Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

LESEVERSTEHEN

Dosen Pengampu : Linda Aruan, S.Pd., M.Hum

Nama Mahasiswa : Dinda Oktaveresia Sitorus

Nim : 2223132046

Kelas : Reguler C Deutsch

PROGRAM SRUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BULAN NOVEMBER
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah
dalam pembuatan laporan Critical Journal Report (CJR) ini, hingga akhirnya terselesaikan
tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Linda Aruan, S.Pd., M.Hum yang
telah memberi tugas ini dengan baik.

Pada laporan ini saya akan membandingkan isi dari kedua journal yang
bertemakan,Perkembangan Peserta didik dalam penyusunan tugas laporan ini Critical
Journal Report (CJR) saya sadari ada kelebihan serta kekurangan dalam penulisan kedua
buku ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah.
Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan.

Demikianlah saya mengucapkan Terimakasih atas waktunya sehingga menyempatkan


membaca hasil laporan Critical Journal Report.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Rasionalisasi pentingnya CJR.........................................................


B. Manfaat CJR...................................................................................
C. Tujuan CJR.....................................................................................
D. Identifikasi Jurnal...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Junal Utama....................................................................................
B. Jurnal Pembanding..........................................................................
BAB III ANALISIS ARTIKEL.....................................................................

A. Jurnal Utama...................................................................................
B. Jurnal Pembanding..........................................................................
BAB IV KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...........................................

A. Kelebihan........................................................................................
B. Kekurangan....................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita selain
buku dalam   mempelajari mata kuliah Leseverstehen, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk
dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Leseverstehen.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap membaca dalam bahasa Jerman.

C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari sumber
bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah
journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang membaca dalam bahasa Jerman.
D. Identitas Jurnal
 Jurnal Utama
Judul :Hubungan Antara Penguasaan Kosakata (Wortschatz) Dengan
Kemampuan Membaca Memahami (Leseverstehen) Teks Bahasa
Jerman Siswa Kelas XI
Penulis : Anis Mawaresna dan Muh Anwar
Lembaga Penulis : Universitas Negeri Makassar
Volume :1
Nomor :2
E-Issn : 2721-1835
Tahun terbit : Augustus 2020
Link : http://eprints.unm.ac.id/20975/2/Interference Vol.1%2C No.2%2C August
2020.pdf

 Jurnal Pembanding
Judul : Murder Dalam Pembelajaran Membaca Memahami Bahasa Jerman
Penulis : Imma Tahir, Jufri , dan Abd. Kasim Achmad
Lembaga Penulis : Universitas Negeri Makassar
Volume :2
Nomor :2
E-Issn : 2721-1835
Tahun terbit : Agustus 2021
Link : https://ojs.unm.ac.id/INTERFERENCE/article/view/20483/11027
BAB II
PEMBAHASAN
 Ringkasan Jurnal Utama
Dalam pembelajaran bahasa Jerman, ada empat kompetensi yang harus dikuasai
mahasiswa. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan menyimak (Hörverstehen),
keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), kemampuan membaca (Leseverstehen) dan
keterampilan menulis (Schreibfertigkeit), serta dua aspek penunjang bahasa meliputi
kemampuan tata bahasa (Strukturen) dan kosakata (Wortschsatz), keterampilan berbahasa
tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, salah satu aspek kompetensi berbahasa yang menjadi acuan
penelitian ini untuk dikembangkan adalah aspek kemampuan membaca (Leseverstehen).
Membaca adalah aspek utama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh siswa.
Sebagaimana yang tercantum dalam buku Kontakte Deutsch 1 yang mengacu pada Tujuan
Pendidikan Umum dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional 1989 bahwa
keterampilan reseptif dan produktif dapat mengutamakan kemampuan membaca yang dicapai
dengan belajar mandiri dan mengembangkan strategi belajar pemahaman melalui bacaan.
Dalam kemampuan mambaca, kosakata (Wortschatz) mempunyai peranan yang
penting. Penguasaan kosakata (Wortschatz) dapat menentukan keberhasilan siswa dalam
keterampilan berbahasa.Siswa harus memahami kosakata (Wortschatz) yang terdapat dalam
setiap pembahasan. Melalui kosakata (Wortschatz) tersebut, siswa akan lebih mudah dalam
mengungkapkan ide atau gagasan yang mereka miliki. Hal ini berarti semakin banyak
kosakata (Wortschatz) yang dimiliki, maka akan semakin baik kualitas memahaminya. Oleh
karena itu, diperkirakan terdapat korelasi antara penguasaan kosakata (Wortschatz) dengan
kemampuan membaca memahami (Leseverstehen) teks bahasa Jerman.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Palopo menunjukkan masih ada siswa
yang beranggapan bahwa membaca merupakan sesuatu yang membosankan. Mereka
menganggap bahwa membaca adalah hal yang kurang menarik, terutama pada bacaan buku
pelajaran. Hal itu dikarenakan banyak faktor, di antaranya ada hal-hal yang lebih menarik
perhatian mereka (televisi, playstation, handphone), materi buku yang sulit dimengerti, serta
rendahnya motivasi dan minat siswa dalam membaca.
Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Palopo. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Palopo. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA 3 yang berjumlah 25
siswa dipilih melalui teknik Random Sampling.

 Ringkasan Jurnal pembanding


Model kurikulum berbasis kompetensi dengan standar kompetensi lulusan yang
ditetapkan untuk satu satuan pendidikan dan program pendidikan. Selain memiliki perinsip
utama, kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu : (KI1) Spritual, (KI-2) Sosial,
(KI-3) Pengetahuan dan (KI-4) Keterampilan.
Sejalan dengan hal itu, kompetensi dalam mempelajari bahasa asing khususnya
bahasa Jerman di SMA/MA yaitu siswa diharapkan mampu menggunakan beragam fungsi
sosial kebahasaan untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dalam berbagai situasi dan
topik dengan bahasa Jerman yang mencakup empat kompetensi yang perlu dikuasai yaitu:
keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit),
kemampuan membaca (Leseverstehen), keterampilan menulis (Schreiberfertigkeit). Keempat
keterampilan berbahasa tersebut ditunjang oleh dua kemampuan yaitu tata bahasa
(Strukturen) dan kosakata (Wortschat). Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang
memegang peranan dalam keberhasilan proses pembelajaran siswa. Untuk mendukung hal
tersebut akan dibahas salah satu kompetensi yaitu kemampuan membaca (Leseverstehen).
Penguasaan membaca memahami yang baik sangat diperlukan dalam pembelajaran
bahasa Jerman. Kompetensi dasar yang perlu dicapai dalam pembelajaran membaca
pemahaman adalah siswa mampu memahami teks berbentuk paparan atau dialog sederhana
mengenai kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi dasar dibutuhkannya pelajaran membaca
pemahaman bahasa Jerman, sehingga siswa mampu memahami dan mengerti apa yang
dibaca. Dalam pembelajaran membaca memahami teks bahasa Jerman, siswa perlu untuk
memahami apa yang dibacanya.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil Pretest pada
kemampuan membaca memahami siswa kelas XI MIPA untuk mengetahui hasil Postest pada
kemampuan membaca memahami dengan menggunakan model cooperative learning tipe
MURDER dan untuk memeroleh data tentang keefektifan model cooperative learning tipe
MURDER dalam kemampuan membaca memahami siswa kelas XI MIPA. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan dengan guru bahasa Jerman yang mengajar serta pengamatan
peneliti pada saat melakukan kegiatan PPL, diperoleh informasi bahwa siswa kesulitan dalam
semua aspek pembelajaran yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Guru
menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya hambatan-hambatan yang dihadapi
siswa dalam belajar, diantaranya kurangnya pembendaharaan kosakata yang dimiliki siswa,
serta kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran.
Berkaitan dengan kondisi di atas, diperlukan serangkaian upaya oleh guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca sehingga tercapainya tujuan pembelajaran
membaca. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memperkenalkan prosedur pembelajaran
membaca yang mampu membentuk perilaku membaca sekaligus mampu mengembangkan
kemampuan membaca.
Model pembelajaran MURDER (mood, understand, recall, detect, elaborate dan
review) yang dihasilkan oleh psikologi kognitif. Mood yang berarti suasana hati, understand
yang berarti paham, recall yang berarti ingat, detect yang berarti menemukan kesalahan,
elaborate yang berarti pengalaman dan review yang berarti ulang. Diharapkan dengan model
pembelajaran tersebut seorang siswa akan mengalami keberhasilan dalam belajar terutama
dalam hal atau kategori ranah kognitif.
Model pembalajaran MURDER merupakan bagian dari metode cooperative learning
yang dihasilkan oleh Hythecker, Dansereau dan Rocklin. Hythecker dalam Santyasa
(2008:15) mengemukakan bahwa MURDER merupakan salah satu model pembelajaran yang
dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif, dimana siswa nantinya akan berfokus
bagaimana ia memproleh, menyimpan dan memproses apa yang dipelajarinya.
Pengertian membaca memahami dijelaskan oleh Somadoyo (2011:10) bahwa
“membaca memahami merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif
melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta
dihubungkan dengan isi bacaan”.
Jenis penelitian ini adalah Pre-Experimental Design (one group pretest postest
design). Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 16 Makassar yang
terdiri atas 1 kelas yang berjumlah 36 siswa.Sampel penelitian ini dipilih menggunakan total
sampling.
BAB III
ANALISIS ARTIKEL

A. Pembahasan Isi Jurnal

 Berdasarkan Jurnal Utama


Dalam pembelajaran bahasa Jerman, ada empat kompetensi yang harus dikuasai
mahasiswa. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan menyimak (Hörverstehen),
keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), kemampuan membaca (Leseverstehen) dan
keterampilan menulis (Schreibfertigkeit), serta dua aspek penunjang bahasa meliputi
kemampuan tata bahasa (Strukturen) dan kosakata (Wortschsatz), keterampilan berbahasa
tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, salah satu aspek kompetensi berbahasa yang menjadi acuan
penelitian ini untuk dikembangkan adalah aspek kemampuan membaca (Leseverstehen).
Hasil observasi di SMA Negeri 1 Palopo menunjukkan masih ada siswa yang beranggapan
bahwa membaca merupakan sesuatu yang membosankan. Mereka menganggap bahwa
membaca adalah hal yang kurang menarik, terutama pada bacaan buku pelajaran. Hal itu
dikarenakan banyak faktor, di antaranya ada hal-hal yang lebih menarik perhatian mereka
(televisi, playstation, handphone), materi buku yang sulit dimengerti, serta rendahnya
motivasi dan minat siswa dalam membaca.

 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam


penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Palopo. Sampel yang digunakan
adalah siswa kelas XI IPA 3 yang berjumlah 25 siswa dipilih melalui teknik Random
Sampling. Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu
dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai anggota sampel.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan memberikan tes tertulis dan dianalisis menggunakan korelasi Product Moment.

B. Berdasarkan Jurnal Pembanding


Kompetensi dalam mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Jerman di SMA/MA
yaitu siswa diharapkan mampu menggunakan beragam fungsi sosial kebahasaan untuk
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dalam berbagai situasi dan topik dengan bahasa
Jerman yang mencakup empat kompetensi yang perlu dikuasai yaitu: keterampilan menyimak
(Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), kemampuan membaca
(Leseverstehen), keterampilan menulis (Schreiberfertigkeit). Keempat keterampilan
berbahasa tersebut ditunjang oleh dua kemampuan yaitu tata bahasa (Strukturen) dan
kosakata (Wortschat). Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang memegang peranan dalam
keberhasilan proses pembelajaran siswa. Untuk mendukung hal tersebut akan dibahas salah
satu kompetensi yaitu kemampuan membaca (Leseverstehen).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan guru bahasa Jerman yang mengajar
serta pengamatan peneliti pada saat melakukan kegiatan PPL, diperoleh informasi bahwa
siswa kesulitan dalam semua aspek pembelajaran yaitu membaca, menyimak, berbicara dan
menulis. Guru menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya hambatan-hambatan
yang dihadapi siswa dalam belajar, diantaranya kurangnya pembendaharaan kosakata yang
dimiliki siswa, serta kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran.

 METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PreEksperimental


Design. Pre-Eksperimental Designs karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya hasil eksperimen, hal ini dapat terjadi, karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian one group pretest postest
design. one group pretest-posttest design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes
akhir (posttest) dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan.
Populasi dalam peneltian ini adalah siswa kelas XI MIPA yang belajar bahasa Jerman.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 6 yang berjumlah 36 orang. Teknik
pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan instrumen penelitian tes.
Tes yang dilakukan adalah pre-test dilanjutkan dengan memberikan Model
Cooperative learning tipe MURDER dan post-test. Kedua bagian tes ini memiliki prosedur
penilaian untuk setiap komponen sebagai berikut:
1. Pilihan ganda berjumlah 10 butir soal. Jawaban benar memperoleh skor 1 dan jawaban
salah memperoleh skor 0. Jadi skor maksimal adalah 10.
2. Richtig-Falsch (R-F) berjumlah 6 butir soal. Jawaban benar memperoleh skor 1 dan
jawaban salah memperoleh skor 0. Jadi skor maksimal adalah 6.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. Keunggulan Jurnal
Penguatan dalam jurnal ini adalah yang terkandung dalam materi yang cukup lengkap
terlihat pada sub-judul dalam jurnal yang lengkap dan terperinci, disertai dengan metode.
Maka kelebihan jurnal adalah bahwa penulis dapat mengembangkan beberapa poin kecil
tetapi cukup penting untuk diperiksa. , dan penulis melakukannya dengan cukup baik. Jadi
jurnal ini sangat bisa diandalkan karena penulis memasukkan banyak referensi sehingga
jurnal tersebut sangat memikat. Penguatan berikutnya adalah bahwa jurnal ini juga
didasarkan pada penelitian langsung ke lapangan.

B. Kekurangan Jurnal
Terdapat kesalahan penulisan kata, penggunaan tanda baca yang kurang tepat. Ada
beberapa kata yang tidak dimengerti oleh pembaca. Sehingga para pembaca dengan lambat
memahami jurnal tersebut. Pada Jurnal pembanding tidak ada hasil penelitiannya dalam
bentuk tabel sehingga membuat pembaca bingung dalam melihat hasilnya.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran bahasa Jerman, ada empat kompetensi yang harus dikuasai
mahasiswa. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan menyimak (Hörverstehen),
keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), kemampuan membaca (Leseverstehen) dan
keterampilan menulis (Schreibfertigkeit), Ada pengaruh penggunaan penguasaan kosakata
dalam kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 1
Palopo dan model cooperative learning tipe MURDER dalam kemampuan membaca bahasa
Jerman siswa kelas XI IPA SMAN 16 Makassar.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil analisis data yang telah dilakukan.
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan penguasaan kosakata dalam
kemampuan membaca memahami teks bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 1 Palopo
dan model cooperative learning tipe MURDER dalam membaca memahami teks bahasa
Jerman kelas XI IPA SMAN 16 Makassar.
DAFTAR PUSTAKA

Maweresna, Anisa dan Muh Anwar. 2020. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata
(Wortschatz) Dengan Kemampuan Membaca Memahami (Leseverstehen) Teks
Bahasa Jerman Siswa Kelas XI. 1 (2). P: 153 – 158.
http://eprints.unm.ac.id/20975/2/Interference%20Vol.1%2C%20No.2%2C
%20Auust%202020.pdf
Tahir, Imma, Jufri, dan Abd. Kasim Achmad. 2021. Murder Dalam Pembelajaran Membaca
Memahami Bahasa Jerman. 2 (2). P: 127-136.
https://ojs.unm.ac.id/INTERFERENCE/article/view/20483/11027

Anda mungkin juga menyukai