Anda di halaman 1dari 61

BUKU LATIHAN SOAL

“CEKATAN”
CARA EFEKTIF MENJADI KREATIF, AKTIF, TERAMPIL DAN
ANDAL DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS

Penulis :
Sri Mulyaningsih,S.Ag

Editor :
Firmansyah Subastian, S.Kom

Diterbitkan oleh :
Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Jakarta
Jl. Sunga Landak No 10. Cilincing

Cetakan 1 : Oktober 2021

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke illahi Allah SWT. Apresiasi kita sampaikan atas
kreatifitas dari saudari Sri Mulyaningsih,S.Ag, Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis MTs.N 5
dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajarannya. Kali ini bentuk karyanya
Hand Out dilengkapi dengan problem solving. Materi-materi essensial yang harus dikuasai dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadis dan dilengkapi pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan dan
membimbing peserta didik dalam menguasai materi essensial tersebut. Diharapkan karya ini bisa
mempermudah dalam proses pembelajaran oleh guru dan peserta didiknya, sehingga pada akhirnya
diharapkan bisa meningkatkan kualitas output dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Amiin Ya
Rabbal’alamiin

Jakarta, Oktober 2021


Kepala MTs.N 5 Jakarta

Drs. Niyatno, M.Pd

PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji bagi Allah yang telah melimpakan rahmat taufik
dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku pendamping buku ajar mata pelajaran
Al-Qur’an Hadis. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW suri tauladan ummat, khatamul anbiya dan penyempurna ajaran Islam sebagai
rahmatan lil’alamiin.

Buku ini merupakan buku pendamping dari buku ajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadis,
mengapa demkian ? karena buku ini merupakan buku latihan soal yang diselaraskan dengan
kompetensi dasar yang dicapai di setiap bab atau sub bab nya. Karya buku yang telah dibuat penulis
kali ini merupakan tantangan bagi penulis karena di dalam menulis latihan soal, maka penulis harus
memperhatikan betul 3 ranah kognitif yang harus ada, yakni pengetahuan (knowing), penerapan
(applying), dan penalaran (reasoning) hal tersebut sebagai cara melatih daya kritis peserta didik.
Sehingga peserta didik terbiasa berfikir cerdas.

Buku ini penulis beri judul “CEKATAN:” ekspektasi nya agar peserta didik yang berlatih
soal dengan buku ini berharap menjadi lebih kreatif, aktif, terampil dan andal di dalam
menyelesaikan berbagai soal ekspektasinya dari soal-soal yang disusun penulis tidak hanya
membuat peserta didik sekedar tahu akan tetapi juga dapat menerapkan di dalam kehidupannya
serta dapat berpikir kritis atau menalar sehingga peserta didik terbiasa menjalankan kehidupan ini
dengan penuh tanggung jawab. Sehingga dapat dipahami bahwa hidup itu tidak hanya sekedar tahu
saja melainkan setelah tahu harus juga bisa diterapkan di dalam kehidupannya dan dapat dilakukan
dengan penuh tanggung jawab dan komitmen, jika tidak setiap yang dilakukan ada konsekuensinya.

Di dalam buku latihan soal ini, selain soal-soal yang memenuhi syarat tiga ranah kognitif,
penulis juga melengkapi dengan soal-soal literasi , harapannya dengan soal-soal yang penulis
sajikan ini, peserta didik terbiasa membaca dan memahami dengan baik setiap bacaannya kemudian
dapat menalar apa intisari dari setiap literasi soal yang disajikan. Dan harapannya peserta didik
semakin aktif, terampil dan andal dalam berliterasi dan memahami serta menerapkan apa yang telah
dibacanya dari kegiatan literasi soal tersebut.

Buku latihan soal yang merupakan buku pendamping dari buku ajar ini khususnya pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 9, penulis buat dan susun dengan terbagi menjadi 2 jilid,
yakni jilid 1 terdiri dari BAB I, II, DAN III sedangkan jilid 2 terdiri dari BAB IV, V, dan VI.
Peserta didik diharapkan dapat terarah dengan baik dan tentunya penulis harapkan peserta didik
dapat menikmatinya dengan rasa bahagia dan menyelesaikan soal-soal jenis knowing, applying dan
reasoningnya dengan baik. Semoga buku latihan soal ini dapat memberikan manfaat yang seluas-
luasnya kepada peserta didik. Amiin

Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN
(IMALAH, ISYMAM, TASHIL, NAQL,
MAD/QASHR)

BAB 1.4 Menghayati keutamaan membaca al-Qur‟an sesuai kaidah ilmu


Tajwid

04 2.4 Menjalankan sikap cermat dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Memahami ketentuan bacaan gharib dalam (Imalah, Isymam,


Tashil, Naql, Mad/Qashr) dalam alQur‟an

4.4 Mempraktikkan bacaan Imalah, Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr


yang ada dalam al-Qur‟an.

Nama:.................................................. Kelas:..................................................

Tanggal................................................
Melengkapi Peta Konsep
Gunakan kata kunci pada kotak yang tersedia untuk melengkapi peta koxep

 sesuatu yang perlu penjelasan  Condong atau miring  Mencondongkan bacaan


khusus karena samarnya  Mencampurkan dhummah harakat fathah pada harakat
pembahasan atau karena pada sukun dengan kasrah sekitar dua pertiganya.
rumitnya permasalahan memoncongkan bibir  Menggabungkan;
 ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫هللا َمجْ ٰر‬ َ ‫ــــــاع ٰلى ي ُْوس‬
 ‫ُف‬ َ ‫اَل َتْأ َم َّن‬ memadukan; mencampurkan

‫ َومُرْ َسا َها‬ ‫ى َها‬  lunak; meringankan  memindah, menggeser


 ‫س ْاالِسْ ُم ْالفُس ُْو ُق‬
َ ‫ِبْئ‬
َ ‫َءاَعْ َجمِيٌّ َو َع‬
 ٌّ‫ر ِبي‬  Membaca antara hamzah
. melafadkan nun itu (‫)اَل تَْأ َم ْن‬
 Memindahkan harakat dan alif ;.
 Lafadh ‫س ْا ِال ْس ُم‬
َ ‫بِْئ‬ selanjutnya , kedua bibir dimonyongkan
hamzah ke huruf mati
ke depan sebagaimana
sebelumnya, dan setelah itu dibaca naql dengan ‫س لِ ْس ُم‬ َ ‫بِْئ‬ .
melafadkan huruf nun
hamzahnya dibuang  hamzah yang satu dibaca
tashil dengan hamzah yang  memanjangkan suara huruf
 lafad ‫ َمجْ ٰر ىهَا‬ maka cara mad
kedua, lalu dipanjangkan
 ‫ طه‬, ‫ َمثَاًل‬,‫ ٰا َم َّنا‬,‫ْب‬
membacanya Majreha,
 Memendekkan bacaan Al-  Mad asli dan far’i َ ‫اَل َري‬
Qur’an yang semula  At-Tuul {5-6 harakat}, At-  Shafrun mustadir {o},
dipanjangkan Tawashut{3 harakat}, Al- shafrun mustathil{0}
 ‫ِب ٖ ٓه‬ ,ٌ‫ َس َو ۤاء‬, ‫اَ ْنفُ َس ُه ْم‬ ‫ ِآاَّل‬, ‫ۤال ۤ ّم‬ Qashr {2 harakat}
 ‫َوٓاَل اَ َن ۠ا‬ , ‫ َق َو ِاري َْر ۟ا‬, ‫ ٰل ِك َّن ۠ا‬ 
  , ‫ َواَل َت ۟ا ْيـَٔس ُْوا‬, ‫لِ َش ۟ايْ ٍء‬
‫ لِي َُح ۤاجُّ ْو ُك ْم‬, ‫ص َل‬
َ ‫ي ُّْو‬ ْ‫اَن‬  ۟ ‫ َس ٰلسِ اَل‬ 

BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN


Imalah Isymam Naql Tashil Mad Qashr
Pengertian..... Pengertian.. Pengertian... Pengertian.. Pengertian.. Pengertian..
....................... .................... .................... ................... ................... ...................
....................... .................... .................... ................... ................... ...................
................ ................. .................... ................... ................... ...................

Contoh .......... Contoh........ contoh........ Contoh....... Macam- Macam-


....................... .................... ................... ................... mad........... qashr..........
....................... .................... ................... ................... .................. ..................
........... ................... ................... ................... .................. ..................

Cara Cara Cara Cara Contoh Contoh


membaca....... membaca....... membaca....... membaca..... bacaan......... bacaan.........
....................... ...................... ...................... .................... .................... ....................
....................... ...................... ...................... .................... .................... ....................

Cara Cara
membaca..... membaca.....
.................... ....................
.................... ....................

Kegiatan Menemukan
Bacalah buku teks atau cari dari sumber lainnya yang terkait dengan materi di atas lalu jawablah
pertanyaan berikut !

1. Perhatikan pernyataan dan lafaz-lafaz berikut!

“Bacalah Al-Qur’an dengan tartil” {QS. Al-Muzammil ; 4} Umat Islam diperintahkan untuk
membaca, mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur'an . Salah satu adabnya adalah
membacanya dengan tartil, yakni dengan perlahan-lahan sesuai dengan hukum tajwidnya. Selain itu
ada yang disebut ilmu qira’at. ilmu yang jarang diajarkan dan dipelajari akibatnya banyak di kalangan
umat Islam membaca Al-Qur;an apa adanya sebagaimana yang terdapat dalam tulisan mushaf atau rasm,

padahal ada banyak kalimat yang cara bacanya asing (gharib); tidak sama persis dengan tulisannya,.

١ ‫اري َْر ۠ا‬ ِ ‫ت َق َو‬ ْ ‫ب َكا َن‬ ٍ ‫ض ٍة وَّ اَ ْك َوا‬ َّ ِ‫َوي َُطافُ َع َلي ِْه ْم ِب ٰا ِن َي ٍة مِّنْ ف‬
٢‫َو َقا َل ارْ َكب ُْوا فِ ْي َها ِبسْ ِم هّٰللا ِ َمجْ ٰ۪رى َها َومُرْ ٰسى َها ۗاِنَّ َربِّيْ َل َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬
۫
٣‫ُف َو ِا َّنا َل ٗه َل َناصِ ح ُْو َن‬ َ ‫ك اَل َتْأ َم َّنا َع ٰلى ي ُْوس‬ َ ‫َقالُ ْوا ٰ ٓيا َ َبا َنا َما َل‬
ّ ٰ ‫ك ُه ُم‬ ٰۤ ُ
٤‫الظلِم ُْو َن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ان َو َمنْ لَّ ْم َي ُتبْ َفا‬ ِ ۚ ‫س ااِل سْ ُم ْالفُس ُْو ُق َبعْ دَ ااْل ِ ْي َم‬ َ ‫ِبْئ‬
٥ ٌّ‫ت ٰا ٰي ُت ٗه ۗ َء ۬اَعْ َجمِيٌّ وَّ َع َر ِبي‬ ِّ ‫ۗ َو َل ْو َج َع ْل ٰن ُه قُرْ ٰا ًنا اَعْ َج ِم ًّيا لَّ َقالُ ْوا َل ْواَل ُف‬
ْ ‫ص َل‬
1. Jika kamu membaca lafazh ayat di atas, tentunya kamu membacanya sesuai ysng tertulis
dalam mushaf , dan jika kamu memahami bahwa ada lafaz yang harus dibaca tidak sesuai
dengan apa yang dituliskan bagaimana kamu akan membaca lafaz-lafaz tersebut.
Berdasarkan lafazh-lafazh diatas, tuliskanlah lafaz-lafaz yang ketika kamu baca berbeda
dengan yang ditulis, dan jelaskan!
No Lafazh Cara membaca Jenis bacaan

2. Bagaimana menurut pendapatmu apakah sebagai seorang muslim kita perlu mempelajari
ilmu yang menjelaskan bagaimana cara membacakan ayat-ayat gharib, dan apa saja hikmah
yang diperoleh ketika mempelajari bacaan-bacaan gharib. Tuliskan pendapat mu!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Uji Kompetensi

I. Berilah tanda silang {x} pada jawaban yang benar!

1. Di dalam bacaan Al-Quran, kita menjumpai bacaan gharib, yaitu bacaan-bacaan yang tidak
sesuai dengan kaidah bunyi dalam ilmu al-Ashwat yang memerlukan penjelasan khusus.
Bacaan tersebut antara lain….
A. Imalah, isymam, tafshil dan aqli
B. Isymam, tashil, imalah dan jaiz
C. Imalah, isymam, tashil dan naql
D. Tashil, naql, saktah, dan amalan

2. Ketika Alifiah membaca al-Qur’an di depan ustadz yang membimbingnya, ia mendapati


lafadz ‫او ُمرْ َساهَا‬
َ َ‫بِس ِْم هللاِ َمجْ َراه‬
dan ia membacanya dengan “Bismillaahi majraahaa
wa mursaahaa” lalu ustadz membenarkan bacaan Neysa dengan cara….
A. Mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir
B. Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya.
C. Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya
dibuang
D. Meringankan bacaan antara hamzah dan alif

3. Perhatikan tabel dibawah ini!

No Jenis Gharib Abjad Contoh Bacaan


...... ‫ان‬ ِ ‫ق بَ ْع َد ْاِإل ي َم‬ُ ‫س ْاِإل ْس ُم ْالفُسُو‬ َ ‫بِْئ‬
1 Isymam (a)

......
2 Imalah (b)
‫َولَ ْ}و َج َع ْلنَاهُ قُرْ َءانًا َأ ْع َج َميًّا لَّقَالُوا لَ ْوال‬
‫ت َءايَاتُهُ َءا ْع َج ِم ٌّي َو َع َربِ ٌّي‬ ْ َ‫صل‬ َّ ُ‫ف‬.....
3 Naql (c)
َ ‫ك الَتَْأ َمـْنَّا َعلَى يُوس‬
‫ُف َوِإنَّا‬ َ َ‫قَالُوا يَآَأبَانَا َمال‬
‫ُون‬
َ ‫اصح‬ ِ َ‫لَهُ لَن‬
4 Tashil (d)
‫او ُمرْ َساهَا‬ َ َ‫ال ارْ َكبُوا فِيهَا بِس ِْم هللاِ َمجْ َراه‬ َ َ‫َوق‬
ِ ‫ِإ َّن َربِّي لَ َغفُو ٌر ر‬
‫َّحي ٌم‬
Berdasarkan tabel di atas, pasangan hukum bacaan isymam yang tepat terdapat pada ...
A. (a) B. (b) C. (c) D. (d)

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

“Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya
dibuang”.
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari ....
A. Isymam B. Imalah C. Naql D. Tashil

5. Perhatikan lafadz pada QS. Yusuf ayat 11, berikut!

‫ُون‬
َ ‫اصح‬ َ ‫ك الَتَْأ َمـنَّا َعلَى يُوس‬
ِ َ‫ُف َوِإنَّا لَهُ لَن‬ َ َ‫ قَالُوا يَآَأبَانَا َمال‬Saat Bu Sri
mempraktekkan bacaan ‫مـنَّا‬ َ ‫ الَتَْأ‬tersebut, maka tepatnya beliau harus mendemonstrasikan
nya sesuai dengan salah satu cara dalam pernyataan berikut:
A. Membaca antara hamzah dan alif, hamzah pertama dibaca tahqiq (Jelas) dan pendek,
sedangkan hamzah kedua dibaca tas-hil
B. Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya
dibuang
C. Mencampurkan dhommah pada sukun dengan memoncongkan bibir
D. Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4

6. Dalam qira‟ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya ada satu yaitu pada kata lalu ‫س ااْل ِ ْس ُم‬
َ ‫بِْئ‬
bacaan tersebut dibaca dengan cara memindahkan harakat alif (kasrah) pada huruf lam yang
mati, sehingga dibaca....
ْ ِ‫ل‬
A. ‫س ُم‬ َ ‫بِْئ‬
‫س‬ ْ ِ‫بِْئ َسل‬
B. ‫س ُم‬ C. ‫س ااْل ِ ْس ُم‬
َ ‫بِْئ‬ D ‫بِْئ َسا لِ ْس ُم‬

7. Permasalahan Mad dan Qashr timbul karena kekeliruan dalam bacaan al-Qur’ân yang di-
mad-kan atau di-qashar pada kata-kata tertentu, seperti bacaan mad dibaca qashar atau
sebaliknya. Kesalahan seperti ini dapat mempengaruhi….
A. Makna ayat yang terkandung di dalam al-Qur'an
B. Bunyi bacaan pada kalimah al-Qur'an
C. Bacaan yang seharusnya panjang menjadi pendek atau sebaliknya
D. Sikap yang akan ditimbulkan oleh masyarakat

8. Ahmad anak yang rajin mengaji dan selalu ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’annya, maka
ia memperhatikan setiap penulisan lafaznya. Karena jika ia salah membaca lafaz al-Qur’an
akan merubah maknanya. Ia selalu ingat huruf mad ‫او ي‬
,maka jika bertemu dengan
sebab ketiga huruf tersebut , bacaan al-Qur’an nya harus dipanjangkan minimal 2 harakat.
Berikut alasan Ahmad memanjangkan bacaan al-Qur’an minimal 2 harakat, kecuali....
A. Fathah bertemu dengan alif seperti ‫بَا‬
B. Kasrah bertemu dengan ya mati seperti ‫بِ ْي‬
C. Fathah bertemu dengan ya mati ‫بَ ْي‬
D. Dhummah bertemu dengan wawu mati ‫ب ُْو‬
9. Neysa memiliki motivasi ingin membenarkan bacaan al-Qur’annya yang selama ini ia tidak
memperdulikannya dan sekarang ia memahami bahwa cara membaca bacaan mad itu
beragam ada yang harus dibaca....
A. Qashr 1 alif (2 harakat), Tawassuth 1 ½ alif (3
harakat) dan Tuul 2 alif (4 harakat/ 3 alif , 6
harakat)
B. Qashr 1 1/2 alif ( 3 harakat), Tawassuth 2 ½ alif (5
harakat) dan Tuul 3 alif (6 harakat)
C. Qashr 2 1/2 alif (5 harakat), Tawassuth 1 ½ alif (3
harakat) dan Tuul 1alif (2 harakat)
D. Qashr 1 alif (2 harakat), Tawassuth 1 ½ alif (3
harakat) dan Tuul 2 1/2 alif (5 harakat/ 3 alif, 6 harakat)
Dokumen pribadi

10. Perhatikan tabel berikut !


NO NAMA MAD ASLI ABJAD CONTOH
1 Mad Thabi’i (a) َ‫اِنَّهُ كاَن‬
2 Mad Badal (b) ‫َوما َ هُ ْم‬
3 Mad Thabi’i harfi (c) ‫طه‬
4 Mad Tamkin (d) ‫اِيْتاَء‬
5 Mad Iwadh (e) ‫ص ْيرًا‬ِ َ‫َس ِميْعا ً ب‬
6 Mad shilah qashirah (f) ‫ُحيِّ ْيتُ ْم‬
Pada tabel di atas yang merupakan pasangan hukum bacaan mad asli dengan contohnya
yang tepat adalah....
A. 1-(b), 2-(f), 3-(c), 4-(d), 5-(e), 6-(a)
B. 1-(f), 2-(d), 3-(e), 4-(b), 5-(a), 6-(c)
C. 1-(b), 2-(d), 3-(c), 4-(f), 5-(e), 6-(a)
D. 1-(d), 2-(b), 3-(f), 4-(a), 5-(c), 6-(e)

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar

1. Dalam mempelajari al-Qur’an, kadang kita menjumpai bacaan-bacaan yang tidak


sesuai dengan kaidah bunyi dalam ilmu al-ashwat. Bacaan-bacaan tersebut dikenal
dengan istilah....
2. Memiringkan bacaan fathah kearah bacaan kasrah, atau memiringkan bacaan alif
kearah ya‟ merupakan cara membaca bacaan....

3. ِ }‫ق بَ ْع َد ْاِإل ي َم‬


‫}ان‬ ُ ‫س ْاِإل ْس ُم ْالفُسُو‬
َ ‫بِْئ‬ merupakan contoh bacaan gharib yang
disebut sebagai bacaan....
4. Dalam qiraah Imam Ashim riwayat Hafs hanya ada satu bacaan tashil yaitu pada QS.
Fushilat: 44, yaitu Lafal....
5. Arti naql secara bahasa adalah....
6. Memanjangkan bacaan di sebut....
7. Kesalahan dalam membaca ayat al-Qur’an akan mengakibatkan...

8. Apa yang dimaksud ‫ص ْف ٌر ُم ْستَ ِديْر‬...


َ
9. Apa yang kamu ketahui tentang qashr...
10. Berikan 1 contoh hukum bacaan mad dan qashr....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Jelaskan apa yang dimaksud bacaan gharib baik secara bahasa maupun istilah
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Dalam Ujian madrasah kelas 9 akan diselenggarakan ujian praktek baca Al-Qur’an
dan diperintahkan membaca lafaz berikut

‫ ِا َّنٓا اَعْ َت ْد َنا ل ِْل ٰكف ِِري َْن َس ٰلسِ اَل ۟ َواَ ْغ ٰلاًل وَّ َس ِعيْرً ا‬ 
َّ ُ‫َولَ ْ}و َج َع ْلنَاهُ قُرْ َءانًا َأ ْع َج َميًّا لَّقَالُوا لَ ْوال ف‬
ْ َ‫صل‬
‫ت َءايَاتُهُ َءا ْع َج ِم ٌّي َو َع َربِ ٌّي‬

‫ض‬ ٍ ْ‫ض ُه ْم ا ِٰلى َبع‬ ُ ْ‫َوا َِذا َلقُوا الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َقالُ ْٓوا ٰا َم َّن ۚا َوا َِذا َخاَل َبع‬
ۗ ‫َقالُ ْٓوا اَ ُت َح ِّد ُث ْو َن ُه ْم ِب َما َف َت َح هّٰللا ُ َع َل ْي ُك ْم لِي َُح ۤاجُّ ْو ُك ْم ِبهٖ عِ ْندَ َر ِّب ُك ْم‬
‫اَ َفاَل َتعْ ِقلُ ْو َن‬
Salinlah dan analiskan hukum bacaan mad/qashr atau jenis bacaan gharib yang
terkandumg di dalam lafazh-lafazh di atas ke dalam tabel berikut
No Jenis hukum bacaan Lafazh bacaan Cara membacanya
mad/qashr atau bacaan
gharib

3. Jelaskan pengertian bacaan Tas-hil dan mengapa harus dibaca seperti itu? Berikan
alasan-alasannya!
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Jelaskan pengertian bacaan Isymam, Imalah dan Ikhtilas, berikan penjelasan
bagaimana caranya agar kita dapat melafalkannya dengan benar?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Dengan mempelajari dan menerapkan hukum tajwid dan bacaan gharib (Imalah,
Isymam, Tas-hil, Naql, Mad & Qashr) akan menjadikan bacaan Al-Qur’an mu
tartilan. Jelaskan apa saja yang akan diperoleh jika menerapkannya dalam bacaan
Al-Qur’an
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Pemantapan Kompetensi

1. Ketika mengamati
mereka hanya membaca Al-Qur’an sesuai dengan apa yang ditulis tidak
membacanya dengan kaidah ilmu tajwid, sehingga semua hukum bacaan
nun mati dan tanwin yang dibacanya hanya “izhar” saja karena semua
nun matinya dibaca jelas, tidak dibaca idgham, ikhfa ataupun iklab
ketika dalam bacaan bertemu dengan huruf-huruf idgham, ikhfa dan
iklab. Apalagi ketika mengetahui bahwa dalam ayat-ayat Al-Qur;an ada
bacaan gharibah yang juga harus dibaca sesuai hukum bacaan gharibahnya
Menurut pendapatmu, jika kamu membaca Al-Qur’an masih dengan kesalahan-kesalahan mu
dalam membaca Al-Qur’an tidak membacanya dengan hukum tajwid dan mkharijul huruf yang
benar, serta hukum bacaan gharibah yang sesuai kaidah, apa yang harus kamu lakukan untuk
memperbaiki semua kesalahan-kesalahan itu, dan jika diteruskan berulang kesalahan itu apa
akibatnya, jelaskan!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Cermati Lafal-Lafal berikut, analisis dan kelompokkan sesuai dengan hukum bacaan
gharib yang telah kalian pelajari!
No Lafadz Jenis Bacaan Cara Membaca
Gharibah
1 ۟ ‫َس ٰلسِ اَل‬
2
‫َءا ْع َج ِم ٌّي‬
3
‫س ْاِإل ْس ُم‬ َ ‫بِْئ‬
4
‫الَتَْأ َمـنَّا‬
5
‫او ُمرْ َساهَا‬ َ َ‫َمجْ َراه‬

BAB 1
BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN

Soal Narasi Stimulus

Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. dan Dia memerintahkan beliau
agar membacanya dengan tartil, maksudnya yakni dengan mengeluarkan setiap huruf dari
makhrajnya dan menyempurnakan harakatnya secara perlahan. Tata cara membaca Al-Qur’an
seperti itu akan akan dapat memahami, mentadaburkan Al-Qur’an serta menguatkan hati dalam
mengamalkan hukum-hukumnya.

Tata cara membaca Al-Qur’an dengan benar dapat dilakukan dengan kita mempelajari,
memahami dan mengamalkan ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an kita. Belajar ilmu tajwid
teramat penting, mengapa ? karena dapat menghindari kesalahan bacaan Al-Qur’an, menghindari
kesalahan arti dari lafazh Al-Qur’an sekaligus dapat membenarkan arti juga melatih lidah sehingga
ketika kita membaca Al-Qur’an terasa nikmat dan lidah akan peka terhadap kesalahan bacaan yang
terjadi “ala bisa karena biasa”.
Adanya variasi bacaan dalam al-Qur’an adalah karunia Allah kepada umat Nabi Muhammad
Saw. sebagai bentuk kasih sayang Allah Swt. agar mudah melafalkan dan membacanya. Dalam
kajian Islam, studi tentang variasi bacaan al-Qur’an ini dikenal dengan disiplin Ilmu Qira’at yang
mempelajari antara lain tentang cara membunyikan dan menuliskan bacaan al-Qur’an. Dalam
bacaan Al-Qur’an ada beberapa lafazh yang tidak dibaca sebagaimana mestinya sesuai kaidah
tajwid yang disepakati hal tersebut dinamakan bacaan gharib, karena merupakan bacaan-bacaan
yang tidak biasa, maka penting untuk mengetahui dan mempelajari tata cara bacaannya.

Gharib merupakan isim sifat dari kata “gharaba – yaghribu” yang artinya tersembunyi atau
samar. Menurut ulama Qurra’, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena
samarnya pembahasan atau karena rumitnya permasalahan baik dari segi huruf, Lafal, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur’an. Adapun bacaan gharib menurut riwayat Imam Hafs di
antaranya; saktah, imalah, isymam, tas-hil, naql, badal dan mad/Qashr. Dan hukum bacaan gharib
merupakan bagian dari ilmu tajwid.

Soal Level 1
Sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena samarnya pembahasan atau karena rumitnya
permasalahan baik dari segi huruf, Lafal, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur’an,
merupakan bacaan yang dikenal sebagai bacaan....
A. Tajwid
B. Gharib
C. Tashil
D. Imalah

Soal Level 2
Berikut tata cara membaca bacaan-bacaan gharib, Pilihlah jawaban yang benar (B) apabila sesuai
atau salah (S) apabila kurang sesuai, dan sertakan alasannya.
(1) Di tengah-tengah antara huruf hamzah dan huruf ha, sehingga lafal yang keluar tidak seperti
hamzah tidak juga seperti ha, disebut imalah (B – S)
(2) Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya dibuang,
di sebut naql (B – S)
(3) Mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir, di sebut isymam
(B – S)
(4) Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya, di sebut
tashil (B – S)
Soal level 3

Ilmu qira’at sendiri termasuk ilmu yang jarang diajarkan dan dipelajari, sebagian besar umat Islam,
umumnya memakai qiraat dari jalur Hafsh dari Imam Ashim yang berasal dari Ali bin Abi Thalib
ra. Sebagai akibatnya, mereka membaca al-Qur’an apa adanya sebagaimana yang terdapat dalam
tulisan mushaf atau rasm, padahal ada banyak kalimat yang cara bacanya asing (gharib); tidak
sama persis dengan tulisannya, seperti bacaan imalah, tashil, isymam, mad/qashr dan lainnya.
Bagaimana pendapat kamu tentang hukum bacaan gharib, sebutkan 5 perilaku dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat kamu petik dari hikmah mempelajari dan memahami hukum bacaan gharib
BAB
IV

RANGKUMAN

• Bacaan Imalah

Imalah ( ُ‫اِِإْل َمالَة‬ ) dalam arti bahasa berarti condong atau miring. Sedangkan menurut istilah
adalah mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya.

Dalam Mushaf Utsmani yang digunakan oleh umat Islam Indonesia, bacaan imalah ini ditandai
dengan tulisan (ٌ‫ِإ َمالَة‬ ) kecil diatas lafadh yang dibaca imalah.
Bacaan imalah dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Imalah Shughra ( ُ‫اِِإْل َمالَة‬ ‫)اُ الصُّ ْغ ٰرى‬
2. Imalah Kubra ( ُ ‫اِِإْل َمالَة‬ ‫)ال ُكب ْٰرى‬
Imalah Shughra adalah setelah bacaan imalah tersebut masih diwashalkan pada lafadh lain,
sehingga tidak berhenti disitu saja. Menurut Imam Hafash, bacaan imalah hanya pada QS. Huud
ayat 41, selainnya tidak ada. Karenanya beliau hanya menyatakan satu imalah dalam al-Qur’an
sehingga tidak ada pembagian imalah. Ayat yang dimaksud adalah :

Pada QS. Hud ayat 41;

‫َوقَالَ َو َقا َل ارْ َكب ُْوا ِف ْي َها ِبسْ ِم هّٰللا ِ َمجْ ٰ۪رى َها َومُرْ ٰسى َها ۗاِنَّ َربِّيْ َل َغفُ ْو ٌر‬
٤١ - ‫رَّ ِح ْي ٌم‬-
Pada lafad  ‫َمج ٰ ْ۪رىهَا‬
maka cara membacanya Majreha.
Imalah Kubra adalah setelah bacaan imalah tersebut diwakafkan sehingga berhenti disitu saja.
Kriteria imalah kubra adalah semua lafadh dalam al-Qur’an yang akhirannya terdapat Alif
Maqsurah (alif bengkong). Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Warasy misalnya pada lafadh:
‫اَحْ ٰوى‬   Dibaca Ahwe,         ‫ َواتَّ ٰقى‬ Dibaca Wattaqe
‫اِ ْستَ ْغ ٰنى‬ Dibaca Istaghne,    ‫ضى‬ ٰ ْ‫فَتَر‬ Dibaca Fatardhe
Namun terdapat pengecualian yaitu khusus bagi nama manusia yang akhirannya terdapat alif
maqsurah, tetap dibaca apa adanya tidak boleh dibaca imalah. Misalnya:
‫ ُمصْ طَ ٰفى‬, ‫ يَحْ ٰيى‬, ‫ ُموْ ٰسى‬, ‫ِعي ْٰسى‬

• Bacaan Isymam
ْ ‫اِإْل‬ ) dalam arti bahasa berarti monyong atau mecucu. Sedangkan dalam arti istilah
Isymam ( ‫ش َما ُم‬
ulama’ Qurra’ adalah mengkombinasikan harakah fathah dengan harakat dhammah disertai
monyong bibirnya.
Bacaan isymam dalam al-Qur’an ditandai dengan tulisan ‫ِإ ْش َما ُم‬ kecil yang berada di atas lafadh yang
dibaca isymam.

Menurut Imam Hafash bacaan isymam hanya berlaku disatu tempat, yaitu QS. Yusuf  ayat 11:

۫
     َ ‫َقالُ ْوا ٰ ٓيا َ َبا َنا َما َل َك اَل َتْأ َم َّنا َع ٰلى ي ُْوس‬
‫ُف َو ِا َّنا َل ٗه َل َناصِ ح ُْو َن‬
Pada lafadh  ‫تَْأ َمنَّـا‬
 cara membacanya adalah sebagai berikut :
1. Nun tasydid diuraikan sehingga menjadi dua nun: yang satu mati (sukun) sedang yang lain hidup
(fathah). Misalnya lafadh :  ‫اَل تَْأ َم ْننَا‬
2. Nun mati pertama sebagai tempat bacaan isymam, sehingga melafadkan nun itu ( ‫ )اَل تَْأ َم ْن‬,
kedua bibir dimonyongkan ke depan sebagaimana melafadkan huruf nun (melalui asmaul huruf).
3. Menarik bibir yang monyong tersebut sambil mengucapkan nun kedua, sehingga lengkap
menjadi :  ‫اَل تَْأ َم ْننَا‬

• Bacaan Naql
Naql ( ُ‫النَّ ْقل‬ ) berasal dari akar kata ( ‫نَقَ َل‬ ) yang artinya memindah. Sedangkan menurut istilah ulama
Qurra’ adalah memindahkan harakat huruf yang hidup pada huruf yang mati sesudahnya.

Tujuan Naql dalam membaca al-Qur’an adalah untuk mempermudah bacaannya. Karena dengan
adanya bacaan naql ini, seorang pembaca mudah melafadkan kalimat tertentu dan tanpa mengalami
kesulitan karena harakat hurufnya.

Bacaan Gharib; Naql


Secara Bahasa naql berarti memindah; menggeser. Secara istilah memindahkan harakat
hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya dibuang. Cara membacanya:
Lafadh َ ‫اْل ِ ْس } ُم بِْئ‬
‫سا‬ selanjutnya dibaca naql dengan yakni ‫بِْئ َسلِ ْس } ُم‬
memindahkan harakat alif (kasrah) pada huruf lam yang mati. Bacaan yang awalnya bi‟sal
ismu ( ‫س ااْل ِ ْس ُم‬
َ ‫) بِْئ‬. Contoh terdapat pada QS. Al-Hujurat ayat 11;
ٰ ‫ك هُم‬ ٰۤ ُ
 ‫الظّلِ ُم ْو َ}ن‬ ُ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ان َو َم ْن لَّ ْم يَتُبْ فَا‬ ُ ‫س ااِل ْس ُم ْالفُس ُْو‬
ِ ۚ ‫ق بَ ْع َد ااْل ِ ْي َم‬ َ ‫ بِْئ‬...

2. Dapat pula berlaku di akhir lafadh dengan syarat lafadh itu harus diwakafkan (berhenti), sebab
jika diwashalkan maka tidak dapat dibaca naql. Contoh:

QS. Aali Imran, ayat 18:


ۤ
ِ‫ َش ِهدَ هّٰللا ُ اَ َّن ٗه ٓاَل ا ِٰل َه ِااَّل ه ۙ َُو َو ْال َم ٰل ِٕى َك ُـة َواُولُواـ ْالع ِْل ِم َق ۤا ِٕىم ًۢا ِب ْال ِقسْ ۗط‬ 

RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS KELAS 9


Letak Naql adalah pada lafadh ‫ْط‬ ِ ‫بِاْلقِس‬ jika diwakafkan maka boleh dibaca naql
ْ ‫بِاْلقِ ِس‬ memindah harakat kasrah huruf tha pada sin yang disukun.
dengan ‫ط‬

QS. Al-‘Arof ayat158:


ۚ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
‫ض‬ ُ ‫قُ ْل ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا ِّنيْ َرس ُْو ُل هّٰللا ِ ِا َل ْي ُك ْم َج ِم ْيعًا ۨالَّ ِذيْ َل ٗه م ُْل‬  ۚ
ِ ‫ك الس َّٰم ٰو‬
Letak Naql adalah lafadh ِ ْ‫االَر‬ jika
 ‫ض‬ diwakafkan, maka boleh dibaca naql

ِ َ‫اال‬ yaitu memindah harakat kasrah huruf dhad pada huruf ra’ yang mati.
dengan  ْ‫رض‬

• Bacaan Tashil
Tas-hil ( ‫تَ ْس ِه ْي ٌل‬ ) mempunyai akar kata ‫ َسهُ َل‬ yang artinya mudah. Adapun yang dimaksud bacaan
tashil menurut ulama Qurra’ adalah upaya memindahkan bacaan ayat-ayat al-Quran dengan cara
memindahkan harakat atau membuang huruf tertentu. Tujuannya adalah agar lafadh tersebut
tidak sukar diucapkan.
Contoh pada QS. Fushilat ayat 44:
ٌّ‫ت ٰا ٰي ُت ٗه ۗ َء ۬اَعْ َجمِيٌّ وَّ َع َر ِبي‬ ِّ ُ‫َو َل ْو َج َع ْل ٰن ُه قُرْ ٰا ًنا اَعْ َج ِم ًّيا لَّ َقالُ ْوا َل ْواَل ف‬
ْ ‫ص َل‬

Letak Tashil pada lafadh  ‫َءاَ ْع َج ِم ٌّي‬


 , karena membaca pada dua hamzah itu sulit, maka hamzah
yang satu dibaca tashil dengan hamzah yang kedua, sehingga kedua hamzah itu cukup dibaca satu
saja dengan memanjangkannya (dibaca mad). Jadilah cara membacanya menjadi :  ‫ٰا ْع َج ِم ٌّي‬
Menurut imam Hafash lafadh: ‫ َءاَ ْع َج ِم ّي‬ dapat dibaca dua versi. Pertama, dibaca sebagaimana di
atas, sedangkan yang kedua boleh dibaca dengan alif yang kedua agak condong pada huruf ha’
walaupun tidak terlalu ditampakkan huruf ha’nya, yakni :  َ ‫َء ْهع‬
‫ْج ِم ٌّي‬
• Hukum Bacaan Mad dan Qashar

Mad dan Qashr: secara bahasa berarti memanjangkan dan memendekkan. Permasalahan Mad
dan Qashr timbul karena kekeliruan dalam bacaan al-Qur‟an yang di-mad-kan atau di-qashar pada
kata-kata tertentu, seperti bacaan mad dibaca qashar atau sebaliknya

• Bacaan Mad
Bacaan mad dibagi menjadi 2 bagian yaitu yaitu Mad Asli dan Mad Far’i
Mad asli menurut bahasa adalah mad yang masih asli, yakni panjang bacaannya tetap satu alif
.)atau 2 ketukan
:Sedangkan menurut pengertian istilah adalah
Maksud dari pengertian tersebut adalah bahwa panjang bacaan mad tidak melebihi panjang
semula, yakni satu alif karena tidak dimasuki hamzah atau sukun. Dalam kondisi demikian, maka
mad asli disebut juga Mad Thabi’

Definisi mad secara bahasa adalah tambah. Menurut ulama ahli tajwid adalah memanjangkan
suara huruf yang wajib dipanjangkan. Huruf mad itu ada tiga yaitu ,( ‫' ) ي‬ya) , ‫ ) و‬wawu dan alif ( ‫ ا‬.)
Adapun syarat huruf mad adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh setelah kasroh,

RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS KELAS 9


‫ نُ ْو ِح ْيهَا‬Apabila setelah huruf
dan alif jatuh setelah fathah. Contohnya berkumpul dalam lafadz

mad tidak ada huruf yang sukun, maka disebut mad thabi'i sepert ‫وا‬ َ , ‫ ا َمنُ ْوا‬, ‫الَّذِ ْي َن‬
ْ ُ‫كان‬
.Panjangnya kira-kira satu alif/ dua harakat.
Sedangkan yang dimaksud Mad Far’i adalah mad cabang. Dalam arti istilah adalah :”Mad yang
melebihi mad asli karena ada hamzah dan sukun“.

Pada pengertian diatas, ditunjukkan bahwa Mad Far’i harus dibaca lebih dari satu alif. Ketentuan
ini berlaku karena setelah huruf mad didepanya terdapat hamzah atau sukun, sehingga cara
membacanya melebihi semestinya. Dalam pengertian itu pula disebutkan bahwa panjang
bacaannya yang menyebabkan perselisihan: berapakah panjang yang sebenarnya dan harus
bertemu apa, hamzah atau sukun.

Perselisihan ini mengakibatkan pembagian Mad Far’i sebanyak 13 macam yaitu:

1. Mad Wajib Muttashil, contoh:   ‫دَك َع ۤا ِٕىاًل‬


َ ‫َفا َ ْغ ٰن ۗى َو َو َج‬
2. Mad Jaiz Munfashil contoh ‫ِااَّل هّٰللا َ لِ َيعْ ُب ُدواـ ا ُ ِمر ُْٓوا َو َمٓا‬
3.Mad ‘Aridh lis Sukun ‫َ ْال َماع ُْون‬
َ ‫م َِن َخ ْي ٌر ااْل ُ ْو ٰلىۗ َو َلاْل ٰ خ‬
4. Mad Badal contoh   ُ‫ِرة‬

5. Mad ‘Iwadh contoh ِ ‫َغرْ ًق ۙا َوال ٰ ّن ِز ٰع‬


‫ت‬
6. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi contoh ‫دَك‬ َ ‫ض ۤااًّل ۖ َو َو َج‬
َ ‫َف َه ٰدى‬
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi contoh ‫ٰا ْۤلـٰٔ َن‬
8. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi contoh ‫ص‬ٓ ‫ا ٓل ٓم‬
9. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi contoh‫طس‬ ٓ
10. Mad Layyin contoh ِ ۙ ‫ َع ْي َني‬ 
‫ْن‬
11.MadShilahcontoh ْ‫ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــه اَن‬
ٖٓ ‫ا ِٰلى َق ْو ِم‬
12.MadFarqcontoh ‫ْن قُل‬ َّ
ِ ‫الـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــذ َك َري‬ ‫ٰۤء‬
13. Mad Tamkin contoh ‫ال َّن ِب ِّيي َْن‬
Panjang bacaan mad
Panjang bacaan mad terdapat tiga bagian yaitu:
1. Panjang yang pendek ( ‫ر‬ َ ‫ )اَ ْل َق‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 1 alif (dua
ُ‫ص‬
ketukan/harakat)
2. Panjang yang tengah-tengah ( ‫ُّط‬ ُ ‫ )اَل َّت َوس‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 1 ½ alif (3
ketukan/harakat)
3. Panjang yang panjang ( ‫ل‬ ُّ َ‫ )ا‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 2 ½ alif (5
ُ ‫لط ْو‬
ketukan/harakat) atau 3 alif (6 ketukan)

RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS KELAS 9


• BacaanQashar
Sebagaimana yang diterangkan dalam pengertian di atas tadi, bahwa bacaan qashar adalah bacaan
yang dipendekkan, yang semula bacaan itu panjang. Dalam hal ini, kita bisa merujuk kepada pendapat
Imam Hafaz tentang bacaan-bacaan yang di qasharkan dengan uraian berikut ini:
ٌ ‫ص ْف ٌرمُسْ َت ِد ْي‬
1. Shafrun Mustadir (‫ر‬ َ ) yaitu tanda lingkaran seperti bentuk bola (O) yang tertulis pada lafal
yang diqasharkan.
Contoh:
‫لِ َش ۟ايْ ٍء‬  dibaca ‫لِ ۟ َش ْي ٍء‬
َ‫ َوال‬ ‫ت َ۟ا ْيـَٔسُوْ ا‬ dibaca َ‫ َوال‬ ‫۟تَ ْيـَٔسُوْ ا‬

2. Shafrun Mustathil ( ‫ل‬ٌ ‫ص ْف ٌرمُسْ َتطِ ْي‬


َ ) yaitu tanda lingkaran yang memanjang seperti bentuk telur burung
merpati (0) yang ditulis diatas lafal yang diqasharkan.
Contoh:
‫ار ْي َر ۟ا‬
ِ ‫قَ َو‬   dibaca ‫اري ۟ َْر‬
ِ ‫قَ َو‬ 
‫ َوٓاَل اَن َ۠ا‬  dibaca َ‫ َوٓاَل اَ ۠ن‬ 
Bacaan dalam al-Qur’an yang bertanda Shafrun Mustadir harus dibaca pendek, baik diwashalkan
(terus) maupun diwakafkan (berhenti

SEMANGAT MENUNTUT ILMU UNTUK


MERAIH MARTABAT MULIA
`1.5 Menghayati bahwa Allah meninggikan derajat
BAB orang yang beriman dan berilmu
2.4 Mengamalkan perilaku semangat menuntut ilmu
dalam belajar

05 3.4 Memahami isi kandungan QS. Abasa (80):1-10


dan QS. Al-Mujadilah (58): 11 tentang menuntut
ilmu.
4.5.1 Mendemonstrasikan hafalan QS. Abasa (80):1-
10 dan QS. Al-Mujadilah (58): 11
4.5.2 Mengomunikasikan kandungan QS. Abasa
(80):1-10 dan QS. Al-Mujadilah (58): 11

Nama:............................................ Kelas:..........................................
. .....
Tanggal:.........................................
.

Melengkapi Peta Konsep


RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS KELAS 9
 ‫س‬َ ‫ ; َع َب‬Dia bermuka masam  ‫ َي َّز ٰ ّك ۙ ٓى‬ ; ingin menyucikan  ‫ااْل َعْ ٰم ۗى‬ ; seorang buta
 ‫ ;تَفَ َّسحُوْ ا‬Berilah dirinya
 Pengetahuan yang
kelapangan  memberikan pelayanan dihimpun melalui metode
ُ ُ ْ َ
  ‫ ; َو ِاذا قِ ْي َل انشز ْوا‬Jika yang proporsional dan ilmiah.
profesional
dikatakan “berdirilah
 ‫ص ٰ ّد ۗى‬    ۙ‫يَ ْخ ٰشى‬  ; takut kepada
kamu” َ َ‫ت‬ ; memberi Allah
 pelayanan yang diberikan perhatian
 Allah juga akan
harus dengan niat yang  melakukan perbuatan yang meninggikan derajat orang
ikhlas dan menyerahkan menguatkan persaudaraan, yang beriman dan berilmu
hasilnya kepada Allah Swt
 Kebahagiaan dunia &
menumbuhkan empati dan
kepedulian sosial
 ٰ ‫ ; ;يَ ۡرفَ ِع‬niscaya
ّ‫هللا‬
akhirat diraih dengan ilmu  QS. ‘Abasa {80}:1-10 Allah akan mengangkat
(derajat)
 QS. Al-Mujadalah {85}:11

  ‫ ;ا ُ ۡو ُتوا ۡالع ِۡل َم‬orang yang


 Ilmu menjadikan manusia
menjadi terhormat dan
bermartaba
berilmu

SEMANGAT MENUNTUT ILMU

Pengertian
Ilmu..................................
......................................

Dalil 1 Dalil 2

Lafadz QS. ‘Abasa 1- Lafadz QS.Al-Mujadalah


Manfaat Memiliki
10..................................... 11.....................................
Ilmu..................................
....................................... .......................................
......................................

Arti Kata/ Arti


Terjemah.................... Kata/Terjemah.................
................................... .........................................
.................
.....................

Isi Isi
Kandungan................. Kandungan.......................
................................... .......................................
........................ ..............
Sikap/Perilaku Orang
Berilmu............................
.........................................
..............

Kegiatan menemukan

Bacalah buku teks atau cari dari sumber lainnya yang terkait dengan materi di atas, lalu jawablah
pertanyaan berikut !
1.Di daerah Gunung Kidul Yogyakarta terdapat
keluarga miskin yang memiliki seorang anak
perempuan bernama Sekar. Di desanya teman-teman
seusianya sudah banyak yang menikah. Bahkan, ia
pun di pinang oleh sseeorang yang merupakan salah
satu orang kaya dan terpandang di desanya, tapi
karena Sekar sosok yang bertekad ingin mengangkat derajat keluarganya ia bercita-cita
meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu ia bertekad untuk masuk perguruan
tinggi . Dan ia berhasil mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi ternama di Yogyakarta.
Dan ia pun mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 nya di Oxford University. Maasya
Allah !
Jika kamu menjadi Sekar , apa yang akan kamu lakukan terus mengejar cita-cita atau cukup
membantu keluarga memenuhi kebutuhan hidup, Kemukakan pendapat mu !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
2. Berdasarkan janji Allah dalam QS. Al-Mujadilah 11, apakah seseorang yang ditenggikan
derajatnya oleh Allah harus beriman dan berilmu, jika hanya terpenuhi salah satu dari
keduanya itu, apakah Allah tidak akan meninggikan derajatnya. Dan apa yang dimaksudkan
Allah “Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman di antara mu dan orang
yang berilmu dengan beberapa derajat” Jelaskan !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------

Uji Kompetensi

I. Berilah tanda silang {X} pada jawaban yang paling benar !

1. Beberapa ulama mengatakan surah ‘Abasa”ini turun menyangkut sikap Nabi Saw.
kepada Abdullah Ibn Ummî Maktûm, ketika Nabi Muhammad Saw.sedang sibuk
menjelaskan Islam kepada tokoh-tokoh musyrikin Makkah. Dan Abdullah Ibn Ummî
Maktûm menyela pembicaraan Nabi Saw. Bagaimana sikap Rasulullah SAW. ketika
itu ....

A. Nabi menegur dan menghardiknya

B. Nampak pada air muka beliau rasa tidak senang

C. Tidak menegur dan menghardiknya

D. Menganiayanya di depan kafir quraisy

2. QS. 'Abasa merupakan teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW bahwa dalam
memberikan pengajaran itu....
A. Tidak mengkhususkan kepada seseorang, namun wajib menyampaikan nya kepada
siapa saja

B. Mengutamakan dahulu tokoh-tokoh penting, guna penyebaran Islam lebih luas

C. Harus diutamakan kepada orang-orang yang dapat memberikan timbal balik

D. Kepada orang-orang yang patut diberikan karena mereka sudah membayarnya

3. Perhatikan tabel QS. ‘Abasa di bawah ini!

No Ayat No Terjemah
1
َّ ‫س َوتَ َول‬
‫ى‬ َ َ‫َعب‬ (a) Dia (Muhammad) bermuka masam dan
berpaling
2
‫َأن َجآ َءهُ اَْأل ْع َمى‬ (b) Tahukah kamu barangkali ia ingin
membersihkan dirinya (dari dosa)
3
‫يك لَ َعلَّهُ يَ َّز َكى‬
َ ‫َو َمايُ ْد ِر‬ (c) karena telah datang seorang buta
kepadanya.
4
ُ‫َأ ْو يَ َّذ َّك ُر فَتَنفَ َعه‬ (d) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran
lalu pengajaran itu memberi manfa'at
‫ال ِّذ ْك َرى‬ kepadanya?

Berdasarkan tabel di atas, ayat 2 terjemahnya terdapat pada tabel ....


A. (a) B. (b) C. (c) D. (c)

4. "Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari
dosa)", lafazh yang sesuai dengan terjemahan di atas adalah....

A. ۗ‫اَ ْن َج ۤا َءهُ ااْل َ ْعمٰ ى‬


B. ‫ْك لَ َعلَّهٗ يَ َّز ٰ ّك ۙ ٓى‬
َ ‫َو َما يُ ْد ِري‬
C. ‫اَ ْو يَ َّذ َّك ُر فَتَ ْنفَ َعهُ ال ِّذ ْك ٰر ۗى‬
D. ۙ‫اَ َّما َم ِن ا ْستَ ْغ ٰنى‬
5. Sebagai seorang guru Ibu Halimah selalu memberikan penghargaan dan pelayanan yang
sama kepada peserta didiknya, berhusnudzon, bersikap cermat dan hati-hati dalam
mengambil suatu tindakan, adil, penuh kasih sayang, menjunjung tinggi kesopanan, dan
lemah lembut terhadap muridnya. Merupakan isi kandungan yang juga dijelaskan pada
surah....
A. Al-Mujadilah ayat 11
B. Al-Baqarah ayat 1-5
C. Arrahman ayat 1-10
D. 'Abasa ayat 1-10

6. Ketika Pak Ahmad datang ke majelis ilmu yang sudah banyak dihadiri Jama'ah, ia
kebingungan ingin duduk dimana karena semua orang yang hadir saat itu enggan
melapangkan duduknya karena merasa sudah aman diposisinya masing-masing.
Menurut mu harusnya jama'ah yang sudah hadir disana lebih dahulu sebaiknya....

A. Tidak perlu menghiraukan jama'ah yang baru hadir karena salah sendiri datang
terlambat

B. Jama'ah yang sudah hadir memberikan ruang atau menggeser duduknya agar ada
tempat untuk yang baru datang

C. Abaikan saja terus fokus saja mendengarkan pengajaran yang diberikan karena jauh
lebih utama

D. Segera diberikan tempat yang layak karena yang baru datang itu orang terkaya
dilingkungannya

7. Perhatikan ayat QS. Al-Mujadilah ayat 11

}‫س} فَ}ا} ْف} َس} ُح} و}ا‬ ِ }ِ‫يَ} ا} َأ ُّي} هَ}ا} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا} ِإ َذ} ا} قِ} ي} َل} لَ} ُك} ْم} تَ}فَ} َّس} ُح} و}ا} فِ} ي} ا} ْل} َم} َج} ا}ل‬
}‫ح} هَّللا ُ} لَ} ُك} ْم} ۖ} َ}و} ِإ َذ} ا} قِ} ي} َل} ا} ْن} ُش} ُز} و}ا} فَ}ا} ْن} ُش} ُز} و}ا} يَ} ْ}ر} فَ} ِع} هَّللا ُ} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا‬
ِ }‫يَ} ْف} َس‬
ٍ }‫ِم} ْن} ُك} ْم} َو} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} ُأ و}تُ}و}ا} ا} ْل} ِع} ْل} َم} َد} َر} َج} ا‬
}‫ت} ۚ} َو} هَّللا ُ} بِ} َم} ا} تَ} ْع} َم} لُ}و} َ}ن} َ}خ} بِ} ي} ٌر‬
yang bergaris bawah di atas terjemahnya adalah ....

A. Berilah kelapangan di dalam majlis-majlis

B. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu” maka berdirilah

C. Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman

D. Maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu

8. Ayat ini Allah memerintahkan "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka


lapangkanlah, Dijelaskan pada potongan lafaz....

‫س فَ ۡاف َسح ُۡوا‬ ۡ


A. ِ ِ‫تَفَ َّسح ُۡوا فِى ال َم ٰجل‬
B. ‫َواِ َذا قِ ۡي َل ا ْن ُش ُز ۡوا فَا ْن ُش ُز ۡوا‬
C. ۡ‫يَ ۡرفَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡوا ِم ۡن ُكم‬
D. ٍ ‫َوالَّ ِذ ۡي َن اُ ۡوتُوا ۡال ِع ۡل َم َد َر ٰج‬
‫ت‬

9. Perhatikan ayat berikut ini

}ُ ‫يَ} ْ}ر} فَ} ِع} هَّللا ُ} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا} ِم} ْن} ُك} ْم} َ}و} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} ُأ و}تُ}و}ا} ا} ْل} ِ}ع} ْل} َم} َد} َ}ر} َ}ج} ا}تٍ} ۚ} َو} هَّللا‬
}‫بِ} َم} ا} تَ} ْع} َم} لُ}و} َ}ن} َ}خ} بِ} ي} ٌر‬
Arti ayat yang bergaris bawah di atas adalah….
A. Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis
B. Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu
C. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat
D. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

10. Bu Nurhasanah seorang guru yang cerdas dan penuh kreatifitas ia juga seorang muslimah ia
sangat gigih membagikan ilmu yang dimilikinya kepada siapa saja yang membutuhkannya,
akan tetapi ia seorang yang kurang taat kepada Allah dan Rasul-Nya karena ia jarang
melaksanakan shalat 5 waktu dan menjalankan sunnah Rasulullah. Ilustrasi perilaku Bu
Nurhasanah tersebut seharusnya....

A. Ia termasuk yang ditinggikan derajatnya karena ia sudah sangat berbagi ilmunya kepada
siapa saja yang membutuhkannya
B. Sangat patut diberikan derajat yang tinggi di hadapan Allah dan juga masyarakatnya
C. Belum layak ditinggikan derajatnya oleh Allah swt karena untuk menjadi orang yang
mulia disisi Allah itu harus adanya keseimbangan antara dunia dan akhiratnya
D. Tidak layak selamanya ditinggikan derajatnya akan tetapi layak di muliakan di
lingkungan sosialnya
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Qs. ‘Abasa turun berkaitan dengan sikap Nabi terhadap salah satu sahabat beliau
yang bernama....

2. ‫ْك َل َعلَّ ٗه َي َّز ٰ ّك ۙ ٓى‬


َ ‫َو َما ي ُْد ِري‬ kelanjutan dari lafaz tersebut adalah....

3. “ Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),”


Lafaz yang sesuai dengan terjemahan tersebut adalah....

4. ‫واَمَّا َمنْ َج ۤا َء َك َيسْ ٰع ۙى‬ َ terjemahan lafaz tersebut ....


5. QS. ‘Abasa mengandung tentang etika pengajaran, sebutkan salah satunya....
6. Apa yang dimaksud orang beriman....
7. Pengetahuan yang dihimpun melalui metode ilmiah disebut ....
8. Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menguatkan
persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, antara lain dengan
memberikan tempat kepada orang lain, terutama saat mencari ilmu, merupakan isi
kandungan qur’an surah....
9. Allah akan mengangkat derajat orang yang....dan....
10. Selalu menjaga suasana yang baik, bagi yang lebih dahulu datang, hendaknya
memenuhi tempat di depan, hal-hal tersebut merupakan ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !\

1. Allah swt memberikan teguran kepada Nabi Muhammad SAW perihal sikap beliau
kepada Abdullah bin Ummi Maktum, mengapa hal demikian hingga membuat Nabi
ditegur Allah swt, jelaskan !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
2. Pak Sofyan seorang guru di sekolah ternama, ia sudah mengabdi selama 25 tahun,
dan beliau memiliki 3 orang anak dan ia berkeinginan bahwa anak-anaknya harus
disekolahkan ke Universitas Kedokteran. Demi mewujudkan kenginannya, ia selalu
mendekati orang tua siswa yang kaya raya guna meminta imbalan karena anak-anak
mereka yang bermasalah dan telah ia lindungi dengan segala cara. Kasus pak
Sofyan di atas merupakan gambaran yang dijelaskan pada QS. 'Abasa
Tuliskan lafazh ayat yang sesuai dengan ilustrasi kasus Pak Sofyan!
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
3. Dalam proses belajar mengajar bagi seorang pendidik harus memberikan
kenyamanan bagi peserta didiknya, tuliskan 3 etika pengajaran yang di ajarkan
dalam QS. ‘Abasa .
3 etika pengajaran yang harus dilakukan oleh para pendidik;
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
4. Cermati kembali QS. Al-Mujadilah {85}: 11
}ِ‫يَ} ا} َأ ُّي} هَ}ا} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا} ِإ َذ} ا} قِ} ي} َل} لَ} ُك} ْم} تَ}فَ} َّس} ُح} و}ا} فِ} ي} ا} ْل} َم} َج} ا}لِ} س‬
}ِ‫ح} هَّللا ُ} لَ} ُك} ْم} ۖ} َ}و} ِإ َذ} ا} قِ} ي} َل} ا} ْن} ُش} ُز} و}ا} فَ}ا} ْن} ُش} ُز} و}ا} يَ} ْ}ر} فَ}ع‬ِ }‫فَ}ا} ْف} َس} ُح} و}ا} يَ} ْف} َس‬
ٍ }‫هَّللا ُ} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا} ِم} ْن} ُك} ْم} َو} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} ُأ و}تُ}و}ا} ا} ْل} ِ}ع} ْل} َم} َد} َر} َج} ا‬
}‫ت} ۚ} َ}و} هَّللا ُ} بِ} َم} ا‬
}‫تَ} ْع} َم} لُ}و} َ}ن} َخ} بِ} ي} ٌر‬
Jelaskan beberapa sikap yang harus dilakukan bagi penuntut ilmu, berdasarkan
Lafadz ayat tersebut !

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------

5. Di era industri digital seperti sekarang ini orang makin mudah memenuhi
kebutuhannya dari yang semula nya sulit, sekarang ini apa pun mudah di peroleh.
Begitu juga orang makin mudah mendapatkan ilmu pengetahuan atau memperoleh
gelar dan status yang tinggi di dalam pendidikannya. Akan tetapi banyak orang yang
berpendidikan dan berpengetahuan yang luas melakukan juga kriminalitas
contohnya adalah korupsi yang banyak dilakukan oleh pejabat-pejabat yang tidak
dipungkiri memiliki gelar pendidikan yang tinggi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi
bahkan seperti mengakar terus menerus tiada henti. Jelaskan pendapat mu
berdasarkan lafaz
ٍ }‫يَ} ْ}ر} فَ} ِع} هَّللا ُ} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} آ} َم} نُ}و}ا} ِم} ْن} ُك} ْم} َ}و} ا}لَّ} ِذ} ي} َ}ن} ُأ و}تُ}و}ا} ا} ْل} ِ}ع} ْل} َم} َد} َ}ر} َ}ج} ا‬
}ۚ }‫ت‬
}‫َ}و} هَّللا ُ} بِ} َم} ا} تَ} ْع} َم} لُ}و} َ}ن} َ}خ} بِ} ي} ٌر‬
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------

Pemantapan Kompetensi

1. Perhatikan ilustrasi berikut!


Pak Karyono adalah seorang supir taxi di salah satu
perusahaan taxi di Jakarta. Teryata banyak orang belum
mengetahuinya bahwa ia juga adalah seorang lulusan S2
dengan gelar Dipi Ing. yang ia peroleh dari universitas
salah satu di Jerman. Maasya Allah ! Ia juga seorang dosen
di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Sebagai supir taxi
adalah sekedar mencari penghasilan tambahan saja, ia juga
seorang yang senang berbagi ilmu kepada teman-teman
dan khalayaknya. Di masa usianya yang sudah parubaya ia
tetap semangat untuk berbagi ilmu ditengah profesinya juga sebagai seorang supir taxi. Ia
telah menyumbangkan ilmu dan pikirannya di dalam mengatur tata kota di salah satu
pemerintahan daerah.

a. Bagaimana menurut pendapatmu mengenai Pak Karyono yang sudah parubaya dan keadaan
ekonomi yang biasa saja tetap bersemangat belajar dan berbagi ilmunya. Apa yang harus
kamu lakukan sebagai seorang pelajar
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
b. Bagaimana cara agar menjadi orang yang berilmu juga beriman, dan apakah tidak cukup
hanya menjadi orang yang berilmu saja. Jelaskan hubungan orang beriman dengan orang
berilmu!

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
2. Setiap individu adalah pendidik bagi dirinya sendiri, bagaimana kamu membuat dirimu
belajar dengan nyaman. Jika kamu sudah dapat berlaku untuk dirimu , tentunya kamu pun
akan dapat berbagi dengan orang lain. Jelaskan !

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------

MERAIH MARTABAT MULIA DENGAN


MENUNTUT ILMU

Soal Narasi Stimulus


Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun wanita. Dan
menuntut ilmu itu diwajibkan dari buaian sampai dengan liang lahat. Hal demikian telah dinyatakan
Nabi Muhammad Saw dalam hadisnya. Mengapa menuntut ilmu itu diwajibkan ? karena dengan
ilmu kita dapat meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, sebagaimana Nabi bersabda;
"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa
menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya
(dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).. Ilmu dapat membuat seseorang
meraih martabat mulia. Namun tidak bisa menjadikan semua orang yang menuntut ilmu meraih
martabat mulia karena banyak juga orang yang berilmu terlihat hina, bahkan lebih hina
dibandingkan seseorang yang tidak berilmu.

Orang yang berilmu dapat meraih martabat mulia, jika ia dapat menjadikan ilmunya
bermanfaat untuk orang lain tidak hanya untuk dirinya sendiri. Sebagaimana Nabi menyatakan
dalam hadisnya bahwa sebaik-baik manusia adalah yang dapat memberikan manfaat untuk orang
lain. Dan lebih diutamakan lagi mengajarkan ilmu kepada orang yang membutuhkan dan yang
menginginkan. Kesuksesan menurut Islam ada dua syarat yakni; iman dan ilmu (Q.S Al-Mujadalah
(58):11)

Sebagaimana firman Allah dalam surah ‘Abasa ayat 1-10 yang menjelaskan bahwa Allah
Swt. memerintahkan Nabi agar tidak berpaling dari orang-orang yang ingin membersihkan jiwanya
yakni yang ingin menjauhkan dirinya dari sifat-sifat tercela dan yang ingin menuntut ilmu dari
Nabi. Nabi jangan terfokus hanya kepada orang-orang kafir Quraisy agar mereka masuk Islam,
karena itu juga urusan Allah Swt. yang akan memberikan hidayah-Nya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Oleh karena itu bagi seorang pendidik haruslah menjadi pendidik yang
profesional yakni ia harus mengajarkan dan mendidik dengan ilmunya kepada siapa pun, baik
kaya ataupun miskin.

Soal Level 1

A. Orang tuna netra


B. Orang tuna rungu
C. Orang tuna daksa
D. Orang tuna grahita
Soal Level 2
Pahami kembali wacana di atas. Pilihlah jawaban yang benar (B) apabila sesuai atau salah (S)
apabila kurang sesuai
1. Menuntut ilmu diwajibkan bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu (B – S)
2. Meraih martabat mulia dengan cara memanfaatkan ilmu yang dimiliki kepada orang lain
(B – S)
3. Tidak semua orang yang berilmu meraih martabat mulia ada pula yang menjadi hina
karena ilmunya (B – S)
4. Manfaatkan ilmu kepada orang yang lebih membutuhkan (B – S)

Soal Level 3
Cermati kembali wacana di atas pada paragraf pertama dinyatakan bahwa “banyak juga orang
yang berilmu terlihat hina, bahkan lebih hina dibandingkan seseorang yang tidak berilmu”.
Berdasarkan pengamatan mu dewasa ini, jelaskan 5 contoh perilaku orang-orang berilmu saat
ini yang menjadi hina karena ilmunya.

BAB
RANGKUMAN V

SEMANGAT MENUNTUT ILMU UNTUK MERAIH


MARTABAT MULIA
 Pengertian Ilmu
Secara bahasa: Pengetahuan Secara istilah : Pengetahuan yang dihimpun melalui metode
ilmiah
 Manfaat Memiliki Ilmu:
  Membedakan benar dan salah;
  Meninggikan derajat manusia;
  Dihargai orang lain;
  Meraih kebahagiaan dunia akhirat;
  Sebagai amal jariyah;
  Mudah menjalani kehidupan.
 Dalil
1. Qs. ‘Abasa {80}: 1-10
A. Lafal

َ ‫ َو َما يُ ْد ِري‬٢ - ۗ‫ اَ ْن َج ۤا َءهُ ااْل َ ْعمٰ ى‬١ - ‫س َوتَ َو ٰلّ ۙ ٓى‬


٣ - ‫ْك لَ َعلَّهٗ يَ َّز ٰ ّك ۙ ٓى‬ َ َ‫َعب‬
٦-‫ى‬ ۗ ‫ص ٰ ّد‬ َ ‫ت َل ٗه َت‬ َ ‫ َفا َ ْن‬٥ - ‫ اَمَّا َم ِن اسْ َت ْغ ٰن ۙى‬٤ - ‫اَ ْو يَ َّذ َّك ُر فَتَ ْنفَ َعهُ ال ِّذ ْك ٰر ۗى‬
٩- ‫ى‬ ۙ ‫ َوه َُو َي ْخ ٰش‬٨ - ‫ك َيسْ ٰع ۙى‬ َ ‫ َواَمَّا َمنْ َج ۤا َء‬٧ - ‫ْك اَاَّل َي َّز ٰ ّك ۗى‬ َ ‫َو َما َع َلي‬
.١٠ - ‫ى‬ ۚ ‫ت َع ْن ُه َت َل ٰ ّه‬ َ ‫َفا َ ْن‬
1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, 2. karena seorang buta telah datang
kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). 3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali
dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), 4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang
memberi manfaat kepadanya? 5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup
(pembesar-pemuka Quraisy), 6. maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
7. padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). 8. Dan
adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang dia takut (kepada Allah), 10. engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

B. Arti Kata-kata
Atau ingin mendapatkan
pengajaran ‫اَ ْو يَ َّذ َّك ُر‬ Dia bermuka
masam ‫س‬ َ َ‫َعب‬
memberikan perhatian
‫ص ٰ ّد ۗى‬ َ ‫َت‬ Dan berpaling
‫َوتَ َو ٰلّ ۙ ٓى‬
Dengan bersegera
‫َيسْ ٰع ۙى‬ Seorang buta
ۗ‫ااْل َ ْعمٰ ى‬
Takut kepada Allah
‫َي ْخ ٰشى‬ ingin menyucikan
dirinya ‫يَ َّز ٰ ّك ۙ ٓى‬

C. Isi Kandungan

 Pada QS. ‘Abasa menjelaskan bahwa sebagai pengajar atau guru hendaklah bersikap adil,
tidak melihat kepada latar belakang anak didiknya yang kaya, cantik diberi perhatian
sedangkan yang memiliki kekurangan seperti tuna netra seorang buta,fakir, miskin tidak
diberi perhatian bahkan tidak dipedulikan sama sekali, Seperti asbabun nuzul QS. ‘Abasa
seorang tuna netraRangkuman Materi
(buta) yakni Al-Qur’an
Abdullah HadisMaktum
Bin Ummi Kelas 9 yang datang kehadapan
Rasulullah ketika beliau sedang memberikan pengajaran yakni tentang Islam kepada kaum
Quraisy, tiba-tiba Abdullah ibnu Ummi Maktum menyela pembicaraan Rasulullah,
Rasulullah tidak menghardiknya akan tetapi nampak wajah beliau yang bermuka masam ,
maka turunlah QS. ‘Abasa ini. Hal tersebut dijelaskan pada QS.’Abasa ayat 1-2

 QS. „Abasa (58): 1-10 mengandung beberapa hal tentang etika pengajaran, antara lain
sebagai mu‟min: (1) wajib mengenali orang yang membutuhkan bantuan, (2) memberikan
pelayanan yang proporsional dan profesional, (3) pelayanan yang diberikan harus dengan
niat yang ikhlas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt.. Seorang guru hendaknya:
memberikan penghargaan dan pelayanan yang sama, selalu husnudzon, harus bersikap
cermat dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan, adil, penuh kasih sayang,
menjunjung tinggi kesopanan, dan lemah lembut terhadap muridnya.
2. QS. Al-Mujadilah ayat 11
A. Lafal

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا} ِقي َْل‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِي َْل لَ ُك ْم تَفَ َّسح ُْوا ِفى ْال َم ٰجل‬
ِ ‫س فَا ْف َسح ُْوا يَ ْف َس‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما‬
ٍ ۗ ‫ا ْن ُش ُز ْوا فَا ْن ُش ُز ْوا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا} ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬

١١ - ‫تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬


Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

B. Arti kata-kata

Niscaya Allah akan


meninggikan
‫يَ ْرفَ ِع‬ Berilah kelapanga
‫س ُح ْوا‬ َّ َ‫تَف‬
Orang yang berilm
‫اُ ْوتُوا} ْال ِع ْل َم‬ Allah
melapangkan
akan
ُ ‫ح هّٰللا‬
ِ ‫يَ ْف َس‬
dengan
derajat
beberapa
‫ت‬ ٍ ۗ ‫َد َر ٰج‬ Jika dikatakan
“berdirilah kamu”
‫َواِ َذا} قِ ْي َل ا ْن ُش ُز ْوا‬
Maha Teliti apa
yang kamu kerjaka
‫تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬ Maka berdirilah kamu
‫فَا ْن ُش ُز ْوا‬

3. Isi Kandungan qs. Al- Mujadilah ayat 11

Ayat ini Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menguatkan
persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, antara lain dengan memberikan
tempat kepada orang lain, terutama saat mencari ilmu, memberi kelapangan, usaha mencari
kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati orang lain, memberi pertolongan, dan
sebagainya.

Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah Swt. akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat
dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi laranganNya, berusaha
menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, juga orang-orang
berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah. Dari ayat ini
dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah ialah
orang yang beriman dan berilmu yang diamalkan sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-
Nya. Di akhir ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa Dia Maha mengetahui secara detil semua
yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan memberi balasan
yang adil sesuai dengan perbuatan masing-masing.
 Perilaku yang mencerminkan QS. ‘Abasa ayat 1-10
Qs. ‘a basa mengajarkan tentang etika dalam mengajar atau mendidik, di antaranya:
1. Dalam memberikan ilmu atau pembelajaran , pendidik tidak boleh membeda-bedakan
peserta didik yang satu dengan yang lainnya
2. Tidak boleh berfikir negatif terhadap orang lain
3. Harus bersikap profesional
4. Sebagai pendidik harus bersikap cermat dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan

 Perilaku yang mencerminkan QS. Al-Mujadalah ayat 11

Beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan penerapan dari surah Al-Mujadilah ayat 11 antara
lain :
1.    Penuh semangat dalam menuntut ilmu agama dan ilmu umum.
2.    Mempermudah segala urusan manusia seperti mempermudahnya dalam menuntut ilmu.
3.    Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
4.    Menjalankan kewajiban guna memberikan hak-hak orang lain.
5.    Melakukan segala perbuatan berdasarkan kepada Allah SWT.
6.    Berperilaku dan bersikap sesuai tuntunan Agama Islam.
7.    Senantiasa berhati-hati dalam bersikap, berbuat, berkata, berpikir, dan bertindak karena
Allah SWT senantiasa mengetahui apapun yang kita kerjakan.

MENGGAPAI KEBAHAGIAAN DENGAN SABAR DAN SYUKUR


Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Kelas 9
BB (Sabar dan Syukur, Kunci Keberhasilan

1.6 Menerima kebenaran isi kandungan hadis tentang sikap berfikir positif, kehidupan

BAB
bagi orang mukmin optimis dan sabar dalam

2.6 Menjalankan sikap berfikir positif, optimis dan sabar dalam kehidupan sehari-hari
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Kelas 9
3.6 Menganalisis keterkaitan isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya

06 Shuhaib bin Sinan, hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas dan hadis
riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah
4.6 Mendemonstrasikan hafalan hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin
Sinan, hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas dan hadis riwayat Bukhari
Muslim dari Abu Hurairah
Nama:………………………………………………… Kelas-……………………………

Tanggal-…………………………………………
Melengkapi Peta Konsep

Gunakan kata kunci pada kotak yang tersedia untuk melengkapi peta konsep!
 Menahan diri untuk tidak  Rasa terima kasih kepada  Syukur dengan hati
melakukan hal-hal yang Allah Swt.  Syukur dengan jasmani
bertentangan dengan  sabar dalam melakukan  sabar dalam menjauhui
hukum Islam ketaatan kepada Allah. larangan-larangan Allah,
 Syukur dengan lisan  hadis riwayat Tirmidzi dari
 hadis riwayat Muslim dari Abu
 sabar dalam menerima Abdullah bin Abbas
Yahya Shuhaib bin Sinan
musibah.
 hadis riwayat Bukhari  Memohon pertolongan Allah  Kesempurnaan iman seseorang
Muslim dari Abu Hurairah harus disertakan kesabaran tatkala selalu bersyukur kepada
dan jalan keluar (solusi dari Allah Swt. ketika senang dan
 penyakit merupakan sebab
permasalahan) itu bersama bersabar ketika susah
pengampunan atas
kesulitan.
kesalahan-kesalahan yang  Harus bersabar dalam segala
pernah dilakukan  Selalu merasa bahagia , baik kesulitan, pertolongan Allah
 “Apabila mendapatkan dalam susah maupun senang
hadir bersama kesabaran
kesenangan, dia bersyukur,  Menerima penyakit yang  “Tidaklah seorang muslim
maka yang demikian itu dialami sebagai pengampunan mendapatkan gangguan seperti
merupakan kebaikan baginya. dosa suatu penyakit atau selainnya,
Sebaliknya apabila tertimpa  “sesungguhnya pertolongan melainkan dengan sebab itu Allah
kesusahan, dia pun (dari Allah Swt.) itu selalu akan menggugurkan dosa-dosanya
bersabar”... menyertai kesabaran,...”

SABAR DAN SYUKUR


KUNCI KEBERHASILAN

Sabar Dalil
Syukur
Pengertian................... ..................................
Pengertian..................
....................................
.............................

Macam-macam Sabar Arti/Terjemah Macam-macam Syukur


1.................................. 1..................................
2.................................. ..................................
2..................................
3.................................. 3..................................
Hikmah Perilaku Sabar Isi Kandungan Hikmah Perilaku Syukur
1.................................. 1..................................
2.................................. .................................. 2..................................
3.................................. 3..................................

Perilaku Sabar dan


syukur

1................................
2................................
3................................

KEGIATAN MENEMUKAN

Bacalah buku teks atau cari dari sumber lainnya yang terkait dengan materi di atas, lalu jawablah
pertanyaan berikut !
1. Perhatikan gambar berikut !
Sakit menahun ? kehilangan anak-anak ? kehilangan
harta benda ? seperti
Nabi Ayyub AS ?
tentu sulit kita
bayangkan, apakah
sanggup menerima
ujian selama , seberuntun dan sebanyak itu? Faktanya, baru
sebentar saja kita diderita sakit yang sepele seperti kepala
sakit, flu, batuk , persendian yang pada sakit, susah
berjalan, susah buang air besar dll.nya semuanya justru kita
keluhkan, bahkan kita juga menyalahkan Allah swt.
Apalagi harus kehilangan harta benda dan keluarga yang
dicintai, Maasya Allah!
a. Menurut mu apa yang harus dilakukan jika kamu atau orang di sekitar mu diberi ujian berupa
sakit bahkan divonis sakit parah, serta diuji layaknya Nabi Ayyub AS. ? Jelaskan !
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Apakah rasa sakit yang diderita bisa berubah menjadi kenikmatan dan anugerah bagi
penderitanya, menurutmu bagaimana caranya, jelaskan !
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
2 Sabar dan syukur merupakan penyempurna keimanan seseorang. Abdullah bin Mas‟ud berkata:
“Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya
adalah) syukur”.. Bagaimana menurut pendapat mu, dan bagaimana kedua bagian ini menyatu
tidak menjadi bagian-bagian yang terpisah, jelaskan disertakan dengan contoh perilaku dalam
kehidupan sehari-hari mu !

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------

UJI KOMPETENSI

I. Berilah tanda silang (x) pada


jawaban yang benar !
1. Suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak
mengeluh. Juga menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
hukum Islam. Di sebut....
A. Ikhlas B. Sabar C. Syukur D. Tabah

2. ُ‫}ان َخيْ}رًا لَ}ه‬ َ ‫ ِإ ْن َأ‬Terjemahan


َ ‫صابَ ْتهُ َس}رَّا ُء َش} َك َر فَ َك‬ yang tepat hadis tersebut
adalah....
A. Apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya
B. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya
C. Apabila mendapatkan kesusahan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya
D. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersabar, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya

3. ‫ضرَّا ُء‬ َ ‫وِإ ْن َأ‬...


َ ُ‫صابَ ْته‬ َ kelanjutan dari potongan hadis tersebut adalah
A. ُ‫ان َخ ْيرًا لَه‬
َ ‫َش َك َر فَ َك‬
B. ُ‫ان َخطَا ً لَه‬
َ ‫صبَ َر فَ َك‬
َ
C. ُ‫ان َخيْراً لَه‬
َ ‫صبَ َر فَ َك‬
َ
D. ُ‫ان َخ ْيرًا لَه‬ َ َ‫َخل‬
َ ‫ص فَ َك‬
4. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Bersyukur di saat senang (senggang)
2) Bersyukur disaat menghadapi musibah dan kesulitan
3) Bersabar disaat susah
4) Berputus asa di saat susah
Dari pernyataan di atas yang merupakan isi kandungan hadis riwayat Muslim dari Abu
Yahya Shuhaib Bin Sinan, ditandai pada nomor....
A. 1 dan 3 B. 2 dan 4 C. 3 dan 4 D. 4 dan 1

5. Perhatikan tabel berikut!Susunlah hadis berikut menjadi matan hadis yang benar!
ِ ْ‫َوا ْعلَ ْم اَ َّن َم َع ْال َكر‬
‫ب‬ ‫َواَ َّن َم َع‬ ‫َواَ َّن‬ ‫َم َع‬ ‫يُ ْسرًا‬
‫النَّصْ ر‬ ِ ‫ْال ُعس‬
‫ْر‬ ‫الفَ َر َج‬ َّ ‫ال‬
‫صبْر‬
1 2 3 4 5 6

Susunlah hadis berikut menjadi matan hadis yang benar!


A. 1-2-4-5-3-6 C. 2-4-3-1-5-6
B. 3-6-1-4-2-5 D. 2-5-4-1-3-6

6. ِ ‫ َواَ َّن َم َع ْال ُعس‬arti dari potongan hadis tersebut adalah....


‫ْر يُ ْسرًا‬
A. Dan sesungguhnya pertolongan (dari Allah Swt.) itu selalu menyertai kesabaran
B. Dan sesungguhnya jalan keluar (dari kesulitan) selalu menyertai kesulitan
C. Dan sesungguhnya kemudahan selalu menyertai kesusahan
D. Dan sesungguhnya kesusahan selalu menyertai kemudahan

7. Hadis Riwayat Tirmidzi dari Abdullah Bin Abbas menjelaskan bahwa jalan keluar (solusi
dari permasalahan) itu bersama kesulitan. Maksudnya adalah....
A. Apabila seseorang ingin mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan yang
menderanya, maka ia harus mau menghadapi kesulitan-kesulitan yang ia hadapi
B. Apabila seseorang ingin mendapatkan kemudahan dari berbagai permasalahan yang
menderanya, maka ia harus mau menghadapi kemudahan-kemudahan yang ia hadapi
C. Apabila seseorang ingin menghindari kesulitan yang menderanya, maka ia harus mau
menghadapi kesulitan-kesulitan yang ia hadapi
D. Apabila seseorang ingin mendapatkan berbagai permasalahan yang menderanya, maka
ia harus mau menghadapi kesulitan-kesulitan yang ia hadapi

8. Isi kandungan Hadis Riwayat Tirmidzi dari Abdullah Bin Abbas, salah satunya sejalan
dengan isi kandungan QS. Al-Baqarah 153 bahwa....
A. Apabila kita menghendaki pertolongan Allah Swt., maka kita harus banyak berdo’a
B. Apabila kita menghendaki kemudahan dari Allah Swt., maka kita harus berani
menghadapi kesulitan
C. Apabila kita berharap pertolongan Allah Swt., di setiap kesusahan,maka kita harus
bersyukur
D. Apabila kita menghendaki pertolongan Allah Swt., maka kita harus bersabar
9. Perhatikan lafaz hadis berikut!

‫ب َواَل َه ٍّم َواَل ُح ْز ٍن َواَل َأ ًذى َواَل َغ ٍّم َحتَّى‬ٍ ‫ص‬َ ‫ب َواَل َو‬ٍ ‫ص‬ َ َ‫سلِ َم ِمنْ ن‬ ْ ‫يب ا ْل ُم‬
ُ ‫ص‬ ِ ُ‫َما ي‬
ُ‫الش َّْو َك ِة يُشَا ُك َها ِإاَّل َكفَّ َر هَّللا ُ بِ َها ِمنْ َخطَايَاه‬
Terjemahan yang tepat pada lafaz yang bergaris bawah adalah....
A. gangguan, atau kesedihan, atau kekhawatiran, atau penyakit
B. kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, atau penyakit
C. penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan
D. penyakit, atau kesedihan, atau kekhawatiran, atau gangguan

10. Hadis Riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah mengajarkan bahwa....
A. Penyakit merupakan derita bagi seorang pendosa
B. Penyakit menggugurkan dosa-dosa
C. Penyakit merupakan penghilang dari kesombongan
D. Penyakit adalah azab bagi orang yang tidak takut pada Allah

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. ُ‫}ان َخ ْي}رًا لَ}ه‬ َ ‫ ِإ ْن َأ‬kelanjutan


َ }‫ص}ابَ ْتهُ َس}رَّا ُء َش} َك َر فَ َك‬ potongan hadis tersebut
adalah....
2. Berdasarkan HR. Muslim dari Abu Yahya Shuhaib Bin Sinan dinyatakan bahwa seorang
mukmin jika dia mendapatkan kesenangan dia akan....dan jika ditimpa kesusahan dia
akan....
3. Sabat dan syukur merupakan penyempurna....
4. Cara menunjukkan syukur dengan lisan adalah dengan mengucapkan....
5. Neysa bertekad sebagai muslimah tidak mempergunakan setiap anggota badan dalam
kemaksiatan tetapi untuk ketaatan kepada-Nya. Hal tersebut berarti Neysa telah
melaksanakan syukur dengan....
6. Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah,
sehingga semua dosa dan keburukan akan menimpanya. Hal demikian terjadi karena....

7. ِ ْ‫ َواَ َّن الفَ َر َج َم َع ْال َكر‬Arti potongan hadis tersebut adalah....


‫ب‬
8. “dan kemudahan selalu menyertai kesusahan”. Lafaz potongan hadis riwayat Tirmidzi
dari Abdullah Bin Abbas yang tepat adalah....
9. Hadis Riwayat Bukhari Muslim dari Abu Hurairah memberikan pelajaran bahwa rasa
letih, penyakit, kesedihan, gundah gulana, gangguan, sesuatu yang menyesakkan hati,
hingga duri yang menusuk yang ditimpakan kepada seorang muslim merupakan....

10. ‫ب َواَل َه ٍّم َواَل ُح ْز ٍن َواَل َأ ًذى َواَل َغ ٍّم‬ َ ‫ب َواَل َو‬
ٍ ‫ص‬ َ َ‫سلِ َم ِمنْ ن‬
ٍ ‫ص‬ ْ ‫يب ا ْل ُم‬
ُ ‫ص‬ ِ ُ‫َما ي‬
‫َحتَّى الش َّْو َك ِة يُشَا ُك َها‬
Lanjutan potongan hadis di atas adalah....

III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

‫ ِإ ْن‬،‫ك َِأل َح ٍد ِإالَّ لِ ْل ُمْؤ ِم ِن‬ َ ‫إن َأ ْم َرهُ ُكلَّهُ لَهُ َخ ْي ٌر َولَي‬
َ ِ‫ْس َذل‬ َّ ‫َع َجبًا َِأل ْم ِر ْال ُمْؤ ِم ِ}ن‬
ُ‫ان َخيْراً لَه‬ َ ‫صبَ َر فَ َك‬ َ ‫ضرَّا ُء‬ َ ‫ َوِإ ْن َأ‬،ُ‫ان َخ ْيرًا لَه‬
َ ُ‫صابَ ْته‬ َ ‫صابَ ْتهُ َسرَّا ُء َش َك َر فَ َك‬ َ ‫َأ‬
1. Perhatikan lafaz hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan di atas!
Serta ilustrasi berikut!
Alifiah siswi madrasah yang amat cerdas, ia selalu menjadi kontingen lomba dari
madrasahnya dan selalu memenangkan kompetisi yang diadakan. Dan saat dia
mengikuti lomba KSM tahun lalu ia amat terpukul dan terpuruk karena ia gagal
menjadi salah satu kontingen madrasah mewakili provinsinya, tidak pernah
sebelumnya ia mengalami kegagalan. Menurut HR. Muslim dari Abu Yahya Shuhaib
bin Sinan

a. Apa yang harusnya Alifiah lakukan ketika mengalami kesuksesan, jelaskan!


------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
b. Dan apa yang seharusnya Alifiah lakukan ketika mengalami kegagalan, jelaskan!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------

2. َ ‫ ِإ ْن َأ‬،‫ك َِأل َح ٍد ِإالَّ لِ ْل ُمْؤ ِم ِن‬


َ ‫صابَ ْتهُ َسرَّا ُء َش َك َر فَ َك‬
،ُ‫ان َخ ْيرًا لَه‬ َ ِ‫ْس َذل‬
َ ‫َولَي‬
ُ‫ان َخيْراً لَه‬
َ ‫صبَ َر فَ َك‬ َ ‫َوِإ ْن َأ‬
َ ُ‫صابَ ْته‬
َ ‫ضرَّا ُء‬
Dan

‫ب َواَل َه ٍّم َواَل ُح ْز ٍن َواَل َأ ًذى َواَل‬


ٍ ‫ص‬ َ ‫ب َواَل َو‬ ٍ ‫ص‬ َ َ‫سلِ َم ِمنْ ن‬ ْ ‫يب ا ْل ُم‬
ُ ‫ص‬ِ ُ‫َما ي‬
ُ‫َغ ٍّم َحتَّى الش َّْو َك ِة يُشَا ُك َها ِإاَّل َكفَّ َر هَّللا ُ بِ َها ِمنْ َخطَايَاه‬
Jelaskan keterkaitan antara kedua hadis tersebut di atas!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
3. Hadis riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas menjelaskan bahwa jalan keluar (solusi
dari permasalahan) itu bersama kesulitan., maksud dari pernyataan itu adalah....
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Pak Harun, seorang kepala rumah tangga yang gigih dan bertanggung jawab terhadap
keluarganya. Dari semenjak selesai waktu subuh sampai dengan larut malam ia terus
bekerja. Baginya berusaha gigih untuk terus bekerja adalah solusi untuk ia menjadi
seorang yang sukses, ia lupa selain usaha harus juga diiringi do’a dengan cara bersujud
kepada Allah swt. Dalam sholat 5 waktunya. Karena kurang imannya ia juga merasa iri
dengan Pak Ahmad yang sukses dalam kariernya dan akhirnya karena berputus asa,
Pak Harun mulai mengambil jalan pintas dengan berlaku tidak jujur dalam usahanya
agar mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Tuliskan dalil yang menunjukkan ilustrasi di atas...


---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
5. Berikan contoh perilaku yang menggambarkan seseorang yang sabar dan syukur
kepada Allah swt
a. Contoh perilaku sabar dalam ketaatan kepada Allah swt
--------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
b. Contoh perilaku syukur dengan jasmaninya
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------

PEMANTAPAN KOMPETENSI

1. Perhatikan gambar dan ilustrasi berikut!


Di masa pandemi covid-19 , Pak Iwan
jatuh sakit karena beban hidup yang
ditanggungnya semakin sulit. Ia terkena
pengurangan karyawan, pesangon yang
didapat pun tidak mencukupi untuk
https://www.halodoc.com membayar hutang-hutangnya, bahkan ia
pun harus membayar kontrakan rumah serta biaya anak-anak nya bersekolah serta harus
membiayai rumah sakit anaknya yang bungsu karena menderita sakit tumor. Dengan kondisi
yang dialaminya Pak Iwan pun putus asa dan mengalami stress, ia selalu menangis dan
kebingungan bagaimana ia harus mengatasi masalah-masalahnya itu, bahkan ia sempat ingin
bunuh diri.
a. Bagaimana pendapat mu tentang tindakan Pak Iwan tersebut ? Hal apa saja yang harus
dilakukan Pak Iwan selaku kepala rumah tangga dengan ujian hidup yang dialaminya,
Jelaskan !
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------
b. Jika Kamu adalah kerabat Pak Iwan, apa yang kamu harus lakukan untuk membantu
beliau , jelaskan!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Bagaimana menurut Hadis riwayat Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan, hadis
riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas dan hadis riwayat Bukhari Muslim dari Abu
Hurairah dalam mengatasi ujian hidup yang dialami Pak Iwan, Jelaskan!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------

PANTANG MENYERAH
MERAIH KEBAHAGIAAN DENGAN ILMU

Soal Narasi Stimulus


Ilmu adalah kunci segala kebaikan, dia sebagai sarana untuk menunaikan perintah-Nya
sekaligus menjauhi larangan-Nya. Tidak sempurna keimanan seseorang tanpa ilmu, demikian juga
amal tanpa ilmu menjadi sia-sia. Ilmu pengetahuan yang diiringi dengan keimanan juga merupakan
kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Juga dapat memberi kemudahan
jalan menuju surga-Nya.

Sebagaimana wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. yakni
perintah membaca, menulis dan belajar. Allah telah membekali manusia dengan fitrah (potensi)
dalam dirinya agar bisa belajar dan memiliki beragam ilmu dan keterampilan sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya untuk mengemban amanat sebagai khalifah di muka bumi ini. Hal
ini berarti bahwa belajar, membaca dan menulis adalah suatu keniscayaan bagi setiap muslim yang
harus diperjuangkan dengan gigih penuh dan pengorbanan agar mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Salah satu ciri
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dengan ilmu yang dimilikinya. Seperti
ungkapan syair bahwa “Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang”.

Begitu pentingnya ilmu bagi manusia, maka untuk meraihnya haruslah dilakukan dengan
mengerahkan segenap jiwa raga, biaya, waktu dan pengorbanan-pengorbanan lainnya.
Pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan merupakan salah satu wujud sikap pantang menyerah
yang merupakan sebutan bagi orang yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi. Ia
memandang segala sesuatu yang terjadi dengan pikiran positif dan meyakini bahwa semua yang
terjadi atas ijin dan kehendak Allah serta rasa optimisme yang tinggi Ia juga berusaha bangkit
dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Pantang menyerah dalam meraih
kebahagiaan dengan ilmu adalah suatu keniscayaan yang harus ada pada pribadi seorang muslim.

Soal Level 1

Berdasarkan hadis riwayat Muslim terdapat lafal

Arti lafazh tersebut adalah....

A. Barang siapa menempuh suatu jalan


B. Untuk mendapatkan ilmu
C. Maka Allah akan memudahkan baginya
D. Jalan menuju surga

Soal Level 2

Berdasarkan wacana paragraf ketiga. Pilihlah pernyataan yang benar (B) apabila sesuai atau salah
(S) apabila kurang sesuai

1. Untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus dilakukan dengan menuntut ilmu
yang tak kenal lelah dan pantang menyerah (B – S)
2. Seseorang yang pantang menyerah selalu memandang sesuatu dengan positif dan optimis (B – S)
3. Orang yang ingin sukses harus berani berkorban waktu dan tenaga (B – S )
4. Berkorban bukan merupakan suatu keniscayaan bagi orang-orang yang ingin sukses atau bahagia
(B – S)

Soal Level 3

Zaman now banyak orang meraih kebahagiaan dan kesuksesan tanpa harus bersusah payah atau
bekerja keras, dilakukannya dengan berbagai cara diantaranya menghipnotisasi orang lain agar mau
melakukan apa yang diperintahkan. Bagaimana menurut pendapatmu, apakah kebahagiaan dan
kesuksesan yang diperolehnya akan membawa kebahagiaan yang sesungguhnya. Jelaskan!

BAB

RANGKUMAN VI

• Pribadi pantang menyerah merupakan sebutan bagi orang yang tidak merasa lemah terhadap
sesuatu yang terjadi. Ia memandang segala sesuatu yang terjadi dengan pikiran positif dan
meyakini bahwa semua yang terjadi atas ijin dan kehendak Allah serta rasa optimisme yang
tinggi. Ia juga selalu bersyukur jika mendapat sesuatu yang menyenangkan sesuai harapan,
dan ia bersabar jika mendapati hal-hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia juga
berusaha bangkit dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian
• Pribadi pantang menyerah tidak hanya dilihat secara fisik, tetapi adanya sifat positif dalam
jiwanya. Seseorang kuat, karena mentalnya kuat, sebaliknya menjadi lemah karena
mentalnya lemah. Nabi Saw.bersabda;

ِ ‫لى هللاِ ِم َن ْال ْمْؤ ِم ِن الض َِّعي‬


‫ْف‬ َ َ‫ال ُمْؤ ِم ُن ْالقَ ِويُّ َخ ْي ٌر َوَأ َحبُّ ا‬
“Orang mukmin yang kuat lebih dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah.”

• Ilmu adalah karunia yang Allah berikan kepada hamba-hamba pilihan, untuk
mendapatkannya bukan sekedar memerlukan niat dan usaha, namun doa dan permintaan
untuk mendapatkannya juga harus selalu dipanjatkan. Salah satunya adalah doa yang kerap
kali kita baca ketika dzikir pagi, “Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon
thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa. (Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu
yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima).”

Dalil
• Muslim dari Abu Hurairah tentang menuntut ilmu

‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ‫ال قَا َل َرس ُْو ُل هللا‬ َ َ‫ض َي هللا َع ْنهُ ق‬ِ ‫َع ْن اَبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬
‫ك طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هللا‬
َ َ‫لى ْال َجنَّ ِة َم ْن َسل‬
َ ِ‫لَهُ بِ ِه طَ ِر ْيقًا ا‬

“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang


menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan
menuju surga.” (H.R. Muslim)

• Arti kata-kata

َ َ‫َسل‬
‫ك‬ = menempuh ‫طَ ِر ْيقًا‬ = suatu jalan

ُ‫ = ي فِ ْي ِه يَ ْلتَ ِمس‬untuk mendapatkan ‫ = َسه ََّل هللا لَه‬Allah memudahkan baginya

• Isi kandungan HR. Muslim dari Abu Hurairah

Hadis tersebut menerangkan bahwa seseorang yang menempuh perjalanan untuk menuntut
ilmu, akan dimudahkan jalannya menuju ke surga. Seorang muslim yang berjuang untuk
menuntut ilmu, terutama dalam mempelajari agamanya dengan benar dan ikhlas, lalu
mengamalkannya sesuai dengan ajaran Rasulullah Saw., dia akan dapat beribadah dengan
benar, berbuat kebaikan, melakukan hal-hal yang bermanfaat, menolong sesamanya, maka
dia menjadi hamba yang diridhai Allah Swt.. dan balasannya adalah surga.
Hal ini dapat dimaknai bahwa seseorang yang berjuang keras untuk mencari ilmu dia akan
dimudahkan jalannya untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana Imam
Syafi‟i pernah menyebutkan:

“Barangsiapa yang berharap kebahagiaan dunia, hendaknya (diraih) dengan ilmu.


Barangsiapa berharap kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu, dan
barangsiapa berharap kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih dengan ilmu”.

• Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin „Assal Al-Muradi

ُ ‫ت ُأ ْن ِب‬
‫ط ْالع ِْل َم َقا َل‬ ُ ‫ك قُ ْل‬
َ ‫َّال ْالم َُرادِيَّ َف َقا َل َما َجا َء ِب‬
ٍ ‫ان ب َْن َعس‬ َ ‫ص ْف َو‬
َ ْ‫َعن‬
‫ار ٍج َخ َر َج‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َيقُو ُل َما ِمنْ َخ‬
َ ِ ‫ت َرسُو َل هَّللا‬ ُ ْ‫َفِإ ِّني َس ِمع‬
‫ت َل ُه ْال َماَل ِئ َك ُة َأجْ ن َِح َت َها ِرضًا ِب َما َيصْ َن ُع‬ ْ ‫ض َع‬ َ ‫ب ْالع ِْل ِم ِإاَّل َو‬
ِ ‫ِمنْ َب ْي ِت ِه فِي َط َل‬
“Dari Shafwan bin Assal al-Muradi, ia berkata; "Ada apa engkau datang?" aku lalu
menjawab; "Aku ingin mengambil ilmu dari sumbernya." Ia berkata; Sesungguhnya aku
mendengar Rasulullah Saw.. bersabda: "Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya
untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan sayapsayapnya untuk
orang tersebut karena ridha dengan apa yang dikerjakan”.

• Arti kata-kata

ُ‫ْال ِع ْل َم ُأ ْنبِط‬ = mengambil ilmu dari sumbernya


‫ج‬ ِ ‫َخ‬
ٍ ‫ار‬ = orang yang keluar ‫ب ْالع ِْل ِم‬
ِ ‫ = َط َل‬menuntut
ilmu

‫ت َل ُه ْال َماَل ِئ‬


‫ َك ُة‬Rangkuman ْ ‫ض َع‬ ‫ = َو‬malaikat
َ Materi Al-Qur’an Hadissayap
mengepakkan Kelas 9
‫َأجْ نِ َحتَهَا‬ = sayap-sayapnya ‫ = يَصْ نَع بِ َما‬Apa yang
dikerjakan
• Isi Kandungan Hadis
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, maka para malaikat akan
meletakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut. Sebagian ulama berpendapat seperti
halnya manusia menengadahkan tangan untuk berdoa, karena ia mencari sesuatu yang
sangat berharga untuk kehidupan dan keselamatan dunia dan akhirat.Jalan yang dilalui
orang yang mencari ilmu adalah jalan menuju surga, yakni menempuh jalan untuk mencari
ilmu yang mengantarkan kepada ridha Tuhan. Sebagai balasannya, para malaikat pun
meletakkan sayapnya sebagai bentuk ketawadhuan, penghormatan, dan pemuliaan terhadap
ilmu yang ia miliki, yaitu warisan para nabi.
 Menuntut ilmu membutuhkan motivasi, kesabaran, keuletan dan perjuangan yang tinggi
untuk meraih mutiara kehidupan, yaitu ilmu yang bermanfaat. Semangat untuk
mengamalkan ilmu juga sebagai pendorong yang kuat dalam penguasaan ilmu. Ali bin Abi
Thalib Ra. berkata: “Sesungguhnya yang disebut orang „alim adalah orang yang beramal
dengan ilmunya dan ilmunya sesuai dengan amalnya.” Jika seorang yang berilmu, tetapi
tidak mengamalkan ilmunya, maka dia tetap dianggap orang yang bodoh (jahil). Ilmu yang
benar adalah ilmu yang mendorong pemiliknya untuk mengamalkan ilmunya dan dapat
menambah rasa takutnya kepada Allah Swt

• Ingatlah perkataan Rasulullah ‫ ﷺ‬bahwa : “Syurga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci
(oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat (hawa nafsu)” (HR.
Muslim). Maka, seorang penuntut ilmu haruslah menguatkan niatnya untuk tetap berada di
jalan menuju Syurga jangan sampai dikalahkan oleh syahwat yang justru mengantarkannya
ke dalam neraka –naudzubillahi min dzaalik-.
• Salah satu solusi agar seorang penuntut ilmu bisa mengatasi rasa malas yang hadir di tengah
perjalananya, adalah dengan mengetahui keutamaan menuntut ilmu, beberapa keutamaan
menuntut ilmu yakni :
1. Allah mengangkat derajat orang yang menuntut ilmu.
2. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya.
3. Orang berilmu adalah orang yang takut kepada Allah.
4. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar.
5. Ilmu adalah tanda kebaikan Allah kepada seseorang.
6. Diperbolehkan hasad kepada ahli ilmu.
7. Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu.
8. Ahli ilmu lebih utama dibandingkan ahli ibadah.
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Kelas 9
• Perilaku dan sikap sebagai penuntut ilmu
1. Niat yang ikhlas;
2. Menghindar dari perbuatan dosa dan maksiat
3. Bersabar atas bimbingan guru
4. Mengatur waktu dengan baik
5. Menuntut ilmu sejak dini
6. Menikmati ilmu yang dipelajari
7. Mencatat semua ilmu yang didapat dan didengar
8. Percaya diri yang kuat;
9. Bergaul dengan orang berilmu dan saleh
10. Merantau untuk mencari ilmu
11. Menghargai pendapat orang lain
12. Jangan pernah puas dengan ilmu

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuman
Amin, Muhammad Materi
Arwani K.H., Faidhul Al-Qur’an Hadis
Barakat Fi Sab‟il Kelas
Qira‟at jilid 9
I, (Kudus: Maktabah
Mubarakah Thayyibah, 2001)
Arwani, Ulin Nuha K.H., dkk., Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal al-Qur‟an YANBU‟A Jilid 6-
7, (Kudus: Yayasan Arwaniyyah Kudus (Pondok Tahfidh Yanbu‟ul Qur‟an) 2010)
As-Suyuthi, Imam, Tahqiq: Syaikh Hafizh Syi‟isya, Asbabun Nuzul, Penerjemah Muh. Miftahul
Huda, (Sukoharjo: Insan Kamil, 2016)
Burdah, Ibnu Dr.,M.A., dkk., Juz Amma Nahwu Sharf Aplikatif: At-Thalibun, (Yogyakarta: Iqro
Indonesia Global, 2017)
Lubis, Sobhan, Ragam Qirâ‟at dalam Surat al-Baqarah, (Padang: Baitul Hikmah, 2005)
Maftuh, Muhammad, Fathul Mannan, (Surabaya: Al-Ihsan 1978) Manna Khalil al Qattan,
Mabahitsi fi Ulumil Qur‟an; Studi Ilmu-ilmu Qur‟an, Penerjemah Mudzakir, (Bogor: PT Pustaka
Litera Antar Nusa, 1992)
Muhammad ibn „Isa Abu „Isa al-Tirmidhiy al-Salmiy, Sunan al-Tirmidhiy, (Beirut: Dar Ihya‟ al-
Turath al-„Arabi, t.t.)
Muhammad ibn Yazid Abu „Abdullah al-Qazwiniy, Sunan ibnu Majah, (Beirut: Dar al-Fikr t.t.)
Muhammad Nasib ar-Rifa‟i, Kemudahan dari Allah: Tafsir Ringkas Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema
Insani Pers, 1999)
Pamungkas, Imam M., Akhlak Muslim Modern; Membangun Karakter Generasi Muda, (Bandung:
Marja, 2012)
Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
2014 Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid, Penerjemah Abdul Rasyad
Shiddiq, Penyunting Tim Akbar, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2013)

PROFIL PENULIS

Sri Mulyaningsih,S.Ag lahir di Jakarta 22


Oktober 1978. Ibu dari tiga anak ini lahir
sebagai anak bungsu dari delapan
bersaudara dari pasangan suami isti ibu Hj.
Syamsiah dan H. Syafe’i (Alm).
Bersekolah di SDI Al-Khairiah Jakarta Utara, MTs. Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
Selatan, MA. Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan dan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini mengemban amanah sebagai guru mata pelajaran Al-
Qur’an Hadis di MTs. Negeri 5 Jakarta, dari tahun 2015 sd. Sekarang juga sebagai ketua
program Tahfizh5.5 yakni program yang bertujuan mengajak peserta didik MTs. Negeri 5
Jakarta lulusannya hafal 5 juz Al-Qur’an. Berkeinginan semaksimal mungkin dapat memberikan
manfaat untuk orang lain, selaras dengan amanah Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik
manusia yang dapat memberi manfaat untuk orang lain” . Memulai menulis buku, saat terlibat
dalam ‘SAGUSABU” Satu Guru Satu Buku. Buku Pedana yang saya tulis berjudul Mendidik
Remaja “Smart” Zaman Now. (Syar’i, Mulia, dengan Al-Qur’an, Rajin dan Takwa) dan telah ber-
ISBN. Buku kedua menulis Buku Panduan Program Tahfizh5.5 dengan judul “ Panduan
Tahfizh5.5 : The Power Of Qira’ah, Syafa’at di Akhirat “ untuk kalangan MTs. Negeri 5 Jakarta.
Buku
ketiga, merupakan buku latihan soal dengan judul “ CEKATAN” Cara Efektif Menjadi Kreatif,
Aktif, Terampil, dan Andal Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7 jilid 1. Buku keempat,
berlanjut buku latihan soal “CEKATAN” untuk jilid 2 kelas 7. Buku kelima buku latihan soal
“CEKATAN” untuk jilid 2 kelas 9. Dan sedang berproses terlibat dalam penulisan buku “SALAM” (
Siswa Andal Lima Mata Pelajaran Madrasah) yang akan diterbitkan oleh Erlangga. Sebagai guru
harus “Haus Ilmu” karena jika guru berhenti belajar, maka berhentilah mengajar.

Anda mungkin juga menyukai