Anda di halaman 1dari 51

BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Puskesmas :……………………………………
Pendamping :……………………………………
Tanggal :……………………………………
Standar: NIL
1.1. PERENCANAAN PUSKESMAS AI
Perencanaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilakukan terpadu yang berbasis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dalam pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan kemudahan akses pengguna layanan

Kriteria:
1.1.1. PENETAPAN JENIS-JENIS KEGIATAN
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tatanilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis
peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan (lihat juga
PMP 5.1; dan PMP 5.2)
Pokok Pikiran:
• Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknsi Daerah (UPTD) bidang kesehatan yang bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja profesional harus
memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai penyedia layanan UKM maupun UKPPP. (lihat PP 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah)
• Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisisi
peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan dan peraturan perundang-undangan.
• Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan analisis situasi data kinerja Puskesmas, data status kesehatan masyarakat di
wilayah kerja termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara terpadu yang berbasis wilayah kerja puskesmas. (UKM : 21.1 dan 2.8.3)
• Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas berupa Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sesuai siklus perencanaan anggaran daerah.
• Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu baik KMP, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian,

1
dan Laboratorium dan disusun bersama dengan sektor terkait dan masyarakat.
• Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui penetapan Tim Manajemen Puskesmas yang akan dibahas dalam Musrenbang Desa
dan Musrenbang Kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
• Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan :
1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksaan Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang diseujui dengan RUK yang diusulakn dan situasi pada saat penyusunan RPK tahunan
• RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannnya.
• Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis
pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk perubahan kebijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fakta dan analisis Rekomendasi Nilai


Kegiatan yang perlu Dokumen
dilakukan untuk
Elemen Penilaian memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
persyaratan regulasi yang perlu implementasi dan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1.   Ditetapkan visi, misi, tujuan, Proses penetapan  SK Kepala Brosur, flyer, Bukti notulen Visi : kondisi/kinerja
dan tatanilai yang menjadi acuan jenis pelayanan Puskesmas ttg visi, papan rapat perencanaan Puskesmas yang
dalam penyelenggaraan dilakukan berdasar misi, tujuan, dan pemberitahuan, puskesmas akan diwujudkan
Puskesmas mulai dari analisis kebutuhan tatanilai Puskesmas poster. dalam 5tahun yang
perencanaan, pelaksanaan akan datang
masyarakat pada
kegiatan hingga evaluasi kinerja Misi :
waktu pertemuan
Puskesmas (R) Menunujukkan
penyusunan rencana alasan keberadaan
puskesmas puskesmas sesuai
tupoksi Puskesmas
Terdiri dari beberapa
komponen (program

2
dan kegiatan) yang
akan dilakukan
untuk mewujudkan
visi
Komprehensif
mencakup admen,
ukm, dan ukp
2.   Ditetapkan jenis-jenis  Ada SK Kepala Brosur, flyer, SK tersebut
pelayanan yang disediakan Puskesmas tentang papan ditetapkan
berdasarkan hasil identifikasi Jenis jenis Pelayanan pemberitahuan, berdasarkan :
dan analisis sesuai dengan yang Puskesmas poster.web, dsb Peraturan yang
diminta dalam pokok pikiran berlaku
pada paragraf terakhir. (R.D.W) Hasil identifikasi dan
analisis peluang
pengembangan
pelayanan pada
area prioritas
Hasil identifikasi dan
analisis risiko
penyelenggaraan
pada unit-unit
pelayanan baik dari
sisi KMP, UKM,
maupun UKP,
kefarmasian dan
Laboratorium
termasukrisiko
terkait bangunan ,
prasarana,
peralatan
Puskesmas.
3.  Rencana Lima Tahunan Adanya Rencana Rekam kegiatan Refferensi :

3
disusun dengan melibatkan Lima Tahunan menjalin Lampiran
lintas program dan lintas sektor berdasarkan Renstra komunikasi PMK
serta berdasarkan rencana Dinas Kesehatan 44/2016 hal:
strategis Dinas Kesehatan Kab/Kota 15 s.d 34
Daerah Kabupaten/Kota
(R.D.W)
4. Rencana Usulan Kegiatan  Survei kebutuhan  Hasil-hasil
(RUK) disusun dengan dan kepuasan identifikasi
melibatkan lintas program dan masyarakat/sasaran/ kebutuhan dan
lintas sektor, berdasarkan pasien thd harapan
rencana strategis Dinas pelayanan masyarakaat yang
Kesehatan Daerah puskesmas dikumpulkan
Kabupaten/Kota , Rencana Lima
Workshop melalui kegiatan
Tahunan Puskesmas dan hasil
penilaian kinerja(R.D.W) mengundang survei dan/atau
sasaran. kegiatan lain
Masyarakat, kader,
perwakilan pasien,
lintas sector, dan
pelanggan yang
lain/stakeholders
untuk memberi
masukan ttg kinerja
dan pelayanan
puskesmas
5. Rencana Pelaksanaan Penyusunan RUK dan RPK  Hasil analisis
Kegiatan (RPK) Puskesmas perencanaan kebutuhan
disusun bersama lintas program Puskesmas masyarakat: yang
sesuai dengan alokasi anggaran Analisis kebutuhan meliputi analisis
yang ditetapkan oleh Dinas kinerja, analisis
masyarakat
Kesehatan Daerah epidemiologi,
Pelaksanaan SMD,

4
Kabiupaten/Kota (R.D.W) MMD, Survei, analisis thd adanya
Pertemuan dg outbreak, analisis
masyarakat/lintas hasil smd dan
sector mmd, analisis hasil
survey pelanggan,
terkait/sasaran
dan analisis hasil
UKM/pasien untuk pertemuan dg
memperoleh masyarakat dan
masukan ttg lintas sector
kebutuhan dan
kinerja puskesmas
6. Rencana Pelaksanaan Proses penyusunan Notulen rapat
Kegiatan Bulanan disusun perencanaan penyusunan
sesuai dengan Rencana Puskesmas: perencanaan
Pelaksanaan Kegiatan keselarasan antara Puskesmas:
Tahunan serta hasil rencana, kebutuhan keselarasan
pemantaun dan capaian dan harapan rencana dengan
kinerja bulanan. (R.D.W) masyarakat, visi, informasi
misi, tupoksi. kebutuhan
7. Apabila ada perubahan harapan
kebijakan Pemerintah dn masyarakat, serta
Pemerintah Daerah dilakukan visi, misi, tupoksi
revisi perencanaan sesuai Puskesmas
kebijakan yang ditetapka.
(R.D.W)

Kriteria:
1.1.2. AKSES PENGGUNA LAYANAN
Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM :

5
2.2.1;2.2.2;
Pokok Pikiran:

.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Ditetapkan kebijakan Upaya untuk Bukti-bukti adanya
tentang hak dan kewajiban memperoleh umpan balik
pasien, dan jenis-jenis umpan balik masyarakat (survey
pelayanan serta kegiatan yang masyarakat: atau pertemuan)
disediakan oleh Puskesmas. melalui survey
(R) kebutuhan dan
kepuasan, atau
pertemuan
mengundang tokoh
masyarakat,
sasaran program,
pasien, kader,
lintas sector dan
pelanggan lain
2. Dilakukan sosialisasi Hasil survey dan Proses survey, Hasil identifikasi
tentang hak dan kewajiban pertemuan dibahas maupun dan analisis
pasien, jenis-jenis pelayanan oleh tim perencana pertemuan untuk umpan balik

6
serta kegiatan yang untuk memperoleh masyarakat
disediakan oleh Puskesmas. mengidentifikasi masukan dari
(D,W) dan menganalisis masyarakat, dan
umpan balik pembahasan
masyarakat dituangkan dalam
SOP identifikasi
tanggapan
masyarakat ttg
mutu/kinerja
pelayanan
3. Dilakukan evaluasi dsn Dari hasil  Dokumen bukti 10
tindak lanjut terhadap pembahasan respons terhadap
penyampaian informasi hal terhadap masukan umpan balik
dan kewajiban pasien, jenis- dari masyarakat masyarakat
jenis pelaksanaan dan ditindak lanjuti
kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam bentuk
terhadap pengguna layanan, upaya perbaikan
lintas program maupun lintas yang
sektor serta pemanfaatan diinformasikan
pelayanan dan kesesuaian kepada masyarakat
pelaksanaan kegiatan dengan
jadwal yang disusun. (D.W)

4. Dilakukan upaya untuk


memperoleh umpan balik daei
masyarakat serta dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut
terhadap umpan balik. (D,O,W)

7
STANDAR 1.2. TATA KELOLA ORGANISASI
Tata kelola organisasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Kriteria 1.2.1 STRUKTUR ORGANISASI


Struktur Organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan

Pokok Pikiran :
• Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, perlu disusun struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturann perundangan yang berlaku
• Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur otganisasi yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota perlu ada kejelasan tugas,
wewenang, tanggungjawab dan persyaratan jabatan
• Pengisian jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan persyaratan jabatan
• Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodik

1. Ada struktur organisasi Kepala Puskesmas Ada SK Kepala Dinas Notulen rapat
Puskesmas yang dan para Kesehatan kab/kota pada waktu
ditetapkan oleh Dinas penanggung jawab ttg struktur kepala
Kesehatan Dareah UKM/UKP organisasi(fungsional) puskesmas/penan
Kabupaten/Kota dengan memotivasi anak  Struktur fungsional ggung jawab
kejelasan uraian jabatan buah untuk mengacu pada PMK UKM/UKP
yang ada dalam struktur melakukan inovasi 43 th 2019 memberi
organisasi Yng memuat  Dilengkapi dengan pengarahan

8
uraian tugas, uraian jabatan, kepada anak buah
tanggungjawab, uraian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab dan
persyaratan jabatan. (R) wewenang
persyaratan jabatan
2. Kepala Puskesmas Sda.
menetapkan Penanggung Ditambah karena
jawab dan Koordinator keterbatasan jumlah
pelayanan Puskesmas. (R) tenaga dimungkinkan
terjadi perangkapan
jabatan

3. Terdapat kebijakan dan Ada SK Kepala


prosedur yang jelas dalam Puskesmas ttg
pendelegasian wewenang Pendelegasian
dari kepala Puskesmas Wewenang
kepada penanggung jawab (manajerial)
upaya, dari penanggung
jawab upaya kepada
koordinator pelayanan,
dan dari koordinator
pelayanan kepada
pelaksana pelayanan
kegiatan apabila
meninggalkan tugas atau
terdapat kekosongan
pengisian jabatan (R)

9
1.2.2. DOKUMEN REGULASI

Kriteria:
1.2.2. Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan termasuk
pengendalian dokumen bukti pelaksanaan kegiatan

Pokok Pikiran:
• Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan dokumen regulasi yang meliputi kebijakan, pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur,
maupun dalam pengendalian dokumen eksternal dan dokumen bukti rekaman pelaksanaan kegiatan.
• Pedoman tata naskah mengatur, antara lain:
 Penyusunan, tinjauan, dan pengesahan
 Pengendalian dokumen termasuk perubahannya
 Pemeliharaan dokumen
 Pengelolaan dokumen eksternal
 Masa retensi
 Alur penyusunan dan distribusi
• Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan masing-masing daerah dan atau sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan terkait tata naskah dinas.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Kegiatan yang Dokumen
perlu dilakukan
Elemen Penilaian untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
persyaratan regulasi yang perlu implementasi dan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Ditetapkan pedoman tata Rencana lima tahunan
naskah Puskesmas (kalau BLUD: rencana

10
sebagaimana diminta dalam strategi bisnis)
pokok pikiran (R). RUK Puskesmas
(kalau BLUD:
Rencana Bisnis
Anggaran)

Ada pedoman tata


naskah Puskesmas
• sesuai yang diminta
dalam Pokok Pikiran
Kriteria
• Komponen Tata
Naskah Puskesmas
sebaiknya mengacu
pada Pedoman Tata
Naskah yang
ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota
2. Ditetapkan kebijakan,  RPK Puskesmas
pedoman/panduan, prosedur,
dan kerangka acuan untuk • Ada DOKUMEN
KMP, penyelenggara UKM REGULASI (SK,
serta penyelenggara UKP, Pedoman/Panduan,
Kefarmasian dan SOP, KAK untuk
Laboratorium. KMP, Penyelenggara
UKM, Penyelenggara
UKPP, Kefarmasian
dan Laboratorium
• Format Dokumen

11
Regulasi harus
mengacu pada
Pedoman Tata Naskah
Puskesmas
1.2.3. PENGELOLAAN JARINGAN DAN JEJARING

Kriteria:
1.2.3. Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kepada masyarakat

Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringan dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan atau rujukan di bidang
upaya kesehatan.
• Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan praktik bidan desa, atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Jejaring Puskesmas meliputi UKBM, UKS, klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, praktik mandiri tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan lainnya.
• Puskesmas selain melakukan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas dan UKBM, juga melakukan pembinaan terhadap jejaring fasilitas tingkat pertama.
• Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan
pembiayaan dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan

12
1. Dilakukan identifikasi • Ada dokumen
jaringan pelayanan bukti identifikasi
Puskesmas dan jejaring jaringan dan
Puskesmas untuk optimalisasi jejaring di
koordinasi dan atau rujukan wilayah kerja
di bidang upaya kesehatan. Puskesmas
(D) •Ada register
data-data jaringan
dan jejaring
Puskesmas

2. Disusun dan dilaksanakan • Ada bukti


program pembinaan terhadap • Ada Dokumen pelaksanaan • Wawancara
jaringan pelayanan dan Program Pembinaan (GAUN) kepada petugas
jejaring Puskesmas dengan Jaringan dan Jejaring pembinaan tentang
jadwal dan penanggung jawab Puskesmas. Bagaimana
yang jelas serta terdapat bukti melakukan
dilakukan pembinaan pembinaan
sebagaimana diminta dalam jaringan dan
pokok pikiran. (R, D, W) jejaring
Puskesmas (harus
cocok dengan
bukti dokumen)
3. Dilakukan evaluasi dan • Ada dokumen
tindak lanjut terhadap rencana evaluasi
dan jadwal pelaksanaan Pembinaan
program pembinaan jaringan jaringan dan
dan jejaring (D) jejaring di

13
wilayah kerja
Puskesmas
• Ada dokumen
RTL Pembinaan
jaringan dan
jejaring
Puskesmas
• Ada dokumen
bukti pelaksanaan
tindak lanjut
Pembinaan
Jaringan dan
Jejaring
Puskesmas
1.2.4. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

Kriteria:
1.2.4. Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas

Pokok Pikiran:
• Puskesmas menyediakan data dan informasi yang dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
maupun pengambilan keputusan pada tingkat kebijakan di Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota termasuk penyampaian informasi kepada masyarakat
dan pihak terkait.
• Ketersediaan data dan informasi akan memudahkan Tim Peningkatan Mutu, para penanggung jawab upaya pelayanan, dan masing-masing pelaksana
pelayanan baik UKM maupun UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi keberhasilan upaya
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pengguna layanan.
• Pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan laporan data yang masuk ke dalam sistem informasi dilakukan sesuai dengan periodisasi yang telah
ditentukan.
• Distribusi informasi baik secara internal maupun eksternal dilakukan sesuai dengan ketentuan.

14
Fakta dan analisis Rekomendasi
Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Dilaksanakan • Ada dokumen • Wawancara
pengumpulan, penyimpanan, • Ada SK Ka bukti pelaksanaan kepada petugas
analisis data dan pelaporan Puskesmas tentang Sistem Informasi tentang
serta distribusi informasi Sistem Informasi Puskesmas mulai Pelaksanaan
sesuai dengan ketentuan Puskesmas, mengacu dari pengumpulan Sistem Informasi
perundang-undangan terkait pada Pmk 31/2020 data, bukti Puskesmas, dan
Sistem Informasi Puskesmas • SK tersebut analisis data, pemanfaatan
(R, D, W) mencakup Tim bukti pelaporan, data/informasi
Pengelola SIP, bukti distribusi untuk pelayanan
Pengelolaan SIP informasi maupun untuk
(sejak Pencatatan, manajemen.
Pengumpulan,
Analisis Data,
Pelaporan dan
Distribusi Informasi)
• Ada SOP
pengelolaan SIP
(sejak Pencatatan,
Pengumpulan,

15
Analisis Data,
Pelaporan dan
Distribusi Informasi)

2. Dilakukan evaluasi dan  • Ada dokumen


tindak lanjut terhadap evaluasi • Wawancara
penyelenggara Sistem Pelaksanaan kepada petugas
informasi Puskesmas secara Sistem Informasi tentang evaluasi
periodik. (D, W) Puskesmas dan tindak lanjut
• Ada dokumen terhadap hasil
RTL berdasar evaluasi
hasil evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan Sistem Informasi
Sistem Informasi Puskesmas.
Puskesmas
• Ada dokumen
bukti pelaksanaan
tindak lanjut
Pelaksanaan
Sistem Informasi
Puskesmas

STANDAR 1.3. MANAJEMEN SDM

Kriteria:
1.3.1. KETERSEDIAAN SDM
Manajemen sumber daya manusia Puskesmas dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
Pokok Pikiran:

16
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis, dan kompetensi maka perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas,
dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat.
Fakta dan analisis Rekomendasi
Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Dilakukan analisis jabatan Penyampaian Rekam bukti
dan analisis beban kerja informasi ttg pemberian
sesuai kebutuhan pelayanan tujuan, sasaran, informasi lintas
dan ketentuan peraturan tugas pokok, fungsi program dan
perundang-undangan. (R) dan kegiatan lintas sektor
puskesmas kepada tentang tujuan,
masyarakat, lintas sasaran, tugas
sector, dan lintas pokok, fungsi,
program dan pihak dan kegiatan
terkait: bisa puskesmas
melalui surat,
leaflet, brosur,
website, dsb

17
2. Disusun peta jabatan, Meminta masukan Hasil evaluasi dan
uraian jabatan dan kebtuhan kepada masyarakat, tindak lanjut
tenaga berdasarkan analisis lintas sector dan terhadap
jabatan dan analisis beban linta program penyampaian
kerja. (R,D,W) tentang kejelasan informasi kepada
informasi yang masyarakat,
disampaikan (dapat sasaran program,
dilakukan melalui lintas program,
survey atau pada lintas sector
saat pertemuan)

3. Dilakukan upaya untuk


pemenuhan kebtuhan
tenaga baik dari jenis,
jumlah dan kompetensi
sesuai dengan jabatan dan
hasil analisis beban kerja.
(D,W)

Kriteria:
1.3.2. URAIAN TUGAS

Pokok Pikiran:
 Kepala Puskesmas Menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
 Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh kepala Puskesmas

18
 Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan : jenis pelayanan, kegiatan dan SK jabatan Fungsional
 Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di puskesmas
berdasarkan standar kompetensi lulusan
 Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
 Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN, mengurangi variasi pelayanan dan
meningkatkan kepuasan pengguna layanan
 Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan tata nilai yang disepakati

sesuai dengan kemampuan Puskesmas.

Elemen Penilaian Fakta dan analisis Rekomendasi


1. Ada penetapan uraian Dokumen
tugas yang berisi tugas
pokok dan tugas Dokumen sebagai Dokumen lain
tambahan untuk setiap regulasi yang perlu
pegawai (R) disiapkan
2. Ditetapkan indikator
penilaian kinerja
Kegiatan yang
pegawai sebagaimana
perlu dilakukan
diminta dalam
untuk memenuhi
pokokpikiran (R)
persyaratan
3. Dilakukan penilaian
kinerja pegawai
minimal setahun
sekali dan tindak
lanjut terhadap hasil Rekam
penilaian kninerja implementasi dan
pegawai untuk upaya bukti lain yang
perbaikan. (D,W) perlu disiapkan

19
Kriteria : 1.3.3 DOKUMEN ( file) KEPEGAWAIAN
1.3.3 Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir

Pokok Pikiran :
 Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
 Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyaiSurat tanda Registrasi (STR), dan atau Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
 File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain :
 Bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
 Bukti Surat Tanda Registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
 Bukti Surat Izin Praktik (SIP)dan Verifikasinya secara periodik
 Uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
 Bukti sertifikat pelatihan
 Bukti pengalamankerja jika dipersyaratkan
 Hasil penilaian kinerja pegawai
 Bukti kebutuhan pengembangan / pelatihan
 Bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
 Bukti pelaksanaan orientasi

Kegiatan yang Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam


perlu dilakukan regulasi yang perlu implementasi dan
Elemen Penilaian
untuk memenuhi disiapkan bukti lain yang
persyaratan perlu disiapkan
1. Ditetapkan dan tersedia
kelengkapan isi file
kepegawaian untuk tiap

20
pegawai yang bekerja di
Puskesmas yang
terpelihara sesuai dengan
prosedur yang telah
ditetapkan. (R.D.O.W)
2. Dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut
secara periodik
terhadap kelengkapan
an pemutakhiran data
kepegawaian. (D.W)
Kriteria:
1.3.4 ORIENTASI PEGAWAI
Pegawai Baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas poko dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya
Pokok Pikiran:
 Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, penanggung jawab upaya puskesmas, Koordinator pelayanan,
maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi agar pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab yang akan di emban
 Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan
kurikulum ddari institusi pendidikan
 Kegaitan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas poko dan fungsi serta struktur organisasi puskesmas,
program mutu puskesmas dan keselamatan pengguna layanan, serta program pengendalian infeksi
 Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab
spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersenut
 Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman
sesuai dengan panduan praktik klinis, panduan asuhan lainnya dan pedoman program lainnya

21
Fakta dan analisis Rekomendasi
Dokumen
Kegiatan yang
Elemen Penilaian perlu dilakukan
Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Kegiatan orientasi SK penetapan - KAK Orientasi
dilaksanakan sesuai pelaksanaan orientasi - Dokumen Bukti
kerangka acuan yang Pelaksanaan
disusun. (D.W) sesuai dg KAK

22
2. dilakukan evaluasi dan Dokumen bukti
tindak lanjut terhadap evaluasi dan
pelaksanaan orientasi. (D.W) tindak lanjut
terhadap
pelaksanaan
orientasi

Kriteria:
1.3.5 PENYELENGGARAAN K3.

Pokok Pikiran:
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait
dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. 
• Program pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, demikian juga imunisasi bagi pegawai
sesuai dengan hasil identifikasi risiko epidemologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit infeksi proses
pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan.
• Pegawai juga berhal untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh
sesama pegawai.
• Dalam Program Kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan
cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cidera seperti tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami identifikasi
risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan keselamatan lainnya.
Fakta dan analisis Rekomendasi
Kegiatan yang Dokumen
perlu dilakukan
Elemen Penilaian untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam Sasaran
persyaratan regulasi yang perlu implementasi dan
Sasaran disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan

23
1. Program K3 bagi pegawai
disusun, ditetapkan,
dilaksanakan, dan di evaluasi.
(R, D, W).

2. Dilakukan pemeriksaan
kesehatan berkala terhadap
pegawai untuk menjaga
kesehatan pegawai sesuai
dengan program yang telah
ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas. (D,W)
3. Ada program dan .
pelaksanaan imunisasi bagi
pegawai sesuai dengan
tingkat risiko dalam
pelayanan. (D,W)
4. Dilakukan konseling dan
tindak lanjut terhadap
pegawai yang terpapar
penyakit infeksi, kekerasan,
atau cidera akibat kerja.
(D,W)
Standar:
1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
.
Kriteria:
1.4.1. PROGRAM MFK

24
Disusun dan diterapkan rencana program ManajemenFasilitas dan Kesalamatan (MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan
bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi.
Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu menyusun program MFK
a. Manajemen keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Bakar
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f)
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
Fakta dan analisis Rekomendasi
Kegiatan yang Dokumen
perlu dilakukan
Elemen Penilaian untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
persyaratan regulasi yang perlu implementasi dan
Sasaran disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Terdapat petugas yang
bertanggung jawab dalam
MFK serta terseia program
MFK yang ditetapkan setiap
tahun berdasarkan identifikasi
resiko. (R)

25
2. Dilakukan identifikasi
terhadap area-area berisiko
yang meliputi huruf a sampai
huruf f pada pokok pikiran.
(D,W)

3. Dilakukan evaluasi dan


tindak lanjut per tri wulan
terhadap pelaksanaan
program MFK meliputi huruf
a sampai huruf f pada pokok
pikiran. (D)

Kriteria:
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
Pokok Pikiran:
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat akibat keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik.
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan kesehatan kerja.
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas.
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka perlu disusun Infection Control Risk Assasment (ICRA) renovasi untuk
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2)
Elemen Penilaian Kegiatan yang Fakta dan Rekomendasi

26
Dokumen analisis
perlu dilakukan
untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam implementasi
persyaratan regulasi yang perlu dan bukti lain yang
disiapkan perlu disiapkan
1. Dilakukan identifikasi
terhadap pengunjung,
petugas, dan petugas alih
daya (outsorcing) (D,O,W)

2. Dilakukan inspeksi fasilitas


secara berkala meliputi
bangunan, prasarana, dan
peralatan (D,O,W)

3. Dilakukan simulasi
terhadap kode darurat secara
berkala (D,O,W)

27
4. Dilakukan pemantauan
terhadap pekerjaan konstruksi
terkait keamanan dan
pencegah penyebaran infeksi
(D,O,W)

Kriteria:
1.4.3. PENGELOLAAN B-3
Interventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya
beracun dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai dan ketentuan perundangan
Pokok Pikiran:
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu i mutahirkan
sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan.
• Pengelolaan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan, dan penyimpanan/TPS B3 serta pengelolaan akhir)
• Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fakta dan Rekomendasi


Kegiatan yang Dokumen analisis
perlu dilakukan
Elemen Penilaian
untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam implementasi
persyaratan regulasi yang perlu dan bukti lain yang
disiapkan perlu disiapkan

28
1. Dilaksanakan program
pengelolaan B3 dan
limbahnya sesuai angka satu
sampai tujuh huruf b. (R)

2. Pengelolaan limbah B3
sesuai standar (penggunaan
dan pemilahan, pewadahan,
dan penyimpanan/TPS B3
serta pengelolaan akhir)
(D,O,W)

3. Tersedia IPAL sesuai


dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (D,O)

29
4. Ada laporan, analisis, dan
tindak lanjut penanganan
tumpahan, paparan/pajanan
B3 dan atau limbah B3.
(D,W)

30
Kriteria:
1.4.4. PROGRAM TANGGAP BENCANA
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat bencana internal dan eksternal
Pokok Pikiran:
• Puskesmas sebabagi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila
terjadi bencana baik internal maupun eksternal.
• Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan profesi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya
(Hazard Vulnerability Assesment).
• Program kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan (setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditunjukan
untuk menilai kesiapan sistem 2) sampai dengan 6) yang telah di uraikan di bagian c kriteria 1.5.1.
• Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi pelaksanaan program tanggap darurat yang diselenggarakan minimal setahun sekali agar
siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari
simulasi.
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan.
• Puskesmas ikut bertanggungjawab dalam berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal
• Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarklan penilaian kerentanan
bahaya (Hazard Vulnerability Assasment), meliputi :
1. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi.
2. Menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dengan tetap emmperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap bencana.
3. Strategi komunikasi jika terjadi bencana.
4. Manajemen sumber daya.
5. Penyediaan pelayanan dan alternatifnya.
6. Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
7. Manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, khususnya nomor 3 dan 7
• Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan program tanggap darurat,

31
Fakta dan analisis Rekomendasi
Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Dilakukan identifikasi
risiko terjadinya bencana
internal dan eksternal sesuai
dengan letak geografis
Puskesmas dan akibatnya
terhadap pelayanan. (D)

2. Dilaksanakan program
manajemen bencana meliputi
angka satu sampai dengan
angka tujuh huruf c pada
kriteria 1.4.1. (D,W)

3. Dilakukan simulasi dan 10


evaluasi tahunan meliputi
angka dua sampai dengan
angka enam huruf c pada
kriteria 1.4.1. terhadap

32
program kesiapan menghadapi
bencana yang telah disusun
dan dilanjutkan dengan
debriefing setiap selesai
simulasi. (D,W)

4. Dilakukan perbaikan terhadap


program kesiapan menghadapi
bencana sesuai hasil simulasi dan
evaluasi tahunan. (D)

Kriteria 1.4.5 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi

Pokok Pikiran :
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap terjadinya kebakaran.
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran.
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler detektor panas, dan detektor asap.
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya; jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul aman.

33
Fakta dan analisis Rekomendasi
Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Dilakukan program
pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran angka satu
sampai angka empat huruf
d pada kriteria 1.4.1. (D,
O,W)

2. Dilakukan Inspeksi,
pengujian, dan
pemeliharaan terhadap alat
deteksi dini, alarm, jalur
evakuasi, serta
keberfungsian alat
pemadaman api. (D,O,W)

3. Dilakukan simulasi dan


evaluasi tahunan terhadap
program pengamanan
kebakaran. (D,W)

34
4. Ditetapkan kebijakan
larangan merokok bagi
petugas, pengguna
layanan, dan pengunjung
di area Puskesmas. (R)

1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN


Puskesmas menyusun program untuk menjamin tersediaan alat kesehatan yang dapat digunakan setiap saat

Pokok Pikiran:
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana,
prasarana, dan alat kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harusu diinput dalam ASPAK dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya.
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan.
Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat kesehatan.
• Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi: kondisi alat, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Kegiatan yang Dokumen
perlu dilakukan
Elemen Penilaian untuk memenuhi Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
persyaratan regulasi yang perlu implementasi dan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan

35
1. Dilakukan inventarisasi alat
kesehatan sesuai dengan
ASPAK. (R)

2. Dilakukan inspeksi dan


pengujian terhadap alat
kesehatan secara periodik. (D,
O, W)

3. Dilakukan pemeliharaan
dan kalibrasi terhadap alat
kesehatan secara periodik
(D,O,W)

1.4.7. PROGRAM KETERSEDIAAN UTILITAS

36
Kriteria:
1.4.7. Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketersediaan, kegagalan,
atau kontaminasi.

Pokok Pikiran:
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas.
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik, dan gas medis selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya
dalam mendukung kegiatan pelayanan.
• Prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan

37
1. Dilaksanakan program
pengelolaan sistem utilitas dan
sistem penunjang lainnya
sesuai huruf f pada kriteria
1.4.1. (R)

2. Sumber air, listrik, dan gas


medik tersedia selama 7 hari
24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas. (D, O)

1.4.8. DIKLAT MFK

Kriteria:
1.4.8. Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) bagi petugas

Pokok Pikiran:
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) perlu dilakukan
pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyrakat.

38
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house training/workshop/lokakarya .
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan.

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Ada rencana program
pendidikan Manajemen
Fasilitas Keselamatan bagi
petugas. (R)

2. Dilaksanakan program

39
penidikan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan
bagi petugas sesuai
rencana. (D, W)
3. Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut perbaikan
dalam pelaksanaan
program Manajemen
Fsilitas dan Keselamatan
bagi petugas. (D,W)

STANDAR1.5. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA

1.5.1 PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN DILAKUKAN MENGGUNAKAN INDIKATOR KINERJA

Kriteria:
1.5.1. Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang
disediakan dan kebijakan pemeintah

Pokok Pikiran:
 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas untuk memudahkan melakukan
perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
 Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, sipervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat tinjauan manajemen
 Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas
 Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun, dipantau, dan dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan
perencanaan periode berikutnya
 Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
 Indikator kinerja Manajemen Puskesmas

40
 Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator nasional seperti Program Prioritas Nasional, indikator yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Daerah Propinsi dan indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabipaten/ Kota
 Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
 Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten, Kebijakan/ Pedoman dari Kementerian
Kesehatan, Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Ditetapkan indikator .
kinerja Puskesmas sesuai
dengan jenis-jenis
pelayanan yang disediakan
dan kebijakan Pemerintah
Pusat dan Daerah (R)

41
2. Dilakukan pengawasan,
pengendalian, an penilaian
kinerja secara periodik
sesuai dengan kebijakan
dan prosedur yang
ditetapkan, dan hasilnya
diumpanbalikkan pada
lintas program an lintas
sektor (R, D, W)
3. Dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap hasil
pengawasan, penendalian,
dan penilaian kinerja
terhadap target yang
ditetapkan dan hasil kaji
banding dengan Puskesmas
lain (D)

4. Dilakukan analisis
terhadap hasil
pengawasan,
pengendalian, dan
penilaian kinerja untuk
digunakan dalam
perencanaan kegiatan
masing-masing upaya
Puskesmas, dan untuk
perencanaan Puskesmas
(D)

42
5. Hasil pengawasan,
pengendalian dalam
bentuk perbaikan kinerja
disediakan dan digunakan
sebagai dasar untuk
memperbaiki kinerja
pelaksanaan kegiatan
Puskesmas dan revisi
perencanaan kegiatan
bulanan (D,W)

6. Hasil pengawasan,
pengendalian, dan
penilaian kinerja dalam
bentuk Laporan Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP),
serta upaya perbaikan
kinerja dilaporkan kepada
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota (D)

43
1.5.2. LOKAKARYA MINI LP DAN LOKAKARYA MINI LS

Kriteria:
1.5.2. Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lisntas sektro dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur

Pokok Pikiran:
 Proses maupun hasil pelaksanaan upaya program Puskesmas pelu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM,
dan UKP kepada serta linta program dan lintas sektor terkait agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan upaya Puskesmas
 Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui lokakarya mini bulanan lintas program dan lokakarya mini triwulan lintas sektor dilakukan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
 Lokakarya mini bulanan digunakan untuk: menyusun secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang,
khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan, dukungan (lintas program dan sektor) yang diperlukan, serta metode dan teknologi yang
digunakan; menggalang kerjasama dan keterpaduan serta meningkatkan motivasi petugas
 Lokakarya mini triwulan digunakan untuk: menetapkan secara konkrit dukungan lintas sektor yang akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang,
melalui sinkronisasi/ harmonisasi RPK antar-sektor (antar-instansi) dan kesatupaduan tujuan; menggalang kerjasama, komitmen, dan koordinasi lintas
sektor dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan; meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan dalam melaksanakan
pembangunan masyarakat kecamatan

Fakta dan analisis Rekomendasi


Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan
Elemen Penilaian Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
untuk memenuhi
regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan
disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Dilakukan lokakarya mini
bulanan dan triwulan
secara konsisten dan
periodik untuk

44
mengkomunikasikan,
mengkoordinasikan, dan
mengintegrasikan upaya-
upaya Puskesmas (D,W)

2. Dilakukan pembahasan
permasalahan, hambatan
dalam pelakasanaan
kegiatan dan rekomendasi
tindka lanjut dalam
lokakarya mini (D,W)

3. Dilakukan tindak lanjut


terhadap rekomendasi
lokakarya mini bulanan
dan triwulan dalam bentuk
perbaikan pelaksanaan
kegiatan (D,W)

1.5.3. AUDIT INTERNAL DAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

Kriteria:
1.5.3 Kepala Puskesmas dan penanggungjawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, an kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat
tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, resiko, maupun rencana pengembangan pelayanan

Pokok Pikiran :
 Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang ditetapkan, yang dapat dilakukan melalui audit internal dan tinjauan
manajemen

45
 Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh
Kepala Puskesmas
 Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka
permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota untuk ditindaklanjuti
 Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti
 Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggang,
keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan
 Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggungjawab Mutu

Dokumen
Kegiatan yang
perlu dilakukan Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
Elemen Penilaian Fakta dan analisis Rekomendasi
untuk memenuhi regulasi yang perlu implementasi dan
persyaratan disiapkan bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Kepala Puskesmas
membentuk tim audit
internal dengan uraian
tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang jelas.
(R)
2. Disusun rencana program
audit internal tahunan yang
dilengkapi kerangka acuan
audit dan dilakukan
kegiatan audit sesuai

46
dengan rencana yang telah
disusun. (R)

3. Ada laporan dan umpan


balik hasil audit internal
kepada Kepala Puskesmas,
Tim Mutu, pihak yang
diaudit dan unit terkait. (D)

4. Tindak lanjut dilakukan


terhadap temuan dan
rekomendasi dari hasil
audit internal baik oleh
Kepala Puskesmas,
Penanggungjawab,
maupun pelaksana. (D)

5. Kepala Puskesmas
bersama dengan Tim Mutu
merencanakan pertemuan
tinjauan manajemen dan
pelaksanaan pertemuan
tinjauan manajemen
dilakukan dengan agenda
sebagaimana pokok
pikiran. (D, W)
6. Rekomendasi hasil
pertemuan tinjauan
manajemen ditindaklanjuti

47
dan dievaluasi. (D)

STANDAR 1.6. PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

1.6.1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINKES KAB/KOTA

Kriteria:
1.6.1. Dinas Kesehatan Kab/Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas
Kesehatan Kab/Kota dalam rangka perbaikan kinerja Puskesmas

Pokok Pikiran:
 Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota melakukan bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan
evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
 Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota dalam hal penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga
evaluasi kinerja Puskesmas
 Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian target PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM),
dan Program Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan standar akreditasi
 Tugas pembinaan meliputi pendampingan persiapan penilaian untuk survei akreditasi termasuk pra survei, pendampingan pasca survei dalam rangka
tindaklanjut hasil rekomendasi surveior (penyusun PPS), pembinaan mutu pasca survei dan monev mutu

Elemen Penilaian Kegiatan yang Fakta dan analisis Rekomendasi


perlu dilakukan Dokumen
untuk memenuhi
persyaratan Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam
regulasi yang perlu implementasi dan
disiapkan bukti lain yang

48
perlu disiapkan
1. Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota menetapkan
struktur organisasi
Puskesmas sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan. (R)
2. Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota menetapkan
kebijakan pembinaan
Puskesmas secara periodik
yang dituangkan dalam
program kerja yang jelas
dan terukur. (R, D)
3. Ada bukti Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota
melaksanakan pembinaan
secara terpadu termasuk
pembinaan oleh tim
TPMDK sesuai ketentuan
kepada Puskesmas secara
periodik dengan
menggunakan indikator
pembinaan program dan
menyampaikan hasil
pembinaan kepada
Puskesmas. (D, W)

49
4. Ada nukti Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota
melakukan pendampingan
penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan
Puskesmas dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan. (D,
W)
5. Ada bukti Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota
menindaklanjuti
pelaksanaan lokakarya
mini Puskesmas yang
menjadi wewenang dalam
rangka membantu
menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak bisa
diselesaikan di tingkat
Puskesmas. (D, W)
6. Ada bukti Dinas Kesehatan
aerah Kab/Kota melakukan
verifikasi dan memberikan
umpan balik evaluasi
kinerja Puskesmas. (D, W)

50
7. Puskesmas melakukan
tindak lanjut terhadap hasil
pembinaan Dinas
Kesehatan Daerah
Kab/Kota. (D, W)

51

Anda mungkin juga menyukai