawah. Tubuh dan lereng gunung tersusun
dari batuan yang dilontarkan pada saat erupsi.
10
Gambar 4 Kondisi di salah satu objek di Batu Alien
Erupsi vulcanian diambil dari kata Vulcano, sebuah gunung api di Italia. Erupsi tipe
vulcanian berupa erupsi eksplosif dari tingkat lemah hingga kuat. Erupsi vulcanian
mengeluarkan asap yang kemudian membumbung tinggi dan melebar menyerupai
cendawan. Asap erupsi membawa abu dan pasir yang kemudian turun sebagai hujan abu
dan pasir. Gunung Merapi sendiri dapat dikategorikan sebagai gunung api tipe vulcanian
lemah.
Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh
penduduk yang berada disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan dampak
negatif namun tidak demikian terjadi pada letusan gunung berapi yang justru membawa
dampak positif disamping terdapat juga efek negatifnya.
Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat
menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi
lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya.
11
Lava dan lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan
pertanian maupun pemukiman penduduk.
Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati
wilayah tersebut.
Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi
mengeluarkan debu dan gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida,
Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida Menganggu.
parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana
menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi
wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.
b. Dampak positif setelah 11 tahun terjadinya erupsi Gunung Merapi
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi:
Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung
yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa
berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni
sebagai penambang pasir.
Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu
saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu
mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.
Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya
dengan kandungan mineral. Selain itu muncul pula sumber air panas/geyser baru
secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat
untuk kesehatan kulit.
12
Gambar 5 contoh barang yang tersisa di Museum Mini sisa Hartaku
Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk
dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomi
a. Sebelum terjadi letusan Gunung Merapi tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
3. Mengetahui jalur evakuasi dan barak pengungsian yang telah disiapkan oleh pihak
berwenang.
4. Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar
prediksi ahli.
13
5. Persiapkan dukungan logistik, seperti makanan siap saji dan minuman, lampu senter
dan baterai cadangan, uang tunai secukupnya, obat-obatan khusus sesuai pemakai
dan kebutuhan lainnya
b. Saat terjadi letusan Gunung Merapi tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta
1. Pastikan sudah berada di barak pengungsian atau tempat lain yang aman dari dampak
letusan.
2. Hindari daerah rawan bencana.
1. Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi jika harus tinggal lebih lama di barak
pengungsian.
2. Dampingi anak-anak dan remaja untuk mengurangi stres atau ketertekanan selama
berada di barak pengungsian.
3. Tetap gunakan master dan kacamata pelindung ketika berada di wilayah yang
terdampak abu vulkanik.
4. Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau
pengumuman dari pihak berwenang.
Waspada terhadap kemungkinan adanya bahaya kedua berupa banjir lahar dingin
yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan menghanyutkan material vulkanik maupun
reruntuhan kayu atau apapun sepanjang sungai dari hilir ke hulu.
4.2Hasil Wawancara
Narasumber :
Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan pihak Lava Tour dalam kunjungan
Study Lapangan
14
1. Bagaimana sejarah adanya Lava Tour?
Jawaban:
Awal mula adanya jeep wisata dari tahun 2006. Pada saat itu hanya 1 jeep yang
beroprasi dengan lambat laun banyak yang mengetahui ada trip jeep, akhirnya
peminatnya banyak dan jeep 1 itu mencari relasi, dia mencari teman dari club
“Yogyakarta Amerika Jeep”, setelah itu karena mulai banyak yang jalan jalan akhirnya
masyarakat sekitar sini mulai melirik dan sekarang menjadi ribuan. Dari awalnya 1
menjadi banyak. Pencetus awal di Kaliurang namanya Pak Wanto, Pak Wanto awalnya
bukan dari bidang wisata melainkan tukang parkir yang menjadi objek wisata tapi karena
melihat peluang akhirnya berdirilah menjadi Jeep wisata ini. Dulu sebelum pakai jeep itu
menggunakan motor ojek. Soalnya dulu yang terkena erupsi hanya di Bunker Kaliadem,
di Bunker Kaliadem ada 2 relawan yang meninggal. Kebetulan istrinya Pak Wanto ini
berjualan foto. Pak Wanto itu mendampingi sekaligus jadi tukang parkir, tapi banyak
pengunjung yang bertanya “dimana ini lokasinya? Bisa diantar gak sampai sana?”
awalnya seperti itu.
Kemudian Pak Wanto berpikir “sepertinya kalau pakai mobil bisa muat banyak” lalu
Pak Wanto mencari model jeep yang terbuka lebih nyaman karena disini tidak terlalu
dingin berbeda yang kalau dulu awal-awal ada jeep di Bromo, karena di Bromo dingin
jadi menggunakan jeep yang tertutup. Setelah mengetahui ada jeep yang satu ini. Kalau
sekarang jeep ini milik pribadi masuk ke komunitas.
Jawaban:
Radiusnya kurang lebih 20 km, tapi kawasan yang terkena kampung-kampung yang
disekitaran alur sungai yang dilewati lahar, namun kampung yang agak jauh dari sungai
tapi dekat dengan puncaknya itu terkena dampak juga, dari puncak kurang lebih 2 km
terkena awan panasnya.
Dampak negatif yang dirasakan warga sekitar lereng gunung: Merusak lokasi, Sektor
ekonomi dan pariwisata lumpuh semua.
15
Dampak positif erupsi setelah 11 tahun bagi sektor ekonomi dan pariwisata: Tanah
menjadi subur, ada peluang usaha baru, material yang dikeluarkan dari letusan gunung
bias dijual (menjadi salah satu ladang usaha)
3. Material apa saja yang di keluarkan dari erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban:
Material-material yang keluar dari erupsi: lava, berupa pasir dan bebatuan yang
kondisinya merah. Awan panas itu adalah uap dari lava bentuknya seperti bulu domba
yang menggumpal, suhu awan panas kurang lebih 600°C dan kecepatannya bias
mencapai kurang lebih 60 km.
Jawaban:
Ada 29 komunitas di sini dengan jumlah jeepnya ribuan. Ada juga yang menjadikan
jeep sebagai kerja sampingan. Ongkos menaiki jeep dari dulu sampai sekarang tidak
pernah berubah. Untuk biaya operasional kurang lebih Rp. 1.000.000.000,- / bulan untuk
perawatan.
16
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dampak erupsi Gunung Merapi tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta penulis
simpulkan mengenai material material yang di timbulkan diantaranya material berupa
pasir, kerikil, lumpur dan batu besar memenuhi sungai- sungai tersebut. Bahkan puluhan
dusun sudah rata akibat tumpahan material Merapi yang di perkirakan mencapai 140 juta
meter kubik, dan menjangkau hingga 13 kilometer.
Bencana erupsi Gunung Merapi ini telah mengakibatkan 277 orang meninggal dunia
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan 109 orang meninggal di wilayah Jawa
Tengah, 2.271 rumah warga mengalami kerusakan, rumah rusak berada di kecamatan
Cangkringan Sleman, 5 desa, desa Glaharjo, ds Argomulyo, ds Kupuharjo, ds Wukirsari,
ds Umbulharjo kerusakan terparah desa Umbulharjo yaitu 100 % rumah warga
mengalami kerusakan serta puluhan ribu orang mengungsi dan ribuan ternak mati.
Dampak positif setelah 11 tahun terjadi nya erupsi gunung Merapi tahun 2010 ialah
Lahan atau tanah yang dialiri oleh lava dan terkena abu vulkanik dapat subur sehingga
produksi pertanian meningkat.
Adapun Bahan vulkanik yang keluar dari gunung seperti pasir dan batu dapat
bermanfaat untuk bahan bangunan dan lainnya.
17
Selain itu kita dapat menciptakan ekosistem baru di hutan yang rusak akibat letusan
gunung berapi.
Biasanya juga akan muncul mata air yang kaya akan mineral berkhasiat atau disebut
makdani. Makdani merupakan sumber air panas yang dapat menjadi pengobatan
alami penyakit kulit.
Kita juga dapat mencipatkan destinasi wisata baru akibat perubahan wilayah dan
kondisi alam.
Bencana erupsi gunung api Merapi yang terjadi pada tahun 2010 menyebabkan
kerusakan lahan pertanian di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunungapi Merapi
Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Dengan jumlah penduduk pada kawasan
rawan bencana III mencapai 15.722 jiwa dan sumber pendapatan penduduk terbesar pada
sektor pertanian, kerusakan lahan pertanian akibat bencana erupsi menimbulkan dampak
yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Berdasarkan pra survei yang dilakukan
pada tahun 2015, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat KRB III Kecamatan
Srumbung, Kabupaten Magelang relatif telah mengalami perbaikan seperti pada kondisi
pra bencana. Hal ini tidak terlepas dari telah pulihnya kondisi lahan pertanian terutama
perkebunan salak pondoh. Sementara itu antara tahun 2011 hingga 2015 ketika lahan
pertanian banyak mengalami kerusakan kehidupan masyarakat dengan mayoritas
matapencaharian sebagai petani tentu bergantung pada kemampuan strategi penghidupan
tertentu. Tipologi strategi yang terbentuk ini tidak terlepas dari sumberdaya yang dimiliki
dan kondisi lingkungan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan saat study Lapangan maka kami
menyarankan :
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat sekitar Gunung Merapi lebih waspada dan siaga akan
aktivitas gunung berapi yang sewaktu-waktu bisa erupsi kembali, agar dampak negatif
dari erupsi Gunung Merapi dapat diminimalisir.
2. Bagi Pemerintah
Di harapkan pemerintah bisa lebih bersiap siaga untuk evakuasi apabila sewaktu-
waktu terjadi erupsi kembali. Penambahan akses evakuasi dan tempat pengungsian
juga harus dilakukan mengingat status Gunung Merapi yang masih aktif. Pemerintah
juga harus lebih aktif dalam pemberitahuan mengenai aktifitas Gunung Merapi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ariansyah, A. (2021, April 21). BNPB. Diakses pada April 13, 2022, dari
https://bnpb.go.id/berita/mengenal-jenis-bahaya-letusan-gunung-api-di-indonesia
BNPB. (2011, Juni). Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pascabencana
Erupsi Gunung Merapi.
Admin. (2020, April 11). Pengetahuan Kebencana. BPBD Kota Kediri. Diakses pada April
13, 2022, dari https://bpbd.kedirikota.go.id/view/bencana-alam-gunung-meletus
Wijaya Kusuma. 2010 “Material yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Merapi tahun 2010”
https://regional.kompas.com/read/2014/03/29/1514384/Material.yang.Dikeluarkan.Merapi.Si
sa.Letusan.Tahun.2010
Universitas Medan 2010 “Dampak negative dan positif yang ditimbulkan dari erupsi Gunung
Merapi tahun 2010”
https://hukum.uma.ac.id/2021/12/09/akibat-letusan-gunung-berapi-terhadap-lingkungan/
19
KARTU KONSULTASI BIMBINGAN KARYA TULIS TAHUN AJARAN 2021/ 2022
2.
3.
4.
5.
6.
20
7.
8.
9.
10.
LAMPIRAN
21
22
ORGANISASI INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMAN 1 PANGANDARAN
2 Bidang Ukhuwah
a Melakukan MABIT (Malam Bina Kegiatan MABIT
Iman dan Taqwa) dan Musyir dilaksanakan pada:
Tujuan: untuk mempererat Hari : Jumat-Sabtu
silaturahim, menambah keimanan Tanggal : 22 – 23 April
dan ketaqwaan, serta melantik 2022 TERLAKSANA
anggota baru. Waktu : 16.00 s/d
selesai
Tempat : SMA Negeri
1 Pangandaran
Kegiatan MUSYIR
dilaksanakan pada:
Hari : Senin TIDAK
Tanggal : 26 September TERLAKSANA
2022
Waktu : 13.00 – 15.00
Tempat : SMAN 1
PANGANDARAN
b Berpartisipasi terhadap sub Kegiatan ini dilaksanakan
organisasi lain dalam bidang pada setiap Kegiatan
keagamaan: IRMA bekerjasama Peringatan Hari Besar Islam
TERLAKSANA
dengan OSIS dalam PHBI.
Tujuan: untuk melatih siswa-siswi
dalam bekerjasama.
c Melaksanakan Tadabur Alam Kegiatan ini disatukan
Tujuan: untuk mempererat bersama kegiatan TERLAKSANA
silaturahim antar organisasi. SPKRMTA 2022
d Melaksanakan Outbond Kegiatan ini belum
Tujuan: untuk menambah terlaksana. TIDAK
pengalaman dan mempererat TERLAKSANA
silaturahim antar siswa-siswi.
e. Melaksanakan SPKRMTA Kegiatan MUSYIR
(Sertijab,Pendidikan Remaja dilaksanakan pada:
Masjid, dan Tadabur Alam) Hari : Sabtu
Tujuan : Untuk Serah Terima Tanggal : 01 Oktober
Jabatan Periode 2021/2022 ke 2022 TERLAKSANA
Periode 2022/2023 Waktu : 07.15 s.d
selesai
Tempat : SMAN 1
PANGANDARAN
f. Melaksanakn Agenda Mingguan Kegiatan ini dilaksanakan
Anggota IRMa disetiap pekan pada Hari
Tujuannya : Untuk menambah Kamis
wawasan dan pengetahuan,untuk TERLAKSANA
saling sharing pengalaman atau
membahas tentang kepengurusan
dan evalusi
3 Bidang Kesenian
a Membuat baju dan pin. Kegiatan membuat baju
Tujuan: untuk menunjukan seragam IRMA
TERLAKSANA
kekompakan setiap anggota dilaksanakan pada awal
IRMA. kepengurusan
b Membuat sertifikat, baik bagi Kegiatan ini dilaksanakan
pengurus IRMA maupun anggota pada akhir kepengurusan.
IRMA.
Tujuan: agar terdapat TERLAKSANA
penghargaan bagi pengurus dan
anggota yang telah mengabdi pada
organisasi IRMA.
4 Bidang Keputrian
a Melaksanakan kegiatan keputrian Kegiatan ini dilaksanakan
pada setiap hari jumat. setiap pekan pada hari
Tujuan: agar para siswi lebih Jum’at.
TERLAKSANA
mengenal dirinya dan
mengembangkan potensi sebagai
wanita
5. Bidang Diluar Sekolah
a. Mengikuti Kegiat REGANA BPII Kegiatan ini Terlaksana
(Relawan Siaga Bencana Badan dengan mengirimkan
TERLAKSANA
Pemuda Islam Indonesia) Tingkat perwakilan sebanyak 5
JABAR siswa yaitu anggota IRMA
b. Mengikuti PKRM IRMA Tingkat Kegiatan ini Terlaksana
JABAR secara online atau melewati
TERLAKSANA
zoomeeting dengan peserta
4 anggota IRMA
c. Mengikuti Perlombaan Pentas Kegiatan ini
PAI terlaksana,kemudian
Tujuannya : Untuk menjadi wadah mendapatkan hasil juara
TERLAKSANA
para siswa/i SMAN 1 yang banyak
PANGANDARAN di bidang
masing masingnya
d. Pengurusan IRMA WILAYAH Kegiatan ini terlaksana
XIII dengan mengikuti dan ada
Tujuannya : Untuk Ikut yang menjadi perwakila di
TERLAKSANA
Kepengurusan di tingkat KCD 13 kepengurusan IRMA KCD
agar bisa menambah wawasan 131
mengenai IRMA
e. Mengikuti jambore IRMA Kegiatan ini tidak terlaksana
Tingkat JABAR dikarenakan waktu yang
TIDAK
bentrok dengan PAT
TERLAKSANA
sehingga pihak sekolah tidak
mengizinka
f. Mengikuti LOKAKARYA IRMA Kegiatan ini Belum
TIDAK
JABAR terlaksana dikarenakan
TERLAKSANA
waktunya itu diakhir tahun
2022,teteapi kita masih
membantu untuk mencari
perwakilan seleksi di tingkat
sekolah
g. Mengikuti kegiatan Pengajian Kegiatan ini terlaksana ,
Bulalan setiap 3 Bulan sekali di mengikuti perdananya
Ahad ke 3 juga,yang kedua
TERLAKSANA
alhamdlillah juga bisa
mengikutinya secara
langsung
h. Jejak IRMA Membuat Agenda Kegiatan ini Terlaksana
yang Tujuannya : Untuk contohnya Curug
mengeksplor alam khususnya Bijong,matras,Cagar Alam,
didaerah Pangandaran, dengan Pantai Timur,Crug Grigis
TERLAKSANA
cara membuat Vidio kemudian di Buton Padaherang
upload di Media Sosial IRMA AT
TARBIYAH SMAN 1
PANGANDARAN
PECINTA ALAM PANGANDARAN
(PALAPA)
SMA NEGERI 1 PANGANDARAN
Jln. Raya Babakan No.129 Pangandaran Telp.(0265) 639355 Kode Pos 46396
Terakreditasi ”A” - Pelaksana Rujukan dan Sekolah Pendidikan Keluarga
Laman: smansapangandaran.sch.id; e-mail : smansapnd@gmail.com
PROGRAM KERJA PALAPA 2021/2022
TERLAKSANA/
NO PROGRAM KERJA KETERANGAN
TIDAK TERLAKSANA
A. SEKSI BIDANG KEGIATAN
DAN PELATIHAN
1 Mengadakan latihan rutin setiap TERLAKSANA
hari rabu di dalam dan di sekitar
Pangandaran, berlangsung setelah
selesai KBM.
2 Mengadakan kegiatan pecinta TERLAKSANA
alam di dalam dan di sekitar
Pangandaran
3 Mengadakan perjalanan atau TERLAKSANA
lintas medan
4 Mengadakan pelantikan kepada TERLAKSANA
anggota baru PALAPA dengan
cara memberikan ketangkasan-
ketangkasan yang ada di dalam
PALAPA.
5 Mengadakan bakti lingkungan di TERLAKSANA
sekitar SMA N 1
PANGANDARAN
6 Mengadakan latihan rafling TERLAKSANA
7 Mengikuti lomba lintas alam TIDAK TERLAKSANA Kurangnya
informasi mengenai
acara lomba lintas
alam di kabupaten
Pangandaran dan
sekitarnya.
8 Setelah melaksanakan latihan TERLAKSANA
harus melaksanakan MELISA
(Melihat Sampah Ambil)
9 Mengadakan pertemuan /reuni TERLAKSANA
anggota PALAPA pada tanggal
23 April
10 Mengadakan kemping kurang TIDAK TERLAKSANA Sulitnya
lebih 6 bulan sekali memperoleh izin
dari pihak sekolah
dan izin orang tua
anggota.
11 Membersihkan tempat yang TERLAKSANA
sudah di gunakan untuk latihan
12 Mengadakan hiburan semacam TERLAKSANA
permainan setelah pemberian
materi
13 Mengadakan penanam pohon TIDAK TERLAKSANA Akan dilaksanakan
disekitar wilayah Pangandaran saat kegiatan lintas
alam pada tanggal
13 November 2022
14 Pembuatan agenda materi dari TERLAKSANA
tutor atau anggota PURNA
PALAPA
15 Membayar uang kas sebesar TERLAKSANA
Rp.2000
16 Menerapkan 2 S Senyum dan TERLAKSANA
Sapa
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PANGANDARAN
Jalan Raya Babakan Nomor 129 Pangandaran Telepon (0265)639355
NO KEGIATAN TERLAKSANA/TIDAK
TERLAKSANA
1. Membersihkan peralatan yang ada di TERLAKSANA
ruangan PMR oleh semua anggota PMR
setelah menggunakannya.