Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana sound governance bisa diimplementasikan di Indonesia?

Istilah Governance telah lama kita kenal, yaitu menunjuk pada hubungan antar
pemerintah negara dengan warganya sehingga memungkinkan kebijakan dan program dapat
dirumuskan, diimplementasikan, dan di evaluasi. Adanya kritikan dalam konsep Good
Governance karena buruknya Governance di Afrika sehingga perlunya direformasi.Adanya
definisi serta masalah lainnya dalam Good Governance mendorong digunakannya konsep
alternatif dan lebih koperhensif yaitu " Sound Governance”
Sound Governance merupakan gambaran dari sistem pemerintahan yang bukan hanya
jelas secara demokratik, dan tanpa cacat secara ekonomi, finansial, politik konstitusional,
organisasi, administratif, manajeral, dan atika tapi juga jelas secara internasioanal dalam
interaksinya dengan negara-negara lain dan dengan bagian pemerintahannya dalam cara yang
independent dan mandiri. Sound Governance lahir pada dasarnya untuk
menyempurnakan dari konsep sebelumnya yaitu konsep Good Governance. Good
Governance memiliki tiga pilar yaitu Pemerintah, Swasta, dan masyarakat. Sedangkan
Sound Governance mempunyai empat pilar, yaitu Pemerintah, Swasta, Masyarakat, dan
Aktor Internasional. Konsep Sound Governance melengkapi konsep sebelumnya yang
dirasa kurang sempurna akibat dari era globalisasi yang menuntut sistem pemerintahan
untuk terus berkembang.
Agar dapat menuju apa yang dinamakan sound governance, maka diperlukan
reformasi birokrasi yang dimulai dari merubah mindset para aparatur pemerintah. ini
merupakan hal yang paling mendasar sehingga pemerintah dapat memberikan pelayanan
publik yang baik kepada masyarakat. Konsep governance akan tidak akan membawa
perubahan yang signifikan apabila dijalankan oleh orang-orang dengan kualitas sumber daya
manusia rendah, tidak cerdas, dan tidak responsif. 
Dalam reformasi birokrasi juga perlu mengedepankan nilai dasar budaya
pemerintahan tradisional indonesia pada zaman dahulu, sehingga memudahkan inklusi
kebijakan dalam masyarakat. Keberagaman budaya indonesia yang ada perlu dimanfaatkan
sehingga kita tidak terbawa dan dikendalikan oleh perubahan global yang terjadi. 
Indonesia saat ini berusaha untuk menerapkan konsep pemerintahan yang baik
Good Governance berusaha di wujudkan melalui program- program dalam birokrasi di
Indonesia. Salah satunya program perizinan investasi satu atap yang diberlakukan
diseluruh Indonesia, dimana hal tersebut akan mepengaruhi iklim perekonomian di
Indonesia, juga yang paling penting dengan adanya perizinan investasi yang mudah
akan mendatangkan bukan hanya Investor domestic namun juga Investor asing yang
akhirnya akan menaikkan nilai investasi di Indonesia. Program tersebut dilakukan selain
untuk mewujudkan konsep pemerintahan yang baik, namun juga menghilangkan proses
perizinan di Indonesia yang dikenal ribet dan lama. Program ini juga adalah salah satu
program yang terinspirasi dari konsep Sound Governance dapat terlihat dari struktur dan
fungsi program yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam bidang Investasi.
Governance telah lama kita kenal dan konsep ini telah dilakukan oleh pemerintah
dengan berbagai kritikan maka konsep alternatif dan lebih komprehensif yaitu Sound
Governance merupakan tata kepemerintahan yang diliputi aspek tradisi atau inovasi
lokal tentang bagaimana sebuah negara dan pemerintahan harus ditata, sesuai dengan
kebiasaan, budaya, dan konteks lokal. Pada dasarnya Sound Governance merupakan
penyempurnaan dari Good Governance jadi secara konseptual kedua konsep tersebut
mempunyai hubungan yang erat. Selanjutnya pemerintah juga memiliki peran
memberikan peluang lebih banyak kepada masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan
pembangunan. Swasta berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan,
menjadikan usaha sektor non pertanian sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi
wilayah, pelaku utama dalam menciptakan lapangan kerja, dan kontributor utama
penerimaan pemerintah dan daerah. Masyarakat berperan sebagai pemeran utama
(bukan berpartisipasi) dalam proses pembangunan, perlu pengembangan dan
penguatan kelembagaan agar mampu mandiri dan membangun jaringan dengan
berbagai pihak dalam melakukan fungsi produksi dan fungsi konsumsinya, serta
perlunya pemberdayaan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas
produksinya. Sound governance tidak menggunakan prinsip-prinsip seperti pada good
governance, tapi menggunakan dimensi-dimensi sehingga salah satunya boleh
ditinggalkan. Konsep Sound Governance yang selama ini diwacanakan sebagai
penyempurna Good governance telah diinspirasi oleh birokrasi di Indonesia, perilaku
birokrasi yang dimaksud salah satunya yaitu tentang Pelaksanaan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu oleh BPKM. Saat ini pemerintah Indonesia mencoba mengimplementasikan
konsep pemerintahan yang terinspirasi dari Konsep Sound Governance. Contoh pada
tanggal 11 Januari 2016 Pemerintah secara resmi meluncurkan layanan izin investasi 3
jam di PTSP Pusat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Layanan izin
investasi merupakan layanan yang diperuntukkan guna mendorong investasi padat
karya yang dilakukan dihadapan 400 undangan terdiri dari jajaran Menteri Ekonomi
Kabinet Kerja, Duta Besar negara sahabat, Asosiasi Bisnis Asing, perwakilan
pengusaha serta calon investor potensial dan undangan lainnya. Pelayanan ini
merupakan bagian dari revolusi mental yang merupakan penyederhanaan perizinan dan
mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam pemerintahan. Penanaman investasi dari
tahun ketaun mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena lebih mudahnya untuk
mengurus perizinan invetassi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai