Dosen Pengampu :
M. Masyrufin Nor, S. Ag
Disusun Oleh :
Kelompok IV
FAKULTAS TARBIYAH
2022
KATA PENGANTAR
الزحِ يم
الز ْح َم ِه ه
َّللا ه
ِ س ِم ه
ْ ِب
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Tasawuf Di Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
untuk kesempurnaan makalah ini.
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat islam yang disampaikan oleh malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad saw. untuk menjadi pedoman hidup bagi umat
manusia, cara membaca dan penulisan lafadz-lafadz al-Qur‟an mempunyai ilmu
tersendiri, ilmu tentang cara membaca al-Qur‟an disebut ilmu qira‟at. Dari
sebagian orang islam daerah Syam dan Irak ada perbedaan dalam bacaan al-
Qur‟an.
Hal ini yang melatar belakangi terbentuknya mushaf utsmani, di kota Madinah
pun ada perbedaan sampai diantara mereka saling menyalahkan satu sama lainnya
dan membenarkan bacaan mereka masing-masing. Hal itu terjadi karena memang
pada mulanya Nabi saw. Membolehkan orang-orang islam membaca al-Qur‟an
dengan dialek mereka masing-masing, yang mana dialek itu yang kita kenal
dengan tujuh huruf.
Dari peristiwa itu maka shahabat Utsman bin Affan sebagai khalifah perlu
membuat suatu kebijakan dan memutuskan untuk membuat satu dialek saja agar
diantara orang-orang islam tidak ada perdebatan dalan bacaan al-Qur‟an lalu
kemudian shahabat Utsman menyuruh beberapa shahabat untuk mengumpulkan
mushaf-mushaf al-Qur‟an dan menyusunnya berdasarkan kesepakatan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Memahami Qoidah Rosm Utsmani ?
2. Bagaimana Melestarikan Khat Utsmani ?
3. Bagaimana Bentuk Maqtu, Mawshul, Tsabit, Makhdzuf , dan Bentuk Ibdal
4. Bagaimana Keterangan Tanda Waqaf ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Memahami Qoidah Rosm Utsmani
2. Untuk Mengetahui Melestarikan Khat Utsmani
1
3. Untuk Mengetahui Bentuk Maqtu, Mawshul, Tsabit, Makhdzuf, dan
Bentuk Ibdal
4. Untuk Mengetahui Keterangan Tanda Waqaf
2
BAB II
PEMBAHASAN
ف
ِ زان و ُح ُز ْو ِ رضي هللا عَ ْنو ُ في ِكت َا َب ِة َك ِل َما
ِ ُت الق ِ ض ُع الذِى ارتَضَاه عُث َمان
ْ الو
َ المصحف ي ُ َزا ُد بو
ِ س ُم
ْ َر
“Rasm Mushaf yang dimaksud disini adalah kaidah yang disepakati oleh
Utsman RA dalam penulisan kalimat-kalimat al-Qur’an dan hurufnya”
Rasm bisa diartikan atsar (bekas), khat (tulisan) atau metode penulisan. Rasm
Utsmani atau disebut juga Rasmul Qur‟an adalah tata cara penulisan Al-Qur‟an
yang ditetapkan pada masa khlalifah Utsman bin Affan. Istilah Rasmul Qur‟an
diartikan sebagai pola penulisan al-Qur‟an yang digunakan Ustman bin Affan dan
sahabat-sahabatnya ketika menulis dan membukukan Al-Qur‟an. Yaitu mushaf
yang ditulis oleh panitia empat yang terdiri dari Mus bin zubair, Said bin Al-Ash,
dan Abdurrahman bin Al-harits. Mushaf Utsman ditulis dengan kaidah tertentu.
ْ
1. Hadzf ()ان َح ْرف
3
Ziyadah artinya menambah. Maksudnya dalam kaidah imla‟ huruf-huruf
tersebut tidak ada, namun dalam penulisan di Al-Qur‟an dimunculkan walaupun
tidak memengaruhi bacaan. Huruf yang ditambahkan diantaranya alif, wau, ya‟
dan Ha‟.
ْ ًِ شكَىةٍ ( َك
Mengganti alif dengan wau : ٍشكَبة َّ صهَىة ُ (ان
ْ ًِ َك،)ُص ََلة َّ )ان
َ َ سفَى (يأ
Mengganti alif dengan ya‟ : سفَب َ َ يأ،)ض َحى (انض َُّحب
ُّ )ان
ْ ،)َ(ز ْح ًَت
Mengganti ta‟ marbuthah dengan ta‟ maftuhah : ُ اي َسا َثُ (ا ْي َساَة َ َ)زحْ ًَج
َ
Mengganti nun dengan alif : ٍْ نََُ ْسفَ ًعب (نََُ ْسفَ َع
ْ
4. Hamzah ()ان َه ًْصَ ة
Hamzah ditulis dalam bentuk alif, ya‟, wau, atau seperti kepala ain.
4
5. Fashal dan Washal (ص ُم َو ْان َىصْم ْ
ْ َ)انف
Apabila ada kata yang dibaca berbeda oleh para ahli qiraat, maka
penulisannya hanya satu saja diambil dari yang paling banyak menggunakan.
َ ط ْان ًُسخَق
ِيى َ ص َسا َ ص َسا
ّ ِ اه ِدََب انKata (ط ّ ِ )انditulis dengan shad walaupun dalam qiraat
lain ada yang membacanya dengan sin. ...
5
4. Makhdzuf : Dibuang
5. Ibdal : Ibdal adalah peristiwa suatu huruf menempati posisi huruf yang
lain dalam satu kata. Berikut ini sebagian keadaan yang terjadi padanya
ibdal.
Merubah Fa‟ انفخعبلMenjadi Ta‟
Apabila fi‟il tsulatsi fa‟nya wawu (contoh ف َ ص
َ )و,
َ dan dijadikan wazan
( َ)اِ ْفخَعَم, maka wawu diubah menjadi ta‟.
َ َّ اِح: ف َوسَ َى
Contoh : س َى َ َّ اِح: ف
َ ص َ ص
َ َوHal ini juga terjadi pada fi‟il mudhari‟ dan
mashdar.
َ ّ اِ ِح: صبفًب َيخ َّ ِس ُى
Contoh : سب ًيب َ ّ اِ ِح: ف ِ َّ َيخ
ُ ص
Merubah Ta‟ انفخعبلMenjadi Dal
Apabila fi‟il tsulatsi fa‟nya dal (contoh )دَخ ََسdan dijadikan wazan ( َ)اِ ْفخَعَم,
maka ta‟ َ اِ ْفخ َ َعمdiubah menjadi dal.
َ َّ اِد: عى
Contoh : عى َ َ اِدَّخ ََس د: دَخ ََسHal ini juga terjadi pada fi‟il mudhari‟ dan
mashdar.
َ ّ اِ ِد: َبزا يَدَّعِي
Contoh : عب ًء ً اِ ِدّخ: يَدَّخِ ُس
Merubah Ta‟ انفخعبلMenjadi Tha‟
Apabila fi‟il tsulatsi fa‟nya shadm dhad, tha‟ atau zha‟ dan dijadikan
wazan ( َ)اِ ْفخ َ َعم, maka fa‟ َ اِ ْفخ َ َعمdiubah menjadi tha‟.
Contoh: َِط َسد َّ ا: َط َسد َّ ا: طهَ َع
َ ِطهَ َع َ ة َ ض
َ ط َس ْ ِ ا: ة
َ ض َس َ ص
َ َطبد ْ ِ ا: َصبد
َ Hal ini juga terjadi
pada fi‟il mudhari‟ dan mashdar.
ّ ِ ِ ا,ُ ط ِسد
Contoh: ط َسادًا َّ َعب – ي ّ ِ ِ ا,ط ِه ُع
ً ط ََل َّ َضطِ َسابًب – ي
ْ ِ ا,ة َ ض
ُ ط ِس َ ص
ْ َ اِصْطِ يَبدًا – ي,ُ طبد ْ َي
D. Keterangan Tanda Waqaf
1. Waqaf Tamm adalah waqaf sempurnya, yaitu waqaf yang dibaca secara
sempurna tanpa memotong di tengah-tengah bacaan. Arti ayatnya pun
tidak akan terpengaruh karena tidak berhubungan dengan bacaan sebelum
maupun selanjutnya.
2. Waqaf Kafi disebut juga sebagai waqaf yang memadai, yaitu waqaf yang
dibaca dengan tidak melakukan pemotongan di tengah kalimat, tetapi
masih memiliki hubungan makna dengan kalimat sebelum maupun
selanjutnya.
6
3. Waqaf Hasan yaitu mewaqafkan kalimat yang tidak memiliki hubungan
arti dengan kalimat selanjutnya, tetapi kalimat tersebut masih berhubungan
kalimat selanjutnya.
4. Waqaf Qabih mewaqafkan kalimat secara tidak sempurna atau memotong
kalimat yang tidak memiliki hubungan arti, tetapi masih punya hubungan
dengan kalimat sesudahnya.
Tanda baca ( )وartinya “harus berhenti”. Waqaf lazim juga disebut waqaf
tamm (waqaf yang sempurna), karena tanda waqaf ini menandakan sempurna atau
tidaknya suatu kalimat. Contoh waqaf lazim ( )وterdapat dalam surat Al-An‟am
ayat 20
Tanda waqaf laa washal ( )ْلartinya “tidak boleh berhenti”. Jika terdapat tanda
waqaf( )ْلpada tengah ayat, maka tidak diperbolehkan untuk berhenti. Tetapi jika
tanda waqaf ( )ْلberada di akhir ayat, maka diperbolehkan berhenti. Contoh Waqaf
La Washal ( )ْلterdapat dalam surat An-Nahl ayat 32
Tanda waqaf (.‟. …..‟.) artinya “berhenti di salah satu tanda”. Waqaf ini akan
selalu muncul sebanyak dua kali, dan kita harus berhenti disalah satu tanda waqah
tersebut. Contoh Waqaf Muraqabah / Mu‟anaqah terdapat dalam surat Al-
Baqarah ayat 2
7
5. Tanda Waqaf Jaiz ()ج
8
Tanda waqaf ( )قartinya “diutamakan untuk melanjutkan”. Apabila pada ayat
Al Quran terdapat tanda waqaf ( )قini, lebih baik diutamakan untuk melanjutkan
bacaan.
Tanda waqaf ()ﻙ berarti “sama dengan waqaf sebelumnya”. Jadi apabila
kalain menemukan tanda waqaf ( )ﻙini, maka kalian harus menyamakan dengan
tanda waqaf sebelumnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasm bisa diartikan atsar (bekas), khat (tulisan) atau metode penulisan.
Rasm Utsmani atau disebut juga Rasmul Qur‟an adalah tata cara penulisan
Al-Qur‟an yang ditetapkan pada masa khlalifah Utsman bin Affan. Istilah
Rasmul Qur‟an diartikan sebagai pola penulisan al-Qur‟an yang digunakan
Ustman bin Affan dan sahabat-sahabatnya ketika menulis dan
membukukan Al-Qur‟an. Yaitu mushaf yang ditulis oleh panitia empat
yang terdiri dari Mus bin zubair, Said bin Al-Ash, dan Abdurrahman bin
Al-harits. Mushaf Utsman ditulis dengan kaidah tertentu.
Adapun cara melestarikannya yaitu :
1. Memelihara dan melestarikan penulisan Alquran sesuai dengan pola
penulisan Alquran pada awal penulisan dan pengkodifikasiannya.
2. Sebagai wadah penulisan beberapa qira‟at, sehingga memungkinkan
lafadz yang sama dibaca dengan versi qira‟at berbeda.
Maqthu‟ : Dua kata yang ditulis terpisah dalam Rasm Utsmani.
Mawshul : Dua kata yang ditulis bersambung dalamMushaf Utsmani.
Tsabit : Tetap
Makhdzuf : Dibuang
Ibdal : Ibdal adalah peristiwa suatu huruf menempati posisi huruf yang
lain dalam satu kata. Berikut ini sebagian keadaan yang terjadi padanya
ibdal.
Adapun waqaf, tanda baca ini dikenal dengan sebutan waqaf yang
memutus suara di akhir kalimat pada waktu tertentu. Saat bertemu waqaf,
muslim yang membaca Al Quran bisa mengambil nafas dengan niat
melanjutkan kembali bacaannya. Waqaf menurut bahasa artinya adalah
menahan sebelum dilanjutkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Amin Fathul, 2020. Kaidah Rasm Utsmani dalam Mushaf al-Qur'an Indonesia
Sebagai Sumber Belajar Baca Tulis al-Qur'an.
Sholihah, Amilatu. 2020. Analisis Ibdal Dalam Al-Qur’an Perspektif Abu Hayyan
Al-Andalusia An-Naysaburi Dan An-Nasafi.
11