Anda di halaman 1dari 32

Resume Pelatihan Mandiri

Nama : Dian Lutfiana, M.Pd


NIP :-
Unit Kerja : SMK Diponegoro Banyuputih
Topik : Merdeka Belajar

1. MODUL 1_Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik


Peran kita sebagai pendidik atau guru kita perlu terus belajar agar bisa menghantarkan
murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia Merdeka dengan kesadaran untuk terus
belajar secara mandiri kita telah mengatur diri sendiri nah ini adalah bagian dari perjalanan
kita menjadi manusia merdeka. Menurut Ki Hajar Dewantara manusia merdeka adalah
manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin tidak
tergantung pada orang lain Jika kita mengharapkan murid-murid kita kelak menjadi pribadi
yang mandiri dan Merdeka tentunya penting untuk mereka mengenali diri berdaya untuk
menentukan tujuan dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan kontekstual terhadap diri
dan lingkungannya sebagaimana disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara dalam dasar-dasar
Pendidikan. Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat salah satu langkah
awal kita sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita
sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar murid-murid kita kini memiliki cara
belajar yang sungguh berbeda dengan kita dahulu mereka sangat fasih dan teknologi
menjadikan internet sebagai salah satu sumber belajar utama mereka bisa dengan cepat
mencari dan mengkonfirmasi pengetahuan dengan teknologi dalam genggaman mereka
bisa menjangkau pengetahuan sekalipun tanpa kita beri. Ki Hajar Dewantara pernah
menyampaikan pendidik itu menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodak
anak bukan dasarnya Mari kita refleksikan bersama Apa peran kita sebagai pendidik untuk
dapat menuntun kekuatan kodrat dari murid-murid kita bagaimana kita bisa menjaga hidup
dan tumbuhnya kekuatan kodak murid murid kita belajar.
Apa Peran Saya Sebagai Guru
Di Internet bisa mendapatkan pengetahuan bahkan mempelajari keterampilan sesuai
kebutuhan belajar mereka bagaimana ibu dan bapak guru perlu menyelaraskan peran
sebagai pendidik yang relevan dan asmuri dan zaman sebagai guru kita pasti ingin
membekali murid-murid dengan pengetahuan keterampilan dan sikap untuk terus belajar
mendampingi mereka memahami dan mencapai tujuan belajar. Mengutip pernyataan Ki
Hajar Dewantara memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha
mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya apa harapan ibu
dan bapak guru untuk murid-murid yang kini tengah di ampuh harapan tentu boleh setinggi
langit karena murid-murid ini kelak akan menjadi dewasa menjadi bagian atau bahkan
memimpin masyarakat dan ada akhirnya akan membentuk kebudayaan kita di masa depan
bisa jadi saat ini ibu dan bapak guru memberi kesempatan murid-murid menyiapkan
presentasi untuk dibawakan di depan kelas murid-murid dituntun untuk menulis konsep
menyusun kata-kata dan menyampaikan idenya didepan teman-teman sekelasnya beberapa
tahun kedepan bisa jadi ada murid ibu dan bapak guru yang berbicara di depan rekan
sekantornya saat rapat berbicara di depan warga memberi penyuluhan atau bahkan
berbicara pada Konferensi Tingkat internasional mewakili negara ini ki hajar dewantara
menyamakan mendidik anak dengan mendidik rakyat menurut Ki Hajar Dewantara
kehidupan kita saat ini adalah buah dari pendidikan yang kita terima saat kita masih anak-
anak begitu pula dengan karena geng saat ini belajar bersama kita kelak akan menjadi
bagian dari masyarakat di masa depan Mengingat bahwa murid-murid kita akan menjadi
masyarakat masa depan sebagai guru apa yang bisa kita lakukan untuk menghantarkan
mereka menuju mimpi dan cita-cita mereka ketika kita menyadari banyak murid-murid
dengan beragam impian potensi dan kebutuhan di kelas bagaimana kita menyesuaikan
Peran kita untuk menuntun perjalanan belajar mereka untuk pada akhirnya menemukan
siapa diri mereka dan mengantarkan mereka menuju cita-citanya ibu dan bapak guru hari
ini kita belajar bahwa ternyata peranan seorang pendidik sangat besar hal apapun yang kita
lakukan di kelas dari segi memfasilitasi proses belajar Hai metode kerja kelompok atau hal
sekecil ucapan pujian maupun cemoohan yang tidak sengaja terucap akan meninggalkan
makna bagi murid-murid yang kelak akan menjadi bagian dari masyarakat sejak
merancang memfasilitasi hingga menilai proses pembelajaran kita sebagai guru mesti hadir
secara utuh setiap hal kecil yang kita sampaikan di kelas akan berkontribusi pada
kecakapan hidup anak saat dewasa semua yang kita rancang untuk disimak murid-murid
mesti bertujuan sebab saat mengajar didalam kelas ibu dan bapak guru sebenarnya sedang
membentuk masyarakat membentuk budaya masa depan lewat murid-murid kita
Semangatlah untuk terus belajar ibu dan bapak guru wahai para bentuk kebudayaan masa
depan Mari kita bersama terus belajar Demi meraih tujuan pendidikan menjadi manusia
Merdeka yang kelak akan menuntun murid-murid menjadi manusia Merdeka pula salam
dan bahagia ibu dan bapak guru hebat

2. MODUL 2 Mendidik dan mengajar


Melihat perjalanan pendidikan nasional dari sudut pandang kihajardewantara mengenai
cita-cita sistem pendidikan nasional ibu dan bapak guru metode pengajaran di zaman
kolonial Belanda yang menggunakan sistem pendidikan perintah dan sanksi tanpa sadar
masuk ke dalam warisan cara guru-guru kita mendidik murid-muridnya bahkan mungkin
sampai saat ini praktek itu masih saja berlangsung misalnya masih ditemukan kasus
kekerasan pada murid di sekolah murid mendapat hukuman atau sanksi ingat ketika mereka
belum atau tidak mengerjakan perintah dari guru contoh lain adalah sistem penilaian atau
penghargaan yang terlalu berorientasi pada kecakapan kognitif misalnya kecakapan murid
diukur dari hasil ujian sumatif yang menguji kecakapan kognitif semata akibatnya murid
berusaha keras melatih kecakapannya dengan mengerjakan kisi-kisi soal ujian hingga
mendapat nilai dan penghargaan dari sekolah Nah fokus pada orientasi kognitif ini
menyebabkan perkembangan kecakapan sosial emosional mulai terabaikan di sisi lain jika
murid belum mampu memenuhi tuntutan-tuntutan ujian sumatif yang sangat berat tidak
jarang murid-murid kita mendapat penghakiman bahwa mereka ini dianggap gagal dalam
belajar sistem pendidikan di zaman kolonial Belanda didasarkan atas diskriminasi yaitu
adanya perbedaan uang terhadap anak-anak trimi untuk mendapatkan pendidikan yang
sifatnya masih materialistik individualistik dan intelektualistik hal ini bertentangan dengan
keadaan dan kebudayaan bangsa timur sebagai perlawanan terhadap sistem yang
diskriminatif ini Ki Hajar Dewantara menggagas perlunya sebuah sistem pendidikan yang
Humanis dan transformatif yang dapat memelihara kedamaian dunia Ki Hajar Dewantara
memperkenalkan sistem Among yaitu yang dikenal dengan slogannya ingarso Sung tulodo
ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani ingat soshum tulodo artinya seorang guru
haruslah berkomitmen menjadi seorang teladan ia harus memberikan contoh yang baik Hai
ing Madyo Mangun Karso artinya seorang guru haruslah membangkitkan atau menguatkan
semangat murid-muridnya bukan orang yang melemahkan semangat dan tutur Handayani
yaitu seorang guru haruslah memberikan dorongan atau menjadikan murid-muridnya orang-
orang yang mandiri atau orang-orang yang merdeka yang tumbuh kembang secara maksimal
inilah esensi dari merdeka belajar meskipun semboyan ini diingat dengan sangat baik oleh
banyak guru dengan istilah tutwuri Handayani tetapi masih banyak juga yang belum
memahami roh dan maknanya yaitu untuk kemerdekaan murid yang menghidupkan dan
menggerakkan kekuatan lahir dan batinnya yang kemudian menjadi bagian dari jiwa-jiwa
kita sebagai pendidik menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yang sesuai dengan bangsa
kita adalah pendidikan yang Humanis kerakyatan dan kebangsaan Hai pemikiran Ki Hajar
Dewantara tersebut adalah gagasan yang melampaui zamannya dimana beliau hidup dan
masih relevan hingga masa sekarang ini terbukti atas kepribadian bangsa Indonesia yaitu
yang mengandung harkat diri dan kemanusiaan yang menjadi landasan praktek pendidikan
saat ini tidak hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain maka kita sebagai pendidik
harus dapat menghayati pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang Humanis
yang terbukti masih relevan bahkan hingga masa kini dan akan mampu mengantarkan murid
siap mengisi zamannya Club Ki Ageng Dewantara melihat bahwa sistem pendidikan di
zaman kolonial Belanda ini hanyalah Tempat pendidikan pikiran atau rasio yang
menyebarkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan saja tanpa adanya pendidikan sosial
emosional atau tanpa adanya oleh rasa selain pendidikan kecerdasan atau keterampilan
berfikir pendidikan cultural yaitu pendidikan yang berdasarkan garis bangsa dan budaya
miss ia dengan menghargai proses belajar murid merayakan setiap pencapaian
pembelajarannya dan mengajar sesuai dengan kompetensinya juga sangat dibutuhkan oleh
merek Hai pendidikan Pulau ini akan melengkapi mempertajam dan memperkaya
pendidikan kecerdasan. Sifat pendidikan yang intelektualistis matrealistis kolonialis dan
minimnya pengaruh kebudayaan yang kita alami pada zaman Belanda Jangan sampai
terulang kembali kita sebagai pendidik perlu menjaganya dengan menyambungkan naluri
tradisi dan kontinuitas dengan masa lampau model pendidikan dan pengajaran dan
pengetahuan atau kecerdasan Allah barat mungkin dapat kita gunakan dengan syarat
Pendidikan Kebudayaan dan nasional kita berikan kepada murid demi terwujudnya
keluhuran manusia nusa dan bangsa serta menjadi bagian dari kesatuan trik manusia untuk
mencapai semua dasar utama yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu
kemerdekaan setiap murid yang mampu mengatur dirinya sendiri agar murid-murid
berperasaan berpikiran dan bekerja merdeka dalam ketertiban bersama demi mewujudkan
cita-cita pendidikan nasional pendidikan nasional yang berdasarkan pada garis-garis ke dan
bangsanya untuk trik kehidupan mengangkat derajat rakyat dan negerinya serta setara
bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain demi kemuliaan umat manusia didunia maka
pendidikan yang memerdekakan murid lah yang dapat menjadi pegangan kita sebagai
pendidik untuk dapat mewujudkannya Hai ibu dan bapak guru hanya mengandalkan naluri
mendidik tidaklah cukup kita juga perlu melengkapinya dengan ilmu pendidikan yang
selaras dengan zamannya kenapa tuntunan yang baik kepada murid didasarkan pada
panduan atau teori atau pengetahuan tentang tuntunan yang terbaik sehingga pendidik dapat
memberikan hak-hak kepada murid untuk berkesempatan mempelajari ilmu pengetahuan
sesuai dengan keinginan dan bakatnya agar sebagai pendidik kita dapat memberikan daya
upaya yang terbaik dalam mendidik murid kita membutuhkan semacam pagar atau
pelindung yaitu dukungan dari rakyat atau masyarakat untuk bersama-sama menjaga atau
menolak semua bahaya yang mengancam kekuatan kekuatan dan potensi yang sedang
tumbuh dari dalam diri murid-murid.

Pendidikan selama satu abad

Melihat perjalanan pendidikan nasional dari sudut pandang kihajardewantara mengenai


cita-cita sistem pendidikan nasional ibu dan bapak guru metode pengajaran di zaman
kolonial Belanda yang menggunakan sistem pendidikan perintah dan sanksi tanpa sadar
masuk ke dalam warisan cara guru-guru kita mendidik murid-muridnya bahkan mungkin
sampai saat ini praktek itu masih saja berlangsung Hai misalnya masih ditemukan kasus
kekerasan pada murid di sekolah murid mendapat hukuman atau sanksi ingat ketika
mereka belum atau tidak mengerjakan perintah dari guru contoh lain adalah sistem
penilaian atau penghargaan yang terlalu berorientasi pada kecakapan kognitif misalnya
kecakapan murid diukur dari hasil ujian sumatif yang menguji kecakapan kognitif semata
akibatnya murid berusaha keras melatih kecakapannya dengan mengerjakan kisi-kisi soal
ujian hingga mendapat nilai dan penghargaan dari sekolah fokus pada orientasi kognitif
ini menyebabkan perkembangan kecakapan sosial emosional mulai terabaikan di sisi lain
jika murid belum mampu memenuhi tuntutan-tuntutan ujian sumatif yang sangat berat
tidak jarang murid-murid kita mendapat penghakiman bahwa mereka ini dianggap gagal
dalam belajar sistem pendidikan di zaman kolonial Belanda didasarkan atas diskriminasi
yaitu adanya perbedaan uang terhadap anak-anak trimi untuk mendapatkan pendidikan
yang sifatnya masih materialistik individualistik dan intelektualistik hal ini bertentangan
dengan keadaan dan kebudayaan bangsa timur sebagai perlawanan terhadap sistem yang
diskriminatif ini Ki Hajar Dewantara menggagas perlunya sebuah sistem pendidikan yang
Humanis dan transformatif yang dapat memelihara kedamaian dunia Ki Hajar Dewantara
memperkenalkan sistem Among yaitu yang dikenal dengan slogannya ingarso Sung
tulodo ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani ingat soshum tulodo artinya
seorang guru haruslah berkomitmen menjadi seorang teladan ia harus memberikan contoh
yang baik Hai ing Madyo Mangun Karso artinya seorang guru haruslah membangkitkan
atau menguatkan semangat murid-muridnya bukan orang yang melemahkan semangat
dan tutur Handayani yaitu seorang guru haruslah memberikan dorongan atau menjadikan
murid-muridnya orang-orang yang mandiri atau orang-orang yang merdeka yang tumbuh
kembang secara maksimal inilah esensi dari merdeka belajar meskipun semboyan ini
diingat dengan sangat baik oleh banyak guru dengan istilah tutwuri Handayani tetapi
masih banyak juga yang belum memahami roh dan maknanya yaitu untuk kemerdekaan
murid yang menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batinnya yang
kemudian menjadi bagian dari jiwa-jiwa kita sebagai pendidik menurut Ki Hajar
Dewantara pendidikan yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan yang Humanis
kerakyatan dan kebangsaan Hai pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut adalah gagasan
yang melampaui zamannya dimana beliau hidup dan masih relevan hingga masa sekarang
ini terbukti atas kepribadian bangsa Indonesia yaitu yang mengandung harkat diri dan
kemanusiaan yang menjadi landasan praktek pendidikan saat ini tidak hanya di Indonesia
tapi juga di negara-negara lain maka kita sebagai pendidik harus dapat menghayati
pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang Humanis yang terbukti masih
relevan bahkan hingga masa kini dan akan mampu mengantarkan murid siap mengisi
zamannya Club Ki Ageng Dewantara melihat bahwa sistem pendidikan di zaman kolonial
Belanda ini hanyalah Tempat pendidikan pikiran atau rasio yang menyebarkan ilmu
pengetahuan dan kecerdasan saja tanpa adanya pendidikan sosial emosional atau tanpa
adanya oleh rasa selain pendidikan kecerdasan atau keterampilan berfikir pendidikan
cultural yaitu pendidikan yang berdasarkan garis bangsa dan budaya miss ia dengan
menghargai proses belajar murid merayakan setiap pencapaian pembelajarannya dan
mengajar sesuai dengan kompetensinya juga sangat dibutuhkan oleh merek Hai
pendidikan Pulau ini akan melengkapi mempertajam dan memperkaya pendidikan
kecerdasan Hai sifat pendidikan yang intelektualistis matrealistis kolonialis dan
minimnya pengaruh kebudayaan yang kita alami pada zaman Belanda Jangan sampai
terulang kembali kita sebagai pendidik perlu menjaganya dengan menyambungkan naluri
tradisi dan kontinuitas dengan masa lampau model pendidikan dan pengajaran dan
pengetahuan atau kecerdasan Allah barat mungkin dapat kita gunakan dengan syarat
Pendidikan Kebudayaan dan nasional kita berikan kepada murid demi terwujudnya
keluhuran manusia nusa dan bangsa serta menjadi bagian dari kesatuan trik manusia
untuk mencapai semua dasar utama yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu
kemerdekaan setiap murid yang mampu mengatur dirinya sendiri agar murid-murid
berperasaan berpikiran dan bekerja merdeka dalam ketertiban bersama demi mewujudkan
cita-cita pendidikan nasional pendidikan nasional yang berdasarkan pada garis-garis ke
dan bangsanya untuk trik kehidupan mengangkat derajat rakyat dan negerinya serta setara
bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain demi kemuliaan umat manusia didunia maka
pendidikan yang memerdekakan murid lah yang dapat menjadi pegangan kita sebagai
pendidik untuk dapat mewujudkannya Hai ibu dan bapak guru hanya mengandalkan
naluri mendidik tidaklah cukup kita juga perlu melengkapinya dengan ilmu pendidikan
yang selaras dengan zamannya kenapa Hai tuntunan yang baik kepada murid didasarkan
pada panduan atau teori atau pengetahuan tentang tuntunan yang terbaik sehingga
pendidik dapat memberikan hak-hak kepada murid untuk berkesempatan mempelajari
ilmu pengetahuan sesuai dengan keinginan dan bakatnya agar sebagai pendidik kita dapat
memberikan daya upaya yang terbaik dalam mendidik murid kita membutuhkan semacam
pagar atau pelindung yaitu dukungan dari rakyat atau masyarakat untuk bersama-sama
menjaga atau menolak semua bahaya yang mengancam kekuatan kekuatan dan potensi
yang sedang tumbuh dari dalam diri murid-murid kita Mari Kita Renungkan bersama
Apakah kita sudah mempraktekkan pembelajaran sesuai dengan cita-cita sistem
pendidikan nasional yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara Langkah apa yang dapat kita
lakukan untuk bersama-sama kita bisa mewujudkannya pesan hai salam dan bahagia ibu
dan bapak guru hebat
Menjadi manusia (secara) utuh

Tujuan pendidikan yaitu menjadi manusia yang seutuhnya berdasarkan pemikiran Ki


Hajar Dewantara manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha esa memiliki dua
bagian utama pada tubuhnya yaitu badan jasmani atau lahir dan badan rohani atau batin
atas karunia Tuhan Yang Maha Esa pula manusia memiliki akal yang digunakan untuk
berpikir untuk merasa dan berkarya bersatunya pikiran perasaan dan kehendak dapat
menimbulkan daya dan memunculkan Hai budi pekerti yang menandakan nya sebagai
manusia Merdeka yaitu manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya atau
Mandiri dan itulah konsep sebagai manusia sehingga agar manusia mengetahui kebutuhan
lahir dan batinnya sendiri Kita sebagai pendidik dapat membantu murid untuk memenuhi
kebutuhan keduanya agar mencapai keseimbangan dalam menjalani kehidupan kita tidak
bisa membantu memenuhi kebutuhan hanya pada salah satu bagian karena badan lahir
dan badan batin pada manusia tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi maka
pendidikan atau tuntunan siok hanya mampu memberikan didikan lahir dan didikan batin
kepada para murid agar terpenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya Hai
menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tempat persemaian benih benih
kebudayaan yang hidup dalam masyarakat dan daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti pikiran dan jasmani ibu dan bapak guru kebudayaan
merupakan hasil murni manusia secara lahir dan batin yang didapat dari penjualan
terhadap gua pengaruh kuat yaitu alam dan zaman pengembangan budi pekerti berupa
olah pikiran atau olahcipta olah rasa atau menghaluskan kerasan atau karakter olah Karsa
atau menguatkan kemauan dan olahraga atau menyehatkan jasmani adalah sebuah bentuk
pendidikan yang holistik yang akan menuntun Bagaimana murid dapat tumbuh kembang
secara baik sekaligus menjadikannya sebagai manusia yang merdeka yaitu manusia yang
dapat bersandar atas kekuatan lahir dan batinnya sendiri dan tidak tergantung kepada
orang lain dengan Kian memandang murid sebagai manusia secara utuh harus menjadi
dasar kita sebagai pendidik dalam mendampingi murid-murid menentukan tujuan belajar
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid baik lahir maupun batin
yang akan membantu murid-murid kita mengembangkan kekuatan lahir dan batinnya
sebagai pendidik kita tidak cukup hanya membantu memberikan pengajaran yang
berorientasi pada penguatan keterampilan berfikir atau kognitif saja tetapi juga
mendampingi murid-murid untuk mengembangkan kekuatan batinnya yaitu sosial-emosi
empati dan lain sebagainya Misalnya burung mampu pelajaran yang sifatnya pengetahuan
kemudian menilai murid dengan menggunakan soal pilihan ganda yang cenderung hanya
mengingat informasi yang diberikan padahal beragam informasi dan pengetahuan yang
diberikan dan dapat diakses dari mesin pencari dari sumber belajar lain yang ada di
sekitar murid dapat dibayangkan ketika seorang guru memberi soal operasi hitungan
bilangan jika ia hanya memberi soal-soal dan menilai hasilnya maka mesin hitung seperti
kalkulator bisa juga memproses hal yang demikian kekuatan keterampilan berpikir
memang benar harus diasah dan ditingkatkan tetapi agar mencapai keseimbangan menjadi
manusia murid juga sebaiknya dilatih dan dikuatkan kebutuhan batinnya dalam
berkehendak menentukan tujuan belajarnya mengembangkan kerjasama membangun
empati menghargai sesama refleksi diri untuk mengembangkan dirinya dan tentunya
berkontribusi di lingkungan sosialnya sehingga pembelajaran yang direncanakan sesuai
dengan kebutuhan murid dan ditujukan untuk memajukan perkembangan budi pekerti
akan membantunya menjadi manusia-manusia yang merdeka hai manusia Merdeka perlu
memiliki modal keterampilan berpikir atau bernalar yang baik keterampilan berpikir atau
bernalar membutuhkan proses sepanjang hayat Hai proses mengasah Nalar atau
keterampilan berpikir murid menurut Benjamin Bloom dan Anderson yang juga disebut
level kognitif yaitu mengingat memahami mood aplikasikan menganalisis mengevaluasi
dan mencipta Sesuatu dapat difasilitasi Dalam proses pembelajaran di semua jenjang
pendidikan mulai dari PAUD dasar menengah dan tinggi dan juga perlu disadari bagi kita
sebagai pendidik bahwa semua level kognitif dari mulai mengingat sampai mencipta atau
mengkreasi ini dapat dicapai pada semua jenjang pendidikan dimana kedalaman dan
kompleksitas Pembelajaran dapat disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak
beberapa ahli berpendapat proses pembelajaran kepada murid tidak harus dimulai pada
tingkat kognitif atau keterampilan berpikir yang mengingat tapi dapat juga diterapkan
pembelajaran yang terintegrasi dengan urutan level kognitif atau keterampilan berpikir
yang cocok sedangkan dalam pembelajaran maka tujuan pendidikan untuk mengasah
Nalar murid dapat terwujud sebagai bekal pengembangan pendidikan budi pekerti murid.
3. MODUL 3_ Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh
Kodrat keadaan
Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dasar pendidikan murid kodrat keadaan terdiri dari dua hal yaitu kodrat
alam dan qadar zaman Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa Segala perubahan yang
terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadaan baik alam maupun zaman lalu
Bagaimana cara kita menghubungkan dasar pendidikan murid dengan kodrat alam dan
kodrat zaman kodrat alam adalah dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan
bentuk lingkungan Dimana mereka berada murid dengan kodrat alam perkotaan sejatinya
dilihat sebagai bagian dari masyarakat perkotaan maka pembelajaran yang diterima murid
sebaiknya mampu membantu mendekatkannya dengan konteks atau kodrat alamiah
Bukan sebaliknya malah menjauhkannya tidak jarang kita menjumpai guru membantu
Memberikan ilmu dan wawasan diluar konteks dimana murid tinggal dan hidup misalnya
mayoritas murid adalah anak petani karet diberikan wawasan dan informasi Bagaimana
menjaga kelestarian dan ekosistem laut sebenarnya tidak apa-apa mungkin saja murid
akan mendapat informasi dan cara Bagaimana menjaga kelestarian laut apakah cara dan
informasi itu sesuai dengan kodrat alam murid Oleh sebab itu Karena Guru bukan lagi
sebagai satu-satunya sumber belajar murid maka guru dapat membantu murid dengan
memberikan pembelajaran kontekstual guru berperan sebagai penghubung murid dengan
sumber-sumber belajar yang ada disekitar murid atau disekolah maupun dengan sumber-
sumber belajar digital yang mengaitkan setiap materi dengan konteks dimana murid
hidup misalnya materi menjaga kelestarian alam dikonteskan dengan merawat pohon
karet agar produksi getahnya semakin baik kualitasnya dengan membersihkan gulma atau
tanaman pengganggu pohon karet pembelajaran kontekstual dan peran guru sebagai
penghubung sangat dibutuhkan murid karena itu akan membantu mereka menguatkan
kekuatan-kekuatan kodratnya sementara kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan
murid yang berhubungan dengan isi dan irama isi dan irama pendidikan bergerak dinamis
Sesuai dengan perkembangan zaman muatan pendidikan dan cara belajar dikala kita
sebagai murid pasti berbeda dengan zaman saat ini pendidikan setelah masa kemerdekaan
Tentu juga berbeda dengan pendidikan pada abad ke-21 maka kita pendidik bergegas
beradaptasi terhadap kodrat zaman untuk membantu murid mencapai selamat dan bahagia
perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak mungkin dihindari dan dicegah
perubahan zaman pun akan datang sendiri tanpa diminta namun banyak dari kita yang
belum menyadari Letto kenyamanan kenyamanan yang dirasakan saat ini akan diselimuti
kegelisahan kegelisahan akibat perubahan zaman misalnya kemajuan pesat teknologi
membuat cara belajar dan berinteraksi murid juga berubah jika tidak kita siapkan dan
beradaptasi dengan baik maka murid-murid mungkin tidak akan mampu hidup
berdampingan dengan perubahan zaman contohnya guru yang terbiasa mengajar dengan
menggunakan metode utama ceramah menyampaikan informasi-informasi yang sudah
ada di mesin pencari atau digital membuat Murid memiliki kompetensi yang tidak relevan
dan sesuai dengan keterampilan abad ke-21 yaitu berpikir kritis kreatif komunikasi dan
kolaborasi Maka sebagai pendidik kita juga dapat membantu memberikan pembelajaran
yang berorientasi pada penguasaan kecakapan tersebut seiring dengan perubahan ini yang
terjadi dalam pendidikan secara global Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa
pengaruh-pengaruh dari luar hendaknya tetap dipilah mana yang sesuai dengan kearifan
lokal sosial budaya Indonesia namun di era berlimpahnya informasi saat ini kita pendidik
tidak bisa membatasi menolak dan memilih informasi-informasi secara langsung
pengaruh-pengaruh luar sangatlah banyak dan terus-menerus membanjiri halaman kita
cara merespon banyaknya pengaruh luar tersebutlah yang menjadi perhatian kita sebagai
pendidik dengan begitu banyaknya informasi yang datang kita tidak bisa benar-benar
menyaring mana yang diterima oleh murid karena ia bisa mendapatkan informasi dari
mana saja yang dapat dilakukan pendidik adalah membantu anak untuk menemukan
kecakapan berpikir kritis dalam menerima dan iPhone informasi penanaman budaya
kearifan lokal yang logis dapat membantu murid menjadi bijak dalam kehidupannya jika
kita dapat memegang kuat kearifan lokal budaya Indonesia kita juga akan mampu
merespon pengaruh-pengaruh luar dengan bijak sehingga adopsi muatan dan konten
pengetahuan akan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang
ada di Indonesia bahkan Semakin menguatkannya menjadi kodrat alam dan kodrat zaman
dalam mendidik murid-murid kita Hai untuk mewujudkan dan menjaga itu semua
diperlukan prinsip-prinsip dalam melakukan perubahan Ki Hajar Dewantara
menyebutnya sebagai asas tricon kontinyu konvergen dan konsentris continue kemajuan
kebudayaan merupakan keharusan lanjutan langsung dari kebudayaan itu sendiri
konvergensi kebudayaan menuju arah kesatuan kebudayaan dunia atau kemanusiaan
konsentris kebudayaan harus mempunyai karakteristik dan sifat kepribadian sendiri
sebagai pusatnya dalam lingkungan kebudayaan dunia atau kemanusiaan maka dengan
menggunakan asas tricon sebagai prinsip melakukan perubahan kebudayaan bangsa
Indonesia tidak akan Tertinggal kebudayaan Indonesia akan berjalan beriringan dengan
kebudayaan lain dan karakter dan ciri khasnya sendiri Mari kita refleksikan bersama
Apakah kita sudah membantu memberikan pembelajaran berdasarkan kodrat keadaan
murid apa yang dapat kita lakukan sebagai pendidik agar kodrat keadaan murid dapat
menuntun kekuatan kekuatan dan potensi pada murid Selamat belajar bapak dan ibu guru
hebat salam dan bahagia
Kodrat Alam
hai salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat Selamat datang kembali di modul
mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh kali ini kita akan meneruskan materi
belajar tentang kodrat alam agar dapat memahami bahwa setiap murid adalah individu
yang utuh dan unik berdasarkan tujuan dan asas pendidikan Ki Hajar Dewantara kodrat
alam merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan
bentuk lingkungan tempat murid berada salah satu instrumen untuk pengembangannya
adalah melalui pendidikan atau tuntunan kita sebagai pendidik dapat merencanakan
pengembangan kemampuan berpikir murid agar akal budi murni terus berkembang sesuai
kodrat alam nya melihat murid sebagai individu yang utuh bagian dari masyarakat serta
lingkungannya menjadi keharusan bagi tumbuh dan hidupnya murid kita tidak dapat
memandang murid sebagai bagian yang terpisah dari lingkungannya proses tumbuh dan
hidupnya murid sangatlah beragam potensi Setiap anak berkembang dari tahapan yang
sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks kodrat yang dimiliki setiap murid tidak
sama setiap anak memiliki kekuatan kodratnya bahkan anak kembar identik pun memiliki
kodrat masing-masing oleh karenanya murid sebagai individu yang unik yang berbeda
Satu dari yang lain harus mendapatkan tuntunan yang tepat sesuai dengan keunikannya
sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yg seorang anak yang
dilahirkan dengan kodrat alam perkotaan maka ia menjadi bagian dari alam masyarakat
dan lingkungan perkotaan Oleh karena itu pendidik sebaiknya dapat menuntun murid
untuk menemukan konteks pembelajaran yang relevan terhadap dirinya dan lingkungan
tempat mereka berada misalnya murid yang hidup didaerah pesisir mendapat wawasan
mengenai bahaya yang mengancam ekosistem laut dan melakukan penelitian bersama
untuk menemukan berbagai cara merawat dan menjaga lautnya seperti menanam
mangrove murid bisa mendapat pengetahuan akan bahaya sampah plastik jika Dibuang ke
laut dan mengenal jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang ada di laut kita pendidik
sebaiknya membantu mendekatkan murid dengan konteks kehidupannya Bukan
sebaliknya menjauhkan mereka dari konteks ke Vania begitu pula dengan potensi atau
kekuatan yang ada pada murid ada murid yang memiliki kekuatan atau potensi pada
bidang seni ada juga murid yang memiliki potensi bahasa maka kita sebagai pendidik
perlu memiliki kepekaan dan kemampuan untuk mengidentifikasi keunikan yang ada
pada setiap murid agar segala kodrat dan keunikannya mendapatkan tuntunan yang tepat
dan dapat membantu mereka mencapai selamat dan bahagia sebagai pendidik kita dapat
menggunakan metode strategi dan teknik pembelajaran sesuai keunikan potensi masing-
masing murid untuk membantu mereka mengembangkan kekuatan kodratnya dengan
demikian murid akan merasa leluasa untuk mengeksplorasi potensinya dan menemukan
pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna contohnya yang memiliki potensi seni
diberi kesempatan atau ruang untuk menyelenggarakan pertunjukan seni dengan tema
yang dikaitkan dengan peminatan murid atau disesuaikan dengan pembelajaran tertentu
dapat dibayangkan murid akan merasa senang mereka akan aktif mencari informasi dan
menyajikan pemahamannya dalam bentuk pertunjukan seni yang mereka sukai Ki Hajar
Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam melakukan pembaruan yang terpadu
hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak Didik baik mengenai
hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya jangan sampai meninggalkan
segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan baik kodrat alam maupun
Qadar zaman ibu dan bapak guru Mari kita resapi bersama Apakah kita sudah melihat
murid sebagai individu yang utuh bagi ndari alam semesta Apakah kita sudah peka dan
mampu menemukan keunikan dari setiap murid kita Apakah kita sudah memberikan
tuntunan yang sesuai dengan keunikan murid kita dan yang paling penting Apakah
pembelajaran yang kita rancang sesuai dengan kehendak murid dan mendekatkan murid
dengan konteks kehidupan dan segala potensinya Selamat belajar ibu dan bapak guru
hebat salam dan bahagia.
Kodrat Zaman
Pendidikan bergerak sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman kodrat zaman
merupakan bagian dari dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan isi dan irama
selain kodrat alam, Ki Hajar Dewantara mengungkapkan dalam melakukan pembaharuan
yang terpadu hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak Didik baik
mengenai hidup diri pribadinya maupun kemasyarakatannya jangan sampai
meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan baik pada
alam maupun pada zaman. Sementara itu segala bentuk isi dan irama yaitu cara
mewujudkannya hidup dan penghidupannya hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-
dasar dan asas kehidupan kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-
sifat kemanusiaan Hajar Dewantara ingin mengingatkan kita para pendidik untuk
menuntun murid mencapai kekuatan-kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman
menggunakan asas tricon yaitu kontinyu konvergen dan konsentris continue pendidik
menuntun murid dengan perencanaan dan pengembangan secara berkesinambungan
menyatu dengan alam masyarakat Indonesia untuk mewariskan peradaban the konvergen
pendidik menuntun murid dengan pemikiran terbuka terhadap segala sumber belajar
mengambil praktek-praktek baik dari kebudayaan lain dan menjadikan kebudayaan kita
bagian dari alam universal konsentris pendidik menuntun murid dengan berdasarkan
kepribadian karakter dan budaya kita sendiri sebagai pusatnya asas tricon diyakini
mampu menghadapi derasnya arus perubahan kodrat zaman seperti abad ke-21 secara
global pendidikan saat ini ditekankan untuk menuntun anak memiliki keterampilan abad
ke-21 yaitu berpikir kritis dan solutif kreatif dan inovatif serta mampu berkomunikasi dan
berkolaborasi Meskipun demikian pengaruh pengaruh Global harus disaring seleksi
menggunakan kekuatan utama bangsa Indonesia yaitu kearifan lokal sosial budaya
sehingga isi dan irama pendidikan berupa konten atau muatan pengetahuan yang diadopsi
selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia
maka cara mendidik pun harus sesuai dengan tuntutan zaman cara belajar dan interaksi
murid abad ke-21 tentu berbeda dengan murid di pertengahan abad ke-20 seperti apa
yang dikatakan Ki Hajar Dewantara didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan
tuntunan alam dan zamannya misalnya guru membantu murid untuk melakukan refleksi
diri sebagai proses mengenali dan melihat kembali potensi dirinya kemudian murid diajak
untuk mengamati keadaan sekolah dan lingkungannya setelah itu murid menganalisis
permasalahan dan potensi yang muncul dari hasil pengamatannya ini adalah contoh
belajar berpikir kritis guru kemudian mengajak murid untuk berkreasi merespon potensi
dan isu yang terkoneksi dengan dirinya melalui proses berproyek yang bisa mereka
lakukan secara individu maupun berkelompok ini adalah bentuk belajar kreativitas dan
kolaborasi lalu murid mengkomunikasikan karyanya melalui berbagai format presentasi
seperti misalnya pameran sosialisasi atau seminar kepada publik atau audiens yang akan
terdampak dari karyanya ini adalah bentuk belajar komunikasi dengan pembelajaran
tersebut murid merasa lebih merdeka dan bertanggungjawab atas pengalaman belajarnya.
Trikon
Asas Trikon
Pendidikan adalah suatu proses yang dinamis pendidikan terus berubah dan berkembang
sesuai dengan kondisi zaman dan juga kondisi murid jangan dibayangkan sistem
pendidikan sebagai sebuah sistem besar yang hanya dapat dan diurus oleh para pakar dan
penentu kebijakan di pusat sekolah atau bahkan kelas juga merupakan suatu sistem
pendidikan dengan ruang lingkup yang kecil namun merupakan ujung tombak
berjalannya sistem pendidikan setiap sekolah memiliki kondisi dan permasalahan masing-
masing sehingga pengembangan satu sekolah dengan sekolah lain sangat beragam sesuai
karakteristik lingkungannya misalnya kondisi geografis Indonesia yang beragama
mendorong proses pendidikan yang dinamis sekolah yang berada di lingkungan pantai
dapat mengkontekstualkan proses pendidikannya sesuai dengan lingkungan pantai tempat
murid tinggal seperti menanam pohon bakau untuk mencegah abrasi pantai begitu pula
sekolah yang berada di pegunungan guru dapat mengajak murid untuk menjaga pohon
agar terhindar dari bahaya tanah sore dengan demikian guru memfasilitasi proses belajar
murid sesuai dengan keadaan lingkungan murid dan potensi yang dimiliki sehingga murid
dapat melihat hubungan antara dirinya dengan lingkungan masalah serta potensi yang
terhubung pada dirinya dengan proses pendidikan yang berjalan sangat dinamis budaya
kebudayaan atau cara hidup bangsa itu bersifat kontinyu bersambung tak putus-putus dari
zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan perkembangan dan kemajuan kebudayaan
serta cara hidup bangsa terus menerima pengaruh nilai-nilai baru proses pembelajaran
sejatinya tidak pernah putus usaha sadar yang menikmati setiap proses belajar karena
dilakukan sukarela kemauan belajar rasa ingin tahu dan motivasi internal dalam diri
murid perlu distimulasi sehingga akan melahirkan murid yang memiliki kemampuan
pengaturan kegiatan belajarnya sendiri atau self-report thriller Ning ibu dan bapak guru
dalam pembelajaran lingkungan hidup guru dapat mengajak murid berkegiatan di
halaman dan lingkungan sekitar sekolah kemudian guru meminta murid untuk mengamati
dan memberikan beberapa pertanyaan pemantik diskusi harapannya murid akan
menjawab dengan berbagai macam hal yang bisa ditemui secara seperti pohon-pohon pot
bunga tempat sampah sampah yang tertinggal di halaman sekolah atau bahkan
menceritakan pengalaman di lingkungan rumahnya masing-masing proses dialog yang
terjadi memberikan ruang kepada murid untuk mengekspresikan rasa yang ia miliki dan
temukan kemudian jika ada murid yang merasa tidak tertarik dengan lingkungan sekolah
yang sedang dikunjungi guru bisa berdialog mengenai lingkungan seperti apa yang ingin
murid kunjungi dan menarik untuknya guru memfasilitasi murid untuk menentukan
tujuan apa yang ingin dipelajari memantau proses pembelajaran yang dilalui dan
membimbing murid untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah
dilalui murid agar ia dapat memahami hubungan dirinya dengan lingkungannya peran dan
tugasnya di dalam lingkungan tersebut serta kontribusinya dalam menjaga lingkungan.
Apabila murid mampu memahami hubungan diri dan lingkungannya ia dapat pula belajar
memahami peran dan kontribusi dirinya terhadap lingkungan serta Menindaklanjuti peran
dan kontribusinya tersebut hal ini juga dapat mendorong terbentuknya kemampuan
pengaturan belajar mandiri atau self-regulated learning.Pengembangan yang dilakukan
dapat mengambil dari berbagai sumber di luar Bahkan dari praktek pendidikan di luar
negeri seperti yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara ketika mempelajari berbagai
praktek pendidikan dunia misalnya Maria Montessori problem dan rabindranath tagore
dalam dunia pendidikan pun banyak sistem pendidikan yang masuk ke Indonesia tidak
lantas kita terima mentah-mentah kita perlu mengolahnya dan hanya menerima yang
sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan [Musik] hal ini kihajardewantara
menggambarkan manusia sebagai titik kecil yang kemudian bersama dengan yang lain
membentuk lingkaran besar atau keluarga dan menjadi lingkaran yang lebih besar lagi
atau organisasi pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan
kepribadian kita sendiri. Oleh karena itu meskipun Ki Hajar Dewantara menganjurkan
kita untuk mempelajari kemajuan bangsa lain namun tetap semua itu ditempatkan secara
konsentris dengan karakter budaya kita sebagai pusatnya implementasi konsep tricon
kontinyu konvergen dan konsentris bisa kita amati atau bahkan kita refleksikan dari apa
yang sudah terjadi dalam proses pembelajaran manajemen kelas yang mengatur
berjalannya proses pembelajaran tentunya melalui sebuah perencanaan dan dilakukan
secara terus-menerus sehingga pengelolaan perilaku lingkungan dan kurikulum berjalan
dengan efektif konsisten dalam menjalankan manajemen kelas ini salah satu contoh
implementasi asas kontinu dalam pendidikan murid diberikan kemerdekaan untuk belajar
bertanya dan mengembangkan potensinya kesinambungan manajemen kelas yang
konsisten memberikan ruang kepada murid untuk mengeksplorasi gagasan ide dan
kreativitasnya [Musik] seringkali pembelajaran steam ini dipahami sebagai pembelajaran
menggunakan teknologi tinggi seperti robotic komputasi atau COD Hai padahal bisa
diartikan lebih luas seperti teknologi fermentasi tempe teknologi pewarnaan batik ataupun
teknologi pengawetan makanan seperti pembuatan ikan asin atau ikan asap Dengan
memahami konsep pembelajaran steam maka guru dapat menyesuaikan keinginan belajar
murid dengan kondisi ketersediaan daya dukung untuk belajar dengan tetap
menghadirkan nilai-nilai lokal meskipun metode pembelajaran dalam pendidikan bisa
mengacu pada konsep manapun secara terbuka tapi hal itu tetap harus dilakukan secara
konsentris yaitu tetap mempertahankan Jatidiri bangsa dan menjadi diri sendiri ibu dan
bapak guru mari refleksikan

4. MODUL 4_ Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti


Menumbuhkan Budi Pekerti

Budi Pekerti
Apakah kita sebagai pendidik cukup hanya membantu murid dengan kecakapan kognitif
saja sementara murid membutuhkan tuntunan yang dapat menumbuhkan budi pekerti
dalam kehidupannya budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai bulatnya jiwa
manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran perasaan dan kehendak atau
kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga budi pekerti juga dapat dimaknai sebagai
perpaduan antara Cipta kognitif dan rasa efektif sehingga menghasilkan Karsa psycho
motorik misalnya seseorang yang memiliki budi pekerti jujur maka kecil kemungkinan Ia
melakukan kebohongan atau mengambil sesuatu yang bukan miliknya atau bahkan ia
akan merasa terganggu jika melihat ketidakjujuran terjadi disekitarnya kita dapat melihat
perpaduan antara pengetahuan atau wawasan tentang kejujuran kognitif dan perasaan
yang mengikutinya seperti ia merasa gelisah Jika ia berperilaku tidak jujur atau melihat
perilaku ketidakjujuran disekitarnya afektif yang kemudian menghasilkan Watak atau
budi pekerti jujur yang ditampilkan psikomotorik bagian biologis adalah bagian yang
berhubungan dengan rasa seperti rasa takut cemas gelisah putus asa tidak percaya diri
senang bahagia kecewa sedih dan sebagainya Disamping itu terdapat juga bagian intelijen
yaitu bagian yang berhubungan dengan kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir
menyerap pengetahuan yang Hai kedua bagian Watak atau budi pekerti inilah yang
dijadikan dasar penjelasan Ki Hajar Dewantara mengenai kertas yang bertuliskan tulisan
samar di dalam pendekatan teori konvergensi Lalu bagaimana budi pekerti atau watak
bisa terbentuk.
Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa keluarga merupakan tempat utama dan
yang paling baik dalam melatih karakter anak atau murid keluarga menjadi tempat anak
atau murid dalam proses menyempurna menjadi sempurna sebagai laboratorium awal dan
utama melatih kecerdasan budi pekerti anak agar siap menjalani hidup dalam masyarakat
kita sebagai pendidik di sekolah ikut turut serta berperan membantu murid untuk
menemukan kecerdasan budi pekerti dengan tuntunan dan teladan yang sesuai dengan
kebutuhan murid seseorang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa
memikirkan merasakan dan mempertimbangkan setiap perilaku yang ditampilkannya
akan sangat erat kaitannya dengan bagian intelijen dari budi pekerti karena berhubungan
dengan kecerdasan pikiran atau berpikir murid yang dapat berubah dari waktu ke waktu
serta keadaan tertentu. murid dapat menumbuhkan kecakapan berpikir atau pikiran
dengan baik karena pengaruh keadaan salah satu yang mempengaruhinya mungkin saja
kita sebagai pendidik yang senantiasa menuntun tumbuhnya kecerdasan pikiran murid
Hai bukankah kita ketika masih anak-anak saat berusia sekitar 3-4 tahun kita sedikit demi
sedikit berproses memahami sesuatu menggunakan panca indera misalnya ketika
orangtua atau guru membacakan cerita atau menunjukkan sesuatu kita menggunakan
indra penglihatan pendengaran untuk berusaha memahaminya kemudian kita mencoba
mengekspresikan apa yang kita pahami dengan meniru mengulangi kata dan kalimat yang
orangtua atau guru ucapkan sampai kemudian kita dapat mengenal huruf dan tulisannya
lalu mengembangkannya hingga menjadi keterampilan membaca menulis dan berhitung
bahkan memahami isi bacaan kemudian mampu menceritakan kembali isi bacaan hingga
memproduksi bacaan tersebut sebagai pendidik ini tentu kita menemukan berbagai
macam watak murid setiap harinya dikelas menemani proses belajarnya mendampingi
tumbuhnya kecerdasan pikirnya dan membantu murid menemukan budi pekerti atau
watak baiknya serta membantu murid mengendalikan dan memperbaiki Watak atau budi
pekerti yang kurang baik Misalnya di kelas kita menemukan murid yang belum mampu
membaca menulis dan berhitung Apakah kita dapat membantu murid untuk mampu
membaca menulis dan berhitung dengan tuntunan dan dampingan yang tepat kita dapat
mengupayakan yang terbaik agar murid mampu memahami dan memaknai pentingnya
membaca menulis dan berhitung bagi dirinya sehingga bisa menuntun murid untuk
mampu menguasainya contoh lain ketika kita dikelas menemukan murid yang sangat
pemalu untuk mengungkapkan pendapatnya Apakah kita dapat membantunya
memunculkan kesadaran akan pentingnya menjadi lebih berani untuk mengemukakan
pendapatnya di kelas kita dapat membantunya untuk menggali potensi kecerdasan budi
pekerti didalam dirinya dengan membuatnya sadar alasan dan tujuan Mengapa penting
untuk berani akal mengasah perasaan dan perilaku yang membuatnya berfikir rasa dan
memunculkan kehendak Karsa untuk kemudian mempertimbangkan perilaku berani
mengungkapkan pendapatnya memahami kemampuan kodrat anak atau murid sebagai
individu yang sadar mampu memikirkan memahami merasakan berempati berkehendak
dan bertindak semestinya dapat kita Tanamkan dalam benak kita sebagai pendidik agar
murid mampu seleksi memberikan makna dari pengalaman-pengalamannya untuk
mengenal dirinya maka murid dapat menjadi manusia atau individu yang merdeka
berakal budi yang menentukan keberadaan dan jati dirinya..

Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan


Teori konvergensi didasarkan atas dua teori utama yang pertama teori tabularasa yang
beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh
pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik yang kedua teori
negatif yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh
dengan berbagai macam coretan dan tulisan dua teori yang dikenal juga sebagai aliran
daya pendidikan ini tidak serta-merta membuat Ki Hajar Dewantara menganggapnya
mutlak sebagai suatu kebenaran tetapi Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan baru
dengan menggabungkan atau mengintegrasikan kedua pendekatan teori tersebut menjadi
suatu pendekatan yang disebut dengan teori konvergensi Ki Hajar Dewantara percaya
bahwa kode nusia sebagai suatu kertas yang sudah terisi dengan tulisan-tulisannya samar
dan belum jelas arti dan maksudnya maka tugas pendidikan adalah membantu manusia
atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas Arti dan maksud tulisan samar
yang ada di kertas tersebut dengan tuntunan terbaik teori konvergensi merupakan
pendekatan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam menjelaskan tentang kertas
bertuliskan tulisan samar dengan membagi budi pekerti atau watak manusia menjadi 2
bagian yaitu bagian biologis dan bagian intelijen rasa takut rasa malu rasa kecewa rasa iri
rasa egoisme rasa berani dan segala yang berkaitan dengan perasaan dan jiwa manusia
adalah bagian biologis yang tidak dapat berubah dan pada individu sejak anak-anak
hingga dewasa sementara kecakapan dan keterampilan pikiran kemampuan menyerap
pengetahuan adalah bagian intelijen yang dapat berubah karena pengaruh keadaan dan
lingkungan termasuk salah satunya pengaruh pendidikan sebagai contoh murid terbiasa
makan makanan yang mengandung bahan-bahan kurang sehat dan sudah menjadi suatu
kebiasaan karena ketidaktahuan murid akan dampak perilaku tersebut padahal dapat
mengakibatkan terganggunya sistem pencernaan setelah diberikan pengetahuan dan
wawasan tentang makanan sehat dan zat aditif oleh guru-murid kemudian sadar dan
merasa prilakunya selama ini dapat membahayakan kesehatan dirinya sehingga mereka
lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi kita dapat melihat dari
contoh tersebut bahwa intelijen murid berubah dari ketidaktahuan tentang pengetahuan
makanan dan bahan yang kurang sehat menjadi sadar dan merasa penting pengetahuan itu
bagi dirinya sehingga murid dapat memikirkan merasakan dan mempertimbangkan
perilaku yang dilakukannya Hai contoh yang lain anak usia prasekolah memiliki kegiatan
pengembangan belajar mandiri berpisah sementara dengan orangtua atau pengasuh serta
belajar bersosialisasi sebagian Mungkin banyak yang mengalami kesulitan sehingga
merasa takut dan malu pada awal kegiatan di TK murid masih diantar dan Ditunggu oleh
orang tua namun setelah berjalannya waktu murid tersebut menjadi murid yang
pemberani rasa takut dan pemalu menjadi tidak tampak atau semakin pudar karena sudah
mendapatkan kecerdasan pikiran sehingga murid tersebut mulai pandai menimbang dan
memikirkan sesuatu serta dapat memperkuat kemauannya untuk tidak malu dan tidak
takut Hal inilah yang menyamarkan rasa takut dan malu yang dimiliki murid tersebut
Karena rasa takut dan malu itu hanya tersamar saja oleh pikirannya terkadang murid
tersebut diserang rasa takut dan malu kondisi demikian terjadi saat pikirannya tidak
bergerak tidak dapat mempertimbangkan dan Memikirkan sesuatu untuk memperkuat
kemauannya ketika pikirannya tidak bergerak maka akan memunculkan rasa asli yang
dimilikinya yaitu menjadi penakut dan pemalu sesuai dengan watak biologisnya yang
tidak dapat berubah contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dapat
mempengaruhi bagian intelijen dan bagian biologis Muri sebagai pendidik kita Janganlah
berputus asa karena menganggap watak-watak yang biologis hidup perasaan itu tidak
dapat dilenyapkan sama sekali tetapi kecerdasan intelijen hidup angan-angan dapat
menutupi tabiat tabiat perasaan yang kurang baik namun perlu diingat bahwa dengan kita
sebagai pendidik dapat membantu murid untuk menguasai diri secara tetap dan kuat
sehingga murid akan dapat melenyapkan atau menyalahkan tablet-tablet biologis yang
kurang baik itu melalui proses pendidikan kecerdasan budi pekerti murid akan bertumbuh
dan berkembang sehingga mampu mengendalikan tabiat asli dan watak geologis akan
semakin tersamar dan menebalkan watak-watak baik murid yang akan mewujudkan
kepribadian dan berbudi pekerti baik.
5. MODUL 5_ Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia
Selamat dan Bahagia
Sebagai pendidik juga mengenal dan memahami kekuatan kodrat anak bahwa setiap
murid dapat mengekspresikan dan membuat pemahamannya sendiri dengan cara yang
berbeda di dalam menilai pemahaman murid pendidik sebaiknya tidak hanya
menggunakan satu jenis alat pengukuran selalu menyimpulkannya tetapi dapat
menggunakan alat Pengukuran lainnya yang melibatkan murid untuk merefleksikan
pemahaman dari pengalaman belajarnya evaluasi diri seperti yang terjadi pada Bimbim ia
mampu mengekspresikan pemahamannya melalui gambar mungkin juga murid bisa
menjelaskan dengan verbal menggunakan bahasa sendiri dan beragam jenis ekspresi
pemahaman murid lainnya cerita-cerita seperti ini mungkin hanya salah satu contoh untuk
mengingatkan kita apa sesungguhnya fungsi pendidikan itu fungsi pendidikan adalah
Untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan kepada murid
bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya yaitu tidak cukup hanya
hidup untuk kepentingan dirinya individualistik tetapi juga berkontribusi untuk
masyarakat dan lingkungan dimana ia berada bersama-sama mencapai keselamatan dan
kebahagiaan fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh
Ki Hajar Dewantara jika kita sebagai pendidik memahami hal-hal sebagai berikut
pertama setiap Murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi-potensi yang berbeda yang
kedua pendidikan hanyalah sebagai tuntunan ketiga mendidik adalah menuntun murid
untuk selamat dan bahagia keempat pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat
kekuatan atau potensi murid tetapi yang kelima pendidik dapat memberikan daya upaya
maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti murid dan yang keenam pendidik
membantu mengantarkan murid untuk Merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan dan
penghidupannya memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya kemerdekaan murid
dalam belajar merupakan kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang mengantarkan
keselamatan dan kebahagiaan jika untuk dirinya sendiri ia tidak bisa mencapai selamat
dan bahagia bagaimana mungkin ia akan memelihara dan menjaga dirinya keluarganya
masyarakat bangsa ataupun alamnya.
Sistem Among
Kita sebagai pendidik diingatkan bahwa penekanan pada proses belajar murid amat lu
penting bagi tumbuh kembang murid terkadang kita lupa pada proses belajar yang terjadi
dalam diri murid ketika ia mengerjakan sesuatu tidak sekedar menilai hasil Apa yang
ditugaskan Ki Hajar Dewantara mengenalkan sistem Among sebagai suatu metode
pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran yang dikenal dengan ingarso
Sung tulodo ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani Ing Ngarso Sung tulodo di
depan memberi teladan yaitu Bagaimana guru memahami secara utuh tentang apa yang
dapat ia bantu kepada murid menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku Ing
Madya Mangun Karso di tengah membangun kehendak yaitu guru Hai akan mampu
membangkitkan semangat bersua Karsa dan berkreasi bersama murid dengan membuka
dialog dengan murid berperan sebagai narasumber dan penuntun Tut Wuri Handayani di
belakang memberi dorongan yaitu guru tidak sekedar memberikan motivasi tetapi juga
memberikan saran dan rekomendasi dari hasil pengamatannya agar murid mampu
mengeksplorasi daya cipta rasa Karsa dan karyanya sistem Among didasarkan pada dua
hal yaitu kodrat alam sebagai syarat untuk mencapai kemajuan pendidikan sesuai dengan
potensi murid dan kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan
kekuatan lahir dan batin murid hingga dapat mencapai selamat dan bahagia di dalam
bahasa Jawa ngomong berarti merawat dengan penuh ketulusan dan penuh kasih sayang
serta mentransformasikan kebiasaan-kebiasaan baik disertai dengan doa dan harapan
sementara Among yaitu memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang
merdeka sesuai dengan dasarnya sedangkan ngemong adalah proses untuk mengamati
merawat dan menjaga agar murid mampu mengembangkan dirinya bertanggung jawab
dan disiplin berdasarkan nilai-nilai yang telah diperoleh sesuai dengan kodratnya
kesempatan dan begitupun dengan falsafah falsafah dari beragam daerah-daerah di
Indonesia yang pada intinya anak atau murid harus dituntun untuk mengembangkan
dirinya sesuai kodrat dan potensinya dengan kasih sayang yang tulus mendampingi
merawat dan menjaganya serta doa dan harapan untuknya maka Guru tidak hanya
memandang sistem Among sebagai suatu metode saja Tetapi lebih dari itu sebagai cara
berpikir Among juga penting disadari Oleh kita sebagai pendidik guru yang mempunyai
karakter Kredibel dan dihormati murid guru yang memiliki kemampuan mengelola dan
mengembangkan kemampuan sosial emosional yang baik dengan murid kemitraan dan
guru yang memiliki tutur kata yang mudah dipahami murid dengan sistematis dan logis
Hai sebagai contoh saat proses pembelajaran guru dapat bertanya dan membuka dialog
dengan murid tentang kesulitan belajarnya mendengarkan keluh-kesah dan perasaannya
dengan berbagai cara seperti melalui gambar tulisan dan lain-lain yang membuat
muridnya mengutarakannya sehingga murid mungkin dapat merasakan perhatian kasih
sayang dari guru yang dapat membangkitkan Semangat belajarnya guru dapat menuntun
murid untuk memahami bahwa wajar untuk melakukan kesalahan Selain itu murid juga
mungkin melihat sosok gurunya tersebut sebagai contoh berperilaku kepada orang lain
dengan perhatian dan kasih saying.
Merdeka Belajar Abad 21
Sebagai pendidik kita terkadang merasa memiliki kewenangan penuh dalam menentukan
tujuan belajar bagi mualaf guru menganggap bahwa ia mengetahui apa yang tepat dan
terbaik bagi murid berdasarkan pengalaman-pengalaman mengajar yang sudah dilaluinya,
sehingga ia kadang juga merasa memiliki peran menjadi satu-satunya sumber
pengetahuan bagi murid-muridnya murid cenderung mengikuti apa yang dikatakan dan
diperintahkan oleh guru karena kondisi yang dibangun dan diciptakan guru memang
demikian dalam proses belajarnya apa yang disampaikan guru merupakan kebenaran
pengetahuan dan terbaik bagi murid misalnya guru meminta murid menghafal perkalian.
Tanggal Peristiwa sejarah kemerdekaan dan lain-lain yang sifatnya hafalan tanpa
dibukakan ruang dialog tentang kegunaannya atau kebermanfaatannya bagi diri murid
mungkin benar cara demikian dapat menambah wawasan murid tetapi Apakah dengan
menghafal kebutuhan belajar murid telah terpenuhi Apakah murid memahami apa yang ia
hafalkan dan bagaimana ia menghubungkannya dengan kehidupan pesan Ki Hajar
Dewantara Tuntunlah murid sesuai jamannya Sekarang guru tidak lagi menjadi satu-
satunya sumber pengetahuan tetapi guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran
sumber-sumber pengetahuan kini terbuka luas akses dan beragam bentuknya seperti
adanya mesin pencari yang bisa menyediakan beragam informasi yang kita inginkan
sehingga cara menuntun dan membimbing murid pun sangat berbeda sebagai fasilitator
guru menempatkan murid menjadi subjek atau individu Hai aktif dalam pembelajaran
untuk mencari dan membangun pemahamannya sendiri Bukan sebaliknya murid
dianggap objek pembelajaran atau individu pasif yang hanya tergantung pada apa yang
diberikan guru peran guru adalah memfasilitasi dengan baik dan benar bagaimana murid
dapat membangun pemahamannya dengan maksimal sebagai contoh murid ingin
mengetahui hewan atau Binatang apa saja yang hidup dekat disekitarnya maka guru tidak
langsung memberikan jawabannya tetapi membimbing murid melalui pendekatan
saintifik dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan murid untuk dapat mengamati
menanya mencoba menalar dan mengkomunikasikan dalam membangun pemahamannya
tentang kehidupan hewan yang dekat dengannya semakin berkembangnya zaman
semakin besar pula tantangan-tantangan yang iapi oleh guru persaingan yang semakin
kompetitif pada abad 21 saling terhubung ya negara-negara di dunia membuat kita
sebagai pendidik tidak boleh lengah dan merasa cukup dengan apa yang telah kita
upayakan sejauh ini cara satu-satunya agar kita tidak terlena dan tenggelam dengan
perubahan zaman adalah menjadi pembelajar sepanjang Hayat dengan terus
meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan kita sebagai fasilitator pembelajaran
bagi murid sesuai jamannya dan tidak kalah penting adalah penguatan kebangsaan oleh
kita bersama sehingga kita dan juga murid-murid mampu membangun konteks diri serta
identitas sebagai suatu bangsa dengan demikian kita dapat membantu menyiapkan murid-
murid kita untuk memiliki rasa percaya diri dalam berinteraksi dan berkolaborasi bersama
warga dunia untuk memecahkan masalah-masalah Global hal ini sulit Jadi jika kita
sebagai pendidik tidak menyadari bahwa pendidikan Tidak hanya mengembangkan
kemampuan berpikir saja tetapi juga mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
murid yaitu kecerdasan rasa Karsa cipta dan karya agar murid menjadi manusia
seutuhnya sesuai pesan dari Ki Hajar Dewantara maka kesadaran akan perubahan zaman
kesadaran akan kebutuhan belajar tidak hanya diharapkan tumbuh dalam diri murid tetapi
juga muncul mulai dari dalam diri kita sebagai pendidik fasilitator pembelajaran mungkin
saja murid terhubung dengan beragam informasi dan pengetahuan yang berlimpah tetapi
tidak ada tuntunan dari guru Apakah informasi dan pengetahuan yang diakses murid
sesuai dengan fase perkembangan dan kebutuhan belajarnya pada abad ke-21 ini
beberapa referensi menyebutkan bahwa kemampuan memecahkan masalah kemampuan
kognitif yang dan kemampuan sosial emosional menjadi sangat penting bukan hanya bagi
murid melainkan juga bagi guru sebagai fasilitator pembelajaran guru diharapkan menjadi
contoh bagaimana ia terus mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut pada
dirinya kemudian meneruskannya dalam membantu murid untuk menguasainya salah satu
kompetensi mendasar yang menunjang penguasaan penguasaan kemampuan tersebut
adalah kompetensi literasi bahasa Matematika science digital finansial sehingga guru juga
sebaiknya menjadikan kompetensi dasar ini sebagai prasyarat wajib yang dikuasai murid
pada abad ke-21 kompetensi lain yang juga penting dalam menghadapi tantangan abad 21
adalah kompetensi murid untuk menjadi Mandiri mengenali diri mengidentifikasi file
yang diketahui dan yang tidak diketahui strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kompetensi ini erat kaitannya dengan pola pikir pembelajar atau grows
mindset yaitu Murid memiliki keyakinan untuk dapat terus berkembang dan berprestasi
dengan berusaha secara maksimal maka pola pikir inilah yang perlu dimiliki oleh guru
sebagai fasilitator untuk mendorong proses belajar murid yang menumbuhkan pola pikir
pembelajar salah satu contoh metode pembelajaran abad 21 yang berpusat pada murid
adalah pembelajaran berbasis proyek guru dapat mengajak murid mengamati
permasalahan dan potensi yang ada disekitarnya kemudian guru bersama murid
merancang proyek yang akan dilakukan lalu murid mencari data dan informasi dengan
bimbingan guru paint murid dapat menyimpulkan dan menyampaikan hasilnya melalui
media yang menurutnya sesuai Selain itu pembelajaran proyek ini juga sebagai media
bagi guru meningkatkan kompetensi yang dimilikinya untuk menuntun murid dalam
Merdeka belajar abad 21 contoh lain misalnya guru membimbing murid untuk memiliki
kompetensi berpikir kritis atau critical thinking creative atau creativity kolaborasi atau
collaboration dan komunikasi atau communication dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan terbuka dalam proses belajar murid seperti Bagaimana menurutmu tentang
kondisi lingkungan sekitar kita saat ini apa yang menarik dari masalah atau potensi ini
sehingga kamu ingin bahas pertanyaan-pertanyaan tersebut mendorong murid untuk
berpikir kritis dan logis dalam sehat dan mengamati sesuatu yang terkoneksi dengan
dirinya seni bertanya atau kemampuan bertanya ini juga sangat penting bagi guru sebagai
fasilitator selain kemampuan mendengarkan agar murid berani mengeksplorasi sumber-
sumber wawasan pengetahuan berdiskusi dan berdialog sampai pada akhirnya
membantunya memiliki kompetensi abad 21.
Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid
Membimbing Murid, memperbaiki bangsa
hai salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat Halo ibu dan bapak guru kali ini kita
akan mengulas materi membimbing murid memperbaiki bangsa agar kita dapat
memahami prinsip dan praktik pembelajaran yang mandiri dan kontekstual sesuai
karakteristik dan kekhasan di daerah murid kita berada [Musik] Hai murid seringkali
merasa senang dan bangga ketika guru mengkonversi pemahaman pengetahuannya dalam
belajar dengan angka-angka penilaian semakin tinggi nilai angka semakin dianggap pintar
dan cerdas sebaliknya Semakin rendah nilai angka semakin dianggap tidak pintar atau
tidak cerdas Hal ini dapat berdampak pada motivasi belajar murid yang cenderung fokus
mendapatkan penilaian angka tinggi dari guru dan berkompetisi atau bersaing dengan
teman-temannya belum lagi sistem pemeringkatan kelas yang dilakukan oleh guru itu
juga menjadi salah satu pengaruh motivasi belajar murid Hai sebenarnya niat apresiasi
kepada murid bukanlah hal yang buruk jika dilakukan dengan menggunakan prinsip-
prinsip yang berpihak pada anak atau murid akan tetapi masih banyak dari kita pendidik
yang belum memahami prinsip berpihak pada model tersebut Bagaimana perasaan murid
ketika ia mendapatkan peringkat paling bawah di kelasnya atau mendapatkan nilai ujian
yang paling rendah kemudian diumumkan di dalam kelas tanpa pengertian atau
penguatan dari guru dengan tepat kecenderungan mengandalkan ujian atau evaluasi
sumatif tanpa didasari atas pemahaman tentang penilaian itu sendiri dapat menjadi
bumerang dan sangat merugikan murid bahkan dapat melemahkan potensi dan
kekuatannya Hai proses demi proses yang dilalui murid dalam mencari dan membangun
pengetahuan dan pemahamannya juga sebaiknya menjadi perhatian utama para guru dari
sanalah guru dapat melakukan penilaian proses belajar atau formatif yang juga dapat
digunakan untuk membantu merefleksikan pembelajaran yang disusunnya Hai sehingga
semangat perbaikan terus-menerus dapat diinternalisasikan dalam diri dan menjadi
pegangan pada setiap pendiri Hai budaya-budaya seperti memberikan nilai dengan angka
dan membuat peringkat kelas sebaiknya dapat diubah dengan sistem penilaian dan
apresiasi yang tidak membuat harkat dan martabat anak atau murid terkoyak dan
memahami tujuan pengukuran atau penilaian itu sendiri penilaian atau pengukuran
dimaksudkan untuk mengukur hasil atau dampak dari implementasi pembelajaran dari
sudut pandang murid maka murid sebagai pusat pembelajaran bukan hanya sebatas
semboyan atau jargon tetapi juga dapat termanifestasikan ke dalam proses belajar murid
sehari-hari misalnya membimbing murid untuk membangun koneksi dan konteks belajar
terhadap dirinya sehingga ia mampu menentukan tujuan belajarnya menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga murid berani bertanya dan
berpendapat ketika ia ingin mengetahui dan Sesuatu dapat difasilitasi dengan baik Bukan
sebaliknya dilemahkan dengan stigma bahwa Bertanya merupakan ciri murid yang tidak
pandai atau tidak cerdas dan mendorong murid untuk mengembangkan keterampilan
kerjasama dan gotong royong membantu murid lain yang mengalami kesulitan belajar
dengan demikian bukan hanya kecerdasan pikiran yang murid dapatkan melainkan juga ia
dapat mengembangkan kecerdasan sosial emosional melalui pengalaman belajar sesuai
dengan kebutuhannya penumbuhan dan pengembangan karakter murid kadang terabaikan
dan tertutupi oleh pengembangan kecerdasan kognitif dalam proses pembelajaran padahal
pendidikan karakter sama pentingnya dengan kecakapan kognitif murid yang dapat
menjadi modal dalam kehidupan dan penghidupannya klub karakter yang berisikan nilai-
nilai yang diyakini dan menjadi ciri khas Hai murid menjalani hidupnya agar mencapai
keselamatan dan kebahagiaan kesadaran untuk berani bertanya dan berpendapat
merupakan salah satu karakter yang perlu dimiliki murid untuk mengaktualisasikan diri
dimana ia berada dengan karakter berani bertanya dan mengemukakan pendapat ia akan
terus mengasah keterampilan berpikir kritisnya mengembangkan kepekaan yang pada
lingkungan sekitar dan memajukan bangsa dan negaranya untuk mewujudkan itu mustahil
murid akan mampu melakukannya sendiri kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang
memerlukan bantuan orang lain tidak mungkin bisa dihapus oleh karenanya karakter khas
bangsa Indonesia yang didasarkan juga atas kodrat sebagai makhluk sosial yaitu Gotong
Royong atau bekerjasama menjadi salah satu karakter penting yang murid dapat temukan
pengalaman belajarnya gotong royong atau bekerjasama merupakan budaya ciri khas
bangsa Indonesia sehingga dengan membimbing murid untuk menemukan kesadaran
bahwa gotong royong atau kerjasama penting dan bermanfaat baginya secara tidak
langsung menanamkan melestarikan dan memperbaiki budaya bangsa Indonesia maka
kita sebagai pendidik dapat mendampingi murid untuk menemukan menumbuhkan dan
mengembangkan karakter tersebut sebagai bekal kehidupan dan penghidupannya
sekaligus merupakan bagian dari kebudayaan kita dalam pembelajaran misalnya kita
dapat melihat Bagaimana guru membuka kesempatan kepada murid seluas-luasnya untuk
bertanya hal yang murid ingin ketahui dan menempatkan dirinya sebagai partner diskusi
atau bertukar pikiran Selain itu guru juga dapat berikan apresiasi terhadap segala
pertanyaan dan Pendapat yang dikemukakan oleh murid tanpa membeda-bedakan antara
murid yang satu dengan murid yang lainnya contoh lain ketika guru merencanakan
pembelajaran dengan melibatkan murid untuk menentukan tujuan belajarnya melibatkan
murid dalam proses belajarnya dan melibatkan murid dalam mengevaluasi belajarnya
dengan formulir penilaian diri misalnya sebagai orang dewasa kita hanya dapat
membimbing murid untuk memunculkan karakter-karakter yang menurutnya sesuai
dengan nilai dan prinsip yang diyakininya Mari kita refleksikan bersama Apakah kita
sudah memahami bahwa mengajar dan mendidik adalah bagian dari kebudayaan lalu apa
yang dapat kita lakukan agar dapat berkontribusi membentuk budaya bangsa yang kuat
dan menjunjung nilai-nilai Luhur kemanusiaan Halo Selamat belajar ibu dan bapak guru
hebat salam.
Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Momen menjalani pendidikan di lembaga sekolah merupakan momen yang dinanti-
nantikan bagi sebagian orang tua untuk memenuhi kebutuhan belajar anaknya ada
orangtua yang benar-benar menyerahkan segala urusan Didik mendidik murid kepada
guru dan sekolah sebagai satu-satunya wadah karena kesibukannya bekerja Tetapi ada
juga orang tua yang ikut proaktif mendampingi tumbuh kembang anaknya dengan
berkolaborasi dengan guru dan sekolahnya agar apa yang diberikan guru disekolah
selaras dengan apa yang dilatihkan di rumah tidak jarang orangtua menganggap guru
sebagai faktor utama keberhasilan belajar murid sehingga guru dianggap berhak
melakukan apapun kepada murid asalkan murid berhasil dididik dalam belajarnya seakan-
akan beban berat hanya ada di punggung guru dalam mendidik murid padahal orangtua
atau keluarga lah yang menjadi contoh teladan dan berkewajiban mendidik nya Selain itu
bagian yang juga berdampak pada perkembangan murid adalah lingkungan sekitar atau
masyarakat karena disanalah murid berperan dan berinteraksi langsung menjadi bagian
dari masyarakat maka apa yang dapat kita lakukan sebagai pendidik Agar lingkungan
pembelajaran murid memberikan dampak dan berkontribusi terhadap tumbuh-kembang
murid trisentra pendidikan adalah tiga wadah Dasar proses pembentukan pendidikan
murid yang terdiri dari alam keluarga alam perguruan dan alam pergerakan pemuda atau
komunitas atau masyarakat ketiganya berperan dan berkontribusi mengembangkan
pengetahuan nilai-nilai dan keterampilan murid kita tidak cukup hanya membantu murid
dengan wawasan ilmu pengetahuan dan teladan sikap tetapi juga dapat membantu murid
untuk dapat menemukan suasana atau atmosfer dimana ia hidup dan berada guru bersama
orangtua membantu murid untuk menemukan dan memiliki budi pekerti luhur yang siap
digunakan dalam mengembangkan rasa sosial murid di lingkungan dimana ia berada
maka hubungan antara alam keluarga alam perguruan dan alam pergerakan pemuda atau
masyarakat perlu dikuatkan dan diwujudkan dalam pembelajaran murid-murid kita
sekarang Mari kita bahas satu persatu wadah Dasar proses pendidikan tersebut pertama
yaitu alam keluarga Hai pada alam keluargalah anak mendapatkan dasar pendidikan budi
pekerti dan pendidikan sosial karena secara naluri baik disadari atau tidak manusia
memiliki kecakapan dan keinginan untuk mendidik anak-anaknya secara rohani dan
jasmani sebagai contoh kasih sayang cinta dan perasaan-perasaan lain dapat tumbuh
dalam hidup keluarga anak yang berperan penting menumbuhkan pendidikan budi pekerti
yang kuat pendidikan sosial juga dapat muncul dan tercermin dari interaksi antaranggota
keluarga seperti tolong-menolong antar mereka membantu dan menjaga anggota keluarga
yang sedang sakit bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban dalam keluarga dan
lainnya menjadi model pendidikan sosial yang berasal dari alam keluarga-keluarga disini
bukan berarti keluarga inti ayah Hai kakak dan adik saja melainkan lebih luas dari itu
yaitu orang-orang dewasa yang merawat memelihara melindungi dan peduli terhadap
tumbuh kembang anak kedua adalah alam perguruan alam perguruan ini meliputi semua
jenis dan bentuk satuan pendidikan yang berperan dalam mengembangkan kecakapan
berpikir murid Ki Hajar Dewantara menyebutnya dengan Balai Wiyata disinilah
kecakapan murid dapat terus diasah melalui pendidikan intelektual akan tetapi Ki Hajar
juga mengingatkan kita bahwa semakin cakap kemampuan berpikir dan luasnya
pengetahuan semakin kuat pula ego dan budi keduniawian atau materialisme akibatnya
dapat menghasilkan jiwa antisosial murid Oleh karena itu alam perguruan sebisa mungkin
empat Selaras dan berkesinambungan dengan hidup alam keluarga dan tidak boleh
terpisah agar murid mendapatkan kecerdasan kecakapan berpikir dan juga kecakapan
sosial emosional alam perguruan atau Balai Wiyata yang dulu menjadi tempat satu-
satunya mengasah kecakapan intelektual saat ini bentuk dan cara menuntun murid pun
menyesuaikan zaman sebagai contoh guru menyelenggarakan pembelajaran daring
dengan menggunakan berbagai media murid mencari tahu informasi dan pengetahuan
yang membuatnya penasaran melalui mesin pencari pada gawai nya kemudian
didiskusikan bersama guru dan teman-temannya maka guru perlu memahami konteks
kebutuhan dan cara belajar murid pada masa sekarang juga sekaligus trimitra kolaborasi
dengan keluarga dan yang ketiga yaitu alam pergerakan pemuda atau masyarakat [Musik]
alam pergerakan pemuda atau masyarakat inilah sebagai penguat pendidikan baik itu
untuk kecerdasan budi pekerti dan sosial-emosional murid masyarakat merupakan
lingkungan pembelajaran murid atau dapat dikatakan sebagai laboratorium pendidikan
murid menumbuhkembangkan apa yang telah ia dapat di keluarga dan perguruan di
masyarakat pula murid membangun koneksinya dengan lingkungan dan alam sekitar
dimana ia berada untuk mengetahui Siapa dirinya dan perannya di dalam masyarakat
sama dengan apa yang terjadi pada alam perguruan majunya teknologi terhubungnya
setiap warganegara dengan warganegara lain melalui jaringan internet membuat kita
berpikir kembali tentang definisi alam masyarakat yang semakin meluas ia tidak hanya
berada dilingkungan sekitar tetapi juga meluas bagian dari dunia yang tanpa sekat
hadirnya teknologi juga membuat terbentuknya wadah-wadah baru dalam proses
pendidikan murid proses belajar murid sebagai contoh alam digital atau Maya alam
algoritma alam data dan wadah atau alam-alam lain yang dibentuk dari majunya
teknologi mempengaruhi cara belajar berperilaku dan aktualisasi diri murid-murid kita
maka bukan hanya definisi alam pemuda atau masyarakat yang semakin luas melainkan
juga cara pandang kita sebagai pendidik dalam memahami Bagaimana murid terhubung
dengan lingkungannya. Sebagai contoh keluarga menanamkan nilai kemandirian pada
anak sejak dini artinya sedapat mungkin anak diberi kepercayaan untuk dapat
mengeksplorasi dan mengerjakan banyak hal secara mandiri Selain itu keluarga juga
menanamkan prinsip-prinsip kolaborasi keterbukaan dan dialog orangtua atau keluarga
dapat membantu anak untuk mencari sumber-sumber pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan anak Hai apabila kemudian menemui kesulitan maka orangtua bisa
mengajak anak untuk mendiskusikannya bersama guru di sekolah apabila kemudian
pengetahuan dan pengalaman guru di sekolah belum sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan belajar anak maka bisa bersama-sama bertanya atau mencari narasumber lain
yang ada di sekitar guru dan murid dapat belajar bersama menggunakan mesin pencari
dan sarana lain yang ada diluar sana yang bisa membantu memfasilitasi kebutuhan belajar
anak.

Banyuputih, 1 November 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah

BADRUDIN, ST

Anda mungkin juga menyukai