Rev3 Daud Lasma 362018164 Skripsi ALV SET
Rev3 Daud Lasma 362018164 Skripsi ALV SET
DISUSUN OLEH:
DAUD LASMA
362018164
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa media massa memiliki peranan yang sangat
penting bagi masyarakat. Media massa dapat berfungsi sebagai lidah penyambung
antara masyarakat dengan pemerintah, alat kontrol kekuasaan, sarana hiburan
serta sebagai sumber informasi. Melalui program berita yang dimiliki media
massa dapat membentuk opini serta persepsi publik tentang suatu pemberitaan
yang disampaikan. Selain itu, komunikasi massa juga tak lepas dari massa, karena
dalam komunikasi massa, penyampaian pesannya adalah melalui media. Media
massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam
masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber
daya lainnya.2
1
Severin Werner J & Tankard James W, JR, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan
Terapan di Dalam Media Massa (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), hlm. 4.
2
Mc.Quail, Dennis, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2005), hlm. 3.
Berita (news) merupakan sebuah sajian pokok dalam media massa yang
berguna untuk menyampaikan informasi. Mencari sebuah berita lalu menyusunya
merupakan tugas pokok dari seorang wartawan dan redaksi dalam sebuah
penerbitan pers (media massa) (Romli, 2014:3). Pada dasarnya, sebuah berita
lebih menekankan pada unsur ‘keanehan’ atau ‘ketidaklaziman’ sehingga
masyarakat lebih tertarik untuk melihatnya. Jika seekor anjing menggigit manusia
itu bukanlah berita, tetapi jika manusa menggigit anjing itu adalah berita (Romli,
2014:4).
Dari berbagai macam pemberitaan yang beredar di media massa, salah satu
yang menarik perhatian adalah kasus antara artis Nirina Zubir dan TV One dalam
acara “Apa Kabar Indonesia Malam” yang tayang pukul 18.30 WIB, pada 19
November 2021 dengan judul “Rumah Ditilap Mafia Tanah, Nirina Menggugat.”
Persoalan itu bermula ketika Nirina Zubir diminta oleh TV One menjadi
narasumber untuk kasus penggelapan tanah yang dilakukan oleh mantan asisten
pribadi dari ibunya. Pada video berdurasi 33 menit yang diupload tvOneNews
dikanal YouTubenya pada 19 November 2021, awalnya berjalan sesuai dengan
semestinya. Presenter yang memimpin acara kemudian memperkenalkan
narasumber yang hadir dalam acara tersebut, mulai dari Nirina Zubir dan kuasa
hukumnya selaku korban, kemudian Abdul Fickar Hadjar selaku ahli hukum
pidana dan kuasa hukum dari tersangka penggelapan yaitu Syahruddin.
dengan orang yang mengaku sebagai kuasa hukum dari pihak Riri Khasmita.
Sebab menurut pihak Nirina yang ditunjuk sebagai kuasa hukum dari Riri
bukanlah Syahruddin. Akibatnya, polemik ini kemudian menjadi ramai dibahas
oleh publik hingga KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) siap menjadi wadah untuk
menengahi persoalan antara Nirina Zubir dengan TV One.
Detik-detik Nirina Zubir memprotes presenter TV One yang mehadirkan pengacara pihak tersangka
dan melakukan aksi walk out.
Melihat persoalan ini, peneliti ingin melihat dan menganalisis aksi walk
out Nirina Zubir yang menurutnya tiba-tiba berhadapan dengan kuasa hukum dari
pihak tersangka sementara dilain sisi sebuah permasalahan yang diberitakan ke
pada publik harus menjunjung tinggi cover both side (melihat dari dua sudut
pandang).
Dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang ditulis oleh peneliti
yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian:
3
Darma Yoce Aliah, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), hlm. 49.
Walk out diartikan sebagai sebuah tindakan untuk keluar
dari suatu tempat karena suatu alasan tertentu.
Dengan maksud agar penelitian ini tidak keluar dari tujuan utama dan
maknanya maka peneliti akan membatasi penelitian ini, hanya berfokus pada
analisis wacana kritis terkait aksi walk out Nirina Zubir dalam acara “Apa Kabar
Indonesia Malam.”
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi massa
haruslah menggunakan sebuah media massa untuk menyampaikan pesannya.
Sehingga bila dalam sebuah kegiatan, pesan dikomunikasikan kepada orang
banyak atau khalayak umum tanpa menggunakan media massa sebagai alatnya, itu
tidak dapat disebut sebagai komunikasi massa.
1. Komunikator Terlembagakan
Pihak pemberi pesan (komunikator) dalam komunikasi massa
haruslah dilakukan oleh lembaga atau suatu organisasi yang cukup
kompleks.
2. Pesan Bersifat Umum
Pesan yang disampaikan dalam media massa biasanya bersifat umum
yang berisi fakta, peristiwa maupun opini, sebab komunikasi massa
terbuka sangat luas untuk masyarakat umum.
3. Komunikasi Anonim dan Heterogen
Pada komunikasi massa, pihak pemberi pesan tidak mengenal pihak
yang menerima pesan sebab komunikasi yang terjadi tidak secara
langsung atau tatap muka melainkan menggunakan media massa.
Sehingga ketika pesan disampaikan, akan diiterima secara acak oleh
komunikan yang berbeda usia, jenis kelamin, latar belakang, budaya
dan lain-lain.
4. Media Massa Menimbulkan Keseragaman
Mengingat komunikasi massa dalam menyebarkan pesannya sangat
luas sehingga dapat memberikan informasi yang seragam dalam
waktu yang sama kepada pihak penerima pesan (komunikan).
5. Lebih Mengutamakan Isi daripada Hubungan
Dalam komunikasi massa, pemberi pesan dan penerima pesan tidak
harus saling mengenal terlebih dahulu. Terpenting adalah pesan yang
disampaikan harus dikemas secara sistematis dan dapat dipahami
dengan mudah
6. Komunikasi Bersifat Satu Arah
Komunikator aktif dalam memberikan pesan, sementara komunikan
juga aktif dalam menerima pesan. Akan tetapi, keduanya tidak
melakukan dialog sehingga dikatakan bersifat satu arah.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Komunikasi massa menggunakan indra yang cukup terbatas,
tergantung pada jenis media massa yang digunakan (cetak, radio atau
televisi).
8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal itu
dikarenakan prosesnya yang tidak secara langsung bertatap muka
antara pemberi dan penerima pesan. Keduanya harus menggunakan
media seperti email, telepon dan lain-lain sehingga dikatakan
tertunda.
Apa Kabar Indonesia merupakan sebuah program berita dan gelar wicana
yang ditayangkan di stasiun televisi swasta yakni TvOne. Acara ini telah tayang
sejak tanggal 14 Februari 2008. Untuk acara Apa Kabar Indonesia terdiri dari dua
varian yakni Apa Kabar Indonesia Pagi dan Apa Kabar Indonesia Malam.
2.4 Wacana
Wacana merupakan praksis sosial dalam sebuah bentuk interaksi simbolis
yang bisa terungkap melalui pembicaraan, tulisan, kial, gambar, diagram, film
atau music (N.Fiarclough, 2010:233; dan M. Bloor dan Thomas, 2007:1-2).
Wacana merupakan sebuah proses semiotik yang merepresentasikan dunia sosial.
Peran wacana dapat dipahami sebab Bahasa mampu mendefinisikan serta
menghasilkan sebuah objek pengetahuan. Wacana juga mengatu tentang cara
membahas sesuatu, mendefinisikan, bicara, menulis dan bertindak. Itulah
sebabnya wacana dapat dikatakan sebagai praktik sosial.
5
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, (Yogyakarta: LKis, 2001), hlm. 221.
itu. Tidak hanya itu, Teun van Dijk juga melihat bagaimana struktur sosial dan
dominasi dari suatu kelompok masyarakat yang dapat membentuk atau
berpengaruh pada teks tertentu (Eriyanto, 2001 :224).
Menurut van Dijk, wacana digambarkan memiliki tiga dimensi yakni teks,
kognisi sosial dan konteks sosial. Inti yang ingin diambil dari analisis van Dijk
ialah menggabungkan ketiga dimensi itu ke dalam suatu kesatuan analisis. Pada
dimensi teks, yang diteliti ialah bagaimana struktur dari teks dan strategi wacana
yang dipakai dalam penegasan suatu tema. Sedangkan dalam dimensi kognisi
sosial, yang dipelajari ialah proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi
individu dari seorang penulis. Sementara itu, dimensi konteks sosial akan
mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat terhadap
suatu masalah. Model analisis dari van Dijk dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar 2.1
TEKS
KOGNISI SOSIAL
KONTEKS SOSIAL
Sumber: Eriyanto, 2001:225
Pada penelitian ini, akan menggunakan sebuah video dari unggahan akun
YouTube milik tvOneNews, lalu mengubah percakapan dalam video ke dalam
bentuk teks. Van Dijk menggunakan analisis linguistik dari kalimat, kosakata,
preposisi dan paragraph untuk menjelaskan makna dari suatu teks. Ia melihat teks
terdiri dari beberapa level yang semua strukturnya saling berkaitan. Dapat dilihat
dari gambar di bawah ini:
Gambar 2.2
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema
yang diangkat oleh suatu teks
Super Struktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,
penutup dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati
dari pilihan kata, kalimat dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks
Dalam hal ini, struktur makro merupakan sebuah makna global dari
sebuah teks yang diamati melalui topik/tema yang diangkat; superstruktur
merupakan kerangka dari sebuah teks yang meliputi bagian pendahuluan, isi,
penutup dan kesimpulan; struktur mikro merupakan makna lokal dari suatu teks
yang dapat diamati melalui pilihan kata, kalimat serta gaya yang digunakan
sebuah teks.
Model penelitian wacana kritis yang dikemukakan oleh van Dijk memiliki
lima ciri-ciri pokok.
Untuk penelitian “Analisis Wacana Kritis Aksi Walk Out Nirina Zubir
Dalam Acara Apa Kabar Indonesia Malam” belum pernah diteliti oleh penelitian
lain, sehingga penelitian ini masih relevan untuk diteliti.
Media Massa
Konflik Nirina
Indikator van Dijk Zubir dan TV One
-Struktur Makro
(Tematik)
-Superstruktur
Analisis Wacana Kognisi Sosial
(Skematik) Kritis model van Dan
Struktur Mikro Dijk
Konteks Sosial
(Semantik, Sitaksis
Stilistik, Retoris)
Hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
6
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), Hlm. 1.
A. Unit amatan merupakan sesuatu yang dijadikan sumber dasar untuk
mendapatkan data dengan tujuan menjelaskan tentang suatu analisis (Ihalauw,
2003:178). Maka dari itu, yang menjadi unit amatan pada penelitian ini ialah
video pemberitaan dalam bentuk soft file yang diupload akun youtube tvOneNews
dan berduasi 33 menit 39 detik ketika Nirina Zubir menjadi narasumber dalam
acara “Apa Kabar Indonesia Malam.”
B. Unit Analisa ialah suatu unit yang akan diteliti (Masri dan Sofian,
2006:155). Yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi
video Nirina Zubir dalam acara “Apa Kabar Indonesia Malam”.
Dalam sebuah penelitian terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Menurut Ardial (2014:359), data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari sumber pertama di lokasi penelitian7. Sedangkan data sekunder
merupakan data kedua yang digunakan yang berasal dari jurnal, buku atau catatan
pendukung penelitian.
9
Herdiansyah Haris, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm. 161-162
Bab 1. Pendahuluan. Bab ini menerangkan mengenai latar belakang
masalah yang akan dibahas, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian
ini, serta definisi konsep yang digunakan, serta batasan penelitian.
BUKU:
Severin J Werner & Tankard W James, Jr. 2011. Teori Komunikasi: Sejarah,
Sejarah, Metode dan Terapan di Dlam Media Massa. Jakarta : Kencana Prana
Media Group.
Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung : Penerbit Yrama
Widya.
Titscher, Stefan dkk. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika : Peran Bahasa, Bisnis, dan
Politik di Era Mondial. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.
Sumber Lainnya:
Tribunnews. 2021. Pengertian Walk Out, Sering Dilakukan Secara Tiba-Tiba, Ini
Artinya. https://sumsel.tribunnews.com/2021/05/01/pengertian-walk-out-sering-
dilakukan-secara-tiba-tiba-ini-artinya