Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
B. Cara mengevaluasi keputusan

 Memeriksa Hasil

Setiap keputusan yang diambil akan memberikan hasil tertentu. Baik tidaknya
suatu keputusan biasanya dinilai berdasarkan sejauh mana hasil itu mengarah pada
pencapaian tujuan organisasi

 Mengevaluasi Proses

Ada kemungkinan suatu proses yang keliru menghasilkan hasil positif. Hasil
positif tersebut dapat menyebabkan manajer mengabaikan kenyataan bahwa proses yang
salah cenderung memberikan hasil negatif daripada positif

C. Teknik menangani tipe keputusan

TEKNIK TEKNIK PENGAMBILAN


TIPE KEPUTUSAN
KEPUTUSAN

TRADISIONAL MODERN

DIPROGRAM : 1. Kebiasaan 1. Riset operasi

Keputusan rutin dan 2. Kegiatan rutin : Analisis matematis


berulang-ulang
Organisasi mengembangkan Prosedur operasi standar Model-model
proses-proses khusus untuk
3. Struktur organisasi : Simulasi komputer
menanganinya

Pengharapan umum 2. Pengolahan data


elektronik
Sistem sub-tujuan

Saluran informasi yang

disusun dengan baik

TIDAK DIPROGRAM : 1. Judgement, intuisi, dan Teknik-teknik


pemecahan masalah
Keputusan sekali pakai, tidak kretivitas
heuristic yang
terstruktur, baru, keputusan
diterapkan pada :
2. Rule of thumb
kebijakan.
a. Pelatihan para
3. Seleksi dan pelatihan para
Ditangani dengan proses
pengambil
pemecahan masalah umum
eksekutif
keputusan

b. Penyusunan
program

komputer heuristic

D. Model pengambilana keputusan

KINICKI GIBSON
ROBBINS (1991)
(1992) (1991)

MODEL Model pengambilan Model pengambilan keputusan Model pengambilan


keputusan rasional : keputusan yang
dapat diterapkan
 Optimizing decision-
making model

Menjelaskan bagaimana setiap


individu harus berprilaku
dalam rangka
memaksimumkan hasil
(outcome) yang ingin dicapai.

 Satisficing model
untuk menangani
Pengambilan keputusan
tipe keputusan
memilih solusi pertama yang
diporgram maupun
dipandang cukup
tidak diprogram
baik,memuaskan, dan
memadai.

 Implicit favourite
model

Masing-masing individu
menyederhanakan proses
dalam memecahkan masalah –
masalah kompleks.

LANGKAH 1. Identifikasi 1. Menentukan A. Menetapkan


Masalah kebutuhan akan suatu tujuan dan sasaran
2. Pengembang keputusan spesifik
an alternatif solusi 2. Identifikasi kriteria B. Identifikasi
3. Pemilihan keputusan masalah
solusi 3. Alokasi bobot pada C. Mengemban
4. Implementas masing-masing kriteria gakn alternatif-
4. Mengembangkan alternatif
i dan Evaluasi solusi alternatif-alternatif D. Evaluasi
5. Mengevaluasi terhadap masing-
alternatif masing alternatif
6. Memilih alternatif E. Memilih
terbaik *menurut optimizing alternatif yang
decisision-making model terbaik
F. Melaksanak
an keputusan
G. Melakukan
pengendalian dan
evaluasi

E. Pendekatan dalam pengambila keputusan

OBJEKTIF SUBJEKTIF

Logis, sistematis, lengkap, Intuisi, pengalaman, dan informasi


BERDASARKAN
akurat yang tidak lengkap

1. Manajer memiliki waktu 1. Pengambil keputusan berada di


untuk mengikuti setiap bawah tekanan
langkah dalam proses 2. Terbatas waktunya
pengambilan keputusan 3. Beroperasi dengan informasi
secara sistematis yang terbatas
2. Tersedia informasi
ASUMSI
lengkap dan akurat
3. Manajer memiliki
kebebasan dalam
menentukan pilihan
yang dianggap terbaik

F. Metode pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah


 SIKLUS DEMING

1. Mengembangkan rencana untuk perbaikan (Plan)

Rencana perbaikan ini meliputi empat langkah berikut:

i. Identifikasi peluang dilakukannya perbaikan,


ii. Dokumentasi proses yang ada saat ini,
iii. Menciptakan visi proses yang diperbaiki,
iv. Menentukan cakupan usaha perbaikan.

2. Melaksanakan rencana yang dibuat (Do)

rencana yang disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil
selama periode waktu tertentu.

3. Memeriksa hasil yang dicapai (Study)

Hasil implementasi rencana diperiksa dan dicatat akan dijadikan dasar bagi
langkah penyesuaian dan perbaikan

4. Melakukan penyesuaian bila diperlukann (Act)

Langka selanjutnya adalah mengulangi siklus untuk rencana perbaikan


selanjutnya dengan kembali pada komponen pertama (PLAN) dari model
Deming.

 METODE PERRY JOHNSON

Metode ini merupakan pendekatan yang dapat diterapkan dalam TQS sehubungan
dengan 3 karakteristik berikut:

i. Mengutamakan kerja sama tim dalam pemecahan masalah


ii. Berfokus pada perbaikan berkesinambungan
iii. Memperlakukan maslah sebagai sesuatu yang wajar atau normal karena
adanya perubahan

Metode pemecahan maslah Perry Johnson meliputi langkah-langkah berikut:

1. Membentuk tim pemecahan masalah

Dasar pemikiran yang melandasi perlunya pembentukan tim adalah dengan


menggabungkan pengalaman, kemampuan khas, dan pandangan dari beberapa
individu. Pertimbangan mengenai susunan tim harus didasarkan pada kebutuhan,
ukuran, dan kondisi organisasi.

2. Mendiskusikan daftar masalah yang dihadapi

Masalah harus ditanggapi secara sistematis.

3. Membatasi daftar masalah

Hal ini bertujuan untuk memisahkan antara masalah dengan gejala, Untuk
menentukannya diperlukan perbandingan dengan tiga kriteria berikut:

i. Ada standar untuk membandingkan setiap persoalan


ii. Perbedaan yang ada antara kinerja aktual dengan standar merupakan
perbedaan yang tidak diharapkan
iii. Perbedaan tersebut didukung dengan fakta

Setiap persoalan yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut harus dikeluarkan
dari daftar masalah

4. Mendefinisikan masalah

Definisi masalah terdiri atas dua bagian, yaitu gambaran tentang kondisi atau
keadaan dan gambaran mengenai perbedaan yang ada

5. Memilih dan memprioritaskan masalah yang akan diatasi


Setelah masalah didefinisikan, tim dapat memprioritaskan masalah yang akan
ditangani. Perry Johnson menyarankan penggunaan problem priority Matrix.
Extended number diperoleh dengan mengalikan rangking manfaat dengan
rangking usaha.

6. Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi

Bila masalah telah diprioritaskan, pendekatan yang harus dilakukan adalah


mengumpulkan semua informasi yang tersedia mengenai masalah tersebut.

7. Berusaha menemukan solusi optimal

Langkah yang pertama kali dilakukan adalah membuat definisi solusi yang secara
jelas menerangkan pengaruh dari solusi tersebut.

8. Implementasi solusi optimum

Agar implementasi solusi dapat efektif, diperlukan pendekatan sistematis yang


mengembangkan rencana tindakan dengan mencakup komponen berikut:
Tindakan yang akan dilakukan, metode pelaksanaa setiap tindakan, sumber daya
yang dibutuhkann bagi setiap tindakan, kebutuhan khusus dalam setiap tindakan,
batas waktu setiap tindakan

G. Alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

ALAT STATISTIK
ALAT BARU ALAT (SOFTWARE)
UTAMA

-imai- –Moerdokusumo-
-Deming-

Diagram sebab dan Diagram hubungan Information Discovery


akibat

Check Sheet Diagram afinitas Data Visualization


Diagram Pareto Diagram pohon Hypermedia

Run Chart dan Diagram matriks


Control Chart

Histogram Diagram matriks


analisis data

Stratifikasi Process Decision


Program Chart

Scatter Diagram Diagram Panah

H. Jenis-jenis kompleksitas dalam pengambilan keputusan

 Kesalahan dan kerusakan


 Kemacetan dan kelambatan
 Inefisiensi
 Variasi/penyimpangan:

1. Variasi umum (common variation)


2. Variasi khusus (special variation)

I. Aspek-aspek dalam pengambilan keputusan


 Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan  dapat
menyebabkan karyawan ikut merasa memiliki dan bertanggung jawab atas
keputusan yang proses pembuatannya melibatkan mereka.
 Informasi  dalam situasi persaingan yang ketat, pengetahuan dan akases
terhadap sumber informasi merupakan kekuatan yang bisa menghasilkan
keunggulan dari keputusan yang dibuat.
 Kreativitas  kreativitas dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang bersifat imajinatif, orisinil,
dan inovatif.

J. Von Oech berpendapat proses kreatif berlangsung dalam empat tingkatan, yaitu :
 Persiapan meliputi langkah belajar, menambah pengalaman, dan mengumpulkan/
menyimpan informasi dalam bidang tertentu.
 Inkubasi yaitu mengembangkan, mengubah, menumbuhkan dan memperkokoh
ide-ide. Inkubasi seringkali merupakan fungsi dari pikiran bawah sadar.
 Wawasan atau pengertian atau kadang kala disebut saat/ momen inspirasi. Pada
saat ini muncullah solusi potensial yang semakin jelas.
 Verifikasi meliputi peninjuan dan pemeriksaan terhadap keputusan untuk
menentukan apakah benar-benar dapat berjalan.

K. Ada tiga strategi yang dapat digunakan seorang manajer untuk membantu para karyawan
agar dapat berpikir secara kreatif, yaitu
 Idea Vending
Dilakukan dengan tinjuan terhadap literatur tentang masalah yang dihadapi,
kemudian informasi disebarkan ke keryawan untuk merangsang mereka berpikir
dan memunculkan ide baru karyawan.
 Listening
Dilakukan dengan mendengarkan setiap ide yang baik atau buruk, serta
permasalahan karyawan di tempat kerja. Dengan demikian karyawan akan
terangsang menyampaikan idenya
 Idea Attribution
Dilakukan dengan jalan memberikan semacam gambaran atau potongan-potongan
ide dan kemudian mendorong para karyawan untuk mengembangkannya menjadi
ide penuh

Anda mungkin juga menyukai