Anda di halaman 1dari 24

ILMU KEBUMIAN

TEKTONISME
OLEH
Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng
Struktur Bumi

(Lutgens dan Tarbuck, 2012)


2. Astenosfer
• Batas antara astenosfer dan litosfer berbeda secara sifat mekanis/fisik, tetapi
secara kimiawi tidak terlalu jauh berbeda
• Astenosfer terdiri dari mantel atas (upper mantle) yang tersusun atas batuan
ultramafik (silikat Mg + Fe3O4 + silikat hidrat)
• Astenosfer lebih bersifat plastis

3. Mesosfer
• Terdiri dari mantel bawah (lower mantle) batuan ultramafik (silikat Mg)
• Batuan pada mesosfer lebih kuat dan lebih kaku daripada batuan di astenosfer.
Hal ini dikarenakan walaupun pada bagian ini memiliki suhu yang tinggi tetapi
juga memiliki tekanan yang tinggi.
• Walaupun bersifat kuat dan kaku tetapi batuan pada mesosfer tetap memiliki
temperatur yang tinggi
4. Inti Bumi
• Tersusun oleh unsur besi (Fe) dan Nikel juga tersusun atas oksigen, silika
dan sulfur dengan jumlah yang relatif sedikit dan diperkaya unsur
siderophile
• Perubahan dari mesosfer ke inti bumi menandai perubahan komposisi
kimia dan sifat mekanik/fisik.
• Bila ditinjau dari sifat mekanik/fisik, inti bumi dibagi menjadi :
─ Inti bagian dalam yang bersifat solid dengan diameter 1.200 km
─ Inti bagian luar bersifat lebih cair dengan diameter sekitar 2.270 km
• Inti bumi bersifat sangat panas dan diperkirakan cairan inti bumi dapat
mengalir akibat adanya rotasi bumi
(Lutgens dan Tarbuck, 2012)
• Pergerakan tektonik terjadi akibat panas yang dihasilkan oleh bumi (panas
internal).
• Astenosfer bagian bawah bersifat lebih plastis daripada litosfer.
• Sedangkan bagian atas astenosfer (mantel atas) relatif bersifat bersifat
lebih kaku rigid lebih dingin.
• Dikarenakan pergerakan arus konveksi di astenosfer dalam (yang
cenderung bersifat plastis), maka akan menjadikan bagian yang atas nya
(litosper atau astenosfer bagian atas) bergerak.
• Pergerakan litosfer atau astenosfer bagian atas yang cenderung bersifat
kaku akan menjadikan rekahan/pecahan pada bagian litosfer.
(Carlson,dkk, 2011)
(Frisch, dkk, 2012)
Batas Lempeng

(Carlson,dkk, 2011)
Batas Transform

(Carlson,dkk, 2011)
BATAS TRANSFORM
• Terjadi bila lempeng bergerak/bergeser secara mendatar, contoh San
Andreas Fault di California dan Alpine Fault di Selandia Baru
• Dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan gempa tergantung
panjangnya zona sesar dan keberadaan sesar tersebut berada di kerak
samudera atau kerak benua. Sebagai contoh sesar San Andreas
menghasilkan gempa yang besar karena berada pada kerak benua dan
memiliki zona sesar yang panjang
• Pada kerak samudera dengan zona sesar yang pendek menghasilkan
kekuatan gempa yang kecil
• Sesar mendatar yang terjadi biasanya tegak lurus dengan arah
punggungan tengah samudera (Mid Oceanic Ridge)
(Lutgens dan Tarbuck, 2012)
(Carlson,dkk, 2011)
Batas Konvergen
(Penunjaman/Subduction Zone)

(Carlson,dkk, 2011)
BATAS KONVERGEN
(Subduksi)
1. Batas Kerak Samudera-Kerak Benua
• Batuan-batuan gunungapi, pada umumnya berkomposisi andesit,
dasit, dan riolit
• Busur tepi benua aktif (Active Continental Margin)

(Carlson,dkk,
2011)
2. Batas Kerak Samudera-Kerak Samudera
• Batuan-batuan gunungapi, pada umumnya
berkomposisi basalt sampai andesit.
• Busur kepulauan (Island Arc)
(Carlson,dkk, 2011)
Batas Konvergen
(Tumbukan/Collision Zone)
3. Batas Kerak Benua-Kerak Benua
• Zona tumbukan (collision) umumnya terjadi pada fase akhir dari suatu
zona subduksi
• Terjadi penebalan kerak benua, misal di Papua, Sulawesi Tengah,
Kalimantan.
• Pelelehan parsial terjadi di kerak benua bagian tengah (anateksis)
sebagai akibat adanya peningkatan gradien panas bumi.
• Magma yang dihasilkan adalah granitoid.
• Asosiasi batuannya meliputi migmatit, granit, granodiorit, tonalit
(Best, 1982).
(Carlson,dkk, 2011)
Batas Divergen
• Pada batas ini mengalami gaya ekstensi (extensional/stretching forces)
• Terjadi proses pemekaran (Rifting)
• Mula – mula terbentuk di kerak benua kemudian berkembang menjadi
kerak samudera baru.
• Membentuk punggungan tengah samudera (Mid Oceanic Ridge)
• Batuan bersifat basaltis
(Carlson,dkk, 2011)
IMPLIKASI TEKTONIK TERHADAP
BUMI
• Terbentuknya magma → Batuan beku dan
proses-proses Gunung Api
• Geomorfologi (roman muka bumi)
• Struktur Geologi
• Gempa Bumi
Gempa Bumi

Anda mungkin juga menyukai