Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan Dampak Kelompok terhadap perilaku Individu?

Dampak kelompok terhadap perilaku memiliki 3 bentuk, diantaranya adalah :

a. Social Facilitation 

Social facilitation berarti seseorang akan memiliki kinerja yang lebih baik apabila ia menjadi
bagian daripada kelompok, dengan kata lain ia mampu bekerja lebih efektif ketika bersama-
sama dengan orang lain daripada sendirian.

Kita tahu yang namanya persaingan, persaingan akan membuat perusahaan terus berinovasi
dan menciptakan produk-produk terbaik. Tanpa persaingan, inovasi mungkin tidak secepat
apabila adanya persaingan.

Tapi dapat juga bisa berdampak negatif, karena persaingan ada organisasi yang mungkin
tidak kuat mengikuti arus persaingan.

Dalam organisasi terkadang persaingan antar karyawan juga ada, sisi positifnya karyawan
berlomba-lomba untuk yang terbaik. Sisi negatifnya akan menimbulkan kesenjangan atau
kecemburuan.

b. Social loafting (Kemalasan sosial)

Social loafting terjadi ketika seseorang yang bekerja sebagai bagian dari kelompok terkadang
malas untuk mengeluarkan semua kemampuan atau kapabilitas yang dimilikinya untuk
menyelesaikan pekerjaan kelompok. Social loafting terjadi bukan karena indivitunya tidak
mampu, melainkan karena menurunnya motivasi kerja individu yang bisa disebabkan banyak
hal seperti kontribusinya tidak dihargai, permasalahan dengan sesama anggota atau atasan
dan lain sebagainya. 

c. Deindividuation 

Deindividuation didefinisikan sebagai proses hilangnya jati diri atau kepribadian seseorang
ketika dirinya bergabung dengan kelompok sehingga ia bisa melakukan tindakan – tindakan
yang tidak mungkin dilakukannya jika ia sendirian. 

Sebagai contoh dalam kelompok biasanya ada kecenderungan kepribadian, terutama


dipengaruhi oleh pemimpinnya. Seseorang bisa kehilangan jati diri akibat mengikuti arus,
bisa jadi yang awalnya tidak suka music metal tapi karena kelompoknya suka akhirnya ia jadi
suka. Deindividuation bisa berdampak positif dan juga negatif. Berdampak positif apabila misalkan
kelompok tersebut cenderung memiliki kepribadian dan kegiatan yang positif seperti kegiatan
keagamaan, sosial, kerja keras, semangat untuk maju dll.

(sumber : https://ahmaddzaki.id/tanya/jelaskan-dampak-kelompok-terhadap-perilaku-individu/ )
2. Menurut saudara, apakah dampak kelompok tersebut
memberikan dampak positif atau negative terhadap prilaku
individu?
Dampak positif atau negatif terhadap perilaku individu antara lain :

a. Sisi Positif :
Munculnya kelompok informal akan memberikan dampak positif bagi organisasi.
Dampak tersebut diperoleh jika kehadiran kelompok informal mendukung tujuan
organisasi aatau anggotanya menyadari bahwa keberadaannya masih dalam
bingkai orgranisasi formal yang tak lepas dari visi dan misi organisasi.
- Meningkatkan helping behavior. Proses kerja yang ada dalam organisasi akan
melibatkan beberapa orang. Proses tersebut akan lebih efektif ketika antara
mereka sudah terjalin kedekatan atau mereka berada dalam satu kelompok
informal meski dalam bingkai organisasi formal. Kedekatan hubungan
emosional akan membentuk kepedulian di antara mereka hingga akan
mewujudkan perilaku saling membantu ( helping behavior ).
- Penyebaran pengetahuan. Pengetahuan yang berbentuk cara, prosedur,
kebijakan, atau aplikasi baru yang belum diketahui oleh sebagian pegawai
akan cepat menyebar dan dimengerti oleh pegawai lain ketika penyebarannya
melalui kelompok pertemanan ataupun bentuk kelompok informal lainnya.
- Meningkatkan kepuasan kerja. Bagi sebagian orang, kepuasan kerja tidak
hanya diukur dari berapa besarnya penghasilan, jabatan apa yang dimiliki dan
besarnya kekuasaan maupun wewenang yang melekat padanya. Namun lebih
cenderung pada kualitas hubungan interpersonal yang terjadi pada sebuah
organisasi. Kepuasan kerja bagi mereka sangat sederhana, ketika mereka
mampu mengekspresikan diri, berinteraksi dan mempunyai kedekatan secara
sosial psikologis dengan teman sekerja, maka mereka akan puas atau
meningkat kepuasan kerjanya.
b. Sisi Negatif :
Munculnya kelompok informasl juga bisa memberikan efek negatif pada
organisasi. Efek tersebut ada ketika kelompok tersebut berseberangan dengan
tujuan organisasi atau terdiri dari anggota yang tidak mempunyai komitmen untuk
ikut memajukan organisasi.
- Menghambat kinerja. Kinerja organisasi bisa terhambat jika kelompok
informal terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan individu yang
sangat menonjol. Padahal kepentingan individu seringkali tidak selaras dengan
kepentingan organisasi. Kondisi organisasi jadi tidak sehat jika ternyata
pengaruh kelompok informal tersebut sangat kuat.
- Penyulut konflik. Semakin kohesifnya anggota dalam kelompok informal akan
menimbulkan gejala-gejala groupthink (pemikiran kelompok) yang
menganggap bahwa kelompoknya yang paling benar dan menilai kelompok
lain tidak benar. Kohesivitas kelompok yang tinggi mampi memberikan
tekanan kepada anggotanya bahwa mereka harus menjaga apa yang
diputuskan kelompok tanpa adanya penilaian kembali keputusan tersebut
dengan memperhatikan saran dan masukan dari anggotanya.
- Menurunkan loyalitas. Tingginya kesetiaan terhadap kelompok informal akan
menurunkan loyalitas terhadap organisasi jika sebagian besar anggotanya
mempunyai tujuan yang berbeda dengan organisasi. Mereka akan memilih
setia terhadap kelompok informal meskipun pada kenyataannya berada dalam
organisasi formal.
- Menurunkan motivasi kerja. Budaya yang berujud seperangkat nilai dan
keyakinan yang berlaku dalam kelompok akan mewarnai perilaku anggotanya.
Meskipun secara individual, anggotanya memiliki nilai-nilai dan keyakinan
yang berbeda, namun ketika berada dalam kelompok mereka akan
menampilkan perilaku kelompok jika kelompok yang telah terbentuk
soiditasnya tinggi.
(sumber : https://id.scribd.com/document/543348401/Dampak-atau-pengaruh-kelompok-terhadap-
perilaku-individu )

Anda mungkin juga menyukai